Category Archives: Tips Otomotif

4 Cara Cek Plat Nomor Jatim, Mudah dan Anti Ribet



Jakarta

Cara cek plat nomorCara cek plat nomor Foto: (Bapenda Jatim)

Plat nomor kendaraan adalah identitas yang dimiliki setiap kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Kini, di berbagai daerah ada banyak cara mudah yang bisa dilakukan untuk cek plat nomor kendaraan, salah satunya Jawa Timur.

Cek nomor kendaraan berfungsi untuk mengidentifikasi kendaraan, misalnya dalam penelusuran kendaraan yang terlibat kecelakaan atau kepentingan lainnya. Selain itu, pengecekan ini juga dapat bertujuan untuk memastikan bahwa kendaraan terdaftar dan memiliki dokumen-dokumen valid.

Cara Cek Plat Nomor Jatim

Cara cek plat nomor Jatim dapat dilakukan dengan mudah. Mulai dari lewat E-Samsat, aplikasi E-Smart Samsat Jatim, SMS dan mengunjungi kantor Samsat secara langsung. Mengutip laman Auto2000 dan Daihatsu, berikut beberapa caranya.


1. E-Samsat

Cara cek plat nomor Jatim yang pertama adalah lewat e-Samsat. Ada dua website yang akan memberikan informasi ini. Berikut langkah-langkahnya.

Cara 1

Cara cek plat nomorCara cek plat nomor Foto: (Bapenda Jatim)
  • Buka website https://bapenda.jatimprov.go.id
  • Halaman website akan menampilkan menu PKB (Pajak Kendaraan Bermotor), NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor), dan PAD (Pendapatan Asli Daerah)
  • Kamu bisa pilih menu PKB atau NJKB untuk mengetahui plat nomor kendaraan
  • Jika memilih PKB klik “Disini”
  • Masukkan plat nomor kendaraan, lima digit terakhir nomor rangka beserta kode captcha. Lalu klik tombol Submit
  • Informasi mengenai plat nomor dan pemilik kendaraan akan muncul beserta pajaknya
Cara cek plat nomorCara cek plat nomor Foto: (Bapenda Jatim)
  • Sementara, jika memilih menu NJKB, isi data sesuai formulir yang disediakan seperti jenis kendaraan, model kendaraan, merk kendaraan, tipe kendaraan, tahun kendaraan, hingga kode captcha. Klik tombol submit.
  • Informasi mengenai data kendaraan, data pemilik, serta nilai jual kendaraan akan muncul.

Cara 2

Cara cek plat nomorCara cek plat nomor Foto: (Bapenda Jatim)
  • Buka website resmi Bapenda Jatim di https://info.dipendajatim.go.id/
  • Masukkan nomor plat mobil sesuai formatmua di dalam boks yang tersedia
  • Masukkan kode captcha
  • Klik cari
  • Muncul informasi mengenai mobil yang ingin dicari berdasarkan plat nomornya.

2. Aplikasi SIGNAL

Cek nomor plat nomor kendaraan Jatim juga bisa dilakukan lewat aplikasi SIGNAL (Samsat Digital Nasional). Mengutip laman Samsat Digital, SIGNAL adalah aplikasi untuk memudahkan masyarakat membayar pajak kendaraan bermotor secara aman dan mudah. Langkah-langkahnya adalah:

  • Download aplikasi SIGNAL di App Store dan Google Play Store
  • Buka aplikasi SIGNAL
  • Pilih menu NKRB (Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor)
  • Klik “Lanjut”
  • Nantinya muncul informasi SKK pembayaran pajak pokok kendaraan bermotor (PKB) dan sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas dan jumlah pajak yang harus dibayar.

3. SMS

Layanan SMS juga dapat digunakan untuk mengecek plat nomor Jatim. Caranya cukup mudah, yaitu:

  • Buka layanan SMS, Pastikan kamu memiliki pulsa
  • Tulis SMS dengan format JATIM (spasi) Plat Nomor, kirim ke 7070
  • Tunggu beberapa saat. SMS akan dibalas dengan informasi lengkap mengenai kendaraan yang plat nomornya dimasukkan.

4. Datangi Samsat

Cara terakhir adalah dengan mengunjungi kantor Samsat sesuai dengan domisili terdaftarnya kendaraan. Beberapa dokumen yang perlu dibawa yaitu:

  • KTP
  • STNK
  • BPKB (Asli dan fotokopi) dari kendaraan.

Itulah beberapa cara cek nomor plat kendaraan Jatim. Selamat mencoba langkah-langkah ini detikers.

(elk/row)



Sumber : oto.detik.com

Pelajaran dari Kecelakaan Maut Porsche Tabrak Pantat Truk di Tol Dalam Kota



Jakarta

Sebuah mobil sport Porsche Cayman menabrak bagian belakang truk di Tol Dalam Kota, Jakarta, dini hari tadi. Pengemudi Porsche dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan ini.

Kecelakaan tersebut terjadi pada Rabu (19/6) pukul 01.40 WIB dini hari tadi di Km 5+200 B sebelum GT Kuningan 2 Tol Dalam Kota Jakarta. Disebutkan, kecelakaan ini terjadi akibat kurangnya kehati-hatian pengemudi Porsche dalam berkendara.

“Sebelum GT Kuningan 2 wilayah Jakarta Selatan, saat sedang berjalan karena kurangnya hati-hati saat berkendara akhirnya kendaraan sedan Porsche Cayman yang dikemudikan saudara TP menabrak bodi belakang kendaraan truk Mitsubishi yang dikemudikan saudara RA yang berada di depannya,” kata Kasi Laka Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Diella Kartika Artha dikutip detikNews.


Porsche itu menyangkut di bagian belakang truk. Bahkan, Porsche sempat terseret sejauh 150 meter lantaran pengemudi truk tidak tahu.

Dalam kecelakaan tersebut, pengemudi Porsche Cayman berinisial TP meninggal dunia di lokasi kejadian. Selain itu, satu penumpangnya mengalami shock berat.

Pelajaran dari Insiden Porsche Tabrak Truk di Tol Dalam Kota

Kecelakaan maut mobil menabrak bokong truk sering terjadi di jalan tol. Ada beberapa pelajaran penting dari kecelakaan maut serupa agar tidak terulang lagi.

