Category Archives: Tips Otomotif

Ciri-ciri Mobil Bekas Terendam Banjir: Cek Sabuk Pengaman-Karet Pintu



Jakarta

Mobil bekas bisa menjadi pilihan cerdas di tengah harga mobil baru yang kian naik. Namun terdapat risiko jika tidak teliti dalam mendeteksi mobil bekas yang pernah terendam banjir.

Sebenarnya ada beberapa cara mengetahui mobil bekas terendam banjir dari hal sederhana, yakni melalui sabuk pengaman atau safety belt.

Sabuk pengaman bisa menjadi petunjuk termudah. Jika mobil pernah terendam banjir, biasanya sabuk pengaman akan meninggalkan bekas lantaran noda air atau lumpur yang sulit hilang.


Bukan itu saja, mobil bekas yang pernah terendam banjir biasanya akan menimbulkan karat di berbagai komponennya. Misalnya bercak karat pada colokan atau buckle seat belt, selain itu terdapat juga sisa noda lumpur yang tidak terjangkau.

“Lihat socket safety belt. Di dalamnya saja (dilihat),” kata Sundoro dari Inspector Mobil saat berbincang bersama detikOto.

Kalau banjirnya di level yang lebih rendah lagi, perhatikan socket OBD 2, port diagnostik yang biasanya terletak di bawah dasbor.

Nah, komponen ini bisa mengindikasikan mobil pernah terendam banjir.

“Biasanya lumpur nempel di perekat-nya. Pojokan dasbor. Itu biasa nyangkut lumpurnya,” kata dia.

“Soket-soket OBD 2 buat scan, warnanya sudah seperti jamur,” tambah dia.

Tak kalah penting, perhatikan sisa lumpur, pasir, atau kotoran lainnya di dalam mobil, terutama di sela-sela karet pintu hingga baut-baut di bawah jok.

“Mobil bekas banjir, tidak semua detailing itu tidak bersih rapi. Pasti ada saja celahnya. Misalnya karet pintu.”

Beberapa bagian sealer terlihat baru atau tidak sesuai dengan kondisi mobil secara keseluruhan, menandakan adanya potensi pernah diganti setelah terkena air.

Baut di bawah jok atau di dalam bagasi berkarat atau ada bekas lumpur.

“Di bawah jok, karatnya beda.” ungkap dia.

“Kalau habis diamplas, ada bekasnya, ada baret-baretnya,” tambahnya lagi.

(riar/lua)



Sumber : oto.detik.com

Ban Motor Baru Nggak Boleh Diisi Nitrogen, Mitos atau Fakta?


Jakarta

Nitrogen belakangan banyak dipilih para pengendara. Tapi benarkah angin nitrogen sebaiknya tak diisi untuk ban motor baru? Mitos atau fakta ya?

Nitrogen kerap menjadi pilihan utama para pemilik kendaraan. Bukan tanpa alasan, nitrogen disebut memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan tekanan angin biasa. Di sisi lain, pengisian tekanan nitrogen pun kian mudah ditemukan. Di beberapa SPBU, sudah banyak terdapat pengisian nitrogen. Namun kabarnya tekanan nitrogen sebaiknya tak digunakan pada ban motor baru. Benarkah demikian? atau hanya sekadar mitos?

Ban Baru Jangan Diisi Nitrogen?

Melansir laman Wahana Honda, ban motor baru sebenarnya boleh-boleh saja diisi dengan nitrogen. Tapi, pengisian nitrogen itu tak direkomendasikan setelah pemasangan. Setidaknya ada tiga alasan utama ban motor baru tak direkomendasikan menggunakan nitrogen di awal. Pertama, ban baru masih dalam tahap penyesuaian dan membutuhkan waktu agar kompon karetnya mengembang sempurna. Untuk itu, penggunaan angin biasa dinilai lebih fleksibel untuk menyesuaikan tekanan dalam proses pengembangan tersebut.


Kedua, jika ban baru langsung diisi nitrogen tanpa mengosongkan angin biasa, sisa kandungan oksigen dan uap air justru dapat mengurangi manfaat nitrogen. Campuran udara biasa dengan nitrogen itu justru membuat tekanan kurang stabil. Kalaupun mau mengisi nitrogen, ada baiknya kosongkan dulu tekanan angin ban, barulah diisi sepenuhnya dengan nitrogen.

Ketiga, ban baru cenderung mengalami perubahan tekanan lebih cepat karena kompon karetnya menyesuaikan dengan velg dan kondisi jalan. Ini bisa mempengaruhi performa berkendara.

Buat kamu yang mau mengisi nitrogen pada motor baru, disarankan bisa dilakukan setelah 100-200 km pemakaian. Ini menunggu ban lebih stabil sehingga lebih efektif bila menggunakan nitrogen. Pastikan sebelum mengisi nitrogen, tekanan angin ban sebelumnya dikuras. Dengan begitu, manfaat nitrogen jadi lebih optimal. Jadi ban baru boleh saja langsung menggunakan nitrogen. Namun agar lebih efektif, sebaiknya gunakan tekanan angin biasa lebih dulu.

