Category Archives: Teknologi

Cara Transkrip VN WhatsApp Jadi Teks Otomatis, Solusi di Tempat Ramai


Jakarta

Ada cara mudah untuk transkrip VN WhatsApp menjadi teks otomatis. Cocok buat kamu yang sedang ada di tempat ramai dan tidak bisa mendengarkan pesan suara dari bestie kamu yang hobinya kirim voice note melulu.

Fitur ‘Transkrip Pesan Suara’ dirilis WhatsApp pada November 2024. Untuk menggunakannya, fitur transkrip pesan suara harus diaktifkan di perangkat. Setelah diaktifkan, penerima pesan bisa melihat transkrip pesan suara. Pengirim tidak bisa melihat transkrip tersebut.

“Transkrip pesan suara dibuat di perangkat Anda dan pesan suara pribadi tetap terlindungi dengan enkripsi end-to-end. Tak seorang pun di luar chat, bahkan WhatsApp, bisa mendengarkan pesan suara, melihat isi transkrip pesan suara, atau membagikannya,” kata WhatsApp di laman FAQ-nya.


Cara menyalakan atau mematikan transkrip pesan suara

  • Buka Pengaturan WhatsApp
  • Ketuk Chat
  • Nyalakan atau matikan Transkrip pesan suara
  • Ketuk Pilih bahasa, lalu pilih bahasa pesan suara
  • Ketuk Siapkan sekarang atau Tunggu Wi-Fi.
  • Kamu bisa mengubah bahasa transkrip kapan saja dengan mengetuk opsi lainnya (tiga titik vertikal) > Pengaturan > Obrolan > Bahasa transkrip. Mematikan transkrip pesan suara akan mengatur ulang pengaturan bahasa transkrip.

Akan tetapi, perlu dicatat bahwa bahasa yang saat ini didukung masih terbatas yakni Bahasa Inggris, Portugis, Rusia, dan Spanyol.

Cara melihat transkrip pesan suara

  • Aktifkan transkrip pesan suara di perangkat
  • Ketuk dan tahan pesan suara, lalu ketuk opsi lainnya (tiga titik vertikal) > Transkripsikan
  • Ketuk menu buka tutup di pesan suara untuk membuka lebih banyak transkripsi
  • Mungkin perlu beberapa saat sebelum transkrip pesan suara tersedia.

Jika kamu menerima pesan ‘Transkrip tidak tersedia’, hal ini mungkin terjadi karena beberapa alasan.

Pertama, pengaturan bahasa untuk transkrip kamu tidak sesuai dengan bahasa pesan suara. Selanjutnya, sebagian kata tidak dikenali, mungkin karena kebisingan latar belakang. Terakhir, bahasa pesan suara tidak didukung.

Meski begitu, WhatsApp menekankan bahwa masih ada kemungkinan transkrip pesan suara yang kamu terima tidak akurat. Karena itu, jangan segan untuk dengar ulang lagi ketika kamu merasa transkripnya agak aneh atau bikin salah paham.

(ask/afr)



Sumber : inet.detik.com

Pulau Terbesar di Dunia Menyusut dan Bergeser, Dampaknya Parah


Jakarta

Greenland, pulau terbesar di dunia, menyusut dan berubah bentuk. Sejak puncak Zaman Es terakhir sekitar 20 ribu tahun yang lalu, mencairnya lapisan es telah mengurangi tekanan pada daratan, menyebabkan lempeng tektonik dan batuan dasarnya yang dalam mengalami deformasi.

Hasil akhirnya adalah Greenland menjadi sedikit lebih kecil. Namun, dampaknya tidak merata di seluruh pulau. Beberapa bagian menyusut dan tertarik, sementara yang lain meregang dan meluas.


Akibat gejolak geologis ini, Greenland juga mengalami pergeseran. Para peneliti menemukan bahwa pulau tersebut telah bergeser ke arah barat laut selama 20 tahun terakhir sekitar 2 cm per tahun.

“Secara keseluruhan, ini berarti Greenland menjadi sedikit lebih kecil, tetapi itu bisa berubah di masa depan dengan percepatan pencairan yang kita lihat sekarang,” kata Danjal Longfors Berg, penulis utama studi dan peneliti postdoc di Technical University of Denmark dan Jet Propulsion Laboratory NASA, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari IFL Science.

