Category Archives: Tips Otomotif

Penting! Ini Dua Jenis Garansi Yamaha Nmax Turbo



Jakarta

Yamaha Nmax Turbo sudah menggunakan teknologi transmisi canggih bernama YECVT atau Yamaha Electric Continuously Variable Transmision. Untuk menjamin rasa aman konsumen terhadap teknologi baru tersebut, Yamaha memberikan dua jenis garansi. Apa saja?

Sebelumnya perlu diketahui, YECVT adalah sebuah teknologi mutakhir yang dikembangkan oleh Yamaha Indonesia Motor Mfg. Tak seperti pendahulunya yang menggunakan CVT konvesional dengan roller, Nmax Turbo menggunakan jenis CVT Primary Sheave Assy tanpa roler yang telah tersambung pada komponen elektris di motor.

Dari segi perawatan, YECVT pada Nmax Turbo diklaim juga jauh lebih unggul. Tidak seperti CVT konvensional yang harus diperiksa dan dirawat secara rutin pada saat servis berkala, YECVT bersifat free maintenance karena tidak menggunakan komponen roller, sehingga dapat meningkatkan efisiensi, baik dari segi waktu maupun biaya pada saat perawatan.


Jika perubahan rasio pada CVT konvensional harus disesuaikan dengan besaran rpm, maka hal itu tidak berlaku bagi YECVT pada Nmax Turbo. Melalui teknologi YECVT para bikers dapat mengubah rasio CVT-nya di berbagai rpm secara otonom sesuai kebutuhan mereka melalui fitur Y-Shift. Dengan begitu, pengendara bisa menyesuaikan rasio putaran mesin sesuai dengan pilihan Y-Shift yang dikehendaki untuk mendapatkan performa akselerasi maupun deselerasi secara cepat.

Terkait masa garansi, Yamaha secara khusus memberikan 2 jenis garansi yang menguntungkan kepada seluruh konsumen Nmax Turbo. Garansi pertama, dua Tahun Garansi Kelistrikan Khusus, meliputi Motor Assy, Sensor Primary, Speed Sensor (Secondary), dan Transmission Control Unit Assy.

Sementara garansi yang kedua adalah, tiga Tahun Garansi Mesin, yang meliputi komponen Camp Comp, Fixed Screw Assy, Sliding Screw Assy, dan juga Primary Sheave Assy.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Cara Menghitung Kompresi Motor dan Rentang Tekanan yang Baik


Jakarta

Menghitung kompresi motor merupakan salah satu langkah penting dalam memastikan kinerja optimal mesin kendaraan. Kompresi yang tepat berperan besar dalam efisiensi pembakaran bahan bakar dan daya yang dihasilkan oleh mesin.

Dengan memahami cara menghitung kompresi, pemilik kendaraan bisa mengidentifikasi masalah potensial yang akan terjadi.

Cara Menghitung Kompresi Motor

Dilansir laman Astra Daihatsu, berikut merupakan rumus menghitung rasio kompresi mesin motor yaitu menggunakan volume silinder (V1) ditambah volume ruang bakar (V2), lalu dibagi volume ruang bakar (V2).


Berikut rumusnya rasio kompresi mesin::

CR = (V1 + V2) / V2

Keterangan:
CR = Rasio kompresi.
V1 = Volume silinder.
V2 = Volume ruang bakar.

Sebagai contoh, diibaratkan motor berkapasitas 150 cc (tanpa ruang bakar) dengan volume ruang bakar 15 cc. Berikut adalah rasio perhitungan kompresi motornya:

CR = (150 + 15) / 15 = 11

Artinya, rasio kompresinya adalah 11 : 1 atau 11 banding 1 untuk motor tersebut.

Berapakah tekanan kompresi motor yang baik? Rentang tekanan kompresi mesin yang baik adalah antara 9,5 hingga 15 bar.

Nilai minimum kompresi mesin yaitu 7 bar. Jika, kompresi dalam silinder mesin (tanpa ruang bakar) berada di bawah 7, maka itu bisa disebabkan karena penuaan mesin maupun adanya karat di piston. Dengan mengetahui rasio kompresi mesin bermanfaat dalam pemilihan dan penyesuaian jenis BBM kendaraan.

Menggunakan BBM yang sesuai dengan kompresi mesin bisa membuat performanya optimal. Tak cuma itu, mesin juga bisa jadi lebih panjang umur. Jika jenis BBM tak sesuai dengan rasio kompresi mesin berisiko membuat mesin rusak.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

Mobil Lebih Kuat Lewat Tanjakan Jika Berjalan Mundur, Mitos atau Fakta?


Jakarta

Saat berkendara ke luar kota, detikers mungkin akan menemukan jalanan yang menanjak dan menurun. Jangan anggap remeh jalanan yang menanjak dan menurun karena banyak pengendara yang kesulitan saat melewatinya.

