Category Archives: Tips Otomotif

Helm Premium Juga Ada Masa Pakainya, 5 Tahun Harus Ganti



Jakarta

Meski harganya lebih mahal, namun helm premium seperti buatan Arai ternyata ada masa pakainya. Sehingga, ketika sudah sampai batas waktunya, pemilik disarankan tak lagi memakainya.

Chief Executive Officer (CEO) Arai Indonesia, Eric Saputra mengatakan, helm premium buatan Arai punya masa pakai lima tahun. Namun, patokannya bukan dari tahun pembelian, melainkan tahun pembuatan yang tertera pada tag produk di bagian dalam.

“Sebenarnya ada masa pakainya. Jadi kurang lebih lima tahun dari tahun pembuatannya,” ujar Eric Saputra saat menjawab pertanyaan detikOto di Bintaro, Jakarta Selatan.


Helm Arai.Helm Arai punya masa pakai. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

Lebih jauh, Eric mengingatkan, helm premium bisa saja diganti lebih awal sebelum masa pakainya mencapai lima tahun. Kondisi itu terjadi saat pengaman kepala tersebut mengalami benturan hebat hingga mengubah bentuk aslinya.

Dia menjelaskan, helm yang sudah pernah terkena benturan, kemudian di-repair total, kondisinya tetap tak ideal untuk dipakai harian atau balapan. Itulah mengapa, kata dia, pada suatu kejuaraan balap, panitia mengecek helm pebalap hingga ke bagian terdalam.

“Dulu pernah ada pebalap saya yang pakai helm Arai. Dia ikut AARC dan helmnya nggak lolos karena ada bekas retak di bagian dalam,” terangnya.

Arai RX7X Nakano Shuriken GoldHelm Arai RX7X Nakano Shuriken Gold Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

Eric menegaskan, sekalipun helm tak pernah jatuh dan jarang dipakai, pemilik harus tetap menggantinya ketika sudah lima tahun. Sebab, ada beberapa bagian di area dalam yang secara fungsi sudah berkurang.

“Sebenarnya seperti itu, karena di dalamnya sudah ada konsumsi seperti busa dan area lain yang (secara perlindungan) berkurang,” ungkapnya.

Ketika sudah mencapai lima tahun dan kondisi helm dirasa masih cukup baik, Eric menyarankan pemilik untuk memajangnya saja di rumah. Biarkan helm tersebut menjadi barang koleksi yang sedap dipandang dari dekat.

“Kalau sudah lebih dari lima tahun, boleh disimpan tapi sebagai collectible item saja, bukan untuk dipakai track day dan penggunaan sehari-hari. Soalnya, helm kan barang safety,” kata dia.

(sfn/dry)



Sumber : oto.detik.com

Tips Mencegah Mobil Overheat yang Belum Orang Tahu


Jakarta

Ketika sedang menghadapi kemacetan yang parah, mobil bisa mengalami overheat dan mogok. Overheat merupakan kondisi ketika panas mesin melebihi batas ukuran normal.

Adapun penyebab dari overheat di antaranya yaitu sirkulasi air radiator yang kurang lancar akibat karat, sambungan atau pegas tutup radiator yang tidak berfungsi hingga motor kipas yang mendinginkan radiator melemah. Untuk memastikan kondisi kendaraan tetap prima dan tidak terjadi overheat, ada beberapa tips yang perlu kamu simak.

Tips Mencegah Mobil Overheat yang Belum Orang Tahu

Mungkin banyak pengendara yang belum mengetahui tips mencegah mobil overheat. Mengutip laman Wuling, Suzuki dan Auto2000, berikut hal-hal yang bisa kamu lakukan:


1. Periksa Selang dan Tutup Radiator

Tips pertama adalah mengecek selang dan juga tutup radiator mobil. Selang radiator harus diganti jika kondisinya sudah mengeras dan tidak lentur saat ditekan.

Periksa juga karet pada tutup radiator. Jika kondisinya mengeras, maka akan mengakibatkan air pendingin mesin keluar radiator tidak melalui tabung resevoir.

2. Periksa Upper Tank dan Lower Tank

Periksa upper tank dan lower tank, terutama yang terbuat dari plastik. Letaknya berdekatan dengan mesin yang panas, sehingga upper tank sering mengalami retak dan mengalami bocornya air radiator.

3. Pastikan Kipas Pendingin Berfungsi dengan Maksimal

Kipas radiator berfungsi untuk mendinginkan radiator. Tujuannya adalah agar proses pendinginan bisa berjalan maksimal.

Apabila kipas tidak berjalan dengan maksimal, maka radiator akan mudah panas dan menyebabkan mesin mudah overheat. Jadi, pastikan putaran kipas pendingin maksimal. Jika terdapat gejala tak normal, minta bantuan mekanik untuk memeriksanya.

4. Kontrol Radiator

Jika mesin dibiarkan dalam kondisi menyala, air radiator bisa panas dan berisiko menguap. Terlebih jika AC menyala, kemungkinan mesin overheat akan semakin tinggi.

