Category Archives: Tips Otomotif

Ingin Mengganti Saklar Lampu ON/OFF pada Motor? Perhatikan Hal Berikut Ini


Jakarta

Pemerintah telah memberlakukan peraturan guna mendukung program keamanan dalam berkendara melalui UU Nomor 22 Tahun 2009 pasal 107 ayat 2 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang mengatakan bahwa: “Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada siang hari.”

Imbasnya semua produk kendaraan motor terbaru menggunakan lampu utama dengan sistem AHO (Automatic Headlamp On) atau lampu yang menyala terus secara otomatis tanpa adanya kendali melalui saklar On/Off di kanan seperti motor keluaran lama.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan fitur AHO serta resikonya jika kamu ingin memodifikasi dengan saklar On/Off.


Kelebihan Sistem AHO

Sesuai dengan anjuran pemerintah, tentu dengan adanya sistem kelistrikan baru ini akan mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas kendaraan sepeda bermotor terutama di siang hari.

Kekurangan Sistem AHO

Walaupun penghilangan saklar On/Off pada motor keluaran terbaru dan menggantinya dengan saklar dimmer, penerapan sistem baru ini dinilai kurang maksimal dan kerap menyebabkan masalah kelistrikan pada lampu utama motor.

Beberapa pengguna sepeda motor mengeluhkan adanya penerapan sistem ini pada motor terbaru menyebabkan sering putusnya lampu bohlam utama motor karena terus menyala secara nonstop. Tentu ini menjadi kekurangan dari sistem baru ini.

Resiko Mengganti Saklar On/Off pada Lampu Utama

Karena kerap terjadi masalah pada sistem AHO, sebagian pengguna sepeda motor menyiasatinya dengan mengganti saklar dimmer dengan fitur On/Off dengan harapan lampu utama lebih awet.

Pemasangannya pun cukup terjangkau dan banyak dilakukan di beberapa bengkel motor tidak resmi. Akan tetapi, pemasangan saklar ini juga memiliki resiko.

Dilansir dari Honda Cengkareng, menonaktifkan fitur AHO bisa menghilangkan garansi kelistrikan pada motor. Selain itu, masalah juga bisa saja terjadi jika modifikasi sistem kelistrikan tidak dilakukan dengan benar. Oleh karenanya tidak dianjurkan untuk memodifikasi lampu AHO pada motor.

Cara Merawat Lampu AHO

Sebenarnya, tanpa memodifikasi dengan saklar On/Off, lampu AHO juga bisa terawat dan berfungsi lebih lama dengan beberapa tips berikut ini.

  • Hindari membersihkan kaca lampu depan saat lampu masih dalam keadaan panas.
  • Hindari menutup lampu depan dengan bahan penutup seperti kain atau jas hujan saat lampu masih menyala.
  • Jangan menyalakan lampu bedekatang saat ada penghalang seperti pintu atau tembok di depannya.
  • Bergantianlah menggunakan switch dimmer agar panas dari lampu jauh dan lampu dekat dapat tersebar merata, sehingga mencegah kerusakan pada satu lampu saja.

Itulah beberapa penjelasan mengenai lampu AHO motor beserta hal-hal yang perlu dipertimbangkan jika kamu berniat memodifikasi lampu motor dengan saklar On/Off. Jangan lupa tetap menjaga keamanan saat berkendara ya detikers!

(inf/inf)



Sumber : oto.detik.com

Jenis, Ukuran, Kelebihan, dan Kekurangan


Jakarta

Lampu daymaker menjadi favorit banyak anak motor untuk memodifikasi sepeda motornya. Selain lebih stylish, lampu daymaker juga lebih terang digunakan pada malam hari.

Lampu ini biasanya berbentuk bulat dengan teknologi LED yang menghasilkan warna putih. Lampu daymaker cocok dipakai untuk aneka motor, seperti Harley-Davidson, Kawasaki Ninja, Honda CB, motor jadul seperti Yamaha C70, maupun motor custom.

Meski memiliki berbagai kelebihan, lampu daymaker juga memiliki kelemahan dan tidak bisa asal dipasang. Kenali jenis, ukuran, kelebihan dan kekurangan, serta tips pemasangannya.


Ukuran Lampu Daymaker

Sebelum membeli lampu daymaker, kamu harus mengetahui ukuran lampu yang sesuai dengan kendaraanmu. Biasanya ada tiga ukuran lampu yang tersedia di pasaran, yaitu 7 inci, 5,75 inci, dan 4,5 inci.

Ukuran paling besar, yaitu 7 inci biasa digunakan untuk motor 250 cc ke atas, misalnya Kawasaki Z250 dan Yamaha MT-25. Namun, ukuran ini juga cocok beberapa motor sport seperti Megapro dan Vixion. Bahkan motor gede (moge) seperti Harley-Davidson masih bisa menggunakan ukuran ini.

Sementara lampu daymaker 5,75 inci cocok untuk motor 250 cc ke bawah, seperti Honda CB150R Streetfire. Yamaha Vixion pun cocok menggunakan lampu ukuran ini.

