Category Archives: Tips Otomotif

Waspada Aquaplaning, Ini Tips Aman Mengemudi Mobil saat Kondisi Hujan



Jakarta

Hujan kembali mengguyur sebagian wilayah Indonesia. Bagi Anda yang beraktivitas menggunakan mobil saat kondisi hujan, jangan lupa agar selalu menekankan keselamatan. Salah satu yang harus dihindari adalah gejala aquaplaning yang bisa berakibat fatal.

Dikatakan National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni, aquaplaning adalah kondisi di mana ban kendaraan kehilangan traksi atau penapakan pada permukaan jalan saat melewati genangan air hujan di jalanan. Fenomena ini dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan.

“Saat menghadapi jalanan licin, diperlukan keterampilan khusus untuk menghindari aquaplaning. Kami mengimbau pengemudi kendaraan agar lebih memperhatikan beberapa komponen penting sebelum berkendara dan menerapkan teknik berkendara aman,” ungkap Juweni dalam keterangan resminya.


Hankook Tire juga berbagi sejumlah tips untuk mengantisipasi aquaplaning selama musim hujan, antara lain:

1. Pastikan tekanan udara di setiap ban sesuai dengan rekomendasi produsen. Tekanan udara yang kurang atau berlebihan bisa mempengaruhi kinerja ban dan meningkatkan risiko aquaplaning.

2. Pengendara perlu memeriksa kedalaman tapak pada setiap ban karena tapak yang aus dapat mengurangi traksi dan meningkatkan risiko kehilangan kendali, terutama saat melintasi jalan basah. Caranya, dengan melihat Tread Wear Indicator (TWI) yang bisa ditemukan di dinding ban. Jika tanda segitiga TWI sudah sentuh tapak ban, maka ban harus segera diganti.

3. Kurangi kecepatan saat berkendara di jalan yang basah. Makin tinggi kecepatan, makin besar gaya angkat yang terjadi pada ban sehingga semakin mudah ban tergelincir di atas air. Ketika hujan, pengendara disarankan untuk mengurangi kecepatan setidaknya 10 km/jam dari kondisi normal. Perlu diketahui, kecepatan yang lebih rendah bakal memberikan lebih banyak waktu bagi ban untuk mengalami kontak dengan permukaan jalan, meningkatkan traksi, dan mengurangi risiko hilang kendali.

4. Ketika berkendara dalam kondisi hujan, disarankan untuk menghindari jalur air berlebih di jalanan. Hindari melintasi genangan air yang terlalu dalam, serta jalur dengan air yang mengalir deras, karena hal ini dapat meningkatkan risiko aquaplaning. Sebaiknya, pilih jalur di tengah jalan yang biasanya memiliki kedalaman air yang lebih rendah, sehingga traksi ban dapat tetap optimal.

Namun, apabila pengendara masih mengalami aquaplaning, hal terpenting yang harus dilakukan yaitu tetap tenang agar tidak kehilangan kendali atas kendaraannya. Cobalah menahan setir tetap lurus dan hindari menginjak pedal rem. Ikuti arah tanpa melawan, dan perlahan koreksi traksi. Hindari pengereman mendadak, sebab bisa membuat ban selip dan melintir. Perhatikan faktor seperti tekanan udara ban, keausan, dan kondisi suspensi untuk mencegah aquaplaning yang lebih parah. Jika memungkinkan, arahkan kendaraan ke tepi jalan untuk mengurangi risiko tabrakan.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Penyebab Kerusakan dan Tanda Harus Diganti


Jakarta

Bearing roda adalah sebuah bantalan yang berfungsi menopang bobot kendaraan. Bagian ini juga yang memungkinkan rakitan roda/ban berputar saat berkendara di jalan.

Apabila bearing roda lepas saat sedang di jalan, maka tidak disarankan untuk terus mengemudi.

Namun, apabila sama sekali tidak ada alternatif lain, pengemudi perlu memastikan untuk menjaga kecepatan perlahan dan stabil. Hindari berakselerasi atau berbelok secara tiba-tiba.