Pertama, kita harus paham ‘kekurangan’ truk perihal dimensi dan bobotnya yang besar. Truk bergerak lambat sehingga butuh waktu untuk akselerasi dan pengereman, termasuk membutuhkan ruang yang luas saat manuver dan memiliki blind spot yang luas.

Kedua, hindari mengemudi secara agresif. Misalnya, pindah lajur tiba-tiba karena tidak sabar menunggu mobil di depan kembali ke lajur kiri. Masalahnya, di sebelah kiri sering terdapat truk yang melaju perlahan. Dengan perbedaan kecepatan yang tinggi, tanpa disadari mobil tiba-tiba sudah dekat dengan bak truk. Risikonya sangat besar jika kita gagal mengantisipasinya.

Selanjutnya, patuhi batas kecepatan di jalan tol. Jalan tol dalam kota memiliki batas kecepatan minimal 60 km/jam dan maksimal 80 km/jam. Mobil yang terlalu cepat akan sulit dikendalikan dan berbahaya jika di depan ada truk yang berjalan lambat.

Selain mematuhi batas kecepatan aman, kita juga harus menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Kita harus mampu melihat potensi masalah dari truk di depan dan melakukan manuver menghindar saat dibutuhkan. Seperti ketika ada truk yang tidak kuat menanjak. Termasuk memiliki ruang yang cukup untuk melakukan pengereman jika diharuskan mengurangi kecepatan.

Kemudian, pengemudi juga harus paham dan sadar bahwa tidak semua truk di jalan tol memiliki perangkat safety. Kadang ditemui truk yang lampu belakangnya redup, bahkan mati. Ada juga yang tidak menggunakan stiker pemantul cahaya. Truk dengan kekurangan semacam ini bisa menjadi ancaman bagi pengendara di belakangnya.

Terakhir yang juga penting adalah, segera beristirahat jika lelah. Sebab rasa lelah yang dipaksakan bisa mengurangi konsentrasi mengemudi di jalan tol. Jika hilang konsentrasi sedikit saja, dampaknya bisa sangat fatal.

“Jadi kalau ada tanda-tanda fatigue atau letih atau ngantuk, itu segera cari tempat istirahat. Atau, tunda perjalanan kalau belum memulai perjalanan. Menunda atau mengganti moda transportasi, atau kalau ada suruh orang lain yang bawa. Intinya dia tidak boleh mengemudi saat dia letih,” ujar Praktisi keselamatan berkendara dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu.

Pengemudi sebaiknya menyadari kondisi tubuh yang sudah lelah dan tidak memaksa mengemudi. Ada baiknya menepi sejenak untuk beristirahat 20-30 menit. Saat istirahat itu, pengemudi bisa melakukan power nap sebelum melanjutkan perjalanan.

(rgr/dry)



Sumber : oto.detik.com

Ini 10 Cara Merawat Baterai Motor Listrik, Wajib Tahu!


Jakarta

Belakangan ini, motor listrik yang lebih efisien, nyaman, dan ramah lingkungan mulai menggeser popularitas sepeda motor berbasis bahan bakar minyak. Berbeda dengan motor biasa, sumber energi motor listrik ditenagai oleh baterai.

Sebagai komponen vital, baterai harus dijaga dengan baik agar performa dan kinerja motor listrik tetap maksimal. Lalu, bagaimana cara merawat baterai motor listrik? Berikut ulasannya.

Cara Merawat Baterai Motor Listrik

Dilansir dari laman Dofabike dan Polytron, berikut ini sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk merawat baterai motor listrik agar tetap awet dan tahan lama:


1. Beli Motor Listrik Berlisensi

Hal penting yang perlu diperhatikan saat hendak membeli motor listrik adalah lisensinya. Pastikan motor listrik yang akan dibeli sudah memenuhi sertifikasi UL 2849.

Sertifikasi ini menunjukkan bahwa kendaraan motor telah teruji kualitasnya. Hal ini akan meminimalisir risiko terjadinya kerusakan yang dapat timbul dari baterai, sistem penggerak, atau sistem pengisian daya motor listrik.

2. Keluarkan Baterai Saat Tidak Digunakan

Apabila tidak sering digunakan, disarankan untuk melepas komponen baterai pada motor listrik. Cara ini diyakini dapat memperpanjang masa pemakaian kendaraan motor listrik.

3. Hindari Menggunakan Motor Listrik Hingga Kondisi Baterai Rendah

Kebiasaan ini harus dihindari oleh pengguna motor listrik, jika ingin ketahanan baterai kendaraan tetap terjaga. Pasalnya, menggunakan dan mengisi ulang daya baterai dalam kondisi persentase baterai rendah atau kosong berpotensi merusak kinerja baterai.

Baterai motor listrik paling tidak harus diisi kembali saat ada di presentase 25% hingga 80%.

4. Jaga Kebersihan Baterai

Cara berikutnya untuk merawat baterai motor listrik adalah menjaga baterai tetap bersih. Kamu bisa membersihkan baterai secara berkala menggunakan kain lembap. Gunakan juga sikat kering untuk menjangkau kotoran yang menempel pada bagian konektor baterai.

5. Hindari Motor Listrik dari Paparan Suhu Ekstrem

Motor listrik sebisa mungkin harus dihindarkan dari kondisi cuaca panas atau dingin yang ekstrem. Hal ini karena suhu panas berlebih dapat merusak komponen yang ada dalam baterai.

Oleh karena itu, sebelum mengisi ulang daya baterai, sebaiknya tunggu dulu minimal 30 menit sampai kondisi temperatur motor listrik sudah mendingin.

6. Hindari Penggunaan Charger dan Kabel Abal-abal

Beberapa pengguna motor listrik mungkin tergiur untuk membeli charger atau kabel non ori yang harganya lebih murah. Padahal, penggunaan kabel atau adaptor abal-abal justru memicu banyak proses pemanasan dalam waktu singkat yang dapat berakibat pada rusaknya baterai.

Supaya baterai tetap aman, usahakan untuk menggunakan komponen charger atau kabel orisinal dari produsen.