Lampu daymaker terkecil, yaitu 4,5 inci biasa dipakai untuk motor kecil, seperti Honda CB100 dan Yamaha C70. Ukuran ini juga cocok untuk motor chopper dan japstyle. Namun penggunaan lampu daymaker untuk motor custom tetap disesuaikan selera pemiliknya.

Jenis Lampu Daymaker

Ada beraneka jenis lampu daymaker berdasarkan jumlah proyektor LED dan tata letaknya. Namanya pun dikenal berbeda-beda.

Misalnya daymaker spider eye memiliki 13 proyektor berbentuk bulat-bulat. Penataan proyektor tersebut 4-5-4, yakni atas dan bawah masing-masing empat, dan tengahnya ada lima.

Kemudian ada daymaker bee eye memiliki 21 proyektor berbentuk bulat-bulat yang ditata 3-5-5-5-3. Beberapa lensanya dibuat seperti kristal yang menghasilkan cahaya lebih terang.

Ada juga daymaker robocop dengan 13 proyektor, tapi lebih terang daripada spider eye. Selain itu, ada daymaker dengan 2 proyektor besar, 4 proyektor, dan sebagainya.

Kemudian ada jenis halo ring yang khas memiliki cahaya melingkar pada daymaker bulat. Selain itu, ada juga jenis daymaker yang bentuknya bermotif, misalnya tengkorak.

Kelebihan dan Kekurangan Lampu Daymaker

Kelebihan lampu daymaker adalah lebih terang ketika digunakan pada malam hari. Nama daymaker dimaksudkan karena cahayanya membuat malam seakan siang hari. Teknologi LED-nya juga membuat lampu daymaker ini efisien energi.

Namun cahaya lampu daymaker yang sangat terang terkadang mengganggu penglihatan pengendara dari arah berlawanan. Selain itu, warna putih dari lampu daymaker kurang optimal untuk menembus kabut dan air hujan. Dalam hal ini, lampu bohlam kuning lebih disarankan.

Tips Memasang Lampu Daymaker

Buat detikers yang ingin menggunakan lampu daymaker, jangan asal pasang di motor. Kalian harus memperhatikan beberapa hal. Selain ukuran dan jenis, perhatikan pula masalah kelistrikannya.

Lampu daymaker menggunakan sistem kelistrikan DC. Jika lampu motor kamu hanya menyala ketika mesin hidup, maka masih menggunakan sistem AC. Jika lampu motor bisa menyala tanpa menghidupkan mesin, maka sudah menggunakan sistem DC.

Jika lampu ini dipaksakan pada sistem AC, maka usianya hanya akan bertahan dalam hitungan hari atau minggu. Saat merombak sistem AC ke DC pun aki harus diganti karena adanya perbedaan tipe untuk AC dan DC.

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai lampu daymaker, mulai dari jenis, ukuran, kelebihan dan kelebihan, serta tips memasang lampu daymaker.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Pengertian, Fungsi, dan Gejala Kerusakannya


Jakarta

TPS adalah singkatan dari Throttle Position Sensor. Sensor TPS merupakan salah satu bagian kecil sepeda motor, tapi berperan cukup penting bagi kenyamanan kendaraan. Kenali apa itu sensor TPS pada motor, termasuk fungsi, dan gejala kerusakannya.

Pengertian Sensor TPS

Dikutip dari buku Materi Ajar Praktek Tune Up Sepeda Motor 4 Tak Berbasis Kebutuhan Dunia Kerja untuk Siswa SMK (2023) yang disusun Suryo Hartanto dan Handoko, sensor TPS adalah salah satu komponen dari throttle body di dalam sistem bahan bakar injeksi. Letak throttle body ini berada di antara intake manifold dan filter udara.

Throttle body merupakan pengatur udara yang masuk ke ruang bakar. Di dalamnya terdapat komponen throttle valve dan TPS. Throttle valve berfungsi sebagai sistem buka tutup saluran utama yang akan dilalui udara ke throttle body.


Sementara sensor TPS merupakan sensor dari sistem electronic fuel injection (EFI) untuk mendeteksi bukaan dari throttle valve dengan memanfaatkan potensiometer.

Fungsi Sensor TPS

Berikut ini sejumlah fungsi sensor TPS yang dilansir dari situs suzuki.batara.co.id:

1. Pengirim Sinyal Pergeseran Katup

Fungsi pertama adalah untuk mengirimkan sinyal terkait pergeseran katup sehingga dapat penggunaan bensin pada mesin bisa teratur dan seimbang.

Posisinya yang menyatu dengan body throttle difungsikan untuk memastikan katup gas memiliki sudut bukaan sesuai.

Ketika terjadi pergeseran katup, maka sensor akan mengirimkan sinyal ke perangkat Electronic Control Unit (ECU), kemudian diproses sehingga terjadi suplai atau injeksi BBM ke dalam ruang bakar.

