Category Archives: Tips Otomotif

Sudah Tahu Belum? Begini Cara Parkir Mobil di Jalan Miring Biar Nggak Gelinding



Jakarta

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memarkir mobil di jalan miring supaya nggak menggelinding sendiri. Berikut tips parkir mobil di jalan miring.

Memarkir kendaraan di jalan miring tak bisa sembarangan. Salah-salah, mobil bisa menggelinding sendiri dan justru membahayakan. Sejatinya untuk memarkir kendaraan, pengemudi harus menarik penuh rem parkir.


Dikutip dalam buku panduan manual Mitsubishi Xpander, setelah menarik rem tangan, pengemudi bisa memindahkan tuas transmisi ke posisi 1 atau R (Reverse) untuk mobil manual.

Sementara itu bila mobil yang dikemudikan bertransmisi otomatis, maka pindahkan tuas transmisi ke posisi P (Park). Namun bila di parkir di jalan miring, berikut ini caranya untuk mencegah kendaraan menggelinding ke jalanan.

Parkir di Turunan

Putar roda ke depan arah trotoar/tepi jalan dan gerakkan kendaraan maju sampai bagian roda menyentuh trotoar. Untuk mobil dengan transmisi manual, gunakan rem parkir dan pindahkan ruas transmisi ke posisi R (Reverse).

Untuk mobil bertransmisi otomatis, gunakan rem parkir dan posisikan tuas transmisi pada posisi P (Park). Bila diperlukan dan untuk mencegah hal tak diinginkan, berikan ganjalan pada roda.

Parkir di Tanjakan

Memarkir mobil di tanjakan caranya putar roda depan menjauh dari trotar dan gerakkan kendaraan mundur sampai bagian roda menyentuh trotoar. Pada mobil manual, gunakan rem parkir dan tempatkan gigi di posisi 1. Pada mobil bertransmisi otomatis, gunakan rem parkir dan posisikan tuas transmisi pada posisi P (Park). Jika diperlukan, berikan juga ganjalan pada roda.

Perlu diingat, pada mobil otomatis pastikan menggunakan rem parkir sebelum memindahkan tuas transmisi ke posisi ‘P’. Jika Anda memindahkan tuas transmisi ke posisi P sebelum menggunakan rem parkir, kemungkinan akan sulit memindahkan tuas selektor dari posisi ‘P’. Ketika Anda pada nantinya akan mengemudikan kendaraan kembali, membutuhkan tenaga yang besar untuk menggerakan tuas selektor dari posisi P.

Nah itu tadi tips memarkir di jalan miring. Perhatikan juga lokasi memarkir, sebaiknya tidak di area dekat bahan mudah terbakar seperti rumput kering atau daun yang terlalu dekat dengan saluran pembuangan yang menimbulkan panas. Hal tersebut dapat memicu kebakaran.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Apa Sih Beda Astra Otoservice dan Shop and Drive? Ini Penjelasannya


Jakarta

Kalian mungkin sering melihat bengkel milik PT Astra Otoparts dengan nama Astra Otoservice dan Astra Shop & Drive. Meski sama-sama bengkel Astra, keduanya memiliki beberapa fungsi yang berbeda.

Lantas apa sih beda Astra Otoservice dan Shop and Drive? Simak sejumlah perbedaannya di sini, mulai dari pendirian hingga pelayanan dan produknya.

Beda Astra Otoservice dan Shop and Drive

Berikut ini 4 perbedaan Astra Otoservice dan Shop and Drive yang dikutip dari situs resmi keduanya:


1. Pendirian

Baik Astra Otoservice maupun Shop & Drive sama-sama merupakan bengkel di bawah PT Astra Otoparts Tbk. Namun Shop & Drive berusia lebih tua dibandingkan Astra Otoservice.

Astra Otoservice baru didirikan pada 2020. Sementara itu, Shop & Drive berawal dari 1998 dengan nama Super A yang fokus menjual suku cadang kendaraan roda empat. Baru pada 2000, Super A diganti namanya menjadi Shop & Drive.

2. Jenis Kendaraan

Astra Otoservice dan Shop & Drive sama-sama berfokus melayani jenis kendaraan roda empat atau mobil dengan berbagai merek.

Namun kini Shop & Drive juga memiliki outlet Shop & Bike yang melayani penjualan dan penggantian suku cadang sepeda motor.

3. Jenis Pelayanan

Astra Otoservice lebih berfokus pada layanan servis berkala, tune up, dan perawatan berbagai merek mobil. Bengkel ini juga melayani penggantian suku cadang mobil seperti, oli, aki, shock absorber, ban, rem, wiper, filter, dan berbagai aksesoris.

