Ganti Oli Mesin Mobil, Patokannya Jarak Tempuh atau Lama Pemakaian?



Jakarta

Oli mesin merupakan komponen chemical penting pada mobil yang wajib diganti secara rutin. Biasanya pabrikan merekomendasikan penggantian oli mesin mobil berdasarkan jarak tempuh atau lama pemakaian. Tapi sebenarnya manakah yang lebih harus didahulukan?

Seiring bertambahnya jam kerja mesin, senyawa kimia oli mesin mobil pasti akan berubah, dan kemampuannya dalam melumasi dan melindungi komponen mesin yang saling bergesekan akan ikut menurun. Khususnya kalau mobil sering menghadapi kondisi berat seperti macet. Parkir di rumah sekalipun, tidak berarti aman karena akan terjadi oksidasi di dalam mesin mobil yang membuat formula oli rusak dan memicu karat.

Masalahnya, turunnya kemampuan oli akan membuat gesekan antar komponen mesin makin meningkat, serta meninggalkan banyak residu. Selain membuat komponen mesin menjadi cepat rusak, jika dibiarkan kotoran akan menumpuk di dalam saluran oli mesin, bahkan menyumbatnya jika sudah terlalu banyak.


Residu berlebihan turut mempengaruhi kerja pompa dan filter oli mesin, di mana kalau sudah parah dapat mengakibatkan keduanya tersumbat. Karena itu, pemilik mobil wajib mengganti filter oli secara rutin waktu ganti oli mesin yang sebaiknya dilakukan ketika servis berkala.

Fungsi oli lainnya juga akan menurun, seperti kemampuan melepaskan panas mesin sehingga kerja radiator makin berat. Padahal, suhu kerja yang terlalu tinggi akan membuat mesin kesulitan beroperasi dengan baik. Selain mengurangi tenaga yang dihasilkan, mobil juga akan menjadi lebih boros bahan bakar.

Mobil yang tidak dipakai dalam jangka waktu lama tetap harus ganti oli mesin secara berkala. Seiring waktu, senyawa kimia oli mesin akan mengalami perubahan akibat proses oksidasi secara alami. Kandungan air sebagai hasil dari oksidasi akan meningkat pada oli mesin hingga mencapai tingkat yang berbahaya jika didiamkan.

Begitu mesin dinyalakan dan oli bekerja, kontaminasi air akan merusak senyawa oli dan menurunkan kemampuannya dalam melumasi dan melindungi komponen mesin. Lantas akhirnya, mesin mobil rusak akibat pelumas gagal melindungi komponen mesin.

Tidak lupa, ruang mesin turut memiliki potensi timbul karat karena proses oksidasi yang gagal diredam oleh oli mesin. Jika hal itu dibiarkan, karat akan merambat ke berbagai komponen di dalam mesin dan mengakibatkan kerusakan parah.

Ganti Oli Mesin Berdasarkan Jarak Tempuh atau Durasi Pemakaian?

Melihat pentingnya tugas oli mesin, cairan pelumas ini harus selalu dalam pengawasan, minimal menggantinya ketika servis berkala setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.

Meski demikian, masih banyak pemilik mobil yang bingung soal kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli. Ada yang berpatokan pada jarak tempuh ada juga yang mengacu pada jangka waktu pemakaian. Dari kedua acuan tersebut, mana sebenarnya yang paling tepat?

Dijelaskan Auto2000 dalam keterangan resmi, keduanya bisa dijadikan patokan oleh pemilik mobil untuk menentukan jadwal penggantian oli mesin. Tinggal melihat mana yang lebih dulu tercapai. Misalnya, karena mobilitas sangat tinggi seperti untuk taksi online atau sering bepergian ke luar kota, tidak sulit untuk mencapai jarak tempuh 10.000 km.

Jangan ditunda, segera ganti oli mesin meskipun waktu operasional belum mencapai 6 bulan. Karena bekerja keras, maka ada potensi timbul residu di dalam oli. Ada pula risiko formula oli berubah atau rusak sehingga kemampuannya dalam melindungi dan melumasi komponen mesin tidak lagi efektif.

Untuk pemilik mobil yang lebih sering beraktivitas di dalam kota atau jarang mengendarai mobil, odometer 10.000 km mungkin akan sulit tercapai dalam jangka waktu 6 bulan. Namun patut dicatat, situasi berkendara stop and go di dalam kota sangat ‘menyiksa’ mesin yang membuat oli harus bekerja lebih keras lagi.

Salah satu alasannya karena mesin mobil kesulitan memperoleh pendingin alami yang berembus dari depan akibat banyak berhenti. Alhasil, oli dan juga cairan pendingin harus bekerja lebih berat. Padahal seiring waktu, senyawa oli akan berubah di mana suhu tinggi akan mempercepat proses kerusakan.

Jangan lupa pula, oli pada mobil yang banyak parkir di rumah berisiko mengalami perubahan akibat proses oksidasi alami. Begitu mesin dinyalakan, maka kontaminasi air akan merusak senyawa oli dan menurunkan kemampuannya. Ruang mesin turut memiliki potensi timbul karat karena proses oksidasi yang gagal diredam oleh oli.

