Category Archives: Hikmah

Saudi Rela Ubah Undang-undang agar Indonesia Bisa Punya Kampung Haji



Jakarta

Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan rasa bangganya atas rencana pembangunan Kampung Haji di Makkah, Arab Saudi yang disebutnya sebagai momen bersejarah. Hal itu disampaikan Prabowo dalam sidang kabinet paripurna setahun pemerintahannya di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).

“Tapi alhamdulillah pemerintah Arab Saudi untuk pertama kali dalam sejarah setuju pembangunan kampung Indonesia di Kota Makkah. Jadi pemerintah Arab Saudi akhirnya saya datangi berapa kali, saya lobi terus mungkin beliau kasihan sama kita. Untuk pertama kali dalam sejarah diizinkan negara asing memiliki lahan, memiliki tanah di kota suci,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyebutkan bahwa pemerintah bahkan kerajaan Saudi bahkan sampai mengubah undang-undangnya agar Indonesia bisa merealisasikan proyek pembangunan tersebut.


“… diubah undang-undangnya khusus untuk kita. Kita negara pertama ya sesudah kita terserah yang lain menyusul ya. Tapi ini luar biasa ya,” jelas Prabowo

Lebih lanjut, Prabowo juga menyebutkan ada sejumlah pilihan lahan Kampung Haji yang beberapa di antaranya berlokasi dekat dari Masjidil Haram.

“Kita ditawarin kalau tidak salah ada berapa puluh lahan. Mudah-mudahan kita dapat lahan… kalau tidak salah ada beberapa lahan yang tidak terlalu jauh dari Masjidil Haram, ada yang nyambung langsung ya,” terangnya.

Adapun proyek pembangunan Kampung Haji akan diserahkan kepada Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan. Sementara itu, sumber dana proyek ini akan diperoleh dari Danantara.

“Dan mudah-mudahan Menteri Agama sudah rintis dan sudah lihat terus. Nanti saya serahkan saja. Dan Kepala Danantara yang juga merintis. beliau bolak-balik ke situ sampai kepalanya botak,” jelas Prabowo.

Prabowo berharap, dengan dibangunnya Kampung Haji di Makkah dapat mengefisienkan biaya penyelenggaraan ibadah haji Indonesia sehingga Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dapat ditekan dan pelayanan terhadap jemaah haji juga bisa dioptimalkan.

“Mudah-mudahan tidak lama lagi kita punya kampung haji sendiri, Saudara-saudara. Berarti nanti fasilitasnya kita atur sendiri ya. Makan semuanya kita atur supaya tidak ada lagi kekurangan atau penyimpangan atau kekecewaan daripada jemaah haji kita. Ini saya kira terobosan luar biasa ya,” pungkasnya.

(inf/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa dan Dzikir Setelah Sholat Witir: Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Sholat Witir merupakan penutup dari seluruh rangkaian sholat malam, termasuk sholat Tahajud, Tarawih, atau Qiyamul Lail. Nabi Muhammad SAW sangat menekankan pentingnya melaksanakan sholat witir dan membaca doa setelahnya.

Doa setelah sholat witir menjadi bentuk permohonan hamba kepada Allah SWT setelah mengakhiri ibadah malamnya. Dalam doa ini terkandung makna permohonan ampun, rahmat, perlindungan, dan ridha Allah, sebagai wujud kesempurnaan ibadah dan ketundukan hati seorang mukmin di hadapan Tuhannya.


Dikutip dari Buku Pintar Shalat karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, secara bahasa, “witir” berarti ganjil. Dalam istilah fikih, sholat Witir adalah sholat malam yang jumlah rakaatnya ganjil, bisa dilakukan sebanyak satu rakaat, tiga, lima, tujuh, sembilan, atau sebelas rakaat.

Rasulullah SAW bersabda,

“Jadikanlah akhir sholat malam kalian dengan Witir.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa sholat Witir merupakan penutup ibadah malam, dan setelahnya dianjurkan berdoa dengan penuh keikhlasan.

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda bahwa sholat Witir merupakan ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadits disebutkan:

نَّ اللهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ، فَأَوْتِرُوْا يَاأَهْلَ الْقُرْآنِ

“Sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan menyukai orang-orang yang melakukan salat witir, maka sholat Witir-lah, wahai para ahli Al-Qur’an.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Waktu pelaksanaan sholat Witir dimulai setelah sholat Isya hingga menjelang waktu subuh. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa doa setelah sholat Witir dianjurkan untuk dibaca setelah salam terakhir.

Doa Setelah Sholat Witir

1. Sholat Witir

Menjalankan sholat witir dengan rakaat ganjil.

2. Baca Syahadat, Istigfar, Mohon Rida Allah

Setelah salam, membaca syahadat, istigfar dan permohonan ridho dan surga Allah SWT.

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
أَسْأَلُك رِضَاك وَالْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك وَالنَّارِ

Asyhadu an lā ilāha illallāh, Astaghfirullāh, Allāhumma innī as’aluka ridhāka wal jannah, wa a’ūdzu bika min sakhathika wan nār (3 kali)

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. Aku memohon ampunan Allah. Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan neraka-Mu.”

3. Baca Tasbih

Membaca tasbih seperti ini:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

Subhānal malikil quddūs (3 kali)

Artinya:

“Mahasuci Tuhan yang kudus,” (HR An-Nasa’i dan Ibnu Majah).

4. Baca Pujian Kesucian

Membaca pujian kesucian seperti ini:

سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ

Subbūhun, quddūsun, rabbunā wa rabbul malā’ikati war rūh

Artinya: “Suci dan qudus Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan Jibril,” (HR Al-Baihaqi dan Ad-Daruqutni).

5. Baca Pujian Keluasan Ampunan

اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي يَا كَرِيْمُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa, fa’fu ‘annī (3 kali)
Yā karīmu, bi rahmatika yā arhamar rāhimīna

Artinya: “Tuhanku, sungguh Kau maha pengampun lagi pemurah. Kau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku. Wahai Zat yang maha pemurah, (aku memohon) atas berkat rahmat-Mu, wahai Zat yang paling penyayang dari segenap penyayang.”

6. Mohon Ampun dan Keselamatan

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك

Allāhumma inī a’ūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi mu’āfātika min ‘uqūbatika. Wa a’ūdzu bika minka, lā uhshī tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika.