2. Menginformasikan Kondisi Kendaraan

Keberadaan sensor TPS memberikan informasi mengenai mode dan kondisi kendaraan. Perubahan kondisi katup pada throttle body, apakah terbuka penuh, setengah, atau menutup penuh, akan menandakan perbedaan akselerasi.

Contohnya, saat katup terbuka penuh maka maka akselerasi akan meningkat. Saat katup tertutup penuh maka mesin akan mati. Sedangkan saat katup terbuka setengah maka kondisi mesin ada di putaran menengah.

3. Mengoreksi Perbandingan Udara dan BBM

Sensor TPS dapat mengoreksi perbandingan campuran bahan bakar dan udara. Ketika katup gas terbuka penuh, akselerasi meningkat, bahan bakar yang dibutuhkan pun ikut meningkat.

Ketika katup hanya terbuka sedikit, BBM yang dibutuhkan berkurang, tetapi akselerasi juga ikut turun. Maka jumlah udara dan bahan bakar yang masuk harus seimbang agar menciptakan tenaga sempurna.

4. Memberikan Kontrol pada Fuel Cut

Sensor TPS juga dapat mengontrol fuel cut atau kerja dari injector. Saat sensor TPS memberikan sinyal katup gas terbuka, maka injektor akan menyala dalam waktu lebih lama.

Sebaliknya jika sensor memberikan sinyal katup gas terbuka sedikit, maka injektor menyala sebentar.

5. Menghentikan Switch AC dan Kontrol Emisi

Fungsi sensor TPS yang terakhir adalah untuk mematikan atau menghentikan switch AC dan kontrol emisi.

Ketika beban sudah berlebihan, switch AC akan mati secara otomatis agar tenaga yang bekerja lebih maksimal. Dengan demikian performa mesin tetap terjaga.

Gejala Kerusakan Sensor TPS

Sensor TPS dapat bermasalah atau bahkan perlu diganti. Dikutip dari situs hondacengkareng.com, berikut ini beberapa gejala kerusakan sensor TPS:

  • Malfunction Indicator Lamp (MIL) pada sepeda motor akan berkedip menyala 8 kali sebagai tanda kinerja TPS mesin sedang bermasalah.
  • Ketika motor digunakan untuk menaikkan gas, mesin tidak responsif.
  • Saat mesin baru dinyalakan atau dipanaskan, rpm bisa naik dengan sendirinya.
  • Tarikan gas berebet saat menambah gas maupun menurunkan gas.

Demikian tadi telah kita ketahui apa itu sensor TPS pada motor, mulai dari pengertian, fungsi, hingga gejala kerusakannya.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Beda Oli Mesin SPX dan MPX, Jangan Salah Pilih!


Jakarta

Oli atau pelumas merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan dalam merawat motor. Setidaknya dalam beberapa periode kamu perlu menggantinya untuk menjaga performa mesin dan kesehatan motor.

Nah untuk kamu pengguna motor pabrikan Honda, direkomendasikan untuk menggunakan oli mesin yang diproduksi AHM Oil yaitu oli mesin SPX dan MPX.

Oli Mesin SPX dan MPX dengan berbagai tipenya memiliki perbedaan dan peruntukan yang berbeda bagi motor matic, bebek, atau sport. Langsung saja berikut perbedaannya.


Perbedaan Oli Mesin SPX dan MPX

Sebelum membahas perbedaan spesifikasi dari dua oli mesin ini, perlu diketahui SPX adalah singkatan dari Superior Protection Expert.

Sementara, MPX merupakan singkatan dari Maximum Protection Expert. Berikut adalah beberapa perbedaan Oli SPX dan MPX dilihat dari beberapa spesifikasinya.

Material Dasar

Oli MPX menggunakan material dasar (Base Oil) mineral, ini akan membuat performa mesin lebih irit dan terjaga.

Sementara itu, oli mesin SPX berbahan dasar full synthetic yang akan menambah performa mesin lebih bertenaga.

Kemasan

Supaya tidak salah pilih, kamu perlu mengenali kemasannya. Oli MPX memiliki botol berwarna putih sementara SPX dikemas dengan botol berwarna oranye.

Peruntukan Jenis Motor

Selanjutnya untuk memilih mana yang tepat untuk motormu, kamu perlu mengetahui varian dari MPX dan SPX serta peruntukannya.

Baik MPX ataupun SPX walaupun memiliki bahan dasar yang berbeda, keduanya memiliki kekentalan yang sama yaitu SAE 10W-30 kecuali tipe MPX 3 yang lebih kental yaitu SAE 20W-40.

Nah keduanya juga diperuntukkan untuk motor bebek, matic, ataupun sport tergantung dari tipe nomor oli tersebut.

Oli MPX1 dan SPX1 digunakan untuk motor dengan tipe kampas kopling basah (bebek & sport).

Kemudian oli MPX2 dan SPX2 digunakan untuk semua motor dengan tipe kampas kopling kering (matic).

Sementara itu, oli MPX3 dengan kekentalan yang berbeda digunakan untuk motor lama dengan tipe kampas kopling basah.