Soalnya, sering terjadi kasus mobil gagal melibas tanjakan curam. Oleh sebab itu, banyak pengendara yang berpikir bagaimana cara melintasi tanjakan dengan benar dan aman.

Nah, salah satu caranya adalah dengan berjalan mundur. Sebab, beberapa orang meyakini jika mobil berjalan mundur maka akan lebih kuat menanjak.


Namun, apakah hal tersebut benar adanya? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

Apakah Mobil Berjalan Mundur Lebih Kuat Di tanjakan?

Mengutip situs Spot Dem, sebenarnya mobil bisa lebih kuat menanjak dengan cara berjalan mundur jika mobil tersebut berpenggerak roda depan atau front wheel drive (FWD).

Sebab, gigi mundur (reverse) memiliki rasio gigi yang lebih rendah daripada gigi maju (drive). Oleh sebab itu, mobil yang berjalan mundur mungkin akan lebih kuat melibas tanjakan.

Saat mobil dalam gigi mundur, distribusi bobot juga berubah dengan beban yang lebih besar didistribusikan ke roda belakang. Mobil juga dapat menanjak dengan lebih mudah karena memiliki daya cengkeram yang lebih baik.

Apakah Aman Mobil Berjalan Mundur saat Nanjak?

Meski begitu, melintasi tanjakan dengan cara mundur dinilai kurang aman dan tidak efisien. Sebab, transmisi, mesin, dan komponen lainnya pada mobil disetel untuk bergerak maju dan berbelok, bukan mundur ke belakang.

Selain itu, bergerak mundur dan menanjak dapat memberikan tekanan pada mesin dan transmisi mobil. Hal ini bisa menyebabkan mesin cepat panas sehingga mengalami overheat dan memicu kerusakan pada komponen lainnya.

Dari segi keselamatan, berkendara mundur di tanjakan juga menyulitkan pengendara karena keterbatasan visual. Meski mobil keluaran terbaru sudah dilengkapi kamera belakang untuk mundur, tapi tetap saja berbahaya karena jarak pandangnya terbatas.

Tips Melintasi Tanjakan dengan Mobil

Daripada harus berjalan mundur yang bikin kamu repot sendiri, lebih baik bergerak maju ketika melewati tanjakan. Jika takut mobil tak kuat nanjak, ada sejumlah tips agar detikers lancar saat melalui tanjakan.

Mengutip situs Astra Daihatsu, berikut tips melewati jalanan menanjak dengan berkendara mobil:

1. Pakai Gigi Rendah

Jika kamu menggunakan mobil manual, gunakan gigi rendah atau 1 saat melintasi jalanan tanjakan. Pada mobil matic, kamu bisa memindahkan gigi dari ‘D’ ke ‘L’ agar mendapatkan torsi yang besar untuk melibas tanjakan.

2. Injak Gas Sesuai Kebutuhan

Saat melintasi jalanan yang menanjak, injak pedal gas sesuai kebutuhan. Apabila tanjakan dirasa curam dan panjang, maka diperbolehkan menginjak gas dalam-dalam agar mobil bisa melalui tanjakan.

Jika tanjakan tidak begitu curam, maka detikers tak perlu menginjak pedal gas terlalu dalam. Jadi, bisa disesuaikan dengan tanjakan yang dilalui.

3. Aktifkan Hill Start Assist

Beberapa mobil keluaran terbaru telah dilengkapi dengan fitur Hill Start Assist (HSA). Fitur keselamatan ini berfungsi untuk mengendalikan mobil agar tidak merosot ketika berada di posisi menanjak.

Biasanya, mobil yang sedang berhenti di tanjakan dan akan mulai jalan kembali, mobil akan sedikit mundur sebelum dapat berjalan maju. Dengan mengaktifkan fitur HSA, maka mobil tidak akan mundur saat pengemudi akan kembali melaju.

Selain itu, Hill Start Assist juga dapat mengendalikan mobil saat akan mulai menanjak agar akselerasi yang dihasilkan dapat berjalan mulus. Dengan begitu, roda mobil dapat berfungsi optimal dan meminimalisir terjadinya selip.

Demikian penjelasan mengenai apakah mobil berjalan mundur lebih kuat ditanjakan. Semoga bermanfaat!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Motor Injeksi Sering Kehabisan Bensin? Ini Dampaknya


Jakarta

Motor injeksi jangan sering dibiarkan kehabisan bensin. Ini dampaknya motor injeksi kehabisan bensin.

Motor injeksi kian populer di kalangan masyarakat. Penggunaan bahan bakar yang efisien dibandingkan motor karburator menjadi salah satu alasan motor injeksi makin populer. Untuk diketahui, teknologi injeksi bahan bakar memberikan kontrol yang lebih presisi terhadap campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar.

