Category Archives: Tips Otomotif

Bukan Hanya Karena Benda Tajam, Kondisi Ini Juga Bisa Bikin Ban Bocor



Jakarta

Ban merupakan komponen vital pada sebuah kendaraan. Hal tersebut yang membuat kita perlu menjaga kondisinya dan mempelajari apa saja yang dapat membahayakan performanya. Salah satu kondisi yang berbahaya bagi ban adalah bocor.

Umumnya ban bocor disebabkan karena terkena objek tajam dan membuat permukaannya bolong. Namun dilansir dari Hyundai Mobil Indonesia, ada hal lain yang perlu diperhatikan dan dianggap dapat membuat ban bocor.

Pemasangan Tidak Tepat

Ketika memasang ban baru atau ban serep, penting untuk melakukannya dengan tepat dan presisi. Sebab, menurut Hyundai Mobil Indonesia, pemasangan ban yang tidak tepat berpotensi merusak ban tersebut hingga bocor.


Tepat yang dimaksud di sini, tak serta-merta dari posisinya, tapi juga dari kondisi bannya. Seluruh bagian dari ban hingga pelek harus dalam kondisi bersih dari kotoran agar tidak memunculkan kemungkinan ban bocor halus di area bibirnya.

Ban Retak dan Berumur

Kondisi yang juga dapat membuat ban bocor adalah karena masa pakainya sudah habis. Menurut Hyundai Mobil Indonesia, ban memiliki masa pakai yang spesifik sehingga ketika kondisinya sudah rusak, bukan tak mungkin membuatnya jadi bocor.

“Ketika ban sudah berumur dan sudah kurang layak dipakai, ban seringkali mengalami retak. Udara bisa keluar dari keretakan ini dan menyebabkan ban bocor,” tulis Hyundai lewat artikel yang mereka unggah pada Kamis (28/12/23) lalu.

Pentil Ban

Komponen lain yang penting untuk diperhatikan karena dapat menjadi sumber kebocoran pada ban adalah bagian pentilnya. Peran pentil cukup vital pada ban, sehingga penting untuk melihat kondisinya.

“Pentil ban yang sudah kurang baik atau kurang tepat pemasangannya bisa menyebabkan ban bocor. Apalagi pentil ban memanglah tempat keluar masuknya udara ketika memompa ban,” tutup Hyundai.

(mhg/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Belajar dari Kecelakaan Maut Avanza Terbelah Dua



Jakarta

Kecelakaan nahas terjadi di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Mobil Toyota Avanza Veloz sampai terbelah dua akibat menabrak tiang reklame. Diduga kecelakaan terjadi karena aquaplaning.

Peristiwa itu dilaporkan terjadi di jalan menuju Bandara Internasional Minangkabau pada Selasa (9/1/2024) sore. Kecelakaan ini menyebabkan satu orang meninggal dunia.

Dari data Samsat Jambi, mobil dengan nomor polisi BH 1003 LE itu merupakan Toyota Avanza Veloz 1.5 M/T tahun 2012. Dari foto yang beredar, mobil Avanza Veloz tersebut ringsek. Bagian depan dan belakang mobil sampai terpisah. Mobil ringsek diduga karena menabrak tiang reklame dengan kecepatan tinggi.


[Gambas:Instagram]

Pelajaran dari Kecelakaan Avanza hingga Terbelah

Diduga mobil Avanza Veloz itu mengalami gejala aquaplaning mengingat jalanan saat itu tampak basah. Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, aquaplaning merupakan sebuah fenomena ketika ban mobil kehilangan traksi saat melewati genangan air dalam kecepatan tinggi. Efeknya, mobil serasa melayang di atas air.

“Nggak ada satu pun pengemudi yang bisa mengontrol mobilnya ketika terjebak aquaplaning di kecepatan tinggi. Kalaupun pernah berhasil itu karena faktor lucky (keberuntungan),” kata Sony kepada detikOto, Kamis (11/1/2024).

Ada beberapa hal yang bisa menjadi pelajaran agar kejadian serupa tak terulang. Pertama, menurut Sony, pastikan kondisi ban masih baik, sesuai dan tekanan angin ban normal. Pastikan juga seluruh sistem suspensi dalam keadaan baik.