Astra Otoservice juga melayani pemeriksaan kendaraan, termasuk sistem suspensi dan sistem kelistrikan, pemeriksaan area kaki-kaki, termasuk spooring balancing, serta penggantian atau penambahan nitrogen untuk ban.

Sementara itu, Shop & Drive adalah outlet ritel yang lebih berfokus pada penjualan dan penggantian suku cadang kendaraan dengan konsep cepat dan nyaman. Shop & Drive tidak melayani servis berkala dan perawatan mobil.

Shop & Drive memiliki tiga tipe outlet, yaitu Shop & Drive, Super Shop & Drive, dan Shop & Bike. Shop & Drive dan Super Shop & Drive sama-sama melayani mobil, sedangkan Shop & Bike melayani pelanggan sepeda motor.

4. Produk

Dari segi produk, bengkel Astra Otoservice dan Shop & Drive menyediakan produk suku cadang yang hampir sama.

Hanya saja bengkel Astra Otoservice juga memiliki produk jasa perawatan seperti servis berkala kelipatan 10 ribu kilometer maupun 20 ribu kilometer untuk berbagai merek mobil.

Sementara produk suku cadang pada Shop & Drive berbeda-beda tergantung tipe outletnya. Secara umum, Shop & Drive melayani penggantian oli, aki, hingga shock absorber.

Khusus outlet Super Shop & Drive juga melayani penggantian ban & spooring balancing. Sedangkan Shop & Bike fokus menyediakan suku cadang untuk sepeda motor, seperti oli, aki, filter, hingga shock absorber.

Nah, sekarang detikers sudah tahu kan beda Astra Otoservice dan Shop and Drive? Kamu bisa melakukan penggantian suku cadang di kedua bengkel tersebut. Tetapi jika kamu ingin mendapatkan servis berkala dan perawatan lainnya, datanglah ke Astra Otoservice.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Bensin Campur Minyak Kayu Putih Memang Bisa Naikkan Oktan, tapi…



Jakarta

Viral di media sosial pengguna motor memasukkan cairan minyak kayu putih ke tangki bensin. Dalam narasi video yang beredar, pengunggah video tersebut berkata minyak kayu putih bisa meningkatkan kadar oktan bensin. Pendapat itu pun dibenarkan oleh pakar dari ITB. Tapi hal itu bakal memberi banyak dampak negatif ke motor.

“Minyak kayu putih atau minyak atsiri memang bisa menaikkan oktan. Tapi terbatas, misalnya dari 90 menjadi 92, tak bisa lebih. Jadi memang bisa menaikkan oktan, tetapi tidak disarankan untuk dilakukan, karena dampak buruknya banyak,” bilangbAhli Konversi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri kepada detikOto, Rabu (24/4/2024).

Lanjut Tri menambahkan, minyak kayu putih bersifat kesat, sehingga kemampuan pelumasan oleh bahan bakar menurun. Ujungnya, komponen yang dilumasi bahan bakar ini malah akan lebih cepat aus.


“Selain itu, minyak kayu putih akan menimbulkan banyak deposit di ruang bakar, sehingga deposit yang mengalir keluar bersama gas buang dapat menyebabkan; katup tidak bisa menutup rapat, sehingga kompresi hilang dan mesin mati setelah penggunaan jangka panjang; penyumpatan pada catalytic converter, sehingga tekanan balik ke ruang bakat meningkat sehingga daya berkurang,” tambah Tri lagi.

Dan tidak hanya berdampak pada performa mesin lho, menyampurkan minyak kayu putih dengan bensin juga bisa bikin mesin jebol. “Dampak buruknya banyak ya, termasuk connecting rod itu bisa bengkok jika deposit di ruang bakar banyak, sehingga piston menabrak cylinder head,” terang Tri.

Diberitakan sebelumnya, video viral diunggah oleh akun TikTok @prabzgarage. Dalam video tersebut tampak tangki bensin motor matic dimasukkan cairan minyak kayu putih. Dalam caption di unggahan tersebut dikatakan bahwa minyak kayu putih bisa meningkatkan nilai oktan bensin.

@prabzgarage rutinan ges, minyak kayu putih cmpr bensin. biar naik oktannya #prabzgarage #minyakkayuputih #matic ♬ Baby Face – Official Sound Studio

(lua/din)





Sumber : oto.detik.com

Membuka Kap Mesin Setelah Perjalanan Jauh agar Mesin Dingin, Mitos atau Fakta?


Jakarta

Kita biasa melihat orang membuka kap mesin pada mobilnya setelah melakukan perjalanan jauh. Tak jarang kita juga melihat di tempat pemberhentian atau rest area saat musim mudik.