Dampak Sering Membiarkan Tangki Bensin Motor Injeksi Kosong

Bila kamu pengguna motor injeksi, ada satu hal penting yang harus diperhatikan. Motor injeksi jangan sering dibiarkan kehabisan bensin. Dikutip laman Suzuki Indonesia, motor injeksi yang sering dibiarkan kehabisan bensin bisa memberikan dampak buruk. Berikut ini 5 dampak buruk membiarkan tangki motor injeksi kehabisan bensin.


1. Pompa Bahan Bakar Berpotensi Rusak

Motor injeksi dilengkapi dengan pompa bahan bakar yang berfungsi untuk mengalirkan bensin dari tangki ke injektor dengan tekanan yang tepat. Pompa ini biasanya terendam dalam bensin di dalam tangki, yang juga berfungsi sebagai pendingin.

Tangki bensin yang sering dibiarkan kosong akan membuat pompa bahan bakar bekerja keras tanpa pendingin yang cukup. Alhasil, ini memicu terjadinya overheating. Overheating bisa membuat kerusakan permanen pada pompa. Kalau sudah begini, kamu harus mengganti pompa bahan bakar.

2. Injektor Bermasalah, Performa Tak Optimal

Injektor berfungsi menyemprotkan bensin ke ruang bakar dengan tekanan tinggi. Dengan begitu, campuran udara dan bahan bakar bisa menghasilkan tenaga maksimal. Bila tangki bensin sering dibiarkan kosong, injektor berpotensi tersumbat oleh kotoran atau partikel kecil yang mungkin tersedot dari dasar tangki saat posisinya kosong. Injektor yang tersumbat itu mengakibatkan pembakaran tidak sempurna. Performa mesin pun jadi terganggu.

3. Risiko Kavitasi pada Pompa Bahan Bakar

Kavitasi adalah fenomena di mana gelembung-gelembung udara terbentuk dalam cairan yang sedang di pompa. Gelembung-gelembung ini kemudian pecah dengan kekuatan yang cukup besar, merusak komponen-komponen di sekitarnya.

Dalam konteks motor injeksi, jika tangki bensin sering kosong atau hampir habis, udara bisa masuk ke dalam sistem bahan bakar, menyebabkan kavitasi pada pompa bahan bakar. Kavitasi ini dapat merusak bagian dalam pompa, mengurangi efisiensi pengaliran bahan bakar, dan akhirnya menyebabkan kegagalan pompa.

4. Mesin Rusak

Pada tangki bensin yang hampir kosong, akan ada ruang tersisa dan berisi udara. Udara di dalam tangki itu bisa menimbulkan embun sehingga menghasilkan tetesan air dalam tangki. Air itu bila tercampur dengan sistem bahan bakar bisa menimbulkan masalah saat pembakaran dan merusak komponen mesin. Selain merusak mesin, korosi pada tangki juga tak terhindarkan.

5. Sistem Bahan Bakar Lebih Cepat Aus

Jika keseringan membiarkan tangki kosong, akan berdampak pada sistem bahan bakar dalam jangka panjang. Sistem bahan bakar yang sering terpapar kotoran, udara, dan air akan lebih cepat mengalami keausan dan kerusakan. Komponen seperti filter bahan bakar, regulator tekanan, dan injektor akan memerlukan perawatan dan penggantian lebih sering

(dry/rgr)



Sumber : oto.detik.com

6 Dampak Buruk Membiarkan Oli Motor Sampai Habis


Jakarta

Oli mesin merupakan salah satu komponen penting bagi sepeda motor. Fungsi utama dari oli adalah untuk melumasi, mendinginkan, dan membersihkan komponen di dalam mesin agar dapat bekerja secara optimal.

Pada umumnya, oli mesin perlu diganti setiap 3.000 km atau dalam waktu dua bulan sekali. Apabila kamu sering mengendarai sepeda motor, maka oli harus diganti lebih sering agar performa motor tetap optimal.

Sayangnya, banyak pengendara motor yang menyepelekan tentang mengganti oli mesin. Bahkan, oli sengaja tidak diganti hingga benar-benar habis. Kondisi itu ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan mesin, lho.


Lantas, apa dampak yang ditimbulkan jika motor kehabisan oli mesin? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

Penyebab Oli Mesin Motor Habis

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan oli mesin sepeda motor habis. Dilansir situs Wahana Honda, berikut sejumlah penyebabnya:

  1. Terjadi kebocoran pada seal oli akibat pengisian oli mesin yang melebihi kapasitas atau usia seal yang sudah tua.
  2. Terlalu banyak oli yang terbakar akibat kondisi shielding pada ring piston yang kondisinya sudah tidak baik.
  3. Oli mesin jarang diganti akibat pemakaiannya yang terlalu panjang. Misalnya, oli mesin baru diganti setelah menempuh jarak 10.000 km.