“Urusan Toyota lebih mudah, AutoFamily tinggal menyesuaikan waktu ganti oli mesin dengan mobilitas setiap hari. Lihat mana yang tercapai lebih dahulu, baik itu jarak tempuh ataupun waktu pemakaian, segera ganti oli kalau sudah melampauinya. Jangan ditunda karena banyak risiko yang timbul akibat tidak ganti oli mesin secara rutin, selanjutnya booking servis berkala via website Auto2000.co.id,” jelas Yagimin, Chief Marketing Auto2000, dalam keterangannya Senin (5/5/2025).

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

Pelajaran dari Nissan Kicks Tabrak-Seret Siswa SMA di Bandung



Jakarta

Pengendara mobil Nissan Kicks di Bandung menabrak pengendara sepeda motor yang berhenti di lampu merah. Pemotor yang masih berstatus pelajar SMA itu sampai terseret hingga meninggal dunia.

Dilansir detikJabar, korban saat itu sedang mengendarai motor Yamaha XSR dan tengah berhenti di lampu merah. Korban ditabrak mobil Nissan Kicks yang melaju dari arah belakang, dan mengakibatkan tubuh serta motornya terseret.

Berdasarkan penuturan kawan korban, Marlon, sebelum kejadian, ia dengan F sedang menunggu lampu merah di perempatan Jalan Anggrek dan Jalan LLRE Martadinata atau Jalan Riau. Tiba-tiba, sebelum lampu hijau menyala, datang mobil Nissan hitam itu dari arah Taman Foto dan langsung menabrak motor yang dikendarai korban dari arah belakang.


Setelah ditabrak dari arah belakang, korban yang masih berada di atas motor terseret mobil Nissan hitam sekitar 50-100 meter. Mobil Nissan yang dikemudikan seorang perempuan itu baru berhenti di sekitar Pempek Gabus, Jalan Anggrek, setelah menabrak mobil pikap dan dikejar pengendara di sekitar lokasi kejadian.

Menurut praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, kemungkinan ada dua penyebab mengapa mobil Nissan Kicks itu tidak berhenti setelah menabrak pemotor di lampu merah. Bisa jadi ada faktor human error pada kecelakaan ini.

“Kemungkinan pertama, pengemudinya tidak paham operasional kendaraannya, dan ketika datang panik akibat nabrak maka yang terjadi adalah kaku/freeze dari tubuhnya. Kalau kaki kanan ada di pedal gas, itu yang berbahaya, kendaraan meluncur tanpa kendali,” ujar Sony kepada detikOto, Rabu (7/5/2025).

Untuk itu, pelajaran penting dari kejadian ini, Sony menegaskan seharusnya pengemudi mobil siap secara mental, psikologis dan fisik sebelum berkendara.

“Mungkin banyak kekurangan yang ada di diri pengemudi harus di-upskill. Karena yang paling tahu hanya si pengemudi itu sendiri. Kalau dipaksakan mungkin nggak ada masalah selama tidak ketemu hal-hal yang membahayakan,” ucap Sony.

Pelajaran lain dari kecelakaan ini, saat berhenti di lampu merah atau saat melakukan perlambatan, tak ada salahnya untuk rutin mengecek kaca spion. Untuk sepeda motor, kata Sony, biasakan berada di lajur kiri untuk mempermudah penghindaran.

“Apa pun kendaraannya, pelajari dan kuasai detail-detail operasionalnya, fitur-fiturnya, abnormalnya dengan cara orientasi dulu untuk menghindari risiko kecelakaan,” sebut Sony.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Pentingnya Cairan Rem, Jangan Diabaikan Bisa Bikin Rem Blong!



Jakarta

Banyak yang tidak menyadari akan pentingnya cairan rem pada kendaraan. Padahal selain pelumas, sistem kelistrikan, hal dasar yang harus diperhatikan adalah sistem rem. Tidak merawat rem dengan baik, bisa-bisa berpotensi rem blon.

Sistem rem merupakan salah satu komponen kendaraan yang masih sering diabaikan, khususnya terkait cairan rem atau brake fluid. Salah satu potensi masalah jika cairan rem tidak diperhatikan adalah rem blong. Ini juga sering jadi penyebab utama kecelakaan di jalan. Begitu rem blong, mobil atau sepeda motor akan sulit dikendalikan karena kecepatannya tidak dapat dikurangi.

Sebut saja seperti gejala Vapor lock, merupakan kondisi saat suhu rem menjadi terlalu panas karena diinjak terlalu lama, sehingga menyebabkan cairan rem mendidih. Ketika cairan rem mendidih, akan menghasilkan uap air atau vapor lock yang bisa menyebabkan rem blong karena tidak bisa bekerja menekan kampas rem.


Nah untuk itu cairan rem menjadi penting, karena memiliki sifat higroskopis akibat mudah menyerap air dari udara. Air yang masuk ke dalam sistem pengereman dapat menurunkan titik didih cairan rem dan menyebabkan pembentukan uap sehingga mengurangi efektivitas pengereman.

