Category Archives: Tips Otomotif

Pelajaran Penting dari Macet Horor di Puncak


Jakarta

Libur panjang akhir pekan kemarin membuat kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat, macet total. Macet horor ini terjadi lantaran melonjaknya jumlah kendaraan yang melintas di kawasan Puncak, Bogor.

Menurut Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kemacetan parah yang terjadi di Puncak, Bogor, akhir pekan kemarin murni karena kapasitas berlebih di kawasan tersebut. Mulai dari jalan raya sampai akses wisata tak bisa menampung banyaknya kendaraan yang datang.

Satlantas Polres Bogor mencatat sebanyak 150 ribu kendaraan melintas di jalur wisata Puncak dalam satu hari. Padahal seharusnya kapasitasnya hanya 70 ribu kendaraan.


“Kemacetan di Bogor, murni karena over kapasitas, pengaturan lalu lintas yang dilakukan tiap masa liburan belum berjalan efektif karena pergerakan sudah macet, saling mengunci,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman seperti dikutip Antara.

Tak cuma itu, akses jalan alternatif menuju kawasan Puncak Bogor banyak yang kecil yang biasanya digunakan pengendara sepeda motor. Hal itu menyulitkan petugas dalam menerapkan sistem buka tutup jalan.

“Banyaknya jalan alternatif menuju atau dari puncak juga menyulitkan pengaturan tutup buka lalu lintas, khususnya mengatur pergerakan roda dua,” katanya.

Menurut Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Pemotor yang tak sabaran membuat kondisi kemacetan kian parah. Bukannya mengantre saat macet, pemotor justru banyak nekat melawan arah sehingga membuat kendaraan lainnya jadi terhambat.

“Iya, motor pada melambung melawan arah sehingga lalu lintas terkunci,” lanjutnya lagi.

Dari macet parah di Puncak akhir pekan kemarin, ada pelajaran penting agar peristiwa ini tidak terjadi lagi dan pengendara tidak terjebak macet berjam-jam. Menurut Sony Susmana, praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), agar tidak terjebak macet seharusnya pengendara melakukan manajemen perjalanan sebelum berangkat.

“Jika akan menuju satu destinasi, biasakan dulu melihat map. Rutenya, alternatifnya, tipe jalannya dan waktunya. Jika terjadi kemacetan, ada jalan keluar yang bisa diambil,” kata Sony kepada detikOto, Selasa (17/9/2024).

Sony telah melakukan hal yang sama akhir pekan kemarin. Dia bepergian dengan konvoi empat mobil, tapi tidak sampai memakan waktu belasan jam karena macet. Kuncinya ada di manajemen perjalanan.

“Pergi dan pulang tidak melewati rute Puncak 1, tapi lewat jalan alternatif. Masing-masing perjalanan kami tempuh 2,5 jam (Cibubur-Cimacan). Jadi penting sekali mengatur perjalanan,” ungkapnya.

Akumulasi Semrawutnya Lalu Lintas

Menurut Sony, kemacetan horor di Puncak kemarin merupakan akumulasi dari semrawutnya lalu lintas. Setidaknya ada empat penyebab, yang mungkin sulit dihindari.

“Pertama stop and go. Nggak mungkin selaras kecepatan antarkendaraan yang satu dengan yang lain saat stop n go di jalan. Jika jumlahnya berpuluh-puluh maka kemungkinan mengularnya akan panjang,” ucapnya.

Kedua banyaknya mobil keluar-masuk parkir. Berderetnya spot-spot berhenti membuat kendaraan keluar-masuk dan itu membutuhkan waktu minimal 3-5 menit menyetop arus lalu lintas.

“Ketiga Pak Ogah. Keberadaan mereka sering kali menyebabkan kemacetan karena tidak dibekali pengetahuan lalu lintas yang cukup dan sering kali menomorsatukan pengendara yang membayar,” sambungnya.

Terakhir banyaknya motor yang menyerobot jalur berlawanan. Menurut Sony, pemotor banyak yang tidak peka terhadap kondisi ini.

“Jalur kosong yang ada di sebelah kanannya bukan haknya untuk dilintasi, karena jika itu dilakukan maka akan menyebabkan bottleneck,” bebernya.

“Hanya anak-anak kecil yang hrs selalu diatur biar tertib. Karena seribu petugas atau rekayasa yang beragam sekalipun akan kewalahan untuk mengurai kemacetan ini jika tidak dibarengi dengan kesadaran pengendara dalam tertib berlalu lintas,” pungkas Sony.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

8 Tips Merawat Mobil Tanpa Garasi yang Kena Panas dan Hujan


Jakarta

Tidak semua rumah dilengkapi dengan garasi. Beberapa rumah hanya memiliki carport dengan atap seadanya, sehingga mobil berisiko terkena panas dan hujan.

Jika dibiarkan, bodi mobil lama-kelamaan rusak atau cacat. Untuk mencegah risiko ini, simak 8 tips merawat mobil tanpa garasi berikut ini.