Jika bearing pecah atau rusak, segeralah untuk menggantinya. Simak ulasannya di bawah ini.


Apa yang Terjadi jika Bearing Rusak?

Membiarkan bearing roda rusak akan berbahaya. Pasalnya, hal ini akan membuat mengemudi terasa tidak nyaman dan tak aman.

Berikut adalah kemungkinan hal yang bisa terjadi jika bearing rusak:

  • Pengemudi mungkin akan kehilangan kendali atas kendaraan
  • Mungkin mengalami masalah rem
  • Roda bisa lepas (dalam kasus ekstrem)

Dikutip dari ebook Tune Up Ringan Sepeda Motor 4-Tak oleh Toto Suwarto, beberapa hal yang terjadi lainnya akibat bearing rusak juga bisa membuat stir bengkok, hingga menyebabkan kemudi kendaraan terasa berat dan susah untuk dibelokkan.

Penyebab Kerusakan Bearing

Kualitas bearing akan dipengaruhi dari pemasangan, kondisi jalan berlubang, pelumas, geram air atau kotoran, kondisi jalan, dan beban berlebih.

Dilansir dari Hollen Shades, berikut merupakan faktor penyebab kerusakan pada bearing roda secara umum:

  • Sering berkendara di jalan yang tidak rata.
  • Sering melewati jalan yang berlumpur, berair, road salt yang membuat bearing roda rusak.
  • Kualitas baja bearing roda yang rendah.
  • Ban yang tidak seimbang.
  • Instalasi yang buruk akibat penggunaan perkakas yang salah yang menyebabkan kerusakan pada bagian luar/dalam bantalan ujung roda.
  • Akibat kecelakaan.

Tanda-tanda Harus Mengganti Bearing Roda

Untungnya, ada tanda-tanda yang menunjukkan kalau bearing roda kendaraan rusak dan perlu diganti.

Dikutip dari laman Car Parts yang telah ditinjau oleh seorang teknisi profesional, instruktur, dan penulis otomotif lepas, bernama Richard McCuistian, yang telah bekerja selama hampir 50 tahun di bidang otomotif secara umum, berikut adalah gejala yang membuat kita harus mengganti bearing roda:

  • Adanya suara bising, seperti suara gemuruh atau geraman yang tak biasa dari bearing roda.
  • Keausan ban yang tidak merata.
  • Ada getaran roda kemudi, yang seringkali sensasinya berubah seiring dengan kecepatan kendaraan.
  • Tarikan ke suatu sisi yang tidak biasa saat pengereman.
  • Lampu peringatan ABS (Anti-lock Braking System) menyala pada mobil.

Bila kendaraan mengalami salah satu atau lebih dari tanda-tanda di atas, sebaiknya segera mengganti bearing roda agar tidak menyebabkan masalah yang lebih parah.

Demikianlah penjelasan mengenai bearing roda kendaraan, mulai dari pengertian, penyebab kerusakan, dan tanda perlu diganti. Semoga bermanfaat.

(khq/inf)



Sumber : oto.detik.com

Tips Bekendara Motor di Musim Hujan



Jakarta

Intensitas hujan yang meningkat di awal tahun perlu diwaspadai oleh masyarakat yang mengandalkan motor sebagai alat mobilitas sehari-hari. Sebab, selain permukaan jalan yang lebih licin akibat basah, hujan dengan intensitas tinggi juga kerap membuat beberapa jalan yang dilewati tergenang air atau bahkan banjir.

Meskipun ada risiko, namun tidak sedikit pengguna motor yang tetap melakukan perjalanan di tengah guyuran hujan. Oleh sebab itu, penting bagi mereka untuk memahami hal-hal apa saja yang harus diperhatikan saat hendak berkendara di musim hujan. Baik itu dari segi kondisi sepeda motor, cara berkendara, perlengkapan berkendara, hingga pemahaman soal rute dan jalur yang akan dilewati.