Kedua kondisi ini membuat rem kendaraan malfungsi atau blong sehingga laju mobil atau sepeda motor tidak terkendali. Lalu langkah apa untuk mengantisipasi-nya? Sebenarnya cukup mudah agar hal tersebut tidak terjadi.

Cara sederhananya ialah Periksa takaran cairan rem di tabung penyimpanan agar tidak berkurang. Selain itu, pastikan tidak ada kotoran di dalam tabung yang dapat menyumbat saluran brake fluid, dan juga tidak ada lumut yang dapat merusak cairan rem. Cek saluran dan sambungan dari potensi bocor, pastikan pula kampas rem masih tebal supaya mampu mengurangi laju kendaraan dengan baik.

Autochem menggelar program 'Autochem Mengajar'.Autochem menggelar program ‘Autochem Mengajar’. Foto: dok. Autochem

Program “Autochem Mengajar”

Dalam kesempatan yang sama, PT Autochem Industry (AI) yang telah berdiri sejak 13 November 1984 yang juga distributor resmi produk Prestone di Indonesia berbagi pengetahuan akan pentingnya sistem pengereman pada kendaraan.

Dalam kesempatan ini Autochem menggelar program Autochem Mengajar, dengan memberikan ilmu pengetahuan akan sistem pengereman pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Mahasiswa.

“Autochem Mengajar merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Autochem Industry (AI) terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Sistem pengereman menjadi materi penting edukasi lantaran masih banyak anak muda yang belum sepenuhnya paham mengenai teknologi rem padahal sangat penting dalam menunjang keamanan berkendara di jalan. Sebagai distributor resmi cairan rem Prestone selama 40 tahun terakhir, kami ingin anak muda dapat paham pengetahuan dasar seputar rem dan komponen penting kendaraan lainnya,” jelas Marketing Director PT Autochem Industry (AI), Chris Sada.

Lokasi pertama kegiatan Autochem Mengajar adalah di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada akhir bulan April 2025 lalu. Jumlah peserta sekitar 90 siswa-siswi kelas X dan XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Materi yang diajarkan adalah mengenai brake system, mencakup pengenalan sistem rem dan teknologi rem yang disampaikan oleh Dhany Ekasaputra selaku Promotion & Technical Support Manager PT AI.

Selain sistem dan teknologi rem, para pelajar juga diajarkan mengenai fungsi cairan rem. Seperti diketahui, cairan rem (brake fluid) seperti Prestone Brake Fluid memiliki tugas utama sebagai media transmisi tenaga hidraulis dari tuas rem sepeda motor ke piston kaliper, yang kemudian mendorong kampas rem yang bertugas mengurangi kecepatan kendaraan dengan cara menekan cakram rem.

Selain itu dijelaskan cairan rem harus tahan dalam berbagai kondisi terutama suhu tinggi atau panas saat bekerja. Brake fluid juga memiliki sifat higroskopis akibat mudah menyerap air dari udara. Dengan pemahaman yang jelas mengenai sistem rem, diharapkan para pelajar dapat merawat sistem rem sepeda motor dengan baik dan mengaplikasikan rem secara optimal di jalan.

Autochem menggelar program 'Autochem Mengajar'.Autochem menggelar program ‘Autochem Mengajar’. Foto: dok. Autochem

Selanjutnya roadshow Autochem Mengajar pindah ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peserta kegiatan di hari pertama adalah mahasiswa Fakultas Teknik yang mengambil mata kuliah Teknologi Motor Diesel.

Materi yang disajikan mengenai electronic control unit (ECU), emisi gas buang, dan perkembangan teknologi elektrikal (kelistrikan). Awalnya, ECU diposisikan sebagai pengatur kerja sistem injeksi BBM yang menggantikan karburator. Seiring berkembangnya teknologi otomotif, sistem kontrol terintegrasi ini mengalami peningkatan yang pesat, dimana sekarang mengendalikan hampir seluruh sistem kendaraan.

Sistem kontrol dan kelistrikan kendaraan yang mumpuni, dimanfaatkan pula dalam menekan emisi gas buang agar sesuai regulasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. ECU mengatur teknologi mesin terkini seperti katup variabel, direct injection, turbo variabel, hingga teknologi elektrifikasi supaya mesin mempunyai performa berkendara terbaik namun ramah lingkungan. Seiring perkembangan teknologi artificial intelligent, ECU memegang peran penting dalam mengoptimalkan sistem berbasis algoritma ini.

“Generasi muda yang diwakili oleh Gen-Z, merupakan pihak yang paling berkepentingan atas pengembangan teknologi otomotif Tanah Air supaya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di masa depan. Kami juga melihat, Gen-Z membutuhkan basis ilmu yang kuat terkait teknologi otomotif khususnya hal yang mendasar seperti sistem pengereman, pelumas, dan ECU. Dengan rekam jejak Prestone yang panjang, kami berharap ilmu pengetahuan dan pengalaman yang kami tularkan lewat program Autochem Mengajar, dapat bermanfaat bagi mereka yang menerapkannya langsung dalam proses belajar serta mobilitas setiap hari,” tutup Chris Sada.

