All posts by admin

Kemenag Bakal Bentuk Lembaga Pengelola Dana Umat, Himpun Semua Dana Keagamaan



Jakarta

Kementerian Agama (Kemenag RI) akan membentuk Lembaga Pengelola Dana Umat (LPDU). Langkah tersebut dinilai menjadi instrumen strategis dalam mengoptimalkan potensi besar dana keagamaan masyarakat yang kini belum tergarap maksimal.

“Nah pundi-pundi umat yang sedemikian besarnya tadi itu, Presiden meminta kepada kami selaku Kementerian Agama supaya ini betul-betul diperhatikan. Ini luar biasa ini, maka itu diberikan tempat untuk mengelola ini semuanya, satu tempat yang sangat strategis di ibu kota nanti itu akan menjadi pusat pengelolaan dana umat itu,” ungkap Menteri Agama dalam Konferensi Pers 1 Tahun Kemenag Kawal Asta Cita Presiden di Gedung Kemenag, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).


LPDU, kata Menag, merupakan ungkapan spontanitas dari Presiden Prabowo Subianto. Namun, Kementerian Agama nantinya akan proaktif menerjemahkan gagasan cerdas tersebut.

Nasaruddin menilai bahwa potensi dana umat seperti raksasa yang sedang tidur. Lewat LPDU, maka dana keagamaan seperti zakaat, infak, sedekah, wakaf, hibah, wasiat, kurban, akikah serta kafarah dapat dihimpun dalam satu sekretariat bersama.

“Setelah kami memaparkan pundi-pundi umat kita yang selama ini bagaikan raksasa yang sudah tidur. Nah kita akan mencoba untuk membangkitkan potensi ini,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

Menag mencontohkan praktik di Kuwait, masyarakat secara rutin menyisihkan sebagian kecil dari pengeluaran telepon seluler untuk wakaf tunai.

“Kalau di Kuwait itu ya, setiap bulan itu ada yang mengatakan 5% itu wakaf tunainya,” katanya.

“Kalau 200 juta umat Islam di Indonesia menyisihkan satu persen saja dari bonus handphone, dana yang terkumpul bisa mencapai ratusan miliar rupiah,” Imbuh Menag.

Selain sumber wakaf dan zakat, LPDU juga akan mengelola dana keagamaan lainnya, termasuk iuran kecil dari administrasi pernikahan dan perceraian. Demi memastikan tata kelola yang transparan dan akuntabel, pemerintah berencana membentuk lembaga khusus yang bekerja seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Dana umat tidak boleh dikelola semaunya. Harus ada peraturannya, siapa yang berhak untuk menghimpun dana, bagaimana cara membelanjakan dana itu, bagaimana aturannya, jadi tidak terjadi penumpukan,” ujar Menag Nasaruddin menguraikan.

Ia menegaskan bahwa LPDU tak hanya menyasar umat Islam. Kemenag akan berkoordinasi dengan perwakilan agama Katolik, Protestan, Hindu, Buddha serta Konghuchu demi menghimpun dana keagamaan dari seluruh umat beragama.

“Semua agama punya mekanisme dan potensi pendanaan masing-masing. LPDU akan menjadi wadah pemberdayaan lintas agama,” tandas Menag.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Ragam Lomba Hari Santri 2025 yang Penuh Semangat dan Kreativitas


Jakarta

Setiap 22 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati Hari Santri sebagai momen untuk mengenang perjuangan para santri dan ulama dalam sejarah bangsa. Tahun 2025 ini, perayaan Hari Santri kembali digelar dengan berbagai kegiatan yang melibatkan pesantren, madrasah, dan masyarakat umum di seluruh daerah.

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2025 tentang Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Santri 2025, kegiatan Hari Santri dapat dilaksanakan melalui zikir, sholawat, munajat, doa bersama, pemeriksaan kesehatan gratis (CKG), penanaman pohon, dan kegiatan lain yang sesuai dengan tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”.

Tak hanya kegiatan keagamaan, lomba Hari Santri juga kerap menjadi bagian yang paling meriah karena memberi ruang bagi santri dan masyarakat untuk menyalurkan bakat serta kreativitas.


Beragam lomba digelar di sekolah, madrasah, dan pesantren dengan tujuan menumbuhkan semangat belajar sekaligus mempererat silaturahmi antar peserta. Setiap kegiatan menjadi sarana untuk mengasah bakat, melatih kepercayaan diri, dan memperdalam nilai-nilai agama yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari.

Lomba Hari Santri

Beberapa jenis lomba yang bisa diselenggarakan pada peringatan Hari Santri 2025 antara lain:

1. Lomba Bernuansa Religi

Beragam lomba yang memperdalam pemahaman agama sering kali menjadi kegiatan utama, seperti:

  • Lomba adzan, melatih suara dan ketepatan bacaan dalam menyeru waktu salat.
  • Lomba hafalan surah pendek, menumbuhkan kebiasaan menghafal ayat-ayat Al-Qur’an sejak dini.
  • Lomba tartil dan tilawah Al-Qur’an, mengajarkan cara membaca Al-Qur’an dengan lagu dan tajwid yang benar.
  • Lomba tahlil dan shalawat, meningkatkan tradisi doa bersama dan memperbanyak dzikir kepada Allah.

2. Lomba Seni Islami

Selain kegiatan ibadah, Hari Santri juga menjadi ajang menampilkan kreativitas melalui seni, misalnya:

  • Lomba menulis dan menggambar kaligrafi, menggabungkan nilai keindahan dan makna ayat-ayat suci.
  • Lomba menyanyi islami dan seni qasidah, mengajarkan cara berdakwah melalui lantunan lagu.
  • Lomba bercerita kisah nabi dan sahabat, menginspirasi peserta lewat kisah keteladanan tokoh-tokoh Islam.

3. Lomba Literasi dan Dakwah

Bagi peserta yang gemar menulis atau berbicara di depan umum, tersedia juga berbagai kompetisi seperti:

  • Lomba khutbah, melatih kemampuan menyampaikan pesan yang bermanfaat dengan cara yang menarik.
  • Lomba cerpen bertema santri, memberi ruang bagi peserta menulis cerita yang menggambarkan kehidupan pesantren.
  • Lomba baca kitab kuning, menguji pemahaman terhadap kitab klasik yang menjadi ciri khas pendidikan pesantren.
  • Lomba cerdas cermat islami, menumbuhkan semangat belajar dan memperluas pengetahuan tentang Islam.

