All posts by admin

Boleh atau Tidak? Ini Hukum Pakai Sorban bagi Orang Awam di Indonesia


Jakarta

Sorban merupakan salah satu pakaian yang asalnya dari budaya Arab. Meski identik dengan masyarakat Arab, banyak muslim di dunia yang mengenakannya.

Menukil dari buku Persiapan Bekal Akherat susunan Hilmi Natsir Izzudin, Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya menyebut bahwa sholat dengan mengenakan sorban dinilai lebih utama. Beliau bersabda,

“Sholat dengan memakai sorban 25 (kali lipat) lebih utama daripada tanpa memakai sorban. Dan sholat Jumat dengan memakai sorban 70 (kali lipat) lebih utama daripada tanpa memakai sorban.’ (I’anah At Tholibin Juz 2 Halaman 151)


Melalui sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW sering mengenakan sorban dalam kesehariannya. Dari ayahnya, Amr bin Huraits yang diceritakan oleh Ibnu Abu Umar RA berkata:

“Aku melihat Nabi SAW berkhutbah di atas mimbar denga mengenakan serban hitam.” (HR Muslim)

Lantas, bagaimana hukum memakai sorban bagi orang awam di Indonesia?

Hukum Memakai Sorban bagi Orang Awam di Indonesia

Masih dari sumber yang sama, sunnah hukumnya mengenakan sorban bagi setiap muslim baik ketika sholat maupun di luar sholat dengan niat berhias. Tetapi, hukum sorban bisa berubah menjadi haram jika digunakan orang awam untuk menyerupai ulama sehingga orang lain menyangka dia orang alim dan meminta fatwa darinya, padahal bukan.

Selain itu, hukum menggunakan sorban bisa jadi makruh jika dibesarkan melebihi kebiasaan daerah tersebut. Memakai sorban juga bisa jadi sunnah muakkad atau sangat dianjurkan bagi orang alim, ulama, dan orang yang sedang mencari ilmu untuk mensyiarkan agama dan kealimannya.

Menurut informasi yang dirangkum dari situs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadits yang dikutip Imam Jalaluddin Al-Suyuthi dalam Lubab al-Hadits.

“Sorban-sorban adalah mahkota-mahkota Arab, maka apabila mereka memakainya, mereka memakai kemuliaan mereka.”

Mengacu pada hadits-hadits di atas, Dr K H Syamsul Yakin MA, Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta dalam tulisannya berpendapat kontes mengikuti kebiasaan Nabi Muhammad SAW dalam mengenakan sorban adalah sunnah fi’liyah yaitu sunnah perbuatan Nabi SAW.

Kemudian, Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam Syarah Syama’il Nabi Muhammad berpendapat setiap muslim boleh mengenakan pakaian apa saja sesuai tradisi dan adat yang berlaku di masyarakat, selama tidak bertentangan dengan syariat.

Menurutnya, tak ada penekanan khusus bagi setiap umat Islam mengenakan jenis pakaian tertentu, terlebih bila tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Sejumlah ulama terkemuka dalam Fatawa Al Lajnah Ad Da’imah, menjelaskan bahwa sorban yang dikenakan Rasulullah SAW tersebut hanyalah merupakan bagian dari kebiasaannya bukan bagian dari ibadahnya.

Nabi Muhammad SAW mengenakan serban karena hal itu adalah pakaian adat dari komunitas masyarakatnya. Dalam sumber itu dijelaskan hukum memakai sorban adalah mubah.

Artinya, orang awam di Indonesia yang tinggal di masyarakat tetapi kesehariannya tidak memakai sorban, boleh-boleh saja mengenakan pakaian tersebut. Tetapi, yang lebih utama adalah mengenakan pakaian yang sesuai dengan adat yang berlaku di tempat tinggalnya. Misalnya, di Indonesia memakai peci, baret, dan lain sebagainya.

Wallahu a’lam.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Gagal Magang Hub Kemnaker 2025? Cek Penyebabnya Agar Lolos di Batch 2!



Jakarta

Hasil seleksi Magang Hub Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) atau Magang Nasional 2025 sudah rilis. Pengumuman telah diinformasikan pada 16 Oktober 2025 kemarin.

Total pendaftar Magang Hub Kemnaker 2025 batch 1 ini sebanyak 156.159 orang. Tentunya, tidak semua peserta bisa lolos diterima magang di perusahaan tujuannya.

Sebagian peserta harus menerima bahwa dirinya tidak lolos ke seleksi tahap berikutnya. Ada berbagai faktor yang membuat peserta gagal dalam seleksi tahap awal ini.


Salah satunya, keterangan atau status yang diterima peserta gagal adalah “Tidak Memenuhi Syarat”. Mengapa bisa dikatakan tidak memenuhi syarat?

Penyebab “Tidak Memenuhi Syarat” di Magang Hub Kemnaker

Dalam unggahan Instagram @kemnaker, dikutip Jumat (17/10/1015), dijelaskan bahwa ada beberapa kemungkinan peserta gagal karena alasan tidak memenuhi syarat.

Pertama, bisa jadi karena tanggal kelulusan lebih dari satu tahun terakhir. Kemudian, data peserta belum masuk ke PDDikti karena kampus belum melaporkan atau memperbarui data kelulusan.

“Kemnaker menggunakan data lulusan perguruan tinggi langsung dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) milik Kemendiktisaintek,” tulis unggahan tersebut.

Adapun data kelulusan yang diambil Kemnaker adalah yang berlaku pada periode 1 Oktober 2024-30 september 2025. Sementara penarikan data terakhir dilakukan per 1 Oktober 2025.

“Jadi, kalau kampus Rekanaker baru memperbarui data setelah tanggal itu, datanya belum otomatis masuk ke sistem Magang Hub Kemnaker,” tulis @kemnaker.

