Category Archives: Liga Spanyol

Reaksi Skuad Barcelona saat Messi Diam-diam Pulang ke Camp Nou


Barcelona

Lionel Messi diam-diam kembali ke Camp Nou. Begini reaksi skuad Barcelona saat sang legenda pulang.

Messi mengunjungi Camp Nou pada Senin (10/11) malam waktu setempat. Kabarnya, Blaugrana bahkan tak tahu pemain terbaiknya itu pulang ke Catalunya.

Pemilik 8 Ballon d’Or itu dikabarkan cuma meminta izin kepada pihak konstruksi untuk memasuki stadion Camp Nou yang masih dalam tahap renovasi. Athletic mengonfirmasi memang tak ada staf Barcelona yang menyambut Messi.


Kabar ini jelas bikin skuad Barcelona kaget. Kiper Joan Garcia mengaku ia dan rekan-rekannya tak ada yang mengira Messi datang.

“Tidak ada yang mengira Messi akan melakukan itu, tapi apa yang dia lakukan sangat bagus. Kami membicarakannya di ruang ganti, tapi kami juga tidak terlalu memikirkannya,” kata Garcia kepada RAC1.

“Saya harap dia bisa datang dan bermain bersama kami, tapi saya tidak tahu seberapa mungkin atau realistis hal itu,” harapnya.

Pulang ke Camp Nou, Messi jelas membagikan momen itu di media sosialnya. Ia mengaku selalu rindu dan ingin kembali ke sana.

Messi bermain di Camp Nou memang masih bocah. Ia kemudian menjelma menjadi pemain terbaik Barcelona sepanjang masa.

600 gol lebih ia persembahkan untuk Barcelona, serta puluhan trofi bergengsi dari LaLiga, Copa del Rey, hingga Liga Champions. Lionel Messi baru cabut pada 2021, saat Barcelona tak sanggup lagi menggajinya.

(yna/rin)



Sumber : sport.detik.com

Ada Klub yang Lebih Baik dari Bayern


Paris

Real Madrid masih santer dikaitkan dengan bek tengah Bayer Munich, Dayot Upamecano. Kylian Mbappe tampak sedang merayu kompatriotnya itu agar bergabung Madrid.

Madrid dilaporkan sedang memburu Upamecano untuk menambah stok bek berpengalaman. Pemain internasional Prancis itu tinggal memiliki sisa kontrak sampai musim panas tahun depan. Itu berarti Upamecano akan jadi free agent apabila Bayern gagal mengamankan perpanjangan kontrak.


Sementara itu, Dayot Upamecano nyaris tidak tergantikan di lini belakang Die Roten sejak digaet dari RB Leipzig pada musim panas 2021. Sampai musim kelimanya, Upamecano telah membukukan 167 pertandingan dengan sumbangan lima gol dan 10 assist.

Jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Prancis vs Ukraina, Kylian Mbbappe mengomentari rumor Madrid dengan Upamecano. Superstar Real Madrid itu mengirim isyarat pada Upamecano agar bergabung dengan dirinya di Spanyol.

“Dia sekarang ada di sebuah klub hebat, Bayern, memang tidak banyak yang lebih baik… tapi ada yang klub yang lebih baik,” celetuk Mbappe sembari tersenyum. “Dia sedang dalam performa fantastis, penuh percaya diri dan tenang.”

“Dia itu seorang bek yang dominan, mampu memenangi duel-duel, bermain dari belakang, dan beradaptasi dengan gaya bermain apapun. Bagiku, dia itu bisa dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia,” lanjut bomber Real Madrid ini di BeIN Sports.

“Namun, aku enggak akan masuk ke dalam lebih lanjut demi menghormati klub dia — aku tahu apapun yang kukatakan akan jadi tajuk utama di media,” ceplos Kylian Mbappe mengenai Upamecano.

(rin/yna)



Sumber : sport.detik.com

Vinicius Terpengaruh dengan Kegagalan Menangi Ballon d’Or


Sao Paulo

Performa Vinicius Junior belum sebagus dua musim lalu. Eks pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti percaya, Vini terpengaruh kegagalan memenangi Ballon d’Or 2024.

