Category Archives: Tips Otomotif

Manfaat Cairan Ban Tubeless, Ketahanan, dan Efek Sampingnya


Jakarta

Cairan ban tubeless menjadi salah satu komponen penting yang dalam perawatan ban kendaraan. Cairan ini juga berperan dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara.

Mulai dari mengurangi risiko kebocoran hingga kenyamanan yang lebih baik ketika berkendara. Simak manfaat dan fungsinya berikut ini.

Apakah Bagus Ban Tubles Dikasih Cairan Penambal?

Mengutip situs OC1, nama cairan untuk ban tubeless adalah sealant, yakni cairan yang diformulasikan secara khusus yang dimasukkan ke dalam ban tubeless.


Fungsi utama cairan ban tubeless adalah untuk mencegah kebocoran udara, menutup kebocoran saat terjadi, dan menjaga tekanan ban tetap optimal.

Sealant ban tubeless biasanya terbuat dari larutan berbasis lateks, yang mengandung partikel tersuspensi. Kandungan tersebutlah yang menempel pada kebocoran dan membentuk segel pada ban.

Manfaat Penggunaan Cairan Ban Tubeless

Berikut adalah beberapa manfaat dari ban tubeless pada kendaraan:

1. Mencegah Kebocoran Ban

Cairan ban tubeless berguna agar menjaga kerapatan ban, sehingga tidak mudah mengalami kebocoran jika terkena benda tajam (paku, pecahan kaca, dan lainnya). Jadi, jika terkena benda tajam, ban tidak akan mudah bocor.

2. Memperkuat Ketahanan Ban

Cairan tersebut juga memberikan perlindungan pada ban, dengan menutup celah ban saat ada bagian yang terbuka. Hal ini membuat ban menjadi jadi lebih kuat. sehingga perjalanan bisa lebih aman dan nyaman.

Sealant ban tubeless digunakan untuk mengatasi kebocoran pada ban. Saat terjadi kebocoran, cairan akan bereaksi dengan udara dan mulai mengering di dalam kebocoran.

Karena berbahan dasar lateks, ia akan menempel pada tepi kebocoran dan partikel yang tersuspensi membentuk gumpalan, sehingga lubang tertutup rapat. Begini cara kerja cairan ban tubeless dalam mencegah udara keluar dan menjaga tekanan ban.

Efek Samping Cairan Ban Tubeless

Mengutip laman Planet Ban, terdapat kemungkinan efek samping dari penggunaan cairan ban tubeless, di antaranya:

  • Berpotensi menyumbat luban penting pada ban, karena kemungkinan terjadi penyumbatan yang bisa membuat ban sulit diisi angin saat diperlukan.
  • Berisiko membuat kerusakan pelek akibat korosi atau karat pada pelek. Pasalnya, kandungan pH atau tingkat asam basa cairan biasanya terlalu tinggi. Ini bisa mengakibatkan pelek mudah berkarat.

Berapa Lama Tahan Cairan Ban Tubeless?

Lama masa pakai cairan ban tubeless bervariasi. Hal ini tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi berkendara, suhu, dan jenis sealant.

Secara umum, kinerja cairan ban tubeless bisa bertahan lama antara 3 – 12 bulan. Namun, pemeriksaan dan penambahan secara berkala, juga diperlukan untuk mempertahankan kinerja penyegelan optimal.

Kelebihan Ban Tubeless

1. Tidak Langsung Kempes jika Tertusuk Benda Tajam

Mengutip laman Astra Daihatsu, salah satu kelebihan dari ban tubeless adalah mampu membuat pengendara terhindar dari masalah tusukan benda tajam, yang menembus ban luar sehingga bisa merusak ban dalam.

2. Performa yang Lebih Baik

Ban tubeless mampu memberikan performa yang lebih baik, terutama dalam m hal traksi dan handling. Pasalnya, ban ini dirancang dengan teknologi yang lebih modern.

Dengan daya cengkeram terhadap permukaan jalan yang baik, ban ini bisa meningkatkan keselamatan dalam berkendara.

3. Minim Risiko Kebocoran

ban tubeless mampu menahan kebocoran yang lebih baik, karena ia memiliki kemampuan untuk menahan udara lebih lama jika dibandingkan dengan ban biasa. Hal ini membuat pengendara punya waktu yang lebih lama jika ingin melakukan perbaikan.

4. Membantu Meningkatkan Keamanan saat Berkendara

Dilansir laman Tyreplus, kendaraan akan sulit dikendalikan jika ban tipe tabung tiba-tiba bocor. Ini akan membuat situs berkendara lebih berbahaya, ketika dalam kecepatan tinggi di jalan raya.

Namun, risiko tersebut bisa berkurang secara signifikan dengan ban tanpa ban dalam. Mengapa? karena udara keluar secara perlahan dan ban tidak langsung kempes sepenuhnya.

Dengan begitu, pengemudi tidak mudah kehilangan kendali. Hal ini juga memungkinkan pengemudi memiliki lebih banyak waktu untuk bergerak di sisi jalan.

Meski begitu, berkendara dengan kecepatan tinggi tetap memiliki risiko keselamatan. Jadi, perhatikanlah batas kecepatan maksimum.

5. Kenyamanan Berkendara

Pemasangan ban tanpa ban hanya terdiri dari dua komponen, yakni roda dan ban. Hal ini memungkinkan pemasangan ban yang lebih baik secara keseluruhan ,dan lebih presisi pada roda.