7. Parkirkan Motor Listrik di Tempat yang Teduh

Seperti yang sempat disebut sebelumnya, suhu panas merupakan salah satu faktor yang bisa merusak baterai motor listrik. Supaya masa guna baterai tetap tahan lama, ada baiknya untuk memarkirkan motor listrik di tempat yang teduh dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.

8. Hindari Mengisi Daya Baterai Motor Listrik Terlalu Lama

Ternyata mengisi daya baterai motor listrik terlalu lama atau sampai terlalu penuh juga pantang dilakukan. Pasalnya, daya yang masuk berlebihan akan mengakibatkan kinerja lithium menjadi tidak optimal.

Pengguna cukup mengisi daya motor listrik hingga mencapai rentang persentase 90-95%.

9. Isi Daya Baterai Secara Teratur

Jadwal pengisian daya baterai motor listrik juga tak boleh luput diperhatikan. Baterai motor listrik wajib diisi secara rutin setidaknya setiap dua atau tiga hari sekali, agar performanya tetap mulus.

10. Hindari Baterai dari Benturan atau Pukulan

Cara terakhir untuk merawat baterai motor listrik yaitu dengan melindunginya dari pukulan atau benturan. Pasalnya, komponen yang menempel pada baterai dikhawatirkan akan lepas jika terlalu sering terkena benturan atau pukulan.

Jika tidak dijaga, kondisi ini juga dapat menyebabkan penurunan performa, kerusakan, bahkan kebakaran pada baterai.

Itulah tadi beberapa cara merawat baterai motor listrik agar tetap awet dan terhindar dari kerusakan. Semoga pembahasan di atas bisa membantu detikers dalam merawat motor listrik kesayangan dengan lebih baik ya.

(khq/khq)



Sumber : oto.detik.com

Motor Injeksi Perlu Dipanaskan atau Tidak Sebelum Digunakan?


Jakarta

Sebelum digunakan beraktivitas, motor biasanya dipanaskan terlebih dahulu dengan menyalakan mesinnya. Ini ditujukan agar oli dapat melumasi komponen-komponen di dalam mesin.

Pada motor yang menggunakan karburator, memanaskan mesin diperlukan agar performanya maksimal. Namun, sepeda motor masa kini kebanyakan sudah dibekali teknologi injeksi. Lantas, apakah motor injeksi masih perlu dipanaskan sebelum dipakai?

Motor Injeksi Perlu Dipanaskan atau Tidak?

Berdasarkan catatan detikOto, Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Wahyu Budhi, menerangkan mesin motor injeksi tetap harus dipanaskan sebelum digunakan. Dengan memanaskannya terlebih dahulu, oli dapat melumasi seluruh komponen mesin dengan baik.


Pada sepeda motor yang tidak dipakai dalam jangka lama, oli umumnya menjadi dingin. Jika motor langsung digunakan, pergesekan antara komponen yang belum berlumur oli dikhawatirkan bisa membuat mesin bermasalah.

Berapa Lama Mesin Motor Injeksi Perlu Dipanaskan?

Sistem injeksi sudah dibekali peranti elektronik yang lebih pintar. Karena itu, motor injeksi tidak perlu dipanaskan lama-lama.

“Saat memanaskan mesin motor injeksi juga jangan terlalu lama. Cukup satu sampai lima menit,” kata Wahyu. “Asalkan, saat dipanaskan, mesin motor dalam kondisi langsam atau idle dan tidak digeber-geber.”

Tuas gas tidak perlu dimainkan atau digeber saat motor injeksi dipanaskan. Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan bakal ada bensin yang terbuang apabila memanaskan mesin motor terlalu lama.

“Jika terlalu lama dipanaskan, bakal percuma juga karena bensin akan terbuang sia-sia,” imbuhnya.

Begitu juga seperti yang dipaparkan oleh Technical Service Analyst Astra Motor, Rangga Noviar, motor injeksi cukup dipanaskan sekitar 1 menit dan tuas gas tak perlu ditarik-tarik atau dimainkan. Sebab, konsumsi bahan bakar bisa menjadi lebih boros.

“Motor berteknologi injeksi cukup dipanaskan maksimal 1 menit saja. Karena dalam rentang waktu 1 menit itu kinerja oli mesin, sistem bahan bakar dan yang lainnya sudah siap difungsikan,” ujar Rangga.

Selain itu, memanaskan mesin motor injeksi juga berfungsi untuk memastikan campuran bahan bakar yang masuk ke ruang bakar sudah ideal.

“Untuk mengatur kebutuhan bahan bakar yang ideal sudah diatur oleh komponen elektronik yang dinamakan ECM (engine control module),” tambah Rangga.

Mesin injeksi tidak usah dipanaskan terlalu lama lantaran telah dibekali komponen pendeteksi suhu mesin yang dapat menginformasikan ke ECM. Sehingga motor lebih mudah dihidupkan tanpa perlu dipanaskan terlalu lama dan memainkan tuas gasnya.

Tidak Memanaskan Motor di Dalam Rumah

Ada pula hal yang mesti diperhatikan saat mesin motor injeksi dipanaskan, yaitu tidak memanaskannya di dalam rumah. Pilihlah tempat yang lapang dan terbuka dan sebaiknya tidak terlalu dekat dengan tembok.

Karena saat pemanasan motor, lampu utama biasanya akan menyala. Pantulan cahaya pada dinding bisa membuat bagian mika pada lampu meleleh akibat terlalu panas. Tingkat panasnya juga dapat memantul ke reflektor lampu itu sendiri. Sehingga menyebabkan reflektor meleleh dan bohlam bisa putus.

Di samping itu, memanaskan motor di dalam rumah tidak dianjurkan pula sebab gas buang kendaraan mengandung sejumlah zat berbahaya. Seperti gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), serta timbal.

Apabila dipanaskan di dalam ruangan dan tertutup, gas tersebut akan mengumpul di sana. Dan jelas ini dapat membahayakan kesehatan.

Nah, itu tadi penjelasan apakah motor injeksi perlu dipanaskan atau tidak sebelum digunakan. Serta beberapa tips saat memanaskan motor.