Artinya: “Tuhanku, aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu dan kepada afiat-Mu dari siksa-Mu. Aku meminta perlindungan-Mu dari murka-Mu. Aku tidak (sanggup) membilang pujian-Mu sebanyak Kau memuji diri-Mu sendiri,” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

7. Doa Sholat Witir

Selanjutnya membaca doa sholat Witir seperti ini:

أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْاَلُكَ إِيْمَانًا دَاِئمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ أَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allaahumma innaa nas-aluka iimaanan daa-iman. Wanas- aluka qalban khaasyi’an. Wanas-aluka ‘ilman naafi’an. Wanas-aluka yaqiinan shaadiqan. Wanas-aluka ‘amalan shaalihan. Wanas-aluka diinan qayyiman. Wanas-aluka khairan katsiiran. Wanas-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah. Wanas-aluka tamaamal ‘aafiyah. Wanas-alukasy syukra ‘alal ‘aafiyati, wanas-alukal ghinaa-a ‘anin naas. Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhassyu’anaa watadharru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaah yaa allaah yaa allaah yaa arhamar raahimiin. Wasallallaahu ‘alaa khairi khalqihii muhammadin wa ‘alaa aalihii wasahbihii ajma’iina walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina

Artinya:

“Ya Allah, kami mohon kepada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar, amal yang saleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak. Kami mohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesama manusia. Ya Allah, Tuhan kami terimalah dari kami: sholat, puasa, ibadah, kekhusyu’an, rendah diri dan ibadah kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad SAW, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semesta alam.”

9. Penutup

Setelahnya membaca surat Al-Fatihah.

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud Sesuai Sunnah Rasulullah SAW


Jakarta

Sholat tahajud dikerjakan pada waktu malam hari setelah tidur, dan menjadi amalan yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW. Melalui sholat tahajud, seorang hamba dapat lebih dekat dengan Allah SWT, memohon ampunan, dan mengadukan segala isi hati kepada-Nya dengan penuh keikhlasan.

Mengutip buku Sholat Tahajud & Kebahagiaan: Sholat Tahajud & Kebahagiaan karya Abdul Muqit, secara bahasa, tahajud berasal dari kata “hajada” yang berarti bangun dari tidur. Sedangkan secara istilah, sholat tahajud adalah sholat sunnah malam yang dilakukan setelah tidur malam, dan dilaksanakan di sepertiga malam terakhir.


Allah SWT memuji orang-orang yang rutin mengerjakan sholat tahajud dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 79,

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Artinya: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”

Ayat ini menunjukkan betapa tinggi derajat orang yang istiqamah dalam sholat tahajud. Ia bukan hanya bentuk ibadah tambahan, tetapi juga jalan menuju kemuliaan di sisi Allah SWT.

Banyak hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang keutamaan sholat tahajud. Salah satunya adalah sabda beliau:

“Sebaik-baik sholat setelah sholat wajib adalah sholat malam (tahajud).” (HR Muslim)

Waktu Pelaksanaan Sholat Tahajud

Sholat tahajud dapat dilakukan setelah sholat Isya dan tidur malam, hingga menjelang waktu Subuh. Namun waktu yang paling utama adalah sepertiga malam terakhir, yakni antara pukul 02.00 hingga menjelang Subuh.

Sholat tahajud tidak memiliki batasan rakaat tertentu. Dalam sebuah hadits disebutkan:

“Rasulullah SAW tidak pernah sholat malam lebih dari sebelas rakaat, baik di bulan Ramadan maupun di luar Ramadan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Meskipun demikian, sholat tahajud tetap sah meskipun hanya dua rakaat, sebagaimana sabda Nabi SAW,

“Sholat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir masuk waktu Subuh, hendaklah ia menutup sholatnya dengan satu rakaat witir.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Niat Sholat Tahajud

Niat sholat tahajud dapat diucapkan dalam hati, karena niat tempatnya di dalam hati. Namun bagi yang ingin melafalkan, berikut contoh lafaz niatnya seperti dikutip dari buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Ustadz Arif Rahman,

Lafaz Niat Sholat Tahajud (Arab):

أُصَلِّيَ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillāhi ta’ālā.

Artinya: “Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Sholat Tahajud Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Dirangkum dari buku Terapi Sholat Tahajud karya Dr. Mohammad Salleh, berikut langkah-langkah sholat tahajud sesuai sunnah:

1. Tidur terlebih dahulu

Syarat utama tahajud adalah dilakukan setelah tidur malam walau hanya sebentar.

2. Bangun di waktu malam

Disunnahkan untuk berwudhu dan berdoa ketika bangun, lalu melaksanakan sholat tahajud.

3. Niat dan Takbiratul Ihram

Berniat di dalam hati, kemudian mengangkat tangan dan bertakbir “Allahu Akbar”.

4. Membaca surat Al-Fatihah

Setiap rakaat dimulai dengan membaca surat Al-Fatihah.

5. Membaca surat dari Al-Qur’an

Rasulullah SAW biasa membaca surat-surat panjang seperti Al-Baqarah, Ali Imran, atau An-Nisa. Namun boleh juga membaca surat pendek seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.

6. Rukuk dan Sujud dengan khusyuk

Setelah membaca surat, rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, lalu sujud kembali dengan penuh kekhusyukan.

7. Salam setiap dua rakaat

Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.

Rasulullah SAW biasanya menutup tahajud dengan witir satu rakaat.

“Jadikanlah akhir sholat malam kalian witir.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa Setelah Sholat Tahajud

Umat Islam dianjurkan untuk membaca doa setelah sholat tahajud seperti yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, berikut bacaan doanya:

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Bacaan latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Sudah di Presiden, Semoga Jadi Kado Hari Santri



Jakarta

Syarat pembentukan Ditjen Pesantren telah dipenuhi seluruhnya oleh Kementerian Agama (Kemenag RI). Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengaku pihaknya telah memenuhi seluruh persyaratan administrasi yang diminta oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) dan telah rampung.

“Alhamdulilah sudah kita melakukan persyaratan yang diminta MenPAN dan kita sudah berkali-kali bolak balik memperbaiki dan finish kemarin sudah dikirim MenPAN ke presiden,” ujar Menag dalam konferensi pers di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).

Menurut penuturannya, seluruh dokumen yang dibutuhkan dalam pembentukan Ditjen Pesantren telah berada di meja Presiden Prabowo Subianto. Ia berharap, Prabowo segera menandatangani dokumen dan lahirnya Ditjen Pesantren menjadi kado Hari Santri 2025.


“Mudah-mudahan dalam waktu singkat hadiah Bapak Presiden dalam rangka hari ulang tahun, Hari Santri besok ini. Jadi insyaAllah kabar baik buat pondok pesantren akan punya ditjen tersendiri yang selama ini hanya diurus oleh sebuah direktur,” sambung Menag.

Pria yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengatakan bahwa pembentukan Ditjen Pesantren menggantikan Ditjen Haji dan Umrah yang kini statusnya berubah menjadi kementerian tersendiri, yaitu Kementerian Haji dan Umrah RI.