Tips Merawat Mobil Tanpa Garasi

Berikut ini 8 tips merawat mobil tanpa garasi yang sering kepanasan dan kehujanan, seperti dilansir dari situs Balai Lelang Serasi (IBID) Astra dan Astra Otoshop:


1. Tutup Pakai Cover

Jika belum bisa membangun garasi, detikers bisa membeli cover mobil yang berkualitas. Cover ini sebaiknya memiliki daya tahan air tinggi dan anti UV. Pilih cover yang berbahan lembut agar tidak menimbulkan goresan.

Ukuran cover juga perlu diperhatikan pemilik mobil. Pilih secara proporsional sesuai dengan ukuran mobil dan dilengkapi dengan tali pengikat agar tidak mudah lepas karena tertiup angin.

2. Lapisi dengan Kaca Film

Bagian kaca mobil juga perlu dilapisi dengan kaca film. Kaca film ini tidak hanya berfungsi mengurangi silau matahari saat mengemudi, tetapi juga melindungi interior mobil dari kerusakan akibat sinar UV.

Namun jangan sembarangan memasang lapisan film. Ada regulasi lalu lintas yang mengatur tingkat kegelapan lapisan kaca ini. Jika terlalu gelap, maka bisa-bisa kamu ditilang polisi.

3. Gunakan Paint Protection Film

Selain melapisi kaca, bodi juga sebaiknya dilapisi dengan paint protection film. Pelapis ini berfungsi melindungi eksterior mobil dari panas matahari, hujan, debu, serta goresan.

4. Cuci Mobil Secara Rutin

Tips merawat mobil tanpa garasi selanjutnya adalah mencuci mobil secara rutin. Hal ini penting dilakukan terutama jika sering kehujanan atau berada di tempat berdebu.

Gunakan sabun khusus sesuai dengan jenis cat. Pakai lap microfiber untuk membersihkan seluruh kotoran yang menempel. Bersihkan pula bagian-bagian bawah mobil.

5. Gunakan Carport Portabel

Opsi lain dari garasi adalah memasang carport portabel. Carport portabel mampu melindungi mobil dari hujan dan panas.

Ada carport portabel yang berbentuk tenda besar dan ada juga yang tenda kecil yang mudah dilepas. Yang jelas, pastikan carport portabel ini tidak mengganggu pengguna jalan yang lain.

6. Buka Kaca Mobil Sedikit saat Panas

Saat cuaca panas, bukalah sedikit kaca mobil sekitar 1 cm agar udara tetap bisa bersirkulasi. Ketika mobil tertutup rapat, panas dapat membuat udara di dalam sangat pengap, bahkan menimbulkan racun. Namun pastikan mobil di tempat aman agar tidak membuka peluang kejahatan.

7. Pastikan Immobilizer Berfungsi

Selain kerusakan, hal yang perlu diperhatikan adalah keamanannya. Sebab rumah tanpa garasi biasanya tidak memiliki pagar. Detikers harus waspada terhadap pencurian.

Sebagian besar produsen otomotif melengkapi mobil dengan fitur immobilizer. Pastikan fitur ini berfungsi dengan baik agar tidak mudah dicuri.

8. Gunakan Kunci Setir Mobil

Tips agar mobil tanpa garasi tetap aman dari pencurian adalah menggunakan kunci setir mobil. Gunakan alat ini saat memarkirkan kendaraan di carport atau tempat parkir umum.

Nah, itulah 8 tips simpel merawat mobil tanpa garasi. Pastikan tips ini selalu diterapkan supaya mobil kamu kinclong dan siap digunakan setiap saat.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

Motor Zaman Sekarang Masih Perlu Kick Starter?



Jakarta

Motor zaman sekarang sebagian besar sudah meninggalkan fitur kick starter. Sebab sistem kelistrikan pada motor sudah semakin baik, sehingga sudah cukup mengandalkan electric starter. Namun pada kasus-kasus tertentu, kick starter masih dibutuhkan lho.

Seperti diungkap main dealer sepeda motor Honda Jakarta – Tangerang, PT Wahana Makmur Sejati (WMS), ada beberapa situasi dan masalah yang mengharuskan pengguna memanfaatkan fitur kick starter, antara lain:

1. Sistem Pengapian Bermasalah


Sistem pengapian pada sepeda motor perlu perhatian lebih pada bagian busi, kabel pengapian atau CDI, karena komponen tersebut memiliki tugas utama buat menghasilkan api di ruang bakar.

2. Klep Motor Macet

Bila komponen bermasalah, klep tidak dapat terbuka atau menutup sempurna, sehingga bahan bakar tidak mengalir dengan optimal ke ruang mesin.

3. Karburator Bermasalah

Karburator punya fungsi untuk mencampurkan udara dan bahan bakar di ruang mesin, apabila komponen tersebut kotor atau rusak maka aliran bahan bakar akan terganggu.

4. Filter Udara Kotor

Filter udara yang kotor akan menyebabkan campuran udara dan bahan bakar tidak optimal, serta mempengaruhi kualitas pembakaran di ruang mesin.