“Turunkan kecepatan saat hujan kira-kira 10 km/jam (lebih lambat) dari kondisi kering. Semakin deras hujan semakin dikurangi lagi kecepatannya,” ucap Sony.

Kalau dirasa kecepatan terlalu tinggi, lakukan pengereman secara mulus sebelum masuk genangan air. Saat masuk genangan air jangan ngerem.

“Putaran ban (terkontrol) di genangan itu membelah air, tapi kalau tidak berputar (ngerem) maka ban akan terangkat oleh lapisan air (hilang kontak). Ini yang berakibat selip,” jelas Sony.

Tahan dan arahkan setir ke depan. Hindari mengoreksi setir secara berulang-ulang. Karena koreksi setir bisa membuat arah mobil berubah.

“Jangan panik, info ke penumpang kalau terkena aquaplaning dan tetap fokus ke sekeliling kendaraan,” ujar Sony.

Simak juga Video: Korban Tewas Pajero Tabrak Pembatas Tol Palindra Ternyata Caleg PPP

[Gambas:Video 20detik]

(rgr/dry)





Sumber : oto.detik.com

Avanza Hancur sampai Terbelah Dua, Ini Ngerinya Kena Aquaplaning



Jakarta

Viral di media sosial Toyota Avanza Veloz hancur sampai terbelah. Kecelakaan ini diduga disebabkan oleh efek aquaplaning.

Peristiwa ini dilaporkan terjadi di jalan sekitar Bandara Internasional Minangkabau pada Selasa (9/1/2024) sore. Kecelakaan ini menyebabkan satu orang meninggal dunia.

Dari data Samsat Jambi, mobil dengan nomor polisi BH 1003 LE itu merupakan Toyota Avanza Veloz 1.5 M/T tahun 2012. Dari foto yang beredar, mobil Avanza Veloz tersebut ringsek. Bagian depan dan belakang mobil sampai terpisah. Mobil ringsek diduga karena menabrak tiang reklame dengan kecepatan tinggi.


[Gambas:Instagram]

Sebelum menabrak tiang reklame, Avanza Veloz ini diduga mengalami aquaplaning. Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, aquaplaning merupakan sebuah fenomena ketika ban mobil kehilangan traksi saat melewati genangan air dalam kecepatan tinggi. Efeknya, mobil serasa melayang di atas air.

Menurut Sony, jika mobil mengalami aquaplaning tentu sangat berbahaya. Mobil cenderung tidak bisa dikontrol karena ban kehilangan traksi.

“Seperti yang kita tahu bahwa empat ban yang ada di mobil itu nggak sampai 10 persen dari total bodi mobil yang terhubung ke jln. Nah aquaplaning bahaya, karena bisa menghilangkan kontak ban dengan alas jalan (aspal),” ujar Sony kepada detikOto, Kamis (11/1/2024).

“Artinya kalau sudah terjebak aquaplaning maka arah mobil berubah tidak terkontrol,” sambungnya.

Kalau sudah begitu, mobil bisa melintir atau bahkan menabrak benda di sekitarnya. Efeknya semakin parah kalau kecepatan kendaraan tinggi.

“Semakin kencang lajunya semakin parah benturannya,” sebut Sony.

Untuk itu, Sony menyarankan saat turun hujan atau jalanan basah sebaiknya pengendara mengurangi kecepatan. Pastikan laju kendaraan setidaknya 10 km/jam lebih rendah dibanding kondisi normal.

“Semakin deras hujan semakin dikurangi lagi kecepatannya,” sarannya.

Simak Video ‘Rekaman Dashcam Kecelakaan Avanza Veloz Terbelah 2 di Padang Pariaman’:

[Gambas:Video 20detik]

(rgr/dry)





Sumber : oto.detik.com

Perawatan Motor Setelah Digunakan Touring Jarak Jauh, Cek 6 Komponen Ini



Jakarta

Bagi Anda yang melakukan touring jarak jauh menggunakan motor saat momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin, jangan lupa untuk mengecek kondisi motor Anda. Sebab ada kemungkinan motor yang dikendarai tidak lagi dalam kondisi prima. Maka disarankan bagi para pemilik kendaraan untuk melakukan pengecekan untuk memastikan performa motor kembali prima.

