All posts by Ganti Gambar

Atur Budget buat Self Rewards biar Nggak Bikin Kantong Jebol, Simak Caranya!


Jakarta

Sebagai mahasiswa tentunya pernah merasa perlu mengapresiasi diri atau self rewards. Kamu dapat memberi kebahagiaan diri sendiri dengan self rewards.

Perencana Keuangan Nadia Harsya mengatakan self rewards dapat dilakukan asalkan semua kewajibannya telah dipenuhi. Dia juga menekankan self rewards ini sebagai bentuk apresiasi diri karena telah berhasil mengerjakan sesuatu.

“Kalau bikin analogi nih, lagi lari 10 km, berhenti di water station. Self rewards dianalogikan water, kita lari dulu baru akhirnya boleh dapat sesuatu. Kalau nggak ngapain tahu-tahu rewards itu namanya self sabotage,” kata Nadia dalam acara d’Preneur detikcom yang berkolaborasi dengan BANK JAGO, di Universitas Tarumanagara, Selasa (5/3/2024).


Lebih lanjut, dia bilang self rewards setiap orang berbeda. Untuk itu, perlu untuk mengenal self rewards masing-masing. Apa membutuhkan nominal besar atau tidak.

Nadia mengatakan perlu menabung untuk bentuk self rewards yang membutuhkan nominal besar. Dia menekankan self rewards menjadi prioritas yang terakhir ketika semua kebutuhan dapat dipenuhi, mulai dari bayar cicilan hingga menabung dapat dilakukan.

“Biasanya gini ada yg self rewards kecil-kecil kebetulan budget minggu ini sisa Rp 50 ribu cukup nongkrong di mana. Ada yang self rewards-nya, nggak bisa nih harus nonton konser di Singapura,” jelasnya.

Lihat juga Video: Kisah Penggembala Bebek Naik Haji Setelah Menabung 18 Tahun

[Gambas:Video 20detik]

(kil/kil)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Susah Nabung di Satu Rekening? Bisa Coba Metode Kantong Ala Bank Jago


Jakarta

Consumer Business Community Manager Bank Jago yang juga Certified Financial Planner (CFP) Edo Velandika, mengingatkan pentingnya mengelola keuangan. Jika ada anggapan bahwa menabung tidak membuat kaya, kata dia, apalagi kalau tidak menabung.

“Menabung nomor satu. Banyak yang bilang menabung nggak bikin kaya, apalagi nggak menabung,” katanya dalam d’Preneur detikcom yang berkolaborasi dengan BANK JAGO, di Universitas Tarumanagara, Jakarta, Selasa (5//3/2024).

Ia menjelaskan, Bank Jago menawarkan fitur kantong yang memfasilitasi penggunanya untuk menabung. Menurutnya ada 60 kantong yang setara dengan 60 rekening.


Dengan begitu, pria yang akrab disapa Dika itu menyebut pengguna Bank Jago bisa memecah kebutuhan uangnya tanpa harus membuka banyak rekening. Pengguna juga bisa mengatur jumlah uang yang ingin ditabung pada setiap kantongnya sesuai keinginan.

“Di Jago, 1 akun bisa bikin 60 kantong, sama dengan 60 rekening. Dengan 1 aplikasi Jago bisa 60 rekening. Artinya punya 60 tujuan keuangan itu bisa dipisahin semuanya dalam 1 aplikasi Jago, sesuai kemauan,” bebernya.

Ia menambahkan, Bank Jago juga menawarkan fitur autosave, atau menabung otomatis. Waktunya bisa diatur satu hari hingga 30 hari.

“Katakanlah mau nabung Rp 300 ribu tiap bulan. Misalnya setiap tanggal 3 uangnya langsung dipisahkan, misalnya untuk liburan kita buat kantong liburan. Setiap tanggal yang kita tentukan, uangnya dipisahkan ke kantong itu. Kalo berat bisa di-set mingguan. Atau kalau terlalu berat bisa harian,” tuturnya.