(azn/inf)



Sumber : oto.detik.com

7 Penyebab Motor Ngempos dan Cara Mengatasinya


Jakarta

Pernahkah motormu terasa tidak bertenaga alias ngempos saat digas? Ketika tarikan gas cukup dalam, seharusnya sepeda motor dapat meluncur dengan cepat sesuai posisi tuasnya. Akan tetapi, tenaga yang dihasilkan justru masih loyo.

Motor yang kehilangan tenaga tak nyaman dipakai untuk berkendara. Kondisi ini bahkan dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Karena itu, motor ngempos tidak dapat diabaikan dan perlu ditangani segera. Namun, apa penyebab motor ngempos?

Penyebab Motor Ngempos

Motor yang tak bertenaga dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Berikut beberapa penyebab motor ngempos yang dikutip dari laman Suzuki Indonesia:


1. Masalah pada Kompresi

Kompresi mesin mengacu pada tekanan yang dihasilkan ketika gas dan udara dipadatkan di dalam ruang bakar. Saat kompresi mengalami masalah seperti menghilang, tenaga yang dihasilkan mesin dapat menurun.

Untuk mengatasi ini, starter engkol bisa digunakan untuk menghidupkan mesin. Di samping itu, bahan bakar juga dapat dipastikan masuk ke dalam mesin dengan cara ini.

2. Klep Terlalu Rapat

Seiring penggunaannya, setelan klep atau valve bisa bergeser menjadi rapat. Apabila terlalu rapat, pasokan dan pembuangan pada mesin jadi tidak seimbang. Alhasil, mesin bisa cepat panas, tarikan gas terasa berat, dan tenaga motor juga malah turun.

Kalau sudah begitu, kerapatan klep perlu diatur ulang. Pastikan tidak sembarang ya saat mengatur setingan valve.

3. Filter Udara Tersumbat

Suplai udara ke mesin dapat terhambat lantaran filter udara yang kotor. Di sisi lain, proses pembakaran juga terdampak karenanya. Pada akhirnya, tenaga yang dihasilkan mesin bisa drop.

Untuk mencegah itu terjadi, filter udara dapat diperiksa dan dibersihkan rutin. Jika sudah sudah terlalu kotor, filter bisa diganti dengan yang baru.

4. Bahan Bakar Tidak Sesuai

Penggunaan BBM yang tidak sesuai bisa jadi penyebab motor ngempos lho. Bahan bakar yang berkualitas buruk atau yang oktannya tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan dapat membuat pembakaran mesin menjadi tak sempurna serta mengurangi tenaga.

Karena itu, gunakanlah BBM berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi mesin motor. Perhatikan pula kebersihan tangki bahan bakar. Kalau perlu, ganti filter BBM berkala.

5. Kepala Silinder Kotor

Menggunakan bahan bakar berkualitas rendah juga dapat mempengaruhi kebersihan kepala silinder pada mesin motor.

Kepala silinder yang kotor membuat proses pembakaran di ruang bakar tidak berjalan lancar. Sehingga dapat berakibat pada penurunan performa sepeda motor. Sebab itu, bersihkan komponen ini secara rutin.

6. Masalah pada Sistem Bahan Bakar

Karburator atau injektor yang rusak dapat menyebabkan masalah di sistem bahan bakar. Dengan begitu proses pembakaran bisa menjadi kurang sempurna. Tenaga yang dihasilkan motor dapat terdampak sehingga jadi menurun.

Kalau begini, komponen karburator atau injektor mesti dibersihkan. Bawalah motor ke bengkel terpercaya untuk mengatasi ini.

7. Usia Kendaraan Tua

Penyebab lain motor ngempos bisa karena usia kendaraan yang sudah tua. Seiring usianya, performa mesin di dalamnya juga dapat menurun lantaran sejumlah komponen mengalami aus.

Komponen yang aus bisa berpengaruh terhadap tenaga motor. Karena itu, servis rutin perlu dilakukan pada motor yang sudah semakin tua. Komponen-komponen aus atau rusak dapat diganti dengan yang baru apabila memungkinkan.

Nah, itu tadi sederet penyebab motor ngempos dan cara mengatasinya.

(azn/inf)



Sumber : oto.detik.com

Dampak Telat Ganti Oli Mesin Setelah Mobil Dipakai Jarak Jauh



Jakarta

Bagi para pemilik mobil, jangan lupa melakukan perawatan mobil setelah dipakai buat libur panjang seperti saat libur Idul Adha kemarin. Saat perjalanan jauh, mesin bekerja keras supaya dapat membawa seluruh anggota keluarga melewati berbagai karakter. Ditambah, cuaca panas dan debu meningkatkan risiko mesin rusak.

Dalam kondisi ini, oli mesin bekerja keras buat menjaga kesehatan mesin. Oli melarutkan kotoran di dalam ruang mesin buat disaring oleh filter oli. Kotoran berasal dari debu yang masuk melalui celah seal yang bocor, terbawa udara yang diisap ke ruang bakar, serta serpihan logam halus akibat gesekan antar komponen mesin.

Tugas berikutnya adalah membantu menurunkan suhu mesin akibat gesekan antar komponen mesin dengan meneruskan panas ke dinding blok mesin dan selanjutnya diserap oleh cairan radiator. Formula oli mesin juga berupaya mencegah karat pada komponen mesin supaya tahan lama.


Akibat Tidak Ganti Oli Mesin Setelah Perjalanan Jauh

Dijelaskan Auto2000 dalam keterangan resminya, sejatinya oli mesin dirancang tahan suhu tinggi, bahkan sebagian titik didihnya ada yang mencapai 200° C. Namun oli tidak memiliki sistem pendingin khusus sehingga sulit melepaskan panas berlebih di jalan macet, ditambah cuaca panas menyengat dalam perjalanan jauh.

Akibatnya setelah menghadapi kondisi berat perjalanan jauh, struktur senyawa kimia oli mesin akan berubah dan kemampuannya menurun. Karena tidak bisa bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin, gesekan akan meningkat dan meninggalkan banyak residu logam.