“Es yang mencair dalam beberapa dekade terakhir telah mendorong Greenland keluar dan menyebabkan pengangkatan, sehingga area tersebut justru menjadi lebih luas selama periode ini. Di saat yang sama, kita melihat pergerakan ke arah yang berlawanan, dengan Greenland naik dan menyusut akibat perubahan prasejarah pada massa es yang berkaitan dengan Zaman Es terakhir dan akhirnya,” jelas Berg.

Greenland adalah pulau seluas 2,1 juta kilometer persegi yang terletak di lempeng tektonik Amerika Utara. Lempeng-lempeng ini merupakan lempengan-lempengan kerak Bumi yang masif yang bergerak perlahan di atas mantel planet, lapisan batuan panas semi-padat yang mengalir sangat lambat seiring waktu.

Dinamika ini membantu menjelaskan mengapa Greenland benar-benar berubah bentuk saat ini. Seiring lapisan es terus mencair, beban berat yang menekan daratan berkurang. Sebagai respons, kerak dan mantel di bawahnya perlahan-lahan pulih, menyebabkan pergeseran pada daratan fisik.

Bergantung pada seberapa banyak es yang mencair dan komposisi batuan dasarnya, beberapa bagian pulau terangkat dan meregang sementara bagian lainnya tertekan dan tenggelam, sehingga menciptakan tambal sulam gerakan geologis.

Untuk mengungkap pergerakan ini, para peneliti di Technical University of Denmark menganalisis data dari 58 stasiun GPS yang tersebar di sepanjang tepi luar Greenland. Instrumen-instrumen ini melacak posisi pulau, perubahan ketinggian pada batuan dasarnya, dan bagaimana daratan itu sendiri melengkung seiring waktu.

Data ini kemudian dimasukkan ke dalam model yang memperhitungkan pergerakan geologis jangka panjang selama 26 ribu tahun terakhir, dengan pengukuran GPS yang akurat dari 20 tahun terakhir.

“Ini berarti kami sekarang dapat mengukur pergerakan dengan sangat akurat,” kata Berg.

“Sebelumnya belum ada pengukuran yang begitu akurat tentang bagaimana Greenland bergeser. Asumsinya adalah Greenland terutama meregang karena dinamika yang dipicu oleh pencairan es dalam beberapa tahun terakhir. Namun, yang mengejutkan kami, kami juga menemukan area luas tempat Greenland ‘tertarik’ atau ‘menyusut’ akibat pergerakan tersebut,” tambahnya.

(rns/rns)



Sumber : inet.detik.com

Tingkat CO2 Capai Rekor Baru, Bumi Makin Membara


Jakarta

Jumlah karbon dioksida (CO2) yang memasuki atmosfer Bumi meningkat dalam jumlah yang memecahkan rekor pada 2024, yang mengakibatkan Bumi makin membara akibat pemanasan global lebih lanjut.

Kadar CO2 meningkat sebesar 3,5 bagian per juta (ppm) dari 2023 hingga 2024, menandai peningkatan satu tahun terbesar sejak pencatatan modern dimulai pada 1957. Para peneliti menghubungkan rekor peningkatan ini dengan penggunaan bahan bakar fosil yang terus berlanjut oleh manusia, lonjakan kebakaran hutan, dan berkurangnya penyerapan dari penyerap karbon Bumi (seperti lautan dan hutan) yang secara alami menyerap CO2 dari atmosfer.


Para ilmuwan telah memperingatkan selama beberapa dekade bahwa umat manusia perlu mengurangi jumlah CO2 di atmosfer agar perubahan iklim tetap terkendali. Temuan laporan baru yang diterbitkan oleh badan meteorologi dunia World Meteorological Organization (WMO), menunjukkan bahwa yang terjadi justru sebaliknya, dengan tingkat CO2 yang melonjak tajam. WMO merekomendasikan pengurangan emisi CO2 dan peningkatan pemantauan.

“Panas yang terperangkap oleh CO2 dan gas rumah kaca lainnya mempercepat iklim kita dan menyebabkan cuaca yang lebih ekstrem,” ujar Ko Barrett, wakil sekretaris jenderal WMO, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Live Science.

“Oleh karena itu, mengurangi emisi sangat penting tidak hanya untuk iklim kita tetapi juga untuk ketahanan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kita,” tambahnya.