5. Aki Motor Lemah

Ini penyebab yang paling sering dialami. Aki yang mengalami kendala akan membuat daya listrik tidak dapat mengalir dengan maksimal, sehingga sepeda motor akan sulit dihidupkan.

“Metode engkol atau kick starter dapat menjadi solusi apabila terjadi kendala pada sistem electric starter sepeda motor Honda. Meski jarang digunakan, konsumen tetap perlu untuk memperhatikan komponen ini, sehingga tetap dapat berfungsi dalam keadaan darurat sekalipun,” ungkap Wahyu Budhi, Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

Apakah Aki Kering Bisa Di-Charge? Begini Penjelasannya


Jakarta

Aki merupakan salah satu komponen penting dalam kendaraan. Tanpa adanya aki, maka kendaraan kesayanganmu tidak bisa menyala.

Saat ini aki terbagi menjadi dua jenis, yakni aki kering dan aki basah. Umumnya, banyak pengendara yang lebih memilih aki kering karena lebih mudah dalam perawatannya atau sering disebut maintenance free (MF).

Namun seiring waktu, aki kering akan mengalami tekor dan tidak bisa digunakan lagi. Akan tetapi, apakah aki kering bisa di-charge ulang agar bisa dipakai kembali? Simak penjelasannya dalam artikel ini.


Apakah Aki Kering Bisa Dicas?

Banyak pengendara yang lebih memilih untuk membeli aki kering baru saat aki lamanya sudah tekor. Namun ternyata aki kering bisa di-charge kembali, lho.

Dilansir situs Wahana Honda, aki kering yang sudah lemah atau tekor masih bisa di-charge ulang. Namun dengan catatan, aki kering masih dalam kondisi sehat atau normal. Lalu, teknik pengecasannya harus menggunakan charger khusus aki.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin charge aki kering, yaitu:

  • Selama sel-sel di dalam aki kering masih baik, maka aki bisa di-charge.
  • Aki dianjurkan di-charge karena setiap baterai (aki) pasti mengalami discharge. Discharge sendiri adalah berkurangnya tegangan aki ketika kendaraan tidak digunakan.
  • Apabila tegangan aki di bawah 12 volt maka dianjurkan untuk di-charge ulang.
  • Jika sel-sel aki kering masih dalam kondisi baik, biasanya setelah di-charge tekanan aki akan kembali normal.
  • Apabila kondisi aki tidak baik, meski bisa di-charge tetapi akan cepat tekor kembali.

Cara Charge Aki Kering

Jika aki kering milikmu telah memenuhi syarat di atas, maka sudah dipastikan bisa di-charge ulang. Namun, bagaimana caranya?

Dilansir situs Planet Ban, berikut cara charge aki kering:

  1. Melepas aki kering dari kendaraan terlebih dahulu.
  2. Kemudian, tentukan pengisian daya yang cocok untuk aki kering. Langkah ini dapat mencegah overcharging pada aki kering.
  3. Setelah itu, hubungkan aki kering dengan alat charge khusus aki. Pastikan posisi polaritasnya sudah tepat, yakni dengan menghubungkan terminal positif ke positif dan negatif ke negatif.
  4. Sesuaikan pengaturan charge dengan jenis aki kering. Saat ini, sudah tersedia banyak alat charge aki yang bisa mendeteksi jumlah pengisian secara otomatis.
  5. Pastikan tempat saat mengecas aki berada di area terbuka dan tidak dekat dengan bahan-bahan yang mudah terbakar.
  6. Tunggu aki kering selesai di-charge. Pastikan kamu memperhatikan proses pengisian ulang aki kering agar tidak terlalu lama.
  7. Jika sudah, lepaskan charger dari aki kering.
  8. Langkah terakhir, lakukan pengujian aki kering yang telah di-charge ulang, apakah berhasil atau gagal.

Jika aki kering berhasil di-charge ulang, maka kendaraan bisa dihidupkan kembali. Namun jika gagal, maka kendaraan masih sulit dinyalakan.

Meskipun nantinya kendaraan bisa menyala, tapi hal tersebut tak akan bertahan lama karena aki kering sebenarnya sudah tekor. Jika terjadi hal seperti itu, satu-satunya cara adalah dengan membeli aki kering baru di toko-toko.

Itu dia penjelasan mengenai apakah aki kering bisa di-charge lagi atau tidak. Semoga dapat membantu detikers.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

7 Penyebab Setir Mobil Bergetar saat Kecepatan Tinggi dan Cara Mengatasinya


Jakarta

Saat memacu mobil dalam kecepatan tinggi, detikers mungkin merasakan setir mobil bergetar. Hal ini bisa berbahaya, karena mengindikasikan ada bagian yang rusak dan bermasalah.

Jika dibiarkan, setir yang bergetar bisa meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Karena itu, detikers sebaiknya mencari tahu penyebab setir mobil bergetar dan mengatasinya.