Sehingga, kamu perlu mengontrol air radiator dalam batas maksimal. Sebaiknya gunakan air khusus radiator.

Kemudian, pastikan sirkulasi air radiator lancar. Ketika mengecek radiator, pastikan pula mesin kendaraan dalam kondisi dingin. Jika tutup radiator dibuka saat mesin dalam keadaan panas, air radiator akan menyembur. Hati-hati!

5. Periksa Ketinggian Oli

Oli berfungsi melumasi mesin-mesin yang bergesekan dan mendinginkan mesin. Pastikan kondisi oli mesin sesuai. Kamu bisa mengukur ketinggiannya dengan oli stick.

6. Periksa Kondisi V-Belt

Periksa v belt yang memutar water pump pada mobil. Jika kondisinya sudah nampak retak, maka segera ganti.

7. Menggunakan Radiator Coolant

Ketika tidak diberi radiator coolant, biasanya air radiator akan berwarna kuning. Hal ini disebabkan oleh reaksi antara air yang dipanaskan dan logam. Larutan logam sering menjadi kerak yang kemudian menyumbat saluran radiator.

8. Pastikan Kabin Mobil Nyaman

Periksa kondisi filter kabin agar evaporator tidak mudah kotor dan gagal membuat dingin udara kabin. Bersihkan kondensor di depan ruang mesin dari kotoran yang menghambat pelepasan panas freon. Selebihnya kamu bisa menyerahkan tugas perawatan AC kepada bengkel resmi.

Itulah beberapa tips mencegah mesin mobil overheat yang mungkin belum kamu ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

(elk/row)



Sumber : oto.detik.com

Mau Liburan Tahun Baru 2024? Simak Tips Aman Lewat Tol Layang MBZ



Jakarta

Jalan-jalan liburan ke luar kota jelang Tahun Baru 2024 perlu persiapan matang. Mulai dari kondisi fisik pengendara penumpang, kemudian kondisi mobil, harus dipersiapkan dengan matang. Selain itu, perlu juga memahami rute-rute jalan yang akan dilalui. Nah di sini salah satunya dam yang sudah familiar adalah trek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II (Elevated) atau biasa disebut Jalan Tol Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).

Anda perlu paham, bagaimana kondisi jalan tersebut, serta apakah ada potensi masalah yang bisa dialami ketika mengemudi di jalur tersebut. Mulai dari waspada tabrakan beruntun atau ban pecah di tengah jalan.

“Jalan tol layang MBZ menjanjikan waktu tempuh lebih cepat karena terpisah dengan kendaraan umum yang besar dan lambat di bawahnya. Namun, ada beberapa hal wajib perhatikan saat berkendara di jalan tol dengan panjang sekitar 36 km ini karena tak ada akses untuk mobil turun, kontur jalan naik-turun, tanpa rest area, dan lajur terbatas,” jelas Nur Imansyah Tara selaku Aftersales Business Division Head Auto2000.


Ini tips aman lewat jalan tol layang MBZ selama liburan Tahun Baru 2024:

1. Jaga Kondisi Mobil dan Jangan Ragu Mengalihkan Jalur

Cek kondisi mobil seperti ban dan mesin. Kalau merasa ada masalah seperti bunyi-bunyian aneh, panel indikator nyala, atau hal-hal tak biasa lainnya, sebaiknya lewat jalan tol biasa di bawahnya sehingga tak menyulitkan kalau benar-benar mogok.

2. Persiapan Pengemudi dan Penumpang

Mengemudi jarak jauh di atas jalan tol MBZ butuh kewaspadaan dan fokus yang tinggi terkait kondisi lingkungan. Seperti angin yang berembus kencang dan kontur jalan naik turun dengan sambungan antar bagian jalan tol yang terasa mengganggu.

Lalu Anda tidak bisa istirahat atau berganti pengemudi karena bahu jalan yang sangat terbatas dan tidak ada rest area. So, pastikan pengemudi dalam kondisi fit. Tidak kalah penting adalah memperhatikan kebutuhan penumpang karena tidak bisa toilet rest.

3. Jangan Sampai Kehabisan Bensin

Sebagai gambaran, pengguna dari arah Jakarta yang membutuhkan bahan bakar, SPBU terdekat tersedia di Km 57 arah Cikampek. Artinya, Anda baru akan menemukan pom bensin setelah mengemudi sejauh sekitar 46 km. Pastikan posisi indikator bensin minimal seperempat supaya tidak kehabisan BBM.

4. Hati-hati Angin Kencang dari Samping

Salah satu risiko jalan tol ini adalah angin samping. Tetap tenang dan jangan memutar kemudi secara tiba-tiba kalau terasa ada side wind. Perlahan, kurangi kecepatan, serta arahkan kemudi ke arah yang benar sesuai garis marka jalan. Hindari pengereman karena akan membuat mobil sulit dikendalikan dan berisiko tabrakan beruntun.