Winger Madrid itu tampil begitu impresif di 2023/2024. Sebanyak 24 gol dan 11 assist dibukukan Vinicius untuk menginspirasi Madrid memenangi LaLiga dan Liga Champions. Kian superior bagi Los Blancos karena hanya menderita dua kekalahan saja di sepanjang musim.

Sayang sekali, penampilan Vinicius Junior itu tidak cukup membuatnya merengkuh Ballon d’Or. Vinicius harus rela finis di bawah Rodri (Manchester City) dalam perhitungan pemungutan suara.


Sejak momen tersebut, Vinicius tidak lagi sama. Vinicius tidak semenentukan sebelumnya dan kesulitan memperlihatkan performa konsisten. Sekalipun, Vinicius membukukan 27 gol dan 23 assist sejak awal musim lalu sampai sekarang. Bahkan, Vinicius lebih sering dibicarakan karena kontroversinya di dalam lapangan.

Ancelotti dianggap sebagai pelatih yang mampu mengendalikan temperamen Vinicius Junior selama empat musim bekerja sama. Ancelotti percaya, Vinicius sudah mulai menuju ke performa terbaik, dan akan bersinar bersama Brasil di Piala Dunia mendatang.

“Ballon d’Or mungkin mempengaruhi dia sedikit, tapi sekarang Vini sudah dekat dengan performa terbaik dia kok,” kata pelatih kawakan Italia itu kepada AS. “Sejauh ini dia bermain dengan sangat baik dan menentukan.”

“Vini itu kan karakternya kuat, dia tidak terlalu memikirkan kesalahannya atau kritik yang diterimanya. Dia menatap ke depan dengan sangat cepat. Saya yakin Vini akan tiba di Piala Dunia dalam bentuk terbaik,” Carlo Ancelotti meyakini.

Ancelotti akan mengandalkan Vinicius Junior di dua laga ujicoba Brasil melawan Senegal (15/11), dan Tunisia (18/11). Setelahnya, Vini dijadwalkan kembali ke Real Madrid untuk menghadapi tuan rumah Elche di lanjutan Liga Spanyol (23/11).

(rin/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Kroos: Arda Guler Bukan Penerusku


Jakarta

Mantan gelandang Real Madrid Toni Kroos memuji perkembangan Arda Guler. Kroos juga bicara soal perbandingannya dengan Guler.

Usai Kroos pensiun pada 2024 lalu, Guler menjadi salah satu pemain reguler di lini tengah Madrid. Gelandang berusia 20 tahun itu selalu dimainkan dalam 16 pertandingan Madrid di semua kompetisi musim ini, 14 di antaranya sebagai starter.

Guler perlahan membangun koneksi yang bagus dengan Kylian Mbappe di atas lapangan. Sejauh ini, Guler sudah mencetak tiga gol dan enam assist di semua kompetisi.


Guler pun tak terelakkan dari perbandingan dengan Kroos. Namun, mantan pemain timnas Jerman itu menyebut bahwa Guler bukan penerusnya.

“Aku senang musim ini dia dapat menit bermain lebih banyak, karena dia mengusahakannya dan dia orang yang bisa Anda percaya untuk masa depan,” ujar Kroos dalam wawancara dengan Sport1.

“Dia tipe pemain yang berbeda dariku. Posisinya yang lebih baik jelas lebih ofensif daripada posisiku, jadi dia bukan penerusku.”

“Tapi aku senang karena dia orang yang gbaik. Aku masih sempat main bareng dengannya. Dia benar-benar punya sentuhan yang bagus, yang musim ini sudah bisa dia manfaatkan dengan sangat efektif untuk Real Madrid.”

“Itulah kenapa aku harap dia terus dapat menit bermain, karena itulah satu-satunya cara dia bisa terus membaik. Dan aku yakin dia bisa menandai sebuah era di Real Madrid untuk bertahun-tahun ke depan,” katanya.

(nds/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Harry Kane Bermimpi Gabung ke Barcelona


Jakarta

Harry Kane kabarnya berminat main di Barcelona. Sang striker rela dibayar dengan gaji lebih rendah!