Pada kesempatan itu ia juga menjamin keamanan menyimpan uang di Bank Jago, sebab sudah mengikuti regulasi Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kalau pun ada kendala umumnya disebabkan karena gangguan yang bersifat teknologi.

“Tapi ada kejadian misalnya, namanya teknologi, bukan uangnya tidak bisa diambil tapi lupa password. Pindah akun dari HP, itu juga banyak kejadian. Curhatnya uang nggak bisa diambil, padahal ada masalah teknis di teknologinya. Kemudian ada masalah koneksi,” imbuhnya.

Adapun Dika menyarankan untuk membagi pos tabungan ke dalam 4 kantong. Pertama adalah memenuhi kebutuhan pokok sebesar 50-60%, kedua untuk tabungan jangka pendek 10-20%, ketiga tabungan jangka panjang sekitar 20%, dan terakhir tabungan guilt free, atau yang ang bisa dihabiskan tanpa merasa bersalah.

Simak juga Video: Kisah Penggembala Bebek Naik Haji Setelah Menabung 18 Tahun

[Gambas:Video 20detik]

(ily/kil)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

OJK Minta Emak-emak Jangan Berharap Pada Anak buat Hari Tua, Ini Alasannya


Jakarta

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyarankan para ibu-ibu untuk memberi beban terhadap anaknya untuk mengurus diri mereka di hari tua. Sebab, hal itu bisa menciptakan generasi sandwich yang ‘terjepit’ antara tanggung jawab merawat orang tua dan anak-anak mereka kelak.

Oleh sebab itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, menyarankan para ibu-ibu untuk mempersiapkan masa pensiun masing-masing.

“Kalau kita sudah menyekolahkan anak, jangan berharap ‘anak-anak yang nanti menyokong hidupku nanti kalau tua.’ Kalau iya, dari keinginan anak sendiri, alhamdulillah. Karena itu cara mereka berbakti dan mengumpulkan pahala, tapi kita sendiri harus siap,” kata Kiki, sapaan karibnya, di Gedung Perpustakaan Nasional Salemba, Senen Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2024).


Oleh sebab itu OJK mencoba mendorong agar para ibu-ibu bisa berdaya dan mandiri secara finansial. Sejumlah caranya, seperti membuka usaha sendiri maupun berinvestasi di berbagai instrumen keuangan.

Tapi, ia mengatakan bahwa para ibu-ibu juga tidak harus merasa wajib memiliki usaha di usia tua. Sebab, ada cara lain agar para ibu-ibu bisa mandiri secara finansial yakni dengan berinvestasi.

“Kalau nggak punya bakat bisnis nggak apa-apa, bisa investasi di emas, reksadana, dan macem-macem, itu silahkan belajar. Jadi kita semua yuk, mumpung masih kuat, berjiwa muda, Insyaallah kita bisa menyiapkan masa depan lebih baik,” ujar dia.

Simak juga Video ‘OJK Bongkar 288 Pinjol Ilegal Terbaru’:

[Gambas:Video 20detik]

(kil/kil)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

OJK Minta Emak-Emak Jangan Jadikan Anak Investasi buat Hari Tua


Jakarta

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta para ibu-ibu tidak menjadikan anaknya sebagai investasi buat hari tua. Hal ini berarti para ibu-ibu diharapkan mapan secara finansial dan mampu mengurus diri di masa yang akan datang.

Sebab, OJK menilai menjadikan anak sebagai investasi bisa menciptakan generasi sandwich yang ‘terjepit’ antara tanggung jawab merawat orang tua dan anak-anak mereka kelak. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, menyarankan para ibu-ibu untuk mempersiapkan masa pensiun masing-masing.

“Kalau kita sudah menyekolahkan anak, jangan berharap ‘anak-anak yang nanti menyokong hidupku nanti kalau tua.’ Kalau iya, dari keinginan anak sendiri, alhamdulillah. Karena itu cara mereka berbakti dan mengumpulkan pahala, tapi kita sendiri harus siap,” kata Kiki, sapaan karibnya, di Gedung Perpustakaan Nasional Salemba, Senen Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2024).