Masih Ada Lowongan Sebanyak 80.000 Peserta

Bagi detikers yang gagal dalam batch ini, tak perlu khawatir dan sedih berlarut. Pasalnya, masih banyak lowongan yang tersedia untuk batch-batch berikutnya.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli mengatakan kuota Magang Nasional sebesar 100 ribu orang. Sisa kuota untuk magang berikutnya masih ada 80.000 lowongan.

“Kami menargetkan 100.000 lowongan magang dapat tersedia hingga akhir tahun 2025. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh dunia usaha untuk ikut serta membuka kesempatan magang bagi generasi muda Indonesia,” kata Yassierli Senin (13/10/2025), dikutip dari detikFinance.

Kapan Magang Hub Kemnaker Batch 2 Dibuka?

Magang Hub Kemnaker batch 2 akan dibuka pada 2 November 2025. Tak berhenti pada tahun ini, pemerintah berencana melanjutkannya pada 2026.

“Kita selesaikan dulu batch 1, kita akan evaluasi batch 1. Sesudah itu, nanti kita lihat ada beberapa rekomendasi yang akan ditindaklanjuti di batch 2 atau bahkan di tahun depan,” ujar Menaker.

Bagi detikers yang akan mencoba lagi di batch berikutnya, syarat utama yang harus dipenuhi untuk daftar Magang Hub Kemnaker yakni WNI, lulusan diploma atau sarjana maksimal satu tahun lalu, dan berasal dari kampus yang terdaftar di Kemendiktisaintek.

Selamat mencoba kembali detikers dan semoga sukses ya di batch 2!

(cyu/pal)



Sumber : www.detik.com

5 Kebiasaan Orang Cerdas Ala Steve Jobs CEO Apple Tim Cook, Punya Salah Satunya?


Jakarta

Cara seseorang memulai hari dapat berpengaruh pada produktivitas, pola pikir, hingga kesuksesan seseorang. Para orang-orang sukses dan cerdas sering kali merancang rutinitas pagi yang membantu mereka memprioritaskan tugas-tugas penting, menghemat energi mental, dan mempertahankan fokus sepanjang hari.

Dikutip dari Times of India, penelitian menunjukkan bahwa menyusun rutinitas pagi dapat meningkatkan kinerja kognitif, mengurangi stres, dan menumbuhkan kreativitas. Dengan mencoba kebiasaan pagi orang-orang cerdas dan sukses, seperti Steve Jobs hingga Tim Cook mungkin bisa membantu tujuan pribadi dan profesional secara pribadi.

1. Kebiasaan Pagi Steve Jobs

Steve Jobs selalu memulai paginya dengan bertanya pada diri sendiri, yakni ‘jika hari ini adalah hari terakhir hidup saya, apakah saya ingin melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?’.


Pertanyaan sederhana itu mampu membantunya tetap selaras dengan hasrat dan prioritasnya. Dengan melakukan refleksi ini setiap hari, ia menghindari menghabiskan waktu untuk tugas yang tidak berkontribusi pada tujuan jangka panjangnya.

Praktik ini dapat diterapkan dengan menyisihkan beberapa menit setiap pagi untuk bertanya pada diri sendiri, tentang apa yang penting untuk hari itu. Dengan menulis jurnal atau meninjau prioritas utama dapat membantu mempertahankan fokus dan memastikan bahwa tindakan itu memiliki tujuan yang jelas.

Cara Menghilangkan Kelelahan dalam Mengambil Keputusan

Untuk menghemat energi mental, Jobs mengenakan pakaian yang sama setiap harinya yaitu kaos turtleneck hitam, celana jeans, dan sepatu kets. Ia memfokuskan sumber daya kognitifnya pada inovasi, kepemimpinan, dan pemecahan masalah.

Prinsip ini menciptakan rutinitas yang mengurangi kegiatan yang tidak terlalu penting. Mengurangi kelelahan dalam mengambil keputusan memungkinkan otak mendedikasikan lebih banyak energi untuk berpikir kreatif dan strategis, yang krusial untuk produktivitas dan kesuksesan secara keseluruhan.

Melibatkan Gerakan

Steve Jobs sering mengambil jeda singkat dengan berjalan kaki untuk menjernihkan pikiran dan merangsang kreativitas. Berjalan kaki di luar ruangan atau bahkan sekitar kantor memberikan aktivitas fisik sekaligus meningkatkan kejernihan mental, mengurangi stres, dan menghasilkan ide-ide baru.

Memasukkan gerakan ke dalam rutinitas pagi, seperti berjalan kaki, peregangan, atau olahraga ringan dapat meningkatkan kinerja fisik dan kognitif. Bahkan lima hingga 10 menit gerakan itu dapat meningkatkan kewaspadaan dan menciptakan suasana positif untuk hari itu.

2. Pavel Durov yang Membatasi Distraksi

CEO Telegram Pavel Durov menghindari penggunaan ponselnya saat bagun tidur. Hal itu mencegah notifikasi dan masukan eksternal mendikte pola pikirnya di pagi hari.

Dalam mempertahankan periode bebas ponsel, Pavel menjaga kejernihan mental dan memprioritaskan tugas-tugas yang ia kerjakan sendiri. Kebiasaan ini dapat diterapkan untuk lebih fokus pada perencanaan, refleksi, atau aktivitas fisik.

Kebiasaan ini juga memastikan hari dimulai dengan sengaja. Menetapkan batasan digital di pagi hari dapat secara drastis meningkatkan fokus, mengurangi stres, dan meningkatkan produktivitas.

3. Johannes Thomas yang Memprioritaskan Pekerjaan

CEO Trivago Johannes Thomas mengatur pagi harinya agar bebas dari rapat atau meeting. Ia mendedikasikan 90-120 menit pertama untuk pekerjaan yang terfokus dan tanpa gangguan.

Pembagian waktu inni memungkinkan untuk mengatasi masalah kompleks, bertukar pikiran tentang solusi, dan membuat keputusan penting tanpa gangguan. Ini dapat diterapkan dengan mengidentifikasi jam-jam produktivitas puncak dan menjadwalkannya di kalender untuk pekerjaan mendalam.