“Curah hujan yang intens akhir-akhir ini menuntut pengguna motor untuk meningkatkan kewaspadaannya saat sedang berkendara. Karena dengan kondisi jalan yang basah dan tergenang air tentu membuat resiko kecelakaan menjadi lebih besar. Untuk itu, fokus yang tinggi, persiapan yang matang serta pemahaman berkendara yang baik dan pemilihan jalur yang tepat, menjadi poin-poin yang penting untuk menjaga safety riding ketika berkendara di musim hujan,” ungkap Muhammad Arief, Instruktur YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.


Berikut adalah tips dari Yamaha Riding Academy (YRA) terkait tata cara berkendara motor yang aman di musim hujan.

1. Pastikan Motor dalam Kondisi Sehat

Dari segi persiapan, hal pertama yang harus dicek oleh pengguna motor sebelum berkendara adalah memastikan motornya dalam kondisi yang layak jalan. Pada musim hujan ada beberapa komponen motor yang memiliki peranan vital dan penting untuk dicek, seperti ban yang berfungsi menjaga traksi ke permukaan jalan, lampu penerangan yang membantu jarak pandang, sistem pengereman untuk deselerasi kecepatan di permukaan jalan yang basah dan licin, serta beberapa komponen pendukung berkendara lainnya.

Bila ada komponen motor yang dirasa perlu untuk dicek lebih lanjut atau bahkan diganti, konsumen sepeda motor Yamaha dapat memanfaatkan aplikasi My Yamaha Motor. Karena melalui aplikasi ini, mereka dapat mengecek lokasi dealer terdekat hingga membuat jadwal booking service secara mudah dan praktis dengan smartphone.

2. Bawa Jas Hujan

Jas hujan menjadi salah satu perlengkapan berkendara yang wajib dibawa saat musim hujan karena fungsinya yang dapat meminimalisir pakaian pengendara menjadi basah
dan juga meredakan terpaan angin serta hawa dingin yang langsung ke badan. Baiknya, pengendara memilih jas hujan yang berbentuk 2-piece dengan warna yang cerah agar mudah diidentifikasi oleh pengendara lain.

3. Pilih Rute Aman

Ketika berkendara saat hujan, pemilihan rute juga menunjang faktor keselamatan dalam berkendara. Hindari jalan yang sering terjadi genangan air atau banjir. Karena apabila
pengendara nekat menerjang jalanan yang banjir, selain berbahaya, motor pun juga bisa mengalami kerusakan yang serius.

4. Hindari Berkendara Agresif

Kondisi hujan yang membuat jalan licin dan jarak pandang terbatas tentunya harus disikapi dengan cara berkendara bijak. Seperti jangan berkendara dengan kecepatan yang tinggi dan sering mendahului pengendara lain. Selain itu, hindari mengerem secara mendadak karena saat jalan licin tentu traksi ban ke aspal menjadi tidak optimal sehingga risiko untuk selip. Baiknya, tetap jaga jarak aman dan berkendaralah dengan kecepatan sedang serta konstan.

5. Berhenti Ketika Hujan Deras

Saat intensitas hujan sudah sangat deras, sebaiknya pengendara langsung berhenti dan tidak melanjutkan berkendara karena jarak pandang yang pasti terganggu dan
genangan air di jalan membuat sepeda motor menjadi sulit dikontrol. Pada saat menepi juga pastikan lokasinya aman, seperti tidak di bawah jembatan, underpass, atau ruang
publik lainnya yang dapat mengganggu arus lalu lintas dan menyebabkan kemacetan.

6. Cuci & Lumasi Komponen Motor

Motor yang dikendarai saat hujan biasanya menjadi kotor akibat lumpur dan tanah yang menempel sehingga bisa menyebabkan karat. Oleh karena itu, baiknya segera mencuci
motor yang telah digunakan dan beri pelumas pada bagian yang rawan berkarat, seperti standard samping dan tengah, footstep, serta kaki-kaki motor. Lalu cek juga
kondisi oli serta busi untuk memastikan tidak ada air yang masuk ke dalam.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Pelajaran dari Kecelakaan Maut Bus Rombongan Partai di Ngawi



Jakarta

Kecelakaan maut melibatkan bus rombongan Partai Hanura. Peristiwa itu terjadi di Tol Ngawi menuju Surabaya.