Kesimpulan

Dilansir dari website resmi Honda, jika kamu menginginkan oli mesin dengan harga yang lebih terjangkau pilihlah MPX.

MPX memiliki kemampuan untuk menjadikan motor lebih irit dengan tetap menjaga performa mesin .

Sementara itu jika kamu menyukai motor dengan performa mesin yang lebih tinggi, kamu bisa memilih oli SPX dengan harga yang sedikit lebih mahal.

Nah itu dia ulasan mengenai perbedaan oli motor SPX dan MPX. Jangan salah pilih untuk motor kesayangan!

(inf/inf)



Sumber : oto.detik.com

5 Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Mobil Dipakai Mudik



Jakarta

Perawatan mobil tidak hanya dilakukan sebelum melakukan perjalanan jauh. Tapi setelah mobil dipakai mudik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya performa tetap optimal. Berikut ini tips merawat mobil setelah dipakai mudik.

Kepala Bengkel Peugeot Cilandak, Roni Agung mengatakan perawatan pasca mudik bisa dilakukan secara meluruh.

“Sebaiknya untuk melakukan service menyeluruh hingga melakukan tune up mobil bila diperlukan, agar performa mesin mobil tidak menurun. Sehingga perjalanan pulang kampung tetap lancar dan mobil kembali fit setelahnya,” kata Roni Agung, Kepala bengkel Peugeot Cilandak dalam keterangan resminya.


Pertama, pemilik mobil perlu mencuci mobil sebab mobil biasanya bakal lebih kotor setelah melewati perjalanan jauh.

Saat perjalanan jauh, tumpukan kotoran tentunya akan lebih tebal dari biasanya, apalagi saat kendaraan juga melewati guyuran hujan. Jika dibiarkan bisa menyebabkan waterspot pada bodi mobil dan sulit dihilangkan.

Tak hanya bagian eksterior atau luar mobil, bersihkan juga bagian dalam mobil. bisa menggunakan vacuum cleaner untuk membersihkan interior agar debu dan kotoran yang menempel pada karpet dan jok bisa terangkat.

Kedua, jika kondisi mesin dirasakan tidak normal sebaiknya segera membawa mobil ke bengkel resmi terdekat untuk cek kondisi pelumas mesin, gearbox dan lainnya.

“Mengapa harus di cek dan ganti oli jika diperlukan? Karena perjalanan yang ditempuh dalam jangka waktu lama, biasanya akan membuat setiap komponen terus bergesekan secara terus-menerus. Tak heran jika hal ini membuat oli lebih mudah kotor dan berkurang sehingga fungsi oli mesin sebagai pelumas bisa menurun kualitasnya,” imbuhnya.

Ketiga, selain pemeriksaan pada mesin, lihat juga apakah sistem pendinginnya berfungsi secara normal guna menjaga suhu mesin agar tetap stabil dan mencegah mesin menjadi overheat.

Bisa dimulai dengan memeriksa volume air di tabung reservoir hingga kondisi dan kualitas air radiator.

Pastikan juga kondisi kipas radiator, termostat hingga selang pendingin serta kelistrikannya berfungsi agar sistem pendinginan pada mobil bekerja optimal.

Keempat, perhatikan kondisi ban. Pemilik bisa mengecek ulang tekanan angin ban. Apalagi saat mudik selain banyak penumpang juga bawa barang lebih banyak dari biasanya. Dan untuk tekanan angin ban ukurannya bisa dilihat di pintu mobil bagian depan.

“Selain ukur ulang tekanan angin ban, periksa juga semua kondisi ban termasuk ban cadangan. Bila ban mobil sudah aus ataupun mengalami kebocoran, disarankan untuk mengganti dengan ban baru agar tidak membahayakan saat kendaraan digunakan,” ujar Roni.

Terakhir jika masih ada waktu sebelum lakukan aktivitas harian ada baiknya lakukan Spooring, balancing sekaligus cek kondisi rem. Sebab prosedur penyesuaian posisi roda pada mobil agar terhindar dari kecelakaan dan mendapatkan kenyamanan dalam berkendara.

(riar/din)



Sumber : oto.detik.com

5 Hal Penting yang Harus Kamu Cek Sebelum Beli Mobil Listrik


Jakarta

Mobil listrik saat ini menjadi pilihan bagi pecinta otomotif di Indonesia. Berbagai keunggulan ditawarkan, seperti dengan segudang fitur teknologi pintar yang canggih, untuk bisa menyaingi mobil konvensional yang berbekal bensin atau diesel.

Namun sebelum melakukan pembelian mobil listrik, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian detikers. Seperti yang disampaikan produsen mobil listrik NETA, dalam siaran resminya.

Menurut NETA ada 5 hal penting yang wajib diperhatikan sebelum membeli mobil listrik. Penasaran apa saja berikut ulasannya:


Jarak Tempuh yang Optimal

Salah satu faktor penting saat mencari mobil listrik adalah mengetahui jarak tempuh maksimal yang dapat dicapai dalam sekali pengisian daya baterai.