Matikan notifikasi, tutup tab yang tidak perlu, dan beri tahu rekan kerja tentang waktu khusus ini. Menata kegiatan pagi dengan pekerjaan tanpa gangguan dapat memastikan tugas-tugas penting telah terselesaikan, dan tentunya memberikan hasil yang lebih berkualitas.

4. Awali Hari dengan Rasa Syukur Ala Tim Cook

Tim Cook yang merupakan CEO Apple selalu memulai harinya dengan membaca e-mail dan berolahraga pagi. Selain produktivitas, rutinitas ini menumbuhkan pola pikir bersyukur dan penuh perhatian.

Olahraga pagi memberi energi pada tubuh dan mempersiapkan pikiran untuk pekerjaan yang terfokus. Sementara membaca dan menanggapi komunikasi bermakna yang membantu menumbuhkan keterlibatan dan koneksi.

Rutinitas pagi dapat diawali dengan menulis jurnal, meditasi, atau berolahraga. Hal ini menciptakan suasana yang konstruktif, mendorong kejernihan mental. dan memperkuat ketahanan menghadapi tantangan sepanjang hari.

5. Mengidentifikasi Tugas Penting Ala Kevin O’Leary

Kevin O’Leary mengidentifikasi tiga tugas penting yang harus diselesaikan setiap hari, dan menyingkirkan semua gangguan lainnya. Dengan berfokus pada prioritas ini, ia memastikan dampak yang maksimal dan menghindari kewalahan oleh aktivitas yangg tidak penting.

Strategi ini dapat diterapkan dengan membuat daftar singkat tiga teratas setiap pagi atau malam sebelumnya. Perencanaan tersebut membantu mempertahankan fokus, mencapai kemajuan, dan menciptakan rasa pencapaian di awal hari yang meningkatkan motivasi hingga produktivitas.

(sao/naf)



Sumber : health.detik.com

Teks Sholawat Fatih Arab Beserta Arti dan Manfaat Mengamalkannya


Jakarta

Teks sholawat fatih Arab, latin dan artinya bisa membantu muslim untuk melantunkan bacaan tersebut. Sama seperti sholawat pada umumnya, sholawat fatih berisi pujian kepada Rasulullah SAW.

Dikutip dari buku Kumpulan Shalawat Nabi Super Lengkap oleh Ibnu Watiniyah, sholawat diartikan sebagai doa, memberi berkah dan ibadah. Sholawat juga dimaknai sebagai ungkapan sanjungan dan permohonan seorang hamba kepada Allah SWT lewat ungkapan mulia.


Teks Sholawat Fatih Arab, Latin dan Arti

Berikut bunyi sholawat fatih yang diambil dari buku Suramnya Surga Indahnya Neraka tulisan Muhammad Syukron Maksum.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُعْلِقَ وَالْحَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ

Allahumma shalli wasallim wabârik ‘alâ sayyidinâ Muhammadinil fâtihi limâ ughliqa walkhâtimi limâ sabaqa wannâshiril haqqi bil haqqi walhadî ilâ shirâtikal mustaqimi shallallahu ‘alaihi wa’alâ âlihi wa ashhâbihî haqqa qadrihi wamiqdârihil ‘adzimi

Artinya: “Ya Allah, limpahkan sholawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang haq dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan sholawat kepadanya, keluarga, dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.”

Manfaat Membaca Sholawat Fatih

Ada beberapa manfaat yang bisa diraih muslim jika rutin mengamalkan sholawat fatih, berikut bahasannya yang dirangkum dari buku Mukjizat Sholawat karya Habib Abdullah Assegaf dkk.

1. Dimudahkan Menerima Materi Pelajaran

Seseorang yang sering mengalami kesulitan ketika belajar, bisa mengamalkan bacaan sholawat fatih sebanyak 11x setiap selesai sholat fardhu dan 3x sebelum mengikuti pelajaran. Amalan ini diyakini dapat memudahkan seseorang dalam menerima dan menyerap apa saja yang dipelajari.

2. Melindungi Manusia dari Gangguan Jin

Manfaat membaca sholawat fatih setiap selesai sholat Subuh dan Maghrib diyakini bisa melindungi seorang manusia dari gangguan jin. Amalan ini bisa dilakukan secara istiqomah sebanyak 7x bacaan.

3. Memperbaiki Perilaku Anak yang Nakal

Manfaat sholawat fatih selanjutnya adalah untuk memperbaiki perilaku anak-anak yang nakal dan susah diatur. Sholawat fatih bisa dilantunkan pada telinga kanan dan kirinya secara istiqamah, dan insya Allah akan memperbaiki perilaku anak tersebut.

Wallahu a’lam.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Reminder, Pendaftaran Beasiswa SMDK 2025 Ditutup Hari Ini!



Jakarta

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan segera menutup pendaftaran beasiswa SDM Kesehatan (SDMK) pada Jumat, 17 Oktober 2025. Beasiswa apa itu?

Program bantuan pendanaan pendidikanSDMK adalah program beasiswa bagi tenaga kesehatan serta tenaga penunjang untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan. Program ini terbuka bagi putra-putri Indonesia yang berkomitmen membangun sektor kesehatan.


Jenjang kuliah yang bisa dibiayai melalui beasiswa ini termasuk D4, S1, S2 hingga S3. Pembiayaan beasiswa SDMK 2025 pun beragam mulai dari biaya pendidikan hingga biaya hidup.