Akibat Membiarkan Oli Mesin Motor Sampai Habis

Mungkin, banyak pengendara motor yang sering lupa kapan waktunya mengganti oli mesin, sehingga tidak sadar jika oli sudah habis. Namun, jika kamu sering membiarkan oli motor sampai habis, maka siap-siap saja motor kesayanganmu mengalami berbagai kerusakan.

Berikut sejumlah dampak membiarkan oli mesin sepeda motor sampai benar-benar habis:

1. Terasa Getaran di Bagian Mesin

Dampak yang pertama dan umum dialami banyak pengendara adalah muncul getaran yang tidak nyaman di bagian mesin. Hal ini karena jumlah volume oli yang sudah habis sehingga tidak bisa melumasi komponen mesin.

Akibatnya, mesin harus bekerja lebih keras lagi yang memicu timbulnya gesekan besar, sehingga menyebabkan getaran sekaligus suara kasar dari mesin motor yang bikin tidak nyaman.

Salah satu alasan kenapa detikers perlu mengganti oli mesin secara rutin adalah agar performa motor tetap optimal. Kalau oli jarang diganti bahkan dibiarkan sampai benar-benar habis, maka dapat mempengaruhi performa mesin.

3. Boros Bahan Bakar

Dampak berikutnya adalah bahan bakar jadi lebih boros. Sebab, mesin motor harus bekerja lebih keras lagi karena oli sudah terkontaminasi kotoran.

Alhasil, mesin membutuhkan tenaga yang lebih besar agar dapat bekerja secara optimal. Nah, kondisi tersebut yang menyebabkan bahan bakar jadi lebih cepat habis.

4. Mesin Alami Overheat

Tak hanya sebagai pelumas, oli juga berfungsi sebagai pendingin mesin. Apabila kamu telat mengganti oli atau bahkan membiarkan oli sampai benar-benar habis, hal itu menyebabkan mesin lebih cepat panas hingga mengalami overheat.

Perlu diingat, mesin yang sudah overheat dapat mempengaruhi performa motor. Bahkan, motor bisa saja mengalami mogok karena suhu mesin sudah terlalu panas.

Oli mesin juga berperan penting dalam menjaga daya tahan dan keawetan mesin. Maka dari itu, jika kamu terlambat mengganti oli maka bisa ‘memangkas’ usia mesin motor. Soalnya, banyak komponen di mesin motor yang cepat rusak akibat jarang mengganti oli.

6. Turun Mesin

Dampak yang terakhir dan paling merugikan pemilik motor adalah turun mesin. Hal ini diakibatkan motor terus dikendarai sampai oli mesin benar-benar habis.

Biaya turun mesin tentu tidak sedikit, apalagi jika kerusakan yang ditimbulkan sudah merembet ke komponen lain. Bisa jadi, kamu harus mengeluarkan uang sampai jutaan rupiah hanya untuk memperbaiki mesin.

Daripada harus merogoh kantong dalam-dalam hanya untuk memperbaiki mesin yang rusak, sebaiknya detikers rutin mengganti oli secara rutin. Selain menjaga keawetan mesin, rutin mengganti oli juga mampu menjaga performa motor tetap baik.

Demikian enam dampak membiarkan oli mesin motor sampai benar-benar habis. Jangan lupa rutin ganti oli mesin, ya!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

4 Kebiasaan yang Salah dalam Merawat Mobil



Jakarta

Sebagai pemilik kendaraan, merawat mobil dengan benar merupakan langkah penting untuk memastikan performa kendaraan tetap optimal serta meningkatkan kenyamanan berkendara. Tapi terkadang ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dalam merawat kendaraannya. Apa saja ya?

1. Memanaskan Mobil Terlalu Lama

Banyak pemilik mobil beranggapan bahwa memanaskan mesin dalam waktu lama akan meningkatkan performa kendaraan. Padahal, kebiasaan ini justru memboroskan bahan bakar. Untuk mobil konvensional, durasi ideal pemanasan hanya sekitar 2-5 menit, sedangkan untuk mobil berteknologi injeksi cukup 30 detik hingga 1 menit.


National Sales Manager PCR (Passenger Car Radial) Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono, bilang, “Proses pemanasan mobil cukup sampai mesin mencapai kondisi idle, di mana putaran mesin menjadi stabil. Memanaskan mobil terlalu lama tak hanya boros bahan bakar, tetapi juga mempercepat keausan komponen mesin seperti piston dan dinding silinder akibat mesin bekerja tanpa beban yang memadai.”