(lth/dry)



Sumber : oto.detik.com

Tips Beli Mobil Kredit Biar Nggak Pusing Cicilan



Tangerang

Bagi kamu yang ingin memiliki mobil pertama dengan cara mencicil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya tidak menyesal.

Dalam acara Daihatsu Kumpul Sahabat di Alun-alun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (18/5/2025), Kepala Wilayah DKI 1 PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation Michael Hendro mengatakan konsumen mobil Daihatsu mayoritas berasal dari pembeli mobil pertama.

“Ya, jadi kalau kita bicara Daihatsu, kita lebih fokusnya membantu teman-teman pertama kali beli mobil baru. Apakah mau upgrade dari sepeda motor, ataupun used car (mobil bekas) ke mobil baru,” kata Michael dalam Cerita Berkendara bersama pakar otomotif di Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (18/5/2025).


“Hampir 70 sampai 80 persen konsumen kita membeli mobil secara kredit,” ujar dia.

Supaya nyaman sejak awal, setelah menentukan kebutuhan. Langkah selanjutnya menentukan anggaran terlebih dahulu.

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan kalau membeli kredit, yang pertama, uang muka, DP ini akan menentukan sebenarnya cicilan kita akan berapa besar,” kata Michael.

“DP cuma sekali bayar, tapi cicilannya 3, 4, 5 tahun kita tanggung (ke depan). Hari ini Daihatsu bisa 15 sampai 20 persen untuk DP,” jeaslnya lagi.

“DP sekali bayar, tapi cicilan yang harus diperhatikan 3 sampai 5 tahun,” ungkapnya.

Artinya langkah yang dapat dilakukan sebelum mengajukan kredit mobil adalah memahami besaran bunga dan uang muka yang akan berpengaruh pada nilai cicilan dan tenor pinjaman. Perlu juga diperhatikan biaya lain seperti provisi, administrasi, dan biaya terkait lainnya.

Perkirakan pendapatan dan pengeluaran bulanan.Pastikan cicilan mobil yang aman adalah 30 persen dari penghasilan bersih.

“Cicilan alangkah baiknya setengah atau sepertiga dari total penghasilan keluarga tersebut,” ujar Michael.

“Antara 33 sampai 50 persen maksimal dari keluarga tersebut. Ini penghasilan gabungan,” jelas dia.

“Karena leasing sendiri pada saat rekomendasi approval, salah satunya adalah apakah cicilan ini memberikan beban atau tidak.”

“Sehingga buat kita sendiri, kita mau mobil ini mau bikin bahagia. Jadi DP harus diperhitungkan, dan cicilannya diperhitungkan,” kata Michael.

“DP sendiri komposisinya ada bunga, asuransi, ada administrasi kredit, ini juga kita mesti cukup smart menyikapi ini semua. Belum tentu yang mahal itu jelek, belum tentu yang murah itu harus kita pilih. Cover seperti apa, emergency assistance apakah ada atau tidak, klaimnya, pengambilan BPKB apakah mudah atau sulit,” ungkapnya lagi.

(riar/rgr)



Sumber : oto.detik.com

APAR Biasa Gak Bisa Padamkan Baterai Lithium Mobil Listrik yang Terbakar



Jakarta

Kasus mobil listrik terbakar memang jarang terjadi, namun bagi pemilik mobil listrik disarankan untuk tidak hanya menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) biasa atau konvensional. Soalnya api pada baterai mobil listrik tidak akan bisa padam jika menggunakan APAR konvensional.

Dalam liputan detikOto sebelumnya, dijelaskan mengapa APAR konvensional atau APAR biasa tidak bisa memadamkan api yang dikeluarkan dari baterai lithium. Soalnya APAR konvensional itu dibuat berbahan dasar bubuk, dan hal tersebut tidak dapat digunakan untuk memadamkan kobaran api yang dihasilkan baterai lithium.

Disarankan para pemilik kendaraan listrik atau mobil listrik, selalu menyediakan APAR yang mengandung water based chemical dan mengandung senyawa Potassium yang mampu memadamkan api dari baterai lithium yang memiliki temperatur lebih dari 1.200 derajat celcius.


Proses pemadaman mobil listrik BYD Seal yang terbakar di dalam garasi rumah di Jakbar.Ilustrasi Proses pemadaman mobil listrik BYD Seal yang terbakar di dalam garasi rumah di Jakbar. Foto: Dok. istimewa

“Karena APAR jenis powder based didesain untuk memadamkan api dengan temperatur 600 derajat celcius ke bawah. Sedangkan api pada baterai lithium memiliki temperatur dari 1.200 derajat celcius,” terang Willy Hadiwijaya selaku CEO PT FAST waktu itu.

Willy juga menambahkan untuk pemilik kendaraan listrik, selain harus memiliki APAR yang mengandung water based chemical, disarankan untuk menggunakan alat yang berbasis food grade. Sehingga APAR ini tidak berbahaya bagi makhluk hidup yang terpapar.