Jika dibiarkan, kotoran menghambat kinerja mesin dan membuat komponennya rusak akibat gagal menjalankan fungsi utama oli. Residu berlebihan akan menyumbat filter dan pompa oli, bahkan mampat kalau sudah terlalu parah.

Fungsi oli lainnya seperti membantu melepaskan panas mesin ikut berkurang dan membuat kerja radiator semakin berat. Suhu oli yang terlalu panas akan membuatnya kian encer dan berisiko masuk ke ruang bakar lewat celah ring piston. Kondisi ini sering disebut oli menguap dan berisiko menimbulkan deposit di ruang bakar.

Jangan lupa, oli mesin yang prima akan menjaga kinerja mesin. Sehingga, performanya selalu optimal dan hemat bensin karena efisien. Selain itu, emisi juga dapat ditekan karena pembakaran berlangsung dengan baik dan deposit karbon sangat sedikit. Manfaat ini akan berkurang kalau kualitas oli turun.

Meskipun mesin dalam keadaan prima, risiko oli menguap tetap ada. Oli akan menguap karena pada batas suhu tertentu, energi dalam yang mengikat molekul hidrokarbonnya tidak sanggup lagi menahan diri akibat adanya energi panas berlebihan. Semua efek negatif di atas jika diabaikan akan berujung pada mesin jebol sehingga harus turun mesin.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Kenali Gejala dan Penyebab Motor Turun Mesin, Demi Kesehatan Motor Kesayangan


Jakarta

Jika motor dibengkel sudah memasuki tahap turun mesin, tandanya motor memiliki masalah yang cukup serius. Mengutip dari catatan detikOto, turun mesin pada motor artinya pembongkaran mesin karena komponen di dalam mesin terjadi kerusakan dan menyebabkan performa motor menurun atau bahkan mogok.

Turun mesin menjadi hal yang paling menakutkan atau dihindari oleh para pengguna motor. Bagaimana tidak, selain membutuhkan waktu yang lama, pembongkaran mesin di bengkel juga cukup menguras biaya belum lagi ditambah dengan komponen yang harus diganti.

Nah demi kesehatan motor kesayangan, kenali gejala dan penyebab turun mesin pada motor melalui penjelasan artikel berikut ini.


Gejala Turun Mesin

Mengutip dari Dubizzle (19/6/2024) turun mesin bisa dikenali pada tanda-tanda atau gejala paling umum berikut ini.

1. Mesin Kehilangan Tenaga

Salah satu indikasi paling umum pada masalah mesin yang cukup serius adalah mesin kehilangan tenaga. Jika motor kesulitan berakselerasi atau membutuhkan lebih banyak gas untuk mempertahankan kecepatan tidak seperti sebelumnya, itu bisa menjadi tanda keausan internal mesin.

Kondisi ini sebenarnya normal normal, komponen dalam mesin seperti cincin piston, katup, dan dinding silinder akan mengalami keausan seiring waktu. Tetapi jika hal tersebut menurun secara signifikan, kamu memerlukan profesional untuk memeriksa mesin dan memperbaikinya.

2. Konsumsi Oli Berlebihan

Oli motor berperan sangat penting pada mesin untuk mencegah keausan pada bagian dalam mesin yang bergerak. Namun jika kamu merasa konsumsi oli pada motor berlebihan, itu merupakan masalah serius pada mesin motor bagian dalam.

Segel bocor, cincin piston yang aus, atau panduan katup yang rusak bisa menjadi penyebab pada masalah konsumsi oli. Oleh karena itu, diperlukan pengecekan mesin untuk mencari masalah oli pada mesin dalam motor.

3. Suara Motor Tidak Biasa

Suara tertentu bisa menandakan suatu masalah mesin. Suara berdenting, ketukan, atau gemerincing, terutama saat mesin bekerja atau akselerasi mungkin menunjukkan komponen mesin yang aus atau rusak.

Cincin piston longgar atau aus, masalah sistem katup dan sebagainya bisa menyebabkan suara-suara yang tidak biasanya. Oleh karena itu jika terdengar suara aneh pada motormu, sebaiknya segera dilakukan pengecekan untuk mencegah masalah yang lebih besar.

4. Bensin Sangat Boros

Pada beberapa jenis motor memang ada yang konsumsi bensin atau bahan bakarnya boros atau sangat irit. Tetapi jika tiba-tiba motormu mengalami penurunan efisiensi bahan bakar, itu menandakan adanya masalah pembakaran dalam mesin.

Cincin piston aus, segel katup, atau masalah sistem bahan bakar dapat menyebabkan masalah pada pembakaran dan mengakibatkan bensin begitu boros. Pengecekan menyeluruh pada mesin dapat membantu mengidentifikasi sumber masalah dan mengembalikan efisiensi bahan bakar.

5. Asap Knalpot Berlebihan

Asap knalpot yang berlebihan dapat menandakan masalah pada bagian dalam mesin. Biasanya ini mengindikasikan adanya cairan yang ikut terbakar sehingga menimbulkan asap pada motor.

Pada beberapa kasus, masalahnya juga bisa dikenali dari warna asap yang terkepul. Asap biru menunjukkan oli terbakar dalam ruang bakar, biasanya karena cincin piston atau segel katup yang aus.

Asap putih bisa menunjukkan cairan pendingin yang masuk ke ruang bakar, mungkin karena gasket kepala yang bocor atau kepala silinder yang retak. Asap hitam sering menunjukkan campuran udara-bahan bakar yang bisa disebabkan oleh rusaknya injektor bahan bakar, atau masalah sistem pengapian.

6. Kualitas Idle yang Buruk

Motor seharusnya beridle dengan lancar dan konsisten. Jika motormu mengalami idle yang kasar atau tidak teratur, itu bisa menjadi tanda masalah pada mesin. Penyebab umum termasuk busi yang kotor, injektor bahan bakar yang kotor, atau kebocoran udara di sistem asupan.

7. Kesulitan saat Starter

Kesulitan memulai motor, terutama saat dingin, dapat menunjukkan berbagai masalah yang memerlukan perhatian. Memang penyebab umum dari masalah ini adalah termasuk baterai lemah, busi kotor, atau masalah sistem bahan bakar.