“Sekarang ini pesantren akan diangkat menjadi sebuah ditjen, Direktur Jenderal, dan ini mungkin nanti akan mengganti Ditjen Haji, yang sudah pindah ke tempat yang lain,” tandas Nasaruddin.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Sejahterakan Guru hingga Lestarikan Lingkungan



Jakarta

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar membeberkan deretan capaian kinerja Kementerian Agama (Kemenag) dalam mewujudkan Asta Cita. Ini menjadi refleksi satu tahun mengawal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Asta Cita bukan sekadar rencana politik, tapi arah moral bangsa. Di Kementerian Agama, kami terus berupaya agar nilai agama tidak berhenti di mimbar, tetapi hidup dalam kebijakan yang memuliakan manusia,” kata Menag dalam refleksi satu tahun perjalanan Kemenag mengawal Asta Cita, di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Salah satu capaian itu adalah menyejahterakan pendidik. Menag menyebut pertama kalinya dalam sejarah, tunjangan profesi guru non PNS dinaikkan secara signifikan. Mulai dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta per bulan.


“Guru dan dosen adalah ruh pendidikan. Ketika mereka sejahtera dan dihargai, maka pendidikan agama akan bermartabat, dan bangsa akan berkarakter,” sambungnya.

Tahun ini, sebanyak 206.325 guru telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG), meningkat hingga 700% dibanding tahun sebelumnya. Selain itu ada lebih 5.000 dosen Perguruan Tinggi Keagamaan yang juga mengikuti PPG di 2025.

Langkah tersebut menjadi bagian dari akselerasi peningkatan kesejahteraan karena guru dan dosen yang lulus PPG maka dapat menerima tunjangan profesi di tahun mendatang.

“Langkah ini menjadi bagian dari akselerasi peningkatan kesejahteraan, karena guru dan dosen yang lulus PPG maka dapat menerima tunjangan profesi di tahun mendatang,” jelas Menag.

Kemenag juga memperluas akses pendidikan tinggi dengan memberikan 156.581 beasiswa KIP Kuliah, 6.453 Beasiswa Indonesia Bangkit, serta 2.270 Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). Tak hanya bagi umat Islam, beasiswa juga diberikan untuk 329 mahasiswa Orang Asli Papua (OAP), dan 153 penerima beasiswa zakat di 21 kampus negeri maupun swasta.

Dalam setahun terakhir, bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) disalurkan kepada 19.264 siswa Pada Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen, 161.591 Santri, serta 1.469 Siswa pada Satuan Pendidikan Keagamaan Hindu.

“Lebih dari 9 triliun rupiah, anggaran Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Raudlatul Athfal dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah disalurkan untuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran,” sebut pria yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

Capaian besar lainnya yang diraih Kementerian Agama adalah pendirian Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Negeri (SETIAKIN) di Bangka Belitung. Ini adalah sekolah tinggi Khonghucu negeri pertama di Indonesia. Selain perluasan akses, kehadiran SETIAKIN menjadi simbol kehadiran negara atas kebutuhan pendidikan tinggi keagamaan Khonghucu.

Kemenag juga hadir dalam menyukseskan program Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, dan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dalam revitalisasi madrasah. Untuk Sekolah Rakyat, Kemenag siapkan kurikulum pendidikan agama, serta 152 guru dan tenaga pendidik.

Ada dua madrasah unggulan yang terpilih sebagai Sekolah Garuda Transformasi, yaitu: Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Gorontalo dan Ogan Komering Ilir (Sumsel). Selain itu, ada 1.414 madrasah yang direvitalisasi dalam PHTC Presiden Prabowo.

“Buah dari upaya Kemenag memajukan pendidikan agama dan keagamaan menampakkan hasil. MAN IC Serpong menjadi Sekolah Terbaik berdasarkan nilai UTBK 2025, sedang MAN 2 Kota Malang menjadi Sekolah Terbaik dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025,” papar Menag.

Kemudian, dalam setahun belakangan Kemenag juga sedang mengembangkan sistem dan program yang konkret untuk memperkuat harmoni bangsa. Melalui aplikasi Si-Rukun (Early Warning System), potensi konflik keagamaan bisa dideteksi sejak dini di berbagai daerah. Penyuluh agama menjadi garda terdepan dalam mengoperasikan aplikasi ini.

Pengembangan Si-Rukun menjadi ikhtiar bersama seluruh unit eselon I Kemenag, mulai dari Ditjen Bimas Islam, Ditjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB). Sistem ini dibangun berdasarkan penelitian terkait peta potensi konflik keagamaan di berbagai daerah, termasuk pemetaan zona merah, kuning, dan hijau.

Demi memperkuat kesiapan di lapangan, Kemenag telah melatih 500 penyuluh agama di KUA sebagai aktor resolusi konflik. Mereka dibekali pengetahuan dan keterampilan agar mampu melakukan deteksi dini serta penanganan cepat di wilayah dengan potensi konflik tinggi.

Selain itu, Kemenag juga membina 300 penyuluh agama dalam pemetaan masalah sosial-keagamaan, memperkuat kapasitas 600 penceramah agar berdakwah dengan pendekatan moderat dan literasi digital, serta membina 200 dai muda untuk melahirkan generasi dai yang berwawasan moderat, adaptif, dan mandiri (dakwah kontekstual dan keterampilan entrepreneurship).

Kemenag juga menggelar Program Akademi Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (Akminas) juga melahirkan 1.192 kader lintas agama yang dibekali semangat kepemimpinan plural dan damai. Kemenag bahkan melakukan rekonstruksi terhadap 25 pesantren eks-Jamaah Islamiyah dengan total 5.077 santri, sebagai langkah deradikalisasi berbasis pendidikan .

“Kerukunan adalah prasyarat pembangunan. Indonesia hanya bisa maju bila umatnya damai, saling menghormati, dan memiliki kesadaran kebangsaan yang kuat,” terangnya.

Capaian ini juga tercermin dalam hasil survei Poltracking Indonesia, yang menempatkan “menjaga kerukunan antarumat beragama” sebagai keberhasilan tertinggi pemerintahan Prabowo-Gibran dengan tingkat kepuasan publik mencapai 86,7%, disusul menjaga kehidupan keagamaan (80,2%) dan menjaga persatuan bangsa (77,1%).

Tak sampai di situ, Kemenag turut menyukseskan pelaksanaan dua program prioritas nasional: Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Langkah ini menjadi bagian dari ikhtiar Kemenag dalam mendukung upaya Presiden meningkatkan kesejahteraan sosial.

Sampai hari ini tercatat sebanyak 1.373.761 siswa madrasah dan 337.442 santri pesantren telah menikmati manfaat MBG. Sementara itu, lebih dari 12,5 juta siswa dari madrasah, pesantren, dan lembaga pendidikan Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha juga menerima layanan CKG.

Upaya lain dalam meningkatkan kesejahteraan sosial yang dilakukan Kemenag adalah membantu 4.450 UMKM melalui pinjaman tanpa bunga (qardhul hasan) melalui program Masjid Berdaya dan Berdampak (MADADA). Sebanyak 1.350 takmir masjid bahkan diberikan bimtek secara khusus untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam pengelolaan dan pemberdayaan ekonomi berbasis masjid.