Syarat Pendaftaran Beasiswa SDMK 2025

Menurut pedoman pendaftaran Beasiswa SDMK 2025, syarat pendaftaran Beasiswa SDMK adalah:

Syarat Umum

  1. Warga negara Indonesia
  2. Berstatus sebagai PNS Kementerian Kesehatan, PNS pemerintah daerah atau Non-ASN
  3. Sudah terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada institusi pendidikan
  4. Merupakan mahasiswa/peserta didik baru pada semester ganjil tahun ajaran 2025/2026 atau sedang mengikuti pendidikan (on going) maksimal 2 semester sebelum masa studi berakhir sesuai dengan
  5. masa tempuh kurikulum
  6. Mengikuti program pendidikan pada kelas reguler atau kelas lain yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan

Syarat Khusus PNS Kementerian Kesehatan

  1. Masa kerja minimal 1 tahun
  2. Penilaian kinerja “Baik”
  3. Sehat jasmani dan rohani, bebas narkoba.
  4. Aktif BPJS
  5. Surat persetujuan atasan dan rekomendasi BKD (untuk PNS daerah)
  6. Tidak sedang menjalani sanksi atau tugas belajar lain
  7. Pendidikan linier dan belum memiliki gelar strata yang sama
  8. Syarat lengkapnya bisa dilihat DI SINI https://sibk.kemkes.go.id/

Syarat Khusus Non-ASN

  1. Pendidikan terakhir di bidang kesehatan
  2. Usia maksimal 45 tahun
  3. Pernah melaksanakan Penugasan Khusus Kemenkes
  4. Rekomendasi dari pemerintah daerah
  5. Bersedia mengabdi setelah studi

Dokumen Pendaftaran Beasiswa SDMK 2025

  1. SK pengangkatan/pangkat (bagi PNS)
  2. Surat pernyataan bermaterai
  3. Surat izin dan rekomendasi atasan
  4. Surat sehat dan bebas narkoba
  5. Bukti BPJS aktif
  6. Ijazah terakhir dan transkrip nilai
  7. STR aktif (untuk tenaga kesehatan)
  8. Bukti akreditasi prodi minimal “Baik Sekali”

Komponen Pembiayaan Beasiswa SDMK 2025

  1. Biaya Operasional Pendidikan (BOP)
  2. Uang Kuliah Tunggal (UKT)
  3. Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)
  4. Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI)/ Iuran Pengembangan Institusi (IPI)
  5. Biaya hidup per semester
  6. Biaya buku per semester
  7. Biaya penelitian sebanyak satu kali

Jadwal Seleksi Beasiswa SDMK 2025

Sosialisasi: 22-23 September 2025
Pendaftaran online: 22 September – 17 Oktober 2025
Seleksi administrasi: 6-21 Oktober 2025
Pengumuman lulus administrasi: 23 Oktober 2025
Wawancara: 27 Oktober – 7 November 2025
Penetapan penerima beasiswa: 12 November 2025

Pendaftaran dan informasi lebih lanjut mengenai beasiswa SDMK Kemenkes 2025 dapat diakses melalui https://sibk.kemkes.go.id/. Buruan daftar!

(nir/nwk)



Sumber : www.detik.com

Heboh Guru Menampar Siswa, Bagaimana Menurut Pandangan Islam?


Jakarta

Di lingkungan pendidikan di Indonesia seringkali kita temui penerapan hukuman fisik oleh tenaga pendidik kepada anak didiknya. Kasus yang cukup ramai diberitakan baru-baru ini yaitu seorang guru yang juga menjabat sebagai kepala sekolah di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Banten yang menampar siswanya yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Banten, Lukman, menjelaskan siswa tersebut ditegur oleh guru lantaran ketahuan merokok di lingkungan sekolah.

“Jadi awalnya siswa itu merokok di belakang sekolah, ketahuan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah kemudian menegur dan mengingatkan,” kata Lukman kepada wartawan, Selasa (14/10/2025) dikutip detikNews.


Guru tersebut mengakui sempat menyentuh wajah siswa. Namun, Lukman belum bisa memastikan apakah gerakan itu merupakan tamparan keras atau tidak.

“Tapi menurut pengakuan kepala sekolah, memang sempat ngeplak (menepuk kepala siswa). Saya tidak tahu apakah keras atau tidak, tapi pengakuannya memang begitu,” katanya.

Tidak terima anaknya ditampar oleh sang kepala sekolah, pihak orang tua siswa melaporkan tindakan tersebut kepada polisi.

“Sudah (laporan ke polisi), itu udah ramai juga,” kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Lebak Ipda Limbong saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (14/10).

Kasus ini kemudian menjadi perbincangan hangat di masyarakat dan menjadi isu yang kontroversial. Ada yang membenarkan tindakan sang guru dalam mendisiplinkan murid tersebut, ada pula yang menyayangkan tindakan tersebut karena dinilai termasuk kekerasan terhadap anak.

Lantas, bagaimana pandangan Islam terkait hukuman fisik yang diterapkan pada anak didik? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Hukuman Fisik pada Anak dalam Pandangan Islam

Sebagai agama yang penuh hikmah, Islam mengajarkan kasih sayang sekaligus ketegasan. Terkait hukuman fisik pada anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Dalam mendisiplinkan anak untuk mengejakan salat, Rasulullah SAW membolehkan memukul anak dengan tujuan untuk mendidik mereka. Pukulan tersebut ditujukan pada anak yang telah berumur 10 tahun namun enggan mengerjakan shalat.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ»

Artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Suruhlah anak-anakmu melaksanakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan shalat itu jika berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR Abu Dawud)

Dilansir dari NU Jateng, KH Ahmad Niam Syukri Masruri menjelaskan bahwa pukulan yang dimaksud adalah pukulan kasih sayang dengan tujuan untuk mendidik bukan untuk menyakiti.

Selain itu, jika terpaksa harus memukul, hindari memukul pada bagian wajah, sebab hal itu dinilai dapat melukai kehormatan sang anak.

Hal ini dijelaskan dalam kitab Shahih al-Jami ash-Shaghir Jilid 1 oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani. Dalam sebuah hadits hasan yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا ضَرَبَ أَحَدُكُمْ خَادِمَهُ فَلْيَجْتَنِبِ الْوَجْهَ

Artinya: Apabila salah seorang di antara kalian memukul budaknya, maka hindarilah mukanya!