Tindakan tersebut ditujukan untuk mendinginkan mesin setelah lama bekerja. Padahal sebenarnya membuka kap mesin tidak efektif menurunkan suhu mesin.

Bahkan beberapa sumber mengatakan itu tidak bagus untuk kesehatan mesin dan bisa berbahaya bagi kita. Berikut adalah beberapa penjelasannya.


Sebelum membahas lebih jauh apa efek samping pada mesin jika kita membuka kap mesin setelah perjalanan jauh, Hyundai dalam laman resminya menepis lebih dulu mitos tersebut dengan mengatakan tidak ada perbedaan suhu yang berarti antara mesin yang beroperasi selama 4 jam dan yang berjalan selama 1 jam.

Itu artinya, membuka langsung kap mesin pasca perjalanan jauh mungkin tidak diperlukan. Hyundai menambahkan, ketika kamu membuka kap mesin sebenarnya hanya membantu mengeluarkan panas permukaan mesin, sementara internal dari mesin tidak terlalu terpengaruh.

Hal ini dikarenakan mesin pada mobil sebenarnya sudah didesain dengan komponen pendingin mesin seperti radiator, kipas pendingin, dan sistem pendingin lainnya sehingga asal sistem tersebut tidak mengalami disfungsi, maka suhu mesin mobil akan tetap ideal.

Bahaya Membuka Kap Mobil Secara Langsung Pasca Perjalanan Jauh

Di samping tidak bermanfaat dalam menurunkan suhu mesin, ternyata tindakan ini justru bisa menimbulkan bahaya bagi kita dan juga bagi kesehatan mesin.

Bahaya yang pertama yaitu mesin yang sangat panas bisa menimbulkan luka bakar jika kita atau orang lain tidak sengaja menyentuhnya. Oleh karena itu, jika kita hendak membukanya, matikan mobil agak lama supaya lebih dingin dan pastikan dilakukan di tempat yang aman.

Kemudian, dilansir dari Toyota Astra, tindakan ini juga akan berpengaruh kepada mesin karena akan mengganggu proses pendinginan alami mesin.

Selain itu membuka kap mesin juga dapat mengotori mesin karena mungkin debu, kotoran, atau serpihan yang terbawa udara bisa masuk ke mesin. Jika tidak dibersihkan secara teratur, ini bisa menyebabkan penumpukan kotoran bahkan merusak komponen pada mesin.

Tips Aman Mendinginkan Mesin Mobil

Nah, ulasan di atas sepertinya cukup menjelaskan bahwa membuka kap mesin tidak efektif dalam mendinginkan mesin.

Alih-alih melakukan tindakan seperti itu, melakukan perawatan rutin dan memeriksa sistem pendinginan sebelum melakukan perjalanan jauh, sebenarnya lebih penting untuk menghindarkan overheat pada mesin.

Kamu juga perlu memastikan indikator suhu mobil sehingga kondisi mesin tetap aman dan siap untuk berkendara jarak jauh.

Selain itu, untuk membantu pendinginan mesin secara alami, kamu juga bisa melakukan kebiasaan seperti membiarkan mesin pada kondisi netral serta beri waktu beberapa menit setelah sampai tujuan sebelum mematikan mesin.

Itu dia jawaban dari mitos dan fakta membuka kap mesin untuk mendinginkan mesin setelah perjalanan jauh.

(inf/inf)



Sumber : oto.detik.com

Mobil Matic Berhenti di Lampu Merah, Pindah Gigi ke N atau Tetap di D?



Jakarta

Saat menunggu lampu merah, mobil dalam posisi diam. Dalam posisi diam itu, dengan mobil matic haruskah gigi dipindah ke N atau tetap di D?

Mobil matic memang lebih mudah dikendarai. Untuk menjalankan mobil, hanya perlu menginjak pedal gas saat tuas transmisi di posisi D. Sementara untuk berhenti, tinggal menginjak pedal rem. Namun belakangan yang sering menjadi pertanyaan ketika mobil matic dalam posisi diam menunggu lampu merah.

Ada yang menyebut saat posisi diam menunggu lampu merah itu tuas transmisi tidak perlu dipindahkan ke ‘D’ karena hanya sebentar. Tapi ada juga yang bilang harus dipindah ke N. Lalu mana yang tepat?


“Ini sering jg ditanyakan ketika kita berada di kondisi macet atau berada di lampu merah, lampu merah kan kita berhenti nah itu posisi tuas transmisi ada dimana apa berada di D, P, atau N. Dari informasi yg pernah saya dapatkan ketika transmisi matic macet dan lampu merah sebaiknya tidak di posisi D,” jelas Technical Team Aftersales Support Dept.Auto2000 Gesang Pranoto belum lama ini.