Dilaporkan media-media Inggris, kontrak Harry Kane di Bayern Munich akan habis pada musim panas 2027. Pemain berusia 32 tahun itu bisa saja dijual Bayern pada musim panas 2026 mendatang.


Harry Kane masih bisa tetap tajam. Di awal Bundesliga musim ini, Kane sudah kemas 13 gol dari 10 laga.

Sumber terpercaya orang dekat Kane menyebut, sang striker mau coba petualangan baru. Barcelona mau jadi destinasi yang dituju!

“Kane mau gabung ke Barcelona, bahkan dia rela kalau gajinya dibayar lebih rendah,” kata sumber tersebut.

Harry Kane digaji 480 Euro per pekan di Bayern atau setara Rp 9,2 miliar. Barcelona masih diterpa kondisi keuangan, sehingga pemotongan gaji kabarnya masih dilakukan.

Nilai pasar Kane ada di angka 75 juta Euro atau setara Rp 1,4 triliun. Barca sebelumnya pernah beli striker gaek dari Bayern yakni Robert Lewandowski dan setelahnya bisa jadi mesin gol baru.

Akankah Kane ikuti jejak Lewandowski?

(aff/pur)



Sumber : sport.detik.com

Ancelotti Ungkap Sebab Kegagalan di Musim Terakhir dengan Madrid


Madrid

Carlo Ancelotti mengungkap alasan kegagalan di musim terakhirnya bersama Real Madrid. Badai cedera di belakang bikin Don Carlo gagal tutup karier di El Real dengan manis.

Carlo Ancelotti menjalani musim terakhirnya di Madrid dengan kurang impresif. Ia gagal mempersembahkan satu pun gelar untuk El Real.

Madrid hanya mampu finis di peringkat kedua di LaLiga musim lalu. Los Blancos lalu hanya mampu menjadi runner-up di Copa del Rey dan Piala Super Spanyol. Madrid juga hanya mentok di perempatfinal Liga Champions dan semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.


Don Carlo gagal memberikan kado perpisahan yang manis untuk Madrid. Ia kini menukangi Timnas Brasil.

Padahal di musim terakhirnya di Madrid, Ancelotti dibekali skuad yang terbilang mumpuni. Pasukan El Real tak banyak berubah dibanding musim lalu. Madrid juga baru mendatangkan masin gol Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe.

Ancelotti mengungkap sebab dirinya gagal di musim terakhirnya di Madrid. Badi cedera yang menerpa lini belakang Madrid jadi sebab utama kegagalannya tersebut.

Dani Carvajal dan Eder Militao harus absen panjang di musim lalu. Sementara, Antonio Ruediger tampil dalam kondisi tak fit.

Keseimbangan Madrid semakin terganggu karena Federico Valverde dan Eduardo Camavinga yang biasa bermain di tengah terpaksa jadi bek dadakan.

“Yang terjadi adalah kami kehilangan seluruh lini pertahanan utama kami. Kami kehilangan Carvajal dan Militao, sementara Rudiger bermain dengan cedera serius. Untungnya, [Raul] Asensio datang dari akademi muda dan bermain sangat baik,” ujar Ancelotti dikutip dari AS.

“Jangan lupa bahwa saya sering harus memainkan [Federico] Valverde di bek kanan dan [Aurelian] Tchouameni di bek tengah, yang membuat lini tengah kehilangannya secara signifikan. Kami kehilangan soliditas di lini belakang, dan itu membuat kami kehilangan gelar,” jelasnya.

(pur/krs)



Sumber : sport.detik.com

Solskjaer Ikut Senang Rashford Bangkit di Barcelona


Jakarta

Marcus Rashford mulai menemukan performa terbaiknya lagi di Barcelona. Mantan Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer ikut berbahagia.

Rashford menemukan pijakannya di Barcelona musim ini, dalam masa peminjaman dari Manchester United. Penyerang 28 tahun itu mencetak enam gol dan sembilan asis dalam 16 penampilan di semua ajang.