CO2 dan gas rumah kaca lainnya memerangkap panas dengan menyerap radiasi. Seiring meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca, suhu rata-rata global pun meningkat. Efek pemanasan global adalah perubahan pola cuaca, kenaikan permukaan laut, penurunan kemampuan kita untuk bercocok tanam, dan berbagai dampak merugikan lainnya yang pada akhirnya mengancam kehidupan miliaran orang.

Para ilmuwan iklim menganggap CO2 sebagai gas rumah kaca yang paling signifikan memengaruhi iklim. Gas ini telah menyumbang sekitar 80% dari total dampak pemanasan gas rumah kaca di atmosfer kita sejak 1990, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Kadar CO2 di atmosfer terus meningkat selama beberapa dekade. Peningkatan sebesar 3,5 ppm pada 2024 ini meningkat dari kenaikan sebesar 2,4 ppm pada 2023, dan lebih tinggi daripada laju pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 2,57 ppm yang tercatat selama dekade terakhir. Total konsentrasi CO2 di atmosfer mencapai sekitar 423,9 ppm pada 2024, naik 152% dibandingkan tingkat pra-industri, perkiraan konsentrasi sebelum 1750.

Konsentrasi metana (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O), gas rumah kaca terpenting kedua dan ketiga, juga meningkat dalam jumlah yang memecahkan rekor pada 2024, naik 166% dan 25% dari tingkat pra-industri masing-masing, menurut laporan tersebut.

Negara penghasil emisi terbesar

China, AS, dan India merupakan tiga negara penghasil emisi terbesar pada 2024, menurut Emissions Database for Global Atmospheric Research. China bertanggung jawab atas sekitar 29,2% dari seluruh emisi gas rumah kaca manusia, sementara AS menyumbang 11,1%, dan India menyumbang 8,2%. Lebih lanjut, China dan India meningkatkan emisi mereka dibandingkan 2023, sementara emisi AS sebagian besar tetap tidak berubah.

China mengeluarkan emisi CO2 dalam jumlah yang sangat besar, tetapi baru-baru ini juga menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kacanya. Di AS, Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk menarik AS dari Perjanjian Paris 2015 (untuk kedua kalinya ), sebuah perjanjian internasional yang bertujuan untuk membatasi pemanasan global. Presiden juga bertekad untuk melakukan pengeboran lebih masif, sebagai bagian dari strategi untuk memperluas eksplorasi minyak dan gas.

Baik AS maupun China tidak melakukan upaya yang memadai untuk memerangi emisi, menurut Climate Action Tracker, sebuah proyek ilmiah independen yang memantau upaya aksi iklim terhadap target Perjanjian Paris yang telah disepakati sebelumnya. Climate Action Tracker saat ini menilai upaya China dan AS ‘sangat tidak memadai’, berada di peringkat terburuk pertama dan kedua.

Manusia dapat secara langsung mengurangi jumlah gas rumah kaca di atmosfer Bumi dengan mengurangi pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak dan gas alam, serta membatasi aktivitas lain yang menghasilkan emisi. Planet ini melakukan sebagian dari pekerjaan tersebut untuk kita melalui penyerap karbon, yang menyerap sekitar setengah dari total CO2 yang dipancarkan setiap tahun, sementara sisanya tetap berada di atmosfer.

Namun, menurut laporan tersebut, penyerap karbon ini kini mungkin terganggu. Seiring Bumi semakin panas, para ilmuwan memperkirakan penyerap seperti lautan akan menyerap lebih sedikit CO2 karena gas-gas tersebut tidak larut dengan baik di perairan yang lebih hangat. Proses ini dikenal sebagai lingkaran umpan balik positif, yakni ketika pemanasan menyebabkan pemanasan lebih lanjut.

“Ada kekhawatiran bahwa penyerap CO2 di darat dan laut menjadi kurang efektif, yang akan meningkatkan jumlah CO2 yang tertahan di atmosfer, sehingga mempercepat pemanasan global,” ujar Oksana Tarasova , seorang pejabat ilmiah senior di WMO.

“Pemantauan gas rumah kaca yang berkelanjutan dan diperkuat sangat penting untuk memahami siklus ini,” tutupnya.

(rns/rns)



Sumber : inet.detik.com

Dua Kabel Laut Baru Siap Jadi Jembatan Ekonomi Digital Asia


Jakarta

Setelah sukses memperkuat konektivitas Indonesia lewat jalur Jakarta-Singapura, Matrix NAP Info kini melangkah lebih jauh. Perusahaan resmi bergabung ke dalam Konsorsium Asia Link Cable (ALC) sekaligus meluncurkan kabel laut generasi baru Matrix Cable System 2 (MCS2).