Oleh sebab itu OJK mencoba mendorong agar para ibu-ibu bisa berdaya dan mandiri secara finansial. Sejumlah caranya, seperti membuka usaha sendiri maupun berinvestasi di berbagai instrumen keuangan.

Tapi, ia mengatakan bahwa para ibu-ibu juga tidak harus merasa wajib memiliki usaha di usia tua. Sebab, ada cara lain agar para ibu-ibu bisa mandiri secara finansial yakni dengan berinvestasi.

“Kalau nggak punya bakat bisnis nggak apa-apa, bisa investasi di emas, reksadana, dan macem-macem, itu silahkan belajar. Jadi kita semua yuk, mumpung masih kuat, berjiwa muda, Insyaallah kita bisa menyiapkan masa depan lebih baik,” ujar dia.

(rrd/rir)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Milenial Jago Kelola Uang, Atur Limit Transaksi Kartu Debit Pakai BRImo


Jakarta

Generasi milenial seringkali dicap sulit mengelola uang lantaran gaya hidup yang konsumtif dan cenderung boros. Padahal, manajemen keuangan merupakan skill penting yang mesti dimiliki semua orang, tak terkecuali anak-anak muda.

Dengan kemampuan perencanaan keuangan, kamu akan semakin mahir dalam mengatur skala prioritas serta merencanakan pengeluaran. Yuk simak tips pintar kelola finansial untuk para milenial berikut ini.

1. Melek dengan Kondisi Keuangan Saat Ini


Langkah paling utama, anak muda harus memahami kondisi finansial yang dimiliki. Apakah keuangan kamu sudah sehat atau malah boncos? Selain itu mengetahui kondisi dompet juga dapat mempermudah kamu untuk mencatat apa saja pengeluaran yang bisa dihemat.

2. Utamakan Menabung

Selagi muda, perbanyak menabung dan investasi. Setidaknya sisihkan sekitar 5-10% dari total penghasilan setiap bulan untuk ditabung.

Meskipun nanti penghasilan bertambah, tetap utamakan menabung ya. Jangan sampai gaji naik, pengeluaran ikut membengkak. Untungnya sekarang kamu bisa dengan mudah mengatur pengeluaran dengan BRImo. Aplikasi ini punya fitur yang dapat membantu mengelola kebutuhan limit transaksi BRImo dan Debit BRI-mu. Caranya:

1. Login aplikasi BRImo

2. Klik Akun, Lalu Klik Pengelolaan kartu dan Pilih kartu

3. Pilih menu Atur Limit Debit

4. Pilih jenis transaksi yang ingin diatur limitnya

5. Atur Limit sesuai kebutuhan lalu klik ok atur limit

6. Masukan Pin, dan Limit baru sudah aktif

Dengan BRImo, kamu bebas mengatur limit kartu tarik tunai, kartu transfer sesama BRI, kartu transfer antar bank, hingga limit kartu pembayaran, limit kartu pembelian dalam negeri, dan limit kartu pembelian pulsa. Praktis ya!

Yuk segera download BRImo melalui App Store, Play Store, dan Huawei AppGallery sekarang juga! Untuk informasi lebih lanjut, follow Instagram @bankbri_id. BRImo lebih mudah dan serba bisa! #BRImo #BRImoMudahSerbaBisa.

(anl/ega)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

50% Orang Indonesia Jadi Sandwich Generation, Gimana Cara Hematnya?


Jakarta

Fenomena sandwich generation banyak dibicarakan generasi muda saat ini. Dalam sebuah studi dari Asian Development Bank (ADB) bertajuk Aging Well In Asia yang dirilis Mei 2024, angka ketergantungan hidup lansia di Indonesia mencapai 50 persen.

Berdasarkan data tersebut, banyak lansia masih mengandalkan transfer uang dari keluarga untuk kelangsungan hidupnya, terutama dari anak. Hal ini pun mau tak mau berdampak pada tingginya angka generasi muda yang menjadi sandwich generation. Mereka harus menanggung kehidupan orang tua ditambah anak sendiri bagi yang sudah berkeluarga.