Itu artinya, Rashford rata-rata hampir selalu berkontribusi di setiap penampilannya (15 gol/asis dalam 16 laga). Ini mengingatkan lagi akan performa sipnya juga kala dipinjamkan selama setengah musim ke Aston Villa.


Saat itu, Rashford yang ‘dititipkan’ MU sejak Januari 2025 bermain 17 kali dengan torehan empat gol dan enam asis. Angka yang relatif bagus untuk pemain yang gabung di pertengahan musim dan sempat 1,5 bulan tak bermain.

Solskjaer menyambut positif kebangkitan Rashford, yang baginya memang selalu punya talenta top. Performanya banyak terusik karena isu-isu di luar lapangan.

“Saya hampir belum berbicara lagi dengan Marcus sejak pergi (dari MU), tapi saya sudah mengiriminya beberapa pesan belakangan ini,” ujar Solskjaer dikutip Mundo Deportivo.

“Dia sebelumnya tidak terlihat menikmati kehidupan di sana (MU). Saya tak tahu apa yang terjadi dengan kehidupannya, tapi sekarang Anda bisa melihat dia sangat enjoy di Barcelona.”

“Kami cuma ingin dia dalam keadaan baik. Dia pemain yang luar biasa saat fit dan bahagia.”

(raw/adp)



Sumber : sport.detik.com

Filosofi Tiki-Taka dan Dominasi Era Messi

Jakarta

FC Barcelona, atau yang dikenal sebagai Barca, merupakan salah satu klub sepakbola terpopuler dan ikonik di dunia. Tidak hanya karena prestasi yang memukau di lapangan, klub ini juga dikenal sebagai simbol kebanggan publik Catalan yang notabene turut menjadi identitas tersendiri.

FC Barcelona dikenal memiliki slogan “Mes que un club“. Artinya, ‘lebih dari sebuah klub’. Slogan ini selalu melekat pada FC Barcelona dan sering ditampilkan dalam spanduk besar saat pertandingan di dalam kandang.

Agar lebih mengenal dekat klub yang satu ini, berikut detikSport telah merangkum sejarah terbentuknya, hingga filosofi permainan di era Johan Cruyff hingga Lionel Messi. Yuk, disimak rangkumannya berikut ini.


Sejarah Barcelona FC

FC Barcelona lahir pada 22 Oktober 1899 dengan diprakarsai oleh sekelompok pemain Swiss, Catalan, Jerman, dan Inggris yang terdiri dari 11 orang dan dipimpin oleh Joan Camper.

Dalam sejarah berdirinya, FC Barcelona banyak memproduksi pemain dari akademi sendiri. Nama akademi tersohor itu adalah La Masia, yang berdiri pada tahun 1979. Akademi ini menjadi kawah candradimuka para pemain muda bertalenta dalam memupuk kemampuan olah bolanya, sekaligus menjaga asa bisa memainkan peran penting dalam kesuksesan klub di masa depan.

Selama perjalanan klub ini, FC Barcelona juga dikenal memiliki rivalitas yang kuat dengan klub sepak bola asal Spanyol, Real Madrid. Oleh karenanya, pertandingan antar kedua klub ini disebut sebagai El Clasico. Sebuah ‘Pertandingan Klasik”.

Pada Februari 1929, Real Madrid dan Barcelona berhadapan untuk pertama kali di Stadion Les Corts, kandang Blaugrana setelah dua musim berlalunya Liga Spanyol. Dalam pertandingan tersebut, Real Madrid harus keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.

Rivalitas semakin panas pada musim 1934/35, dimana Barcelona menang telak 5-0 di Les Corts. Kemudian dibalas kembali oleh Real Madrid dalam laga di Stadion Chamartin dengan skor 8-2.

Puncak rivalitas keduanya berada pada era 1940-1950-an, tepatnya pada 15 Februari 1950, El Clasico disiarkan di televisi Spanyol. Pada saat itu, Real Madrid menang atas Barcelona dengan skor 1-0 berkat legenda seperti Ferenc Puskas dan Alfredo dI Stefano.