Hal tersebut pada akhirnya juga berperan untuk meningkatkan kenyamanan berkendara, jika dibandingkan dengan pemasangan ban tipe ban dalam.

6. Hemat Bahan Bakar

Karena bobotnya yang lebih ringan, tekanan di mesin berkurang. Artinya, akan lebih sedikit energi yang dikonsumsi. Hal ini membuatnya bisa menempuh jarak lebih jauh, dengan jumlah bahan bakar yang sama.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

6 Cara Membuat Rem Mobil Pakem agar Lebih Cepat Berhenti dan Efektif


Jakarta

Kinerja sistem rem jadi salah satu aspek terpenting dalam berkendara, baik itu pada mobil atau sepeda motor. Pasalnya, rem sangat mempengaruhi keamanan dan keselamatan dalam berkendara.

Oleh karena itu, pemeliharaan dan penyesuaian yang tepat perlu dilakukan. Tujuannya untuk memastikan daya pengereman rem mobil pakem setiap saat.

Cara Membuat Rem Mobil Pakem

Rem pakem adalah kondisi di mana sistem rem kendaraan mampu menghentikan atau memperlambat laju kendaraan dengan efektif serta cepat.


Rem hanya akan berfungsi kalau ban dan suspensi memungkinkannya berfungsi. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat rem mobil lebih pakem:

1. Tingkatkan Radius Cakram

Dilansir laman, Car Throttle, torsi rem yang lebih besar akan meningkatkan cengkeraman rem. Torsi rem sama dengan gaya yang diberikan oleh bantalan dikalikan dengan jarak penerapan gaya dari pusat roda.

2. Tingkatkan Gesekan antara Bantalan Pengereman dan Rotor

Mengutip Autos Community, bantalan rem dan rotor termasuk dua bagian penting dari roda. Keduanya akan menciptakan gesekan yang diperlukan, untuk menghentikan kendaraan.

Kalau salah satunya aus, maka mobil akan tergelincir. Bantalan rem yang lebih tebal mendorong rotor dan bahan yang menyerap lebih banyak panas untuk rotor bisa membantu pengemudi meningkatkan daya pengereman.

3. Pakai Ban dengan Cengkeraman Lebih Baik

Untuk menciptakan traksi ketika melaju di jalan, ban memerlukan daya cengkeram tertentu. Daya cengkeram diperoleh dari karet dan telapak ban yang kuat di permukaan ban.

Pola-pola di telapak ban akan membantu ban mencengkeram jalan/bagian jalan yang tidak rata, contohnya lubang di jalan.

Karet ban perlu daya tahan dan kekuatan tekstil, agar bisa sesuai dengan permukaan jalan. Hal tersebut akan memungkinkan pengemudi melaju dengan kecepatan tetap (terlepas dari kondisi jalan).

Faktor ban tersebut penting untuk meningkatkan daya pengereman. Mobil bisa berhenti berkat cengkeraman ban, mobil bisa berhenti.

Rotasi ban secara teratur juga penting untuk memastikan ban tidak cepat aus di jalan, akibat terus-menerus berhenti dan tidak selip saat direm.

4. Terapkan Disk yang Lebih Besar

Cakram pada roda adalah komponen utama yang menyebabkan roda berhenti bergerak, sehingga memungkinkan mobil mengerem. Ketika roda bergerak, cakram bergerak mengikuti gerakan roda.

Saat pengemudi menginjak rem mobil, cakram akan menjepit roda lalu menciptakan gesekan untuk menghentikan roda berputar. Jika roda ini lebih besar, maka akan ada lebih banyak permukaan yang mendorong roda. Hal ini menyebabkan penghentian yang lebih cepat, yang akan membantu rem pakem.

5. Tingkatkan Area Piston Kaliper

Meningkatkan ukuran piston (atau jumlah piston) bisa membuat lebih banyak area yang menerapkan tekanan tertentu. Kalau tekanan tetap konstan dan area meningkat, maka gaya yang diberikan akan meningkat artinya rem akan lebih pakem.

6. Tekanan Saluran Udara

Dorong kaki lebih keras ke rem, maka mobil akan mengerem lebih keras. Mengapa? Karena tekanan saluran udara meningkat.

Jika pengemudi bisa meningkatkan tekanan saluran udara (mungkin dengan membuat lengan tuas yang lebih besar supaya pedal rem bisa bekerja), maka hal ini akan akan meningkatkan torsi rem.

Rem mobil perlu diservis setiap enam bulan. Hal ini untuk memastikan bahwa komponennya terawat dengan baik dan bisa membuat kendaraan berhenti.

Mengutip buku Cara Mudah Merawat Mobil karya Panuwun Budi, disebutkan bahwa pemeriksaan rem untuk mobil biasanya dilakukan mengikuti jadwal servis rutin yang ditetapkan produsen mobil. Ketika pemeriksaan rem, bengkel akan mengganti minyak dan saringannya.

Pastikan kamu mempertimbangkan kiat-kiat tadi untuk membantu meningkatkan pakem rem mobil. Dengan begitu, pengereman lebih reaktif sehingga bisa mencegah kecelakaan.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

Daun Gugur Bisa Bikin Cat Mobil Rusak! Ini Cara Mencegahnya



Jakarta

Daun yang berguguran di musim hujan mungkin terlihat sepele. Namun bagi pemilik mobil, daun-daun ini bisa menjadi ancaman serius bagi tampilan dan kondisi mobil.