Meski belum bisa sepenuhnya merdeka secara finansial, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan anak muda untuk berhemat sebagai sandwich generation. Berikut sejumlah tipsnya dilansir dari berbagai sumber:


1. Review Budget dan Pos Keuangan

Seorang sandwich generation biasanya memiliki berbagai tanggungan dan tagihan yang harus dibayarkan setiap waktunya. Untuk itu, review rutin mengenai budget dan pos keuangan penting dilakukan agar tidak boncos.

Dengan me-review budget dan pos keuangan secara berkala, kamu tahu berapa saja uang yang harus dikeluarkan untuk membayar tagihan orang tua, tagihan keluarga, maupun kebutuhan anak. Serta menentukan jumlah uang untuk asuransi, tabungan, dan lain sebagainya dengan tetap menghindari ‘bocor halus’ dan menerapkan gaya hidup yang ‘stay on budget’.

2. Komunikasikan pada Orang Tua

Meski harus menanggung pengeluaran orang tua, ada baiknya untuk tetap mengkomunikasikan situasi keuangan secara berkala dengan orang tua. Hal ini mungkin tidak nyaman di awal, tapi seiring waktu dapat membangun kepercayaan dan keterbukaan dengan orang tua. Di saat yang sama, kamu pun dapat menanyakan kondisi keuangan orang tua yang penting untuk diketahui, mulai dari utang, pendapatan pensiun, dan lain sebagainya.

3. Sisihkan Dana Pensiun

Hal ini bisa jadi terasa sulit mengingat tanggungan sandwich generation yang tak sedikit. Kendati begitu, dana pensiun harus tetap kamu siapkan untuk memutus rantai sandwich generation. Dengan menyisihkan sedikit demi sedikit dana pensiun, kamu pun bisa hidup lebih tenang di masa depan.

4. Tetap Prioritaskan Menabung

Sesulit apapun kondisi keuanganmu, tetap usahakan untuk menabung ya. Menabung sebaiknya dilakukan di awal, bukan menunggu sisa pengeluaran yang kamu miliki. Dengan menabung, kamu dapat menyimpan dana darurat, menyiapkan biaya pendidikan anak di masa mendatang, hingga mewujudkan berbagai impian lainnya.

Itulah sejumlah cara yang bisa kamu perhatikan untuk lebih berhemat meski jadi sandwich generation. Biar makin hemat saat kirim-kirim uang ke orang tua atau keluarga, kamu juga bisa andalkan aplikasi yang bebas biaya admin seperti dompet digital DANA. Dengan DANA, kamu bisa selalu gratis kirim uang tanpa minimum transaksi.

Promo DANAPromo DANA Foto: dok. DANA

Selain hemat, tentunya kamu bisa kirim uang dengan praktis dan aman. Bebas biaya admin yang diberikan DANA ini pun membuatmu bisa mengalokasikan biaya admin yang nominalnya bisa Rp 2.500- Rp 6.500 per transaksi untuk kebutuhan lain, mulai dari menabung atau untuk jajan demi menyenangkan diri sendiri.

Uang yang kamu miliki pun bisa dikirim ke mana saja, baik ke sesama akun DANA, kirim ke rekening bank, atau kirim antar rekening bank. Cara mudah ini bisa kamu lakukan karena kamu bisa transfer pakai kartu bank yang sudah disimpan di DANA secara langsung. Tunggu apa lagi? Download aplikasi DANA sekarang juga.

(anl/ega)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Dear Sandwich Generation, Lakukan Hal Ini agar Hidup Tenang Saat Pensiun


Jakarta

Tak sedikit dari masyarakat Indonesia yang masuk dalam golongan sandwich generation. Mereka menghadapi tantangan tersendiri karena memiliki beban untuk membiayai orang tua, diri sendiri, dan anak.

Pada Agustus 2023 lalu, CNBC Indonesia mengungkapkan dalam sebuah survei terdapat 48,7% masyarakat produktif Indonesia yang menjadi generasi sandwich. Survei tersebut dilakukan terhadap 1.828 responden usia produktif berusia 25-45 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia pada September 2021.