Keunggulan Menggunakan Nitrogen

Nitrogen memang memiliki sejumlah keunggulan bila digunakan pada ban. Nitrogen memiliki struktur yang lebih bagus dibandingkan angin biasa karena tidak mudah keluar dari karet ban. Tidak seperti gas oksigen yang mudah keluar dari ban walaupun prosesnya sedikit demi sedikit.

Saat mengisi ban dengan angin biasa, pergerakan kendaraan akan terasa lebih berat akibat adanya proses pemuaian di dalam ban. Sementara jika diisi dengan angin nitrogen ban jadi lebih ringan dan akselerasi jadi mudah. Molekul dalam nitrogen tidak mudah menguap karena panas, sehingga ban kendaraan tidak mudah kempis. Nitrogen juga menjaga temperatur lebih baik.

Saat ban diisi dengan nitrogen lalu dipacu dalam kecepatan tinggi, temperatur ban tidak naik melonjak terlalu tinggi. Ban akan tetap dingin dengan suhu yang aman, sehingga ban jadi lebih awet.

(dry/lua)



Sumber : oto.detik.com

Ingin Istirahat, tapi Rest Area Membludak saat Arus Balik? Ini Tipsnya


Jakarta

Jutaan pengendara diprediksi akan balik ke ibu kota untuk setelah melakukan tradisi mudik menyambut hari raya Idul Fitri 2025. Nah, bukan hal baru jika di rest area kerap terjadi antre panjang, bahkan tidak sedikit pengendara yang tidak bisa memasukinya karena terlalu penuh.

Untuk itu diharapkan pengendara lebih cermat dalam menghadapi situasi tersebut, agar bisa mengakalinya. Seperti tips yang disampaikan Auto2000. Penasaran, simak ulasannya berikut ini:

1. Pelajari Kebijakan Pemerintah

Pemerintah memprediksi puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan terjadi pada 28-30 Maret 2025, sementara puncak arus balik pada 5-7 April 2025. Artinya, kalau waktu detikers lebih fleksibel, bisa menghindari tanggal tersebut karena dikhawatirkan rest area akan padat oleh pemudik.

Pemerintah juga akan mengeluarkan pengaturan arus lalu lintas. Seperti one way di jalan tol yang tahun lalu diterapkan di Jalan Tol Trans Jawa antara Jakarta hingga Semarang. Tahun ini, kebijakan tersebut bersama skema contraflow dan ganjil-genap akan kembali diterapkan. Pantau terus update-nya untuk kelancaran perjalanan.


2. Masukkan Rest Area Dalam Rencana Perjalanan

Masukkan rest area ke dalam rencana perjalanan dengan menyesuaikan kondisi kendaraan, bahan bakar, dan pengemudi. Dengan begitu, detikers sudah memperkirakan di rest area mana akan berhenti. Beberapa rest area menawarkan sarana hiburan seperti tempat wisata yang dapat dikunjungi bersama keluarga.

3. Persiapkan Kondisi Mobil

Mobil yang sehat membuat detikers tidak perlu khawatir sehingga tidak tergantung kepada rest area. Pastikan sudah mengecek kondisi ban hingga ban serep dan dongkrak, oli mesin dan transmisi, komponen kaki-kaki mobil, serta cairan pendukung mobil lainnya sebelum berangkat.

Solusi paling tepat adalah servis berkala di bengkel resmi seperti Auto2000 bagi pemilik mobil Toyota atau order layanan THS Auto2000 Home Service ke rumah. Tersedia program bengkel yang dapat dimanfaatkan untuk persiapan mudik Lebaran.Promo Kupon Servis Toyotadengan pilihan Kupon Ganti Oli atau Kupon General Check Up, danPaket SPONTAN(Siaga Kupon Perawatan) untuk mobil Toyota yang sudah tidak memiliki kuota free servis berkala.

4. Jaga Kondisi Fisik Pengemudi

Alangkah baiknya jika ada 2 pengemudi mobil supaya dapat bergantian setiap 2 jam sehingga tidak mengandalkan rest area untuk istirahat. Namun jika hanya mengemudi sendiri, pastikan detikers sudah tidur minimal selama 6 jam sebelum berangkat sebagai antisipasi jika tidak dapat masuk rest area.

5. Makanan dan Minuman Wajib Diperhatikan

Rest area menyediakan kebutuhan makan dan minum, namun di masa mudik Lebaran pengunjungnya dapat membeludak dan menyulitkan, bahkan untuk sekadar mencari tempat parkir. detikers bisa menyiapkan kebutuhan logistik penumpang sebelum perjalanan, khususnya kalau mengajak anak atau lansia.

6. Perhatikan Bahan Bakar

Isi penuh bensin sebelum masuk jalan tol dan gunakan data di MID untuk memperhitungkan penggunaan bahan bakar dalam perjalanan. Dengan begitu, detikers bisa memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk masuk ke rest area tanpa perlu khawatir kehabisan bensin.

7. Manajemen Perjalanan dengan Baik

Pemilihan waktu perjalanan memegang peran sangat penting, terutama untuk ruas tol Jakarta hingga Semarang. Biasanya, makin mendekati hari Lebaran, arus lalu lintas akan padat. Optimalkan aturan one way di jalan tol sehingga waktu perjalanan dapat dipangkas. Manfaatkan peta digital dan social media resmi untuk mengecek situasi lalu lintas terkini dan mencari rest area.