Rekaman CCTV yang menayangkan detik-detik kecelakaan bus rombongan Hanura beredar di media sosial. Bus itu menabrak pembatas jalan dan terguling saat hendak menyalip truk.

Dikutip detikJatim, awalnya bus pariwisata yang mengarah ke Surabaya itu hendak mendahului truk yang ada di dalamnya. Jarak antara bodi belakang truk dan bumper bus tersebut terlihat mepet. Setelah itu, sopir bus terlihat mendadak membanting setirnya ke kanan.


Rupanya, manuver tersebut terlalu kencang. Bodi kanan bus menabrak pembatas tengah tol. Setelah itu, bus terguling ke arah kiri dengan sangat kencang.

Saking kencangnya bus yang terguling, jalanan sampai tak terlihat di CCTV. Sebab, jalanan tersebut tertutup empasan debu efek tergulingnya bus.

Akibat kecelakaan itu, 3 orang tewas dan belasan orang mengalami luka-luka. Ketiga orang yang meninggal dunia karena kecelakaan itu antara lain sopir bus berna,a Catur Pancoro (47), warga Tulangan Sidoarjo; Hadi Umar F (21), warga Mojo Lebak, Mojokerto; dan Aditya (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.

Pelajaran penting dari peristiwa ini, bahwa kendaraan besar seperti bus bisa kehilangan kestabilan, apalagi di kecepatan tinggi. Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, kendaraan dengan dimensi besar seperti bus memiliki bobot dan momentum yang besar.

Sony bilang, suspensi bus memiliki keterbatasan kemampuan dipaksa bekerja berat. Ketika ngebut, kestabilannya bisa hilang.

Kata Sony, ketika bus sampai terbalik, maka keseimbangan kendaraan hilang karena faktor rolling dan yawing yang tidak mampu dikuasai pengemudi. Hal ini menurutnya biasanya terjadi karena kecepatan tinggi.

“Kestabilan kendaraan itu bisa dirasakan oleh 4 faktor: roll, pitch, bounce dan yaw. Ketika ini sudah bergerak berlebihan maka kendaraan tersebut akan liar. Sering kali hal ini justru dipermainkan pengemudi, terlihat jago tapi justru di sini pengemudi tinggal tunggu kecelakaan,” jelas Sony.

Pelajaran lain yang juga tak kalah penting adalah, semua penumpang sudah saatnya sadar akan keselamatan dirinya. Saat naik bus, pastikan semua penumpang mengenakan sabuk pengaman agar saat terjadi kecelakaan risiko fatalitas bisa dicegah.

Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, mengatakan penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman membuat kecelakaan menimbulkan korban jiwa.

“Penggunaan sabuk pengaman telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 74 Tahun 2021 tentang Perlengkapan Keselamatan Kendaraan Bermotor. Dalam produk hukum ini, penggunaan sabuk keselamatan tidak hanya untuk pengemudi, tetapi juga bagi para penumpang. Namun, masih banyak orang yang abai terhadap aturan tersebut meski mengancam keselamatannya,” kata Djoko belum lama ini.

Sabuk pengaman adalah perangkat yang menjadi bagian yang terpasang di kendaraan bermotor. Sabuk keselamatan berfungsi untuk mencegah benturan terutama sebagian kepala dan dada dengan bagian kendaraan sebagai akibat perubahan gerak kendaraan secara tiba-tiba.

“Pemakaian sabuk pengaman oleh penumpang jelas akan menjadi pembeda apabila terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Menurut Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat, pemakaian sabuk pengaman akan menurunkan fatalitas 40-60 persen. Jumlah kecelakaan bertambah 5,6 persen di Amerika Serikat. Salah satunya karena tidak memakai sabuk pengaman. Bagi penumpang bus, sabuk pengaman kiranya akan menahan penumpang untuk tidak terlempar keluar dari bus apabila terjadi tabrakan,” sebut Djoko.

(rgr/dry)



Sumber : oto.detik.com

Nekat Ngekor Konvoi Pengawalan, Awas Tabrakan Beruntun!