Persaingan sengit kedua klub sepakbola ini tidak hanya mengenai siapa yang menang di pertandingan El Clasico, namun juga mengenai jumlah trofi. Latar belakang nuansa politik di masa lalu juga masih ikut membayangi nuansa rivalitas Barcelona dan Real Madrid.

Filosofi “Tiki-Taka” Barcelona FC, Cruyff, hingga Messi

FC Barcelona dikenal memiliki gaya main tersendiri, antara lain lewat oper-operan pendek akurat. Ini tidak lepas dari peran serta Akademi La Masia dan seorang sosok dengan nama Johan Cryuff.

Johan Cryuff bermain untuk Barcelona pada tahun 1973-1978. Selama bermain, pesepakbola asal Belanda itu berhasil menjuarai La Liga pada tahun 1973-1978 dengan total sebanyak 143 penampilan dan 48 gol.

Dutch footballer Johan Cruyff (1947 - 2016) of Dutch team Ajax Amsterdam, in Wembley Stadium, London, UK, 1st June 1971.  (Photo by R. Powell/Daily Express/Getty Images)Johan Cruyff. Foto: R. Powell/Daily Express/Getty Images

Ia kemudian melatih Barca pada 4 Mei 1988-18 Mei 1996. Selama menjadi pelatih, Johan Cryuff terkenal sebagai tokoh revolusioner sepanjang sejarah untuk Barcelona. Sebagai seorang pelatih, taktik Johan Cryuff dipengaruhi oleh sistem Total Football yang dikuasainya selama bermain di timnas Belanda di bawah arahan mantan pelatihnya, Rinus Michels.

Gaya ofensif ala Johann Cruyff itu kemudian ikut mempengaruhi gaya main Barcelona, yang pada prosesnya ikut berdampak pada kelahiran sebuah skema dengan nama Tiki-Taka.

Gaya bermain dengan oper-operan pendek antarpemain tersebut membawa Barcelona sempat mendominasi persepakbolaan Eropa,secara khusus ketika dilatih Pep Guardiola di periode 2008 sampai dengan 2012, yang berbuah 14 gelar juara.

Pada masa itu pula Tiki-Taka Barcelona mencuatkan sejumlah bintang. Ada satu yang sinarnya paling benderang melampaui terangnya bintang-bintang lain: Lionel Messi.

Lionel Messi adalah sosok sentral di Barcelona yang diperkuatnya pada rentang waktu 2003-2021. Tidak kurang dari 34 trofi diraihnya bersama klub Catalan tersebut, dalam mendominasi persepakbolaan pada saat itu.

ZURICH, SWITZERLAND - JANUARY 10:  Lionel Messi (l) of Argentina and Barcelona FC receives the men's player of the year award from his club coach Pep Guardiola (r) during the FIFA Ballon d'or Gala at the Zurich Kongresshaus on January 10, 2011 in Zurich, Switzerland.  (Photo by Michael Steele/Getty Images)Lionel Messi menerima Ballon d’Or dari Pep Guardiola. Foto: Getty Images/Michael Steele

Trofi Lionel Messi di Barcelona:

  • La Liga (10)
  • Copa del Rey (7)
  • Piala Super Spanyol (7)
  • Liga Champions (4)
  • Piala Super Eropa (3)
  • Piala Dunia Antarklub FIFA (3)

Jumlah tersebut belum termasuk pencapaian-pencapaian Messi secara individu selama di Barcelona, termasuk mayoritas dari delapan Ballon d’Or yang dikoleksinya dalam karier sejauh ini.


Artikel ini ditulis oleh Salamah Harahap, peserta magang di detikcom.

(krs/krs)



Sumber : sport.detik.com

Ancelotti Bantah Desak Endrick Tinggalkan Madrid


Jakarta

Pelatih Timnas Brasil Carlo Ancelotti membantah telah mendorong Endrick untuk pergi dari Real Madrid di bursa transfer Januari mendatang. Itu menjadi urusan pribadi si pemain dan klubnya.

ESPN Brasil mengabarkan Endrick akan dipinjamkan ke Lyon pada awal tahun depan. Ia juga telah berbicara dengan pelatih Paulo Fonseca. Kesepakatan verbal di antara Lyon dengan Madrid sudah tercapai, termasuk pembagian beban gaji.