Walaupun sangat berbahaya ketika terbakar, namun perlu diketahui bahwa sebenarnya baterai berjenis lithium sendiri tidak mudah terbakar. Dalam simulasi baterai lithium terbakar waktu itu, ditunjukkan bahwa baterai dibakar menggunakan api secara langsung, tapi baterai tidak langsung terbakar dengan signifikan.

(lth/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Tips Aman Tinggalkan Mobil Listrik Berhari-hari di Garasi



Jakarta

Pakar kendaraan listrik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agus Purwadi membagikan tips atau cara aman meninggalkan mobil listrik berhari-hari di garasi rumah. Harapannya, insiden BYD Seal keluar asap di Palmerah, Jakarta Barat, tak terulang lagi di masa depan.

Agus menjelaskan, ketika mobil listrik mau ditinggal lama, maka pastikan ruang garasinya tak panas atau lembab. Maka, pilihlah tempat yang sejuk dan berventilasi baik. Hal tersebut untuk menjaga suhu kendaraan tetap ideal.

“Terkait tips umum agar lebih aman bila ingin EV (electric vehicle) ingin ditinggal cukup lama maka perlu diperhatikan kondisi area penyimpanan tidak panas maupun lembab tapi sejuk dan berventilasi baik,” ujar Agus Purwadi saat dihubungi detikOto, Kamis (15/5).


Selain itu, kata Agus, ada satu komponen mobil listrik yang perlu mendapat perhatian lebih, yakni baterai. Dia mengingatkan, pastikan baterai tidak kosong atau terlalu penuh saat kendaraan ditinggal berhari-hari di garasi.

“Kemudian (yang harus diperhatikan lagi), kondisi muatan baterai kendaraan tidak kosong ataupun terisi penuh. Pastikan muatan baterai di angka sekitar 50 persen atau sesuai rekomendasi dari pabrikannya,” ungkapnya.

Proses pemadaman mobil listrik BYD Seal yang terbakar di dalam garasi rumah di Jakbar.BYD Seal mengeluarkan asap. Foto: Dok. istimewa

Di kesempatan yang sama, Agus Purwadi juga menyampaikan analisisnya mengenai kasus BYD Seal yang mengeluarkan asap di Palmerah, Jakarta Barat. Dia mengira, ada tiga pemicu utama di balik insiden tersebut.

Pertama, kata Agus, kepulan asap tersebut berasal dari baterai kendaraan. Sebab, komponen itu mudah bermasalah ketika overheat atau terlalu panas. Kerusakan pada baterai tak melulu memunculkan api, melainkan bisa hanya kepulan asap.

Kedua, lanjut dia, ada kerusakan di sistem kelistrikan seperti hubung singkat. Kondisi tersebut bisa memicu panas berlebih dan menyebabkan asap atau kebakaran.

“Lalu yang ketiga, komponen elektronika daya. Kerusakan pada komponen elektronika daya seperti inverter atau charger bisa juga menyebabkan masalah (di kendaraan),” ungkapnya.

Meski punya analisis pribadi, namun Agus menyarankan agar publik menunggu hasil pemeriksaan tim BYD Indonesia. Sebab, perusahaan asal China itu berjanji akan melakukan investigasi secara menyeluruh.

“Untuk lebih jelasnya maka sebaiknya bisa tunggu hasil investigasi Tim BYD yang pasti sedang menangani secara serius dan mendalam karena saat ini merupakan market leader baik di Indonesia maupun dunia,” kata dia.

(sfn/din)



Sumber : oto.detik.com

Mau Pinang Daihatsu Zebra Seken Harga Rp 10 Jutaan? Ini Penyakitnya



Jakarta

Daihatsu Zebra bisa menjadi opsi menarik bagi konsumen yang ingin membeli mobil jadul dengan budget terbatas. Mobil van terpopuler Daihatsu di zamannya itu bisa dibeli dengan harga mulai Rp 10 jutaan. Tapi sebelum kamu pinang mobil ini, perlu diketahui terlebih dahulu ragam penyakitnya.

Seperti dikatakan Reza, member dari ZEC (Zebra Club) Chapter Jabodetabekar, Daihatsu Zebra memiliki sejumlah penyakit yang harus diatasi. Penyakit ini meliputi di bagian kelistrikan dan juga mesin.

“Pengalaman teman-teman di komunitas, penyakit utama Zebra itu seringnya overheat dan timing belt putus, dan yang terakhir itu yang paling umum, delco-nya kalau kena cipratan air, itu akan mati mesinnya,” ungkap Reza ditemui detikOto di acara Daihatsu Kumpul Sahabat 2025 di alun-alun Tigaraksa, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Minggu (18/5/2025).


Reza pun membeberkan solusinya. “Kalau untuk penyakit delco, itu pasti dikasih halang-halangan bawahnya supaya kalau kena cipratan aman. Untuk masalah timing belt itu ada beberapa montir yang sudah ngerti setelan topnya, karena kan kalau kekencangan dia putus, kalau terlalu longgar dia akan lepas,” sambung Reza.