Hal ini menjadi faktor utama karena kebutuhan berkendara setiap orang berbeda-beda, apalagi jika Anda memerlukan mobil listrik untuk bepergian jauh hingga ke luar kota. NETA V sendiri memiliki jarak tempuh yang impresif hingga 401 km, sehingga sangat ideal untuk penggunaan dalam dan luar kota.

Infrastruktur Pengisian yang Mudah diakses

Aksesibilitas infrastruktur pengisian juga menjadi faktor penting sebelum membeli mobil listrik. Saat ini SPKLU sudah semakin tersebar di berbagai daerah yang tentunya lebih mudah mencari titik lokasi SPKLU terdekat. NETA V sudah dilengkapi dengan charger CCS type 2 yang bisa digunakan di seluruh SPKLU terdekat.

Test drive Neta V Jakarta-SemarangTest drive Neta V Jakarta-Semarang Foto: Dok. PT Neta Auto Indonesia

Biaya Perawatan Berkala yang Terjangkau

Tentunya setelah memiliki mobil listrik, Anda harus mempertimbangkan juga biaya perawatan berkala yang harus disiapkan untuk menjaga performa agar mobil listrik tetap optimal dan prima. Sebelum membeli mobil listrik, Anda perlu menanyakan secara jelas berapa biaya perawatan berkalanya.

NETA memahami pentingnya efisiensi biaya perawatan untuk jangka panjang, oleh karena itu, NETA memberikan layanan perawatan berkala secara gratis hingga mencapai 50.000 km atau 5 tahun yang meliputi jasa & spare parts. Konsumen NETA V juga akan mendapatkan Lifetime Warranty untuk baterai, drive motor, dan motor control unit, sehingga konsumen tidak perlu khawatir akan rasa aman pengalaman berkendara dengan NETA V.

Fitur Fast Charging yang Cepat dan Efisien

Lamanya waktu pengisian baterai juga menjadi faktor yang harus diperhatikan sebelum membeli mobil listrik. Pilihlah mobil listrik yang memiliki fitur DC Fast Charging agar lebih efisien waktu saat pengisian, NETA V sudah dibekali fitur fast charging yang memungkinkan pengisian daya dari 30% hingga 80% dalam waktu hanya 30 menit, sehingga pengguna dapat melanjutkan perjalanan tanpa menunggu terlalu lama.

Luas dan Ukuran Bagasi yang Sesuai Kebutuhan

Kebutuhan akan ruang penyimpanan bagasi untuk membawa barang-barang saat bepergian juga perlu diperhatikan. NETA V dilengkapi dengan bagasi luas yang dapat menampung hingga 355 liter dan cocok untuk menampung berbagai barang bawaan para pengguna,dan ideal untuk perjalanan keluar kota.

(lth/lth)



Sumber : oto.detik.com

Asuransi Tidak Pernah Klaim, Rugi Dong?



Jakarta

Asuransi kendaraan terkesan perlu tidak perlu, bahkan banyak yang mengatakan pengendara bakal merugi saat asuransi tidak diklaim. Tapi benar seperti itu tidak ya?

Rupanya hal itu tidak sepenuhnya benar, seperti yang disampaikan Financial Advisor sekaligus Co-Founder Purwantara, Aidil Akbar Madjid. Menurut dirinya rendahnya literasi keuangan pada masyarakat Indonesia juga berdampak pada minimnya pemahaman terhadap produk asuransi. Akibatnya, banyak yang kemudian menganggap asuransi tidak penting, bahkan ada yang sampai menghitung untung-rugi jika tidak melakukan klaim dari premi yang rutin dibayarkan.

“Saya sering sampaikan di banyak kesempatan, bahwa punya asuransi itu mirip seperti punya ban serep atau ban cadangan pada mobil. Ketika kita menjual mobil tanpa pernah menggunakan ban serep tersebut, apakah kemudian kita merasa rugi? Tentu tidak,” ujar Aidil.


Sebaliknya, lanjut Aidil. menurut dirinya pengendara justru beruntung memiliki asuransi karena selama memiliki dan mengendarai mobil tersebut, belum pernah ada kejadian yang mengharuskan kita menggunakan ban serep.

“Jadi, apa yang sebenarnya didapatkan dengan mempunyai ban serep? Tidak lain adalah peace of mind, atau perasaan aman dan damai bahwa jika ban kita mengalami kerusakan di jalan, maka kita tidak perlu khawatir membawanya ke bengkel karena langsung terlindungi oleh ban serep di saat genting,” Aidil menambahkan.

Menurut Aidil kembali, apabila ban serep dianalogikan sebagai pemberi rasa aman dan nyaman saat berkendara, lalu siapa yang dapat memberikan hal serupa saat menjalani kehidupan dan dapat melindungi masyarakat dari risiko yang bisa saja terjadi secara mendadak.