Untuk menekan angka perceraian dan membangun keluarga, lebih dari 17.266 pasangan nikah diberi pembinaan keluarga, baik dalam bentuk Bimbingan Perkawinan Islam, bimbingan keluarga sukinah bagi pasangan Hindu, maupun Hitta Sukhaya untuk umat Buddha.

“Inilah makna dakwah sosial. Kemenag berupaya agar ajaran agama hadir bukan hanya di rumah ibadah, tapi di ruang publik: berbagi makanan, menjaga kesehatan, dan memperkuat keluarga,” ujar Menag.

Langkah lainnya yang dilakukan Kemenag adalah memperluas pemberdayaan ekonomi umat berbasis zakat dan wakaf. Hingga Oktober 2025, Kemenag telah mengembangkan 37 Kampung Zakat, 29 inkubasi wakaf produktif, dan 10 Kota Wakaf di berbagai provinsi.

Lebih dari 105.000 sertifikat tanah wakaf diterbitkan, dan ini sangat penting dalam upaya menekan potensi sengketa lahan. Selain itu, 40 hektare Hutan Wakaf digulirkan sebagai bentuk integrasi antara ekonomi dan ekoteologi.

Demi memperkuat tata kelola dana keagamaan, Kemenag juga menggagas pembentukan Lembaga Pengelola Dana Umat (LPDU) – sebuah institusi modern untuk mengelola zakat, wakaf, infak, fidyah, dan sedekah secara profesional, transparan, dan berdaya guna tinggi bagi ekonomi rakyat.

Selain itu, Kemenag mendorong gerakan ekoteologi – kesadaran spiritual dalam menjaga bumi. Melalui aksi nyata, Kemenag menanam lebih dari satu juta pohon di seluruh Indonesia, membangun 13 KUA berbasis green building, dan menerbitkan buku “Tafsir Ayat-Ayat Ekologi” yang memperkuat gerakan hijau berbasis nilai keagamaan.

Lalu, dalam rangka menutup refleksi setahun perjalanan, Menag Nasaruddin Umar menegaskan bahwa keberhasilan Kemenag bukan hanya diukur dari program yang selesai, tetapi dari nilai-nilai agama yang benar-benar menjadi napas kebijakan publik. Karenanya, upaya membumikan nilai keagamaan perlu terus dilakukan.

“Agama tidak boleh berhenti di mimbar. Agama harus mewujud dalam kebijakan yang menyejahterakan, mendidik, dan memuliakan manusia. Inilah semangat Asta Cita yang kami kawal dengan sepenuh hati,” tegasnya.

Menag menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajarannya yang terus bekerja keras dalam ikut mewujudkan Asta Protas Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menag juga menyampaikan apresiasi kepada media dan masyarakat yang terus mengawal perjalanan Kemenag dengan kritis dan konstruktif.

“Terima kasih kepada insan pers yang telah menjaga ruang publik tetap sehat. Kritik dan dukungan Anda adalah bagian dari ibadah kami dalam melayani umat,” tandasnya.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Kemenag Bakal Bentuk Lembaga Pengelola Dana Umat, Himpun Semua Dana Keagamaan



Jakarta

Kementerian Agama (Kemenag RI) akan membentuk Lembaga Pengelola Dana Umat (LPDU). Langkah tersebut dinilai menjadi instrumen strategis dalam mengoptimalkan potensi besar dana keagamaan masyarakat yang kini belum tergarap maksimal.

“Nah pundi-pundi umat yang sedemikian besarnya tadi itu, Presiden meminta kepada kami selaku Kementerian Agama supaya ini betul-betul diperhatikan. Ini luar biasa ini, maka itu diberikan tempat untuk mengelola ini semuanya, satu tempat yang sangat strategis di ibu kota nanti itu akan menjadi pusat pengelolaan dana umat itu,” ungkap Menteri Agama dalam Konferensi Pers 1 Tahun Kemenag Kawal Asta Cita Presiden di Gedung Kemenag, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).


LPDU, kata Menag, merupakan ungkapan spontanitas dari Presiden Prabowo Subianto. Namun, Kementerian Agama nantinya akan proaktif menerjemahkan gagasan cerdas tersebut.

Nasaruddin menilai bahwa potensi dana umat seperti raksasa yang sedang tidur. Lewat LPDU, maka dana keagamaan seperti zakaat, infak, sedekah, wakaf, hibah, wasiat, kurban, akikah serta kafarah dapat dihimpun dalam satu sekretariat bersama.

“Setelah kami memaparkan pundi-pundi umat kita yang selama ini bagaikan raksasa yang sudah tidur. Nah kita akan mencoba untuk membangkitkan potensi ini,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

Menag mencontohkan praktik di Kuwait, masyarakat secara rutin menyisihkan sebagian kecil dari pengeluaran telepon seluler untuk wakaf tunai.

“Kalau di Kuwait itu ya, setiap bulan itu ada yang mengatakan 5% itu wakaf tunainya,” katanya.

“Kalau 200 juta umat Islam di Indonesia menyisihkan satu persen saja dari bonus handphone, dana yang terkumpul bisa mencapai ratusan miliar rupiah,” Imbuh Menag.

Selain sumber wakaf dan zakat, LPDU juga akan mengelola dana keagamaan lainnya, termasuk iuran kecil dari administrasi pernikahan dan perceraian. Demi memastikan tata kelola yang transparan dan akuntabel, pemerintah berencana membentuk lembaga khusus yang bekerja seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Dana umat tidak boleh dikelola semaunya. Harus ada peraturannya, siapa yang berhak untuk menghimpun dana, bagaimana cara membelanjakan dana itu, bagaimana aturannya, jadi tidak terjadi penumpukan,” ujar Menag Nasaruddin menguraikan.

Ia menegaskan bahwa LPDU tak hanya menyasar umat Islam. Kemenag akan berkoordinasi dengan perwakilan agama Katolik, Protestan, Hindu, Buddha serta Konghuchu demi menghimpun dana keagamaan dari seluruh umat beragama.

“Semua agama punya mekanisme dan potensi pendanaan masing-masing. LPDU akan menjadi wadah pemberdayaan lintas agama,” tandas Menag.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Ragam Lomba Hari Santri 2025 yang Penuh Semangat dan Kreativitas


Jakarta

Setiap 22 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati Hari Santri sebagai momen untuk mengenang perjuangan para santri dan ulama dalam sejarah bangsa. Tahun 2025 ini, perayaan Hari Santri kembali digelar dengan berbagai kegiatan yang melibatkan pesantren, madrasah, dan masyarakat umum di seluruh daerah.