Melalui berbagai lomba ini, semangat Hari Santri 2025 dapat dirasakan lebih dekat dan membawa suasana yang penuh kebersamaan.

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com

Apa Salah Kalau Pemerintah Membantu?



Jakarta

Menteri Agama Nasaruddin Umar menanggapi terkait pembangunan Pondok Pesantren Al Khoziny menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, pesantren berperan penting menciptakan keadaban Indonesia.

“Santri itu kan juga manusia. Apalagi pesantren itu 300 tahun lamanya mengabdikan diri untuk menciptakan keadaban Indonesia. Tiba-tiba ada 1.200 orang, pembangunannya rusak. Mereka mau belajar di mana?” ujar Menag usai acara Konferensi Pers 1 Tahun Kemenag Kawal Asta Cita Presiden di Gedung Kemenag, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).


Pria yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal itu menyatakan nenek moyang para santri juga berperan penting mendirikan negeri ini. Dengan begitu, ia kembali mempertanyakan apakah salah jika pemerintah membantu pembangunan Ponpes Al Khoziny.

“Sementara nenek moyangnya yang ikut mendirikan negeri ini. Apakah salah kalau pemerintah membantu? Saya kira ada penyesuaian-penyesuaian bahasa nanti. Itu yang kita harapkan,” sambung Menag.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu terakhir muncul wacana pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny dengan APBN. Dilansir dari detikFinance, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah memberi lampu hijau terkait penggunaan APBN untuk proyek tersebut.

“Kalau saya, saya lampunya hijau terus. Kan modenya mode belanja. Asal belanjanya pas, tepat sasaran, tepat waktu. Untuk saya sih nggak ada masalah,” ucap Purbaya di Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025) lalu.

Menurut penuturan Purbaya, pembangunan ponpes ini juga tidak perlu proposal karena sudah dibahas dengan sejumlah menteri.

“Enggak (perlu proposal) kan sebetulnya tadi pagi udah bicara kan mereka. Tinggal finalisasi aja. Abis itu nanti, Menteri PU yang mendesain semuanya,” sambungnya.

Namun, Purbaya mengaku belum menjelaskan lebih detail terkait penggunaan anggaran pembangunan ponpes tersebut dari anggaran kementerian mana. Walau demikian, Purbaya menegaskan keputusan final pembangunan ponpes tersebut ada di tangan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

“Tapi keputusan bukan di saya, di Pak Muhaimin, tapi yang jelas PU sanggup, saya sanggup, tinggal Pak Muhaimin aja sanggup nggak?” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri PU, Dody Hanggodo, mengatakan pihaknya juga masih menunggu keputusan dari Cak Imin. Pihaknya bersedia untuk mengeluarkan anggaran untuk pembangunan Ponpes Al Khoziny.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

20 Puisi Hari Santri yang Penuh Semangat dan Makna Perjuangan


Jakarta

Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober untuk mengenang perjuangan para santri yang ikut berperan dalam mempertahankan kemerdekaan dan menegakkan ajaran Islam di Indonesia. Peringatan ini juga menjadi pengingat agar semangat belajar dan keikhlasan santri tetap hidup di hati generasi muda.

Dalam buku Puisi adalah Senjata karya Gagak Lumayung disebutkan bahwa penetapan Hari Santri dilakukan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang ditandatangani pada 15 Oktober 2015.

Untuk memeriahkan Hari Santri, banyak kegiatan digelar di pesantren dan sekolah, salah satunya pembacaan puisi. Lewat puisi, semangat dan perjuangan santri bisa disampaikan dengan cara yang menyentuh.


Berikut beberapa puisi bertema Hari Santri yang bisa dijadikan inspirasi, yang dirangkum dari buku Kepergian Sang Cinta susunan Ilzha Nifadzatiz Zulfa, dkk, Untaian Sajak di Balik Bilik Pesantren karya Tim Mediasantri, Kumpulan Puisi Santri MAWI oleh Santri MAWI Kebarongan, Segalanya Santri, Santri Segalanya susunan Coretsyav dkk, Puisi adalah Senjata tulisan Gagak Lumayung, dan Puisi “Selamat Hari Santri” karya Tito Dhani Muharam.

Kumpulan Puisi Hari Santri

1. Kang Santri

Oleh: Gagak Lumayung

Kang Santri
Kau yang menimba ilmu agama suci
Kau yang bertekad dalam hati
Tuk perluas wawasan Islami.

Kang Santri
Kau, kusebut demikian
Kau istiqomah dalam mengaji
Kau perjuangkan kemuliaan.

Kang Santri…
Kau menjaga tata krama
Kau hormati para Kiai
Kau penerus para Ulama.

O engkau, kusebut Kang Santri…
Namamu ranum di dalam hati
Kau tegakkan kalam Ilahi
Kau pewaris perjuangan Nabi.

2. Selamat Hari Santri

Oleh: Tito Dhani Muharam

Selamat Hari Santri
Seluruh hariku dimulai dengan rapi
Diatur dan dididik dengan baik
Di suatu tempat yang sangat apik.

Di saat hari masih gelap gulita
Saat semuanya masih terlelap dalam tidurnya
Kupaksakan tubuhku untuk terbangun
Demi mencari ganjaran baik di dunia.

Kumandangkan azan dari surau lawas yang masih berdiri kokoh
Tatkala suara azan dari lisanku menggema
Bangunlah setiap muslim dari tidurnya
Mulailah hari seorang santri dengan menjalankan salat
Tak lupa zikir dan berdoa kepada Sang Pencipta yang Maha Agung.

Selamat Hari Santri
Setiap hariku selalu menimba ilmu, mengaji, dan tak lupa mengabdi
Diajarkan untuk tunduk dan berbakti pada Sang Kiai
Demi mengharap berkah dan barokah dari ilmu yang kita raih.

Diriku adalah seorang santri
Kita tidak diarahkan hanya untuk bersolek dan berpangku tangan
Kita merangkul kitab suci Al-Qur’an dan Hadis Nabi
Sebagai pedoman untuk menjadi penerus bangsa yang bermoral dan berakhlakul karimah.