“Di sinilah asuransi berperan memberikan rasa tenang, yakni melalui jumlah premi terkumpul sebagai nominal perlindungan yang disepakati dalam polis, untuk kemudian dibayarkan kepada pemegang polis (asuransi kesehatan) atau keluarganya (asuransi jiwa) saat nasabah mengalami sebuah risiko. Alhasil, kondisi finansial pun akan senantiasa terlindungi meski terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Aidil.

ilustrasi asuransiilustrasi asuransi Foto: Getty Images/Wipada Wipawin

Menurut Aidil, dalam konsep dan ilmu perencana keuangan, memiliki asuransi atau proteksi perlu menjadi prioritas sebelum mulai berinvestasi. Pasalnya, investasi bisa dilakukan dalam jangka panjang hingga puluhan tahun, berbeda dengan risiko kehidupan yang bisa datang kapan saja. Misal, ketika seseorang baru saja mencicil dana investasi tapi kemudian harus menghadapi risiko tidak terduga, yang sering terjadi adalah kondisi finansial goyah sehingga cicilan terpaksa dihentikan. Bahkan, tak jarang total dana investasi harus ditarik untuk menutupi biaya dari risiko yang tengah dihadapi.

“Itulah sebabnya memiliki proteksi sebelum berinvestasi dalam konsep perencana keuangan tidak bisa ditawar, dan kita membutuhkan pihak ketiga untuk membantu melindungi diri dan keluarga secara finansial. Bahasa kerennya, kita memindahkan atau mentransfer risiko kepada pihak lain, dalam hal ini perusahaan asuransi, dengan cara membayar premi sebagai jaminan perlindungan finansial terhadap risiko yang tidak terduga. Pada praktiknya, kontrak asuransi terjalin atas dasar kepercayaan pihak tertanggung [pemegang polis] kepada penanggung [perusahaan asuransi],” tutur Aidil.

“Jangan lupa bahwa fungsi dari asuransi adalah untuk mengganti kerugian, bukan untuk mencari keuntungan. Maka, pola pikir ‘rugi beli asuransi karena tidak klaim’ jelas salah dan melanggar itikad baik. Jadi, pergunakanlah produk asuransi dengan bijaksana sesuai polis yang disepakati. Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan oleh sebuah produk asuransi bila kita meyakini dan memahami serta menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko kita,” pungkas Aidil.

(lth/lth)



Sumber : oto.detik.com

5 Bagian Motor yang Mudah Terkena Karat



Jakarta

Libur lebaran 2024 telah usai. Bagi Anda yang mengisi liburan dengan touring menggunakan sepeda motor, jangan lupa untuk merawat kendaraan kesayangan Anda. Sebab terdapat beberapa bagian motor yang mudah sekali terkena karat.

“Ada baiknya setelah touring jarak jauh, motor mendapatkan perawatan untuk menjaga agar tampilan lebih prima. Sebaiknya sepeda motor segera dicuci secara mendetail. Alasannya, karena kondisi medan jalan yang telah ditempuh selama perjalanan memungkinkan kotoran debu dan lumpur mengendap di sela-sela bagian bawah motor,” kata Roddy Raymond Halim dari SCT Motodetailing, dalam keterangan resminya.

Bagaimana jika motor tidak segera dibersihkan? Nah, ada beberapa efek negatif jika kondisi sepeda motor tidak dirawat dengan baik. Contoh dampak negatif jika tidak segera dibersihkan, maka dapat menimbulkan karat yang berbahaya untuk sepeda motor kesayangan Anda.


Secara umum, ada lima bagian motor yang rawan terserang karat. Yang pertama adalah bagian kaki-kaki, khususnya swingarm. Komponen ini merupakan bagian dari sistem suspensi yang berfungsi menopang bodi motor. Posisinya terletak di bawah motor, sehingga mudah terkena cipratan air, campuran lumpur, dan pasir.

Selanjutnya adalah sokbreker. Komponen yang juga bernama suspensi ini juga rawan terkena korosi, karena posisinya dekat roda motor sehingga akan sering kena air hujan, lumpur, dan pasir.

Ketiga adalah bagian knalpot alias exhaust. Bagian yang rawan terkena karat adalah bagian leher knalpot. Selanjutnya rangka atau sasis. Apabila rangka tidak segera dibilas setelah kena kotoran atau air hujan, maka bisa diserang karatan. Rangka yang karatan sangat berbahaya, karena bisa membuat motor patah.

Terakhir adalah bagian rantai, khususnya buat motor bebek dan sport. Rantai yang jarang dilumasi dan jarang dicuci setelah kena kotoran atau air hujan, juga bisa kena karat.

Supaya motor Anda benar-benar bersih menyeluruh setelah digunakan untuk perjalanan jauh, maka Anda bisa mencuci motor Anda di jasa detailing. Kisaran ongkosnya, buat cuci motor dengan paket premium wash dibanderol Rp 35 ribu. Sedangkan paket Wash & Polish dikemas mulai Rp 150 ribu, dan Motodetailing dibanderol mulai Rp 350 ribu. Sedang untuk Nano Ceramic Coating, biayanya mulai Rp 750 ribu.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

Mengenal Jalur Kiprok Grand beserta Warna Kabelnya



Jakarta

Ada banyak komponen dari sepeda motor, salah satunya kiprok. Komponen ini berpengaruh terhadap awet atau cepat rusaknya sebuah aki dan biasanya harus diperiksa saat terjadi pada kelistrikan motor dan pengapian.