Namun, jika mesin berputar tetapi gagal menyala atau membutuhkan engkol yang berlebihan, itu bisa menjadi tanda masalah internal mesin.

Penyebab Motor Turun Mesin

Selain gejala yang telah disebutkan, adapun penyebab motor turun mesin secara umum mengutip dari detikOto (19/6/2024) sebagai berikut.

1. Jarang Ganti Oli

Seperti yang sudah dijelaskan, oli memiliki peran yang vital pada mesin motor. Oli berguna untuk mendinginkan suhu mesin, mengurangi gesekan antar komponen di dalam mesin, serta melapisi komponen supaya tidak korosi.

Jika pergantian oli jarang dilakukan atau mengganti oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin motor, mungkin oli tidak berfungsi dengan maksimal atau paling parah bisa menimbulkan kerusakan pada mesin. detikOto menyarankan untuk mengganti oli mesin sekitar 3000 km atau kira-kira 3 bulan sekali.

2. Modifikasi Mesin Asal-asalan

Pabrikan sudah mendesain spesifikasi mesin agar komponen mesin tahan lama. Perubahan spesifikasi mesin atau modifikasi sudah pasti akan mengurangi umur komponen di dalam mesin.

Terlebih lagi jika modifikasi mesin dilakukan secara asal-asalan, tanpa memperhatikan aspek teknis yang diperlukan.C ontohnya kesesuaian komponen mesin atau perbandingan kompresi, resiko terjadinya turun mesin sangat mungkin terjadi.

3. Motor Kemasukan Air

Air merupakan unsur yang paling dihindari dan jangan sampai masuk kedalam motor apalagi saat kondisi mesin menyala. Hal ini karena saat air masuk sampai ruang bakar, maka akan menyebabkan water hammer.

Akibat dari hal ini piston rusak dan setang piston bengkok, sehingga turun mesin tidak dapat dihindari. Nah untuk menghindari hal tersebut, saat curah hujan sedang tinggi sebaiknya hindari genangan air yang terlalu dalam.

Atau jika tidak memungkinkan menghindari genangan air yang terlalu dalam sebaiknya matikan motor dan lewati genangan air dengan cara mendorong motor, serta pastikan saluran udara bersih dari air saat akan menyalakan kembali.

4. Kurangnya Perawatan Rutin

Seperti yang sudah dijelaskan, penurunan performa mesin itu sangat normal terjadi seiring pemakaian. Nah perawatan rutin melalui servis bulanan pada bengkel resmi, dapat membantumu mengecek kondisi mesin apakah masih bekerja dengan baik atau tidak.

5. Mesin Overheat

Mesin terlalu panas atau overheat bisa terjadi jika kamu terlalu memaksakan mesin motor. Ini bisa terjadi jika misalnya melakukan perjalanan yang sangat jauh tanpa memikirkan kondisi motor.

Suhu mesin yang terlalu tinggi bisa merusak berbagai komponen mesin seperti silinder dan piston, atau bahkan mengakibatkan kerusakan serius pada mesin secara keseluruhan.

Itu dia penjelasan mengenai gejala dan penyebab motor turun mesin secara umum. Penjelasan tersebut perlu diperhatikan demi kesehatan motor kesayanganmu. Semoga bermanfaat.

(khq/khq)



Sumber : oto.detik.com

Dampak Ban Mobil Lebih Besar dari Standar, Jangan Asal Modifikasi!


Jakarta

Beberapa orang memilih untuk memilih untuk memodifikasi ban mobil lebih besar dari ukuran standarnya. Alasannya juga macam-macam baik alasan kenyamanan berkendara, meningkatkan kinerja, hingga alasan estetika supaya terlihat garang dan sporty.

Akan tetapi sebaiknya tidak asal-asalan dalam memilih ukuran ban, karena ini berkaitan dengan kenyamanan, keamananan, dan keselamatan berkendara. Nah jika kamu berniat mengganti ukuran ban mobil lebih besar dari standar, sebaiknya baca artikel berikut lebih dulu.

Dampak Mengganti Ukuran Ban

Sebelum membahas tentang dampak dari modifikasi ukuran ban mobil menjadi lebih besar, hal yang perlu ditekankan sebelumnya adalah sebaiknya tetap pada ukuran yang direkomendasikan pabrik.


Mengutip dari Caliber (19/6/2024) alasan untuk tetap pada setelan pabrik adalah karena produsen telah merancang dan merekayasa kendaraan dengan dimensi ban tertentu. Ini mencakup sistem suspensi, ruang roda, jarak fender, dan drivetrain dikalibrasi dengan tepat untuk bekerja secara harmonis pada ukuran ban yang direkomendasikan.

Oleh karena itu mengganti ukuran ban jauh dari ukuran yang direkomendasikan dapat mempengaruhi kinerja, pengendalian dan keselamatan berkendara. Selain itu pergantian ukuran ban yang tidak sesuai juga dapat mempengaruhi sistem kerja speedometer dan odometer dalam mengukur.

Hal ini karena speedometer dan odometer dikalibrasi pada diameter gulir ban yang direkomendasikan. Kemudian yang perlu lebih diperhatikan adalah penggantian ukuran ban menjadi lebih besar, yang bisa mengganggu keseimbangan dan mempengaruhi kinerja pengereman. Ini berpotensi membuat jarak pengereman yang lebih panjang dan mengurangi keselamatan.

Bolehkah Untuk Tetap Mengganti Ukuran Ban Menjadi Lebih Besar?

Meskipun tidak direkomendasikan, meningkatkan ukuran roda kendaraannya. Dengan catatan, peningkatan ukuran tersebut masih dalam batas wajar dan beberapa hal diperhatikan.

Manager Proving Ground Bridgestone Tire Indonesia Zulpata Zaenal menjelaskan tentang peningkatan ukuran ban pada detikOto sebagai berikut.

“Begitu kita mau grade up, yang harus diperhatikan tetap standar pabrikan mobil itu berapa. Pertama dimensi ban. Misalnya, mobil A ukuran ring 14, enggak tiba-tiba langsung 18 inci. Ada hitungannya. Minimal sama tingginya. Jadi misalnya ukuran 175/65-14, mau naikin ke ring 15 boleh, jadi 185 tapi aspek rasionya turun jadi 60, tingginya jadi sama. Itu gunanya nanti odometer enggak kacau, fuel consumption di situ ada, pengereman juga. Minimal naik satu atau turun satu,” kata Zulpata.

