3 Jenis Bahan Genteng buat Bangun Atap, Ini Plus Minusnya Menurut Kontraktor
Jakarta –
Atap adalah bagian atas rumah yang melindungi seisi bangunan dari terpaan hujan dan panas matahari. Bagian rumah ini biasanya terbuat dari genteng yang disusun sedemikian rupa.
Terdapat beragam jenis genteng berdasarkan bahannya. Pemilik bisa memilih genteng sesuai dengan konsep rumah dan kebutuhan.
Profesional Kontraktor dari PT Gaharu Kontruksindo Utama Panggah Nuzhul Rizky pernah menyebutkan beberapa tipe material genteng, seperti beton, keramik, tanah liat, dan metal. Setiap jenis genteng punya karakteristik tersendiri.
Jika pemilik berencana membuat atap tapi bingung mau pakai bahan genteng apa, coba pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Jenis-jenis Material Genteng
Inilah jenis-jenis bahan genteng beserta kelebihan dan kekurangannya menurut kontraktor.
1. Genteng Tanah Liat Berkeramik
Genteng Keramik Foto: Getty Images/iStockphoto/ewg3D |
Menurut Panggah, material terbaik untuk membangun atap rumah adalah genteng tanah liat berkeramik. Berbeda dari material tanah liat biasa, genteng ini mempunyai permukaan yang mengkilap. Genteng tersebut biasanya dipakai untuk rumah-rumah mewah karena bahannya tergolong premium.
“Populer di Indonesia itu cocoknya adalah genteng tanah liat yang keramik. Tanah liat dan keramik ini mempunyai karakteristik pembuatan dari tanah liat dibentuk dan di-oven, jadi kadar airnya nol,” kata Panggah kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Kelebihan:
- Bobot paling berat yang tidak mudah terbang tertiup angin
- Berbahan solid yang mencegah retak dan bocor
- Tampilan glossy yang estetik
Kekurangan:
- Boros penggunaan rangka atap karena berat
- Harganya paling mahal
Sementara itu, genteng tanah liat tradisional yang sering digunakan masyarakat Indonesia lebih ringan sehingga lebih mudah tertiup angin. Genteng tersebut terbuat dari tanah liat yang dibentuk dan dibakar, tetapi tanpa melalui proses oven. Tampilannya genteng tanah liat doff, berbeda dari versi keramik yang mengkilap.
2. Genteng Beton
Genteng Beton Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz |
Lalu, genteng beton juga sering digunakan masyarakat Indonesia. Genteng ini termasuk segmentasi menengah dan bisa menjadi pilihan terbaik buat harga yang masih terjangkau.
Kelebihan:
- Tampilan estetik
- Bobot cukup berat
- Harga lebih terjangkau daripada genteng tanah liat berkeramik
Kekurangan:
- Boros rangka baja ringan karena harus ditopang dengan rangka yang rapat
- Permukaan genteng mudah retak sehingga rawan bocor setelah pemakaian lama
3. Genteng Metal
Genteng Spandek Foto: Getty Images/Vithun Khamsong |
Kemudian, genteng metal bisa menjadi opsi bahan yang ekonomis. Jenis genteng ini hadir dalam beragam macam, seperti spandek metal, metal berpasir, metal seperti beton.
Kelebihan:
- Hemat baja ringan karena tidak perlu rangka yang rapat
- Pemasangan genteng mudah dan cepat
- Harga genteng paling terjangkau
Kekurangan:
- Penampilan genteng kurang estetik karena terlihat ringkih
- Bobotnya ringan sehingga mudah terbang tertiup angin
- Mudah robek kalau terkena angin kencang
Itulah jenis-jenis material genteng yang bisa pemilik rumah pertimbangkan plus minusnya buat bikin atap. Semoga bermanfaat!
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/zlf)