Lanjut ke permasalahan overheat, umumnya Daihatsu Zebra menggunakan sistem radiator 1 ply. Maka jika ingin mencegah terjadinya panas berlebih pada mesin, radiatornya harus diganti. “Diganti pakai yang 2 ply, sama mungkin pulley kipasnya dibesarin, begitu, biar adem,” bilang Reza.

Di luar kekurangan, Daihatsu Zebra memiliki keunggulan berupa konsumsi BBM yang irit, di mana bisa mencapai angka 1:15. Selain itu, harga mobil yang diproduksi rentang tahun 1995 hingga 2007 ini juga tergolong murah.

“Kisarannya antara Rp 10 sampai Rp 30 juta,” bilang Reza.

Namun Reza mengingatkan, ada harga ada rupa. Artinya, jika meminang Daihatsu Zebra yang harganya Rp 10 jutaan, maka kemungkinan PR perbaikannya banyak. “Tapi jika beli yang harga Rp 20 juta-Rp 30 jutaan, ya mungkin perbaikannya minor lah,” sambung Reza.

Lanjut Reza menjelaskan, jika Anda membeli Zebra di harga Rp 10 jutaan, maka sebaiknya siapkan biaya sekitar Rp 15 jutaan untuk perbaikan. “Uang itu digunakan rekondisi mesin, terus radiatornya dibikin 2 ply, kaki-kaki diberesin semua, dan bisa buat ganti CDI juga,” ungkap Reza.

Sementara itu jika berencana meminang Zebra, Reza menyarankan agar memilih generasi Zebra yang diproduksi terakhir kali pada 2007. “Karena itu Zebra yang paling bagus dan sudah injeksi EFI (Electronic Fuel Injection).

Harga pasarannya memang lebih mahal, Rp 40 juta sampai Rp 50 juta. Tapi kalau ketemu penjual yang hobi, harganya bisa sampai Rp 60 juta hingga Rp 70 juta,” tukas dia.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

Kata Siapa Drifting itu Sulit? Ini Cara Mudahnya



Jakarta

Tak semua pengendara bisa melakukan drifting. Untuk bisa ngedrift, memang butuh latihan yang tak singkat. Tapi bukan berarti tidak bisa, ada beberapa hal yang bisa dipelajari pengendara untuk melakukan drifting. Autochem menjelaskan ada lima teknik dasar dalam dunia drifting, penjelasannya sebagai berikut.

1. Power Over

Mengandalkan tenaga mesin yang besar, teknik ini dilakukan dengan menekan pedal gas secara agresif agar roda belakang berputar lebih cepat dari traksi yang tersedia. Akibatnya, mobil mengalami oversteer dan mulai ngepot. Teknik ini paling efektif digunakan pada mobil bertenaga besar dan high speed event.

2. Feint Drift atau Scandinavian Flick

Teknik ini melibatkan gerakan kemudi ke arah berlawanan sebelum masuk tikungan. Pengemudi membelokkan setir ke arah yang berlawanan sebelum mengarahkannya kembali ke jalur yang dituju. Pergeseran bobot yang terjadi membantu menciptakan oversteer, memungkinkan mobil untuk ngepot. Teknik ini sangat efektif dalam menghadapi tikungan tajam.


3. Clutch Kick

Teknik ini dilakukan dengan cara menekan dan melepas pedal kopling secara cepat sambil tetap mempertahankan tekanan pada gas. Metode ini menyebabkan roda belakang kehilangan traksi secara tiba-tiba, memicu mobil untuk mulai ‘bergerak liar’. Clutch kick sering dimanfaatkan untuk memulai atau mempertahankan drift di tengah tikungan.

4. E-Brake Drift

Teknik ini menggunakan rem tangan untuk mengunci roda belakang secara mendadak. Dengan menarik rem tangan saat masuk tikungan, roda belakang kehilangan traksi dan mobil mulai sideway. Metode ini sering diterapkan saat drift pada kecepatan rendah atau perlu menyesuaikan sudut mobil di tengah tikungan.

5. Braking Drift

Teknik ini memanfaatkan rem untuk mengalihkan bobot kendaraan ke bagian depan. Saat memasuki tikungan, pengemudi menekan pedal rem sehingga bagian depan mobil mengalami penurunan sementara traksi di roda belakang berkurang. Hal ini memudahkan mobil untuk memasuki oversteer. Teknik ini ideal untuk drifting pada kecepatan rendah hingga menengah.

Drifting PrestoneDrifting Prestone Foto: dok. Prestone

Autochem Industry Hadir di Ajang Mandalika Festival of Speed 2025 Seri ke-1

PT Autochem Industry (AI) melalui produk unggulannya brake fluid Prestone dan radiator coolant Master, mendukung gelaran akbar motorsport Mandalika Festival of Speed (MFoS) 2025 Seri ke-1 yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu-Minggu (10-11/5).