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2025 tentang Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Santri 2025, kegiatan Hari Santri dapat dilaksanakan melalui zikir, sholawat, munajat, doa bersama, pemeriksaan kesehatan gratis (CKG), penanaman pohon, dan kegiatan lain yang sesuai dengan tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”.

Tak hanya kegiatan keagamaan, lomba Hari Santri juga kerap menjadi bagian yang paling meriah karena memberi ruang bagi santri dan masyarakat untuk menyalurkan bakat serta kreativitas.


Beragam lomba digelar di sekolah, madrasah, dan pesantren dengan tujuan menumbuhkan semangat belajar sekaligus mempererat silaturahmi antar peserta. Setiap kegiatan menjadi sarana untuk mengasah bakat, melatih kepercayaan diri, dan memperdalam nilai-nilai agama yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari.

Lomba Hari Santri

Beberapa jenis lomba yang bisa diselenggarakan pada peringatan Hari Santri 2025 antara lain:

1. Lomba Bernuansa Religi

Beragam lomba yang memperdalam pemahaman agama sering kali menjadi kegiatan utama, seperti:

  • Lomba adzan, melatih suara dan ketepatan bacaan dalam menyeru waktu salat.
  • Lomba hafalan surah pendek, menumbuhkan kebiasaan menghafal ayat-ayat Al-Qur’an sejak dini.
  • Lomba tartil dan tilawah Al-Qur’an, mengajarkan cara membaca Al-Qur’an dengan lagu dan tajwid yang benar.
  • Lomba tahlil dan shalawat, meningkatkan tradisi doa bersama dan memperbanyak dzikir kepada Allah.

2. Lomba Seni Islami

Selain kegiatan ibadah, Hari Santri juga menjadi ajang menampilkan kreativitas melalui seni, misalnya:

  • Lomba menulis dan menggambar kaligrafi, menggabungkan nilai keindahan dan makna ayat-ayat suci.
  • Lomba menyanyi islami dan seni qasidah, mengajarkan cara berdakwah melalui lantunan lagu.
  • Lomba bercerita kisah nabi dan sahabat, menginspirasi peserta lewat kisah keteladanan tokoh-tokoh Islam.

3. Lomba Literasi dan Dakwah

Bagi peserta yang gemar menulis atau berbicara di depan umum, tersedia juga berbagai kompetisi seperti:

  • Lomba khutbah, melatih kemampuan menyampaikan pesan yang bermanfaat dengan cara yang menarik.
  • Lomba cerpen bertema santri, memberi ruang bagi peserta menulis cerita yang menggambarkan kehidupan pesantren.
  • Lomba baca kitab kuning, menguji pemahaman terhadap kitab klasik yang menjadi ciri khas pendidikan pesantren.
  • Lomba cerdas cermat islami, menumbuhkan semangat belajar dan memperluas pengetahuan tentang Islam.

Melalui berbagai lomba ini, semangat Hari Santri 2025 dapat dirasakan lebih dekat dan membawa suasana yang penuh kebersamaan.

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com

Apa Salah Kalau Pemerintah Membantu?



Jakarta

Menteri Agama Nasaruddin Umar menanggapi terkait pembangunan Pondok Pesantren Al Khoziny menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, pesantren berperan penting menciptakan keadaban Indonesia.

“Santri itu kan juga manusia. Apalagi pesantren itu 300 tahun lamanya mengabdikan diri untuk menciptakan keadaban Indonesia. Tiba-tiba ada 1.200 orang, pembangunannya rusak. Mereka mau belajar di mana?” ujar Menag usai acara Konferensi Pers 1 Tahun Kemenag Kawal Asta Cita Presiden di Gedung Kemenag, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).


Pria yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal itu menyatakan nenek moyang para santri juga berperan penting mendirikan negeri ini. Dengan begitu, ia kembali mempertanyakan apakah salah jika pemerintah membantu pembangunan Ponpes Al Khoziny.

“Sementara nenek moyangnya yang ikut mendirikan negeri ini. Apakah salah kalau pemerintah membantu? Saya kira ada penyesuaian-penyesuaian bahasa nanti. Itu yang kita harapkan,” sambung Menag.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu terakhir muncul wacana pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny dengan APBN. Dilansir dari detikFinance, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah memberi lampu hijau terkait penggunaan APBN untuk proyek tersebut.

“Kalau saya, saya lampunya hijau terus. Kan modenya mode belanja. Asal belanjanya pas, tepat sasaran, tepat waktu. Untuk saya sih nggak ada masalah,” ucap Purbaya di Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025) lalu.

Menurut penuturan Purbaya, pembangunan ponpes ini juga tidak perlu proposal karena sudah dibahas dengan sejumlah menteri.

“Enggak (perlu proposal) kan sebetulnya tadi pagi udah bicara kan mereka. Tinggal finalisasi aja. Abis itu nanti, Menteri PU yang mendesain semuanya,” sambungnya.

Namun, Purbaya mengaku belum menjelaskan lebih detail terkait penggunaan anggaran pembangunan ponpes tersebut dari anggaran kementerian mana. Walau demikian, Purbaya menegaskan keputusan final pembangunan ponpes tersebut ada di tangan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

“Tapi keputusan bukan di saya, di Pak Muhaimin, tapi yang jelas PU sanggup, saya sanggup, tinggal Pak Muhaimin aja sanggup nggak?” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri PU, Dody Hanggodo, mengatakan pihaknya juga masih menunggu keputusan dari Cak Imin. Pihaknya bersedia untuk mengeluarkan anggaran untuk pembangunan Ponpes Al Khoziny.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

20 Puisi Hari Santri yang Penuh Semangat dan Makna Perjuangan


Jakarta

Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober untuk mengenang perjuangan para santri yang ikut berperan dalam mempertahankan kemerdekaan dan menegakkan ajaran Islam di Indonesia. Peringatan ini juga menjadi pengingat agar semangat belajar dan keikhlasan santri tetap hidup di hati generasi muda.

Dalam buku Puisi adalah Senjata karya Gagak Lumayung disebutkan bahwa penetapan Hari Santri dilakukan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang ditandatangani pada 15 Oktober 2015.

Untuk memeriahkan Hari Santri, banyak kegiatan digelar di pesantren dan sekolah, salah satunya pembacaan puisi. Lewat puisi, semangat dan perjuangan santri bisa disampaikan dengan cara yang menyentuh.


Berikut beberapa puisi bertema Hari Santri yang bisa dijadikan inspirasi, yang dirangkum dari buku Kepergian Sang Cinta susunan Ilzha Nifadzatiz Zulfa, dkk, Untaian Sajak di Balik Bilik Pesantren karya Tim Mediasantri, Kumpulan Puisi Santri MAWI oleh Santri MAWI Kebarongan, Segalanya Santri, Santri Segalanya susunan Coretsyav dkk, Puisi adalah Senjata tulisan Gagak Lumayung, dan Puisi “Selamat Hari Santri” karya Tito Dhani Muharam.