Adapun yang perlu diperhatikan pada penggantian ukuran mobil adalah load index. Load index merupakan sebuah indeks kemampuan ban menopang beban. Load index tidak boleh turun sama sekali.

“Kalau di ban itu suka ada tulisan 185/65 R15 82H, misalnya, 82 itu adalah load index. Load index itu kemampuan ban menopang beban. Load index enggak boleh turun sama sekali, itu harus sama karena menyangkut kemampuan ban. Karena mereka sudah dihitung,” tuturnya.

Tips Sebelum Meningkatkan Ukuran Ban

Dari catatan detikOto, sebelum meningkatkan ukuran ban beberapa tips berikut ini perlu diperhatikan, terutama untuk detikers yang masih awam tentang dunia otomotif.

1. Tinggi dan Diameter Total Tidak Berubah Drastis

Saat mengganti ban, pilih ukuran dengan diameter yang berbeda maksimal ±3% dari ban asli. Jika mengganti dengan velg yang lebih besar, tambahkan 10 mm lebar penampang ban untuk setiap kenaikan 1 inch velg.

Kemudian untuk mencegah gesekan dengan fender, pilih ban dengan dinding lebih rendah, menurunkan aspek rasio sebesar 5-10%. Hal ini penting untuk menjaga akurasi speedometer, handling, dan kinerja pengereman, serta mencegah kerusakan pada kendaraan.

2. Perhatikan Indeks Beban dan Simbol Kecepatan

Saat mengganti ukuran ban, pastikan indeks beban dan simbol kecepatan ban baru setara dengan ban bawaan. Sesuaikan tekanan angin jika simbol kecepatan berbeda untuk mencegah kerusakan ban, ketidakstabilan, dan panas berlebih. Indeks beban harus minimal sama dengan ban asli untuk menjaga distribusi beban dan menghindari overload.

3. Pastikan Bead Ban Tertopang Sepenuhnya oleh Velg

Ban dengan lebar penampang yang melebihi lebar badan kendaraan dapat mempercantik penampilan mobil, tetapi terlalu lebar bisa berbahaya. Jika bead ban tidak sepenuhnya ditopang oleh velg, risiko bead terlepas saat menikung tajam atau berpindah jalur sangat mungkin terjadi. Ini menimbulkan resiko bahaya yang perlu diperhatikan.

4. Konsultasi dengan Profesional

Kemudian yang paling penting adalah berkonsultasi dengan profesional. Saat memilih dan memasang ban, penting untuk meminta saran profesional dari mekanik terpercaya untuk memastikan kompatibilitas dan keselamatan optimal. Terlebih lagi jika detikers awam dengan dunia otomotif.

Itu dia ulasan mengenai dampak ban mobil lebih besar dari standar (tidak sesuai standar). Jadi, jangan asal-asalan modif ya!

(khq/khq)



Sumber : oto.detik.com

Apakah Benar Aki MF Bebas Perawatan? Ini Penjelasannya


Jakarta

Aki atau baterai merupakan komponen yang vital sebagai sumber tenaga listrik untuk kendaraan motor ataupun mobil. Salah satu jenis aki kering yang kerap digunakan pada kendaraan adalah aki MF atau Maintenance Free.

Penamaan aki ini seringkali membuat orang salah paham dan mengira bahwa aki MF tidak memerlukan perawatan sama sekali. Supaya tidak salah kaprah, simak penjelasan selengkapnya tentang aki MF di artikel ini.

Apa Itu Aki MF?

Mengutip dari buku Pengetahuan Baterai Mobil karya Drs. Daryanto (2021), Aki MF atau kependekan dari Maintenance Free merupakan jenis aki yang umumnya terbuat dari basis jenis aki kalsium dan aki hybrid. Aki MF didesain secara khusus untuk dapat menekan tingkat penguapan air.


Uap pada jenis aki ini akan mengalami kondensasi, sehingga kembali berubah menjadi air murni yang mempertahankan level air aki agar tetap normal. Karena itulah, aki MF biasanya tidak lagi membutuhkan pengisian air aki.

Apakah Benar Aki MF Bebas Perawatan?

Meski disebut Maintenance Free atau bebas perawatan, hal ini tidak serta-merta berarti bahwa aki MF tidak membutuhkan perawatan dan pengecekan. Faktanya, aki MF tetap harus dirawat agar kondisinya tetap optimal.

Adapun perawatan untuk aki MF yang dirangkum dari situs Midtronics adalah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Rutin

Aki MF pada dasarnya tidak memerlukan pengisian ulang air aki. Kendati demikian, komponen aki MF tetap harus diperiksa secara berkala untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kerusakan, kebocoran, atau pembengkakan pada aki.

Pemeriksaan ini pun tidak boleh dilakukan sembarangan dan disarankan untuk diperiksa secara langsung di bengkel.

2. Menguji Ketahanan Baterai

Langkah berikutnya dalam merawat aki MF adalah menguji kondisi baterai. Setelah kendaraan dipakai sehari-hari, tentunya seiring waktu komponen aki dapat mengalami penurunan performa. Karena itu, jenis baterai atau aki MF harus dicek secara rutin menggunakan peralatan yang andal.

3. Menyimpan Aki Dengan Benar

Hal lainnya yang patut diperhatikan dalam merawat aki MF adalah cara penyimpanannya. Jika kendaraan jarang digunakan, sebaiknya lepas bagian aki dan simpanlah di tempat yang kering dan teduh.

Cara ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya korosi pada baterai yang dapat timbul dari waktu ke waktu. Dengan demikian, aki pun menjadi lebih awet dan tahan lama.

4. Membersihkan Bagian Terminal Aki

Terminal aki merupakan komponen penting yang menghubungkan aki dengan kabel dan kepala aki. Ketika timbul korosi, aliran arus listrik pun akan terhambat dan berakibat pada menurunnya kinerja aki secara keseluruhan.