Jalanku sebagai santri
Hanya ingin menjadi manfaat bagi orang lain
Bisa menerapkan ilmu islami dalam lembar-lembar kehidupan
Menjadi seorang pemimpin yang berpikiran bersih, pemberani, dan berhati luhur.

Kuatkan ikatan sarungmu
Mari kita berjuang untuk memutus mata rantai kekacauan di negara yang tercinta ini.
Selamat Hari Santri!

3. Akulah Santri

Oleh: Indah Sari Putri

Akulah santri…
Ku kan berjanji
Untuk mengabdikan diri
Tuk agama dan negeri ini.

Ku bertekad dan bersumpah
Untuk mati dalam keadaan muslim
Lurus di atas kebenaran yang nyata
Menentang orang-orang yang sesat lagi menyesatkan.

Tak pernah ada rasa sedih
Tak kenal lelah dan letih
Sebelum impian dapat kuraih
Dengan hati tulus dan jernih.

Ya Allah…
Setiap hembus nafasku adalah dzikirku kepada-Mu
Setiap denyut nadiku adalah doaku pada-Mu
Setiap jantungku adalah tasbihku kepada-Mu
Setiap langkahku, ku selalu mengingat-Mu
Setiap sujudku, kubersujud akan nikmat-Mu.

Ya Allah…
Penuhilah hatiku dengan cahaya-Mu
Lapangkanlah dadaku dengan kelimpahan iman pada-Mu
Hidupkanlah hatiku dengan ma’rifat kepada-Mu.

Ya Allah…
Ku serahkan seluruh hidupku hanya pada-Mu
Ku serahkan jiwa dan ragaku hanya pada-Mu
Karena semua itu milik-Mu.

4. Pembela Agama dan Negara

Oleh: Alfarida

Santri harapan bangsa
Penerus para ulama
Pembela agama
Pemersatu umat di nusantara.

Hati yang begitu suci
Di dalam terdapat jiwa Qur’ani
Untuk selalu mengimani
Kepada Ilahi Rabbi.

Keinginan untuk berusaha
Setia semangat yang luar biasa
Demi menjadi santri yang berguna
Untuk menegakkan bangsa dan negara.

Di tengah malam yang begitu sunyi
Kau terbangun sendiri
Untuk melakukan sembahyang kepada Allahu Rabbi
Agar mendapat ridha kelak di akhir nanti.

Pengorbanan yang kau berikan
Demi kehidupan di masa depan
Rela menahan sebuah kerinduan
Yang ingin selalu berada di kampung halaman.

Kau tak pernah lelah
Dalam bermuroja’ah
Agar hidup menjadi sejarah
Menuju jalan yang cerah.

Perjuanganmu begitu berat
Tetapi kau lalui dengan semangat dan kuat
Agar menjadi santri yang bermanfaat.

Wahai para santri!
Marilah kita berkarya
Dalam hal yang luar biasa
Untuk membangun Indonesia
Agar menjadi sejahtera.

Santri bagaikan mentari
Yang akan menyinari negeri ini
Dengan keimanan di dalam hati
Terpancar dalam sanubari
Dan kesungguhan dalam mempertahankan NKRI.

Wahai para santri!
Marilah kita bangkit bersama
Dengan rasa semangat yang membara
Meskipun jauh dari orang tua
Tapi buktikan kita bisa mencapai cita-cita
Dan menjadi pribadi insan yang mulia.

Wahai santri
Kau laksana cahaya
Seperti di dalam lentera
Yang akan menyinari seluruh Indonesia
Bahkan sampai ke penjuru dunia.

5. Seutas Makna Santri

Oleh: Wahyu Hidayaul K.

Ketika goresan tinta memenuhi kertas putih
Dengan segenap tekad yang menjalar bersih
Semangat menuntut ilmu diraih dengan gigih
Walau keringat bercucuran tak kenal letih.

Bagaikan bulan yang menyinari bumi
Menyalurkan kehangatan di malam yang sunyi
Sebuah insan dengan akhlak budi pekerti
Mengerahkan jiwa raga untuk kesatuan NKRI.

Suatu insan yang memiliki makna sejati
Dengan iman, Islam, dan ihsan yang terpatri dalam hati
Sebuah nama yang terukir dalam sanubari
Dialah santri, masa depan kebanggaan negeri.

6. Ikhlas Menjadi Santri

Oleh: Selfiana Jamil

Ikhlasku menjadi santri
Mengabdi pada agama dan negeri
Memantapkan hati
Di jalan Sang Ilahi.

Ketika zaman semakin gila
Peraturan sudah dianggap tiada
Santri akan tetap setia
Meluruskan setiap pertentangan yang ada.

Ikhlasku mengabdi pada negeri
Mencari ridha Sang Ilahi
Meski rintangan tak mau menepi
Hanya Allah lah penyemangat hati.

7. Santri

Oleh: Rizka Amalia R.

Azan Subuh telah dikumandangkan
Pertanda sang fajar menggantikan sinar rembulan.
Lantunan ayat suci Al-Qur’an yang begitu menyenangkan
Menyejukkan hati, menjernihkan pikiran.

Kulangkahkan kaki tanpa keraguan
Dengan semangat jiwa yang menggelegar.
Hati ini kumantapkan pada jalan kebenaran
Dengan penuh keikhlasan, tiada paksaan.

Kugerakkan anganku untuk menjadi kenyataan
Menimba ilmu guna meraih tahta di masa depan.
Meraih kesuksesan dengan penuh keyakinan
Tanpa ingkar atas segala nikmat yang Tuhan berikan.

8. Santri Harus Bertekad di Jalannya

Oleh: Siti Nur Azizah

Aku bangga menjadi seorang santri
Jauh dari orang tua dan keluarga tak menjadikanku sepi.
Aku bahagia dalam mencari ilmu dan mengaji,
Itu pun untuk masa depanku nanti.

Jadi santri tidaklah sulit untuk masa kini,
Di mana santri harus beraktivitas setiap hari,
Dalam mencari ilmu yang pasti
Dan berijtihad di dalamnya dengan setulus hati.

Aku bangga menjadi santri,
Karena santri harapan negeri,
Menuntut ilmu kepada ridha Sang Ilahi,
Dan punya wawasan yang tinggi.

9. Suluk Santri Peradaban Santri

Oleh: Nova Putri Diana

Fajar kidzib menjadi saksi jihad santri,
Mendekap tenang,
Menghadap nahi,
Diam dalam remang.