Dijelaskan Yamaha dalam keterangannya, berikut adalah tips perawatan dan pengecekan sepeda motor bagi para pemilik kendaraan selepas menempuh perjalanan libur Nataru:

Membersihkan Motor


Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh pengendara selepas menempuh perjalanan jarak jauh tentunya adalah membersihkan motor dari kotoran yang menempel, seperti debu, tanah dan juga minyak. Karena kotoran tersebut berpotensi menghambat kinerja komponen kendaraan atau bahkan membuatnya rusak seperti berkarat.

Cek Oli Mesin

Salah satu bagian penting dari sepeda motor yang perlu dilakukan pengecekan setelah melakukan perjalanan jarak jauh adalah oli mesin. Baik itu volume, kekentalan, maupun warna dari cairan oli itu sendiri. Oli mesin yang masih layak pakai biasanya memiliki tekstur cairan yang masih kental dan berwarna bening serta volume-nya tidak berkurang sesuai standar yang ditentukan oleh pabrikan. Idealnya penggantian oli dilakukan setiap 3.000 kilometer atau per 3 bulan.

Adapun cara melakukan pengecekan kualitas oli mesin dapat dilakukan secara manual dengan memanfaatkan stik yang menyatu pada tutup oli pada mesin sepeda motor, atau jika pengendara menggunakan sepeda motor Yamaha yang sudah dilengkapi dengan fitur konektivitas, dapat lebih praktis lagi karena pengecekannya bisa dilakukan via aplikasi Y-Connect.

Cek Aki/Battery

Komponen lain yang perlu dilakukan pengecekan adalah aki untuk memastikan kondisinya tidak lemah atau rusak sehingga fungsi kelistrikan sepeda motor bekerja dengan baik, termasuk fungsi starter engine untuk menghidupkan mesin. Pengecekan aki dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti meraba permukaan bodi aki dan memastikan tidak menggembung yang mengindikasikan bahwa kondisi aki sudah mulai rusak. Lalu gunakan juga voltmeter untuk memantau voltase aki motor yang pada kondisi normal berada di kisaran 12,4 volt.

Jika ingin lebih praktis, pengecekan voltase aki juga dapat dilakukan dengan melihat indikator voltase aki yang tertera di speedometer, atau melalui aplikasi Y-Connect khusus pada sepeda motor Yamaha yang sudah dilengkapi dengan fitur konektivitas.

Cek Filter Udara

Komponen filter udara juga dinilai perlu untuk dilakukan pengecekan setelah berkendara jauh. Pasalnya, jika filter udara kotor dan tidak segera dibersihkan, maka tarikan motor akan terasa berat dan dalam kasus yang lebih parah bisa membuat mesin motor menjadi tersendat. Hal ini tentunya juga akan berdampak pada konsumsi bahan bakar yang menjadi tidak efisien. Cara melakukan pengecekan filter udara cukup mudah, pemilik kendaraan hanya perlu membuka box filter udara dengan obeng. Biasanya, penggantian filter udara dilakukan setiap 12.000 – 15.000 kilometer atau per 12 – 15 bulan pemakaian.

Cek Kampas Rem

Libur Nataru identik dengan perjalanan jauh yang disertai dengan kondisi lalu lintas yang padat, sehingga kondisi melakukan pengereman cukup sering dilakukan. Hal ini tentunya membuat kinerja rem menjadi lebih berat yang berimbas pada menipisnya kampas rem depan maupun belakang. Indikasi kampas rem yang sudah mulai menipis dan perlu diganti ditandai dengan beberapa hal seperti suara berdecit saat mengerem, tuas rem menjadi lebih dalam dan volume minyak rem yang berkurang.

Cek Kinerja Suspensi

Pasca perjalanan jauh yang melewati berbagai kondisi medan, sangat mungkin membuat kinerja suspensi motor menjadi tidak lagi optimal. Beberapa cara pengecekan mudah yang dapat dilakukan untuk memastikan kondisinya masih layak pakai adalah dengan melihat tampilan selongsong tabung suspensi. Jika terlihat ada bekas lecet dan berminyak yang disertai debu menempel, ada indikasi suspensi motor mengalami masalah seperti terjadinya kebocoran oli suspensi. Jika demikian, segera bawa sepeda motor ke bengkel resmi terdekat untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Cek Kondisi Ban