Jika mengacu pada hukum yang berlaku di Indonesia, terdapat larangan melakukan kekerasan fisik terhadap anak sendiri dan anak didik.

Mengutip laman Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Hukum Republik Indonesia, aturan ini terdapat di dalam Pasal 76 C Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Dalam pasal 76 C tersebut dikatakan: Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan Kekerasan terhadap Anak. Inilah larangan pendidik/guru, tenaga kependidikan, dan bagi setiap orang yang melakukan kekerasan terhadap anak.

Lebih lanjut, dalam tayangan video Penyuluh Hukum BPSDM RI, dijelaskan bahwa hukum di Indonesia membenarkan orang tua untuk melaporkan tindak kekerasan yang dialami oleh murid di lingkungan sekolah, termasuk yang dilakukan oleh guru. Meskipun hal ini belum dianggap lumrah di tengah masyarakat Indonesia.

Orang Tua Hendaknya Mengajarkan Adab kepada Guru

Meskipun orang tua dibolehkan terlibat dalam mengawasi pola didik yang diterapkan di sekolah, namun hendaknya orang tua mengajar anaknya untuk menghormati guru.

Hal ini dijelaskan oleh pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Yahya Zainul Ma’arif atau yang akrab disapa Buya Yahya.

Dalam ceramahnya, beliau yang mengimbau kepada para orang tua agar menanamkan adab kepada para guru agar ilmu yang diperoleh menjadi berkah dan bermanfaat.

“Ajari anak-anakmu untuk punya adab dengan gurunya. Jangan diajari untuk kurang ajar. Bahkan kalau seandainya guru itu melakukan hukuman yang salah bukan harus kita ajari anak kita marah membenci sang guru. Kita akan datang kepada guru dan kita bicara baik-baik,” jelas Buya Yahya dalam video yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV. detikHikmah telah mendapatkan izin untuk mengutip ceramah Buya Yahya di kanal tersebut.

“Kalau Anda mengajari anak Anda dendam kepada guru. Itu awal kegagalan Anda dan ndak bakal bisa bener anak Anda… Lihat, yang punya perilaku seperti itu, anaknya jadi anak setan… Kenapa? Karena diajari anaknya sombong…” tegas Buya Yahya.

Di sisi lain, Buya Yahya juga mengingatkan kepada lembaga pendidikan untuk memberikan hukuman yang wajar. Beliau juga menyebutkan beberapa hukuman yang tidak diperkenankan, yaitu:

  1. Hukuman berupa denda karena itu dianggap mengambil hak orang lain.
  2. Hukuman fisik yang membahayakan, seperti memukul wajah sampai biru matanya.
  3. Hukuman yang tidak sesuai dengan kondisi anak. Misalnya anak didik mengidap penyakit tertentu atau memiliki pantangan tertentu, hendaknya guru memperhatikan agar hukuman yang diberikan tidak membahayakan siswa.

Sebagai penutup, Buya Yahya menekankan agar pendidik memberikan hukuman yang wajar dan tidak bersikap zalim kepada siswanya.

“Pendidik yang bener, kalau memberikan hukuman yang wajar. Ketahuilah, jangan masuk wilayah zalim,” pungkasnya.

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com

Anak Penjual Sayur Jadi Founder Startup, Ini Kisah Para Penerima KIP Kuliah



Jakarta

Mengukir prestasi bukanlah hal mustahil, bahkan bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan. Sejumlah mahasiswa telah membuktikan bahwa kondisi ekonomi bukanlah penghalang untuk bermimpi besar. Kekurangan yang dialami justru menjadi titik awal perubahan.

Melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, 3 mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) berhasil menunjukkan bahwa tekad dan kerja keras mampu menembus segala batas. Mereka membuktikan keterbatasan bukan alasan untuk menyerah.

Salah satunya adalah Fahmi Nur Halim, mahasiswa Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad. Sejak duduk di bangku SMP, Fahmi telah menanamkan satu mimpi sederhana dalam hatinya, bisa melanjutkan pendidikan tinggi.


Di balik cita-cita itu, ada perjuangan orang tua yang penuh kasih. Sang ibu berjualan sayur, sementara ayahnya berprofesi sebagai penjual jamu. Dari tangan-tangan sederhana itulah, semangat Fahmi untuk menempuh pendidikan lahir dan tumbuh semakin kuat.

“Sejak SMP saya sudah menargetkan bisa dapat KIP. Waktu itu belum tahu akan kuliah di mana, tapi saya yakin pendidikan adalah jalan untuk memperbaiki hidup,” ujarnya dikutip dari laman Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Jumat (17/10/2025).

Keyakinan tersebut terbukti. Melalui KIP Kuliah, Fahmi tidak hanya menempuh pendidikan, tapi juga berkembang sampai menjadi mahasiswa berprestasi nasional.

Fahmi berhasil meraih Mahasiswa Berprestasi Nasional kategori Pengelolaan dan Pemberdayaan 2024, Juara 1 Road to MITReap Innovation Ecosystem Chapter Java, serta menjadi finalis Clash of Champions Ruangguru 2024.

“Bagi saya, KIP-Kuliah itu katalis yang mempercepat saya menemukan dan mengembangkan potensi diri. Saya bisa ikut lomba, berjejaring, dan belajar tentang banyak hal,” ujar Fahmi.

Rafli, Mahasiswa dengan 53 Lomba dan IPK 4

Kisah inspiratif lain datang dari Rafli Iltizamulloh, mahasiswa Fakultas Psikologi Unpad angkatan 2022. Ia juga mengaku lahir dari keluarga sederhana.

Ayahnya buruh tani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Rafli menjadikan pendidikan sebagai pijakan untuk mengubah nasib.

“Mungkin kita boleh lahir di mana saja. Kita mungkin boleh lahir dengan ekonomi ke bawah, ekonomi menengah, ataupun ekonomi ke atas. Tapi ketika kita memiliki jiwa dan semangat kuat dan juga jiwa yang pantang menyerah, pasti kita bakal bisa mencapai apa yang kita inginkan ke depannya,” katanya.