Daun yang menumpuk di permukaan mobil ternyata bisa menyebabkan kerusakan jika dibiarkan terlalu lama. Tanpa perawatan yang tepat, daun yang menumpuk di permukaan mobil dapat memicu kerusakan cat, menimbulkan noda, bahkan menyebabkan karat di bagian logam yang terekspos.

Mengapa Daun Gugur Dapat Merusak Mobil?

Saat daun basah terkena hujan, proses pembusukan menghasilkan kandungan asam dan jamur yang dapat merusak lapisan pelindung mobil atau clear coat. Jika dibiarkan menempel, daun basah ini dapat meninggalkan noda permanen atau merusak lapisan pelindung hingga membuat cat mengelupas. Begitu lapisan pelindung rusak, cat yang terkelupas tersebut dapat memicu karat pada permukaan logam mobil, terutama pada bagian yang terekspos.


Mengutip Real Simple, seorang ahli dari Eastwood Automotive, James Naylor, menjelaskan bahwa daun yang terselip di celah kecil seperti di bawah kap mesin atau di sekitar sunroof juga bisa menahan kelembapan. Hal tersebut akan memicu terbentuknya karat. Selain itu, ranting dan tangkai daun yang keras juga bisa menggores kaca atau permukaan lain jika tidak hati-hati saat membersihkannya.

Tak hanya permukaan luar, daun gugur juga bisa menyumbat komponen penting mobil. Misalnya, daun sering tersangkut di sekitar wiper kaca depan atau saluran udara. Jika dibiarkan terlalu lama, daun ini bisa semakin masuk dan menyulitkan proses pembersihan. Bahkan hal ini dapat mengganggu kinerja komponen mobil.

Lantas, bagaimana cara membersihkan daun dari mobil dengan aman? Berikut caranya dilansir dari Real Simple.

Cara Membersihkan Daun dari Mobil dengan Aman

Untuk mencegah kerusakan, segera bersihkan daun yang menempel di mobil Anda. Naylor menyarankan untuk membersihkan daun secara hati-hati dengan tangan atau menggunakan blower agar cat tidak tergores. Jika mobil sering parkir di bawah pohon, disarankan untuk menggunakan penutup mobil yang bisa melindungi dari daun gugur.

Saat membersihkan daun dengan tangan, kenakan sarung tangan yang memadai agar terlindung dari ranting kasar. Setelah itu, buka kap mesin dan bersihkan daun yang mungkin menumpuk di sekitar kaca depan.

Membersihkan mobil dari daun gugur akan semakin sulit saat musim hujan berlangsung lama. Untuk itu, mencuci mobil secara berkala bisa menjadi solusi yang efektif. Selain menjaga kebersihan, mencuci mobil juga dapat menghilangkan debu dan partikel yang menempel pada cat mobil.

Meskipun pada umumnya mobil sudah dilapisi pelindung, memberikan lapisan wax tambahan dapat memperkuat perlindungan. Lapisan wax ini menciptakan penghalang yang mencegah zat asam dari daun menembus cat mobil. Naylor merekomendasikan agar mengaplikasikan wax setidaknya sekali setiap beberapa bulan. Dengan perawatan yang rutin dan langkah-langkah pencegahan ini, mobil Anda akan tetap terjaga kondisinya meski terkena daun gugur di berbagai tempat.

(rgr/rgr)



Sumber : oto.detik.com

7 Cara Mengatasi Kaca Mobil Berembun Saat Hujan Tanpa AC


Jakarta

Saat hujan, sering kali pandangan pengemudi mobil terhalang embun di kaca bagian luar. Munculnya embun disebabkan adanya perbedaan suhu antara bagian dalam dan luar mobil.

Memang hal ini akan mudah diatasi dengan menyalakan AC. Tapi bagaimana jika AC mobil rusak atau memang tidak ingin menyalakan AC? Simak artikel ini untuk mengetahui 7 cara mengatasi kaca mobil berembun saat hujan tanpa AC.

Cara Mengatasi Kaca Mobil Berembun Saat Hujan Tanpa AC

Dirangkum dari situs Toyota Astra dan Citroen Indonesia, berikut ini 7 cara mengatasi kaca mobil berembun saat hujan tanpa AC:


1. Gunakan Wiper

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan wiper atau pembersih kaca. Manfaatkan wiper dan cairan pembersih kaca untuk membuat kaca menjadi semakin jelas.

2. Gunakan Defogger

Banyak mobil memiliki fitur defogger atau pemanas kaca belakang. Fitur standar ini dirancang untuk menghilangkan embun dengan cepat pada kaca belakang. Dengan demikian, pengemudi akan mendapatkan pandangan yang lebih jelas ke belakang.

3. Pakai Cairan Anti-Fog

Cara mengatasi kaca mobil berembun saat hujan tanpa AC selanjutnya adalah dengan menggunakan cairan anti-fog atau penghilang embun. Cairan ini diaplikasikan pada kaca untuk mengurangi pengembunan di permukaan kaca. Lihat petunjuk penggunaan agar hasilnya optimal.