Jakarta

Di media sosial tengah viral petugas polisi pengawal mengusir pengendara Mercedes-Benz yang mencoba membuntuti iring-iringan pengawalan. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan demi keselamatan.

Video itu diunggah akun TikTok escort79. Dalam video tersebut tampak petugas sedang melakukan pengawalan terhadap salah satu kendaraan pejabat yang sedang bertugas. Namun, mobil Mercedes-Benz berkelir putih mencoba membuntuti di belakang mobil yang dikawal itu.

Polisi menegur pengendara Mercy itu berkali-kali. Namun, pengendara Mercy tetap ngeyel mengekor di belakang mobil yang dikawal.


Sampai akhirnya, polisi pengawal memaksa pengendara Mercy itu berhenti. Polisi itu turun dari motor patwalnya dan memberikan teguran kepada pengendara Mercy.

“Kok ngikut? Kenapa ngikut? Kalau kamu ketabrak siapa yang tanggung jawab? Ya, jangan kayak gitu. Nikmati aja. Kalau ini ada acara Departemen Dalam Negeri. Ayo mau ikut? Kamu saya masukin nanti ke acaranya, ganti baju Korpri, mau? Nggak kan? Nikmati ya, liburannya nikmati,” kata petugas polisi tersebut kepada pengendara Mercy.

Menurut praktisi berkendara yang juga founder dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, ada risiko besar ketika pengendara umum mencoba membuntuti konvoi pengawalan. Salah satunya bahkan bisa menyebabkan tabrakan beruntun.

“Bahkan sesama anggota dalam satu rangkaian saja itu sering sekali terjadi kecelakaan. Bahkan melibatkan bupati, pejabat darah, itu pernah kejadian-kejadian seperti itu,” kata Jusri kepada detikOto, Senin (5/2/2024).

Jusri menyebut, mengekor di belakang kendaraan prioritas merupakan budaya yang salah. Kejadian serupa tak hanya membuntuti konvoi yang dikawal, bahkan kendaraan darurat semacam ambulans dan pemadam kebakaran pun dibuntutinya untuk menerobos kemacetan.

“Kenapa itu dilarang? Itu berbahaya sekali. Ketika kita melakukan membuntuti atau sebagai tailgater di belakang suatu rombongan pengawalan, itu sangat berbahaya bagi kita. Karena kita tidak dalam satu komando,” jelas Jusri.

“Perlu dipahami juga oleh masyarakat, bahwa tabrakan beruntun itu selalu terjadi pada bagian dari satu rangkaian konvoi. Karena tidak ada komunikasi, tidak ketahuan. Masyarakat pun kadang-kadang berpikir saat rombongan terakhir lewat, biasanya diketahui oleh masyarakat pengguna jalan yang lain, biasanya mereka langsung menutup celah. Pada saat yang sama ada tailgater liar di belakang yang berpotensi terjadi kecelakaan,” katanya.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Pelajaran buat yang Suka Ngekor Pengawalan Polisi sampai Ambulans



Jakarta

Di media sosial viral pengendara Mercedes-Benz diusir dari konvoi yang dikawal polisi. Pengendara Mercy itu ditegur berkali-kali lantaran mengekor di belakang mobil yang tengah dikawal polisi.

Polisi menegur pengendara Mercy itu berkali-kali. Namun, pengendara Mercy tetap ngeyel mengekor di belakang mobil yang dikawal.

Sampai akhirnya, polisi pengawal memaksa pengendara Mercy itu berhenti. Polisi itu turun dari motor patwalnya dan memberikan teguran kepada pengendara Mercy.


“Kok ngikut? Kenapa ngikut? Kalau kamu ketabrak siapa yang tanggung jawab? Ya, jangan kayak gitu. Nikmati aja. Kalau ini ada acara Departemen Dalam Negeri. Ayo mau ikut? Kamu saya masukin nanti ke acaranya, ganti baju Korpri, mau? Nggak kan? Nikmati ya, liburannya nikmati,” kata petugas polisi tersebut kepada pengendara Mercy.