Keduanya disebut akan menjadi jembatan penting bagi pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia. Langkah besar ini diumumkan dalam acara bertajuk One Celebration, Two Milestones di Marina Bay Sands, Singapura.

Adapun momen tersebut hadir tak lama setelah Matrix NAP Info berpartisipasi dalam Submarine Network World 2025, ajang industri kabel laut terbesar di Asia.


ALC (Asia Link Cable) merupakan proyek kabel laut sepanjang 6.000 kilometer yang menghubungkan Hong Kong dan Singapura, dengan cabang yang menjangkau Hainan (China), Filipina (Luna, Bauang), Brunei (Tungku), dan Malaysia.

Sistem ini menggunakan 8 pasang serat optik dengan kapasitas desain mencapai 18 terabit per detik (Tbps) per pasangan – menjadikannya salah satu jaringan intra-Asia dengan kapasitas tertinggi.

Bagi Indonesia, keikutsertaan Matrix NAP Info di ALC berarti membuka jalur data yang lebih cepat, stabil, dan langsung ke pusat ekonomi digital Asia. Tak hanya di level regional, Matrix NAP Info juga memperkuat infrastruktur domestiknya lewat peluncuran Matrix Cable System 2 (MCS2).

Kabel laut ini merupakan penerus dari Matrix Cable System (MCS) yang menghubungkan Jakarta-Batam-Singapura sepanjang 1.055 kilometer, dan kini dikembangkan dengan kapasitas lebih besar, latensi lebih rendah, serta efisiensi energi lebih baik.

Gabungan antara ALC dan MCS2 dinilai menjadi simbol pergeseran peran Matrix NAP Info, dari sekadar penyedia infrastruktur telekomunikasi menjadi mitra konektivitas digital.

Langkah ini menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Asia Tenggara dan memperkuat posisi Indonesia sebagai hub utama lalu lintas data internasional.

(agt/agt)



Sumber : inet.detik.com

PC yang Dikontrol Pakai Suara


Jakarta

Menjelang ulang tahun ke-40 sistem operasinya dan berakhirnya masa hidup Windows 10, Microsoft mulai memamerkan gambaran masa depan Windows. Bukan soal Windows 12, tapi soal menjadikan setiap perangkat Windows 11 sebagai “AI PC” yang dikendalikan Copilot dan bisa diajak bicara.

“Kami ingin membangun seluruh sistem operasi di atas AI, untuk membangun PC yang benar-benar berbasis AI,” kata Yusuf Mehdi, Executive VP dan Chief Marketing Officer Microsoft, saat diwawancara The Verge. Microsoft sudah mulai menyuntikkan fitur AI langsung ke Windows 11, tanpa harus menunggu perangkat Copilot+ terbaru.

Fitur utama yang digencarkan adalah interaksi suara. Microsoft memperkenalkan perintah “Hey, Copilot!” agar pengguna bisa berbicara langsung dengan PC dan meminta aksi tertentu. Menurut Mehdi, suara akan menjadi metode input ketiga setelah keyboard dan mouse.


Microsoft sadar ini bukan percobaan pertama. Cortana pernah dicoba di Windows 10 dan berbagai fitur aksesibilitas berbasis suara sudah ada sejak lama. Namun mereka yakin era AI akan mengubah kebiasaan pengguna.

“Data yang kami lihat menunjukkan orang senang menggunakan suara,” ujar Mehdi, merujuk pada miliaran menit percakapan pengguna di Microsoft Teams. Meski begitu, tidak semua orang percaya bahwa bicara ke komputer akan jadi hal lumrah di luar kebutuhan khusus seperti medis atau pengetikan suara.

Untuk bisa menjalankan perintah, AI harus “melihat” layar pengguna. Di sinilah Copilot Vision berperan. Fitur ini sudah mulai digulirkan secara global dan memungkinkan AI membaca tampilan layar untuk membantu penggunaan aplikasi, menjawab pertanyaan, hingga memberikan panduan saat bermain game. Berbeda dengan fitur Recall yang menuai kontroversi, Copilot Vision bersifat opt-in layaknya screen sharing di Teams.

Microsoft juga mulai menguji Copilot Actions, yang memberi kemampuan AI mengeksekusi tugas langsung di PC, seperti mengedit banyak foto sekaligus. Untuk tahap awal, fitur ini dijalankan di lingkungan terpisah dan terbatas di Copilot Labs.