2. Mencuci Mobil Menggunakan Deterjen

Meski terlihat efektif, deterjen ini mengandung bahan kimia, yang bisa merusak lapisan cat mobil, membuat warna cepat pudar, serta mengikis lapisan pelindung seperti wax. Deterjen yang terlalu kuat juga bisa menyebabkan korosi pada bagian logam seperti chrome atau trim. Untuk menjaga tampilan mobil dan melindungi cat, sebaiknya gunakan sabun khusus cuci mobil yang diformulasikan aman bagi cat dan memberikan perlindungan ekstra.

3. Mencuci Dashboard dengan Air

Membersihkan dashboard langsung dengan air dapat berisiko merusak sistem kelistrikan yang terhubung dengan perangkat audio atau sensor lain di dalamnya. Lebih aman menggunakan kain microfiber atau kanebo yang sedikit basah untuk membersihkan tanpa risiko korsleting. Alternatif lainnya yaitu menggunakan vacuum cleaner untuk membersihkan debu di area dashboard secara lebih menyeluruh.

4. Hanya Mengganti Oli

Seringkali pemilik mobil hanya fokus pada penggantian oli, tetapi melupakan perawatan komponen lain seperti kaki-kaki kendaraan seperti suspensi dan ban diabaikan oleh pemilik mobil. Ban yang aus dan suspensi yang tidak terawat dapat menyebabkan setir kemudi tidak stabil, aus ban tidak merata, dan meningkatkan risiko kecelakaan.

“Ban merupakan salah satu komponen vital yang sering diabaikan. Selain pemilihan ban yang tepat, perawatan rutin ban adalah langkah penting untuk menjaga performa kendaraan. Pengendara perlu rutin memeriksa tekanan angin ban agar tetap sesuai, melakukan rotasi ban setiap 10.000 km, dan memeriksa keseimbangan (balancing) dan keselarasan (alignment) secara berkala. Dengan perawatan minimal tersebut, pengendara dapat memperpanjang umur ban dan meningkatkan kenyamanan berkendara,” kata Apriyanto.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

Tips Jumper Aki Mobil dengan Aman



Jakarta

Pada situasi aki mobil tiba-tiba drop, ada solusi alternatif bisa dilakukan dengan cara men-jumper aki mobil. Nah, bagaimana cara yang aman?

Hyundai Gowa, sebagai salah satu dealer dari Hyundai, membagikan tips cara men-jumper dengan benar.

Sebelum masuk ke tahapan cara men-jumper aki. Tanda-tanda aki mobil Anda membutuhkan jumper dapat dikenali melalui beberapa gejala:


  • Dari starter mobil terasa lemot atau bahkan gagal sama sekali saat menghidupkan mesin. Ini adalah tanda umum bahwa daya aki mulai menurun.
  • Lampu mobil yang terlihat lebih redup dari biasanya juga bisa menjadi indikasi bahwa aki tidak mampu menyuplai listrik dengan optimal.
  • Klakson yang terdengar lemah atau tidak berbunyi sama sekali juga merupakan salah satu sinyal bahwa aki mulai melemah.
  • Terakhir, jika mesin mobil mati mendadak saat sedang digunakan, hal ini bisa saja disebabkan oleh aki yang tidak lagi mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

Jika mobil Anda mengalami tanda-tanda tersebut, maka tidak perlu khawatir. Berikut Hyundai Gowa berikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk jumper aki mobil Anda:

  1. Posisikan kendaraan cukup dekat sehingga kabel jumper bisa terjangkau, tapi jangan biarkan kendaraan bersentuhan.
  2. Hindari kipas atau komponen yang bergerak di kompartemen mesin setiap saat, bahkan saat kendaraan dimatikan.
  3. Matikan semua perangkat listrik seperti radio, lampu, AC, dll.
  4. Tempatkan kendaraan di posisi P (Parkir), terapkan rem parkir, dan segera matikan kedua kendaraan.
  5. Sambungkan kabel jumper sesuai urutan. Pertama, sambungkan satu kabel jumper ke terminal jumper merah positif (+) di kendaraan Anda.
  6. Hubungkan ujung lain dari kabel jumper ke terminal baterai/ jumper merah, positif (+) pada kendaraan pembantu.
  7. Hubungkan kabel jumper kedua hitam negatif (-) ke ground pada baterai/sasis kendaraan pembantu.
  8. Hubungkan ujung lain dari kabel jumper kedua hitam negatif (-) ke ground sasis kendaraan Anda. Jangan biarkan kabel jumper bersentuhan dengan apapun kecuali dengan baterai yang benar atau terminal jumper atau ground yang benar. Jangan bersandar pada baterai saat terhubung.
  9. Hidupkan mesin kendaraan pembantu dan biarkan bekerja sekitar 2.000 rpm selama beberapa menit. Kemudian hidupkan kendaraan Anda.