Semesta menjadi saksi semangat juang santri,
Semangat kebangsaan melebur dalam nurani,
Mengakar dalam hati.

Santri adalah penggerak,
Bergerak membawa perubahan,
Bergerak untuk pertahanan,
Bergerak membangun peradaban
Untuk agama dan negeri,
Menuju Indonesia yang hakiki.

10. Kamar Kenangan

Oleh: Muhammad Fathurrozaq

Sayup kornea tak pernah ingkar,
Ia butuh janji yang perlu ditepati.
Bersama bulan, bersama dinginnya malam,
Selimut engkau siapkan,
Wewangian engkau haturkan,
Untuk rebahku,
Untuk tenangku.

Tembok itu jadi saksi,
Kalam Ilahi menengok senyapku.
Yang mengira pulas tidurku,
Tapi sejatinya aku memikirkanmu.

11. Terompah Kiai

Oleh: Dwi Dian Wigati

Kecil, mungil, dan aneh wujudmu,
Terakit kuat kayu dan karet.
Walau ribuan kilo jarak,
Kau tetap kokoh,
Bagaikan wejangan kiai.

Tak lekang oleh waktu,
Tak lapuk oleh hujan.

Terompah,
Aku cemburu padamu,
Ke sana kemari bersama kiai, serentak.
Andai dunia berputar seperti bola,
Aku ingin sepertimu,
Bahkan selaksa tanah.

Sahabat karib dakwah pengharap ridha-Nya,
Arif nan bijaksana,
Sabar nan tawadlu’.

12. Catatan Santri

Oleh: Mahalasari

Menjadi santri juga pelajar adalah pilihan,
Sembari memilah-milah haluan masa depan.
Jika perjuangan merupakan kawan,
Bisakah idealisme menjadi sebuah kemewahan?

Katanya… masa depan ialah harapan
Yang akan dipenuhi dengan semangat para pahlawan muda.
Lantas, akan dilukis tinta seperti apa periode kalian?

Semuanya memang masih terkesan semu,
Namun, apa makna hidup pelajar tanpa terpelajar?
Manfaatkanlah waktu, jangan hanya sekadar berselancar,
Seperti kegiatan setiap menit bahkan detik berlalu
Dengan hanya menatap layar.

Nikmatilah proses dengan menghilangkan kebiasaan merunduk,
Jangan menjadi generasi penunduk.
Sebab prestasi bukan hanya sekadar eksistensi,
Apalagi jika hanya sebagai pengakuan diri.

Namun prestasi adalah pengabdian diri terhadap bangsa ini,
Menuju generasi milenial yang mandiri.
Santri sekaligus pembelajar…
Jangan hanya menunduk kaku,
Menyelami layar gadget dengan tangan berpangku.

Mari tegakkan dagu,
Sebab santri terpelajar akan selalu ingin tahu.
Dengan membaca beragam buku-buku,
Bukan hanya satu macam namun bertumpuk-tumpuk.

Bukan hanya menyebar berita hoaks melulu,
Generasi cerdas adalah mereka yang selalu ingin menjadi yang terdepan.
Menegakkan pandangan dengan penuh keyakinan,
Bahwa masa depan ada dalam genggaman.

Jangan takut dan gentar,
Dengan terjatuh kalian akan utuh.
Dengan terbentur kalian akan bersyukur,
Sebab Indonesia memang harus dimerdekakan
Oleh para pemuda yang berkorban dan dikatakan
Sebagai pejuang kemerdekaan.

Demi lestarinya budaya Nusantara
Yang dinamakan Indonesia Raya.
Merdeka!

13. Untaian Permata

Oleh: Kamalia Puspitasari

Suara khas, menoreh dalam pendengaran,
Menyentuh hati yang beku,
Seketika merasuk dalam benih kalbu,
Hingga keruh menjadi sejernih air wudu.

Untaian permata serta dalil-dalilnya
Benar-benar nyata,
Terbawa aku dalam perahu petuah
Dengan berbagai jurus ahlinya.

Hingga terus mendayung, temukan permata,
Rintangan menjadi penyangga
Yang patut dikalahkan
Demi seuntai permata yang berharga.

Yang nantinya menjadi wujud nasihat
Bagi jiwa santri seperti kami,
Butuh siraman rohani dari kiai,
Apalagi sudah ikut dalam perahu petuahnya.

14. Sandal Perjuangan

Oleh: Silva A.F.

Kang, sandalmu, kang,
Masih setiakah kau pakai melangkah menyusuri jalanan,
Menuju masjid di lampu merah perempatan?
Atau kini sudah hilang, saat bolos diniyah malam-malam?

Sandalmu, kang,
Masih setiakah kau bawa berangkat jumatan di shaf paling depan?
Atau malah kau pakai nongkrong di warung mi ayam seberang jalan,
Lalu pulang membawa sandal orang?

Sandalmu, kang,
Masih setiakah menemanimu ro’an dan piket keamanan?
Atau kini tak lagi sepasang?
Hilang, sesaat setelah kau taruh serampangan.

Di tengah kegalauan, kau putuskan berjalan dengan kaki telanjang,
Agar tak merugikan orang, tak membuat berang, dan melatih kesabaran.
Bukan karena tak punya uang.

Jika itu yang kau lakukan,
Maka kuucapkan selamat, kang.
Engkau telah menemukan hakikat keikhlasan, ruh perjuangan.
Sandalmu telah menghantarkanmu menjadi
Seorang pejuang yang tak patah arang,
Dan nafsu dunia tak lagi membuatmu terkekang.

15. Lambang Kami dengan Arti

Oleh: Muhammad Fathurrozaq

Hijau kami tanda kesuburan,
Kesan bakti dengan kesejukan.
Kuning kami berarti himmah,
Juang terus di dalam lillah.

Bulat kami tanpa sudut,
Tekad kami tanpa surut.
Tiga titik jadi acuan,
Gapai mimpi dengan harapan.

Enam garis, tak diragukan,
Dua kitab, tak direndahkan.
Bulu angsa bersilang mantap,
Waris sintesa tanpa sekap.

Jaya kami adalah senyum umat,
Sedih kami berarti sesal rakyat.
Keringat berkucur untuk akibat,
Lelah ini tanpa suatu sebab.