Akses cepat ke Copilot kini dibenamkan di taskbar, serta pengalaman pencarian di Windows 11 dirombak agar pengguna bisa lebih cepat menemukan file, aplikasi, dan pengaturan.

Meski kepercayaan publik sempat terpukul oleh kasus Recall, Microsoft tetap percaya diri. Mereka bahkan menyiapkan iklan TV bertema “meet the computer you can talk to”, berbarengan dengan kampanye migrasi pengguna Windows 10 ke Windows 11.

“Kami ingin setiap orang merasakan PC yang bukan hanya alat, tapi partner,” tutup Mehdi.

(asj/rns)



Sumber : inet.detik.com

Indosat Genjot Adopsi eSIM dan Aktivasi Roaming Paket Bundling iPhone 17 Series


Jakarta

Kehadiran iPhone 17 series di Indonesia jadi momentum Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) lakukan percepatan adopsi teknologi eSIM dan peningkatan aktivasi layanan roaming lintas negara di Indonesia.

Melalui brand IM3 Platinum, Indosat berkolaborasi dengan Apple menghadirkan paket bundling terbaru untuk iPhone 17 Series yang memungkinkan pelanggan menikmati konektivitas internasional tanpa biaya roaming tambahan.


“Melalui bundling eksklusif IM3 Platinum dan iPhone 17, kami menetapkan standar baru dalam gaya hidup digital dengan menghadirkan satu paket untuk semua kebutuhan. Mulai dari koneksi seamless lintas negara dan kebebasan penuh untuk tetap produktif, kreatif di dunia digital serta terhubung kapanpun, di mana pun” ujar Bilal Kazmi, Director & Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison dikutip Minggu (19/10/2025).

Melalui Platinum Bundling terbaru, pelanggan memungkinkan dapat memiliki jajaran smartphone terkini dari Apple-iPhone 17, iPhone Air, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max-dengan Paket Platinum 125 yang menghadirkan kuota 125GB + ekstra 125GB kuota 5G.

Didukung oleh layanan eSIM, pelanggan dapat langsung terkoneksi tanpa perlu kartu fisik dan menikmati kuota utama yang otomatis aktif untuk roaming di Singapura dan Malaysia, tanpa aktivasi tambahan maupun biaya roaming.

Dengan adanya eSIM, pelanggan bisa langsung aktif terhubung tanpa kartu fisik dan menikmati kuota roaming otomatis di Singapura dan Malaysia, dua negara tujuan utama wisata dan bisnis pengguna asal Indonesia.

Selain menawarkan kuota besar dan kemudahan konektivitas internasional, ekstra kuota 125GB juga dapat langsung digunakan di jaringan 5G IM3 yang kini menjangkau berbagai wilayah di Indonesia.

Pelanggan dapat menikmati cicilan 0% untuk bundling IM3 Platinum dan iPhone 17, mulai dari Rp1,5 jutaan per bulan, pelanggan juga akan mendapatkan bonus Apple Power Adapter.

(agt/rns)



Sumber : inet.detik.com

The Beast, Bawa Dua Mode Ini


Jakarta

PUBG Mobile kembali menghadirkan kolaborasi besar, kali ini dengan game survival horror terbaru milik Techland, Dying Light: The Beast. Mulai 16 Oktober hingga 4 November, pemain bisa menjajal berbagai konten spesial bertema zombie di sejumlah mode permainan.

Zombie dari Dying Light: The Beast –mulai dari Biter, Viral, hingga Charger– akan muncul di area Castor Woods di peta Livik dan Erangel. Tiap zombie punya karakteristik berbeda: Biter bergerak lambat tapi berbahaya jika muncul banyak, Viral menyerang cepat dan agresif, sementara Charger menjadi musuh paling kuat dengan serangan tackle dan charge.

Para zombie ini bisa ditemukan di dalam bangunan Castor Woods. Jika berhasil ditaklukkan, pemain bisa membuka safe zone di lantai atas dan mendapatkan item eksklusif seperti Baseball Bat serta syringe Genome Synthetic Booster. Item syringe ini memungkinkan pemain masuk ke Beast Mode, yang meningkatkan mobilitas, mengurangi damage, dan memberi akses ke jurus Aerial Smash.