Penyebab Setir Mobil Bergetar

Dirangkum dari situs Honda Sukun Malang dan Hyundai, berikut ini 7 kemungkinan penyebab setir mobil bergetar:


1. Roda Tidak Seimbang

Jika setir mobil bergetar meski berada di jalan halus, kemungkinan permasalahannya ada pada roda yang tidak seimbang. Hal ini terjadi karena balancing roda mobil sudah aus dan tidak pernah dilakukan balancing dan spooring.

2. Kerusakan Pada Velg

Masalah velg salah satunya adalah mengalami deformasi pada lingkar dan permukaannya. Velg yang tidak melingkar secara rata bisa mengakibatkan putaran ban tidak seimbang. Pengecekan velg ini harus dilakukan sebelum melakukan perbaikan balancing dan spooring.

3. Bagian Kaki-kaki Bermasalah

Kaki-kaki mobil juga menjadi bagian penting untuk diperhatikan. Jika komponennya sudah aus, maka bisa berpengaruh pada setir mobil.

Salah satu kerusakan adalah ball joint yang menyebabkan roda berbunyi dan bergetar. Ball joint kemungkinan rusak pada bagian upper arm dan lower arm.

Komponen lainnya adalah tie rod yang menghubungkan long tie rod atau rack end. Ketika tie rod rusak, maka akan menimbulkan bunyi aneh saat mobil melaju kencang, serta setir mobil tidak bisa otomatis lurus setelah menikung.

Selain itu, bearing atau bantalan roda yang aus dapat menyebabkan setir mobil bergetar saat berkecepatan tinggi. Bantalan roda aus karena mengalami gesekan berulang akibat pergerakan roda dan beban kendaraan.

4. Rem Bermasalah

Kemungkinan lainnya adalah masalah pada rem. Cek bagian rem cakram apakah sudah tidak rata. Masalah ini bisa menyebabkan setir mobil bergetar.

5. Kinerja Engine Mounting

Kinerja engine mounting yang sudah tidak baik akan menimbulkan getaran mesin, bahkan getarannya bisa terasa sejak mesin dihidupkan. Saat mobil berjalan, setir mobil pun terasa bergetar dan membuat laju mobil terganggu.

6. Tekanan Angin Kurang Pas

Tekanan angin juga harus sesuai setelan pabrikan. Jika tekanan angin kurang pas, baik kurang maupun terlalu penuh, maka bisa mempengaruhi performa mobil, termasuk menyebabkan setir mobil bergetar.

7. Kondisi Tapak Ban Menipis

Kondisi tapak ban yang menipis juga mempengaruhi getaran pada setir. Jika permukaan ban sudah tipis, maka segera ganti ban dengan yang baru.

Cara mengeceknya adalah dengan memperhatikan Tradewear Indicator (TWI) atau penanda yang biasanya terletak di sela-sela alur ban. Jika permukaan ban sudah sejajar dengan TWI, berarti sudah harus segera diganti.

Cara Mengatasi Setir Mobil Bergetar

Jika mengalami setir mobil bergetar, detikers bisa mengatasinya dengan beberapa cara. Berikut ini cara mengatasi setir mobil bergetar yang dikutip dari situs Astra-Daihatsu:

1. Lakukan Balancing dan Spooring

Melakukan perawatan balancing dan spooring dilakukan untuk membuat setir lebih nyaman seperti kondisi semula. Balancing dilakukan untuk menyeimbangkan keempat roda, sedangkan spooring dilakukan untuk memastikan sudut roda sesuai dengan spesifikasi pabrik.

2. Cek Kondisi Ban dan Velg

Cek kondisi ban dan velg. Ban yang sudah tipis harus segera diganti. Velg harus dipastikan dalam melingkar rata atau tidak bengkok. Velg bengkok dapat disetel agar kembali seperti semula.

3. Cek dan Ganti Komponen yang Aus

Jika ada komponen aus, terutama pada kaki-kaki, seperti bearing roda, tie rod, dan ball joint aus, maka sebaiknya dilakukan penggantian.

4. Periksa Setelan Mesin dan Pengapian

Periksa juga setelah mesin dan pengapian apakah masih bekerja dengan baik. Komponen busi, kabel busi, dan sistem pengapian lainnya juga harus dalam kondisi baik. Lakukan servis rutin untuk memastikannya tetap optimal.

Itulah tadi 7 kemungkinan penyebab setir mobil bergetar saat kecepatan tinggi. Detikers dapat mengecek dan mengatasinya sendiri, atau bawalah ke bengkel untuk bisa dilakukan pengecekan menyeluruh.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

5 Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Pengemudi Mobil Pemula



Jakarta

Mengemudi mobil merupakan aktivitas yang memerlukan fokus, pengetahuan, dan kehati-hatian. Bagi pengemudi pemula, tantangan yang dihadapi bukan hanya soal menguasai kendali mobil, tetapi juga memahami kebiasaan lainnya agar dapat berkendara aman di jalan raya.

Tanpa disadari, banyak kesalahan yang terlihat sepele tapi bisa berakibat fatal bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya.