Autochem bertindak sebagai salah satu sponsor acara Drift Camp yang bertujuan untuk mengedukasi dan menjaring drifter-drifter muda yang punya potensi, menyediakan fasilitas tire changer di area paddock sirkuit untuk memudahkan bongkar-pasang ban, serta menjadi sponsor pembalap Fitra Eri yang berlaga di one make race BRZ Super Series.

“Lewat Prestone dan Master, PT Autochem Industry (AI) mendukung berbagai aktivitas motorsport di Indonesia karena percaya track balap merupakan ajang pembuktian keandalan dan ketangguhan berbagai komponen penting kendaraan, khususnya brake fluid dan radiator coolant. Selain itu, kami juga ingin dari ajang motorsport dapat muncul pembalap-pembalap muda berbakat yang akan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” kata Henry Sada, Direktur Utama dan Marketing PT Autochem Industry (AI).

Selanjutnya Drifting merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat disukai anak muda zaman now, dimana PT AI melihatnya sebagai potensi untuk memperkenalkan produk cairan kendaraan Prestone dan Master. Bagian dari Mandalika Festival of Speed 2025 Seri ke-1, Drift Camp berlangsung di belakang paddock Sirkuit Mandalika.

Drift Camp adalah latihan bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan drifter-drifter muda sekaligus menjaring talenta baru untuk diorbitkan, terutama dari wilayah Lombok, Bali, dan sekitarnya. Konsep Drift Camp sendiri adalah menyediakan latihan drifting dengan tempat yang layak di sirkuit yang memiliki kualitas aspal sesuai kebutuhan balap.

Sebagai camp pelatihan, para peserta terutama yang baru, mendapatkan coaching clinic dan transfer ilmu dari drifter senior yang hadir. Inilah yang menjadikan ajang Drift Camp menarik untuk diikuti, terutama bagi para rookie yang umumnya berasal dari Gen-Z. Dengan kondisi track yang mendukung sesuai standar lomba, ditambah edukasi dari drift coach, para drifter pemula dapat memaksimalkan teknik drifting yang benar supaya mampu berlaga dengan mulus dan meraih poin tertinggi.

“Kami ingin menyatukan drifter Lombok dan Bali yang selama ini latihan sendiri dengan membuatkan event Drift Camp. Tujuannya, supaya apa yang sudah mereka pelajari bisa dijadikan sebagai sarana berlomba dengan drifter dari luar, sehingga mentalnya terbentuk saat kompetisi. Autochem lewat Prestone dan Master juga mempunyai kontribusi yang positif karena selalu men-support aktivitas kami, dengan turut membantu menemukan bibit-bibit pembalap muda. Ke depan, semoga Autochem dapat terus berkolaborasi dengan kami di Sirkuit Mandalika,” jelas Denny Pribadi, Penyelenggara dan Pelatih Drift Camp di event Mandalika Festival of Speed 2025 Seri ke-1.

(lth/dry)



Sumber : oto.detik.com

Ngecas HP di Mobil Listrik Bikin Baterai jadi Boros?



Jakarta

Ada anggapan kalau ngecas HP di mobil listrik bisa bikin baterai lebih boros? Kedengarannya sepele, tapi ternyata banyak yang salah kaprah soal ini. Lantas seperti apa faktanya?

Menurut Aldi Ruvian dari After Sales Department AION Indonesia, hal-hal kecil seperti ngecas HP di mobil listrik memang bisa berpengaruh terhadap konsumsi daya secara keseluruhan. Apalagi kalau dilakukan bersamaan dengan penggunaan elektronik lainnya.

“Minimalkan penggunaan elektronik di dalam mobil seperti charging atau menyolok untuk charging sesuatu, gadget dan lainnya. Jadi hal-hal seperti itu memang dapat memberikan efisiensi yang lebih baik ketika menggunakan mobil listrik,” ujar Aldi beberapa waktu lalu.


Tapi tentu saja, ngecas HP enggak serta-merta langsung bikin baterai mobil jebol. Yang perlu diwaspadai adalah kebiasaan kecil yang menumpuk, ditambah dengan gaya berkendara yang tidak efisien.

Nah, biar konsumsi daya mobil listrik tetap irit, AION Indonesia juga membagikan beberapa tips simpel tapi penting:

1. Hindari Akselerasi Mendadak

“Salah satunya adalah yang pertama terkait dengan cara berkendara yaitu akselerasi. Jadi yang pertama adalah hindari akselerasi yang berlebihan seperti stop n go secara tiba-tiba,” jelas Aldi.
Kebiasaan injak gas dan rem mendadak bikin sistem kerja baterai lebih berat. Kondisi ini diklaim dapat membuat baterai jadi cepat habis.

2. Jaga Kecepatan Stabil

“Yang kedua adalah jaga batas kecepatan. Jadi seperti kita tahu bahwa batas kecepatan di tol itu kan ya ada yang 80 ada yang mungkin 100 ya, nah jadi jangan lebih dari segitu.”
Menurut Aldi, saat kecepatan sudah tembus 100 atau 120 km/jam, konsumsi baterai cenderung tinggi. Ia mengibaratkan sama seperti mobil bensin yang semakin boros ketika diajak ngebut.