Konten kolaborasi juga hadir di Metro Royale dengan mekanisme serupa. Bedanya, syringe yang berhasil dibawa keluar melalui ekstraksi bisa dijual sebagai item.

Mulai 20 Oktober hingga 20 Desember, mode World of Wonder (WOW) juga kedatangan tema Dying Light: The Beast lengkap dengan lima jenis zombie dan peta crossover resmi. Update ini melanjutkan peluncuran World of Wonder 1.0 yang membuka akses lebih luas bagi pemain untuk menciptakan dan membagikan konten buatan sendiri.

PUBG Mobile juga menyiapkan event bertema khusus selama periode kolaborasi ini. Pemain yang menyelesaikan misi berkesempatan mendapatkan hadiah permanen, termasuk avatar, frame, dan set kostum Kyle Crane dari Dying Light.

Tak hanya di PUBG Mobile, Dying Light: The Beast juga akan menggelar event crossover dengan misi sampingan dan aktivitas dunia terbuka yang menghadiahkan item kolaborasi seperti kostum, skin kendaraan, baseball bat, penggorengan, hingga charm dengan logo gabungan kedua franchise.

Tymon Smektała, Direktur Franchise Dying Light, menyebut kolaborasi ini sebagai cara menyatukan dua IP survival ikonik. Sementara Vincent Wang, Head of PUBG Mobile Publishing di Tencent Games, menilai kerja sama ini membawa pengalaman baru menjelang musim Halloween.

Kolaborasi PUBG Mobile x Dying Light: The Beast berlangsung 16 Oktober hingga 4 November untuk mode bertema dan Metro Royale. Sementara WOW mode berjalan hingga 20 Desember. Konten baru ini sudah bisa dijajal secara gratis lewat App Store dan Google Play Store.

(asj/rns)



Sumber : inet.detik.com

Anker GaNPrime 67W Hadir di Indonesia: Charger Kecil Bertenaga


Jakarta

Anker resmi merilis GaNPrime 67W di Indonesia. Perangkat adaptor ini dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat modern yang semakin mobile dan mengandalkan berbagai perangkat digital dalam aktivitas sehari-hari.

Dengan desain super ringkas, bobot ringan, dan kemampuan pengisian daya hingga 67 watt, Anker GaNPrime 67W menjadi solusi ideal bagi pengguna yang membutuhkan satu charger serbaguna untuk laptop, smartphone, dan tablet sekaligus. Ditenagai teknologi GaN (Gallium Nitride) generasi terbaru, charger ini menawarkan efisiensi tinggi, pengisian cepat, serta suhu kerja yang lebih rendah dibandingkan charger konvensional berbasis silikon.

“Kami memahami bahwa banyak konsumen Indonesia kini semakin aktif dan sering bepergian. Mereka membutuhkan solusi pengisian daya yang cepat, aman, dan tidak memakan banyak ruang. Anker GaNPrime 67W dirancang untuk menjawab kebutuhan tersebut-kecil dalam ukuran, besar dalam performa,” ujar Sterling Li, Country Director Anker Indonesia.


Spesifikasi

Anker GaNPrime 67W hadir dengan desain minimalis dan modern yang 51% lebih kecil dibandingkan adaptor 67W bawaan MacBook. Bentuknya yang ramping membuatnya mudah diselipkan ke dalam tas kerja, ransel, atau pouch traveling tanpa memakan banyak ruang. Meski ukurannya mini, performanya tak bisa diremehkan.

Teknologi GaN generasi terbaru yang digunakan memungkinkan penghantaran daya yang lebih efisien dengan panas yang jauh lebih rendah. Dengan begitu, pengguna bisa menikmati kecepatan pengisian tinggi tanpa khawatir soal stabilitas atau keamanan.

Anker Ganprime 67WAnker Ganprime 67W Foto: Anker

Salah satu keunggulan utama Anker GaNPrime 67W adalah fleksibilitasnya. Perangkat ini dilengkapi dengan dua port USB-C dan satu port USB-A, memungkinkan pengguna mengisi hingga tiga perangkat sekaligus.
Ketika hanya satu port digunakan, GaNPrime 67W dapat menyalurkan daya penuh 67W, cukup untuk mengisi MacBook Air M2 dari 0% ke 50% dalam waktu sekitar 30 menit. Sementara ketika dua port digunakan bersamaan, daya total tetap tinggi hingga 65W, ideal untuk mengisi laptop dan ponsel secara bersamaan tanpa mengorbankan kecepatan.