Berikut adalah 5 kesalahan fatal yang sering dilakukan pengemudi pemula


1. Tidak Menggunakan Lampu Sein

Penggunaan lampu sein merupakan salah satu hal yang sering luput dari perhatian pengemudi pemula. Tidak menggunakan lampu sein membuat kendaraan di sekitar kita tidak tahu ketika kita ingin belok ataupun berpindah jalur. Hal tersebut pada akhirnya dapat mengakibatkan kecelakaan.

Oleh karena itu, pengemudi pemula harus dibiasakan untuk menggunakan lampu sein beberapa detik sebelum melakukan manuver agar pengemudi lain bisa bereaksi.

2. Tidak Melihat Kondisi Sekitar

Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pengemudi mobil pemula adalah tidak melihat kondisi sekitar. Pengemudi pemula seringkali hanya fokus melihat kedepan tanpa memperhatikan kondisi sekitar.

Melihat kondisi sekitar merupakan salah satu hal yang penting dalam berkendara. Untuk itu, pengemudi pemula harus sering melihat spion dan titik buta ketika ingin belok ataupun berpindah jalur. Ketika melihat sekitar, maka kita akan lebih waspada dengan hal lainnya seperti pejalan kaki dan kendaraan lain.

3. Susah Parkir

Parkir merupakan salah satu hal terpenting yang harus dikuasai oleh setiap pengendara mobil. Meskipun begitu, parkir mungkin tampak seperti ujian bagi pengemudi pemula. Tak jarang pengemudi pemula yang tidak menguasai teknik parkir sehingga mengalami kesulitan.

Parkir yang buruk dapat menyebabkan kerusakan pada kendaraan sendiri maupun kendaraan lain. Oleh karena itu, pengemudi pemula sebaiknya harus mempelajari teknik parkir yang benar terlebih dahulu sebelum mengendarai mobil ke tempat umum.

4. Pengereman yang Terlalu Cepat

Pengemudi pemula seringkali panik dan menginjak rem secara mendadak. Pengereman mendadak bisa menyebabkan mobil kehilangan kendali hingga meningkatkan resiko kecelakaan. Hal ini merupakan salah satu kesalahan paling fatal yang sering dilakukan oleh pengemudi mobil pemula.

Untuk menghindari hal tersebut, usahakan untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan yang berada di depan dan lakukan pengereman secara perlahan dan terkendali.

5. Tidak Menjaga Jarak Aman

Kesalahan fatal terakhir yang sering dilakukan oleh pengemudi pemula adalah tidak menjaga jarak aman. Menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan adalah salah satu kunci untuk menghindari kecelakaan.

Pengemudi pemula seringkali mengikuti kendaraan di depannya terlalu dekat, sehingga tidak memiliki waktu untuk bereaksi ketika sewaktu-waktu kendaraan di depannya melakukan pengereman mendadak. Untuk itu, pengemudi pemula harus selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

(din/din)



Sumber : oto.detik.com

Begini Cara Mencegah Pecah Ban Truk di Jalan Tol



Jakarta

Kendaraan niaga seperti truk acap mengalami pecah ban saat melaju di jalan tol. Kelebihan muatan, ditambah kondisi ban yang sudah tidak prima kerap menjadi penyebabnya. Lalu bagaimana cara mencegah ban truk pecah saat melaju di jalan tol? Ini tipsnya.

Baru-baru ini, sebuah truk bak terbuka bermuatan ratusan ekor ayam mengalami kecelakaan tunggal akibat pecah ban, Sabtu (14/9/2024). Truk itu terguling dan melintang di tol Jombang – Mojokerto, KM 685 +500 A.

Ahmad Juweni, National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) PT. Hankook Tire Sales Indonesia, menyorot pentingnya langkah-langkah pencegahan untuk meningkatkan keselamatan berkendara. Menurutnya, pecah ban bukan hanya masalah teknis, tapi juga merupakan isu keselamatan yang bisa berdampak luas, karena ketika ban meledak di tengah perjalanan, risiko kecelakaan yang melibatkan kendaraan lain meningkat secara signifikan.


Ini beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

1. Sesuaikan beban muatan

Beban muatan yang melebihi kapasitas sering kali menjadi penyebab utama pecah ban di jalan tol. Ahmad menjelaskan bahwa setiap ban memiliki spesifikasi tertentu untuk menopang beban maksimal. Muatan yang melebihi spesifikasi akan meningkatkan risiko kerusakan hingga pecah ban.

Untuk mengetahui kapasitas angkut ban, pengguna dapat memeriksa indeks beban yang tertera pada dinding samping ban. Misalnya, ban Hankook 1100R20 AH30 memiliki indeks beban 150/147, yang artinya ban ini mampu menopang beban 3.350 kg per ban untuk roda depan (steer), dan 3.075 kg per ban jika dipasangkan pada ban ganda, dengan tekanan angin 120 psi.

Jika terpaksa membawa muatan yang melebihi spesifikasi ban, usahakan untuk menyesuaikan tekanan angin dan mengurangi kecepatan guna menjaga kendali kendaraan. Namun, sebaiknya hindari muatan berlebih karena dapat merusak performa ban dan meningkatkan risiko kerusakan.