Rafli membuktikannya dengan mengukir sederet prestasi. Ia sudah mengikuti 53 ajang lomba dan membawa pulang 31 penghargaan nasional.

Rafly juga termasuk Mahasiswa Berprestasi 2 Unpad 2025 dan Juara 1 Innovilleague Kemenko PMK 2025. Tak hanya itu, ia juga berhasil mempertahankan IPK sempurna 4.00.

Nugraha, Anak Petani Berprestasi dari Pelosok

Dari pelosok Sukabumi, ada Nugraha, mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad angkatan 2022. Ia tumbuh di keluarga petani sederhana.

Namun semangatnya untuk belajar dan berbagi cerita membuatnya melangkah jauh. Nugraha termasuk mahasiswa yang berprestasi.

Nugraha aktif di berbagai organisasi kampus seperti Ketua Klub Aktivis Pegiat dan Pemerhati Alam (KAPPA) Fikom, Staf BEM Kema Unpad, dan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (Kabim).

Ia juga menorehkan prestasi akademik, di antaranya Juara 1 National Feature Writing WJC Unpad 2024, Juara 1 Penulisan Ilmiah Ajisaka UGM, dan Top 6 Finalis Future Lestari Foundation 2024.

“Bagi teman-teman yang berasal dari pelosok dan memiliki keterbatasan finansial, jangan pernah menyerah. Saya buktinya, bisa kuliah di Unpad berkat semangat dan kesempatan dari KIP-Kuliah,” kata Nugraha.

Pendidikan Telah Mengubah Arah Hidup Mereka

Dari ketiga mahasiswa ini, bisa disimpulkan bahwa pendidikan telah mengubah arah hidup seseorang. Pendidikan menjadi jalan bagi mereka untuk memperbaiki nasib.

Ketiga mengaku sangat bersyukur karena sudah menerima KIP Kuliah. Fahmi, Rafli, dan Nugraha merupakan mahasiswa yang menggunakan dana KIP Kuliah dengan baik.

Setelah lulus, mereka memiliki cita-cita ingin melanjutkan pendidikan magister. Rafli berharap bisa melanjutkan studi magister Neuropsychology di kampus Australia atau Belanda.

Begitu juga Nugraha, bermimpi bisa melanjutkan studi ke Columbia University, Amerika Serikat, dan menjadi jurnalis yang menyuarakan isu kemanusiaan.

Selangkah lebih maju, Fahmi kini sudah membangun startup Elevated Indonesia. Startup tersebut merupakan platform pengembangan mahasiswa berbasis AI yang sudah memberdayakan lebih dari 2.000 mahasiswa di seluruh Indonesia.

Ia mengaku bermimpi jadi entrepreneur di bidang edutech dan deeptech. Besar harapan, dirinya bisa membantu menggerakan ekonomi dan inovasi di Indonesia.

“Mungkin kita tak bisa memilih lahir dari keluarga seperti apa, tapi kita bisa memilih untuk berjuang dan belajar agar masa depan berubah,” kata Fahmi

(cyu/pal)



Sumber : www.detik.com

Bolehkah Suami Menceraikan Istri yang Sedang Hamil? Ini Hukum dan Dalilnya


Jakarta

Pernikahan bukan hanya penyatuan antara dua insan, tetapi juga merupakan perjanjian suci yang melibatkan Allah SWT. Ikatan ini dibangun atas dasar cinta, tanggung jawab, dan komitmen untuk saling menjaga dalam suka maupun duka.

Namun dalam perjalanan rumah tangga, tidak semua pasangan mampu mempertahankan hubungan hingga akhir hayat. Perselisihan, ketidakharmonisan, atau perbedaan prinsip sering kali menjadi penyebab berakhirnya ikatan tersebut melalui perceraian.

Menariknya, dalam beberapa kasus, perceraian justru terjadi ketika sang istri sedang mengandung. Kondisi ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan umat Islam tentang apakah talak saat hamil diperbolehkan? Bagaimana hukum cerai saat sedang hamil menurut syariat Islam?


Hukum Talak Saat Sedang Hamil

Dalam buku Fiqih Perempuan Kontemporer karya Farid Nu’man Hasan, dijelaskan bahwa jumhur ulama sepakat hukum cerai saat istri hamil adalah mubah atau boleh. Bahkan, Imam Ahmad bin Hanbal menyebut jenis perceraian ini sebagai bentuk talak yang sesuai dengan syariat.

Pendapat tersebut didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, di mana Rasulullah SAW bersabda,

“Kemudian, ceraikanlah ia pada waktu suci atau hamil.” (HR. Muslim).

Hadits ini menjadi dasar bahwa menjatuhkan talak pada istri yang sedang mengandung diperbolehkan dalam Islam dan tidak termasuk kategori cerai yang dilarang.

Apabila seorang istri diceraikan dalam keadaan hamil, maka masa iddahnya akan berakhir ketika ia melahirkan anaknya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Surat At-Thalaq ayat 4,

وَالّٰۤـِٔيْ يَىِٕسْنَ مِنَ الْمَحِيْضِ مِنْ نِّسَاۤىِٕكُمْ اِنِ ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلٰثَةُ اَشْهُرٍۙ وَّالّٰۤـِٔيْ لَمْ يَحِضْنَۗ وَاُولٰتُ الْاَحْمَالِ اَجَلُهُنَّ اَنْ يَّضَعْنَ حَمْلَهُنَّۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ يُسْرًا ۝٤

Artinya: Perempuan-perempuan yang tidak mungkin haid lagi (menopause) di antara istri-istrimu jika kamu ragu-ragu (tentang masa idahnya) maka idahnya adalah tiga bulan. Begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid (belum dewasa). Adapun perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka adalah sampai mereka melahirkan kandungannya. Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.