Gesang menambahkan bila tuas transmisi tetap di D, maka akan ada beban yang diberikan terhadap transmisi. Padahal posisinya sedang diam atau tidak bekerja.

“Di D, transmisi ini berusaha menggerakkan kendaraan. Nah di lampu merah kan kita menginjak rem, kendaraan ditahan rem nah beban transmisi ditahan komponen rem, maka dari itu sebaiknya itu posisi di N atau P agar posisinya bebas tidak terbebani,” sambung Gesang.

Informasi soal posisi tuas transmisi saat berhenti ini juga bisa diketahui dari buku panduan manual kendaraan. Misalnya di buku panduan manual Avanza tertulis saat berhenti untuk waktu yang lama dan mesin menyala sebaiknya dipindah ke N atau P.

Dari sisi keselamatan, berhenti di lampu merah juga disarankan untuk memindahkan gigi ke N. Terpenting saat gigi dipindah ke posisi N, pedal rem harus diinjak.

“Kenapa harus service brake (rem kaki)? Supaya pengemudi di belakang tahu kalau mobil kita sedang berhenti ditandai dengan lampu rem yang menyala. Kalau parking brake kan lampu rem nggak menyala. Jadi kalau misalnya ada pengemudi dari jauh, dia kecepatannya masih tinggi dia akan reflek injak rem karena lihat lampu rem kita nyala karena pengemudi biasanya sudah reflek kalau lihat lampu rem nyala kita ngerem,” tutur Instruktur Safety Driving SDCI Jacki Aryanto Rumokoi

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Kapan Ban Mobil Harus Diganti?



Jakarta

Ban merupakan komponen vital pada mobil karena langsung bersentuhan dengan permukaan jalan. Ban harus diganti saat sudah digunakan dalam jangka beberapa tahun atau setelah melewati interval kilometer tertentu. Lalu kapan sebaiknya mengganti ban mobil?

PT Sumi Rubber Indonesia, produsen ban Dunlop di Indonesia, dalam keterangan resminya mengatakan, ban perlu diganti saat kembangan ban sudah menyentuh indikator TWI atau Tread Wear Indicator. Selain itu, ban bisa diganti ketika permukaannya sudah memiliki retak, bergelombang, ada benjolan atau ban sudah sering bocor dan ditambal.

Idealnya, ban harus diganti setiap tiga tahun sekali atau ketika ban mobil sudah menyentuh interval jarak tempuh 40 ribu km. Jadi, kendati pemakaian ban belum mencapai tiga tahun, tapi intervalnya sudah melebihi 40 ribu km, maka sebaiknya segera diganti.


Saat mengganti ban, Hal pertama yang harus diperhatikan yaitu tipe dan ukuran ban, dikaitkan dengan medan yang akan kita lalui. Pastikan ban yang digunakan sesuai dengan rekomendasi dari produsen kendaraan dan hanya menggunakan yang sesuai dengan spesifikasi itu untuk menjamin kinerja yang baik pada ban.

Perjalanan darat dengan kondisi jalan yang baik bisa dipilih ban dengan tapak yang lebih rata, sehingga bisa mengurangi kebisingan dan mengoptimalkan efisiensi bahan bakar. Periksa juga label kinerja pada ban seperti label traksi basah, daya cengkeram, kebisingan, dan efisiensi bahan bakar.

“Ban merupakan bagian yang akan menjadi dasar dari bobot dan pergerakan kendaraan, makanya jangan kompromi pada bagian ini, serta selalu pastikan menggunakan produk yang tepat. Selain menggunakan produk yang tepat, lakukan pengecekan rutin untuk menjamin durabilitasnya,” bilang Tomohiro Senna selaku Sales & Marketing Director PT Sumi Rubber Indonesia.

Dunlop Indonesia menyelenggarakan safety campaign yang pada tahun ini diselenggarakan di 10 kota-kota besar Indonesia. Safety campaign diharapkan bisa menyebarluaskan informasi terkait pentingnya perawatan ban yang tepat untuk keamanan dan kenyamanan berkendara.

“Kami terus mendorong awareness kepada masyarakat khususnya pengguna kendaraan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan kendaraan melalui perawatan ban yang tepat. Dengan pemahaman ini diharapkan setiap perjalanan yang dilakukan bisa mencapai tagline yang diusung yaitu More Safety For Your More Fun Journey,” kata Tomohiro.