Dengan konfigurasi multiport ini, pengguna tidak perlu lagi membawa beberapa adaptor terpisah saat bepergian. Cukup satu charger untuk semua kebutuhan pengisian, baik di rumah, kantor, maupun saat perjalanan lintas kota dan luar negeri.

Selain mengedepankan kecepatan dan efisiensi, Anker juga menempatkan keamanan pengguna sebagai prioritas utama. GaNPrime 67W dibekali sistem perlindungan ActiveShield 2.0, teknologi eksklusif dari Anker yang mampu memantau suhu dan kinerja daya hingga 3 juta kali per hari.

Fitur ini memastikan proses pengisian tetap stabil dan aman, sekaligus mencegah risiko panas berlebih, korsleting, atau kerusakan pada perangkat yang terhubung.

“Kami selalu menekankan pentingnya keamanan dalam setiap produk Anker. ActiveShield™ 2.0 adalah lapisan perlindungan ekstra yang memberikan ketenangan bagi pengguna, bahkan ketika mengisi daya beberapa perangkat sekaligus,” tambah Sterling Li.

Anker Ganprime 67WAnker Ganprime 67W Foto: Anker

Harga dan Ketersediaan

Anker GaNPrime 67W kini sudah tersedia di official store Anker Indonesia di berbagai platform e-commerce populer seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan TikTok Shop, serta di jaringan distributor resmi di seluruh Indonesia. Harganya Rp 749.000.

(afr/rns)



Sumber : inet.detik.com

Sony Sebut Pembelaan Tencent Soal Tuduhan Plagiarisme Horizon Omong Kosong


Jakarta

Sony PlayStation menanggapi pembelaan Tencent terkait tuduhan game Light of Motiram yang dinilai menjiplak Horizon. Mereka bilang itu omong kosong.

Berdasarkan dokumen terbaru, Sony tidak terima dengan klaim Tencent yang mengnggap kasus ini belum matang, hanya karena perilisan Light of Motiram ditunda hingga 2027. Menurutnya hal tersebut tidak berdasar.

“Ini omong kosong. Kerusakan sudah terjadi dan masih berlanjut,” tulis Sony, dilansir dari The Game Post, Minggu (19/10/2025).


Sony mendesak pengadilan untuk menolak upaya ‘omong kosong’ Tencent untuk membatalkan kasus tersebut. Mereka mengatakan Tencent ‘bermain tipu daya’ dengan banyak anak perusahaannya, untuk melindungi diri dari tanggung jawab hukum.

Sony bersikeras bahwa kerugian telah terjadi. Tindakan menjiplak yang dituduhkan kepada Tencent menyasar berbagai aspek, mulai dari video promosi, tangkapan layar, dan materi pemasaran game yang dirilis secara global dan tetap terlihat di seluruh platform gaming di Amerika Serikat, di antaranya Steam, Epic Games Store, YouTube, dan Discord.

Meskipun gamer telah mengetahui bahwa Light of Motiram adalah tiruan, dan mereka sudah mengutarakan kemarahannya di internet, tapi Tencent tetap teguh pada pendiriannya. Raksasa teknologi asal China ini masih terus mempromosikan game yang melanggar hak cipta tersebut, dan menolak bertanggung jawab atas tindakannya.

Gugatan Sony ini mengulangi klaim sebelumnya bahwa Light of Motiram menggunakan tampilan, suara, karakter, dan narasi seperti di game Horizon. Dikatakan juga bahwa Tencent bahkan sampai mempekerjakan seorang komposer, yang pernah ikut serta dalam proyek pengembangan Horizon Forbidden West, untuk menciptakan kembali nada musik serupa.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Tencent menyatakan kalau tindakan Sony melampaui batas. Menurutnya, Sony tidak benar-benar berusaha melindungi karyanya, dalam konteks ini seri Horizon. Tencent menyampaikan, Sony mencoba memonopoli konvensi genre open world yang sudah digunakan puluhan game lain selama bertahun-tahun.

Tencent telah mengajukan mosi untuk membatalkan gugatan itu. Beberapa alasan yang menyertainya berhubungan dengan kurangnya yurisdiksi, kegagalan untuk menyatakan klaim, dan fakta bahwa Light of Motiram (game yang dituduh jiplak Horizon) belum rilis. Jadi maksudnya, Sony menuduh game yang belum diketahui bagaimana gameplay yang akan ditawarkan nantinya.