Kumpulan Puisi Hari Santri

1. Kang Santri

Oleh: Gagak Lumayung

Kang Santri
Kau yang menimba ilmu agama suci
Kau yang bertekad dalam hati
Tuk perluas wawasan Islami.

Kang Santri
Kau, kusebut demikian
Kau istiqomah dalam mengaji
Kau perjuangkan kemuliaan.

Kang Santri…
Kau menjaga tata krama
Kau hormati para Kiai
Kau penerus para Ulama.

O engkau, kusebut Kang Santri…
Namamu ranum di dalam hati
Kau tegakkan kalam Ilahi
Kau pewaris perjuangan Nabi.

2. Selamat Hari Santri

Oleh: Tito Dhani Muharam

Selamat Hari Santri
Seluruh hariku dimulai dengan rapi
Diatur dan dididik dengan baik
Di suatu tempat yang sangat apik.

Di saat hari masih gelap gulita
Saat semuanya masih terlelap dalam tidurnya
Kupaksakan tubuhku untuk terbangun
Demi mencari ganjaran baik di dunia.

Kumandangkan azan dari surau lawas yang masih berdiri kokoh
Tatkala suara azan dari lisanku menggema
Bangunlah setiap muslim dari tidurnya
Mulailah hari seorang santri dengan menjalankan salat
Tak lupa zikir dan berdoa kepada Sang Pencipta yang Maha Agung.

Selamat Hari Santri
Setiap hariku selalu menimba ilmu, mengaji, dan tak lupa mengabdi
Diajarkan untuk tunduk dan berbakti pada Sang Kiai
Demi mengharap berkah dan barokah dari ilmu yang kita raih.

Diriku adalah seorang santri
Kita tidak diarahkan hanya untuk bersolek dan berpangku tangan
Kita merangkul kitab suci Al-Qur’an dan Hadis Nabi
Sebagai pedoman untuk menjadi penerus bangsa yang bermoral dan berakhlakul karimah.

Jalanku sebagai santri
Hanya ingin menjadi manfaat bagi orang lain
Bisa menerapkan ilmu islami dalam lembar-lembar kehidupan
Menjadi seorang pemimpin yang berpikiran bersih, pemberani, dan berhati luhur.

Kuatkan ikatan sarungmu
Mari kita berjuang untuk memutus mata rantai kekacauan di negara yang tercinta ini.
Selamat Hari Santri!

3. Akulah Santri

Oleh: Indah Sari Putri

Akulah santri…
Ku kan berjanji
Untuk mengabdikan diri
Tuk agama dan negeri ini.

Ku bertekad dan bersumpah
Untuk mati dalam keadaan muslim
Lurus di atas kebenaran yang nyata
Menentang orang-orang yang sesat lagi menyesatkan.

Tak pernah ada rasa sedih
Tak kenal lelah dan letih
Sebelum impian dapat kuraih
Dengan hati tulus dan jernih.

Ya Allah…
Setiap hembus nafasku adalah dzikirku kepada-Mu
Setiap denyut nadiku adalah doaku pada-Mu
Setiap jantungku adalah tasbihku kepada-Mu
Setiap langkahku, ku selalu mengingat-Mu
Setiap sujudku, kubersujud akan nikmat-Mu.

Ya Allah…
Penuhilah hatiku dengan cahaya-Mu
Lapangkanlah dadaku dengan kelimpahan iman pada-Mu
Hidupkanlah hatiku dengan ma’rifat kepada-Mu.

Ya Allah…
Ku serahkan seluruh hidupku hanya pada-Mu
Ku serahkan jiwa dan ragaku hanya pada-Mu
Karena semua itu milik-Mu.

4. Pembela Agama dan Negara

Oleh: Alfarida

Santri harapan bangsa
Penerus para ulama
Pembela agama
Pemersatu umat di nusantara.

Hati yang begitu suci
Di dalam terdapat jiwa Qur’ani
Untuk selalu mengimani
Kepada Ilahi Rabbi.

Keinginan untuk berusaha
Setia semangat yang luar biasa
Demi menjadi santri yang berguna
Untuk menegakkan bangsa dan negara.

Di tengah malam yang begitu sunyi
Kau terbangun sendiri
Untuk melakukan sembahyang kepada Allahu Rabbi
Agar mendapat ridha kelak di akhir nanti.

Pengorbanan yang kau berikan
Demi kehidupan di masa depan
Rela menahan sebuah kerinduan
Yang ingin selalu berada di kampung halaman.

Kau tak pernah lelah
Dalam bermuroja’ah
Agar hidup menjadi sejarah
Menuju jalan yang cerah.

Perjuanganmu begitu berat
Tetapi kau lalui dengan semangat dan kuat
Agar menjadi santri yang bermanfaat.

Wahai para santri!
Marilah kita berkarya
Dalam hal yang luar biasa
Untuk membangun Indonesia
Agar menjadi sejahtera.

Santri bagaikan mentari
Yang akan menyinari negeri ini
Dengan keimanan di dalam hati
Terpancar dalam sanubari
Dan kesungguhan dalam mempertahankan NKRI.

Wahai para santri!
Marilah kita bangkit bersama
Dengan rasa semangat yang membara
Meskipun jauh dari orang tua
Tapi buktikan kita bisa mencapai cita-cita
Dan menjadi pribadi insan yang mulia.

Wahai santri
Kau laksana cahaya
Seperti di dalam lentera
Yang akan menyinari seluruh Indonesia
Bahkan sampai ke penjuru dunia.

5. Seutas Makna Santri

Oleh: Wahyu Hidayaul K.

Ketika goresan tinta memenuhi kertas putih
Dengan segenap tekad yang menjalar bersih
Semangat menuntut ilmu diraih dengan gigih
Walau keringat bercucuran tak kenal letih.

Bagaikan bulan yang menyinari bumi
Menyalurkan kehangatan di malam yang sunyi
Sebuah insan dengan akhlak budi pekerti
Mengerahkan jiwa raga untuk kesatuan NKRI.

Suatu insan yang memiliki makna sejati
Dengan iman, Islam, dan ihsan yang terpatri dalam hati
Sebuah nama yang terukir dalam sanubari
Dialah santri, masa depan kebanggaan negeri.

6. Ikhlas Menjadi Santri

Oleh: Selfiana Jamil

Ikhlasku menjadi santri
Mengabdi pada agama dan negeri
Memantapkan hati
Di jalan Sang Ilahi.

Ketika zaman semakin gila
Peraturan sudah dianggap tiada
Santri akan tetap setia
Meluruskan setiap pertentangan yang ada.

Ikhlasku mengabdi pada negeri
Mencari ridha Sang Ilahi
Meski rintangan tak mau menepi
Hanya Allah lah penyemangat hati.