2. Periksa tekanan angin

Tekanan angin yang tidak sesuai muatan akan menurunkan performa ban dan menyebabkan kerusakan. Kekurangan tekanan angin bisa mengakibatkan defleksi berlebih, yaitu kondisi di mana dinding samping ban menekuk atau melengkung secara berlebihan saat berkendara. Hal ini menghasilkan panas berlebih dan melemahkan lapisan ban, sehingga meningkatkan risiko pecah.

Perbedaan tekanan angin pada ban ganda juga berbahaya. Ban dengan tekanan lebih rendah akan mengalami gesekan berlebih dan cepat aus, sementara ban dengan tekanan lebih tinggi dapat pecah akibat beban yang tidak merata. Oleh karena itu, pengendara disarankan untuk rutin memeriksa tekanan ban sebelum perjalanan, atau setidaknya setiap dua minggu.

3. Lakukan perawatan rutin

Kurangnya perawatan ban dapat meningkatkan risiko pecah ban di jalan. Sebelum perjalanan, pengemudi disarankan buat memeriksa kondisi telapak ban secara rutin. Bersihkan kerikil atau batu kecil yang tersangkut di permukaan ban, karena jika dibiarkan, benda tersebut dapat menembus dan merusak telapak ban, sehingga memperbesar risiko pecah.

Selain itu, penting untuk menjaga kondisi kaki-kaki kendaraan dan ban. Perawatan yang diabaikan akan menyebabkan ketidakstabilan pada kemudi dan keausan ban yang tidak merata, yang akhirnya memperpendek umur pakai ban.

4. Jaga kecepatan berkendara

Kebiasaan mengemudi dengan kecepatan tinggi secara konstan juga meningkatkan risiko potensi menabrak dan melindas objek tajam di jalan tol juga lebih besar, sehingga memicu pecah ban. Untuk kendaraan niaga disarankan menggunakan jalur paling kiri atau jalur lambat, dengan kecepatan sesuai dengan rambu-rambu yang berlaku.

Hankook Tire juga memberikan langkah darurat yang dapat dilakukan jika sewaktu-waktu kendaraan niaga mengalami pecah ban di jalan tol, antara lain:

1. Tetap tenang dan tidak menginjak rem sekaligus

Pertama, usahakan jangan panik dan tetap tenang agar pengendara bisa tetap konsentrasi. “Jangan menginjak rem sekaligus saat kondisi ban pecah, karena beban kendaraan akan bertumpu pada ban yang pecah. Hal ini dapat berakibat fatal karena berkurangnya daya cengkeram dan mengakibatkan kendaraan kehilangan kendali atau tergelincir,” jelas Ahmad.

2. Kendalikan setir dan nyalakan lampu hazard

Kedua, pegang kendali setir dengan posisi tangan di arah jarum jam 3 dan 9. Kemudian, secara perlahan arahkan kendaraan ke bahu jalan. “Segera nyalakan lampu hazard untuk memberikan tanda bagi pengemudi lain bahwa kendaraan anda mengalami gangguan, sehingga mereka akan menjaga jarak aman,” tambah Ahmad.

3. Hindari manuver berlawanan arah

Terakhir, jangan membelokkan kemudi ke arah yang berlawanan dari posisi ban yang pecah, karena dapat menyebabkan kendaraan terguling. Saat ban belakang pecah, biasanya lebih mudah dikendalikan dibandingkan dengan pecah ban depan, karena ban depan yang masih berfungsi tetap menjadi tumpuan arah kemudi.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

4 Penyebab Oli Cepat Hitam Meski Baru Diganti, Catat!


Jakarta

Oli yang menjadi hitam mengindikasikan sudah kotor akibat mendukung kinerja mesin setiap hari. Dalam kondisi ini, pemilik motor harus segera mengganti oli.

Jika tidak ganti oli secepatnya, kinerja mesin berisiko turun bahkan rusak. Kendati begitu, saatnya oli menjadi hitam meski baru ganti yang mengindikasikan ada masalah di mesin atau komponennya.

4 Penyebab Oli Cepat Menghitam Meski Baru Diganti

Oli yang lebih cepat menghitam bisa menjadi pertanda ada gangguan dari motor. Mengutip laman Astra Motor, berikut beberapa penyebab oli cepat menghitam.


1. Gas Sisa Pembakaran Masuk ke Karter

Biasanya gas sisa pembakaran mesin motor mengandung banyak kerak dan kotoran. Akibatnya, oli menjadi mudah hitam saat gas masuk karter. Namun, mudahnya oli menjadi hitam mengindikasikan ada bagian motor yang perlu perbaikan.

Penyebab gas sisa pembakaran masuk ke karter antara lain boring motor aus, ring piston terbalik, ring piston aus, hingga gap piston yang berada segaris karena salah pemasangan. Menghadapi masalah ini, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan.

Pertama, pilih pelumas yang berkualitas dan kadar yang cukup. Di samping itu, kamu juga bisa memilih tipe oli yang sesuai dengan motor. Pemilik motor juga disarankan rutin melakukan pemeliharaan untuk menjaga kinerja mesin.