Jalur kiprok grand merujuk pada kiprok Honda Astrea Grand. Motor ini dirilis pada tahun 1990-an dan sempat menjadi kendaraan idaman. Bagaimana jalur kiprok grand?

Definisi Kiprok

Kiprok merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pengisian sepeda motor. Menurut laman planet Ban, perangkat kecil ini menjadi jembatan antara alternator yang menghasilkan energi dan baterai motor, menyimpan dan mendistribusikan energi tersebut.


Mengutip laman astra-honda, kondisi kiprok sangat mempengaruhi masa pakai aki sebagai sumber daya listrik. Arus listrik yang melalui kiprok akan distabilkan dan diubah menjadi arus satu arah (dari arus AC menjadi DC) sebelum dialirkan ke aki.

Kiprok juga menjadi penstabil tegangan listrik yang mengalir ke aki, sebab, apabila arus terlalu besar maka akan mengakibatkan over change. Sementara, jika arus mengalir ke aki terlalu kecil, akan membuat aki tekor. Sehingga, tegangan dan arus yang mengalir ke aki jumlahnya harus dalam kondisi seimbang.

Jalur Kiprok Grand

Jalur Kiprok umumnya memiliki beberapa warna kabel yang berbeda-beda. Setiap kabel mempunyai fungsi dan jalurnya masing-masing.

KiprokSkema sistem pengisian AC (Astra Internasional)

Mengutip Proyek Akhir berjudul Pembuatan Media Pembelajaran Sistem Kelistrikan Engine Honda Astrea Grand oleh Juri Nur Dianto, jalur kiprok grand menggunakan kode warna. Kode tersebut adalah hitam, putih, kuning, merah, dan hijau seperti terlihat pada gambar.

Kode warna tersebut digunakan sesuai soket pada kiprok. Jalur warna menandai arah aliran listrik dan peruntukannya pada rangkaian mesin motor Honda Astrea Grand.

KiprokSkema Rectifier Foto: Skema Kiprok (Beni Setya Nugraha (2015))

Regulator akan bekerja mengatur arus dan juga pengisian yang masuk ke baterai, serta tegangan yang masuk ke lampu agar mendekati tegangan yang konstan. Hal ini bertujuan agar lampu tidak cenderung berkedip.

Pengaturan tegangan dan arus itu berdasarkan peran utama SCR (thyristor) dan juga ZD zener diode. Apabila tegangan dalam sistem mencapai tegangan tembus (breakdown voltage), maka tegangan yang berlebih dialirkan ke massa. Umumnya, ZD yang dipasang memiliki tegangan tembus sebesar 14V.

Gejala Kerusakan pada Kiprok

Kiprok motor yang rusak bisa mengakibatkan beberapa masalah seperti baterai yang tidak terisi penuh, lampu yang redup, hingga komponen elektronik lainnya yang tidak berfungsi dengan baik. Menurut laman Suzuki, adapun gejala kerusakan pada kiprok yaitu:

1. Lampu Beberapa Kali Mati

Ciri pertama kerusakan pada kiprok yaitu lampu yang mati beberapa kali meski sudah diganti dengan yang baru. Hal ini bisa dilihat ketika lampu motor tiba-tiba mati saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi.

Jika kondisi tegangannya berlebih, lampu motor seketika putus. Apabila hal ini terjadi, sebaiknya periksa tegangan lampu, bandingkan dengan lampu tegangan normal, yaitu berkisar 12-14 Volt.

2. Komponen Aki Tekor

Rusaknya kiprok motor juga bisa ditandai dengan komponen aki yang tekor. Cirinya bisa dilihat saat sebelum motor dijalankan.

Ketika komponen kelistrikan ini rusak, maka input listrik tak bisa menutup kelistrikan motor secara sempurna. Dampaknya mengakibatkan listrik dalam baterai terkuras dan aki menjadi drop.

Sehingga, tak perlu tergesa mengganti aki motor. Pastikan dulu baterai kiprok tidak mengalami drop.

3. Tampilan Lampu Redup

Ciri selanjutnya adalah lampu yang redup. Apabila kamu menyalakan komponen yang berhubungan dengan kelistrikan, maka kondisi ini akan mempengaruhi cahaya lampu. Sementara, saat motor dikendarai dengan RPM yang tinggi, lampu kembali menyala terang.

4. Sepeda motor yang Tiba-tiba Mati

Saat komponen kiprok mati, seluruh komponen kelistrikan tidak bisa berfungsi. Sebab, komponen tersebut tidak mendapat pasokan listrik. Ini mengakibatkan tegangan aki motor menjadi drop, lalu sepeda motor mogok, mati total atau mesin tidak bisa dihidupkan sama sekali.

Itulah informasi mengenai jalur kiprok grand serta gejala kerusakan pada kiprok. Semoga penjelasan ini membantumu ya.