Bangunlah, wahai perwira muda,
Agama dan negara bergantung kita.
Rapatkan barisan tanpa mundur,
Serta tercapai adil makmur.

16. Hijaiyah Cinta

Oleh: Dwi Dian Wigati

Setiap detik,
menyelami kalam firman-Mu, anugerah.
Setiap hijaiyah dari-Mu sepuluh kebaikan yang merekah,
satu hijaiyah menumbuhkan semerbak cinta dalam kalbu,
melukis langit biru nan indah,
membangun rumah di surga nantinya.

Setiap dentang jam muroja’ah,
setiap detik dan menit muroja’ah,
menghantam milyaran penyakit yang memforsir pikiran sendu,
mengajari kesabaran dan memberikan ketenangan syahdu.

Fuadku selalu tersenyum dan berkata,
sungguh agung nan mulia firman-Nya.
Bagaimana mungkin aku tak cinta,
jika hati yang menjerit, menangis darah,
mampu terobati, tenang,
bagai disiram air telaga surga Kautsar.

Bagaimana mungkin aku tak cinta,
jika akal dan pikiran gelap gulita
menjadi terang benderang.
Bagaimana mungkin aku tak cinta,
jika karenamu aku mendapat ridha-Nya.

Hamba, hanya insan lemah pengharap berkah dan rahmat-Nya,
hanya dengan bismillah daku melangkah,
meniti lembah-lembah firman-Nya.

17. Lalaran

Oleh: Kamalia Puspitasari

Senandung syair karya santri,
terdengar syahdu serta fasih.
Gendangannya dari mulut sendiri,
elok dan juga mudah diingat.

Paduan suaranya antik,
penyanyi dangdut pun kalah.
Masih asyik lalaran santri,
nadzomannya, nadanya,
berpadu dalam satu alunan,
menghayati serta mengingat
dalam setiap lariknya.

18. Santri dan Tinggi

Oleh: Dwi Dian Wigati

Tak ada sekat,
sahabat karib di malam senyap.
Hitam pekat mulut penghujat,
makan darah-darah muda,
makan darah-darah muda,
makan darah-darah muda.

Darah para santri dirgantara,
perut hamil, kulit memerah,
bak pulkadot dalam merah jingga.
Tiada kata sudah,
memetik gitar kala jam berdentang,
menghias langit dengan ritme nan rupawan.
Itulah kita,
santri dan tinggi.

19. Santri

Oleh: Ilzha Nifadzatiz Zulfa, dkk

Engkau bagaikan bintang,
yang menunggu hadirnya sang malam,
untuk menerangi seluruh alam
yang terjebak dalam kegelapan,
yang terjebak dalam perihnya kedzaliman,
yang terjebak dalam lembah kemaksiatan.

Namun sinarnya sang bintang
bebas dari kegelapan.
Jeruji besi akan menjadi jeruji kesucian,
yang akan mencuci hati penuh dengan kotoran,
mengubah kedzaliman menjadi kebaikan,
mengubah kebodohan menjadi kealiman.

Malam pun akan menjadi terang,
membawa menuju syurga
yang penuh dengan keindahan.

20. Santri Pergi ke Penjuru Dunia

Oleh: Jujun Junaedi

Santri pergi ke penjuru dunia,
hanya untuk mencari cita-cita,
yang tinggi setinggi langit.

Dari mulai kaki kanan melangkah,
janganlah memikirkan perkara
yang tidak penting.

Pikirkanlah satu hal saja,
belajar, belajar, dan belajar.
Dan ingatlah tujuan dari rumahmu…

Semangat!

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com

Wali Santri Korban Meninggal Ambruknya Musala Al Khoziny Akan Diumrahkan



Jakarta

Wali santri korban meninggal ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur akan diberangkatkan umrah. Pemberangkatan akan dilakukan dalam beberapa gelombang.

Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny KH Zainal Abidin mengatakan program umrah ini adalah inisiatif Ketua Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) KH Asep Saifuddin Chalim yang menggandeng alumni dan jejaring Ponpes Al Khoziny untuk merealisasikannya. Zainal menyebut gelombang pertama akan berangkat pada Januari 2026.

“Ini bentuk kepedulian kami kepada para keluarga korban. Untuk tahap awal, 23 wali santri akan kami berangkatkan umrah pada Januari nanti. Sisanya akan kami jadwalkan pada gelombang berikutnya,” ujar Zainal, Minggu (19/10/2025), dilansir detikJatim.


Tak hanya wali, Zainal menyebut santri yang meninggal telah dibadalkan umrah oleh alumni Ponpes Al Khoziny yang tengah berada di Arab Saudi.

“Alumni kami di Saudi sangat tanggap. Mereka langsung membadalkan umrah untuk para korban begitu mengetahui kejadian ini,” tambahnya.

Pihak ponpes dan alumni juga memberikan dukungan bagi para korban luka berat hingga cacat fisik. Mereka akan memberikan beasiswa hingga jenjang S2.

“Kami ingin mereka tetap semangat melanjutkan pendidikan dan tidak merasa ditinggalkan. Semua proses beasiswa akan kami kawal penuh sampai jenjang pendidikan tertinggi,” tegas Zainal.

Pendampingan untuk menyembuhkan luka batin atau trauma healing hingga penguatan mental bagi santri dan keluarga korban juga telah dilakukan.

Diketahui, bangunan tiga lantai yang mencakup musala Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin, 29 September 2025 sekitar pukul 15.00 WIB. Saat peristiwa berlangsung, lebih dari 100 santri tengah menunaikan salat Asar berjamaah.

Proses operasi pencarian korban dan evakuasi berlangsung sembilan hari dan resmi ditutup pada Selasa, 7 Oktober 2025. Jumlah korban meninggal mencapai 63 orang.

Selengkapnya baca di sini.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

10 Twibbon Hari Santri 2025 Gratis, Desainnya Keren Cocok Dibagikan di Medsos


Jakarta

Setiap tanggal 22 Oktober, Indonesia memperingati Hari Santri Nasional sebagai bentuk penghargaan atas peran besar para santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan, pendidikan, dan pembentukan karakter bangsa. Peringatan tahun 2025 menjadi ajakan untuk meneguhkan kembali semangat santri yaitu berilmu, berakhlak, dan cinta tanah air.