4. Jaga Kelembapan Ruang Mobil

Kemungkinan munculnya embun adalah karena kelembapan udara. Jaha kelembapan di dalam mobil agar tetap rendah menggunakan dehumidifier portabel atau silica gel yang bisa menyerap kelembapan di dalam kabin.

5. Buat Sirkulasi Udara yang Tepat

Detikers juga bisa membuat sirkulasi udara yang tepat tanpa AC, yakni dengan membuka sedikit jendela agar udara dari luar bisa masuk sehingga suhu bisa seimbang.

Atau atur ventilasi udara pada posisi defrost dan arahkan ke kaca depan. Hal Ini dapat membantu aliran udara mengarah ke kaca sehingga embun berkurang.

6. Bersihkan Kaca Secara Rutin

Cara selanjutnya adalah dengan rutin membersihkan kaca. Kaca yang kotor semakin mudah membuat kaca berembun saat hujan. Jangan lupa menggunakan kain mikrofiber yang dapat membersihkan kotoran tanpa meninggalkan bekas.

7. Cek Seal Kaca dan Pintu

Terakhir, cek seal di sekitar kaca dan pintu dan pastikan dalam kondisi baik. Seal yang bocor dapat menyebabkan bagian dalam kabin lembap, meningkatkan kemungkinan kaca berembun.

Nah, itulah tadi 7 cara mengatasi kaca mobil berembun saat hujan tanpa AC. Cara paling mudah dilakukan adalah dengan membuka jendela sedikit, namun jangan sampai air hujan ikut masuk ke dalam.

Saksikan juga video: Pecahkan Kaca Mobil, Maling di Sukabumi Gondol Uang Setoran BBM Rp 490 Juta

[Gambas:Video 20detik]

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

Jangan Dekat-dekat Truk! Ini Kebiasaan Sopirnya yang Bikin Rem Blong



Jakarta

Kecelakaan maut diduga akibat truk mengalami rem blong lagi-lagi terjadi di Tol Cipularang, Senin (11/11/2024) sore. Belajar dari kecelakaan maut ini, pengendara diminta lebih waspada saat berada di dekat truk.

Para praktisi keselamatan berkendara selalu mewanti-wanti, kita sebagai pengendara kendaraan yang lebih kecil jangan pernah merasa nyaman berada di dekat-dekat truk. Di jalan turunan, kalau bisa jangan berada di depan truk, karena banyak kasus truk gagal mengerem di turunan. Jika di tanjakan, usahakan jangan berada di belakang truk dan menjaga jarak aman, sebab beberapa kecelakaan disebabkan truk gagal menanjak.

Bukan cuma itu, blind spot atau titik yang tidak terlihat oleh sopir truk juga banyak, mengingat dimensi truk yang besar dan banyak penghalangnya. Juga ada kebiasaan sopir truk yang berakibat fatal hingga menyebabkan rem blong.


Menurut praktisi keselamatan berkendara sekaligus Instruktur & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, beberapa kasus kecelakaan akibat truk rem blong terjadi karena kesalahan pengemudinya. Ada satu kebiasaan pengemudi truk yang berniat untuk mengirit pengeluaran justru menimbulkan kecelakaan.

Menurut Jusri, para pengemudi truk punya kebiasaan menetralkan transmisi di jalan menurun. Mereka beranggapan saat transmisi dinetralkan, beban kerja mesin jadi ringan sehingga konsumsi BBM lebih irit.

“Ujung-ujungnya konsumsi bahan bakar irit dan ada selisih dari budget yang bisa dibawa pulang. Tapi perilaku ini sangat konyol dan sangat membahayakan diri mereka, muatan, dan pengguna jalan lain,” tegas Jusri.

Kalau hanya menggunakan gigi netral, maka tidak ada bantuan engine brake sehingga sopir truk hanya mengandalkan service brake atau rem kaki. Jika service brake terus-menerus diinjak tanpa ada bantuan engine brake, konstruksi rem lama-lama kepanasan dan mengakibatkan brake fading atau kegagalan fungsi pengereman.

“Kalau kita berdiri di tol situ, hitungan menit setiap truk besar di sana ngeblong, yaitu menetralkan transmisi sehingga lajunya sangat kencang. Apa yang terjadi, perlambatan-perlambatan yang mereka lakukan hanya mengandalkan service brake atau rem kaki. Padahal truk-truk semacam ini mereka sudah menggunakan full air brake. Kalau full air brake, mereka punya sistem pengereman tambahan lain namanya exhaust brake atau retarder, yang tujuannya bisa engine brake,” ujar Jusri kepada detikOto, kemarin.

“Pada kecepatan tinggi, karena elevasi jalan yang menurun dengan bobot yang berat, maka momentum ini akan menimbulkan kecepatan yang sangat luar biasa. Dan itu perlambatan yang dilakukan oleh rem kaki itu akan menimbuilkan overheating pada sistem rem. Ketika rem panas, dampak lain dari panas adalah brake fading, yaitu penyusutan kemampuan rem akibat overheating,” jelasnya.

Jika konstruksi rem sudah overheat atau panas berlebih, yang terjadi adalah rem blong. Kalau sudah kecepatan tinggi dan sopir berusaha masuk gigi dari netral, pasti akan kesulitan mengingat sistem transmisi kendaraan besar tidak sama dengan mobil kecil.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Jarang Ganti Oli Motor? Awas, Mesin Bisa Begini


Jakarta

Ganti oli jadi salah satu perawatan motor yang mesti rutin dilakukan. Sayangnya, masih banyak pemilik motor yang abai untuk mengganti oli kendaraannya. Padahal, sejumlah risiko bisa dialami motor.