Namun, tak perlu khawatir, karena masalah ini bisa dicegah dengan rajin membersihkan terminal aki. Pembersihan aki dianjurkan untuk dilakukan paling tidak sekali setahun.

Kelebihan Aki MF

Penggunaan aki MF memiliki beberapa kelebihan. Dilansir dari laman Autocative, berikut sederet kelebihan dari aki MF dibandingkan jenis aki konvensional lainnya:

1. Tidak Mudah Tumpah

Salah satu masalah yang cukup merepotkan saat mengisi ulang air pada aki konvensional adalah airnya yang mudah tumpah dan mengenai badan. Air aki diketahui mengandung asam sulfat yang berbahaya bagi kulit. Namun pada aki MF, air aki tidak mudah tumpah karena jenis aki ini memiliki segel yang cenderung lebih kokoh.

2. Tidak Mudah Korosi

Berbicara soal air aki, tumpahan air aki juga berpotensi menyebabkan korosi pada komponen aki. Jika sudah korosi, diperlukan waktu dan tenaga ekstra untuk menghilangkannya. Untungnya, segel pada jenis aki MF dikemas untuk meminimalisir kebocoran air aki MF, sehingga mengurangi risiko aki terkena korosi.

3. Masa Pakai yang Lebih Lama

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, jenis aki MF menggunakan proses rekombinasi oksigen, sehingga mampu mencegah penguapan dan kebocoran air. Dengan minimnya risiko kebocoran air aki yang dapat menyebabkan korosi, alhasil masa pakai aki MF pun menjadi lebih awet dibandingkan jenis aki lainnya.

4. Tidak Mudah Panas

Kondisi suhu panas berlebih atau overheat seringkali menjadi penyebab rusaknya aki mobil. Berbeda dengan aki konvensional, aki MF dilengkapi dengan sistem ventilasi yang mumpuni, sehingga sirkulasi udara lebih lancar dan aki terhindar dari overheat.

Kekurangan Aki MF

Di balik segala kelebihannya, aki MF tetap mempunyai sejumlah celah kekurangan. Berikut diantaranya:

1. Sulit Diperbaiki

Kelemahan utama dari jenis aki MF adalah aki ini sulit diperbaiki jika sudah rusak. Terlebih, jika aki mengalami masalah kekurangan air tambah atau air suling. Pasalnya, aki MF yang disegel menyulitkan proses penambahan air suling pada komponen aki.

2. Harganya yang Mahal

Kekurangan lainnya dari jenis aki MF adalah harganya yang relatif lebih tinggi dibandingkan aki pada umumnya. Menurut laman Carsome, hal ini dikarenakan aki MF atau aki kering diproduksi menggunakan teknologi yang lebih canggih dari jenis aki basah.

Kesimpulannya, aki MF tetap harus dirawat dengan baik agar tahan lama dan kinerjanya tetap prima. Sebagai tambahan informasi, aki bebas perawatan bisa bertahan hingga sekitar 3-5 tahun.

(khq/khq)



Sumber : oto.detik.com

Cara Cek Ketebalan Kampas Kopling Mobil yang Mulai Aus


Jakarta

Mengecek ketebalan kampas kopling mobil sebelum berkendara diperlukan. Pasalnya, kampas kopling yang telah tipis atau aus dapat menurunkan performa mobil. Sehingga perjalanan bisa terganggu, bahkan dapat membahayakan penumpang.

Pengecekan kampas kopling dapat dilakukan tanpa harus membongkar mobil. Cukup melakukan cara sederhana, ketebalan kampas kopling sudah bisa diprediksi. Lantas, bagaimana cara cek ketebalan kampas kopling mobil yang aus?

Fungsi Kampas Kopling Mobil

Sebelum membahas cara cek ketebalan kampas kopling mobil, mari ketahui kampas kopling mobil secara singkat lebih dulu.


Dilansir Auto2000, kampas kopling atau clutch disc berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke transmisi mobil.

Letaknya berada di antara flywheel dan plat penekan. Ketika bekerja, kampas kopling bergesekan dengan komponen di sekelilingnya. Akibat gesekan tersebutlah kampas akan menipis.

Kampas kopling menipis seiring penggunaannya. Selama penggunaan normal, kampas bisa aus setelah dipakai sekitar tiga tahun. Tapi, kebiasaan mengemudi yang buruk juga dapat memendekkan usia pakainya seperti melepas pedal kopling dengan kasar dan kerap melakukan setengah kopling.

Apabila kampas kopling sudah habis, komponen ini perlu segera diganti yang baru. Kalau tidak, kerusakan yang lebih parah pada komponen mobil bisa terjadi. Alhasil, kinerja mobil semakin menurun.

Cara Cek Ketebalan Kampas Kopling Mobil

Sebelum terjadi apa-apa, ketebalan kampas kopling mobil dapat dicek lebih dulu. Pengecekannya dapat dilakukan secara sederhana. Berikut cara cek ketebalan kampas kopling mobil:

1. Injak Pedal Kopling

Ketebalan kampas kopling dapat dicek dengan menginjak pedal kopling. Bila jarak injak pedal kopling dirasa menjadi lebih pendek maka menandakan kampasnya menipis atau bahkan telah habis atau aus.

Selain diinjak, posisi pedal kopling yang tiba-tiba naik atau tampak lebih tinggi juga dapat menjadi tanda kampasnya mulai aus.

2. Injak Pedal Gas

Kampas kopling yang sudah tipis dapat dilihat dari akselerasi mobil yang menurun. Karena tenaga dari mesin tidak tersalurkan dengan baik.

Untuk mengeceknya, pedal gas bisa diinjak. Apabila kecepatan mesinnya tak bertambah yang ada justru mesin berdecit atau meraung, maka dapat menunjukkan akselerasi lemah.

Saat mobil masuk ke kondisi macet atau mobil diam padahal mesinnya dinyalakan, itu juga bisa jadi kampas telah benar-benar habis.

Nah, itu tadi cara cek ketebalan kampas kopling mobil yang aus atau menipis. Kalau detikers sudah mencoba cara di atas dan mendapati kampas kopling habis, segera diganti dengan yang baru ya.

(azn/inf)



Sumber : oto.detik.com