Hari Santri pertama kali diperingati pada tahun 2015, setelah ditetapkan melalui Keputusan Presiden No. 22 Tahun 2015. Tanggal 22 Oktober dipilih untuk mengenang Resolusi Jihad yang dicetuskan KH. Hasyim Asy’ari pada 1945, seruan ulama yang membangkitkan semangat rakyat mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sejak saat itu, hari Santri menjadi bentuk penghargaan bagi santri, pesantren, dan ulama yang ikut berjuang membangun Indonesia, bukan hanya lewat senjata, tapi juga lewat ilmu, akhlak, dan semangat kebersamaan.


Hari Santri bukan hanya untuk orang-orang yang berada di lingkungan pesantren saja, tapi juga untuk semua rakyat Indonesia. Nilai-nilai seperti gotong royong, kesederhanaan, tanggung jawab, dan cinta tanah air bisa jadi teladan untuk generasi muda dan keluarga kita.

Ada banyak cara untuk memeriahkan hari santri 2025 ini, salah satunya adalah memasang twibbon di media sosial seperti Instagram, WhatsApp, dan Facebook. Agar tidak ketinggalan momen tersebut, banyak twibbon gratis dengan desain keren dan kreatif yang bisa kamu pakai.

Berikut adalah kumpulan Twibbon Hari Santri 2025 yang dilansir dari situs Bingkai.id detikcom yang dapat digunakan.

Untuk kamu yang ingin mencari desain bingkai lainnya, dapat juga mengakses langsung ke laman Bingkai.id.

Cara Pasang Twibbon Hari Santri 2025

  1. Klik link Twibbon Hari Santri 2025 di atas
  2. Pilih desain twibbon yang paling kamu suka
  3. Izinkan akses galeri
  4. Unggah foto yang ingin kamu pakai untuk Twibbon
  5. Atur posisi foto
  6. Geser dan zoom agar wajah terlihat lebih pas di bingkai Twibbon
  7. Kalau sudah sesuai, pilih “Next”
  8. Unduh hasilnya dengan klik “Download”
  9. Upload ke status WhatsApp, Instagram, Facebook, atau bisa dijadikan foto profil

Itulah kumpulan Twibbon Hari Santri 2025 yang bisa kamu pakai untuk ikut meriahkan makna Hari Santri. Jangan sampai ketinggalan momen spesial ini, ya!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Jelang Hari Santri, Menag Bicara Soal Pendidikan Ponpes yang Mengedepankan Adab


Jakarta

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan pandangan mendalam mengenai tradisi unik dan metodologi transfer ilmu di pondok pesantren. Menurutnya, pendekatan pembelajaran di pesantren tidak bisa diukur hanya dengan kacamata modern, melainkan memiliki sumber pengetahuan yang sangat kaya, salah satunya mengedepankan adab dan tabarruk (pemberkahan).

Nasaruddin menjelaskan, tradisi pembelajaran di pesantren tidak hanya mengandalkan deduksi akal. Tetapi didukung oleh sedikitnya lima model transfer pengetahuan, termasuk intuisi, wahyu, ilham, dan bahkan mimpi.

“Pendekatan pembelajaran modern itu lebih mengandalkan deduksi akal semata. Sementara Pondok Pesantren sumber-sumber pengetahuannya itu bukan hanya satu deduksi akal,” ujar Menag di acara Pesantren Award, kantor Kemenag Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025) malam.


Ia menambahkan, di samping wahyu dan deduksi akal, pesantren juga mengenal intuisi. Kemudian juga ilham, yang muncul pada diri seseorang yang memiliki keakraban khusus dengan Allah SWT, serta mimpi.

“Pengetahuan di definisi pondok pesantren adalah pengetahuannya Allah. Semua pengetahuan adalah pengetahuannya Allah,” tegasnya.

Pendidikan yang Mengedepankan Adab Menjadi Ciri Khas Ponpes

Menag Nasaruddin menekankan bahwa perbedaan mendasar dalam metodologi pesantren adalah adab dan penghormatan murid terhadap guru atau kiai. Ia bahkan menganalogikan hubungan ini dengan kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir, serta hubungan antara Nabi Muhammad SAW dengan para sahabatnya.

“Kiai atau guru di depan para murid, bagaikan Nabi di depan para sahabatnya,” kata Nasaruddin.

Ia mencontohkan, bagaimana seorang Nabi Musa yang merupakan nabi dan penguasa, bersikap sangat tawadhu (rendah hati) dan memenuhi semua syarat yang diminta oleh gurunya, Khidir.

“Bagaimana respeknya seorang sahabat terhadap nabi, dan seperti itu juga respeknya seorang murid terhadap kiai. Kenapa? Karena di situ ada pemberkahan, ada tabarruk,” jelasnya.

Menag meyakini, ilmu tidak akan pernah masuk ke dalam hati yang kotor atau yang tidak memiliki adab. Salah satu bentuk pemberkahan ilmu adalah hormatnya seorang santri kepada kiainya.

“Inilah yang tidak bisa dipahami oleh banyak orang, bagaimana tradisi pesantren itu ada hal-hal yang mungkin sangat dipertanyakan secara metodologi modern, tetapi itulah pondok pesantren,” tambahnya.

Peran Ponpes dalam Membentuk Adab di Masyarakat

Menag juga menyoroti peran sentral pesantren dalam membentuk kemerdekaan dan keadaban publik di Indonesia. Menurutnya, kesantunan publik dan keramahan masyarakat Indonesia yang dikagumi turis internasional, tidak didapatkan secara gratis.

“Seandainya tidak ada pondok pesantren, barangkali wajah Indonesia tidak seperti yang kita lihat sekarang ini,” ucap Nasaruddin.

Ia menjelaskan, cara pesantren mendidik kesantunan bermula dari respek murid terhadap kiai, yang kemudian berimbas pada respek anak terhadap orang tua, dan lebih luas lagi, rakyat terhadap pimpinannya.

“Kita harus bangga bahwa ada pondok pesantren di Indonesia yang menanamkan sebuah keadaban publik,” pungkasnya.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

100 Kata-kata Santri Keren dan Singkat, Penuh Makna dan Inspirasi


Jakarta

Santri dikenal sebagai generasi tangguh yang hidup sederhana namun berjiwa besar. Tak hanya pandai mengaji, santri juga memiliki semangat juang tinggi dan tutur kata penuh hikmah.