Kendaraan arus balik di tol Cikampek arah Jakarta semakin padat. Sejumlah pemudik memilih menepi di bahu jalan untuk istirahat imbas macet dan rest area penuh, Senin (15/4/2024)Ilustrasi – Kendaraan arus balik di tol Cikampek arah Jakarta semakin padat. Sejumlah pemudik memilih menepi di bahu jalan untuk istirahat imbas macet dan rest area penuh, Senin (15/4/2024) Foto: Rifkianto Nugroho

8. Dilarang Berhenti di Bahu Jalan Tol!

Kecuali darurat, jangan pernah berhenti di bahu jalan tol karena berisiko ditabrak dari belakang. Bagaimana kalau anak atau lansia tidak bisa menahan keinginan buang air kecil? Jika masih jauh dari rest area, tepikan mobil dan pastikan posisinya aman dengan memperhatikan garis marka jalan. Pasang rambu-rambu darurat seperti segitiga pengaman di belakang mobil dan nyalakan lampu hazard. Segera jalan begitu urusan selesai.

9. Manfaatkan Pom Bensin Dekat Exit Tol

detikers bisa memanfaatkan exit tol untuk mencari pom bensin di jalan raya terdekat dengan menggunakan aplikasi peta digital. Sambil isi bensin, detikers bisa leluasa beristirahat, ke kamar mandi, atau makan. Sempatkan tidur sekitar 30 menit kalau mengemudi sendiri, dan lanjutkan perjalanan ketika fisik sudah mulai bugar.

“Rest area merupakan kebutuhan penting pemudik sehingga menjadi memicu kemacetan panjang, bahkan sampai ditutup sementara. Karena itu, harus mempersiapkan mobil dengan baik supaya tidak tergantung rest area. Buat yang belum servis berkala atau mobilnya mengalami gangguan, bisa berkunjung ke Posko Siaga Auto2000 yang beroperasi 24 jam, sekaligus memberi waktu bagi penumpang untuk istirahat,” terang Chief Marketing Auto2000, Yagimin.

Posko Siaga Auto2000

Bagian dari komitmen Auto2000 dari tahun ke tahun, terdapat 8 Posko Siaga Auto2000 yang akan beroperasi selama 24 jam nonstop dan tersebar mulai dari Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur hingga Bali. Berikut daftar lengkap Posko Siaga Auto2000 yang beroperasi antara 27 Maret – 6 April 2025:

Sumatera

1. Palembang : Pondok pindang & Sambal seruit sarwana Jl. Sriwijaya No. 16 Karya Jaya, Palembang

2. Lampung : Rest Area 49 A Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar

Jawa-Bali

1.Serang : Tol Merak-Jakarta Rest Area KM 68B

2.Cikampek KM 57 : Tol Cikampek Rest Area KM 57

3.Cikampek KM 62 : Tol Cikampek Rest Area KM 62B

4.Cipali : Tol Cipali Rest Area KM 166A

5.Situbondo : Rest Area Utama Raya Jl. Raya Banyuglugur – Situbondo

6.Tabanan, Bali Warung Pantai, Jl. Raya Denpasar – Gilimanuk, Lalanglinggah, Kabupaten Tabanan

Posko Siaga Auto2000 sanggup melayani kebutuhan servis berkala, ganti oli, dan perbaikan kendaraan ringan dengan waktu pengerjaan di bawah 2 jam. Jika ternyata kerusakan mobil membutuhkan penanganan lebih lanjut atau masuk kategori Service berat, maka disarankan untuk dibawa ke bengkel Auto2000 terdekat.

(lth/lua)



Sumber : oto.detik.com

Begini Cara Aman Lewat Jalur One Way saat Arus Balik



Jakarta

Pemerintah memberlakukan rekayasa lalu lintas one way di jalan tol untuk mengurai macet saat arus mudik dan balik lebaran 2025. Bagi para pemudik yang hendak kembali ke wilayah Jakarta dan sekitar, perlu mengetahui cara aman melewati jalan tol yang memberlakukan one way.

Bagi yang belum tahu, one way adalah kebijakan lajur searah di tol Trans Jawa. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang biasa terjadi saat momen puncak arus mudik atau arus balik.

Diketahui, mulai hari ini (3/4/2025) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menerapkan one way lokal tahap pertama dari KM 188 Palimanan hingga KM 70 Cikatama. Jika lonjakan arus kendaraan masih tinggi, akan diberlakukan skema contraflow tahap kedua dari KM 246 hingga KM 188.


“Kebangkitan arus pada tanggal 3 kami sudah akan lakukan one way lokal,one way lokal tahap pertama kami berlakukan dari KM188 Palimanan hingga KM 70 Cikatama. Apabila ditanggal 4 masih ada bangkitan yang cukup deras dari arah timur menuju Jakarta kami akan lakukan contraflow tahap 2 dari KM 246 – KM 188,” kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho dikutip dari Antara, Kamis (3/4/2025).

Sebelumnya Kakorlantas memprediksi puncak arus balik lebaran 2025 terjadi antara tanggal 5 atau 6 April.

Cara Aman Melewati Jalur One Way

Dikutip berbagai sumber, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pengguna jalan saat melintas di tol dengan sistem lalu lintas one way.

Hal pertama yang harus dilakukan yakni, pengendara agar tetap disiplin dalam satu lajur, mengingat sistem one way sifatnya dinamis dan situasional, dan ada para petugas kepolisian yang mengatur lalu lintas.

Jadi, gunakanlah lajur kanan untuk mendahului dan tetap di lajur kiri saat ingin bergerak lebih lambat.

Selain itu, pandangan mata harus jauh ke depan, untuk melihat dinamika sistem one way. Apakah ada akhir one way atau tidak.

Pengguna jalur one way juga diimbau agar tidak pindah lajur secara mendadak atau sembarangan. Berpindah lah lajur sesuai titik yang ditentukan petugas.

Saat berpindah lajur, jangan lupa cek spion, menoleh sekilas. Dan bunyikan klakson sebagai penanda keberadaan kendaraan kita. Setelah itu, pindahlah ke lajur sebelah saat semua kondisi terpantau aman.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Tips Atur Barang Bawaan dengan Aman, Saat Arus Balik ke Ibu Kota



Jakarta

Musim mudik Lebaran 2025 segera berakhir, nah buat detikers yang hendak balik ke ibu kota disarankan untuk tetap selalu waspada dan berhati-hati saat berkendara.

Akan tetapi tidak sedikit dari pemudik tetap membawa beban berat di dalam kendaraan saat hendak balik ke ibu kota untuk menjalankan rutinitas. Nah jika situasi itu terjadi, Auto2000 mengingatkan untuk selalu berhati-hati, dan lebih cermat sebelum berkendara.

Berikut tips yang bisa dilakukan pengendara saat mengatur barang bawaan saat hendak balik ke ibu kota.


1. Cek Kemampuan Angkut Mobil

Setiap mobil memiliki payload atau beban maksimal orang dan barang yang bisa dibawa. Cek buku manual atau hitung load index ban, perkirakan berat total penumpang dan barang yang boleh dibawa. Meskipun hanya perkiraan, tapi dapat membantu mencegah mobil kelebihan muatan.

2. Maksimalkan Bagasi Mobil

detikers dapat meletakkan barang paling berat seperti koper besar di bagian dalam sisi tengah bagasi, terutama untuk bagasi terpisah. Selanjutnya, barang yang lebih ringan ke sisi kiri kanannya dengan posisi saling mengunci agar tidak mudah bergerak. Pakaian ganti untuk anak dapat dikemas dalam tas kecil untuk dibawa ke dalam kabin penumpang.

Bagasi mobil sejenis MPV dan SUV lebih sulit kalau sampai penumpang duduk di bangku baris ketiga. Karena terbatas, detikers harus memprioritaskan barang apa yang ditaruh di bagasi. Mau tidak mau, sebagian barang akan dibawa ke kabin penumpang. Di sini roof box dapat dipakai untuk membantu tugas tersebut.

Sejumlah kendaraan melintas di ruas tol Ngawi-Kertosono di kilometer 647, Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (30/3/2025). Pada H-1 Idul Fitri 1446 H arus lalu lintas kendaraan yang melintas di jalan tol tersebut dari arah Ngawi menuju ke Surabaya atau sebaliknya terpantau ramai lancar. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/foc.Ilustrasi sejumlah kendaraan melintas di ruas tol Ngawi-Kertosono di kilometer 647, Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (30/3/2025). Pada H-1 Idul Fitri 1446 H arus lalu lintas kendaraan yang melintas di jalan tol tersebut dari arah Ngawi menuju ke Surabaya atau sebaliknya terpantau ramai lancar. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/foc. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Mada

3. Manfaatkan Roof Box Supaya Kabin Lega

Jika ingin kabin yang bebas barang supaya anak bebas bergerak atau karena penumpang full, manfaatkan roof box di atap mobil. Jangan sekadar meletakkan barang di atap dan mengikatnya ke bodi mobil karena berisiko lepas dan mengenai mobil lain. Hati-hati ketika melewati portal jalan atau gerbang tol karena dapat tersangkut.

4. Optimalkan Peletakan Barang di Kabin

Jangan asal meletakkan barang di dalam kabin. Begitu terjadi sesuatu seperti mobil mengerem mendadak, ada risiko mencederai penumpang. Selain itu, dapat mengganggu kenyamanan penumpang khususnya anak-anak. Makanan dan minuman ringan serta mainan anak bisa diletakkan dalam wadah khusus.

Manfaatkan rongga penyimpanan di pintu, konsol tengah, dasbor, dan di balik sandaran bangku untuk menyimpan barang kecil. Kolong bangku juga dapat diselipkan barang bawaan kecil. Supaya tetap nyaman, mobil dengan 2 baris bangku cukup diisi 4 orang formasi 2-2. Sementara untuk 3 baris bangku cukup diisi 6 orang formasi 2-2-2.

Bagaimana detikers, mudah dimengerti kan? Buat detikers yang masih di jalan, Safe Trip dan jangan lupa berdoa ya.

(lth/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Segini Biaya Ganti Evaporator AC Toyota Avanza 2017



Jakarta

Evaporator adalah salah satu komponen penting dalam sistem pendinginan (AC) mobil. Jika sudah rusak, berapa ya biaya penggantiannya? Sebagai contoh, ini adalah biaya penggantian evaporator AC di Toyota Avanza Veloz 2017.

Mengutip website Auto2000, evaporator AC mobil bekerja dengan cara menyerap udara panas yang ada di dalam kabin, lalu mengubahnya menjadi udara sejuk alias dingin.

Evaporator AC bekerja dengan menyerap panas yang dibawa udara. Kemudian, blower AC akan mengalirkan udara hangat ke evaporator, di mana udara tersebut kemudian bersentuhan dengan refrigerant yang bersuhu rendah. Akibatnya, udara menjadi lebih dingin, sebelum akhirnya disalurkan kembali ke dalam kabin.


Seiring penggunaan, evaporator AC bisa mengalami penurunan kinerja, bahkan hingga berlendir. Disitat dari situs bengkel spesialis AC mobil, Rotary Bintaro, evaporator AC yang berlendir bisa membuat AC mobil tidak sejuk lagi.

Penurunan kinerja AC mobil karena evaporator itu juga dialami tim detikOto yang memiliki Toyota Avanza Veloz tahun 2017. Setelah berumur 8 tahun, evaporator AC mobil Avanza tampak berlendir parah, juga korosi.

Ada beberapa faktor yang bikin evaporator berlendir, mulai dari kelembapan berlebih. Kelembapan tinggi di dalam kabin mobil dapat membuat kondensasi berlebihan pada evaporator. Selain itu filter kabin yang kotor atau tersumbat juga menghambat aliran udara, menyebabkan kelembapan menumpuk pada evaporator.

Sebab lainnya bisa karena kebocoran refrigerant. Kebocoran refrigerant atau freon bisa mengubah suhu dan tekanan dalam sistem, serta mempengaruhi kinerja evaporator.

Kemudian selanjutnya adalah faktor drainase tak lancar. Sistem drainase yang tersumbat atau tak berfungsi dengan baik bisa menyebabkan penumpukan air pada evaporator.

Biaya Ganti Evaporator AC Avanza

Jika kondisinya sudah parah karena lendir dan korosi, hingga rusaknya kisi-kisi pada bagian evaporator, maka mau tidak mau komponen evaporator AC mobil itu harus segera diganti baru. Pengalaman detikOto, untuk mengganti evaporator original Toyota Avanza 2017, perlu merogoh kocek hingga Rp 1,9 juta.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Ingat! Haram Lakukan Hal Ini di Jalan Tol


Jakarta

Keselamatan berkendara wajib hukumnya saat berkendara di jalan. Terlebih saat melintas di jalan bebas hambatan, seperti saat musim libur lebaran atau saat hendak balik ke Jakarta setelah mudik ke kampung halaman.

Namun cukup disesalkan masih banyak pengendara lalai saat berkendara. Auto2000 ingatkan ada beberapa hal yang haram dilakukan saat berkendara di jalan bebas hambatan atau jalan tol.

“Hindari menormalkan kesalahan, jangan melakukan tindakan salah yang dapat merugikan banyak orang saat mengemudi mobil di jalan tol. Lakukan servis berkala dan pengecekan mobil sebelum melakukan perjalanan panjang arus balik mudik, untuk menjaga kondisi mobil. Auto2000 menghadirkan Posko Siaga dan Bengkel siaga yang beroperasi sepanjang cuti lebaran 2025,” terangYagimin, Chief Marketing Auto2000.


Berikut beberapa larangan di jalan tol yang harus diperhatikan:

1. Putar Balik di Tengah Jalan Tol

Tindakan putar balik atau putar arah atau balik arah di jalan tol sangat dilarang karena menyangkut keamanan semua pengguna jalan. Selain itu, sudah ada aturan yang menyatakan jika pengemudi mobil nekat putar balik di jalan tol, akan dikenakan denda dua kali lipat dari tarif tol terjauh di ruas tol tersebut.

Putar balik hanya boleh dilakukan oleh petugas dalam kondisi darurat dan bukan oleh umum. Risikonya sangat berbahaya karena menyangkut keselamatan semua pengguna jalan. Jika gerbang tol terlewatkan, detikers bisa keluar di gerbang berikutnya dan kembali masuk dari arah berlawanan.

2. Lawan Arus kecuali ada contraflow resmi

Lawan arus atau lawan arah bisa masuk ranah pidana karena dianggap tidak mengindahkan rambu perintah atau rambu larangan dan gerakan lalu lintas. Bahaya yang mengintai adalah rawan kecelakaan lalu lintas, apalagi kalau sampai terjadi ‘adu banteng’ dengan kendaraan lain. Bukan hanya berisiko membuat mobil rusak, namun nyawa menjadi taruhannya.

3. Mengemudi di Bahu Jalan Tol

Tidak sedikit pengemudi yang melewati bahu jalan. Kebiasaan buruk ini berbahaya karena saat akan masuk ke jalur jalan, bisa menabrak atau tertabrak kendaraan lain. Ada pula risiko menabrak mobil lain yang berhenti di bahu jalan padahal ada kondisi darurat. Karena harus menyerobot lajur orang lain untuk kembali ke lajur utama, maka jalan menjadi semakin macet tidak terkendali.

4. Main Ponsel Ketika Mengemudi Mobil

Bahaya laten ini masih sering diabaikan. Atas alasan ingin eksis di socmed, sebagian pengemudi justru asyik bermain ponsel saat mengemudi mobil. Karena perhatian teralihkan, detikers tidak waspada sehingga kurang memperhatikan mobil di depan sedang mengurangi kecepatan. Atau bahkan mobil pindah lajur tanpa disadari padahal dari belakang ada mobil lain.

Kondisi di pintu gerbang Tol Sinaksak. (Dok. PT Hutama Karya)Kondisi di pintu gerbang Tol Sinaksak. (Dok. PT Hutama Karya) Foto: Kondisi di pintu gerbang Tol Sinaksak. (Dok. PT Hutama Karya)

5. Malas Menjaga Jarak Aman

Begitu ada situasi darurat, AutoFamily akan melakukan pengereman mendadak. Katakan tidak menabrak mobil di depan, tapi bagaimana dengan pengguna jalan lain di belakang? Dengan menjaga jarak aman dengan mobil di depan, detikers bisa melakukan pengereman secara bertahap dan diikuti oleh mobil di belakang, atau manuver menghindar jika memungkinkan.

6. Pindah Lajur Seenaknya

Biasanya, pengemudi yang malas menjaga jarak aman juga suka pindah lajur seenaknya. Memaksakan masuk ke lajur lain terutama lajur cepat, bisa mengakibatkan mobil ditabrak dari belakang. Atau karena memaksakan masuk, tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan sehingga menabraknya. Pastikan jalur yang akan dimasuki dalam kondisi aman dan nyalakan lampu sein untuk memberi tanda ke driver lain.

7. Mengabaikan Batas Kecepatan Kendaraan

Masih banyak pengemudi yang tidak memperhatikan kecepatan mobil dan melaju pelan di lajur cepat atau lane hogger. Padahal lajur tersebut khusus untuk mobil menyalip dengan kecepatan tinggi. Di lajur lambatpun tidak boleh terlalu pelan karena berisiko sama, tapi juga jangan terlalu kencang karena bisa menabrak mobil di depan.

Gunakan jalur sesuai kecepatan, dan pastikan hanya memakai lajur paling kanan untuk mendahului. Jangan paksakan menyalip dari lajur kiri karena diperuntukkan untuk mobil yang berjalan lebih lambat, apalagi bahu jalan yang hanya untuk berhenti darurat.

8. Memaksakan Mengemudi Meskipun Mengantuk

Jangan pernah disepelekan, masalah ini sama bahayanya dengan bermain ponsel di dalam mobil. Meski hanya sekian detik, mobil detikers bisa pindah lajur atau berkurang kecepatannya tiba-tiba yang sanggup memicu kecelakaan. Solusi paling tepat untuk mengantuk adalah tidur di pom bensin atau rest area meskipun hanya 30 menit.

9. Mengabaikan Rambu dan Marka Jalan

Di jalan, ada berbagai rambu yang wajib dipatuhi seperti batas kecepatan maksimal dan minimal. Ada pula rambu yang melarang untuk menyalip jika tidak memungkinkan. Termasuk marka jalan seperti garis lurus yang menandakan pengemudi tidak boleh pindah lajur. Patuhi rambu dan marka jalan untuk menghindari tabrakan beruntun.

10. Emosional Saat Berkendara

Jagalah emosi saat mengemudi mobil karena terkait ketertiban dan keselamatan sesama pengguna jalan. Jangan memprovokasi orang lain meskipun mereka salah karena akan memicu perselisihan bahkan kecelakaan. Hindari terpancing emosi hanya karena ada pengemudi mobil lain yang tidak patuh pada aturan.

11. Malas Mengecek Kondisi Mobil

Meskipun klise, faktanya banyak pemilik mobil yang malas servis berkala atau sekadar melakukan pengecekan mobil. Bahkan membiarkan mobil walaupun terindikasi ada masalah seperti rem yang kurang pakem atau telapak ban sudah aus. Begitu ada masalah, mobil tidak dapat merespons dengan baik sehingga gagal mencegah kecelakaan.

(lth/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Cara Ini Bisa Buat Kamu Selamat, Saat Hendak Balik dari Mudik


Jakarta

Keselamatan berkendara mutlak hukumnya saat berada di jalanan, terlebih saat hendak balik ke Jakarta setelah mudik ke kampung halaman. Namun banyak dari pengendara yang meremehkan hal tersebut, padahal agar selamat di jalan itu sangat mudah jika mengetahui tips berkendara.

Seperti yang disampaikan Andry Berlianto, Praktisi Keselamatan Berkendara Global Defensive Driving Consulting (GDDC), ada 5 tips yang bisa dilakukan agar pengendara bisa selamat sampai rumah kembali setelah balik ke kampung halaman.

1. Pribadi sehat fisik dan mental

Tekanan tinggi pada perjalanan mudik memaksa pemudik harus dalam kondisi fit dan bugar guna mengantisipasi bahaya dan risiko yang mungkin terjadi selama perjalanan.


Pastikan fisik dan mental siap untuk berada di belakang kemudi.

2. Kendaraan yang sehat dan laik jalan

Perjalanan panjang menuntut kendaraan berperforma maksimal tanpa hambatan karena kondsi tersebut dapat menurunkan risiko terjadinya insiden di tengah perjalanan.

3. Atur waktu perjalanan

Atur rute dan jam perjalanan serta turunkan risiko kecelakaan serendah mungkin. Utamakan istirahat dan hindari mengemudi saat tubuh sudah kelelahan.

4. Devensive Driving dan Riding

– Ikuti arahan dan himbauan petugas saat berada di perjalanan karena itu adalah arahan untuk keselamatan diri Anda dan keluarga.

– Atur barang bawaan agar tidak melebihi batas muatan pada kendaraan.

– Mengemudilah sewajarnya dan hindari membuka ruang konflik di perjalanan.

– Pantau batas kecepatan, jaga jarak aman antar kendaraan
Bersabar.

5. Evaluasi

Evaluasi kembali perjalanan yang sudah dilakukan saat berangkat dan pelajari hal-hal apa saja yang perlu dikoreksi atau perlu ditingkatkan karena masih akan ada perjalanan pulang kembali ke kota asal

Pastikan mampu mengantisipasi bahaya dari risiko target Zero Accident saat balik ke rumah tercinta.

(lth/din)



Sumber : oto.detik.com

Biar Gak Salah Paham, Ini Tata Cara Berkendara saat One Way



Jakarta

Korlantas Polri bersama Jasa Marga dan pengusaha jalan bebas hambatan atau tol, bakal menerapkan satu jalur atau one way untuk mengurai kemacetan. Namun sayang, banyak pengendara yang tidak memahami tata cara berkendara saat one way.

Nah kali ini Auto2000 membagikan bagaimana memahami betul tata cara berkendara saat mengikuti skema one way, khususnya bagi yang menggunakan jalur berlawanan atau jalur kanan dari jalur yang normal digunakan.

“Sebagai preferred dealer Toyota di Indonesia, Auto2000 tentu peduli dengan kenyamanan dan keselamatan perjalanan mudik dan arus balik AutoFamily. Dan kami ingatkan untuk skema one way, AutoFamily perlu tetap waspada dan hati-hati untuk menghindari resiko kecelakaan fatal. Untuk itu silakan pelajari tips mengemudi Auto2000 berikut ini,” jelasChief Marketing Auto2000, Yagimin, Sabtu (5/4/2025).


Nah berikut tata cara berkendara saat one way ala Auto2000:

1. Pelajari Jadwal One Way

Sebelum melintas, detikers perlu mengetahui jadwal dan lokasi one way. Informasi mengenai aturan ini biasanya bisa didapatkan melalui social media resmi Korlantas Polri, operator jalan tol Jasa Marga atau media nasional. Bahkan saat berada di jalur one way pun pemantauan update skema lalu lintas juga perlu dilakukan, tentunya oleh penumpang sebagai navigator bukan pengemudi, tujuannya untuk menghindari kebingungan.

2. Persiapan Bagi yang Menggunakan Lajur Berlawanan

detikers yang kemudian akan menggunakan jalur yang berlawanan dari jalur normal, harus bisa beradaptasi dengan cepat terutama terkait dengan posisi rambu lalu lintas, khususnya rambu Patok Kilometer Tol dan juga rambu Penunjuk Jalan.

Posisi rambu Patok Kilometer yang berada di tengah jalan tol bagi pengemudi yang berada di jalur berlawanan tentu posisinya akan menjadi di sebelah kiri, di mana pada saat kita berada di jalur normal posisinya di kanan.

Begitu juga dengan rambu Penunjuk Jalan, posisinya akan menjadi lebih jauh dari pandangan mata pada posisi sebelah kiri, di mana pada jalur normal biasanya tak jauh dari sudut mata sebelah kiri atau bahkan ada di tengah.

3. Pahami Perbedaan Kondisi Jalan

Selain beradaptasi dengan rambu, pengendara juga perlu cepat beradaptasi akan kondisi jalan yang berbeda. Seperti misalnya, pada posisi jalur normal, posisi bahu jalan biasanya berada dekat dengan area non-aspal yang punya lebar cukup untuk 1 mobil. Sementara untuk jalur yang berlawanan posisi bahu jalan tentu berada di sisi tengah tol dan dekat dengan pembatas tol. Jadi berhati-hati saat akan melakukan manuver.

Pengaturan arus lalu lintas dengan satu arah (one way) lokal ditetapkan di Tol Trans Jawa Km 70 hingga Km 188. Begini kondisinya. (dok CCTV Kemen-PU)Pengaturan arus lalu lintas dengan satu arah (one way) lokal ditetapkan di Tol Trans Jawa Km 70 hingga Km 188. Begini kondisinya. (dok CCTV Kemen-PU) Foto: Pengaturan arus lalu lintas dengan satu arah (one way) lokal ditetapkan di Tol Trans Jawa Km 70 hingga Km 188. Begini kondisinya. (dok CCTV Kemen-PU)

4. Atur Kecepatan Mobil

Jangan terpacing euphoria, pengendara masih harus mengontrol kecepatan mobil sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika terlalu pelan, akan menghambat lalu lintas, dan jika terlalu kencang, mobil berpotensi hilang kendalli dan bisa menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

5. Jaga Jarak Aman

Pengendara harus menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Terapkan teori tiga detik untuk menjaga jarak aman. Dengan menjaga jarak aman, dapat membuat pengendara mengantisipasi segala kemungkinan.

6. Hindari Menyeberang Jalur dan Hati-Hati Saat Menyalip

detikers dilarang untuk menyeberang jalur tanpa ada arahan dari petugas yang berwenang, karena hal tersebut tentu akan membahayakan. Dan berhati-hatilah saat akan mendahului kendaraan lain.

7. Jangan Berhenti di Bahu Jalan

Jika tak dalam kondisi sangat darurat, pengendara tak dianjurkan untuk berhenti di bahu jalan. Manfaatkan rest area yang ada untuk memarkirkan kendaraaan dan memenuhi kebutuhan istirahat pengemudi.

8. Perhatikan Kondisi Sopir dan Penumpang

Metode safety driving perlu diterapkan selama melintasi jalur one way. Yang terutama adalah jangan main ponsel atau hal yang mengalihkan perhatian. Fokus dan waspada dengan melihat ke arah depan, sisi kanan dan kiri lewat spion, dan sesekali melihat ke arah belakang.

Selain itu, pastikan pengendara dalam kondisi prima dan tidak mengantuk agar lebih waspada saat hendak melakukan perjalanan arus balik mudik, khususnya yang memasuki jalur berlawanan. Pastikan pula penumpang tidak ada kebutuhan ke toilet dan bahan bakar mencukupi.

9. Mobil Dalam Kondisi Sehat

Pastikan mobil dalam kondisi sehat sebelum memutuskan untuk melakukan perjalanan arus balik. Lakukan pengecekan kendaraan di Bengkel Siaga Auto2000 yang tetap buka sampai tanggal 6 April 2025. Jangan paksakan perjalanan, saat terdeteksi kendaraan dalam kondisi yang kurang prima, demi keselamatan dan kenyamanan di jalan.

(lth/din)



Sumber : oto.detik.com

Terjadi Lagi, Mobil Nyasar ke Sawah Gara-gara Ikuti Google Maps



Jakarta

Mobil seorang pemudik tidak sengaja masuk ke area persawahan di Ponorogo, Jawa Timur. Gara-garanya, dia mengikuti petunjuk peta digital, Google Maps. Ini menjadi kasus kesekian kalinya pengendara mobil kesasar gegara mengikuti Google Maps.

Diketahui mobil itu milik Ibnu, warga Yogyakarta. Ibnu berencana pergi ke Desa Sendang, Jambon, Ponorogo. Berbekal navigasi Google Maps, mobil yang ditumpangi olehnya justru terperosok ke dalam sawah di wilayah Balong.

“Saya kan ngikuti arah google maps. Ternyata diarahkan ke sawah, akhirnya karena kurang menguasai medan malah tercebur ke sawah,” kata Ibnu kepada wartawan, Minggu (6/4/2025).


Ibnu menambahkan, dia sudah berusaha mengeluarkan mobil berwarna merah itu dari sawah dengan bantuan warga sekitar. Namun usahanya gagal karena kurangnya tenaga bantuan. Akhirnya dia meminta bantuan Polsek Balong untuk mengeluarkan mobil yang diketahui bermerek Chevrolet Aveo tersebut.

“Saya tadi minta tolong ke Polsek Balong, langsung ditangani. Alhamdulillah, berhasil mobilnya berhasil keluar dari sawah,” tandas Ibnu.

Sementara itu, Kapolsek Balong, AKP Agus Wibowo, mengungkapkan bahwa insiden ini terjadi lantaran pemudik mengandalkan aplikasi peta digital dalam perjalanan mereka.

“Mereka berangkat dari Yogyakarta dan tiba di Desa Sendang pada dini hari. Karena mengandalkan Google Maps, mereka tidak menyadari jalur yang dilewati adalah jalan persawahan hingga akhirnya terjebak,” papar Agus.

Menurut Agus, meskipun mengikuti arahan Google Maps. Sebaiknya pengendara tetap memperhatikan area sekitar dan juga bertanya kepada warga agar tak terjadi kejadian serupa. “Ini tadi evakuasi tidak hanya dari pihak kepolisian, evakuasi juga melibatkan anggota Koramil Balong dan juga warga sekitar,” imbuh Agus.

Cara mengevakuasi mobil warga yang masuk ke areal persawahan dengan menggunakan kayu papan untuk menyangga ban mobil. Kemudian mobil warga ditarik dengan mobil polisi dan akhirnya terbebas dari sawah.

“Dengan semangat gotong royong, mobil tersebut akhirnya berhasil dikeluarkan dari area persawahan,” pungkas Agus.

Baca artikel selengkapnya di sini

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com