Ban juga menjadi salah satu komponen penting pada sepeda motor yang harus dilakukan pengecekan, mengingat fungsinya yang begitu vital dalam menopang beban motor dan menjaga traksi kendaraan ke permukaan jalan. Hal yang perlu dicek dari ban sepeda motor adalah kondisi fisik, dimana tidak adanya sobek, lubang, maupun tidak aus atau botak. Terkait dengan keausan ban, salah satu cara pengecekannya bisa dengan melihat Tread Wheel Indicator (TWI) yang berbentuk tanda panah. Jika permukaan ban sudah menyentuh tanda panah tersebut, artinya karet ban sudah menipis dan perlu diganti. Selain itu, perhatikan pula tekanan anginnya apakah sudah sesuai dengan standard yang disarankan oleh pabrikan.

(lua/lth)



Sumber : oto.detik.com

Gak Mau Mobil Jadi Karat! Pilihlah Cairan Anti Karat Berbahan Material Karet



Jakarta

Kendaraan tidak akan pernah bisa terlepas dari permasalahan karat, wajar karena bahan material yang digunakan didominasi oleh besi atau plat baja. Meski demikian detikers bisa mengantisipasinya, salah satunya dengan menggunakan cairan anti karat.

Di saat detikers ingin menggunakan anti karat, detikOto ingatkan untuk menggunakan cairan anti karat yang berbahan material dari karet ya, soalnya dengan menggunakan cairan anti karat dengan bahan material karet bisa melindungi kendaraan jauh lebih lama.

Seperti yang diterangkan spesialis anti karat mobil dari Rustpro, Aryanto dalam siaran resminya. Aryanto mengatakan jika kebanyakan anti karat mobil menggunakan bahan dasar aspal, anti karat mobil dari RUSTPRO justru menggunakan bahan dasar yang beda serta diklaim lebih unggul dibandingkan aspal.


Aryanto meneruskan dengan bahan dasar rubber yang telah diformulasikan khusus, anti karat mobil RUSTPRO lebih cepat kering, memiliki bobot yang lebih ringan, serta tahan di suhu tinggi.

“Selain itu, anti karat mobil RUSTPRO juga tahan dari percikan bahan bakar, seperti bensin atau solar. Karena untuk anti karat berbahan aspal, seringkali lapisannya jadi pecah-pecah atau luntur jika terkena percikan bahan bakar. Lain halnya dengan anti karat berbahan dasar rubber yang lebih tahan oleh paparan zat tersebut,” ujar Aryanto atau yang akrab disapa Popo RUSTPRO, Co-Founder dari RUSTPRO.

“RUSTPRO itu anti karat mobilnya garansi sampai 8 tahun. Jadi setiap tahun ada free maintenance. Kalau misalnya mau dilapisi lagi untuk perlindungan yang lebih kuat, bisa semprot ulang, dan itu gratis.” katanya.

Anti karat Rustpro hadir di Surabaya, Jawa Timur.Anti karat Rustpro hadir di Surabaya, Jawa Timur. Foto: dok. Rustpro

Dalam kesempatan yang sama Aryanto juga mengatakan kini RUSTPRO semakin meluaskan jangkauannya untuk membantu para pengguna mobil dari ancaman karat dan keropos di kolong mobil dengan membuka cabang terbarunya di Wiyung, Surabaya.

Awalnya RUSTPRO membuka cabang di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sehingga seringkali banyak para pengguna mobil di luar wilayah Jakarta Utara harus menyempatkan waktu jauh-jauh untuk datang ke Kelapa Gading untuk dapatkan semprot anti karat.

RUSTPRO sendiri saat ini sudah membuka cabang lain di beberapa daerah di Indonesia, terdiri dari cabang Pegangsaan Dua – Jakarta Utara, Cirendeu – Tangerang Selatan, Depok, dan Cirebon.

“RUSTPRO sudah buka di Surabaya. Bagi temen-temen yang pengin anti karat mobilnya, bisa bawa ke RUSTPRO Surabaya di (daerah) Wiyung,” pungkas Aryanto.

(lth/din)



Sumber : oto.detik.com

Ternyata Mobil Listrik yang Mogok Nggak Boleh Asal Diderek, Ini Sebabnya



Jakarta

Mobil listrik memerlukan perawatan yang khusus. Misalnya saat mobil listrik mogok di jalan, ternyata nggak boleh asal derek. Mobil listrik harus diderek dengan cara yang baik dan benar. Gimana caranya?