Santri bukan sekadar gelar, tapi identitas yang memadukan semangat belajar dan akhlak mulia. Di balik kesederhanaan sarung dan peci, tersimpan motivasi baja dan cita-cita tinggi.

Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2025, berikut kumpulan 100 kata-kata santri keren dan singkat yang bisa jadi inspirasi sekaligus motivasi harian.


Kata-kata Santri 2025

Kata-kata santri ini cocok untuk caption Instagram, status WhatsApp, atau konten dakwah yang ringan. Mulai dari yang lucu, bijak, hingga penuh nasihat kehidupan, semua mencerminkan karakter santri sejati: rendah hati, berilmu, dan berakhlak mulia.

Yuk simak dan jadikan motivasi agar tetap istiqamah dalam menuntut ilmu dan berbuat baik!

  1. Santri keren, akhlak dulu baru tampil.
  2. Kopi boleh pahit, tapi niat ngaji harus manis.
  3. Santri: sederhana tapi berwawasan luas.
  4. Tidur di pesantren, mimpi jadi pejuang ilmu.
  5. Bukan rebahan, tapi rebahan sambil murojaah.
  6. Santri itu cinta damai, tapi siap berjuang.
  7. Ngaji dulu, eksis kemudian.
  8. Santri bukan tren, tapi jalan hidup.
  9. Baju putih, hati bersih.
  10. Hidup barokah dimulai dari kitab kuning.
  11. Santri milenial, akhlak global.
  12. Hafal satu ayat, amalkan sejuta makna.
  13. Santri itu keren karena taat, bukan karena outfit.
  14. Dunia boleh modern, tapi akhlak tetap pesantren.
  15. Santri bukan hanya mengaji, tapi meneladani.
  16. Zaman boleh berubah, adab jangan punah.
  17. Santri gaul, tapi tetap tawadhu.
  18. Kalau santri diam, itu lagi zikir.
  19. Ngaji bukan beban, tapi bekal masa depan.
  20. Santri: paduan otak, hati, dan iman.
  21. Ngopi bareng ustaz, bahas akhirat.
  22. Santri bukan pengikut tren, tapi pembawa pesan.
  23. Hidup tanpa ngaji, ibarat pena tanpa tinta.
  24. Santri sejati tak pernah berhenti belajar.
  25. Kitab kuning, pikiran cemerlang.
  26. Bangun pagi bukan karena alarm, tapi adzan Subuh.
  27. Santri itu kuat karena sabar.
  28. Santri itu hebat, karena hidupnya penuh niat.
  29. Dunia boleh panas, hati santri tetap adem.
  30. Santri itu anti galau, karena selalu bershalawat.
  31. Santri bukan selebritas, tapi pahlawan akhlak.
  32. Santri gaul, tapi ngaji nggak kendor.
  33. Santri itu keren karena adabnya.
  34. Di pesantren, setiap detik adalah ibadah.
  35. Santri cinta damai, musuhnya hanya malas.
  36. Santri itu sederhana, tapi maknanya luar biasa.
  37. Santri bukan trend, tapi identitas.
  38. Belajar, berdoa, berjuang – itu santri.
  39. Santri nggak takut miskin, takutnya kalau lupa ngaji.
  40. Santri: berani jujur, berakhlak luhur.
  41. Makan tempe, pikirannya VVIP.
  42. Santri itu low profile, high akhlak.
  43. Boleh sibuk, tapi jangan lupa dzikir.
  44. Santri gaul tapi nggak jauh dari sajadah.
  45. Santri bukan penonton, tapi pelaku perubahan.
  46. Santri kuat karena doa guru.
  47. Santri itu pahlawan tanpa headline.
  48. Santri itu jomblo karena fokus ngaji.
  49. Santri keren, anti nyinyir.
  50. Santri nggak sibuk update status, tapi update iman.
  51. Santri nggak ngeluh, cukup berdoa.
  52. Santri zaman now, semangat zaman Rasul.
  53. Santri berani beda, karena pegang prinsip.
  54. Santri cinta ilmu, benci malas.
  55. Santri bukan sekadar status, tapi komitmen hidup.
  56. Santri keren itu yang hormat pada guru.
  57. Santri punya dua senjata: doa dan sabar.
  58. Santri itu simple, tapi berisi.
  59. Santri nggak takut gagal, karena Allah penentu hasil.
  60. Santri hidup untuk manfaat, bukan popularitas.
  61. Santri itu pejuang tanpa pamrih.
  62. Santri tahu, sukses datang setelah doa dan usaha.
  63. Santri: sederhana di tampilan, luar biasa di tindakan.
  64. Santri itu peka, bukan hanya baca tapi rasa.
  65. Santri: kecil di dunia, besar di akhirat.
  66. Santri belajar, bukan pamer pintar.
  67. Santri nggak sibuk gaya, tapi sibuk ngaji.
  68. Santri itu keren karena istiqamah.
  69. Santri tahu cara hidup tenang: dzikir setiap malam.
  70. Santri itu manusia biasa dengan cita-cita surga.
  71. Santri itu trendsetter akhlak.
  72. Santri tahu waktu: belajar, ibadah, bantu sesama.
  73. Santri itu penenang, bukan penyulut.
  74. Santri keren itu yang hafal, tapi nggak sombong.
  75. Santri jujur, dunia makmur.
  76. Santri itu berani, tapi santun.
  77. Santri itu hidup sederhana, cita-cita setinggi langit.
  78. Santri: dari surau menuju dunia.
  79. Santri nggak haus pujian, cukup ridha Tuhan.
  80. Santri kuat, karena hidupnya lillah.
  81. Santri itu keren, tapi tetap sopan.
  82. Santri nggak takut hujan, karena terbiasa wudhu.
  83. Santri bukan selebgram, tapi inspirasi.
  84. Santri itu garda moral bangsa.
  85. Santri tahu: diamnya pun ibadah.
  86. Santri itu pahlawan tanpa pedang.
  87. Santri hidup dengan ilmu, mati dengan iman.
  88. Santri nggak takut ketinggalan zaman, yang penting nggak ketinggalan shalat.
  89. Santri itu visioner, tapi tetap tawakal.
  90. Santri nggak suka debat, tapi cinta kebenaran.
  91. Santri tahu: sukses itu setelah sabar.
  92. Santri itu kuat karena doa ibu.
  93. Santri jujur, berkah mengalir.
  94. Santri itu tangguh, meski tidur di lantai ilmu.
  95. Santri berjuang bukan karena dunia, tapi karena Allah.
  96. Santri: lisan dijaga, hati dijaga.
  97. Santri itu berani menolak dosa.
  98. Santri ngaji bukan tren, tapi kebutuhan.
  99. Santri keren, karena beradab sebelum berilmu.
  100. Santri sejati, berilmu dan rendah hati.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Cak Imin Akan Pimpin Apel Akbar Hari Santri di Titik Nol Islam Nusantara Barus



Jakarta

Apel akbar Hari Santri Nasional (HSN) 2025 akan digelar di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara besok. Ketua Umum DPP PKB sekaligus Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin atau Cak Imin) akan memimpin apel tersebut.