Kepindahan ini diharapkan bisa memberi Endrick menit bermain yang layak. Apalagi tahun depan akan ada Piala Dunia. Jika bertahan di Madrid, kans dirinya masuk Timnas Brasil akan sulit terwujud.


Sebab ia baru turun 11 menit bersama Madrid musim ini. Cedera yang ia derita pada akhir musim lalu juga turut mengganggu proses integrasi dirinya ke dalam skema permainan Xabi Alonso.

Ancelotti, yang sampai musim lalu masih melatih Madrid, menyebut Endrick masuk dalam pertimbangan. Namun ia tak pernah menyuruh pemain 19 tahun itu pergi dari Madrid agar bisa sering bermain.

“Dia pemain yang sangat penting karena dia salah satu talenta berbakat yang lahir di sepak bola Brasil,” ujar Ancelotti kepada Diario AS saat membahas Endrick.

“Kami sedang mengevaluasinya. Tapi tidak benar kalau saya bilang Endrick harus meninggalkan Real Madrid untuk pergi ke Piala Dunia. Itu urusan Real Madrid dan sang pemain.

“Dia perlu berbicara dengan klub dan membuat keputusan terbaik untuk dirinya sendiri dan Real Madrid,” tegas pria asal Italia tersebut.

Ancelotti beberapa waktu lalu mengatakan bahwa hal terpenting sekarang adalah Endrick kembali bermain dan menunjukkan kualitasnya. Untuk Piala Dunia, si pemain punya kesempatan untuk tampil di edisi-edisi selanjutnya karena masih muda.

(adp/yna)



Sumber : sport.detik.com

Barcelona Akan Bangun Patung Messi di Camp Nou


Barcelona

Di sepanjang kariernya, Lionel Messi berpengaruh besar bagi Barcelona. Messi akan dihormati dengan sebuah patung di Stadion Camp Nou.

Pemain ikonik Argentina itu telah memperkuat Barca selama lebih dari 20 tahun, dari level akademi. Di Barca pula, Messi mencapai puncak kariernya, di mana dia dianggap sebagai salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa (Greatest of All Time/GOAT).

Sebanyak 34 trofi dimenangi Messi bersama Barcelona, termasuk 10 gelar LaLiga dan empat Liga Champions. Messi membawa Blaugrana memenangi dua kali treble di 2009, 2015 dan jadi hanya satu dari dua klub yang pernah menyabet sixtuple.


Statistik individual Lionel Messi pun bikin geleng-geleng. Sebanyak 672 gol dibukukan Messi, ditambah 303 assist dalam 778 penampilan di seluruh kompetisi. Tujuh dari delapan total penghargaan Ballon d’Or juga dimenangi Messi dalam seragam Barcelona.

Pesepakbola berusia 38 tahun itu mengucap selamat tinggal kepada Barcelona pada musim panas 2021. Messi kemudian menyeberang ke Paris Saint-Germain, dan kini memperkuat Inter Miami sejak 2023.

Presiden Barca Joan Laporta mengumumkan rencana klub untuk membangun patung sang megabintang di Camp Nou. “Messi akan selalu dihubungkan dengan Barca, dia tahu bahwa pintu kami selalu terbuka untuk dia,” sahut pria Spanyol berusia 63 tahun ini.

“Kami punya rasa hormat yang sangat besar untuk dia, dia pantas mendapatkan penghormatan terbaik dari Barca. Dia seharusnya memiliki sebuah patung di Camp Nou, seperti (Johan-red) Cruyff dan (Laszlo-red) Kubala. Dia itu salah satu pemain ikonik, yang sudah meninggalkan banyak prestasi pada kami,” sambung Laporta dikutip SPORT.

“Kami telah membahasnya di sebuah pertemuan dan kami sedang mengerjakannya. Keluarga dia mesti setuju dan semua fans Barca akan menginginkan hal ini,” Laporta menambahkan mengenai rencana pembangunan patung Lionel Messi.

(rin/rin)



Sumber : sport.detik.com