Perlu diketahui, sesuai Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ada beberapa kendaraan yang diprioritaskan di jalan. Kendaraan prioritas itu diberi pengawalan oleh petugas polisi yang memiliki hak diskresi.

Praktisi berkendara yang juga founder dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengapresiasi tindakan yang dilakukan polisi untuk menegur pengendara Mercy yang membuntuti konvoi. Sebab kalau tidak ditegur, pengendara Mercy itu bisa memicu tabrakan beruntun.

“Kenapa itu dilarang? Itu berbahaya sekali. Ketika kita melakukan membuntuti atau sebagai tailgater di belakang suatu rombongan pengawalan, itu sangat berbahaya bagi kita. Karena kita tidak dalam satu komando,” jelas Jusri kepada detikOto, Senin (5/2/2024).

Jusri mengatakan, risiko dari membuntuti konvoi pengawalan adalah tabrakan beruntun. Risiko tersebut sudah banyak contohnya. Belum lama ini viral di negeri tetangga, Malaysia, peristiwa tabrakan akibat mengekor di belakang konvoi pengawalan. Video viral itu diunggah akun TikTok rosairilzulhairi.

@rosairilzulhairi GARING abam2 polis kita kluar. aaduh mat. escort police pulak yg kau sondol, x dapekk nk nolong🤣.awat hang laju jugak blkg keta escort.ptotnya jarak.depa laju ada sebab bukan suka2. kiokkkkk #fyp #abampolis #escortvip ♬ original sound – RZN – K_Jack

Video yang diambil dari kamera dasbor atau dashcam memperlihatkan suasana lalu lintas yang tengah padat merayap. Dari belakang, raungan sirine sudah menyeru meminta pengendara lain untuk membuka jalan. Konvoi itu dibuka oleh tiga motor patwal yang membelah kemacetan. Selanjutnya ada mobil patwal lainnya mengikuti di belakang.
Kemudian, ada sedan hitam yang didampingi dua pengawal motor di kiri-kanannya. Sepertinya ini adalah iring-iringan pejabat VIP di Malaysia jika dilihat dari formasi pengawalannya.

Di belakang sedan hitam ada sebuah SUV hitam dan terakhir sebagai penutup ada mobil polisi berwarna putih. Namun, mobil polisi yang berada di barisan terakhir sedikit melambat, mungkin karena jarak yang ada cukup sempit.

Nahas, di belakang mobil polisi putih itu ada mobil lain yang membuntuti pengawalan. Brakkk… mobil yang membuntuti iring-iringan pengawalan tak dapat menghindar mobil polisi yang melambat. Alhasil, mobil polisi yang menutup iring-iringan ditabrak. Beberapa petugas polisi yang berada di mobil itu langsung turun setelah menyadari mobilnya ditabrak.

(rgr/din)





Sumber : oto.detik.com

Pelajaran dari Komika Davi Sumbing yang Jadi Korban Pencuri Modus Pecah Kaca Mobil



Jakarta

Komika Muhammad Kadavi menjadi korban pencurian modus pecah kaca mobil. Peristiwa itu terjadi di Jalan Pekayon, Kota Bekasi.

Komika yang dikenal dengan nama Davi Sumbing ini menjadi korban pencurian modus pecah kaca. Akibat pencurian ini, laptop miliknya raib digondol maling.

Davi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (6/2/2024) malam. Saat itu dirinya singgah untuk membeli makan dan meninggalkan mobilnya sebentar di tempat parkir swalayan. Namun saat kembali, kondisi kaca mobilnya sudah dalam keadaan pecah.


“Lagi mesen makan sebentar, terus balik ke mobil buat ganti sepatu. Terus balik lagi ke warkop di depan swalayan, terus temen ada yang mau lihat sepatu, pas balik ke mobil lagi udah pecah kacanya,” kata Davi dikutip detikNews, Rabu (7/2/2024).

Saat dicek, laptop yang disimpan di dalam mobilnya tersebut sudah hilang. Davi pun sudah membuat laporan ke Polres Metro Bekasi Kota terkait kasus yang ada.