Dari seluruh jumlah tersebut, hanya 13,4% di antaranya yang memiliki kesiapan finansial. Baik dalam memenuhi pengeluaran pokok, menabung, maupun berinvestasi. Jumlahnya terbilang kecil karena sandwich generation umumnya terjebak dalam kondisi keuangan yang rumit, sehingga mereka memiliki tantangan tersendiri untuk merdeka secara finansial.


Kendati begitu, ada berbagai langkah yang bisa dilakukan untuk memutus rantai sandwich generation. Salah satunya dengan melakukan perencanaan masa depan lewat investasi dana pensiun.

Perencanaan masa depan ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan salah satu produk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yakni BRIFINE. Program BRI Prioritas dan BRI Private menghadirkan produk BRIFINE bernama Investasi Rencana Pensiun BRI yang dapat dimanfaatkan masyarakat umum, baik individu maupun kelompok/instansi/yayasan/lembaga.

Untuk memutus rantai masalah finansial yang kerap dihadapi sandwich generation ini, nasabah dapat memanfaatkan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dari BRIFINE yang iurannya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Seluruh iuran serta hasil pengembangannya akan dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun.

Produk perencanaan masa depan ini menawarkan berbagai pilihan investasi untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), mulai dari DPLK BRI Pasar Uang, DPLK BRI Pendapatan Tetap, DPLK BRI Saham, dan DPLK BRI Sharia.

Adapun syarat memperoleh produk BRIFINE ini pun cukup mudah, antara lain

– Iuran minimal Rp 100.000 per bulan

– Memiliki KTP

– Melampirkan KTP/SIM/Paspor dan buku Tabungan Britama atas nama peserta

Pendaftaran bisa dilakukan dengan mudah di kantor cabang maupun kantor cabang pembantu BRI yang telah memiliki sistem BRIVEST. Bagi kamu sandwich generation, yuk segera manfaatkan produk BRIFINE dari BRI sebagai perencanaan masa depan yang lebih cerah agar hidup tenang di masa pensiun nanti.

(akd/akd)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Pesan Penting soal Mengatur Keuangan Agar Mulus Dijalankan


Tangerang

Di tengah tingginya harga barang kebutuhan, mengatur keuangan menjadi salah satu hal yang harus dikuasai. Tapi, terkadang kita kesulitan untuk memulai merancang dan mengatur keuangan. Lantas, bagaimana caranya?

Rian Eriana Kaslan, SEVP Retail Digital Solution PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan sebelum masuk tahap mengatur, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu kebiasaan dan perilaku keuangan.

Dengan mengetahui perilaku keuangan, kita dapat melihat sebanyak apa kebutuhan kita di suatu kategori. Setelah mengetahui kebutuhan dan perilaku keuangan, kita baru dapat mengatur pengeluaran.


“Melalui Wondr by BNI kita harus kasih kemudahan karena nggak semua orang punya waktu untuk mengatur uangnya sehari-hari karena orang sibuk bekerja urus rumah tangga. Nah, aplikasi Wondr by BNI bisa atur uang lebih gampang,” ujar Rian dalam acara BNI Expo 2024 pada 3 Agustus 2024.

Rian mengatakan Wondr by BNI membantu nasabah dalam melihat perilaku keuangan. Setelah mengetahui kebiasaan nasabah, terdapat fitur konsultasi dengan pakar keuangan yang dapat membantu nasabah untuk berinvestasi.

“Sekali lagi, yang kami harap yang bisa kami berikan dari Wondr by BNI supaya nggak terlalu rumit mengaturnya. Biar bisa lebih disiplin, supaya bisa berinvestasi sesuai demgan behaviour pengguna,” tutupnya.

(hns/hns)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Mampu Mengatur Keuangan Dulu Baru Selanjutnya Pilih Investasi


Tangerang

Mengatur keuangan merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap orang. Felicia Putri, investment storyteller, berbagi tips dan mindset dalam mengatur keuangan hingga berinvestasi.

Menurutnya, merencanakan keuangan ibarat piramida Mesir.