Oli berperan penting pada sebuah motor. Fungsinya yaitu sebagai pelumas, pelindung, pembersih, maupun pendingin mesin kendaraan. Penggunaan oli harus diganti secara berkala agar kinerjanya tetap maksimal.

Jika oli mesin motor jarang diganti, siap-siap motor bisa mengalami sederet risiko. Apa saja?


Risiko Oli Mesin Motor Jarang Diganti

Mengutip catatan detikcom, berikut deretan risiko jarang mengganti oli motor:

1. Mesin Overheat

Oli berfungsi sebagai pendingin dengan menyerap panas yang ditimbulkan kerja mesin, termasuk proses pembakaran hingga gesekan antar komponen.

Jika kelamaan tidak diganti, oli jadi tidak mampu lagi menahan suhu tinggi alias fungsi pendinginan mesinnya berkurang. Suhu panas mesin tidak dapat diredam dan memicu overheat.

Seiring penggunaan kendaraan, ruang mesin akan terkontaminasi debu dan kotoran. Kinerja oli yang tercemar ini berkurang sehingga tidak lagi optimal dalam melumasi mesin.

Dampaknya, gesekan antar komponen mesin meningkat dan menyebabkan performa mesin menurun secara keseluruhan. Penurunan akselerasi, daya tarik, dan responsivitas mesin mungkin dapat dirasakan saat berkendara.

3. Komponen Lebih Cepat Aus

Fungsi pelumasan oli yang berkurang mampu menimbulkan gesekan berlebih di antara komponen. Sehingga bisa memicu komponen mesin seperti piston, dinding silinder, hingga poros engkol menjadi aus atau rusak lebih cepat.

4. Menimbulkan Getaran dan Suara

Akibat jarang diganti, oli akan mengental dan volumenya berkurang sehingga mesin harus bekerja lebih keras. Kerasnya kinerja mesin memicu gesekan lebih besar yang mampu menimbulkan getaran sekaligus suara kasar. Alhasil, membuat pengendara tidak nyaman saat berkendara.

5. Konsumsi BBM Boros

Gesekan antar komponen semakin keras jika oli kelamaan tidak diganti. Sehingga mesin bekerja lebih berat akibat tidak memperoleh pelumasan maksimal. Kondisi ini membutuhkan lebih banyak konsumsi bahan bakar agar mampu bekerja ekstra.

6. Oli Lebih Cepat Keruh

Dampak jarang mengganti pelumas, oli yang baru diganti akan lebih mudah menghitam nantinya. Sebab gas sisa pembakaran yang mengandung kerak dan kotoran masuk ke dalam karter. Sehingga gas yang masuk ke karter membuat oli lebih cepat keruh.

Cairannya pun akan encer dan tidak layak digunakan kembali. Dan pengendara jadi perlu lebih sering mengganti oli.

7. Biaya Lebih Besar

Oli yang jarang diganti membuat boros bahan bakar hingga komponen mesin lebih cepat rusak. Itu artinya, membutuhkan biaya yang lebih besar. Pengeluaran yang seharusnya hanya untuk penggantian oli, jadi bertambah untuk isi BBM lebih sering dan memperbaiki komponen aus.

Kapan Waktu Ganti Oli Mesin Motor yang Tepat?

Pabrikan motor umumnya menyarankan ganti oli mesin setiap tempuh 3.000 km atau 3 bulan sekali, tergantung mana yang lebih dulu dicapai.

Frekuensi pemakaian sepeda motor juga bisa jadi patokan dalam mengganti oli. Jika sering digunakan maka oli perlu diganti lebih cepat, bisa menjadi tiap bulan.

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com

7 Cara Merawat Power Window agar Tidak Mudah Rusak


Jakarta

Kini hampir setiap mobil dilengkapi dengan fitur power window. Jika dulu pengguna mobil harus memutar tuas untuk membuka jendela, kini cukup memencet tombol untuk membuka dan menutupnya. Meski begitu, power window butuh perawatan.

Cara merawat power window sebenarnya cukup mudah, namun memang harus telaten. Jika tidak dirawat, maka power window mungkin akan cepat rusak. Untuk mengetahui cara-caranya, simak penjelasan di bawah ini.

Cara Merawat Power Window

Dirangkum dari situs Daihatsu dan Wuling, berikut ini 7 cara merawat power window agar tidak cepat rusak:


1. Bersihkan Kaca Jendela

Cara merawat power window yang pertama adalah dengan membersihkan kaca jendela. Jika melihat ada kotoran di kaca jendela, segeralah membersihkannya agar tidak masuk ke dalam dinamo power window yang bisa menyebabkan macet.

Selain itu, bersihkan kaca mobil dengan rutin menggunakan alat pembersih kaca khusus atau memakai kanebo maupun kain yang permukaannya halus.

2. Bersihkan Karet Kaca

Selain bagian kaca, pastikan karet kaca jendela juga dibersihkan. Hindari penggunaan cairan penetran karena menyebabkan debu mudah menempel kembali.