5. Jaga Jarak Aman

Bahu jalan di jalan tol ini sangat terbatas dan langsung bertemu pagar kalau butuh manuver menghindar. Beri jeda dengan kendaraan di depan, sehingga memiliki ruang yang cukup untuk bertindak kalau mereka bermasalah akibat angin samping atau kendala lainnya.

6. Patuh Batas Kecepatan

Batas kecepatan Anda disarankan untuk mengikuti batas maksimum dan minimum yang diperbolehkan regulasi, bila di bawah itu gunakan lajur sebelah kiri. Aturan kecepatan sangat ketat mengingat kondisi jalan yang rawan kecelakaan karena ketinggian dan kontur jalan naik-turun bahkan berliku.

Anda wajib mewaspadai sambungan antar bagian jembatan yang dapat berbahaya jika dilewati dengan kecepatan tinggi. Beberapa kasus mengakibatkan mobil lompat atau ban bocor karena terkena sambungan dari besi.

7. Dilarang Mengemudi di Bahu Jalan

Kecuali darurat, Anda tidak boleh berhenti di bahu jalan karena lahannya terbatas. Apalagi kalau sampai mengemudi dengan kecepatan tinggi untuk menyalip mobil lain di lajur utama. Kontur jalan naik-turun dan sambungan antar jembatan akan membuat mobil sulit dikendalikan dan berisiko kecelakaan.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Tips Touring Liburan Akhir Tahun 2023, Jaga Kondisi Fisik dan Motor



Jakarta

Momen libur panjang akhir tahun 2023 kerap dimanfaatkan bikers untuk touring menuju ke tempat-tempat destinasi wisata. Agar kenyamanan berkendara motor tetap terjaga, pengendara perlu memperhatikan sejumlah poin sebagai berikut dari Main Dealer Yamaha Thamrin Brothers:

1. Kondisi pengendara dan sepeda motor

Untuk pengendara agar menjaga daya tahan tubuh dan beristirahat yang cukup agar kondisi badan sehat, bugar dan fokus ketika berkendara. Selain itu juga cek kondisi motor dalam keadaan baik untuk digunakan, mencakup kondisi rem, rantai, aki, oli, ban, dan lampu-lampu.


2. Gunakan kelengkapan riding gear

Pengendara wajib menggunakan riding gear lengkap untuk mendukung keselamatan berkendara, meliputi jaket, sarung tangan, helm, sepatu tertutup. Juga menghadapi andai hujan turun, disarankan menyiapkan jas hujan setelan dan sepatu karet.

3. Pahami rute berkendara

Kenali dan pahami rute yang akan ditempuh dan kondisi jalan. Dengan begitu juga membantu untuk mengetahui estimasi berkendara. Selain itu, hindari rute yang tidak aman atau berbahaya, terutama pada malam hari. Jika perlu, touring lah secara berkelompok.

4. Bawa barang sesuai kapasitas sepeda motor

Disarankan membawa barang sesuai kapasitas sepeda motor, upayakan yang menjadi prioritas. Dengan begitu turut mendukung menjaga kenyamanan berkendara. Jika Anda ingin membawa beban lebih, bisa memasang komponen boks, baik top box maupun side box.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Perawatan Warna Doff pada Bodi Kendaraan, Jangan Salah!


Jakarta

Perawatan warna doff pada bodi sepeda motor dan mobil berbeda dengan perawatan pada warna mengkilap/glossy. Jika salah menggunakan sampo atau salah melakukan penanganan, maka cat pada bodi akan rusak.

Simak dulu berbagai tips perawatan warna doff dalam artikel ini. Ketahui juga apa itu warna doff dan perbedaan sampo khusus warna doff dibandingkan sampo biasa.

Tips Perawatan Warna Doff

Berikut ini tips perawatan warna doff untuk bodi kendaraan agar tetap awet, seperti dilansir dari situs drbeasleys.com:


Hal yang Perlu Dilakukan dalam Merawat Warna Doff

1. Lakukan Perawatan Preventif

Gunakan pelindung cat untuk mencegah noda, pemudaran akibat UV, dan kerusakan akibat kontaminan lingkungan. Ini penting karena warna doff tidak boleh dipoles.

2. Cuci Teratur dengan Tangan

Cucilah kendaraan menggunakan tangan. Menggunakan tangan adalah cara paling efektif untuk menjaga permukaan tetap bersih. Bersihkan dengan teratur 2-4 minggu sekali.

3. Gunakan Produk Khusus untuk Warna Doff

Mungkin Anda tergoda untuk menggunakan produk perawatan mobil standar yang sudah Anda miliki, tetapi hasil akhir matte/doff adalah pekerjaan cat khusus, dan untuk merawatnya, Anda memerlukan produk khusus.

4. Bersihkan Kotoran di Sela Pencucian

Di sela pencucian, bersihkan kotoran-kotoran yang tidak mudah hilang, seperti kotoran burung atau serangga menempel. Jangan biarkan kotoran ini menempel terlalu lama karena bisa merusak lapisan pelindung dan cat di bawahnya.

5. Pakai Handuk Mikrofiber

Gunakan handuk atau lap mikrofiber yang lembut dan bersih dan sarung tangan pencuci. Kain yang kasar dapat menggores lapisan cat.

6. Jadwalkan Pelapisan Doff

Jika perawatan warna doff dilakukan dengan baik, maka lapisan doff bisa bertahan sampai 2 tahun. Tapi jika kendaraan sering dipakai, sering diparkir di tempat panas, atau terpapar iklim yang keras, disarankan untuk menjadwalkan ulang setahun sekali.

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan dalam Merawat Warna Doff

1. Jangan Memoles atau Waxing

Jangan pernah memoles atau waxing dengan lilin, atau pelapis apa pun yang dirancang untuk membuat permukaan lebih mengkilap. Produk-produk ini bisa menyebabkan bintik mengkilap yang tidak dapat dipulihkan.

2. Jangan Gunakan Mesin Pemoles

Mesin pemoles biasa digunakan untuk bodi mengkilap. Tapi untuk warna doff, ini justru akan merusak hasil akhir.

3. Jangan Mencuci Mobil di Pencucian Otomatis

Pencuci mobil otomatis dapat merusak lapisan matte, karena sikatnya yang berputar secara mekanis bisa menyebabkan goresan dan lecet yang tidak dapat dihilangkan.

4. Jangan Pakai Deterjen Pencuci Piring

Jangan pakai sampo untuk bodi mengkilap, apalagi jika menggunakan deterjen pencuci piring. Sabun ini dapat mengeringkan cat.

Apa Itu Warna Doff?

Selain tips, kamu juga harus paham apa sebenarnya warna doff itu. Dikutip dari autoexpress.co.uk, bodi kendaraan umumnya menggunakan warna mengkilap, sekalipun itu warna hitam. Sementara warna doff atau matte adalah warna yang tidak mengkilap atau menghalangi pantulan cahaya.

Bagaimana cara kerjanya? Lapisan doff jika dilihat dengan mikroskop maka akan terlihat tidak beraturan atau kasar seperti banyak gunung dan lembah. Ini membuat cahaya memantul tidak beraturan dan menyerap cahaya.

Berbeda dengan glossy yang permukaannya rata sehingga cahaya memantul secara teratur dan membuat bodi kendaraan terlihat mengkilap.

Memilih Sampo untuk Perawatan Warna Doff

Memilih sampo atau sabun cuci untuk perawatan warna doff pada bodi kendaraan sebetulnya tidak sulit. Banyak produk yang sudah mencantumkan keterangan bahwa sampo tersebut digunakan untuk warna doff.

Namun kalian tetap harus perhatikan beberapa hal. Dikutip dari situs Astra Motor, inilah tips memilih sampo atau sabun cuci untuk perawatan warna doff:

  • Gunakan sampo atau sabun cuci khusus untuk kendaraan dan untuk warna doff atau matte.
  • Pastikan sampo atau sabun cuci itu tidak mengandung wax. Wax berfungsi membuat bodi semakin mengkilap.
  • Perhatikan kandungan pH atau tingkat keasaman. Yang disarankan adalah pH 7 yang netral karena aman untuk bodi dan kulit tangan. Jika pH lebih rendah (asam) maka bisa merusak cat, sedangkan pH lebih tinggi (basa) bisa merusak kulit.

Demikian tadi beberapa tips perawatan warna doff pada bodi motor maupun mobil. Pastikan menggunakan produk yang benar dan penanganan yang tepat agar warna doff pada kendaraan kesayanganmu tetap awet.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Ini Perbedaan Oli Mesin dan Oli Gardan pada Motor Matic


Jakarta

Oli punya fungsi krusial pada sepeda motor matic. Namun, detikers perlu tahu bahwa ada dua jenis oli yang dipakai pada skutik, yakni oli mesin dan oli gardan.

Keduanya memiliki fungsi utama yang sama, yakni sebagai pelumas dan pelindung komponen di motor matic. Akan tetapi, kedua oli tersebut memiliki cara kerja yang berbeda.

Lantas, apa perbedaan antara oli mesin dan oli gardan? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.


Oli Mesin

Mengutip laman Astra Honda Motor, oli jenis ini berfungsi sebagai pelumas untuk komponen mesin. Hal ini membantu meminimalisir gesekan sekaligus membuat tarikan lebih ringan, sehingga mesin dapat bekerja secara optimal.

Nah, oli mesin terbagi lagi ke dalam dua jenis sesuai sertifikasi JASO (Japanese Automotive Standards Organization), yakni JASO MA dan JASO MB.

JASO MA digunakan pada sepeda motor kopling basah (komponen kopling yang terendam oli mesin) seperti motor sport dan cub. Sedangkan JASO MB dipakai untuk sepeda motor kopling kering (komponen kopling tidak terendam oli mesin) seperti pada motor matic.

Lalu, oli mesin juga memiliki standar kekentalan yang bertuliskan kode SAE atau Society of Automotive Engineer. Kode tersebut merupakan standar indeks kekentalan oli secara global.

Standar lainnya pada oli mesin adalah API (American Petroleum Institute). Institusi ini mengatur penetapan kualitas tingkat kemampuan oli untuk menjaga performa mesin, sehingga spesifikasi oli yang dipilih sesuai dengan jenis sepeda motor.

Oli Gardan

Oli gardan atau disebut oli transmisi berfungsi sebagai pelumas pada bagian transmisi motor matic. Selain melindungi, oli gardan juga mengoptimalkan kinerja komponen Continuously Variable Transmission (CVT), seperti gear, roller, dan bearing.

Oli gardan dirancang untuk melumasi gear ratio pada sistem transmisi yang bekerja dalam kecepatan tinggi dan menerima beban torsi besar. Dengan begitu, komponen jadi nggak mudah aus akibat terjadi gesekan.

Kapan Harus Mengganti Oli Mesin dan Oli Gardan?

Masih banyak pemilik motor matic yang bingung kapan harus mengganti oli mesin dan oli gardan. Alhasil, mereka lupa untuk mengganti oli dan menyebabkan mesin jadi rusak.

Sebenarnya, detikers wajib mengutamakan penggantian oli mesin terlebih dahulu yang dilakukan setiap 1.500 km sampai 2.000 km atau 2 bulan sekali. Bila kamu menggunakan sepeda motor setiap hari dengan jarak cukup jauh, kemungkinan besar bisa sebulan sekali mengganti oli mesin.

Sementara itu, untuk penggantian oli gardan dapat dilakukan pada interval 8.000 km sampai 10.000 km sekali. Atau lebih mudahnya, detikers bisa menerapkan sistem 2:1. Jadi, setelah 2 kali penggantian oli mesin baru setelah itu servis selanjutnya turut mengganti oli gardan.

Itu tadi pembahasan mengenai perbedaan oli mesin dan oli gardan serta kapan harus mengganti kedua jenis oli tersebut. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Mengenal Berbagai Komponen AC Mobil Beserta Fungsinya


Jakarta

Hampir seluruh mobil yang dijual di pasaran telah mengusung fitur Air Conditioner (AC). Tanpa adanya AC, baik pengemudi maupun penumpang akan merasa gerah saat di perjalanan.

Namun seiring penggunaan, AC mobil lama-lama terasa kurang dingin. Apabila tidak segera dicek dan diperbaiki, maka AC mobil bisa rusak.

Maka dari itu, sebagai pemilik mobil sebaiknya detikers tak hanya memperhatikan soal performa mesin saja, tapi juga rutin mengecek komponen pada AC mobil.


Nah, sudah tahu belum macam-macam komponen AC mobil beserta fungsinya? Jika belum, cari tahu selengkapnya dalam artikel ini.

Macam-macam Komponen AC Mobil

AC mobil memiliki berbagai komponen di dalamnya. Mengutip situs Auto 2000, berikut macam-macam komponen AC mobil beserta fungsinya.

1. Kompresor AC

Kompresor AC berfungsi untuk memompa aliran gas freon agar mampu bersirkulasi ke seluruh komponen AC mobil. Selain itu, kompresor juga berfungsi untuk menekan freon agar molekul di dalamnya menjadi lebih rapat.

Kompresor AC bekerja dengan cara menggunakan gerakan rotari yang didapat dari pulley mesin. Poros kompresor terhubung dengan pelat yang memiliki beberapa nok. Ketika nok menyentuh piston maka piston akan bergerak ke depan, sehingga dapat menekan freon keluar dengan tekanan tinggi.

Saat nok lepas dari piston, maka piston kembali bergerak ke belakang karena terdapat pegas pengembali. Hal tersebut membuat freon dari selang low pressure masuk ke dalam ruang piston.

2. Magnetic Clutch

Magnetic clutch berfungsi untuk mengatur kapan waktu kompresor bekerja dan berhenti meskipun pulley mesin tetap berputar. Saat kompresor bekerja, maka tekanan freon yang keluar dari kompresor terus meningkat. Terlebih saat mesin digas, maka tekanan freon menjadi lebih besar.

Ada sejumlah risiko apabila kompresor terus bekerja. Maka dari itu, ketika tekanan freon sudah mencapai titik maksimum, magnetic clutch akan memutus hubungan antara pulley kompresor dengan poros kompresor.

Magnetic clutch bekerja dengan mengandalkan daya tarik magnetik. Sebuah koil digunakan untuk menciptakan daya tarik magnetik lewat proses induksi elektromagnetik. Saat induksi tersebut terjadi, maka magnetic clutch akan bergerak ke arah koil lalu menempel dengan pulley kompresor, sehingga poros mampu berputar.

3. Kondensor

Komponen selanjutnya adalah kondensor yang berfungsi memindahkan panas dari dalam freon atau refrigerant ke udara bebas. Prinsip kerja kondensor sama seperti radiator, yang mana mengharuskan freon terlebih dahulu dilalui dalam beberapa core untuk memindahkan panas semaksimal mungkin.

Di antara core tersebut ada sirip-sirip yang bersifat konduktor. Jadi, saat aliran udara melewati sirip ini maka suhu akan lebih dingin.

Kondensor yang bersifat konduktor menyebabkan suhu menjadi lebih tinggi pada freon, lalu akan berpindah ke sirip secara otomatis.

4. Dryer

Dryer merupakan komponen tambahan pada sistem AC mobil yang fungsinya mirip seperti filter. Sesuai namanya, fungsi utama dryer untuk mengeringkan freon dari air. Walaupun siklus AC mobil tertutup, namun tak menutup kemungkinan ada sedikit uap air yang masuk ke dalam saluran AC.

Nah, uap air ini bisa masuk saat proses refill freon atau ketika detikers melakukan penggantian salah satu komponen AC mobil. Ketika saluran AC terbuka, maka udara bisa masuk ke dalam sistem.

Di dalam dryer terdapat material pasir silika yang mampu mengikat air di dalam aliran freon. Dengan begitu, uap air yang masuk ke saluran tidak akan menyebabkan masalah pada sistem AC mobil.

5. Expansion Valve

Berikutnya ada expansion valve yang berfungsi mengubah wujud freon cair agar condong ke bentuk gas melalui proses spraying. Ibaratnya seperti parfum spray, walau suhu tabung parfum normal, namun saat disemprotkan ke kulit akan terasa sejuk.

Hal ini disebabkan zat cair yang awalnya berada di dalam selang bertekanan tinggi, kemudian keluar ke ruang bertekanan rendah dalam kecepatan tinggi. Maka dari itu, suhu akan terasa lebih dingin.

Proses spraying pada freon berfungsi agar suhu freon semakin dingin sebelum dimasukkan ke evaporator.

6. Evaporator

Evaporator berfungsi mendinginkan udara yang akan diventilasi ke dalam kabin mobil. Prinsip kerjanya sama seperti kondensor, yakni freon bersuhu dingin akan disalurkan ke dalam core yang juga terdapat sirip-sirip konduktor.

Lalu, suhu dingin akan mengalir secara merata ke seluruh permukaan sirip karena memiliki sifat konduktor. Jadi, saat ada udara dihembuskan lewat sirip evaporator, maka suhu udara tersebut akan berkurang.

Pada komponen ini juga terjadi proses perpindahan panas dari udara bebas ke dalam freon. Hal ini membuat udara yang berhembus melewati sirip evaporator memiliki suhu dingin, namun suhu freon setelah keluar dari evaporator lebih meningkat dari sebelumnya.

Tips Merawat AC Mobil

Apabila jarang dirawat, hal ini membuat AC mobil akan terasa kurang dingin saat dinyalakan. Bahkan, AC mobil bisa rusak dan membuatmu kegerahan saat berkendara.

Maka dari itu, sebaiknya detikers rutin merawat komponen AC mobil dengan mengetahui sejumlah tipsnya di bawah ini:

  • Rutin menyalakan AC ketika mobil jarang digunakan, minimal seminggu sekali dengan durasi 3-5 menit. Namun, nyalakan AC mobil ketika mesin sudah stabil agar komponen dapat bekerja dengan normal.
  • Menjaga kebersihan kabin (interior) mobil agar udara yang dihasilkan dari AC mobil tidak bau.
  • Rutin membersihkan filter AC di bengkel.
  • Mengganti oli kompresor secara berkala.

Demikian pembahasan mengenai macam-macam komponen AC mobil beserta fungsinya. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan detikers.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Ini Komponen Mobil yang Perlu Diperiksa Setelah Digunakan Libur Nataru



Jakarta

Setelah digunakan buat liburan Nataru (natal dan tahun baru), aktivitas pertama yang sebaiknya dilakukan adalah mengecek komponen mobil lewat servis berkala. Sebaiknya Anda tidak langsung memakai mobil untuk aktivitas rutin, sebelum memastikan kondisinya optimal.

“Mobil yang diajak berlibur dengan jarak tempuh lumayan jauh di jalan yang padat dan cuaca mudah berubah, jelas akan terkuras tenaganya. Belum lagi saat diajak touring ke wilayah pegunungan dengan mobil penuh penumpang dan barang, plus risiko, melintasi jalanan berlubang dan obstacle lainnya,” terang Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000, dalam keterangannya, Kamis (04/01/2024).

Lantas, bagian apa saja dari mobil yang bakal bermasalah jika tidak servis berkala setelah liburan Nataru?


1. Potensi Mesin Rusak

Saat liburan Nataru, mesin bekerja keras di jalan. Ketika mobil lupa diganti olinya, cairan ini akan mengalami penurunan kualitas dan juga meningkatkan potensi mesin rusak. Dengan servis berkala, kondisi oli mesin dicek dan diganti sesuai aturan.