Dijelaskan DFSK dalam keterangan resminya, apabila ingin menderek mobil listrik yang mogok, maka pastikan dilakukan dengan benar dan tepat agar tidak menambah rusak komponen lainnya yang bisa membuat biaya perbaikan semakin bengkak.

Perhatikan juga kendaraan derek yang digunakan menggunakan model flatbed, sehingga posisi kendaraan yang mogok bisa digendong sepenuhnya di atas kendaraan derek.


Penggunaan kendaraan derek model flatbed ini untuk meminimalisir kerusakan di motor penggerak apabila dipaksa diderek atau bahkan di dorong terlalu jauh.

“Kendaraan listrik menggunakan motor penggerak untuk memutar roda dan komponen ini tidak bisa bekerja apabila kendaraan dalam kondisi mati. Oleh sebab itu gunakan derek flatbed apabila kondisi kendaraan mogok, dan segera antarkan kendaraan ke bengkel resmi untuk mendapatkan penanganan yang optimal dari mekanik kami yang sudah terlatih dan jaminan suku cadang yang original,” ungkap Deputy Head of Customer Service Division PT Sokonindo Automobile, Herry Bertus Windyarto.

Herry mencontohkan model Seres E1 menggunakan Permanent Magnet Synchronous Motor di roda belakang dengan dukungan transmisi otomatis. Jika kendaraan yang dihargai mulai dari Rp 189 juta (on the road DKI Jakarta) ini mengalami mogok dan hendak diderek, hal pertama yang dilakukan adalah memindahkan transmisi ke posisi Netral.

Kemudian Seres E1 bisa didorong untuk naik ke atas truk derek dan digendong di atasnya. Para insinyur memberikan toleransi untuk mendorong Seres E1 sejauh ±10 Meter. Setelah sampai di atas flatbed, transmisi bisa dipindah ke posisi parking dan roda dikunci untuk mengamankan selama di atas.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Fortuner Nekat Terobos Banjir, Ini Risikonya



Jakarta

Viral di media sosial pengendara Toyota Fortuner nekat menerobos banjir di kawasan Dayeuhkolot Bandung. Nekat menerobos banjir bisa berisiko besar, baik bagi pengendara maupun bagi mobilnya. Apa saja risiko itu?

Praktisi keselamatan berkendara Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, tidak menyarankan mobil menerobos banjir dengan air terlalu dalam. Soalnya, risikonya bukan cuma merusak mobil, tapi juga berisiko buat keselamatan pengendaranya.

“(Risiko) water hammer sudah pasti. Yang banyak juga terjadi roda masuk lubang entah got, selokan dan lain-lain,” kata Sony kepada detikOto. Selain itu, risiko lainnya mobil atau ban juga bisa terkena benda-benda tajam yang terbawa arus. Benda-benda tersebut juga bisa menghambat putaran roda atau merusak bodi mobil.


“(Risiko lainnya) mobil terbawa arus kalau genangan sudah tinggi,” ucap Sony.

Untuk itu, Sony menyarankan agar pengendara membuang kebiasaan nekat main tancap gas terobos banjir. Selain itu, jaga emosi supaya bisa berpikir jernih dalam mengambil keputusan.

Dari sisi teknis, kalau nekat menerobos banjir berisiko membuat mesin jebol. Hal itu disebabkan oleh air yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga tidak bisa terkompresi. Gejala itu disebut dengan water hammer.

Water hammer adalah kondisi ketika air masuk ke ruang mesin. Air tidak bisa terkompresi oleh mesin sehingga yang terjadi setang piston bengkok bahkan bisa menyebabkan silinder mesin pecah.

Lalu kalau terpaksa menerobos banjir, Sony bilang, sebaiknya ketinggian air tidak melebihi setengah ban.

“Lebih baik berhenti dan melihat kondisi genangan di depan untuk titik patokan kemampuan mobil menerabas dengan aman. Lihat roda kendaraan yang ada di depan, ketinggian genangannya maksimal 1/2 ban. Jika aman segera melintas,” sebut Sony.

Nah, untuk melewati genangan air juga tidak bisa sembarangan. Untuk mobil manual, lewati genangan air dengan gigi rendah. Sony tidak menyarankan menggunakan setengah koplng dan memainkan rpm tinggi. “Supaya tidak menciptakan efek ombak yang bisa membuat air tersedot ke dalam air intake,” katanya lagi.

Jadi mobil jangan asal terobos banjir kalau tidak mau mendapat masalah besar, atau bahkan terlibat kejadian yang bisa membahayakan diri sendiri.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Ketahui Fungsi Air Radiator Mobil dan Cara Kerjanya


Jakarta

Ada banyak komponen yang terdapat pada mobil, salah satunya adalah radiator. Sedikit informasi, radiator berfungsi sebagai sistem pendingin pada mesin mobil.

Ketika mobil dihidupkan, maka suhu mesin lama-lama akan meningkat. Untuk mencegah overheat, maka radiator punya peran besar untuk mendinginkan mesin.

Agar radiator dapat berfungsi secara optimal, maka dibutuhkan komponen lain yaitu coolant atau air radiator. Lantas, apa fungsi dari air radiator mobil? Simak pembahasannya dalam artikel ini.


Fungsi Air Radiator

Dilansir laman Auto2000, air radiator berfungsi untuk membuang panas yang terdapat pada dinding silinder. Sebab, radiator memiliki peran penting dalam meredam udara panas yang dihasilkan oleh silinder mesin saat proses pembakaran terjadi.

Maka dari itu, coolant yang dipakai pada radiator mobil wajib memiliki kualitas yang baik. Hal ini agar air radiator bisa tahan terhadap suhu panas yang tinggi.

Cara Kerja Radiator Mobil

Cara kerja radiator mobil dimulai dari mengalirnya air (coolant) bersuhu netral ke saluran yang mengelilingi mesin untuk menyerap panas. Saat mengalir, air akan menyerap dan membawa suhu panas untuk kemudian dibawa kembali menuju radiator.

Setibanya di radiator, air yang membawa suhu panas akan masuk ke upper tank. Di bagian ini, proses pendinginan akan terjadi. Setelah itu, coolant akan diteruskan untuk masuk menuju radiator core yang berfungsi membuang suhu panas ke udara.

Untuk mempercepat proses pembuangan suhu panas, radiator core akan dibantu oleh kipas radiator dalam menyerap udara. Hal ini agar terjadi aliran di antara sirip-sirip udara pada radiator core.

Ketika suhu panas sudah dipindahkan seluruhnya ke udara dan air kembali dingin, maka coolant akan dialirkan lagi mengitari mesin untuk menyerap panas.

Jenis-jenis Air Radiator

Perlu diketahui, ada tiga jenis air radiator yang umum digunakan oleh pabrikan untuk kendaraannya. Ketiga jenis air radiator ini juga punya fungsi yang berbeda-beda.

Apa saja jenis-jenis air radiator tersebut? Simak di bawah ini:

1. Inorganic Additive Technology (IAT)

IAT merupakan jenis air radiator yang umumnya dipakai oleh mobil keluaran lama. Masa pakainya bisa mencapai 2 tahun atau maksimal 38.000 kilometer.

2. Organic Acid Technology (OAT)

OAT merupakan jenis air radiator yang masa penggantiannya jauh lebih lama, yakni bisa dilakukan setiap lima tahun sekali atau maksimal 80.000 kilometer.

3. Hybrid Organic Acid Technology (HOAT)

HOAT merupakan air radiator jenis terbaru yang dikembangkan dari coolant OAT. Dengan begitu, masa pakai dan waktu penggantiannya tidak jauh berbeda.

Apakah Aman Isi Air Radiator dengan Air Biasa?

Masih banyak pengendara mobil yang menggunakan air biasa untuk mengisi radiator ketimbang memakai coolant. Lantas, apakah aman?

Ternyata, air radiator tak cukup apabila diisi dengan air biasa saja. Bahkan, sebaiknya pemilik kendaraan menghindari penggunaan air biasa untuk radiator mobil.

“Kalau bisa dihindari. Untuk mobil-mobil sekarang, karena mereka punya mesin berkinerja tinggi, kompresi tinggi maka dianjurkan menggunakan coolant, bukan air biasa,” kata Wahono dari bengkel resmi Auto2000 BSD beberapa waktu lalu.

Menurutnya, radiator lebih baik diisi dengan coolant atau cairan khusus untuk radiator. Sebab, ada sejumlah zat kimia yang terkandung di dalam cairan khusus radiator, sehingga dapat membantu kinerja radiator lebih optimal.

“Adanya zat anti panas yaitu glycol pada radiator coolant Toyota yang membuatnya tidak bisa digantikan oleh air kran. Zat tersebut bekerja dengan menaikkan titik didih cairan radiator. Selain itu juga membantu menyerap panas dari mesin,” jelas Wahono.

Demikian pembahasan mengenai fungsi air radiator dan cara kerjanya. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan detikers.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Sudah Tahu Belum? Kaca Film Ternyata Ada yang Mengandung Emas



Jakarta

Kaca film biasa digunakan pada kendaraan untuk kenyamanan. Kaca film biasanya dipasang untuk menangkal panas masuk ke kabin. Tapi, kaca film ternyata bukan sembarangan lapisan. Bahkan, ada lapisan emas pada kaca film terkini.

Menurut Vice President Director PT V-KOOL Indo Lestari, Linda Widjaja, di beberapa kaca film terdapat lapisan emas. Bukan buat pamer, lapisan emas ini berfungsi untuk memantulkan panas.

“VK Series dari V-KOOL menggunakan kaca film multi-layer sputtered metal yang diperkuat dengan emas yang sangat baik dalam memantulkan panas,” kata Linda dikutip Rabu (17/1/2024).


Menurut Linda, performa kaca film paling baik menolak panas adalah kaca film multi-layer sputtered metal (kaca film dengan beberapa lapisan metal penolak panas). Lapisan emas pada kaca film berfungsi untuk memantulkan panas.

Linda menjelaskan, kaca filmnya menggunakan bahan tembus pandang super hingga 10 lapisan atom Indium Oxide and Silver yang selanjutnya diperkaya dengan emas. Proses kompleks ini memberi kaca film tersebut performa penolakan panas yang lebih baik tanpa terlihat reflektif atau gelap. Teknologi spectrally selective didasarkan pada teknik penolakan panas.

“Teknologi Spectrally Selective secara pintar akan meneruskan cahaya tampak (Visible Light Transmission) dan menolak sinar inframerah dan ultraviolet lebih dari 99%. Selain itu, teknologi ini juga meningkatkan visibilitas berkendara di malam hari. Namun, yang terpenting teknologi ini bisa melindungi interior mobil dari pemudaran warna dan juga melindungi pengemudi serta penumpang dari bahaya sinar ultraviolet,” sebut Linda.

Dijelaskan, ada beberapa jenis kaca film. Ada yang menggunakan metal biasa, ada juga yang pakai non-metal. Untuk kaca film metal biasa, sebagian besar terbuat dari logam biasa seperti aluminium, nikel dan perunggu. Logam-logam ini memiliki beberapa fungsi penolak panas, namun datang dengan tampilan reflektif yang mengganggu dan tidak banyak meneruskan cahaya sehingga membuat mengemudi malam hari menjadi lebih sulit.

“Metal biasa juga memiliki kelemahan mudah mengalami demetalisasi dan logam yang ditambahkan pada film lebih tidak merata. Logam biasa dan teknologi manufakturnya juga berpengaruh pada harga film. Konsumen harus waspada pada kaca film jenis ini bila dijual lebih tinggi daripada nilai yang seharusnya,” jelas Linda.

Sedangkan kaca non-metal bisa dibuat dari material seperti oksida dan nitrat. Manfaat dari kaca film jenis ini adalah tidak memiliki permukaan seperti cermin.

“Tapi performa mereka dalam penolakan panas umumnya rendah. Mereka bekerja seperti ‘spons’, menyerap panas bukannya memantulkan panas. Jadi secara alami mereka diklasifikasikan sebagai penyerap panas. Film non-metal yang sangat murah seperti film yang dicelup bahkan bisa pudar warnanya di bawah paparan sinar matahari. Film non-metal seperti nitrat lebih baik karena memiliki beberapa sifat penolakan panas tetapi biasanya lebih gelap, lebih mudah menyerap panas dan permukaan film rentan retak,” katanya.