Gunakan silicone spray karena sifatnya lebih netral, sehingga tidak menyebabkan debu mudah menempel kembali. Semprot sepanjang jalur karet, termasuk di frame pintu mobil menggunakan silicone spray.

3. Bersihkan Rel Pada Power Window

Kebersihan bagian jendela harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk rel pada power window. Cek secara rutin apakah relnya sudah kotor. Biasanya semakin sering digunakan, rel semakin mudah kotor.

Rutin mencuci mobil akan membuat rel power window tetap bersih. Pakailah shampo khusus mobil agar elastisitas karet dan kelembaban tetap terjaga.

4. Gunakan Minyak

Salah satu perawatan yang bisa dilakukan detikers adalah meminyaki bagian karet kaca agar tidak seret. Kalian bisa menggunakan minyak goreng untuk melapisi karet di jalur kaca. Cukup lapisi tipis agar karet tetap lentur.

5. Jangan Terlalu Lama Dijemur

Penting untuk memarkir mobil di tempat teduh, terutama jika diparkir dalam waktu lama. Jika terlalu lama dijemur di bawah terik matahari, maka bisa membuat komponen grease di motor pengatur kaca otomatis menjadi keras.

Grease ini berfungsi sebagai pelumas dari poros motor pengatur kaca otomatis. Jika mengeras, maka power window akan seret. Jika terus dipaksakan, maka akan membuat kerusakan lebih parah.

6. Gunakan Secara Tepat dan Seperlunya

Gunakanlah power window secara tepat guna. Biasanya anak-anak suka bermain-main dengan power window. Nah, jika keseringan buat mainan bisa membuatnya cepat rusak.

Tapi juga jangan sampai tidak digunakan. Misalnya ketika mobil jarang digunakan, panasi mobil sambil membuka dan menutup jendela. Jika lama tidak dipakai, power window juga bisa macet dan karatan.

7. Cek Secara Rutin

Setidaknya detikers harus mengecek kondisi power window secara rutin 6 bulan sekali. Bawalah ke bengkel spesialis pintu. Perawatan ini meliputi pembersihan menyeluruh dan penambahan pelumas.

Demikian 7 cara merawat power window. Pastikan seluruh bagian kaca bersih dan gunakan dengan tepat agar tidak mudah rusak.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

Cara Pasang Kepala Aki Mobil dan Masalah yang Sering Terjadi


Jakarta

Kepala aki atau klem aki merupakan bagian penting untuk memastikan sistem kelistrikan mobil berjalan stabil. Kepala aki terdiri dari bagian kutub positif dan negatif yang terhubung dengan terminal sehingga bisa mengalirkan listrik.

Cara pasang kepala aki mobil tidak boleh sembarangan, karena bisa patah atau menyebabkan aliran listrik tidak lancar.

Simak artikel ini untuk mengetahui cara pasang kepala aki mobil yang benar, lengkap dengan beberapa masalah yang sering terjadi, serta solusi untuk mengatasinya.


Cara Pasang Kepala Aki Mobil

Dalam proses ganti aki, kita harus memperhatikan cara pasang kepala aki mobil dengan benar. Dikutip dari situs Suzuki dan beberapa sumber lain, berikut ini langkah-langkah memasang kepala aki mobil:

1. Persiapkan Alat yang Digunakan

Persiapkan terlebih dahulu peralatan yang dibutuhkan, di antaranya adalah tang, obeng dan kunci pas.

2. Matikan Mesin

Secara umum kita harus mematikan mesin mobil saat melakukan penggantian aki maupun bagian-bagian aki, termasuk kepala aki. Jika mesin menyala, maka ada kemungkinan terjadi korsleting.

3. Lepaskan Kepala Aki Kutub Negatif Lalu Positif

Saat melepas kepala aki, pastikan untuk melepas kutub negatif (-) terlebih dahulu yang berwarna hitam, baru kemudian kepala aki kutub positif (+) yang berwarna merah. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi korsleting. Lepaskan kabel, baut dan klemnya.

4. Bersihkan Bagian Kepala Aki

Bersihkan bagian kepala aki terlebih dahulu. Jika terdapat jamur atau kerak, bersihkan dengan air panas ke area yang terkena jamur.

5. Beri Gemuk

Beri lapisan grease atau gemuk pada area kepala aki. Hal ini dilakukan untuk mencegah kepala aki berjamur atau berkerak.

6. Pasang Kepala Aki Kutub Positif Lalu Negatif

Saat pemasangan, pasang terlebih dahulu kutub positif baru negatif. Jika terbalik, maka bisa muncul percikan api yang membahayakan, atau bisa terjadi korsleting.

Jika setelah memasang kabel kutub negatif muncul percikan api, hal ini wajar terjadi. Percikan api akan berhenti ketika kepala aki sudah dipasang secara sempurna.

7. Pastikan Kepala Aki Terpasang Kencang

Jangan terburu-buru memasang kepala aki. Pastikan bagian kepala aki terpasang dengan benar, semua mur, baut, klem dan kabel harus dipasang secara sempurna dan kencang agar aki bisa bekerja dengan baik.

Jika terlalu kendur maka aliran listrik tidak akan sempurna. Namun jika terlalu kencang juga bisa menyebabkan mudah patah. Selain itu, pemasangan yang tidak pas bisa memunculkan rongga kecil yang menyebabkan jamuran. Cukup kencangkan sampai kepala aki tidak goyang.