Hak dan Kewajiban Istri yang Diceraikan

Dalam jurnal Iddah dan Ihdad dalam Islam karya Abdul Moqsith disebutkan bahwa perempuan yang ditalak memiliki hak untuk memperoleh tempat tinggal yang layak, nafkah, pakaian, serta kebutuhan hidup lainnya dari mantan suaminya.

Rasulullah SAW pun menegaskan hal tersebut melalui sabdanya yang menjelaskan kewajiban suami terhadap istri yang masih berada dalam masa iddah.

“Perempuan beriddah yang bisa dirujuk oleh (mantan) suaminya berhak mendapat kediaman dan nafkah darinya.”

Selama menjalani masa iddah, seorang wanita tidak diperbolehkan menerima lamaran dari laki-laki lain, baik secara langsung maupun melalui sindiran (ta’ridh). Larangan ini berlaku hingga ia melahirkan dan tetap harus dipatuhi sesuai ketentuan syariat.

Selain itu, wanita yang sedang dalam masa iddah juga tidak diperkenankan keluar rumah kecuali untuk keperluan yang mendesak. Ketentuan ini disepakati oleh para ulama fiqih, seperti Imam Syafi’i, Malik bin Anas, Ahmad bin Hanbal, dan Al-Layts.

Dalam Buku Pintar Fikih Wanita karya Muhammad Zaenal Arifin, dijelaskan bahwa masa iddah memiliki beberapa konsekuensi yang dianggap kurang menguntungkan bagi suami, misalnya larangan menikahi perempuan kelima jika masih memiliki empat istri. Sebab, wanita yang berada dalam masa iddah masih berstatus sebagai istri sah, dan baru setelah masa iddah berakhir, sang suami diperbolehkan menikahi perempuan lain yang halal baginya.

Wallahu a’lam.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

Hiu Vs Lumba-lumba, Menang Siapa?



Jakarta

Lautan dipenuhi oleh ikan dan sebagian mamalia. Dua yang mencolok yaitu spesies hiu dan lumba-lumba. Jika bertemu untuk bertarung, siapa yang menang antara hiu dengan lumba-lumba?

Secara singkat, pertarungan satu lawan satu antara hiu dan lumba-lumba bisa diprediksi dengan ukuran hiu yang lebih besar dan kekuatan gigi yang mengerikan. Namun, dalam kondisi tertentu, sekelompok lumba-lumba bisa menakuti satu hiu.

Untuk membedah perbandingan hiu dan lumba-lumba, berikut ini penjelasannya, dikutip dari AZ Animals.


Fisik Hiu vs Lumba-lumba

Hiu dapat memiliki berat lebih dari 450 kg dan tumbuh hingga 6 meter. Hiu putih besar, bahkan beratnya dapat mencapai 2.200 kg.

Sementara lumba-lumba memiliki berat sekitar 280 kg dan dapat tumbuh hingga 4,5 meter. Spesies lumba-lumba terbesar (tidak termasuk paus pembunuh) adalah paus pilot, yang juga dapat tumbuh hingga 2.200 kg.

Secara rata-rata, hiu putih besar memiliki berat lebih dari rata-rata lumba-lumba hidung botol. Ini artinya, hiu lebih unggul dari lumba-lumba soal ukuran.

Meski secara ukuran lebih besar, hiu bisa mengimbangi lumba-lumba soal kecepatan. Lumba-lumba dapat mencapai kecepatan 32,18 km/jam dalam situasi yang tepat.

Tak kalah gesit, hiu bisa bergerak dengan kecepatan antara 32,18 sampai 56,3 km/jam. Hiu menggunakan gerakan ekor dan tubuh yang bergelombang dan menyamping.

Kekuatan Gigitan Hiu vs Lumba-lumba

Hiu dan lumba-lumba sama-sama menggunakan gigi mereka untuk menyerang mangsa. Hiu memiliki gigitan terkuat yang pernah diukur di planet ini, yaitu pada tekanan 4.000 PSI atau lebih.

Kekuatan itu tercipta dari gigi hiu yang panjangnya mencapai 15 cm dan totalnya terdapat 300 gigi yang dapat merobek daging.

Sementara lumba-lumba memiliki hingga 268 gigi tajam yang digunakan untuk merobek daging mangsanya. Namun, daya gigitannya sangat rendah dibandingkan dengan mangsa lainnya.

Meski begitu, lumba-lumba memiliki indra pendengaran yang menakjubkan, penglihatan yang baik, dan kemampuan memanfaatkan ekolokasi yang mendeteksi makhluk lain dengan ketepatan yang menakjubkan.

Hiu juga memiliki indra yang kuat. Terutama penglihatan yang tajam, bahkan dalam kondisi minim cahaya. Selain itu, juga indra penciuman yang sangat tajam, yang mampu mendeteksi 1 bagian per 10 miliar bagian zat dalam air.

Jika Bertarung, Siapa yang Akan Menang antara Hiu dan Lumba-lumba?

Meskipun sama-sama hidup di air, lumba-lumba adalah mamalia dan hiu adalah ikan bertulang rawan. Hiu lebih berat, lebih panjang, dan lebih mematikan daripada lumba-lumba.

Dalam pertarungan satu lawan satu, hiu akan menang melawan lumba-lumba. Ini karena hiu lebih kuat, lebih besar, dan lebih peka terhadap predator dibandingkan hiu lainnya.

Lumba-lumba, meskipun cerdas, tidak memiliki kemampuan fisik untuk menangkis serangan hiu dan tidak dapat menimbulkan kerusakan yang cukup untuk membunuh hiu sendirian. Kecuali, jenis orca yang bisa menang melawan hiu.

Jadi, jika di wilayah yang sama, hiu kemungkinan besar akan merasakan kehadiran lumba-lumba terlebih dahulu. Kecuali jika lumba-lumba tersebut menggunakan ekolokasi.