Itulah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menangani jumper aki dalam kondisi darurat. Perlu diingat bahwa jumper aki bukanlah solusi akhir untuk mengatasi aki soak. Sebagai langkah terakhir, jika kendaraan Anda masih belum dapat menyala setelah beberapa kali mencoba, mungkin sudah saatnya untuk melakukan servis. Pastikan Anda mencari bantuan dari teknisi yang berpengalaman dan terpercaya.

(riar/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Cara Lengkap Perpanjang SIM secara Online



Jakarta

Pengemudi kendaraan bermotor wajib melakukan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) secara berkala. Perpanjangan ini harus dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

Masa berlaku SIM adalah lima tahun sejak tanggal penerbitan. Jika SIM telah melewati masa berlaku dan tidak diperpanjang, maka pengendara diharuskan membuat SIM baru.

Memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM) kini semakin mudah berkat layanan online yang telah disediakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI). Masyarakat tidak perlu lagi repot-repot mengantre di kantor pelayanan, karena semua proses bisa dilakukan dari rumah.


Mengutip Digital Korlantas, Minggu (13/10/2024), berikut adalah cara perpanjang SIM secara online lengkap dengan dokumen dan biaya yang dibutuhkan.

Dokumen yang Diperlukan untuk Perpanjangan SIM via Online

Terdapat beberapa dokumen yang perlu disiapkan sebelum melakukan perpanjangan SIM secara online. Berikut adalah dokumen yang diperlukan:

  • Foto KTP
  • Foto SIM lama
  • Foto tanda tangan menggunakan tinta berwarna hitam di atas kertas putih polos
  • Pas foto dengan wajah menghadap ke depan, latar belakang warna biru, resolusi 480×640 pixel, serta tidak menggunakan aksesoris apa pun
  • Telah melakukan tes kesehatan melalui https://erikkes.id/ dan tes psikologi melalui https://app.eppsi.id/.

Cara Perpanjang SIM via Online

Perpanjangan SIM secara online dapat dilakukan melalui aplikasi Digital Korlantas POLRI. Digital Korlantas POLRI merupakan aplikasi yang dibuat oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan Korlantas, seperti perpanjangan SIM.

Berikut adalah cara perpanjang SIM secara online melalui aplikasi Digital Korlantas POLRI:

1. Unduh aplikasi “Digital Korlantas POLRI”
2. Masukan nomor handphone
3. Verifikasi kode OTP melalui SMS
4. Buat PIN dan konfirmasi untuk keamanan aplikasi
5. Lakukan verifikasi Kartu Tanda Penduduk (KTP)
6. Lengkapi data yang dibutuhkan
7. Verifikasi email
8. Klik “SIM” pada menu utama
9. Klik opsi “Perpanjangan SIM”
10. Lengkapi seluruh persyaratan yang diperlukan
11. Lakukan konfirmasi data

Setelah semua tahapan telah selesai, SATPAS akan segera melakukan verifikasi data dan dokumen. Apabila data dan dokumen yang diperlukan sudah lengkap dan tidak bermasalah, maka SIM akan segera dicetak. SIM yang telah selesai dicetak dapat dikirim ke rumah ataupun diambil di kantor SATPAS penerbit.

Biaya Perpanjangan SIM

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 76 Tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia, berikut adalah biaya yang diperlukan untuk perpanjangan SIM:

  • Perpanjangan SIM A: Rp 80.000
  • Perpanjangan SIM B: Rp 80.000
  • Perpanjangan SIM C: Rp 75.000
  • Perpanjangan SIM D: Rp 30.000

Perlu diketahui, biaya tersebut belum termasuk biaya pengemasan, biaya admin, biaya pengiriman dari SATPAS, biaya tes kesehatan, dan biaya tes psikologi.

Itulah cara perpanjang SIM secara online. Dengan adanya layanan ini, mengurus SIM menjadi lebih praktis. Pastikan semua persyaratan dipenuhi, termasuk dokumen yang dibutuhkan serta tes kesehatan dan psikologi, agar proses berjalan tanpa hambatan. Jangan lupa untuk selalu perpanjang SIM sebelum masa berlaku habis agar SIM tidak mati dan harus membuat ulang.

(rgr/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Cara Memilih Oli Mobil yang Tepat


Jakarta

Memilih oli mesin yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri. Oli berperan penting dalam menjaga kelancaran kinerja kendaraan.

Banyak informasi yang tersedia mengenai berbagai jenis oli, tetapi langkah pertama yang sebaiknya dilakukan adalah melihat buku manual kendaraan. Dalam buku manual kendaraan biasanya terdapat informasi mengenai rekomendasi oli, termasuk viskositas dan standar yang diperlukan.