Masalah Pada Kepala Aki

Berikut ini beberapa masalah yang kerap terjadi pada kepala aki, lengkap dengan solusi untuk mengatasinya:

Kepala Aki Jamuran

Detikers mungkin pernah melihat kepala aki jamuran atau muncul kerak putih, tepatnya di sekitar terminal positif. Dilansir dari situs Daihatsu, penyebabnya bisa karena kelembapan, oksidasi air aki, klem terlalu kendur atau terlalu kencang, panas yang berlebih pada kutub positif aki, maupun kelebihan volume air aki.

Untuk mencegahnya, detikers bisa memberikan lapisan grease atau gemuk pada area kepala aki. Namun jangan sampai memberikannya secara berlebihan agar tidak mengganggu aliran listrik.

Tapi jika sudah terlanjur muncul jamur atau kerak, kalian bisa membersihkan dengan air panas ke area yang terkena jamur. Jika belum cukup bersih, gosoklah dengan sikat gigi sampai bersih. Bersihkan dengan kain lap.

Kepala Aki Kendur

Masalah lainnya adalah kepala aki kendur. Seharusnya, kepala aki tidak goyang atau mudah diputar. Hal ini membuat aliran listrik tidak maksimal, bahkan membuat aki mudah tekor.

Selalu cek kondisi kepala aki secara berkala dan pastikan masih dalam kondisi kencang. Gunakan kunci yang pas saat membuka dan memasang agar tidak dol.

Detikers juga bisa memberikan lapisan grease atau gemuk agar lebih kencang serta mencegah celah yang menimbulkan jamur.

Tapi jika sudah rusak, kalian bisa mengganti kepala aki dengan yang baru. Kepala aki biasanya terbuat dari kuningan. Pastikan membeli di tempat yang terpercaya, karena ada produk yang dibuat dari bahan tidak berkualitas, sehingga mudah patah atau kendur.

Nah, itulah tadi cara pasang kepala aki mobil dengan benar agar listrik aki dapat mengalir secara optimal, serta sejumlah solusi bagi masalah yang sering terjadi pada kepala aki.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Ban Mobil?


Jakarta

Ban adalah salah satu komponen penting dalam mobil, yang tidak boleh luput dari perhatian pemiliknya. Padahal, komponen ini berperan besar dalam menjaga keamanan dan kenyamanan saat berkendara.

Kondisi ban yang sudah aus atau rusak bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Sehingga, penting untuk mengetahui saatnya mengganti ban.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Ban Mobil?

Idealnya ban mobil harus diganti tiga tahun sekali atau jarak tempuh mencapai 40.000 km. Jika pemakaian belum sampai tiga tahun, tapi intervalnya sudah lebih dari 40.000 km, maka ban sebaiknya segera diganti.


Selain itu, ada indikator yang menentukan waktu penggantian ban. Menurut produsen ban Dunlop di Indonesia, PT Sumi Rubber Indonesia, dan Auto2000, ban harus diganti ketika:

1. Kedalaman Alur Ban Menipis

Indikator pertama ban harus diganti adalah kedalaman alur ban yang menipis. Perlu diketahui, alur ban dirancang untuk memberi traksi dan mencegah aquaplaning.

Apabila alur ban sudah terlalu tipis atau dangkal, maka kemampuan untuk dicengkeram rem menurun. Hal ini berbahaya saat berada di jalan basah atau menurun, ketika mobil berisiko selip. Untuk mengukur kedalaman ban bisa dilihat melalui indikator keausan (Tread Wear Indicator).

2. Permukaannya Retak atau Ada Benjolan

Adanya keretakan atau benjolan pada sisi ban menjadi tanda struktur ban melemah. Retaknya sisi ban bisa disebabkan paparan sinar matahari, usia ban makin tua, atau tekanan udara tidak tepat. Sementara penyebab benjolan ban adalah kerusakan internal yang berisiko mengakibatkan ledakan.

3. Ban Sering Bocor

Seringnya kehilangan tekanan udara tanpa alasan, bisa menjadi tanda ban perlu diganti. Kebocoran kecil yang berulang, meski sudah diperbaiki dapat menjadi ban tidak dalam kondisi optimal. Ban yang terus menerus kehilangan tekanan dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

4. Adanya Getaran Berlebih Saat Berkendara

Getaran lebih saat berkendara bisa menjadi tanda ada masalah pada ban atau roda. Adanya getaran bisa disebabkan karena ban tidak seimbang, keausan tidak merata, atau ada kerusakan internal pada ban. Apabila getaran itu berlanjut setelah melakukan balancing roda, ada baiknya untuk memeriksa kondisi ban secara menyeluruh dan ganti jika ditemukan kerusakan.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mengganti Ban

Sebelum mengganti ban, ada hal yang perlu diperhatikan. Berikut di antaranya:

1. Perhatikan Tipe dan Ukuran Ban

Hal pertama yang harus diperhatikan saat mengganti banda adalah tipe dan ukuran ban serta kaitkan dengan medan yang akan dilalui. Pastikan ban yang digunakan sesuai dengan rekomendasi dari produsen kendaraan. Selain itu, pastikan juga hanya menggunakan ban yang sesuai dengan spesifikasinya.