Setelah hiu menyerang, hanya perlu satu atau dua gigitan bagi hiu untuk menimbulkan kerusakan yang cukup parah, sehingga lumba-lumba tersebut akan lumpuh total. Namun, akan berbeda jika lumba-lumba tidak sendirian.

Sebab, lumba-lumba hidup dalam kelompok yang bisa beranggotakan lebih dari 1.000 ekor. Sementara hiu cenderung lebih mandiri.

Lumba-lumba juga lebih cerdas daripada hiu, sehingga mereka bisa mengatur strategi dalam kelompok untuk menyerang hiu yang sendirian. Dengan kecerdasan dan kerja sama kelompoknya, lumba-lumba bisa menakuti hiu dan membuatnya menghindar dari area mereka.

(faz/nwk)



Sumber : www.detik.com

Bagaimana Cara Menjadi Pendidik yang Baik Secara Islami?


Jakarta

Menjadi pendidik dalam pandangan Islam adalah amanah besar untuk membentuk akhlak dan menanamkan nilai ketakwaan kepada peserta didik. Seorang guru berperan sebagai penyampai ilmu sekaligus teladan yang mencerminkan makna dari ilmu yang diajarkan.

Lalu, bagaimana cara agar seorang pendidik dapat menjalankan peran itu dengan baik sesuai ajaran Islam?

Cara Menjadi Pendidik yang Baik Secara Islami

Dalam kitab Bidayatul Hidayah susunan Imam Al-Ghazali ditekankan bahwa seorang guru harus berilmu sekaligus beradab. Dijelaskan bahwa pendidik seharusnya memiliki sikap-sikap yang mencerminkan tanggung jawab dan ketulusan dalam mendidik murid.


Beberapa sikap yang disebutkan antara lain:

  1. Bertanggung jawab terhadap ilmu dan murid yang diajarkan.
  2. Sabar dalam menghadapi berbagai karakter murid.
  3. Duduk dengan tenang dan berwibawa saat mengajar.
  4. Tidak sombong, kecuali untuk menegakkan kebenaran terhadap sesama ahli ilmu.
  5. Bersikap tawaduk (rendah hati) di setiap majelis ilmu.
  6. Menjauhi gurauan berlebihan, agar tidak menghilangkan wibawa dan rasa hormat murid.
  7. Bersikap ramah terhadap murid, terutama yang masih labil atau sulit diarahkan.
  8. Teliti dalam memperhatikan murid yang nakal, agar tidak berkembang menjadi kebiasaan buruk.
  9. Tetap membimbing murid yang bebal, tanpa mudah menyerah.
  10. Tidak gampang marah kepada murid yang lambat memahami pelajaran.
  11. Tidak malu mengakui ketidaktahuan, jika ditanya hal yang belum dikuasai.
  12. Mendengarkan pertanyaan murid dengan penuh perhatian dan menjawab dengan baik.
  13. Menerima alasan murid selama masih dalam batas wajar dan jujur.
  14. Tunduk kepada kebenaran, bersedia mengakui kesalahan jika terbukti keliru.
  15. Melarang murid mempelajari ilmu yang membahayakan, baik akidah maupun akhlaknya.
  16. Menasehati murid agar tidak menjadikan ilmu agama sebagai alat duniawi.
  17. Mengingatkan murid agar memprioritaskan ilmu fardhu ‘ain sebelum mempelajari ilmu fardhu kifayah.
  18. Memperbaiki ketakwaan lahir dan batin, agar ilmunya berbuah manfaat.
  19. Mengamalkan ajaran takwa dalam keseharian, sebelum menyuruh murid untuk menirunya.

Inti dari seluruh adab tersebut adalah keikhlasan dan keteladanan. Ilmu tidak akan memberi cahaya jika tidak disertai amal dan adab yang benar.

Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Da’wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah di Cirebon, juga menekankan bahwa menjadi pendidik yang baik harus dimulai dari hati yang bersih.

“Yang pertama yang diingatkan oleh Imam Nawawi adalah tata hati, niat yang benar,” ungkap Buya Yahya dalam sebuah tayangan yang diunggah di kanal YouTube Al Bahjah TV.

Menurut beliau, tanda ketulusan seorang pendidik adalah kesungguhan dalam memperbarui niat melalui doa, terutama di waktu-waktu mustajab seperti tengah malam. Sebelum mengajar, disarankan untuk menunaikan salat dua rakaat dan memohon agar proses belajar menjadi jalan ibadah, bukan hanya sebagai rutinitas.

Buya Yahya juga mengingatkan agar guru memandang murid dengan kasih sayang, bukan dengan kepentingan duniawi. Pengajar yang tulus mengajar karena Allah akan lebih sabar, lebih lembut, dan lebih berpengaruh terhadap hati murid.

Selain soal niat, Buya Yahya menjelaskan bahwa pendidik yang baik juga harus tegas dalam menegakkan peraturan.

“Menegakkan peraturan justru itulah kasih sayang sesungguhnya kepada anak didik,” tegas beliau.

Ketegasan ini bukan seperti halnya kekerasan, tapi menjadi cara menjaga lingkungan pendidikan agar tetap beradab. Bila aturan diabaikan, maka wibawa guru akan hilang, dan murid pun kehilangan arah. Aturan yang ditegakkan dengan kelembutan dan disertai nasihat akan menumbuhkan rasa hormat serta kedisiplinan.

Buya Yahya menambahkan bahwa banyak siswa yang baru menyadari manfaat ketegasan guru setelah mereka dewasa. Guru yang dulu tampak keras, justru menjadi sosok yang paling berkesan karena telah menanamkan adab dan batasan yang jelas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidik yang baik bukan hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan adab, ketulusan, dan ketakwaan.

Seorang guru sejati adalah mereka yang mengajarkan dengan hati, memperbaiki niat, dan menegakkan aturan dengan kasih. Mereka menjadi teladan yang hidup, di mana tempat murid belajar bukan hanya dari ucapan, tetapi juga dari sikap dan perbuatan.

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com