Tahun 2024 Dunlop telah mencanangkan event safety campaign sejak sebelum libur lebaran. Tim profesional memeriksa kondisi ban dan memberikan penjelasan komprehensif terkait ban yang tepat, secara gratis. Booth juga dirancang menarik, sehingga tidak monoton terlebih disediakan aneka panganan, games yang menarik, hingga merchandise eksklusif.

Setiap konsumen yang datang berkesempatan mendapat souvenir menarik dari Dunlop dengan wheel of fortune, ada voucher diskon spooring, dan bundling program beli ban berkesempatan dapat mobil di periode tertentu.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Mobil Listrik Bisa Tampil Kece dengan Nano Ceramic Coating, Ini Keunggulannya



Jakarta

Banyak cara merawat bodi mobil, salah satu yang sedang populer saat ini adalah nano ceramic coating. Tak hanya untuk mobil konvensional, nano ceramic coating pun bisa diaplikasikan di mobil-mobil listrik. Memang apa ya keunggulan perawatan jenis ini?

Nano ceramic coating merupakan bagian dari auto detailing dengan mengaplikasikan lapisan khusus pada permukaan cat mobil. Dengan menggunakan lapisan baru ini, cat mobil terlindungi dari terik matahari, pengaruh cuaca, oksidasi, juga paparan kotoran dan debu.

Nano ceramic coating merupakan salah satu metode coating yang mengandalkan kecanggihan teknologi masa kini. Jenis coating ini tidak hanya membuat cat mobil kembali mengkilap, tapi juga lebih tahan terhadap goresan. Treatment ini menggunakan bahan utama silika yang mengandung partikel kecil ukuran nano dengan tingkat kerapatan sangat tinggi.


Scuto Indonesia dalam keterangan resmi mengatakan, salah satu nilai plus mobil yang sudah diberi perlindungan nano ceramic yakni kemudahan saat merawat mobil. Sebab mobil dapat dicuci secara berkala dengan mudah dan tanpa pantangan.

Tanpa shampo mobil sekalipun, bodi mobil dapat kembali bersih. Hal ini lantaran area pori-pori cat sudah diproteksi lapisan nano ceramic, sehingga baik noda jamur ataupun kotoran tidak bisa menempel pada pori-pori tersebut.

“Scuto Indonesia ingin mendukung program pemerintah dalam melestarikan lingkungan dengan memberikan benefit lebih kepada pemilik mobil elektrifikasi jenis mobil listrik (BEV) dan hybrid (HEV) di Indonesia,” buka Sugiarto, CEO Scuto Group, dalam keterangannya.

Scuto Indonesia membuat promo khusus yang disebut dengan Scuto Ecodrive yang memang dirancang khusus buat kendaraan berpenggerak motor listrik dengan baterai (BEV) juga mobil-mobil berteknologi hybrid (HEV).

Dalam promo khusus Scuto Ecodrive disebutkan bagi mobil listrik maupun mobil hybrid yang ingin melakukan perlindungan bodi kendaraan pakai teknologi nano ceramic coating Scuto, akan langsung mendapatkan gratis layanan glass shield atau nano coating kaca anti jamur seharga Rp 1,75 juta. Yang lebih menariknya lagi, dengan paket Scuto Ecodrive, Scuto memberikan penambahan garansi menjadi 5 tahun.

Sugiarto menambahkan bahwa promo Scuto Ecodrive berlaku secara nasional di 150 outlet Scuto dan berlaku hingga 31 Mei 2024 mendatang. Selama masa garansi tersebut, konsumen bisa mendapatkan layanan perawatan dengan biaya Rp 500 ribu yang awalnya dihargai sampai dengan Rp 1,5 juta untuk perawatan berkala ini.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Tidur di Mobil dengan AC Menyala Bisa Bikin Tewas Keracunan, Ini Penjelasannya



Jakarta

Sering kali terjadi penumpang mobil tewas saat AC dan mesin menyala. Kematian itu dikaitkan dengan penumpang mobil yang tidur dengan AC menyala dan dianggap keracunan AC.

Auto2000 meluruskan anggapan itu. Yang tepat adalah, korban tewas karena keracunan gas Carbon Monoksida (CO) yang masuk ke dalam kabin mobil. Gas CO tidak dapat dihindarkan karena merupakan sisa pembakaran yang dikeluarkan via knalpot.

Bahayanya, gas ini bisa menggantikan oksigen di dalam darah ketika mengikat sel darah, merampas oksigen jantung, otak, dan organ vital lainnya. Dampaknya, penumpang rentan mengalami keracunan gas CO karena sifat gas ini yang tidak berbau sehingga sulit dikenali.