(rgr/lth)



Sumber : oto.detik.com

Jangan Asal Pilih V-Belt Buat Motor



Jakarta

Pemilihan V-Belt untuk motor tak bisa sembarangan. Ada baiknya, detikers mengetahui bahan dasar dari V-Belt. Sebisa mungkin pilih V-Belt yang terbuat dari bahan karet EPDM atau jika boleh diartikan bahan karet yang terbuat dari campuran etilena, propilena, dan monomer terpolimerisasi diena melalui mekanisme vulkanisasi sulfur.

Penggunaan bahan material EPDM bukan tanpa alasan, polimer jenis ini dinilai mempunyai tingkat kestabilan yang baik meski dalam suhu panas sekalipun. Bahan EPDM dipercaya memiliki daya tahan yang sangat baik di cuaca ekstrem sekalipun.

Salah satu V-Belt dengan bahan EPDM dapat ditemui pada V-Belt Michelin. V-Belt Michelin diklaim tahan pada suhu -30 derajat celcius hingga suhu 130 derajat celcius. Sehingga V-Belt ini memiliki ketahanan aus yang optimal.


“V-Belt Michelin juga dibekali kekuatan lateral, ketahanan pelapukan, dan keunggulan spesifikasi lainnya, seperti modulus gerigi yang tinggi dan sabuk karet dengan kualitas terbaik, serta tingkat penyusutan yang kecil pada saat digunakan sehingga memperpanjang umur pemakaian,” ujar President Director PT eLangsung International Agency, Yaboo Huang.

PT eLangsung International Agency telah diketahui mengembangkan bisnis dari sebelumnya yang hanya fokus di distribusi dengan merk eLangsung Part, kini juga dipercaya oleh Michelin Lifestyle LTD sebagai Distributor Resmi untuk produk V-belt Michelin khusus roda dua (2W) di Indonesia.

Huang menambahkan dengan keunggulan kualitas serta bahan baku material yang lebih tinggi dari produk merk lain, harga V-belt Michelin juga sangat bersaing. Dan PT eLangsung International Agency juga memberikan garansi selama 6 bulan bagi konsumen apabila selama pemakaian normal terjadi masalah atau kerusakan dari produk V-Belt Michelin.

V-Belt Michelin terbuat dari bahan karet EPDM atau jika boleh diartikan bahan karet yang terbuat dari campuran etilena, propilena, dan monomer terpolimerisasi diena melalui mekanisme vulkanisasi sulfur.V-Belt Michelin terbuat dari bahan karet EPDM atau jika boleh diartikan bahan karet yang terbuat dari campuran etilena, propilena, dan monomer terpolimerisasi diena melalui mekanisme vulkanisasi sulfur. Foto: dok. eLangsung

Konsumen Bisa Titip Barang Impor!

Dalam kesempatan yang sama PT eLangsung International Agency juga menawarkan bisnis Join Impor produk suku cadang aftermarket suku cadang bagi pemilik toko atau bengkel bahkan yang baru mulai untuk menjalankan usaha/bisnis yang memiliki jaringan pemasaran suku cadang di seluruh wilayah Indonesia.

Selama ini bagi pelaku usaha yang ingin melakukan impor barang harus dengan jumlah yang besar dan per container. Sekarang melalui PT eLangsung International Agency, semua orang bisa melakukan impor barang dalam skala kecil, untuk mereka yang ingin mengembangkan bisnis maupun skala besar,” kata Huang.

Keuntungan lain yang didapatkan pebisnis / konsumen, lanjut Huang, para pemilik bengkel tidak hanya dari sisi kualitas produk yang setara OEM. Namun mereka juga tidak perlu pusing terkait aspek desain, packaging, hingga logo serta pendaftaran paten merek yang diinginkan karena semuanya akan diproses oleh tim eLangsung.

“Layanan PT eLangsung mulai dari A sampai Z meliputi konsultasi, pemilihan produk, paten merek, desain kemasan, order barang, koneksi pabrik, pengiriman produk, sampai transit gudang akan kami bantu. Konsumen cukup tentukan jenis barang, kualitas dan jumlahnya, sisanya cukup menunggu hingga barang tiba di Indonesia,” terang Yaboo Huang.

(lth/dry)



Sumber : oto.detik.com