Ketua DPP PKB Marwan Dasopang (Mardas) menjelaskan pemilihan Barus sebagai lokasi puncak peringatan HSN 2025 bukan tanpa alasan. Barus diyakini sebagai gerbang awal masuknya Islam ke Nusantara, jauh sebelum menyebar ke wilayah lain.

“Kita ingin mengingatkan bangsa ini, bahwa dari Barus-lah Islam pertama kali bersemi di bumi Nusantara. Dari tempat ini, peradaban Islam yang damai, berakhlak, dan berpadu dengan budaya lokal tumbuh menjadi kekuatan kebangsaan,” ujar Mardas dalam keterangan persnya, Selasa (21/10/2025).


Menurut catatan sejarah, Barus atau yang dulu dikenal Fansur adalah pelabuhan kosmopolitan sejak abad ke-7 Masehi. Di tempat ini, para pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia berinteraksi sekaligus menyebarkan ajaran Islam.

Mardas menambahkan, sebelum apel akbar, seluruh pengurus pusat PKB bersama Cak Imin akan berziarah ke makam Syekh Mahmud. Syekh Mahmud dikenal sebagai salah satu ulama perintis dakwah Islam di Barus.

“Besok sebelum apel akbar, kami bersama Gus Muhaimin dan pengurus pusat PKB akan berziarah ke makam Syekh Mahmud sebagai bentuk penghormatan kepada para ulama yang menjadi perintis dakwah Islam di Nusantara,” jelas Mardas, yang juga Ketua Komisi VIII DPR RI.

Puncak peringatan HSN 2025 ini akan ditandai dengan apel akbar yang diikuti oleh sedikitnya 3.000 santri dan siswa dari Tapanuli Tengah dan sekitarnya pada Rabu (22/10/2025). Cak Imin dijadwalkan akan bertindak langsung sebagai inspektur.

Selain apel, DPP PKB juga menggelar rangkaian kegiatan seperti Seminar Hari Santri Nasional di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Barus. Para akademisi, ulama, dan santri muda akan menjadi pematerinya.

Mardas menegaskan, Hari Santri bukan sekadar seremonial. Ini adalah momentum bagi PKB untuk menegaskan kembali komitmen perjuangan mereka terhadap nasib santri dan pesantren di seluruh Indonesia.

“Hari Santri adalah buah dari perjuangan panjang PKB hingga akhirnya diakui secara resmi oleh negara. Ini adalah bentuk penghormatan atas jasa besar para ulama dan santri yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan dan menjaga moralitas bangsa,” ungkapnya.

Ia menutup dengan komitmen PKB untuk terus menjadi rumah besar bagi pesantren dan memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada pendidikan keagamaan, kemandirian ekonomi pesantren, dan kesejahteraan santri.

“Kami akan terus menjaga amanah ini. Santri bukan hanya benteng moral bangsa, tetapi juga pilar masa depan Indonesia,” pungkas Mardas.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Lagu Hari Santri, Bisa Dinyanyikan pada 22 Oktober 2025


Jakarta

Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober setiap tahunnya selalu dirayakan dengan penuh khidmat. Peringatan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015, sebagai bentuk penghormatan atas peran besar santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun bangsa.

Salah satu elemen penting yang tak pernah absen dalam perayaan ini adalah lagu Hari Santri yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag). Lagu ini menjadi simbol kebanggaan, semangat juang, dan pengabdian santri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Penasaran dengan lirik lengkap lagu yang penuh pesan patriotisme dan spiritualitas ini? Simak di bawah ini dan nyanyikan bersama untuk merayakan Hari Santri 2025!


Lirik Lagu Hari Santri

Lagu Hari Santri memiliki makna mendalam, menggambarkan semangat juang yang berakar dari Resolusi Jihad. Berikut adalah lirik lengkap yang bisa Anda nyanyikan:

22 Oktober 45
Resolusi jihad panggilan jiwa
Santri dan ulama tetap setia
Berkorban pertahankan Indonesia

Saat ini kita telah merdeka
Mari teruskan perjuangan ulama
Berperan aktif dengan dasar Pancasila
Nusantara tanggung jawab kita

Hari santri hari santri hari santri
Hari santri bukti cinta pada negeri
Ridho dan rahmat dari ilahi
NKRI harga mati

Ayo santri ayo santri ayo santri
Ayo ngaji dan patuh pada kyai
Jayalah bangsa, jaya Negara
Jayalah pesantren kita

Mari bersiap kita berangkat
Ke pesantren dengan penuh semangat
Raih cita-cita luruskan niat
Mengabdi tuk kemaslahatan umat

Hari santri hari santri hari santri
Hari santri bukti cinta pada negeri
Ridho dan rahmat dari ilahi
NKRI harga mati

Ayo santri ayo santri ayo santri
Ayo ngaji dan patuh pada kyai
Jayalah bangsa, jaya Negara
Jayalah pesantren kita

Jayalah bangsa Negara
Jayalah Indonesia
Jayalah Indonesia

Selain lirik, video lagu Hari Santri juga menjadi sarana penting untuk memeriahkan perayaan ini. Video memberikan panduan visual dan musik pengiring yang memudahkan Anda dalam menyanyikan lagu dengan benar.

Anda bisa mengakses video resmi lagu Hari Santri 22 Oktober 45 di channel resmi Kementerian Agama RI untuk merasakan semangatnya secara utuh. Atau klik link di SINI untuk akses videonya sekarang.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com