Gas CO yang menyelinap ke dalam mobil menjadi sangat berbahaya karena gejala keracunan gas ini sulit disadari, seperti badan lemas, mengantuk, sakit kepala, mual, muntah, sakit pada dada, dan seperti berhalusinasi. Jika kadarnya sudah tinggi bisa menyebabkan hilang kesadaran.

Karena ciri-cirinya tersamarkan, akan sulit mencari pertolongan karena badan terlalu lemas, bahkan untuk sekadar membuka pintu mobil. Oleh karena itu, banyak korban keracunan gas CO yang tidak tertolong lantaran menghirup gas berbahaya ini saat tidur di dalam mobil ber-AC.

Kadang penumpang memaksakan tidur dengan menyalakan AC supaya kabin tetap dingin. Padahal, kabin tertutup rapat dan mesin mobil beroperasi supaya AC tetap dingin. Begitu gas CO berhasil masuk ke dalam kabin dan kadarnya meningkat karena tidak ada ventilasi udara, maka penumpang akan keracunan gas yang tidak berciri ini.

Sumber CO yang menjadi racun bagi tubuh penumpang kendaraan berasal dari sisa pembakaran mesin. Sebenarnya, pipa knalpot didesain ke belakang mobil supaya gas buang tidak keluar di bawah dek dan masuk ke dalam kabin. Namun karena kondisi tertentu, misalnya karat, pipa knalpot bisa bocor sehingga menyebabkan gas buang keluar di bawah dek mobil. Gas buang yang terakumulasi bisa menyusup masuk ke dalam kabin jika ada lubang meskipun hanya seujung jarum.

Apalagi kalau sampai tercipta lubang yang cukup besar akibat karat di bodi mobil, terutama di dek bawah. Kalau tidak diatasi, karat akan menyebabkan bodi berlubang dan membuka jalur masuknya gas buang. Karet bodi yang sudah getas juga bisa menjadi akses masuk, dan ini terdeteksi di firewall antara kabin dan ruang mesin.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah keracunan gas CO di dalam kabin mobil. Pertama, saat mobil berhenti, jangan duduk di dalam mobil dalam jangka waktu lama. Padahal di saat bersamaan, mesin mobil dan AC tetap nyala. Keadaan akan semakin buruk ketika parkir di dalam gedung parkir, garasi, atau ruang tertutup lainnya.

Kedua, kalau terpaksa berdiam di dalam mobil, buka sedikit kaca samping sekitar 3-5 cm untuk membantu sirkulasi udara luar. Tapi solusi ini tidak dianjurkan karena risiko keracunan tetap tinggi, khususnya kalau ada anak kecil atau lansia.

Ketiga, segera keluar dari mobil saat mulai terasa gejala awal seperti tiba-tiba mengantuk, badan lemas, atau pusing padahal kondisi badan sehat. Kalau badan terlalu lemah, tekan klakson kuat-kuat untuk memancing perhatian orang di luar mobil.

Selanjutnya, rutin servis berkala menjadi kunci utama mencegah keracunan gas CO di dalam mobil. Ketika servis berkala, seluruh komponen mobil diperiksa, termasuk potensi kebocoran di kabin mobil, dan mesin beserta saluran gas buang.

Pemilik kendaraan juga diminta untuk memperhatikan ambang batas emisi kendaraan. Ambang batas emisi di Indonesia berpatokan pada parameter Karbon Monoksida (CO) 1,5% Vol dan hidrokarbon (HC) 200 ppm Vol. Supaya tetap terjaga, pemilik kendaraan disarankan untuk melakukan uji emisi.

Hasil dari uji emisi akan dimanfaatkan untuk mengecek kondisi mesin mobil. Teknisi akan mencari solusi jika ternyata kadar emisi mobil melampaui ambang batas karena berarti ada komponen mesin bermasalah yang memicu pembakaran yang tidak sempurna.

Padahal, pembakaran yang sempurna bisa menekan angka CO karena minimnya endapan karbon sisa pembakaran di ruang bakar. Untuk itu, kondisi busi menjadi salah satu aspek pengecekan. Kebocoran oli yang ikut terbakar bisa meningkatkan nilai CO, di mana angka Air Fuel Ratio (AFR) harus tepat guna memperoleh pembakaran yang sempurna.

“Kadar gas CO dapat dijaga di bawah ambang batas dengan rutin servis berkala di bengkel Auto2000 atau memanggil layanan THS – Auto2000 Home Service. Selain itu, servis berkala juga dapat membantu mendeteksi kalau ada kebocoran di kabin mobil yang dapat berbahaya kalau sampai kemasukan gas beracun, termasuk potensi kerusakan pada saluran knalpot. Silakan booking servis berkala via websiteAuto2000.co.id,” tutur Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000, Selasa (7/5/2024).