7. Santri

Oleh: Rizka Amalia R.

Azan Subuh telah dikumandangkan
Pertanda sang fajar menggantikan sinar rembulan.
Lantunan ayat suci Al-Qur’an yang begitu menyenangkan
Menyejukkan hati, menjernihkan pikiran.

Kulangkahkan kaki tanpa keraguan
Dengan semangat jiwa yang menggelegar.
Hati ini kumantapkan pada jalan kebenaran
Dengan penuh keikhlasan, tiada paksaan.

Kugerakkan anganku untuk menjadi kenyataan
Menimba ilmu guna meraih tahta di masa depan.
Meraih kesuksesan dengan penuh keyakinan
Tanpa ingkar atas segala nikmat yang Tuhan berikan.

8. Santri Harus Bertekad di Jalannya

Oleh: Siti Nur Azizah

Aku bangga menjadi seorang santri
Jauh dari orang tua dan keluarga tak menjadikanku sepi.
Aku bahagia dalam mencari ilmu dan mengaji,
Itu pun untuk masa depanku nanti.

Jadi santri tidaklah sulit untuk masa kini,
Di mana santri harus beraktivitas setiap hari,
Dalam mencari ilmu yang pasti
Dan berijtihad di dalamnya dengan setulus hati.

Aku bangga menjadi santri,
Karena santri harapan negeri,
Menuntut ilmu kepada ridha Sang Ilahi,
Dan punya wawasan yang tinggi.

9. Suluk Santri Peradaban Santri

Oleh: Nova Putri Diana

Fajar kidzib menjadi saksi jihad santri,
Mendekap tenang,
Menghadap nahi,
Diam dalam remang.

Semesta menjadi saksi semangat juang santri,
Semangat kebangsaan melebur dalam nurani,
Mengakar dalam hati.

Santri adalah penggerak,
Bergerak membawa perubahan,
Bergerak untuk pertahanan,
Bergerak membangun peradaban
Untuk agama dan negeri,
Menuju Indonesia yang hakiki.

10. Kamar Kenangan

Oleh: Muhammad Fathurrozaq

Sayup kornea tak pernah ingkar,
Ia butuh janji yang perlu ditepati.
Bersama bulan, bersama dinginnya malam,
Selimut engkau siapkan,
Wewangian engkau haturkan,
Untuk rebahku,
Untuk tenangku.

Tembok itu jadi saksi,
Kalam Ilahi menengok senyapku.
Yang mengira pulas tidurku,
Tapi sejatinya aku memikirkanmu.

11. Terompah Kiai

Oleh: Dwi Dian Wigati

Kecil, mungil, dan aneh wujudmu,
Terakit kuat kayu dan karet.
Walau ribuan kilo jarak,
Kau tetap kokoh,
Bagaikan wejangan kiai.

Tak lekang oleh waktu,
Tak lapuk oleh hujan.

Terompah,
Aku cemburu padamu,
Ke sana kemari bersama kiai, serentak.
Andai dunia berputar seperti bola,
Aku ingin sepertimu,
Bahkan selaksa tanah.

Sahabat karib dakwah pengharap ridha-Nya,
Arif nan bijaksana,
Sabar nan tawadlu’.

12. Catatan Santri

Oleh: Mahalasari

Menjadi santri juga pelajar adalah pilihan,
Sembari memilah-milah haluan masa depan.
Jika perjuangan merupakan kawan,
Bisakah idealisme menjadi sebuah kemewahan?

Katanya… masa depan ialah harapan
Yang akan dipenuhi dengan semangat para pahlawan muda.
Lantas, akan dilukis tinta seperti apa periode kalian?

Semuanya memang masih terkesan semu,
Namun, apa makna hidup pelajar tanpa terpelajar?
Manfaatkanlah waktu, jangan hanya sekadar berselancar,
Seperti kegiatan setiap menit bahkan detik berlalu
Dengan hanya menatap layar.

Nikmatilah proses dengan menghilangkan kebiasaan merunduk,
Jangan menjadi generasi penunduk.
Sebab prestasi bukan hanya sekadar eksistensi,
Apalagi jika hanya sebagai pengakuan diri.

Namun prestasi adalah pengabdian diri terhadap bangsa ini,
Menuju generasi milenial yang mandiri.
Santri sekaligus pembelajar…
Jangan hanya menunduk kaku,
Menyelami layar gadget dengan tangan berpangku.

Mari tegakkan dagu,
Sebab santri terpelajar akan selalu ingin tahu.
Dengan membaca beragam buku-buku,
Bukan hanya satu macam namun bertumpuk-tumpuk.

Bukan hanya menyebar berita hoaks melulu,
Generasi cerdas adalah mereka yang selalu ingin menjadi yang terdepan.
Menegakkan pandangan dengan penuh keyakinan,
Bahwa masa depan ada dalam genggaman.

Jangan takut dan gentar,
Dengan terjatuh kalian akan utuh.
Dengan terbentur kalian akan bersyukur,
Sebab Indonesia memang harus dimerdekakan
Oleh para pemuda yang berkorban dan dikatakan
Sebagai pejuang kemerdekaan.

Demi lestarinya budaya Nusantara
Yang dinamakan Indonesia Raya.
Merdeka!

13. Untaian Permata

Oleh: Kamalia Puspitasari

Suara khas, menoreh dalam pendengaran,
Menyentuh hati yang beku,
Seketika merasuk dalam benih kalbu,
Hingga keruh menjadi sejernih air wudu.

Untaian permata serta dalil-dalilnya
Benar-benar nyata,
Terbawa aku dalam perahu petuah
Dengan berbagai jurus ahlinya.

Hingga terus mendayung, temukan permata,
Rintangan menjadi penyangga
Yang patut dikalahkan
Demi seuntai permata yang berharga.

Yang nantinya menjadi wujud nasihat
Bagi jiwa santri seperti kami,
Butuh siraman rohani dari kiai,
Apalagi sudah ikut dalam perahu petuahnya.

14. Sandal Perjuangan

Oleh: Silva A.F.

Kang, sandalmu, kang,
Masih setiakah kau pakai melangkah menyusuri jalanan,
Menuju masjid di lampu merah perempatan?
Atau kini sudah hilang, saat bolos diniyah malam-malam?

Sandalmu, kang,
Masih setiakah kau bawa berangkat jumatan di shaf paling depan?
Atau malah kau pakai nongkrong di warung mi ayam seberang jalan,
Lalu pulang membawa sandal orang?

Sandalmu, kang,
Masih setiakah menemanimu ro’an dan piket keamanan?
Atau kini tak lagi sepasang?
Hilang, sesaat setelah kau taruh serampangan.

Di tengah kegalauan, kau putuskan berjalan dengan kaki telanjang,
Agar tak merugikan orang, tak membuat berang, dan melatih kesabaran.
Bukan karena tak punya uang.