3. Aktifkan ECO Mode atau Gunakan E-Pedal

“Tips ketiga adalah memaksimalkan penggunaan fitur ECO mode atau E Pedal. Yang dimana sistem regenerative braking, sehingga ketika pedal gas dilepas, daya akan terisi kembali ke dalam baterai.”

Dengan fitur ini, energi yang biasanya terbuang saat deselerasi bisa dikembalikan ke baterai. Sedikit banyak, penggunaan fitur regenerative braking dapat membuat konsumsi baterai kian efisien.

(mhg/dry)



Sumber : oto.detik.com

Jalan Jauh Pakai Mobil Listrik? Lakukan Ini Biar Gak Abis Baterai di Jalan!



Jakarta

Bepergian jarak jauh dengan mobil listrik kini bukan lagi hal yang sulit. Teknologi dan infrastruktur pengisian daya yang terus berkembang membuat perjalanan jadi lebih praktis.

Meski begitu, ada satu hal yang tetap penting diperhatikan yakni kondisi baterai dan jangan sampai kehabisan baterai di tengah jalan. Karena itu, perencanaan rute dan pengisian daya jadi kunci utama untuk memastikan perjalanan tetap lancar.

Menurut Aldi Ruvian dari After Sales Department AION Indonesia, sekarang udah ada fitur bernama trip planner yang bisa bantu perhitungan titik-titik charging selama perjalanan.


“Ada yang namanya trip planner gitu ya. Jadi trip planner itu bisa dipakai dari aplikasi-aplikasi untuk pengisian daya (charging) seperti yang saya contohkan dari PLN Mobile misalkan, dia sudah ada semacam trip planner. Jadi misalkan pelanggan ingin melakukan perjalanan ke suatu kota, di titik mana aja sih yang nanti sebaiknya dilakukan charging,” jelas Aldi.

Di sisi lain, Marketing Communications dan Public Relations AION Indonesia, Valdo Prahara, juga menyebutkan bahwa pengguna mobil listrik sekarang umumnya sudah paham dengan kondisi mobilnya serta tantangan yang mereka hadapi saat perjalanan jauh.

AION Indonesia sudah berulang menguji mobilnya untuk perjalanan jauh, bahkan mengajak awak media untuk tes mobil listriknya dari Jakarta ke Semarang tanpa mengecas. Terbukti aman tanpa perlu khawatir.

“Tabiatnya orang-orang yang pakai mobil listrik itu yang sekarang pasti udah bisa banget nge-plan dan juga gak perlu khawatir lagi ya karena produk AION sendiri kan jaraknya cukup jauh,” kata Valdo.

SPKLU PLNSPKLU PLN Foto: 20detik

Tips Berkendara Jauh dengan Mobil Listrik

Agar perjalanan jarak jauh dengan mobil listrik tetap aman dan nyaman, berikut beberapa tips yang disarankan oleh PLN:

1. Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Prima

Periksa seluruh komponen kendaraan, termasuk tekanan ban, sistem kelistrikan, dan kondisi rem. Pastikan juga baterai dalam keadaan terisi penuh sebelum memulai perjalanan.

2. Manfaatkan Fitur Trip Planner

Gunakan aplikasi seperti PLN Mobile untuk merencanakan rute perjalanan sekaligus melihat lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Perencanaan ini penting untuk menghindari risiko kehabisan daya di tengah perjalanan.

3. Hindari Akselerasi dan Kecepatan Berlebih

Jaga kecepatan agar tetap stabil dan hindari akselerasi mendadak. Kebiasaan berkendara yang agresif dapat mempercepat konsumsi daya baterai.

4. Maksimalkan Fitur Regenerative Braking

Aktifkan mode berkendara hemat seperti ECO Mode atau E-Pedal untuk mengoptimalkan fitur regenerative braking. Fitur ini memungkinkan daya listrik dikembalikan ke baterai saat kendaraan melambat.

5. Siapkan Kabel Charging Pribadi

Saat ini, penyebaran SPKLU belum merata di seluruh daerah. Lantas penting juga bagi pemilik mobil listrik untuk membawa kabel charging sendiri untuk berjaga-jaga baterai lemah di jalan atau untuk mengecas saat di penginapan di kota tujuan.

6. Hindari Jalur dengan Kemacetan Parah

Meski daya yang termakan lebih banyak saat melaju kencang, mobil listrik tetap mengkonsumsi daya saat berhenti apalagi jika sistem AC menyala. Oleh sebab itu, efisiensi akan lebih optimal saat melintasi jalan yang bebas dari kemacetan. Gunakan aplikasi navigasi untuk memantau lalu lintas dan memilih jalur yang lebih lancar.

7. Siapkan Rencana Cadangan

Sebaiknya tentukan titik SPKLU alternatif di sepanjang rute perjalanan. Hal ini berguna apabila lokasi pengisian utama tidak tersedia atau sedang antre.

(mhg/lth)



Sumber : oto.detik.com