(rgr/dry)



Sumber : oto.detik.com

Pahami Rumus 3 Detik di Jalan Tol untuk Mencegah Tabrakan Beruntun


Jakarta

Kecelakaan beruntun di jalan tol sudah sering terjadi. Tak jarang, kecelakaan tersebut melibatkan belasan kendaraan dan merenggut banyak korban jiwa.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan beruntun di jalan tol. Salah satu pemicunya karena pengendara yang tidak mau menjaga jarak aman.

Sebenarnya, ada cara untuk mencegah terjadinya tabrakan beruntun di jalan tol, yakni dengan menerapkan rumus tiga detik. Apa maksudnya? Simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel ini.


Memahami Rumus 3 Detik di Jalan Tol

Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan, setiap pengendara yang melintas di jalan tol wajib menjaga jarak aman. Oleh karenanya, gunakan rumus tiga detik di jalan tol.

Rumus perhitungan waktu ini berfungsi untuk meminimalisir dan menghindari bahaya kecelakaan di jalan tol, khususnya karena kurang menjaga jarak aman dengan pengendara lain.

Apa maksud dari rumus tiga detik di jalan tol? Jadi, pengendara wajib menjaga jarak dengan perhitungan tiga detik. Caranya mudah, temukan patokan yang cukup besar dan tidak bergerak di sepanjang jalan. Bisa pohon, tiang lampu, ataupun benda lainnya.

Ketika kendaraan di depan telah melewati patokan yang telah kamu tentukan, mulai hitung dalam hati dengan angka 1.000 dan 1, 1.000 dan 2, lalu 1.000 dan 3. Pastikan kendaraanmu melewati patokan yang sama pada akhir hitungan. Jika sudah tepat maka detikers telah memenuhi jarak yang aman yakni selama tiga detik.

Apakah Rumus 3 Detik di Jalan Tol Efektif?

Menurut BPJT, rumus tiga detik di jalan tol sudah sesuai dengan reaksi pengemudi. Jadi, waktu 1,5-2 detik merupakan lama waktu persepsi manusia sebagai pengendara dalam mengemudikan kendaraannya dan melihat kendaraan lain di depan pada saat melakukan pengereman mendadak.

Lalu, butuh waktu sekitar 0,5-1 detik bagi seorang pengendara mendapatkan reaksi secara cepat untuk menghentikan kendaraan dengan tenang sesuai jarak aman berkendara. Cara ini agar tidak menabrak kendaraan di depannya yang telah melakukan pengereman mendadak.

“Penghitungan rumus 3 detik tersebut diharapkan untuk tetap menjaga jarak aman saat mengerem kendaraan mendadak, sehingga kendaraan tidak langsung menabrak kendaraan di depan, begitupun kendaraan di belakang yang juga menjaga jarak dengan aman,” sebut BPJT.

“Dibutuhkan fokus yang cukup tinggi saat berkendara di Jalan Tol serta jangan lengah saat sedang mengemudikan kendaraan. Pastikan kendaraan dalam kondisi aman dan tetap patuhi aturan berkendara dengan benar,” lanjutnya.

Tips Berkendara Aman di Jalan Tol

Selain menjaga jarak aman, sebenarnya masih ada sejumlah hal yang harus diperhatikan ketika berkendara di jalan tol. Mengutip laman Auto2000, berikut beberapa tipsnya:

  1. Pastikan kendaraan dalam kondisi optimal sebelum berkendara, terlebih jika menempuh perjalanan ke luar kota dan melalui jalan tol.
  2. Pastikan juga diri sendiri dalam kondisi fit. Sebab, perjalanan jauh kerap membuat pengemudi jadi mudah lelah.
  3. Gunakan jalur yang sesuai. Ingat, jalur paling kanan hanya untuk kendaraan yang hendak mendahului, sedangkan bahu jalan dipergunakan untuk kendaraan darurat.
  4. Patuhi batas kecepatan sesuai ketentuan. Jangan berkendara terlalu kencang ataupun pelan karena bisa membahayakan diri sendiri dan pengendara lain.
  5. Tetap fokus dan selalu waspada. Walau detikers sudah berkendara dengan hati-hati, namun masih ada pengendara lain yang berkendara secara sembrono. Hal tersebut berisiko menyebabkan kecelakaan.

Demikian penjelasan mengenai rumus tiga detik di jalan tol. Semoga artikel ini dapat menambah pemahaman detikers dalam berkendara.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Lampu Indikator Bensin Menyala, Mobil Masih Bisa Melaju Berapa Km?


