Dzikir dan Doa setelah Sholat Tahajud yang Bisa Dibaca Muslim


Jakarta

Dzikir dan doa setelah sholat tahajud bisa dipanjatkan muslim. Sebagaimana diketahui, waktu sholat tahajud menjadi momen mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT.

Tahajud juga menjadi salah satu sholat sunnah yang utama setelah sholat fardhu. Terkait hal ini diterangkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW,

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR Muslim)


Menurut buku Dahsyatnya Tahajud, Subuh & Dhuha oleh Adnan Tarsyah, sholat tahajud bisa dilakukan selepas sholat Isya hingga fajar, serta setelah bangun tidur. Tidak ada batasan rakaat pada sholat tahajud.

Namun, beberapa riwayat menyebut jumlah rakaat sholat tahajud tak lebih dari 11 dan 13 rakaat. Terkait hal ini mengacu pada hadits berikut,

“Telah bercerita kepada kami Abdullah ibn Maslamah dari Malik dari Sa’id al-Maqburi dari Abu Salamah ibn ‘Abdurrahman bahwa dia bertanya kepada Aisyah RA: ‘Bagaimana tata cara sholat Nabi SAW pada bulan Ramadan?’ ‘Aisyah menjawab: “Beliau sholat (sunah qiyamu al-lail) pada bulan Ramadan dan bulan-bulan lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat. Beliau sholat empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya, kemudian beliau sholat lagi empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya kemudian beliau sholat tiga rakaat. Aku pernah bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum melaksanakan sholat witir?’ Beliau menjawab: “Mataku memang tidur tapi hatiku tidaklah tidur.”

Karena waktu sholat tahajud tergolong mustajab, hendaknya membaca dzikir dan doa. Dengan begitu, muslim akan meraih keutamaan.

Dzikir setelah Sholat Tahajud

Berikut bacaan dzikir setelah sholat tahajud yang dikutip dari buku Kitab Induk Doa & Dzikir Terlengkap karya Nasrullah dan Tim Shahih.

1. Istighfar 100 Kali

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullahal ‘adhiimi wa-atuubu ilaihi

Artinya: “Kami memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung dan kami juga bertaubat kepadaNya.”

Selain istighfar di atas, ada bacaan lainnya dengan versi lebih panjang. Berikut lafaznya,

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma Anta Robbi, laa ilaha illa Anta khalaqtani wa ana abduka, wa ana ala ahdika wawa’dika mastatho’tu, audzubika min syarri ma shona’tu, abu’u laka bini’matika alayya wa abu’u laka bi dzanbi, faghfirli, fa innahu la yaghfirudz-dzunuuba illa Anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.”

2. Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW 100 Kali

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma Shalli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammad Wa’alaa Aali Sayyidinaa Muhammadin.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.”

3. Membaca Asmaul Husna 140 Kali

يا لطيفُ يا مُعِزُّ يا حميدُ يا جليلُ

Yaa lathiifu-yaa muizzu-yaa hamiidu-ya jaliilu

Artinya: “Wahai Dzat yang memberi kelembutan, Wahai Dzat yang memberi kemuliaan, Wahai Dzat yang Maha Terpuji, Wahai Dzat yang mempunyai kebesaran.”

Doa setelah Sholat Tahajud

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Jika sudah membaca dzikir dan doa setelah sholat tahajud, muslim bisa memanjatkan doa sesuai yang diinginkan.

Keutamaan Membaca Dzikir

Menurut buku Panduan Praktis Doa & Dzikir Sehari-hari oleh Abduh Zulfidar Akaha, berikut beberapa keutamaan membaca dzikir.

  1. Sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya
  2. Menghapus dosa
  3. Menjaga dari gangguan setan yang terkutuk
  4. Diganjar pahala yang besar

Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More