Agar Anda bisa memilih oli yang sesuai, penting untuk memahami bagaimana oli berfungsi dan perannya bagi mesin. Berikut ini adalah beberapa panduan untuk membantu Anda menentukan pilihan yang tepat saat mengganti oli kendaraan dikutip dari Motoreasy, Senin (14/10/2024).


Perhatikan Tingkat Viskositas

Viskositas mengukur seberapa cair atau kental suatu oli. Anda mungkin pernah melihat kode-kode seperti “10W-40” pada kemasan oli. Angka-angka ini menunjukkan tingkat viskositas, di mana angka sebelum “W” menggambarkan ketahanan oli terhadap dingin (seberapa cair oli pada suhu rendah), dan angka setelah “W” menunjukkan kekentalan oli pada suhu tinggi. Semakin tinggi angka, semakin kental oli tersebut dalam kondisi panas.

Menggunakan oli dengan viskositas yang sesuai sangat penting agar mesin bekerja optimal. Ada dua jenis tingkat viskositas, yang pertama untuk cuaca panas dan yang kedua untuk cuaca dingin. Pastikan Anda selalu memeriksa buku manual mobil atau tutup oli untuk mengetahui tingkat viskositas yang direkomendasikan.

Perhatikan Sertifikasi Oli pada Bungkus

Setiap oli mesin telah memiliki sertifikasi. Oli mesin umumnya dibuat untuk memenuhi standar industri, seperti yang dikeluarkan oleh SAE (Society of Automotive Engineers) atau API (American Petroleum Institute). Selain itu, ada juga sertifikasi dari organisasi internasional seperti JASO (Japanese Automotive Standards Organisation), ACEA (Association des Constructeurs EuropĂ©ens d’Automobiles), dan ILSAC (International Lubricant Standardization and Approval Committee).

Sertifikasi ini penting karena menjamin oli yang Anda pilih sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil. Dengan mengikuti sertifikasi tersebut, Anda dapat memastikan bahwa oli yang Anda gunakan memenuhi standar kinerja yang dibutuhkan mesin kendaraan.

Ketahui Jenis Oli Mesin

Pemilihan jenis oli mesin harus disesuaikan pada jenis kendaraan dan mesin Anda.Dengan memahami perbedaan antara berbagai jenis oli mesin, Anda dapat membuat keputusan yang tepat untuk mesin kendaraan.Berikut adalah berbagai jenis oli yang patut Anda ketahui:

  • Mineral oil: Oli ini memiliki ketahanan yang lebih rendah terhadap panas dan oksidasi, namun cocok untuk kendaraan lama. Oli mineral biasanya bertahan sekitar 5.000 km sebelum harus diganti.
  • Full Synthetic oil: Oli ini diformulasikan secara khusus untuk memberikan perlindungan maksimal bagi mesin. Oli sintetis biasanya bisa bertahan hingga 10.000 km dan menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
  • Semi-Synthetic oils: Oli ini adalah campuran antara oli sintetis dan mineral. Oli ini memberikan kombinasi manfaat dari kedua jenis oli tersebut, dengan perlindungan yang lebih baik dibandingkan oli mineral.

Memilih oli mesin yang sesuai tidak hanya memperpanjang usia mesin, tetapi juga meningkatkan performanya. Pastikan untuk memperhatikan tiga aspek utama yakni viskositas, sertifikasi, dan jenis oli mesin. Selalu cek buku manual kendaraan untuk panduan spesifik dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan orang yang lebih paham jika Anda masih merasa bingung.

(rgr/rgr)



Sumber : oto.detik.com

5 Tanda Air Radiator Mobil Habis dan Cara Mengisi Ulangnya dengan Benar


Jakarta

Radiator termasuk komponen penting pada mobil. Fungsinya sebagai pendingin mesin kendaraan. Agar dapat berfungsi maksimal, komponen ini memerlukan air radiator atau coolant.

Namun air radiator bisa habis dan harus segera diisi ulang. Jika tidak, sejumlah permasalahan yang dapat membahayakan mungkin terjadi. Lantas, apa ciri-ciri air radiator mobil habis?

Tanda Air Radiator Mobil Habis

Mengutip Auto2000 dan Astra Daihatsu, berikut ciri-ciri air radiator mobil habis dan perlu diganti:


1. Suara Mesin Kasar

Saat air radiator habis, suara kasar dari mesin bisa terdengar. Suara ini ditimbulkan dari suhu mesin yang meningkat sehingga mempengaruhi sistem pembakaran.

Ketika air radiator masih cukup, proses pembakaran mesin berjalan normal. Proses ini dapat berlangsung lebih cepat jika coolant habis sehingga suara knocking pada mesin bisa terdengar.

2. Performa Mesin Kurang Bertenaga

Air radiator yang habis dapat mempengaruhi kinerja mesin. Mesin akan menjadi kurang bertenaga saat mobil melaju pada putaran tinggi atau ketika pedal gas telah ditekan lebih dalam.

3. AC Kurang Dingin

Tanda air radiator habis dapat dilihat dari kondisi suhu AC mobil. Jika udara AC kurang terasa sejuk padahal sudah dinyalakan dalam waktu lama dan kondisi freonnya masih bagus, maka bisa jadi air radiatornya habis.

4. Mesin Mobil Overheat

Selama perjalanan, mesin mobil bisa mengalami overheat. Jika hal ini terjadi, kemungkinan menandakan air radiator yang habis. Jadi pastikan mengecek komponen radiator sebelum bepergian jauh dan kalau bisa siapkan air radiator cadangan.

5. Lampu Indikator Menyala Merah

Detikers juga dapat memperhatikan lampu indikator temperatur mobil di bagian dashboard. Apabila lampunya menyala merah atau arah jarumnya berada di tanda merah maka bisa mengindikasikan air radiator habis dan perlu diisi ulang.

Cara Mengisi Air Radiator Mobil dengan Benar

Jika air radiator habis maka detikers perlu segera mengisinya kembali. Dikutip dari laman Suzuki, berikut tata cara mengisi ulang air radiator secara mandiri dengan benar:

1. Pastikan Mesin dalam Kondisi Dingin

Sebelum mengganti air radiator, pastikan mesin mobil sudah dalam keadaan dingin. Jika mesin berkondisi panas, air radiator juga kemungkinan masih panas. Saat hendak mengisi ulang, air radiator panas itu dapat mengenai kulit dan menyebabkan luka.

Oleh sebab itu, matikan mobil dan tunggu hingga mesinnya benar-benar dingin agar pengisian ulang air radiator berjalan aman.

2. Periksa Level Air Radiator

Ketika hendak mengisinya, cek terlebih dahulu bagian luar tangki reservoir air radiator yang bertanda garis level air radiator. Apabila garisnya menunjukkan di bawah minimum, tandanya air radiator menipis dan perlu segera ditambahkan.

3. Cek Kondisi Air Radiator

Selain itu, periksa juga kondisi air radiatornya. Jika airnya masih bersih dan tersisa sedikit, detikers dapat langsung mengisi ulang coolant.

Namun bila warna airnya keruh, kamu perlu mengurasnya terlebih dahulu sebelum menambahkan air radiator baru. Sebab air yang keruh dapat menyebabkan pampat dan mempengaruhi performa mesin.

4. Hindari Isi Ulang dengan Air Biasa

Berdasarkan catatan detikcom, tidak dianjurkan mengisi radiator dengan air biasa. Sebaiknya gunakan coolant atau cairan khusus untuk radiator. Kandungan sejumlah bahan di dalam cairan tersebut dapat bantu radiator bekerja lebih optimal.

Air biasa mesti dihindari sebab mobil di masa kini memiliki mesin berkinerja dengan kompresi tinggi. Menggunakan air biasa dapat membuat radiator kurang bekerja maksimal. Bahkan pemakaiannya mampu menyebabkan overheat pada mobil diesel.

Selain itu, penggunaan air biasa di komponen radiator dikhawatirkan membuatnya mudah berkarat. Sehingga disarankan mengisi ulang air radiator dengan coolant.

5. Gunakan Bantuan Corong

Lubang tabung radiator berukuran kecil maka detikers dapat menggunakan corong untuk mengisi ulang coolant. Air radiator yang tumpah berisiko membahayakan apabila mengenai komponen mobil lain, seperti menyebabkan karatan dan korsleting pada sistem kelistrikan kendaraan.

6. Isi Air Radiator dengan Jumlah Tepat

Volume coolant yang diisi harus tepat, jangan sampai melebihi batas maksimal ataupun kurang. Detikers mungkin akan menemukan jarak antara tutup reservoir dengan batas maksimum yang cukup jauh. Tapi kamu tetap harus mengikuti batasnya saat mengisi ulang coolant lantaran itulah standar yang telah ditetapkan produsen mobil.

7. Tutup Tabung Radiator dengan Rapat

Setelah pengisian, tabung radiator harus ditutup dengan rapat. Tutup tabung berisiko terpental saat mesin dihidupkan jika tidak dipasang dengan kencang. Jika tutupnya terlepas, air radiator pun dapat tumpah ke berbagai komponen kendaraan.

Nah, itu tadi ciri-ciri air radiator mobil habis dan cara mengisi ulangnya dengan benar. Jadi, harap segera mengisi kembali coolant apabila sudah habis.

(azn/inf)



Sumber : oto.detik.com