Menurut Tencent, elemen-elemen yang disisipkan ke dalam Horizon tidak seunik yang diklaim Sony. Mereka menegaskan bahwa ini merupakan konsep umum yang digunakan dan dapat ditemukan di lusinan game lain, namun Sony dinilai serakah ingin menguasai sendirian.

(hps/rns)



Sumber : inet.detik.com

Stop Jiplak Anime dan Manga!

Jakarta

Pemerintah Jepang secara resmi memperingatkan OpenAI untuk menghentikan praktik pelanggaran hak cipta terhadap karya kreatif asal Negeri Sakura, termasuk anime dan manga. Langkah tegas ini diambil setelah peluncuran alat pembuat video AI terbaru, Sora 2, yang memicu kehebohan karena mampu meniru karakter-karakter ikonik dari industri hiburan Jepang.

Sora 2 Picu Badai Hak Cipta

Sora 2 merupakan versi lanjutan dari model generatif video milik OpenAI yang diluncurkan pada 1 Oktober 2025. Berbeda dengan versi sebelumnya yang hanya menghasilkan gambar statis, Sora 2 bisa menciptakan video resolusi 1080p berdurasi hingga 20 detik lengkap dengan suara. Tak lama setelah rilis, internet pun dibanjiri video yang menampilkan karakter seperti Pikachu, Mario, Luffy dari One Piece, hingga tokoh Demon Slayer.

Banyak di antaranya tampil dengan kualitas visual sangat mirip dengan karya aslinya, membuat penggemar dan kreator Jepang geram. “Kualitasnya hampir tak bisa dibedakan dari versi asli. Ini bukan sekadar inspirasi, tapi reproduksi langsung,” ujar salah satu animator independen di forum Reddit Jepang.


Menanggapi situasi tersebut, Menteri yang bertanggung jawab atas Strategi Kecerdasan Buatan dan Hak Kekayaan Intelektual Jepang, Minoru Kiuchi, mengonfirmasi bahwa Kantor Kabinet Jepang telah mengirimkan permintaan resmi kepada OpenAI. Isi surat tersebut tegas: OpenAI diminta menghentikan pembuatan dan penyebaran konten video yang meniru karakter berhak cipta dari anime dan manga Jepang.

“Warisan budaya kreatif Jepang adalah aset tak ternilai. Kami tidak akan tinggal diam jika teknologi AI digunakan untuk menyalin karya tersebut tanpa izin,” tegas Kiuchi dalam pernyataannya yang dikutip dari IGN Japan.

Ancaman Hukum dan Investigasi

Pemerintah Jepang kini mempertimbangkan untuk menggunakan Pasal 16 Undang-Undang Promosi AI, yang baru disahkan pada 1 September 2025. Pasal tersebut memberi kewenangan kepada pemerintah untuk meminta penjelasan detail dari pengembang AI yang diduga melanggar hukum, termasuk cara kerja sistem, metode penyaringan konten, hingga mekanisme penghapusan karya yang melanggar hak cipta.

“Jika tidak ada perbaikan, pemerintah dapat melakukan investigasi penuh terhadap OpenAI,” ujar Akihisa Shiozaki, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal (LDP). Ia bahkan menuding ada ketimpangan dalam sistem Sora 2: AI tersebut bisa dengan mudah membuat karakter Jepang seperti Naruto atau Totoro, tapi menolak memproses karakter milik perusahaan Amerika seperti Mickey Mouse atau Superman.

Hingga artikel ini ditulis, OpenAI belum memberikan tanggapan resmi atas peringatan keras dari pemerintah Jepang. Namun, pengamat industri menyebut kasus ini bisa menjadi preseden global untuk perlindungan hak cipta di era AI.

“Kasus ini menunjukkan bahwa dunia sedang mencari keseimbangan baru antara inovasi AI dan perlindungan karya manusia,” kata analis teknologi AI Asia-Pacific, Hiroshi Yamamoto.

Meski tegas soal pelanggaran, Jepang tetap berambisi menjadi negara paling ramah AI di dunia. Undang-Undang Promosi AI yang baru menekankan kolaborasi antara pemerintah dan industri, bukan sekadar sanksi. Namun, pemerintah juga menegaskan siap mengambil langkah terbuka terhadap perusahaan yang dianggap tidak kooperatif.

(afr/rns)



Sumber : inet.detik.com