Jika itu yang kau lakukan,
Maka kuucapkan selamat, kang.
Engkau telah menemukan hakikat keikhlasan, ruh perjuangan.
Sandalmu telah menghantarkanmu menjadi
Seorang pejuang yang tak patah arang,
Dan nafsu dunia tak lagi membuatmu terkekang.

15. Lambang Kami dengan Arti

Oleh: Muhammad Fathurrozaq

Hijau kami tanda kesuburan,
Kesan bakti dengan kesejukan.
Kuning kami berarti himmah,
Juang terus di dalam lillah.

Bulat kami tanpa sudut,
Tekad kami tanpa surut.
Tiga titik jadi acuan,
Gapai mimpi dengan harapan.

Enam garis, tak diragukan,
Dua kitab, tak direndahkan.
Bulu angsa bersilang mantap,
Waris sintesa tanpa sekap.

Jaya kami adalah senyum umat,
Sedih kami berarti sesal rakyat.
Keringat berkucur untuk akibat,
Lelah ini tanpa suatu sebab.

Bangunlah, wahai perwira muda,
Agama dan negara bergantung kita.
Rapatkan barisan tanpa mundur,
Serta tercapai adil makmur.

16. Hijaiyah Cinta

Oleh: Dwi Dian Wigati

Setiap detik,
menyelami kalam firman-Mu, anugerah.
Setiap hijaiyah dari-Mu sepuluh kebaikan yang merekah,
satu hijaiyah menumbuhkan semerbak cinta dalam kalbu,
melukis langit biru nan indah,
membangun rumah di surga nantinya.

Setiap dentang jam muroja’ah,
setiap detik dan menit muroja’ah,
menghantam milyaran penyakit yang memforsir pikiran sendu,
mengajari kesabaran dan memberikan ketenangan syahdu.

Fuadku selalu tersenyum dan berkata,
sungguh agung nan mulia firman-Nya.
Bagaimana mungkin aku tak cinta,
jika hati yang menjerit, menangis darah,
mampu terobati, tenang,
bagai disiram air telaga surga Kautsar.

Bagaimana mungkin aku tak cinta,
jika akal dan pikiran gelap gulita
menjadi terang benderang.
Bagaimana mungkin aku tak cinta,
jika karenamu aku mendapat ridha-Nya.

Hamba, hanya insan lemah pengharap berkah dan rahmat-Nya,
hanya dengan bismillah daku melangkah,
meniti lembah-lembah firman-Nya.

17. Lalaran

Oleh: Kamalia Puspitasari

Senandung syair karya santri,
terdengar syahdu serta fasih.
Gendangannya dari mulut sendiri,
elok dan juga mudah diingat.

Paduan suaranya antik,
penyanyi dangdut pun kalah.
Masih asyik lalaran santri,
nadzomannya, nadanya,
berpadu dalam satu alunan,
menghayati serta mengingat
dalam setiap lariknya.

18. Santri dan Tinggi

Oleh: Dwi Dian Wigati

Tak ada sekat,
sahabat karib di malam senyap.
Hitam pekat mulut penghujat,
makan darah-darah muda,
makan darah-darah muda,
makan darah-darah muda.

Darah para santri dirgantara,
perut hamil, kulit memerah,
bak pulkadot dalam merah jingga.
Tiada kata sudah,
memetik gitar kala jam berdentang,
menghias langit dengan ritme nan rupawan.
Itulah kita,
santri dan tinggi.

19. Santri

Oleh: Ilzha Nifadzatiz Zulfa, dkk

Engkau bagaikan bintang,
yang menunggu hadirnya sang malam,
untuk menerangi seluruh alam
yang terjebak dalam kegelapan,
yang terjebak dalam perihnya kedzaliman,
yang terjebak dalam lembah kemaksiatan.

Namun sinarnya sang bintang
bebas dari kegelapan.
Jeruji besi akan menjadi jeruji kesucian,
yang akan mencuci hati penuh dengan kotoran,
mengubah kedzaliman menjadi kebaikan,
mengubah kebodohan menjadi kealiman.

Malam pun akan menjadi terang,
membawa menuju syurga
yang penuh dengan keindahan.

20. Santri Pergi ke Penjuru Dunia

Oleh: Jujun Junaedi

Santri pergi ke penjuru dunia,
hanya untuk mencari cita-cita,
yang tinggi setinggi langit.

Dari mulai kaki kanan melangkah,
janganlah memikirkan perkara
yang tidak penting.

Pikirkanlah satu hal saja,
belajar, belajar, dan belajar.
Dan ingatlah tujuan dari rumahmu…

Semangat!

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com

Wali Santri Korban Meninggal Ambruknya Musala Al Khoziny Akan Diumrahkan



Jakarta

Wali santri korban meninggal ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur akan diberangkatkan umrah. Pemberangkatan akan dilakukan dalam beberapa gelombang.

Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny KH Zainal Abidin mengatakan program umrah ini adalah inisiatif Ketua Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) KH Asep Saifuddin Chalim yang menggandeng alumni dan jejaring Ponpes Al Khoziny untuk merealisasikannya. Zainal menyebut gelombang pertama akan berangkat pada Januari 2026.

“Ini bentuk kepedulian kami kepada para keluarga korban. Untuk tahap awal, 23 wali santri akan kami berangkatkan umrah pada Januari nanti. Sisanya akan kami jadwalkan pada gelombang berikutnya,” ujar Zainal, Minggu (19/10/2025), dilansir detikJatim.


Tak hanya wali, Zainal menyebut santri yang meninggal telah dibadalkan umrah oleh alumni Ponpes Al Khoziny yang tengah berada di Arab Saudi.

“Alumni kami di Saudi sangat tanggap. Mereka langsung membadalkan umrah untuk para korban begitu mengetahui kejadian ini,” tambahnya.

Pihak ponpes dan alumni juga memberikan dukungan bagi para korban luka berat hingga cacat fisik. Mereka akan memberikan beasiswa hingga jenjang S2.

“Kami ingin mereka tetap semangat melanjutkan pendidikan dan tidak merasa ditinggalkan. Semua proses beasiswa akan kami kawal penuh sampai jenjang pendidikan tertinggi,” tegas Zainal.

Pendampingan untuk menyembuhkan luka batin atau trauma healing hingga penguatan mental bagi santri dan keluarga korban juga telah dilakukan.

Diketahui, bangunan tiga lantai yang mencakup musala Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin, 29 September 2025 sekitar pukul 15.00 WIB. Saat peristiwa berlangsung, lebih dari 100 santri tengah menunaikan salat Asar berjamaah.

Proses operasi pencarian korban dan evakuasi berlangsung sembilan hari dan resmi ditutup pada Selasa, 7 Oktober 2025. Jumlah korban meninggal mencapai 63 orang.

Selengkapnya baca di sini.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com