“Terkenal karena dia punya bangunan yg sangat kokoh karena bawahnya gede dan kuat. Sebagaimana piramida sebagaimana financial kita seharusnya,” kata Felicia di BNI Expo 2024 pada 3 Agustus 2024.


Setelah mampu mengatur keuangan secara baik, Felicia mengatakan, itulah saat yang tepat untuk berinvestasi. Sama halnya dengan mengatur keuangan, berinvestasi juga membutuhkan pola pikir seperti piramida Mesir.

“Orang baru mulai investasi, langsung investasi kripto, investasi saham. Penting kita fokus ke pondasinya. Yaitu, investasi dan asuransi kesehatan,” katanya.

Ia menekankan dengan pola pikir dan permulaan yang tepat, orang akan dapat secara konsisten berinvestasi. Ia berharap dengan langkah yang tepat, masyarakat tidak jera berinvestasi.

“Pemula mulai dari reksa dana pasar uang, dari yang rendah risiko biar gak kapok. Karena kalau kapok gak mau coba lagi. Gapapa bosan,” katanya.

(hns/hns)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Ajari Anak Nabung di BRI Junio Rencana, Ada Hadiah Tiket KidZania Gratis!


Jakarta

Menanamkan literasi keuangan kepada anak harus dilakukan sejak dini. Harapannya agar anak dapat bijak mengelola keuangan di kemudian hari.

Orang tua bisa mulai memupuk nilai dasar soal uang dengan langkah sederhana. Sesederhana mengajarkannya untuk menabung. Dengan membiasakan menabung, anak akan lebih menghargai uang. Selain itu, anak juga lebih memahami uang memiliki nilai, sehingga tidak boleh dihambur-hamburkan sembarangan.

Namun berapa usia ideal untuk mengajarkan anak menabung ya? Mengutip laman Haibunda terkait hal ini para ahli memiliki pandangan berbeda-beda. Meski begitu, mereka sepakat bahwa semakin dini anak diajarkan menabung, maka akan semakin baik.


Sejumlah pakar menyebut waktu terbaik mengajarkan anak menabung adalah ketika mereka berusia enam tahun, karena mereka mulai memahami konsep dasar keuangan. Selain itu memasuki usia 7 tahun, pola ‘financial habit’ anak juga sudah terbentuk. Sementara ahli lain berpendapat agar pembelajaran tentang menabung dan keuangan dimulai di usia lebih muda, yakni tiga atau lima tahun.

Nabung di BRI Junio Rencana, Banyak Promonya!

BRIFoto: Dok. BRI

Bicara soal menabung nggak melulu menggunakan celengan. Di zaman yang modern seperti saat ini ada tabungan khusus untuk anak, seperti BRI Junio Rencana. Anak tak perlu khawatir uang di celengannya hilang, karena sudah tersimpan aman di bank.

Selain mengenalkan konsep bank kepada anak sedari dini, buka tabungan BRI Junio Rencana juga menawarkan keuntungan lainnya, lho. Sebab saat ini BRI sedang menghadirkan promo khusus bagi nasabah.

Kamu yang melakukan pembukaan rekening BRI Junio bisa mendapatkan reward dua tiket Kidzania gratis dan saldo BRImo Rp 500.000. Program promosi hanya berlaku untuk nasabah yang melakukan pembukaan rekening sesuai dengan tiering kepesertaan program. Selain itu setoran awal wajib di-hold dengan jangka waktu 12 bulan untuk semua paket program.

BRIFoto: BRI

Program hadiah menarik Tabungan BRI Junio Rencana berlangsung hingga 31 Desember 2024. Jadi tunggu apa lagi? Sebelum periodenya habis, segera kunjungi unit kerja BRI terdekat dan buka rekening Tabungan BRI Junio Rencana sekarang karena Tabungan BRI Pas Buatmu!

Informasi selengkapnya cek di sini. Unduh juga aplikasi BRImo bikin transaksi keuangan makin praktis. #TabunganAnak #TabunganBRIPasBuatmu #TabunganBRI #BRImoMudahSerbaBisa

(akd/ega)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya