Category Archives: Tips Otomotif

Catat! Nggak Perlu Lama-lama, Panasin Mobil Cuma Perlu Selama Ini



Jakarta

Memanaskan mobil menjadi kegiatan yang penting untuk dilakukan sebelum memulai aktivitas berkendara. Namun, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan mobil secara efektif?

Perlu diketahui, kegiatan memanaskan mobil tidak perlu dilakukan pada siang hari. Selama ini banyak orang salah persepsi, karena bukan kondisi cuacanya yang penting, melainkan berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk memanaskan mobil. Kegiatan memanaskan mobil juga tidak perlu dilakukan setiap hari.

Hal ini diungkapkan oleh seorang mekanik bernama Craig dalam sebuah video yang dibagikan akun TikTok @walsallwood_tyre. Dia menyarankan pengemudi untuk memanaskan kendaraannya selama kurang lebih 5-10 menit saja. Hal ini agar mesin terbiasa dengan suhu rendah dan melancarkan sirkulasi oli dalam mesin.


“Lima hingga sepuluh menit membiarkan mesin dalam keadaan idle (diam) akan lebih dari cukup untuk memasukkan panas ke dalam mesin dan mencoba mengurangi keausan awal mesin,” kata Craig selaku mekanik di Walsall Wood Tire & Service, dikutip The Sun.

“Ingat teman-teman bahwa 90% kerusakan mesin terjadi dalam lima menit pertama saat idle (diam),” sambungnya.

Memanaskan mesin memberikan waktu bagi oli, minyak rem, dan minyak transmisi untuk memanas dan mengalir di sekitar sistem sebelum mengaktifkan komponen yang bergerak. Ini akan melumasi mesin dengan lebih baik dan mencegah keausan berlebih pada bagian-bagian penting seperti piston dan kopling.

Craig juga menambahkan bahwa lamanya waktu yang diperlukan untuk pemanasan bergantung pada faktor-faktor seperti ukuran mesin mobil dan cuaca hari itu. Jika kendaraan Anda memiliki mesin besar atau kondisi sangat dingin, mobil memerlukan waktu lebih banyak untuk dipanaskan.

Sementara itu, jika mobil lebih sering dipakai untuk kegiatan sehari-hari tidak perlu memanaskannya secara berlebihan, karena itu justru bisa berisiko membuat bensin merembes ke oli, sehingga sifat pelumas minyak menjadi rusak. Ini justru akan berisiko meningkatkan keausan pada mobil.

Dengan memanaskan mobil secara efektif, hal ini dapat memperpanjang umur mesin dan girboks. Pemilik mobil bisa menghemat kemungkinan biaya perbaikan yang mahal.

(rgr/mhg)



Sumber : oto.detik.com

Boleh Neduh tapi Jangan di Kolong Jembatan, Jangan!



Jakarta

Memasuki musim hujan, para pengendara motor harus lebih hati-hati dan memerhatikan tips-tips berkendara yang aman. Saat mengalami kondisi hujan di jalanan, pemotor boleh-boleh saja berteduh, tapi jangan di kolong jembatan, karena itu bisa mengganggu lalu lintas.

Air hujan yang langsung mengenai tubuh bisa mengganggu penglihatan hingga konsentrasi pengendara. Selain itu, pengendara juga harus waspada dan mencegah terjadinya aquaplaning saat berkendara.

Aquaplaning adalah sebuah gejala, di mana objek yang bergerak di atas permukaan air tidak menempel ke permukaan di bawah air. Motor dengan bannya yang menempel ke permukaan jalan gampang sekali mengalami aquaplaning ketika ada genangan air.


Maka untuk menunjang keselamatan, para pengendara perlu mengetahui tips berkendara yang aman ketika hujan. Beberapa tips berikut perlu diterapkan agar terhindar dari kecelakaan.

1. Gunakan Safety Gear yang Tepat

Jas hujan model setelan (atasan dan bawahan), helm dengan visor bening, sepatu anti air yang terbuat dari bahan karet, juga sarung tangan.

2. Pastikan Motor dalam Keadaan Baik

Pastikan kondisi rem pakem, kembangan ban bagus/tidak gundul, tekanan ban sesuai dengan standar pabrikan, electrical/lampu berfungsi baik, kondisi cover body yang baik dan tidak terbuka. Ingat, air yang masuk dapat menyebabkan korsleting di bagian komponen electrical.

3. Kurangi Kecepatan

Pengendara perlu mengurangi kecepatan saat melewati genangan air untuk mencegah terjadinya aquaplaning.

4. Jaga Jarak Aman

Berkendara saat kondisi hujan atau jalan yang basah diperlukan jarak yang aman untuk menghindari kecelakaan, karena jalan lebih licin sehingga traksi atau daya cengkeram pada roda motor berkurang. Terlebih saat jarak pandang pendek ketika hujan. Ini untuk menghindari tabrakan antar pengguna jalan.

5. Mengatur Penggunaan Rem

Lakukan pengereman dengan halus serta perlahan, dan menggunakan rem depan dan belakang agar lebih pakem. Karena saat kondisi hujan, daya cengkeram roda terhadap permukaan jalan basah menjadi berkurang, sehingga untuk menghindari slide atau tergelincir saat melakukan pengereman atur tekanan rem dan jaga jarak pengereman agar motor lebih mudah dikendalikan.

6. Selalu Waspada

Berusaha untuk tetap fokus terhadap sekitar kita, baik itu kendaraan lain, jalan yang berlubang dan ada orang yang menyebrang, dengan tetap waspada serta menjaga fokus akan membantu pengendara untuk mengatur kecepatan pada kecepatan aman.

7. Berhenti dan Berteduh Jika Diperlukan

Sebaiknya berteduh bila hujan dirasa terlalu deras. Sebab, pada cuaca tertentu, potensi pohon tumbang, banjir, hingga tanah longsor bisa saja terjadi, tapi jangan berteduh di bawah jembatan atau terowongan, hal tersebut dapat mengganggu pengguna jalan lain.

Telah berulang kali terjadi, pemotor yang berteduh di bawah jembatan penyeberangan atau fly over mengakuisisi badan jalan sampai separuhnya, bahkan lebih. Ini kemudian berujung pada kemacetan panjang.

“Poin paling utama dalam berkendara ketika musim hujan ataupun tidak, yakni keadaan fisik pengendara dan kondisi motor harus dipastikan dalam keadaan yang prima. Hal tersebut sangat penting karena untuk menghindari terjadinya kecelakaan atau mogok di jalan. Pengendara harus selalu mempersiapkan kendaraan dengan baik dan lakukan perawatan secara berkala agar kondisi kendaraan selalu maksimal,” ucap Fajar Afriansyah, Instruktur YRA Jakarta.

Sejumlah pengendara motor berteduh di kolong jembatan layang bus TransJakarta, Selasa (28/12/2021). Meski membuat lalu lintas macet, mereka nekat berteduh agar terhindar dari guyuran hujan.Sejumlah pengendara motor berteduh di kolong jembatan layang bus TransJakarta, Selasa (28/12/2021). Meski membuat lalu lintas macet, mereka nekat berteduh agar terhindar dari guyuran hujan. Foto: Rengga Sencaya

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

Ini Fungsi Rack Steer Mobil dan Ciri-cirinya Saat Sudah Rusak


Jakarta

Ada banyak sekali komponen pada mobil yang harus diperhatikan fungsi dan perawatannya, salah satunya adalah rack steer. Sayangnya, banyak pemilik kendaraan yang kurang memperhatikan kondisi rack steer.

Padahal, kalau rack steer sudah rusak hal ini sangat berbahaya, lho. Sebab, komponen ini berkaitan langsung antara setir kemudi dengan roda dan kaki-kaki mobil.

Lantas, apa sih sebenarnya rack steer itu? Lalu seperti apa ciri-ciri rack steer sudah rusak? Simak pembahasannya secara lengkap berikut ini.


Apa Itu Rack Steer?

Rack steer adalah komponen penghubung antara setir mobil dengan kaki-kaki mobil. Jika komponen yang satu ini mengalami kerusakan, alhasil kinerja power steering jadi kurang maksimal.

Mengutip laman Auto 2000, cara kerja rack steer terbilang sederhana. Jadi, rack steer akan mengarahkan ban mobil untuk berbelok sesuai perintahmu. Dengan begitu, proses pemutarannya akan sesuai dengan lingkar setir mobil.

Yang sering jadi masalah adalah ketika arah ban tidak sesuai dengan kemudi mobil. Nah, hal ini bisa dipastikan ada masalah atau kerusakan pada rack steer mobil detikers.

Komponen di Dalam Rack Steer

Perlu diketahui bahwa rack steer mobil terdiri dari enam komponen krusial. Apa saja komponen tersebut? Simak di bawah ini:

1. Roda Gigi Pinion

Roda gigi pinion adalah suatu komponen yang terhubung dengan universal joint dan steering column yang menghubungkan dengan bagian rack steer.

2. Batang Rack

Batang rack berfungsi meneruskan pergerakan dari pinion, lalu mengubah arah putaran sebelum akhirnya disalurkan ke roda mobil.

3. Ball Joint

Ball joint merupakan komponen yang terdapat di antara steering knuckle dan arm. Fungsi utama ball joint adalah untuk menciptakan tingkat kenyamanan pada pergerakan roda kemudi.

4. Rumah Rack

Rumah rack adalah bagian yang dipakai untuk menempatkan piston dalam sistem power steering.

5. Tie Rod

Tie rod memiliki bentuk panjang yang berfungsi untuk menghubungkan rack melalui ball joint dengan knuckle roda.

6. Boot Steer

Komponen yang terakhir adalah boot steer. Fungsinya sebagai pelindung karet yang bertujuan untuk mencegah ball joint dari kotoran dan kerusakan.

Tanda-tanda Rack Steer Rusak

Seperti pada komponen mobil lainnya, rack steer juga bisa mengalami kerusakan seiring masa pemakaian. Jangan anggap remeh rack steer rusak, karena hal ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kecelakaan.

Lantas, apa saja tanda-tanda rack steer rusak? Simak di bawah ini.

1. Muncul Suara di Roda

Tanda-tanda rack steer rusak yang pertama adalah muncul suara di bagian roda. Apabila kamu mendengar suara memekik atau berdengung di roda saat mobil tengah melaju, itu artinya ada masalah di bagian rack steer.

2. Timbul Getaran di Setir

Ketika tengah berkendara dan timbul getaran di setir mobil, hal ini bisa jadi pertanda kalau drive belt mengalami masalah. Sedikit informasi, drive belt membutuhkan tegangan yang tepat agar bisa bekerja dengan optimal.

3. Setir Terasa Berat Saat Dibelokkan

Tanda-tanda lain kalau ada kerusakan di bagian rack steer adalah setir akan terasa berat ketika di belokan. Dalam sejumlah kasus, setelah mobil berbelok dan setir diluruskan kembali, mobil justru tetap berbelok karena roda masih ke arah kiri atau kanan.

Tips Mencegah Rack Steer Rusak

Untuk mencegah rack steer rusak di kemudian hari, sebaiknya detikers rutin merawat komponen ini secara maksimal. Lantas, bagaimana tips mencegah rack steer rusak? Berikut penjelasannya.

1. Hindari Jalan Berlubang

Ketika detikers berkendara di jalan, usahakan hindari jalan yang berlubang. Sebab, guncangan atau hentakan keras ketika melewati jalan berlubang dapat menyebabkan kerusakan di power steering yang akhirnya turut mempengaruhi rack steer.

2. Hindari Banjir

Selain itu, jangan sekali-sekali nekat menerobos banjir. Soalnya, ketika banjir sudah merendam komponen power steering, hal ini dapat mempengaruhi fungsi kelistrikan sehingga bisa rusak.

3. Hindari Ban Berbelok Saat Parkir

Banyak pengendara yang tak sadar kalau ban mobilnya berbelok ke kiri atau ke kanan saat diparkir. Mungkin terkesan sepele, namun lama kelamaan dapat membuat power steering dan ball joint mudah aus, sehingga umur pemakaiannya lebih pendek dan jadi mudah rusak.

Itu dia pembahasan mengenai rack steer, mulai dari pengertian hingga tanda-tandanya saat sudah rusak. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi detikers.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Ini Kelebihan dan Kekurangan Kopling Hidrolik di Motor


Jakarta

Kopling hidrolik menjadi salah satu opsi alternatif bagi para bikers saat berkendara. Umumnya, kopling hidrolik banyak dipakai oleh pengendara motor sport untuk menggantikan kopling manual.

Sebab, penggunaan kopling manual akan terasa pegal dan lelah. Apalagi jika detikers memakai motor sport untuk aktivitas sehari-hari seperti pergi ke kantor, tentu hal ini bikin capek.

Ada sejumlah kelebihan yang dimiliki oleh kopling hidrolik. Akan tetapi, ketahui juga berbagai kekurangan dari penggunaan kopling yang satu ini.


Lantas, apa kelebihan dan kekurangan kopling hidrolik motor? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

Cara Kerja Kopling Hidrolik

Bagi detikers yang belum tahu cara kerjanya, kopling hidrolik memanfaatkan zat cair seperti minyak yang berfungsi untuk memindahkan daya dari piston ke master rem. Sekilas, cara kerja kopling ini mirip dengan cakram rem.

Pada rem cakram, minyak rem dan piston berfungsi untuk mendorong kampas rem, sehingga pengendara tak perlu banyak tenaga untuk menarik tuas rem. Nah, cara tersebut juga mirip pada kopling hidrolik.

Dilansir situs Suzuki, cara kerja kopling hidrolik dimulai saat kamu menarik tuas kopling. Hal ini membuat master kopling tertekan dan minyak langsung mengalir ke selang. Kemudian, minyak itu akan menuju piston bawah dan tuas pembebas atau stut kopling akan terdorong.

Kelebihan Kopling Hidrolik

Setelah mengetahui cara kerja kopling hidrolik, hal ini memberikan sejumlah keuntungan bagi para bikers saat berkendara. Salah satu alasan banyak pengendara yang beralih ke kopling hidrolik karena lebih ringan.

Fungsi kopling hidrolik akan sangat terasa jika detikers berkendara di jalanan yang macet. Dengan memakai kopling hidrolik, alhasil tanganmu nggak gampang pegal saat menarik tuas kopling.

Selain lebih ringan, penggunaan kopling hidrolik juga terbilang mudah dan minim perawatan. Oleh sebab itu, banyak bikers khususnya motor sport yang beralih ke kopling hidrolik.

Kekurangan Kopling Hidrolik

Meski begitu, ada juga sejumlah kekurangan dari penggunaan kopling hidrolik, salah satunya feel pengendara terhadap kopling jadi terganggu sehingga bikin kurang nyaman.

Selain itu, penggunaan master kopling yang bagus juga berpengaruh terhadap kinerja kopling hidrolik. Apabila memakai master kopling yang kurang bagus, maka tarikan balik tidak akan muncul. Bagi detikers yang ingin menggantung kopling tentu rasanya akan aneh.

Lalu, jika sepeda motor tidak menggunakan piston yang kualitas terbaik maka siap-siap bakal rawan jebol. Hal ini umumnya disebabkan karena penggunaan per kopling terlalu keras.

Walaupun tangan akan terasa empuk saat menarik tuas kopling hidrolik, akan tetapi muncul beban yang sangat besar pada komponen piston pendorong. Soalnya, piston tak hanya bekerja untuk mendorong sistem kopling, namun juga menahan tekanan balik dari per saat kamu menarik tuas kopling.

Maka dari itu, hindari menarik tuas kopling terlalu keras dengan sengaja. Selain itu, perhatikan sparepart yang digunakan saat kamu ingin beralih ke kopling hidrolik.

Demikian pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan kopling hidrolik pada sepeda motor beserta cara kerjanya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers yang ingin beralih ke kopling hidrolik.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Begini Cara Jumper Aki Mobil yang Aman dan Benar


Jakarta

Apakah detikers pernah mengalami mobil sulit di starter hingga berkali-kali? Jika iya, hal tersebut bisa disebabkan oleh kondisi aki yang sudah tidak optimal.

Selain itu, mobil yang sulit di starter bisa disebabkan karena mobil sudah tidak dinyalakan selama berminggu-minggu. Untuk mengatasi masalah tersebut, umumnya pengendara akan melakukan jumper aki.

Sebagai informasi, jumper aki berfungsi untuk memancing agar aki mobil yang telah soak dapat bekerja kembali. Untuk melakukan jumper aki, detikers butuh aki mobil lainnya yang berfungsi dengan baik sebagai ‘pendonor’.


Aki yang dipakai sebagai pendonor tersebut bisa berasal dari mobil lain atau aki yang sedang tidak dipakai namun kondisinya masih oke. Lantas, bagaimana cara jumper aki mobil yang aman dan benar? Simak penjelasannya berikut ini.

Cara Jumper Aki Mobil yang Aman dan Benar

Dilansir situs Auto 2000, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan jumper aki mobil. Biar nggak salah, simak cara-caranya di bawah ini.

1. Mempersiapkan Alat-alat

Sebelum melakukan jumper aki, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu alat-alatnya. Jangan khawatir, jumper aki tak membutuhkanya banyak alat, cukup menyediakan aki yang masih baik dan kabel jumper.

Pastikan voltase atau daya listrik aki dalam kondisi baik. Lalu, gunakan kabel untuk jumper aki mobil yang sesuai. Kabel jumper sendiri dapat kamu beli di toko online maupun offline.

2. Mengatur Posisi Mobil

Ketika alat-alat sudah siap, kini saatnya mengatur posisi mobil. Jika detikers melakukan jumper aki dari mobil lain, pastikan mobilmu dan mobil yang menjadi pendonor dalam kondisi sejajar atau saling berhadapan dengan jarak yang dekat.

Jika kamu menggunakan mobil bertransmisi manual, posisikan transmisi di netral (N). Sedangkan untuk mobil bertransmisi otomatis posisikan dalam transmisi ‘P’ atau parkir. Oh ya, aktifkan rem tangan agar mobil tetap pada posisinya.

Sebelum melakukan jumper aki, pastikan seluruh sistem kelistrikan mobil dalam kondisi mati. Kemudian cabut kontak untuk memastikan seluruh sistem kelistrikan mati. Setelah itu, buka kap mobil dan cek posisi aki untuk memulai proses jumper.

3. Menghubungkan Kedua Aki dengan Kabel Jumper

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan kedua aki menggunakan kabel jumper berwarna merah. Sekilas, kabel ini terlihat seperti kabel pada umumnya. Namun, kabel jumper memiliki penjepit di kedua ujungnya.

Untuk menghubungkan kedua aki dengan kabel jumper, detikers harus paham posisi kutub terminal positif dan negatif dari kedua aki yang dipakai. Posisi kutub aki positif ditandai dengan simbol ‘+’ sedangkan negatif dilambangkan dengan ‘-‘.

Kutub terminal positif harus dihubungkan dengan kutub positif, begitupun juga dengan kutub yang negatif. Pastikan penjepit kabel jumper terpasang dengan benar pada kutub-kutub tersebut.

4. Mulai Menghidupkan Mesin Mobil

Setelah kabel jumper terhubung, langkah selanjutnya adalah menghidupkan mesin mobil. Nah, mesin yang dihidupkan pertama kali adalah mobil yang bertugas sebagai pendonor aki, baru setelah itu menghidupkan mesin mobil yang akinya soak.

Diamkan mobil selama beberapa saat dalam kondisi menyala sampai arus listrik dari aki pendonor mencapai aki yang soak. Apabila aki yang soak mulai terlihat nyala kembali, proses jumper aki telah selesai.

Sebagai catatan, mobil dengan komponen alternator yang masih baik umumnya tidak memakan waktu lama dalam proses jumper aki.

5. Lepas Kabel Jumper

Ketika aki yang soak telah hidup kembali, kini saatnya melepas kabel jumper. Disarankan untuk melepas kabel dari kutub negatif yang terhubung pada aki rusak terlebih dahulu, baru kemudian melepas kabel negatif yang terhubung pada aki pendonor.

Setelah itu, kamu perlu melepas kabel jumper dari kutub positif pada aki yang rusak terlebih dahulu, baru kemudian melepas kabel positif yang terhubung di aki pendonor.

Demikian penjelasan mengenai cara jumper aki mobil yang aman dan benar. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Fungsi Oil Cooler, Cara Kerja, Perawatan, dan Jenis Pendingin


Jakarta

Salah satu komponen dalam sistem pendingin pada kendaraan adalah oil cooler. Fungsi oil cooler sesuai dengan namanya, yaitu untuk mendinginkan oli.

Simak penjelasan lengkap mengenai oil cooler dalam artikel ini, termasuk cara kerja dan perawatannya agar awet. Ketahui juga jenis-jenis sistem pendingin selain oil cooler.

Apa Itu Oil Cooler?

Dikutip dari buku Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor SMK/MAK Kelas XII (2019) oleh Z Furqon, ST dan Drs Joko Pramono, serta situs MotoFour, oil cooler adalah bagian dari sistem pendinginan kendaraan yang memiliki bentuk mirip radiator, namun lebih kecil.


Oil cooler terdiri dari beberapa kisi-kisi vertikal atau horizontal, dan biasanya terbuat dari aluminium. Seperti namanya, oil cooler dapat mendinginkan oli yang bersirkulasi pada mesin yang panas.

Fungsi Oil Cooler

Fungsi dari oil cooler ada dua, yaitu mengurangi risiko mesin overheating sekaligus agar mesin tetap awet.

1. Mengurangi Risiko Overheating

Dari situs MotoFour, dijelaskan bahwa oli pada dasarnya berfungsi menjadi pelumas agar komponen tetap dingin dalam menjalankan tugasnya.

Oli yang telah bersirkulasi ke seluruh bagian mungkin akan sangat panas akibat gesekan yang dihasilkan mesin saat beroperasi.

Nah, fungsi oil cooler adalah untuk mendinginkan oli sebelum mengedarkan oli dan melumasi seluruh komponen motor.

Dengan demikian, oil cooler berfungsi mengurangi risiko overheating pada mesin. Tanpa oil cooler, oli yang beredar akan panas dan membuat mesin juga semakin panas.

2. Memperpanjang Umur Mesin

Ketika oil cooler mampu menjalankan fungsinya mendinginkan oli sebelum mengalirkan ke seluruh komponen, maka mesin pun dapat bekerja dengan optimal.

Mesin yang bekerja dengan baik akan membuatnya tetap awet dan dapat digunakan dalam waktu yang panjang.

Cara Kerja Oil Cooler

Pada kendaraan dengan oil cooler, oli akan akan bersirkulasi ke seluruh bagian pada saat mesin hidup. Sirkulasi ini akan dilewatkan oil cooler dan akan bersirkulasi melalui tabung yang dilapisi sirip penyerap panas.

Saat motor berjalan, udara dari depan akan menerpa oil cooler, sehingga panas dari oil cooler akan pindah ke udara bebas. Hal ini menyebabkan oli menjadi dingin dan siap dialirkan kembali ke seluruh komponen untuk mencegah mesin terlalu panas.

Perawatan Oil Cooler

Dalam buku Siswa Keterampilan Pilihan: Perbengkelan Sepeda Motor (2017) dari Kemdikbud, kamu dapat melakukan perawatan oil cooler sendiri dengan langkah-langkah berikut ini:

  • Posisikan sepeda motor dengan standar tengah
  • Buka sepeda motor menggunakan obeng kembang
  • Siapkan bak penampung oli
  • Buka baut saluran dan pengikat oil cooler pada mesin
  • Lepaskan oil cooler pada mesin
  • Bersihkan kisi-kisi oil cooler menggunakan air
  • Semprot saluran pipa dan selang oil cooler dengan udara bertekanan
  • Pasang dan rakit kembali oil cooler
  • Nyalakan sepeda motor agar oli bersirkulasi
  • Matikan sepeda motor
  • Cek tinggi oli pada batas cukup
  • Tambahkan oli jika kurang

Jenis Sistem Pendingin

Jenis sistem pendingin pada motor ada tiga, yaitu sistem pendingin udara, sistem pendingin cairan, dan sistem pendingin oli.

Karena sistem pendingin oli atau oil cooler sudah dijelaskan di atas, kali ini akan kita ulas tentang pendingin udara dan pendingin cairan.

1. Sistem Pendingin Udara

Sistem pendingin udara (air cooler) memanfaatkan udara yang langsung mendinginkan mesin sepeda motor melalui sirip-sirip pendingin.

Sirip pendingin ini adalah komponen utama dari sistem pendingin udara. Fungsinya adalah menyerap udara luar dan melepaskan panas mesin ke udara.

2. Sistem Pendingin Cairan

Sistem pendingin cairan (liquid cooler) menggunakan komponen utama air radiator/radiator coolant. Cara kerjanya adalah mendinginkan air menggunakan radiator, kemudian air yang sudah dingin dipompa dan bersirkulasi melalui rongga-rongga di dalam mesin.

Demikian telah kita ketahui fungsi oil cooler yaitu mendinginkan oli agar mesin tidak terlalu panas. Telah kita ketahui pula cara kerja dari oil cooler, langkah perawatan, serta jenis sistem pendingin selain oil cooler.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Fungsi, Cara Kerja, Jenis, dan Kapan Harus Diganti


Jakarta

Pada mobil diesel terdapat komponen bahan bakar yang disebut nozzle. Apa itu nozzle? Simak penjelasannya dalam artikel ini, mulai dari fungsi, cara kerja, jenis, dan ciri-ciri nozzle yang rusak dan harus diganti.

Apa Itu Nozzle?

Nozzle adalah komponen yang terdapat pada sistem bahan bakar pada mobil diesel. Nozzle berfungsi sebagai injektor bahan bakar yang mengalirkan dan menyemprotkan bahan bakar agar terjadi pembakaran sehingga mesin menyala.

Dikutip dari Modul Pemeliharaan Teknologi Motor Diesel dari Universitas Muhammadiyah Purworejo, injection nozzle terdiri dari nozzle body dan needle.


Nozzle menyemprotkan bahan bakar dari injection pump ke dalam silinder. Injection pump adalah sejenis katup yang dikerjakan dengan toleransi 1/1000 mm atau ΒΌ inci.

Nozzle holder berfungsi memegang nozzle dengan retaining nut dan distance piece. Nozzle holder terdiri dari adjusting washer yang mengatur kekuatan tekanan pegas yang dapat mengatur tekanan membukanya katup nozzle.

Fungsi Nozzle

Ada sejumlah fungsi nozzle pada mobil diesel. Berikut ini fungsi nozzle yang dilansir dari situs Astra-Daihatsu dan Suzuki:

  • Nozzle berfungsi mengontrol fluida, baik dari segi tekanan, arah, hingga laju alirannya.
  • Nozzle mengubah energi tekanan dan panas menjadi energi gerak kinetik.
  • Nozzle berfungsi untuk mengarahkan semburan jet fluida pada sudut tertentu.
  • Nozzle juga berfungsi mengontrol aliran gas

Cara Kerja Nozzle

Dikutip dari laman Kemdikbud, cara kerja nozzle dibagi menjadi tiga langkah, yaitu:

1. Sebelum Penginjeksian

Pada fase sebelum penginjeksian, bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melewati saluran minyak pada nozzle holder menuju ke oil pool dibagian bawah nozzle body.

2. Penginjeksian Bahan Bakar

Ketika tekanan bahan bakar pada oil pool naik, maka akan menekan permukaan ujung needle. Jika tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong ke atas dan membuat nozzle menyemprotkan bahan bakar.

3. Akhir Penginjeksian

Pada bagian akhir penginjeksian, ketika pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar turun, dan pressure spring mengembalikan nozzle needle ke posisi semula atau menutup saluran bahan bakar.

Selanjutnya sebagian bahan bakar yang tersisa di antara nozzle needle dan nozzle body akan melumasi semua komponen dan kembali ke overflow pipe.

Jenis-jenis Nozzle

Jenis-jenis nozzle bisa dilihat berdasarkan karakteristik dan modelnya. Berikut ini beberapa jenis nozzle yang dilansir dari situs Mechanical Education:

1. Single-hole Nozzles

Nozzle ini hanya memiliki satu lubang kecil untuk menyalurkan bahan bakar. Nozzle ini menghasilkan kabut halus dari tetesan bahan bakar. Jenis nozzle ini biasanya digunakan pada mesin berdaya rendah hingga sedang.

2. Multi-hole Nozzles

Nozzle ini memiliki beberapa lubang kecil untuk menyalurkan bahan bakar, sehingga mampu menghasilkan semprotan bahan bakar yang lebih luas dan lebih kuat. Ini biasanya digunakan pada mesin berdaya tinggi.

3. Spray-cone Nozzles

Spray-cone Nozzles dirancang menghasilkan pola semprotan bahan bakar berbentuk kerucut. Nozzle jenis ini biasanya dipakai pada mesin diesel, karena membantu meningkatkan pencampuran bahan bakar dan udara, yang dapat meningkatkan efisiensi pembakaran.

4. Fan-shaped Nozzles

Nozzle ini dapat menghasilkan pola semprotan bahan bakar yang berbentuk kipas. Nozzle ini biasanya digunakan pada mesin bensin, karena membantu meningkatkan distribusi bahan bakar yang dapat meningkatkan efisiensi pembakaran.

5. Pintle Nozzle

Nozzle ini memiliki pin kecil yang dapat digerakkan secara aksial oleh aktuator solenoida, sehingga dapat mengontrol aliran bahan bakar pada saat membuka dan menutup pintle.

Nozzle ini berfungsi memberikan kontrol yang tepat dan halus pada laju pengiriman bahan bakar, serta untuk mencegah kebocoran dan menetes saat ditutup.

6. Split-injector Nozzles

Terakhir, nozzle jenis ini memiliki beberapa lubang yang masing-masing digunakan untuk siklus mesin tertentu. Nozzle jenis ini biasanya digunakan pada mesin multi-silinder dan membantu mengontrol pengiriman bahan bakar secara tepat ke setiap silinder.

Ciri-ciri Nozzle Rusak

Jika mesin mobil mengalami tanda-tanda di bawah ini, maka kemungkinan nozzle mobil perlu diganti. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.

1. Mobil Mengalami Overheat

Nozzle bocor dapat menyebabkan ruang pembakaran mesin tidak mendapatkan konsumsi bahan bakar yang sesuai. Ini membuat kinerja mesin semakin berat hingga mengalami overheat.

2. Mesin Susah Dinyalakan

Nozzle yang tersumbat atau rusak membuat bahan bakar tidak bisa dialirkan dengan optimal. Hal ini membuat mobil susah dinyalakan.

3. Bahan Bakar Boros

Jika bahan bakar mobil terasa lebih boros, mungkin karena nozzle yang rusak sehingga tidak dapat mengontrol aliran bahan bakar.

4. Mesin Mobil Loyo

Ciri terakhir adalah ketika mesin mobil terasa loyo. Ini mungkin terjadi karena nozzle yang rusak sehingga tidak dapat mengalirkan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan mesin.

Itulah tadi telah kita ketahui bahwa nozzle adalah komponen pada mobil diesel yang mengalirkan dan menyemprotkan bahan bakar. Ada juga informasi tentang fungsi, cara kerja, jenis, dan ciri-ciri nozzle yang sudah rusak.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Banyak yang Belum Tahu, Kebiasaan Ini Bisa Bikin Boros Bensin Mobil



Jakarta

Menghemat konsumsi bahan bakar bisa berdampak ke banyak hal. Selain bisa menurunkan ongkos operasional, juga bisa menekan emisi atau gas buang kendaraan. Maka itu, pengendara mobil wajib tahu nih, kebiasaan apa saja yang bisa bikin mobil jadi boros bahan bakar.

Presiden Direktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) Bintarto Agung menjelaskan, mobil-mobil zaman sekarang memang sudah dilengkapi banyak fitur-fitur yang bisa membantu menekan konsumsi bahan bakar. Meski begitu, mobil-mobil ini bisa tetap boros bahan bakar jika pengemudinya tidak bisa menerapkan prinsip-prinsip eco driving.

“Penyebabnya antara lain, karena kita buka dan tutup gas secara sering,” ungkap Bintarto kepada wartawan, di sela-sela kegiatan Eco & Safety Driving TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia), di Sirkuit Formula E, Ancol, Jakarta (28/11/2023).


Lanjut pria yang akrab disapa Tarto ini menjelaskan, kebiasaan mengendarai mobil dengan putaran mesin (rpm) tinggi juga bisa bikin mobil jadi boros bahan bakar. Cara yang benar adalah, pedal gas harus diinjak secara teratur.

Dalam prinsip eco driving, untuk mencapai putaran maksimum pengemudi harus menekan pedal gas secara perlahan, dan segera pindah ke posisi gigi percepatan yang lebih tinggi.

Pengemudi idealnya menjaga putaran mesin di angka 2.000-3.000 rpm. Kalau melakukan perpindahan gigi melebihi angka tersebut, putaran mesin menjadi terlalu tinggi dan penggunaan bahan bakar akan jauh lebih boros.

“Menggunakan rpm tinggi itu tidak ada perlunya ya. Kalau di sistem automatic sudah diatur sama electronic transmission control-nya. Tapi meski begitu, jika gas kita bejek itu konsumsi bahan bakar juga akan boros, ngikutin pola style berkendara kita,” jelas Bintarto.

Beberapa kebiasaan lain yang berpotensi bikin konsumsi bahan bakar mobil menjadi boros adalah menggunakan jenis bahan bakar yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan, salah menggunakan jenis ban, dan sering menyalakan AC dengan suhu maksimal.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

Pengertian, Fungsi, dan Bedanya dengan Sway Bar


Jakarta

Saat mobil melintas di jalan yang tidak rata, guncangan tersebut akan berkurang karena adanya sistem suspensi. Salah satu komponen dalam sistem suspensi ini adalah strut bar.

Strut bar adalah bagian suspensi mobil yang berbentuk batang penahan. Simak artikel ini untuk mengetahui pengertian dan fungsi strut bar, serta prinsip kerja sistem suspensi.

Pengertian Strut Bar

Dikutip dari situs Kemdikbud, strut bar adalah batang penahan yang dipasang pada lower suspension arm dan ujung lainnya diikat ke bracket strutbar yang diikat ke bodi.


Fungsinya untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju atau mundur ketika menerima guncangan akibat permukaan jalan yang tidak rata.

Fungsi Strut Bar

Berikut ini sejumlah fungsi strut bar pada sistem suspensi mobil.

1. Membuat Mobil Stabil

Fungsi utama strut bar adalah memberikan kestabilan pada mobil. Meski dalam kecepatan tinggi, mobil yang melewati jalan tidak rata tetap bisa lebih mudah dikendalikan.

2. Menyambungkan Sasis

Strut bar juga sebagai penyambung sasis mobil serta suspensi kiri dan kanan yang biasanya juga dilengkapi dengan stabilizer seperti roll bar untuk keselamatan pengendara.

3. Memberi Kekakuan

Fungsi lainnya adalah memberi kekakuan pada mobil. Hal ini berfungsi ketika mobil berbelok, mobil tetap kaku sehingga menjadi seimbang dan stabil.

4. Mengurangi Fleksibilitas

Strut bar mampu mengurangi fleksibilitas pada suspensi, sehingga bisa mengurangi ayunan berlebih. Maka kendaraan akan tetap seimbang walaupun sedang melaju di kecepatan tinggi.

5. Membagi Gaya di Kedua Roda

Komponen ini juga berguna untuk membagi gaya antara kedua roda kiri dan kanan, sehingga tekanan juga terbagi di kedua titik.

Cara Memilih Strut Bar

Bagaimana cara memilih strut bar yang baik? Berikut ini beberapa tips yang dikutip dari simplespeedracing.com:

1. Desain

Desain strut bar ada beberapa macam. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Secara umum, batang yang lurus dan linier jauh lebih baik dan tahan terhadap pelenturan di sepanjang sumbunya dibandingkan dengan batang yang desainnya ditekuk ke atas dan di atas mesin.

2. Dudukan

Dudukan menara penyangga yang tidak baik bisa membuat sasis melentur dan terlepas. Salah satu yang harus dilihat adalah geometri dudukan.

Dudukan dengan profil rendah yang tidak terlalu tinggi di atas permukaan strut tower sangat ideal. Dudukan juga harus cukup kuat agar tidak mudah bengkok karena beban.

3. Material

Material strut bar dari baja menjadi kekuatan lebih tetapi memiliki bobot cukup berat. Sementara strut bar dari aluminium dan serat karbon yang dirancang dengan tepat bisa sangat kuat meski bobotnya lebih ringan.

Pada dudukan, material dari aluminium 1/8 inci mungkin sama kuatnya dengan dudukan yang dirancang dengan buruk yang terbuat dari baja 1/2 inci.

Namun secara umum, dudukan dari baja adalah yang terkuat dan paling tidak rentan terhadap kelelahan dari waktu ke waktu.

Beda Strut Bar dengan Sway Bar

Selain strut bar, ada juga sway bar. Apa bedanya? Berikut ini penjelasan yang dikutip dari thedrive.com:

  • Strut bar dirancang agar mobil tidak fleksibel, tetapi sway bar dirancang agar lebih lentur karena terbuat dari baja pegas, seperti pegas suspensi.
  • Sway bar yang bekerja langsung pada suspensi saat menikung, memiliki ketebalan dan konstruksi yang sangat spesifik untuk mencapai tingkat pegas yang diinginkan. Sedangkan strut bar hanya memperkuat platform tempat suspensi.
  • Sway bar memiliki efek yang lebih langsung pada karakteristik pengendalian daripada strut bar,

Demikian tadi informasi mengenai strut bar, mulai dari pengertian, fungsi, cara memilih strut bar, dan perbedaan antara strut bar dengan sway bar.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Ini Bahaya Naik Motor Pakai Sandal Jepit, Jangan Ditiru!


Jakarta

Polisi melarang pengguna yang naik motor pakai sandal jepit. Larangan tersebut diterapkan demi perlindungan pengguna kendaraan.

Lebih lanjut, simak penjelasan tentang imbauan untuk tidak boleh pakai sandal jepit saat naik motor di bawah ini.

Alasan Naik Motor Dilarang Pakai Sandal Jepit

Alasan kenapa naik motor dilarang pakai sandal jepit adalah karena tidak aman. Pasalnya, sandal tidak melindungi keseluruhan bagian kaki saat berkendara.


Sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi.

“Mohon maaf saya bukan menstressing pakai sandal jepitnya, karena kalau sudah pakai motor, kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan. Makin cepat makin tidak terlindungi kita, itulah fatalitas. Dan tidak ada perlindungan pakai sandal jepit itu,” terang Firman.

Menggunakan sandal jepit saat mengendarai atau naik motor berisiko melukai bagian tubuh pemotor. Instruktur Safety Riding Astra Honda Motor (AHM), Hendrik Ferianto, pernah bercerita bahwa ada pengendara sepeda motor yang mengalami cedera serius akibat menggunakan sandal jepit saat naik motor.

“Pernah beberapa kejadian, pengendara yang pakai sandal jepit itu otot jarinya putus. Dulu peserta training saya ada yang begitu, 3 otot jarinya putus. Saat itu dia lagi jalan dari arah Condet ke Cililitan, ada pengendara lain dari arah sebaliknya, kaki dia terbentur dengan pedal rem dari motor arah sebaliknya itu. Dia nggak terasa, tiba-tiba menggigil, pas lihat ke bawah sudah putus otot jarinya. Kalau pakai sepatu kan tidak akan kejadian seperti itu,” terang Hendrik.

Tips Aman Naik Motor

Praktisi Keselamatan Berkendara, Sony Susmana, mengatakan bahwa supaya aman, naik motor itu harus memakai sepatu.

“Naik motor akan lebih aman dengan menggunakan sepatu. Pasalnya, kaki sangat berperan saat naik motor, stop/berhenti pasti kaki pengendara turun, kurang seimbang pasti kaki jadi tumpuan, menginjak kotoran ketika berhenti pasti tidak sehat dan lain-lain,” jelas Sony kepada detikcom, beberapa waktu lalu.

Sony yang juga bagian dari Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengungkapkan kalau idealnya mengendarai sepeda motor itu harus memakai peralatan/atribut berkendara lengkap dari ujung kepala sampai ujung kaki atau istilahnya disebut full gear.

Pasalnya, perlindungan motor sangat minim karena tidak memiliki bumper.

“Kalau crash badan jadi kontak langsung dengan objek terdekat dan dengan kecepatan tidak tentu, nah pasti sandal lepas dari kaki sehingga tapak tidak terlindungi,” kata Sony.

Terkait hal ini, Firman juga mengimbau agar masyarakat bisa menciptakan kesadaran tentang tertib dan keamanan dalam berkendara. Karena nyawa kita lebih mahal.

“Kalau dibilang sepatu mahal, baju pelindung mahal, ya lebih mahal mana dengan nyawa kita. Tolong itu dijadikan pertimbangan sehingga untuk keluar sudah siap dengan perlengkapan yang ada. Ini gunanya helm standar, pakai sepatu. Masih banyak yang pakai sandal menggampangkan gitu saja. Itu bentuk perlindungan kita kepada masyarakat yang ingin kita bangun sehingga patuh menjadi bagian, bukan lagi karena ada petugas,” terang Firman.

Kesimpulannya, saat naik motor kita harus pakai sepatu dan full gear, karena pemakaian sandal jepit dilarang oleh polisi demi alasan keamanan dan keselamatan pengendara.

(khq/inf)



Sumber : oto.detik.com