2. Saringan Oli yang Rusak

Saringan oli yang rusak juga bisa menyebabkan oli cepat menghitam. Fungsi dari saringan oli adalah untuk menyaring kotoran, Jadi, jika filter ini rusak, maka oli bisa cepat menghitam.

Upayakan untuk mengecek saringan oli pada motor. Jika saringan oli sudah rusak, maka ganti di tempat servis motor terdekat. Pilih saringan oli yang berkualitas.

3. Ada Komponen Mesin yang Kotor

Oli berfungsi untuk melumasi seluruh mesin. Jika area yang dilumasinya dalam keadaan kotor, kotoran yang ada pun bisa ikut terbawa.

Sehingga, setelah dibongkar,cuci motor agar komponen bersih kembali. Dengan begitu, oli tidak akan cepat menghitam dan awet digunakan.

4. Mesin yang Overheat

Mesin yang overheat atau terlalu panas juga bisa membuat oli cepat menghitam. Penyebab dari mesin overheat di antaranya setelan kopling motor yang kurang pas, jadi mengakibatkan selip dan menyebabkan oli cepat menguap.

Solusi untuk masalah ini adalah dengan memasang oli cooler atau yang biasa disebut selang hawa pada mesin motor. Namun, ganti saringan oli yang sudah gosong terlebih dahulu.

Itulah beberapa penyebab oli cepat menghitam meski baru diganti. Jangan lupa untuk rutin dalam mengganti oli dan perhatikan jenis oli yang digunakan.

(elk/row)



Sumber : oto.detik.com

Lampu Indikator Mobil Menyala Terus? Ini Arti dan Cara Mengatasinya


Jakarta

Lampu indikator mobil adalah salah satu komponen yang berfungsi menjadi petunjuk terkait kondisi mobil. Termasuk dari sisi bahan bakar hingga peringatan sistem, baik saat mesin menyala ataupun mati.

Jika lampu indikator mobil menyala terus, seringnya hal ini bisa jadi menandakan adanya masalah pada sistem kendaraan. Pahami berbagai arti dan cara untuk mengatasinya di bawah ini.

Arti Lampu Indikator Mobil

Secara umum, arti lampu indikator mobil yaitu untuk memberikan peringatan terkait kondisi khusus atau masalah yang terjadi pada mobil. Namun, sejatinya setiap lampu indikator punya arti.


Dikutip dari laman Astra Daihatsu dan Carsome Indonesia, berikut adalah beberapa arti lampu indikator mobil menyala yang sering dialami para pengguna mobil:

1. Lampu Indikator Pengisian Aki

Lampu aki menyala bisa jadi tanda beberapa masalah, seperti aki yang lemah atau rusak, alternator bermasalah, hingga sabuk penggerak yang kendor.

Cara Mengatasinya:
Segera cek ketersediaan dan kebersihan aki mobil. Pengendara juga bisa membawanya ke tempat servis terdekat.

2. Lampu Indikator Check Engine

Jika simbol menyala pada indikator artinya ada masalah dalam mesin mobil. Bisa jadi hal karena ada tutup bensin yang tidak rapat maupun sensor mesin yang harus diganti.

Cara Mengatasinya:
Cek kondisi tangki mobil dan pastikan tertutup rapat. Pastikan menggunakan bahan bakar dengan kualitas yang baik.

Apabila lampu indikator ini masih menyala terus, segera bawa ke bengkel servis terdekat untuk pengecekkan lebih menyeluruh.

3. Lampu Indikator ABS (Anti-lock Braking System)

Lampu rem ABS menyala ketika sistem pengecekkan berjalan dan mati sendiri. Namun, saat lampu ini terus menyala maka menandakan ada masalah di dalamnya.

Cara Mengatasinya:
Pastikanlah agar tidak ada kabel di dekat roda yang kendor atau rusak.

4. Lampu Indikator Fog

Fog lamp (lampu kabut) menyala jika kita mengaktifkannya di daerah tinggi atau berkabut. Fungsi lampu indikator adalah membantu penerangan jalan di tengah hujan maupun kabut yang menghalangi.

5. Lampu Indikator Rem Parkir

Simbol huruf “P” adalah tanda rem parkir yang sedang aktif. Ketika mobil berjalan dan lampu indikator ini masih menyala berarti rem tangan mobil belum dilepas atau dinonaktifkan.

Cara Mengatasinya:
Segera lepaskan rem tangan kemudi ketika berjalan. Selain bisa membuat mobil terasa lebih berat, ini juga akan membuat minyak rem tabung reservoir habis.

6. Lampu Indikator Tekanan Ban Mobil

Lampu indikator tekanan mobil menyala menandakan adanya tekanan angin dalam ban berkurang sebanyak 25% (dari jumlah seharusnya).

Lampu ini akan menyala beberapa detik, ketika mesin kendaraan menyala dan segera mati saat tekanan ban sudah dalam kondisi normal.

Cara Mengatasinya:
Segera periksa tekanan ban untuk melakukan pengisian angin.

7. Lampu Indikator Electric Power Steering (EPS)

Lampu EPS yang menyala berarti ada indikasi kerusakan pada stir mobil. Biasanya, hal ini juga diikuti dengan setir mobil yang terasa lebih berat.

Penyebab lampu indikator EPS menyala yaitu karena mobil terlalu sering menerjang banjir, atau minyak pada power steering sudah menipis.

Cara Mengatasinya:
Kurangi frekuensi melewati genangan air yang tinggi. Tujuannya agar kondisi mobil tidak semakin parah.

8. Lampu Indikator Busi Pijar

Apabila lampu indikator busi pijar menyala dan berkedip, ini tandanya ada masalah pada busi. Gejalanya adalah adanya guncangan saat mengendarai mobil.

Makanya, pengendara disarankan untuk selalu memeriksa dan mengganti busi mobil ketika sudah melewati jarak tempuh 40.000 – 60.000 kilometer.

9. Lampu Peringatan Power Steering

Lampu indikator peringatan power steering menyala berarti adanya masalah dengan power steering. Biasanya, penyebab nya adalah minyak power steering yang berkurang.

Meskipun tIdak ada dampak signifikan yang terjadi, namun hal ini cenderung membuat stir terasa menjadi berat.

10. Lampu Indikator Level Pendingin Rendah

Indikator level pendingin rendah disebabkan karena suhu temperatur cairan coolant atau pendingin mesin terlalu tinggi. Seringnya, hal ini menjadi tanda bahwa mobil sedang mengalami overheating.

Cara Mengatasinya:
Jika lampu indikator ini menyala, segeralah menepi sejenak dan matikan mesin mobil. Jangan membuka mesin, tunggulah hingga mobil lebih sejuk. Setelah itu, tambahkan cairan coolant ke dalam radiator mobil (hindari untuk mengisinya dengan air biasa).

Cara Mengatasi Lampu Indikator Mobil Menyala Terus

Lampu indikator mobil yang menyala terus perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi lampu indikator mobil menyala terus:

  • Periksa bagian mesin dan komponen di dalamnya.
  • Cobalah untuk lepaskan kepala aki dan pasang kembali untuk cek masih layak atau tidak.
  • Melakukan service mobil berkala.
  • Lakukan pengecekan secara menyeluruh ke bengkel dan memperbaiki kerusakan yang ada.

Dari uraian di atas, diharapkan detikers tidak lagi mengabaikan lampu indikator yang menyala ya. Karena hal ini punya konsekuensi serius bagi keselamatan, kinerja mobil, dan biaya yang perlu dikeluarkan atas perbaikan di masa depan.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

Ini Jenis Oli yang Cocok Buat Mobil Hybrid



Jakarta

Varian mobil hybrid semakin banyak di Tanah Air. Berbeda dengan mobil konvensional, mobil hybrid punya tambahan berupa baterai, generator, dan motor listrik. Lantas dari segi oli mesin, adakah perbedaan antara oli mesin mobil hybrid dan mobil konvensional?

Dijelaskan Osmar Wijaya dari Sunda Motor Express, oli mobil hybrid punya perbedaan dari oli mobil konvensional. Kata Osmar, mobil hybrid yang kerja mesinnya lebih ringan, tak perlu menggunakan oli yang terlalu kental.

Innova Zenix Hybrid dan Innova Zenix.Ilustrasi mesin mobil hybrid Foto: dok. Toyota-Astra Motor

“Kalau mesin hybrid butuh viskositas yang lebih encer, lebih tipis, karena kerja mesinnya kan nggak terlalu berat lagi,” ungkap Osmar dalam keterangannya, Selasa (24/9).


“Jadi (mobil hybrid) butuh oli yang lebih encer. Biasa 0W, kalau yang paling kental mungkin 5W. Ada biasanya 0W-20 bahkan 0W-16. Daya pelumasan yang cepat dan mampu menjangkau bagian tersempit, membuat viskositas yang dibutuhkan rendah,” jelas Osmar lagi.

Sementara untuk interval penggantian oli mesin mobil hybrid, umumnya sama, yakni setiap interval 10 ribu km atau per enam bulan sekali. Penggantian oli mobil hybrid juga bergantung beberapa faktor, seperti jarak tempuh, kondisi jalan, dan juga gaya mengemudi.

“Melihat tren mobil hybrid yang terus berkembang, membuat Sunda Motor Express menyediakan beragam merek pelumas untuk mobil hybrid dari yang harganya terjangkau (budget oil) hingga merek premium,” ungkap Osmar.

“Sunda Motor Express juga melayani penggantian oli, kuras oli transmisi matic, purging diesel, dan injector cleaner. Buat pengerjaan, lokasi kami bisa memuat 5-8 mobil yang bisa dikerjakan bersamaan. Prosesnya pun singkat, misal penggantian oli hanya butuh 15 menit dan pekerjaan injector cleaner hanya 1 jam,” tukas Osmar.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com