Jakarta

Setiap kendaraan kini telah mengusung lampu indikator bensin di bagian panel instrumen kemudi. Fitur ini membantu pengemudi untuk mengetahui apakah bensin masih penuh atau sudah hampir habis.

Apabila bensin sudah mulai kosong, nantinya lampu indikator bensin akan menyala. Dengan begitu, detikers harus segera mencari SPBU terdekat untuk mengisi ulang BBM.

Namun, apa jadinya kalau lampu indikator bensin sudah menyala namun tidak menemukan SPBU terdekat? Tentu ada rasa khawatir kalau mobil akan mogok di jalan.


Tapi jangan khawatir, walaupun lampu indikator bensin sudah menyala dan menunjukkan simbol ‘E’, sebenarnya mobil masih bisa melaju sejauh beberapa kilometer, lho.

Sejauh Mana Mobil Dapat Melaju Ketika Indikator Bensin Menyala?

Dilansir situs Dubizzle, sebenarnya setiap mobil memiliki konsumsi bahan bakar yang berbeda-beda. Jadi, tak semua mobil bisa dipukul sama rata.

Akan tetapi, sejumlah ahli berpendapat bahwa saat lampu indikator bensin menyala umumnya bahan bakar yang tersisa di tangki masih ada sekitar 10-15% dari total kapasitas maksimal bensin.

Langkah ini dilakukan oleh produsen otomotif agar pengendara masih bisa mencapai SPBU terdekat meski jumlah bahan bakar tinggal sedikit. Hal ini sangat membantu detikers terlebih saat melakukan touring ke luar kota, yang mana jarak antar SPBU cukup jauh.

Sebagai contoh, sebuah mobil memiliki kapasitas tangki 60 liter. Apabila mobil tersebut terus berjalan sampai bensin mulai habis, maka lampu indikator bensin akan menyala ketika bahan bakar menyisakan 6-9 liter di dalamnya.

Sedangkan untuk jarak tempuhnya, hal ini tergantung dari konsumsi bahan bakar itu sendiri. Jika bahan bakar tersisa 4 liter dengan konsumsi BBM 1:15, mobil kira-kira masih bisa berjalan sejauh 60 km.

Namun, jika konsumsi BBM 1:10 dengan sisa bensin 4 liter di dalamnya, maka mobil hanya bisa berjalan sekitar 40 km saja.

Dampak Membiarkan Bensin Mobil dalam Kondisi Habis

Memang, mobil masih bisa berjalan hingga puluhan kilometer saat indikator bensin sudah menyala. Akan tetapi, hal tersebut tidak disarankan kecuali dalam keadaan darurat.

Sebab, kebiasaan buruk tersebut dapat merusak komponen di dalam mobil. Mengutip laman Astra Daihatsu, berikut dampak dari membiarkan bensin mobil dalam kondisi habis.

1. Kerusakan pada Pompa Bahan Bakar

Dampak yang pertama adalah dapat merusak pompa bahan bakar. Umumnya, pompa bahan bakar didinginkan dan dilumasi oleh bensin yang ada di sekitarnya.

Nah, jika tangki bensin dibiarkan kosong maka pompa bahan bakar dapat lebih cepat panas dan berisiko mengalami keausan.

2. Penyumbatan Injektor

Masalah lain yang ditimbulkan adalah terjadi penyumbatan injektor. Sebab, bensin yang mengalir lewat injektor berfungsi membersihkan kotoran atau endapan yang dapat terbentuk di dalamnya.

Apabila tangki bahan bakar dibiarkan kosong, hal ini berisiko menyebabkan penumpukan kotoran di injektor, sehingga terjadi penyumbatan yang berakibat mengganggu aliran bahan bakar.

3. Kondensasi Air

Saat tangki bensin hampir kosong, hal tersebut menyebabkan ada ruang udara di dalamnya. Nah, udara tersebut mengandung uap air yang kemudian dapat mengalami kondensasi di dalam tangki ketika suhu menurun.

Jika bensin dibiarkan kosong, uap air dapat menyebabkan masalah seperti karat, korosi, hingga kerusakan pada komponen bahan bakar. Oleh sebab itu, disarankan untuk menjaga level bahan bakar kendaraan di setengah atau seperempat tangki BBM.

Jadi, sebaiknya segera isi bahan bakar kalau indikator bensin sudah menyisakan 2 bar. Selain menjaga keawetan komponen mobil, hal ini juga dapat mencegah mobil mogok karena kehabisan bensin di tengah jalan.

Perlu diketahui, lampu indikator bensin juga bisa menyala meski baru saja mengisi BBM. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada alat pengukuran bensin sehingga tidak terbaca.

Demikian penjelasan mengenai lampu indikator bensin menyala. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com