Karena tidak sempat waktu liburan, radiator coolant dapat habis karena tidak pernah dikontrol. Padahal ketika suhu mesin semakin panas, radiator akan berusaha menjaganya supaya tidak overheat. Tentu akan timbul masalah besar andai radiator coolant habis.

2. Sistem Kelistrikan Terganggu

Alternator menjalankan tugas yang tidak ringan saat liburan Nataru, yakni memastikan suplai arus listrik untuk beberapa komponen mobil yang butuh tenaga listrik berjalan lancar, seperti wiper, lampu, kaca jendela, dan sistem audio.

Ketika kondisi alternator kurang baik, aki mobil tak akan mampu bertahan lama. Efek buruknya, mobil susah di-starter, mesin tidak menyala, dan akhirnya mogok. Periksa aki saat servis berkala supaya dapat bekerja optimal dan Anda merasa tenang saat kembali beraktivitas.

3. Performa Mesin Kurang Optimal

Busi memegang peran penting pada mesin bensin. Jika busi sudah lemah atau mati, maka performa mesin bakal turun akibat pembakaran tidak stabil. Komponen lain yang berpengaruh besar pada performa mesin adalah semua jenis filter mesin yakni filter udara, filter oli, dan filter bahan bakar. Kotoran yang menyumbat sistem injeksi bahan bakar dapat menurunkan kinerja mesin dan membuat konsumsi bensin boros.

4. Kaki-kaki Mobil Terganggu

Perjalanan jauh liburan Nataru menyimpan risiko gangguan pada komponen kaki-kaki mobil. Bagian ini bekerja ekstra berat menopang beban penumpang dan barang saat melewati jalan dengan kondisi yang tidak terprediksi. Risiko kerusakan sangat besar, khususnya kalau mobil kerap menabrak lubang.

Saat servis berkala, shock absorber berikut komponen pendukungnya diperiksa untuk memastikannya tetap dapat bekerja optimal untuk meredam guncangan di jalan. Sistem kemudi seperti tie rod dan ball joint dipastikan kondisinya tetap prima untuk menjaga kinerjanya.

Power steering dan komponen lain di kolong mobil ikut mendapatkan perhatian untuk memastikan tidak ada masalah krusial di area yang sulit terpantau ini. Mobil mendapatkan layanan spooring dan balancing sehingga sudut keselarasan roda terjaga.

5. Jangan Lupakan Ban Mobil

Ban mobil memegang peran sangat penting saat berkendara, khususnya di masa liburan Nataru. Untuk itu, Anda harus memastikan ban tak ada masalah karena sekarang juga sudah masuk musim hujan. salah satu masalah besar di musim hujan adalah aquaplaning akibat kondisi telapak ban sudah tidak layak.

Pastikan alur telapak ban masih tebal dan tidak ada yang sobek, termasuk pada dinding ban jangan sampai ada sobek apalagi sampai benjol. Cek tekanan udara ban sesuai rekomendasi Toyota untuk menjaga kinerjanya di jalan. Jangan ragu mengganti ban kalau diyakini kondisinya sudah tidak aman.

Pastikan Servis Berkala Sebelum Kembali Beraktivitas

Servis berkala dapat mendeteksi sejak dini kemungkinan kerusakan untuk segera diambil langkah perbaikan. Servis berkala juga memberikan rasa tenang karena mobil sudah diperiksa secara menyeluruh. Terakhir, memastikan klaim garansi tidak gugur jika terjadi kerusakan karena kondisi mobil dan perbaikan tercatat dengan baik.

Pemeriksaan Saat Servis Berkala

Selain ganti oli mesin, teknisi bengkel akan melakukan pembersihan sistem pembakaran dan pemeriksaan sistem pengapian guna memastikan mesin dapat bekerja dengan baik dan optimal. Dilakukan pula pengecekan terhadap komponen mesin sesuai dengan masa pemakaian kendaraan dan analisa gas buang untuk melacak potensi masalah.

Selanjutnya, penyetelan komponen mesin sesuai dengan standar mobil Toyota, serta pemeliharaan lengkap untuk seluruh bagian utama mobil supaya tetap sehat dan andal. Teknisi akan melakukan penggantian komponen mobil yang sudah waktunya diganti sesuai jadwal servis berkala untuk menjaga kondisi mobil.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

5 Komponen Mobil yang Perlu Dicek Setelah Dipakai Jarak Jauh



Jakarta

Momen libur telah usai, bagi detikers yang berpergian keluar kota menggunakan mobil pribadi, maka akhir pekan ini menjadi waktu yang tepat buat mengecek kondisi mobil. Dijelaskan Daihatsu dalam keterangan resminya, ada beberapa komponen mobil yang wajib diperiksa setelah digunakan untuk perjalanan jauh. Ini daftarnya.

1. Oli

Kendaraan yang digunakan pada jarak jauh dan waktu yang lebih lama dari biasanya, maka tinggi suhu mesin bisa membuat performa oli menurun dan volumenya berkurang. Pastikan tidak terdapat kebocoran dengan melihat adanya rembesan oli atau tidak.


2. Kaki-kaki

Kondisi medan jalan yang bervariasi, memaksa komponen ini bekerja ekstra dalam menopang bodi kendaraan. Pastikan kamu memeriksa kondisi shockabsorber, lower-arm, dan jangan lupa keausan ban beserta tekanan angin.

3. Rem

Perjalanan panjang dan macet dalam waktu lama memberikan beban pengereman bekerja lebih keras. Pastikan ketebalan kampas rem masih dalam keadaan baik. Kamu bisa mengganti komponen ini apabila memang sudah mencapai batas maksimal dan jangan lupa untuk mengecek minyak rem sesuai rekomendasi yang telah ditentukan.

4. Filter Bahan Bakar

Selama perjalanan mudik, kadang kita terpaksa mengisi bahan bakar tidak sesuai dengan kualitas yang direkomendasikan karena ketersediaan bahan bakar di area itu.
Pastikan juga mengecek filter bahan bakar, dan dapat menggantinya bila diperlukan untuk mengurangi kotoran yang masuk ke dalam komponen ruang bakar.

5. Interior dan Filter AC

Pastikan interior kendaraan bersih dari sisa makanan dan minuman di dalam kabin. Lakukan pembersihan secara menyeluruh mulai dari kabin hingga bagasi agar tidak menyebabkan aroma yang tidak sedap dan terhindar dari masuknya serangga ke dalam kabin. Jangan lupa bersihkan saringan udara AC.

Selain pemeriksaan manual secara mandiri, kamu juga dapat mempercayakan kendaraan kesayangannya dengan membawa ke bengkel resmi yang dilengkapi fasilitas lengkap serta teknisi profesional agar kondisi mobilnya tetap prima setelah digunakan dalam perjalanan panjang.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Belajar dari Kecelakaan Maut Pajero, Ngebut dan Ban Pecah Kombinasi Mematikan



Jakarta

Pajero Sport yang dikendarai salah satu caleg DPRD Kabupaten Ogan Ilir mengalami kecelakaan. Caleg DPRD dari PPP itu meninggal dunia karena kecelakaan tersebut.

Peristiwa kecelakaan itu terjadi di Tol Palembang-Indralaya (Palindra) di Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan. Dilaporkan detikSumbagsel, sopir Pajero itu tewas usai terpental dan terkapar di badan jalan.

Mobil diduga melaju dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba mobil mengalami pecah ban belakang. Akhirnya sopir hilang kendali dan mobil tersebut menabrak pembatasan jalan bagian kanan.


“Diduga mobil itu ngebut dan pecah ban bagian belakang kemudian hilang kendali dan menabrak median masih yang berada di tengah jalan (sisi kanan pengendara),” kata Kanit PJR Ditlantas Polda Sumsel ruas Tol Palindra, Iptu Rudi Suwarman.

Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan ban pecah memang membuat pengendara sulit mengendalikan laju mobil. Apalagi kalau mobil tengah dipacu di kecepatan tinggi.

“Ban kendaraan pecah dan kendaraan masih bisa dikontrol itu di kecepatan maksimal 60 km/jam. Di atas itu rata-rata berujung kecelakaan,” kata Sony kepada detikOto, Minggu (7/1/2024).

Bukan tanpa alasan, Sony pernah melakukan simulasi di lingkungan tertutup. Menurutnya, ketika ban mobil pecah di atas 80 km/jam, mobil cenderung sulit dikendalikan.

“Tahun 1994-2008 saya tugas di Sirkuit Sentul (Sentul Safety Driving). Materi yang berulang-ulang saya praktikkan adalah Tire Blowup (simulasi ban pecah). Itu pun saya tetap nggak bisa kontrol jika simulasi pecah ban dan kecepatan kendaraan di atas 80 km/jam,” sebut Sony.

Kecelakaan akibat ban pecah juga beberapa kali membuat mobil terguling. Menurut Sony, mobil bisa terguling saat ban pecah karena benturan atau setelah ban pecah rem diinjak sehingga sudut mobil berubah kemudian rem langsung dilepas.

“Tetapi ada tindakan yang mungkin bisa meminimalisir risiko bahaya. Pertama tahan setir ke arah tujuan. Kedua, lepaskan kaki dari pedal-pedal yang ada di bawah. Kenapa?
Pedal rem diinjak maka mobil melintir, pedal gas diinjak maka arah mobil liar. Pedal kopling (mobil manual) diinjak maka free wheel (tidak ada perlambatan). Pindah gear ke rendah buang-buang waktu,” jelasnya.

Sony juga menyoroti kondisi pengemudi yang terlempar keluar dari mobil. Dia meyakini sopir tersebut kemungkinan tidak pakai sabuk pengaman.

“Kalau dia pakai safety belt, kecil kemungkinan terlempar keluar dari kabin,” sebutnya.

(rgr/mhg)



Sumber : oto.detik.com