(elk/row)



Sumber : oto.detik.com

Tips Merawat Motor Setelah Digunakan Touring, Periksa 6 Komponen Ini



Jakarta

Musim liburan telah berakhir, sebelum pengendara kembali menggunakan sepeda motor untuk rutinitas sehari-hari, maka perlu melakukan perawatan rutin. Apalagi selama liburan, seringkali diwarnai dengan kemacetan lalu lintas dan menempuh jarak jauh bahkan hingga ratusan kilometer yang membuat kendaraan bekerja dengan lebih ekstra.

“Bagi pengendara yang melakukan perjalanan jauh saat liburan, sangat penting buat memperhatikan kondisi sepeda motor sebelum kembali ke aktivitas sehari-hari. Dengan melakukan perawatan rutin yang tepat, motor dapat tetap berada pada performa terbaiknya, serta memberikan kenyamanan maksimal selama digunakan,” ungkap Frengky Rusli selaku Asst. General Manager CS Division, PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.

Untuk memastikan kinerja sepeda motor selalu optimal, berikut 6 komponen yang perlu diperiksa setelah perjalanan jauh:


Oli Mesin dan Oli Transmisi

Biasanya oli mesin diganti setiap 3.000km/3 bulan sesuai dengan buku petunjuk pemilik. Namun, frekuensi penggantian ini perlu disesuaikan dengan intensitas penggunaan kendaraan. Pemilik motor dapat memeriksa kondisi oli mesin dengan dipstick. Jika volumenya berkurang atau terlihat kotor, segera lakukan penggantian.

Tidak hanya itu, para pengendara sepeda motor matic juga perlu memeriksa kondisi oli transmisi. Penggantian oli transmisi sebaiknya dilakukan setiap 12.000 km atau 12 bulan, atau sesuai intensitas penggunaan motor. Oli transmisi berperan penting dalam melumasi gear transmisi agar tidak cepat aus dan lebih awet.

Kampas Rem

Setelah perjalanan jauh yang mungkin melalui kondisi jalanan macet atau tanjakan dan turunan, penting bagi pengendara untuk memeriksa ketebalan kampas rem depan dan belakang. Jika sudah aus, segera lakukan penggantian untuk memastikan sistem pengereman yang optimal. Adapun tanda-tanda bahwa kampas rem sudah aus biasanya dapat dirasakan oleh pengendara, seperti munculnya bunyi decitan ketika melakukan pengereman dan tarikan tuas rem terasa lebih dalam.

CVT

Pengendara sepeda motor matic perlu memperhatikan CVT (Continuously Variable Transmission). Pastikan komponen CVT bersih dari kotoran dan tidak mengalami keausan. Adapun indikasi komponen CVT yang kotor atau mengalami keausan adalah kesulitan mencapai kecepatan maksimal saat berkendara. Jika terjadi hal seperti ini, periksa komponen CVT termasuk roller, clutch carrier assy (kampas ganda), dan v-belt (ganti v-belt setiap 25.000km).

Rantai

Bagi pengendara sepeda motor bebek atau sport perlu memperhatikan kondisi rantai setelah perjalanan jauh, yang mencakup pemeriksaan, penyetelan, dan pembersihan rantai. Pemilik motor dapat melakukan penyetelan rantai sesuai dengan buku petunjuk pemilik serta membersihkan rantai dengan menggunakan pelumas khusus. Perlu diperhatikan untuk tidak menggunakan oli bekas pada rantai karena dapat menyebabkan kerusakan.

Ban

Ban memiliki peran yang krusial karena berfungsi untuk menopang beban kendaraan dan menjaga traksi dengan permukaan jalan. Ban yang sudah aus dapat mengurangi traksi, stabilitas, dan bahkan efektivitas pengereman. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kondisi ban setelah perjalanan jauh, yang mencakup pemeriksaan tekanan udara serta memeriksa tampilan luar ban, termasuk periksa ketebalan alur dan tidak adanya lubang atau sobekan.

Untuk memeriksa ketebalan alur ban, pengendara juga dapat memeriksanya melalui TWI (Tread Wear Indicator) yang biasanya berbentuk tanda panah di pinggiran ban. Jika permukaan ban telah menyentuh tanda panah, maka menandakan ban sudah aus atau terkikis.

Saringan Udara

Saringan udara yang kotor dapat menghambat aliran udara ke ruang bakar sehingga menyebabkan proses pembakaran menjadi tidak sempurna dan mengurangi performa motor secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kondisi saringan udara terlebih setelah perjalanan jauh. Tanda-tanda kotornya saringan udara adalah tarikan gas yang lebih berat serta keluarnya asap hitam dari knalpot. Jika mengalami gejala tersebut, segera periksa kondisi saringan udara. Umumnya, penggantian saringan udara direkomendasikan setiap 12.000 km sesuai dengan buku servis. Namun, frekuensi penggantian ini perlu disesuaikan dengan kondisi jalur yang sering dilewati pengendara.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com