2. Periksa Label Kinerja pada Ban

Periksa juga label kinerja pada ban misal label traksi basah, daya cengkeram, kebisingan, dan efisiensi bahan bakar. Selain itu, untuk perjalanan darat dengan kondisi jalan yang baik bisa memilih ban dengan tapak lebih rata. Hal ini agar dapat mengurangi kebisingan dan mengoptimalkan efisiensi bahan bakar.

Menurut Sales Marketing Director PT Sumi Rubber Indonesia, Tomohiro Senna, ban merupakan bagian yang akan menjadi dasar dari bobot dan pergerakan kendaraan. Sehingga, penting untuk menggunakan produk yang tepat. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pengecekan rutin untuk menjamin durabilitasnya.

Itulah penjelasan mengenai waktu yang tepat untuk mengganti ban. Semoga artikel ini membantumu ya.

(elk/row)



Sumber : oto.detik.com

10 Alasan Kenapa Mobil Bergetar saat Diam dan Cara Memperbaikinya


Jakarta

Pengemudi mungkin pernah merasakan getaran yang tak biasa, meskipun mobil dalam kondisi tidak bergerak. Getaran tersebut terkadang jadi tanda tentang kondisi kendaraan.

Ada berbagai alasan yang menyebabkan mobil bergetar saat diam. Mulai dari masalah pada komponen mesin hingga ban mobil yang aus.

Oleh sebab itu, mengetahui penyebab getaran dalam konteks ini penting agar masalah bisa diatasi segera sebelum berpotensi mempengaruhi kinerja mobil.


Alasan Kenapa Mobil Bergetar saat Diam

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, jika mobil bergetar. Hal ini bisa jadi tanda kalau pemilik mobil perlu memperbaikinya.

Berikut adalah beberapa penyebab mesin mobil bergetar saat diam:

1. Busi yang Rusak

Mobil memiliki busi lebih dari satu. Mengutip laman Daihatsu, jika ada salah satu busi yang rusak maka hal ini akan membuat mesin mobil menjadi tidak stabil yang bisa menyebabkan bergetar.

2. Masalah pada Engine Mount

Engine mount adalah komponen penahan posisi mesin mobil, yang berfungsi membuat mobil tetap stabil saat melaju kencang. Tapi, jika komponen ini pernah terguncang keras, maka kekuatan cengkeramannya bisa berkurang.

Menurunya cengkeraman engine mount menjadi salah satu penyebab mobil bergetar dan membuat mesin bergeser.

3. Penyetelan Mesin yang Tak Sesuai

Adanya kesalahan penyetelan mesin menjadi salah satu alasan mobil bergetar saat diam. Hal ini mungkin terjadi karena teknis melakukan kesalahan ketika proses pengembalian komponen yang sebelumnya dibongkar (setelah perbaikan).

4. Piston Mobil yang Aus

Piston aus disebabkan karena mobil terlalu sering dipakai dengan revolutions per minute (RPM) tinggi. RPM merupakan satuan yang digunakan kendaraan untuk mengatur kecepatan dari perputaran atas suatu sumbu dalam waktu satu menit.

5. As Roda yang Aus

as roda adalah perangkat yang menghubungkan roda dengan suspensi mobil Jika perangkat ini aus, maka perputaran ban bisa menjadi tidak sempurna.

6. Rusaknya Karet Kap Mesin

Karet kap mesin yang rusak bisa menjadi penyebab getaran pada mobil. Pasalnya, karet ini sendiri berfungsi untuk meredam getaran pada mesin.

Jadi, jika ia sudah aus maka kemampuanya dalam menahan getaran akan menurun.

7. Velg Ban Bengkok

Velg ban bengkok membuat beban pada mobil tidak bisa ditahan dengan baik ketika sedang berjalan. Biasanya, hal ini terjadi karena kecelakaan atau salah memasang ketika memodifikasi mobil.

8. Distribusi BBM yang Tidak Lancar

Jumlah bahan bakar minyak (BBM) yang masuk ke dalam ruang bakar perlu tepat, jika tidak getaran pada kendaraan akan sangat terasa kencang. Seringnya, masalah ini terjadi pada mobil dengan sistem injeksi.

Jumlahnya yang terlalu sedikit atau terhambat membuat getaran pada mesin, karena tenaga yang diciptakan tidak sempurna.

9. Rusaknya Shockbreaker

Shockbreaker berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan kestabilan mobil saat sedang melaju. Jika rusak, maka mesin mobil bisa bergetar secara tidak normal dan membuatnya berjalan tidak seimbang.

10. Masalah pada Kopling Mobil

Mengutip laman Suzuki Indonesia, kampas kopling yang habis beresiko menyebabkan pedal kopling loss, yang membuat getaran kencang terasa hingga kabin.

Cara Memperbaiki Mobil Bergetar

Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki mobil bergetar padahal diam:

  • Ganti komponen yang sudah rusak dengan yang baru. Misalnya, mengganti busi, mengganti kampas kopling, ataupun shockbreaker.
  • Melakukan servis berkala ke bengkel resmi. Konsultasikan ke teknisi ahli ke servis mobil secara berkala jika kamu mengalami masalah yang tidak bisa di atas secara mandiri.

Dengan memahami faktor-faktor penyebab mobil bergetar saat diam, akan membantu kita bisa menjaga performa kendaraan tetap optimal. Jangan lupa untuk selalu cek komponen mobil, untuk mengetahui mereka rusak/bermasalah atau tidak.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com