Modus memecahkan kaca mobil sudah sering terjadi. Biasanya, pelaku kejahatan memanfaatkan ujung elektroda busi untuk memecahkan kaca mobil. Kaca yang retak oleh ujung elektroda busi bisa didorong oleh pelaku. Kalau kaca sudah pecah, barang berharga yang ada di dalam mobil bisa hilang.

Pelajaran dari peristiwa ini, ada beberapa langkah untuk mencegah kejahatan bermodus pecah kaca saat parkir, seperti dikutip dari laman resmi Toyota.

Pertama, sebaiknya saat parkir tidak menutup kaca secara rapat. Paling tidak, buka kaca mobil sekitar 1 cm sebagai jalur sirkulasi udara. Kalau ada sirkulasi udara, para pelaku tidak bisa memecahkan kaca dengan busi.

Kedua, pasang alarm mobil. Bisa juga memasang sensor tambahan, alarm ganda, atau electrical cut untuk mobil yang belum disematkan fitur Immobilizer. Hal itu bertujuan agar mencegah mobil dibawa kabur oleh maling.

Ketiga, pakai kaca film. Disarankan bagi para pemilik mobil untuk memilih kaca film yang sulit terlihat dari luar, namun tidak mengganggu visibilitas.

Keempat, simpan barang di tempat aman. Apalagi barang berharga seperti laptop. Sebaiknya simpan di tempat tertutup di dalam mobil.

Manfaatkan kompartemen tertutup seperti glove box, laci, atau bagasi, serta juga bisa manfaatkan tray penutup di bagasi bagi pemilik mobil SUV (Sport Utility Vehicle), atau hatchback.

Jika tidak tersedia tempat atau kompartemen tertutup yang memadai, barang berharga bisa disimpan di kolong jok mobil, atau ditutupi dengan benda gelap agar dari luar mobil terlihat samar.

Terakhir, parkir di tempat terbuka. Disarankan untuk memarkir mobil di tempat yang cukup ramai dan mudah dipantau oleh pemilik mobil. Hindari parkir di tempat yang gelap.

(rgr/dry)



Sumber : oto.detik.com

Spoke Wheel (Pelek Jari-jari): Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan


Jakarta

Spoke wheel sering dikenal dengan sebutan pelek jari-jari. Pelek ini dulunya banyak digunakan sepeda motor sebagai pelek standar. Namun beberapa tahun belakangan, spoke wheel jarang digunakan pada sepeda motor baru.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas apa itu spoke wheel. Kita akan ulas pula kelebihan dan kekurangan dari spoke wheel dibandingkan jenis pelek lainnya.

Apa Itu Spoke Wheel?

Dilansir dari Bahan Ajar Kursus dan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor: Sistem Rangka Pada Sepeda Motor Level 2 (2016) dari Kemdikbud, roda sepeda motor memerlukan pelek sebagai dudukan ban luar dan ban dalam.


Ada dua jenis pelek yang umum digunakan, yaitu spoke wheel yang bernama lain pelek tipe standar atau ruji (jari-jari), dan pelek cast wheel atau yang dikenal tipe racing.

Dalam sebuah jurnal di Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana karya Mohamad Zaeni Rizki Mubarok, dkk, dijelaskan bahwa spoke wheel ini pada awal kemunculan industri otomotif selalu digunakan sebagai pelek standar karena lebih kuat.

Bahan pelek ini terbuat dari logam besi dan pada bagian luarnya dilapisi krom agar tidak mudah berkarat. Kini pelek jari-jari lebih banyak digunakan pada sepeda motor trail karena dianggap lebih aman pada jalanan yang rusak.

Kelebihan Spoke Wheel

Berikut ini sejumlah kelebihan dari spoke wheel yang dikutip dari Whirling Wheelz:

1. Tahan Lama

Spoke wheel dapat menahan tegangan yang besar, sebab terdapat beberapa titik tekanan. Selain itu, pelek jari-jari juga lebih tahan lama di medan yang menantang dengan menawarkan kekuatan secara radial, lateral, maupun aksial.

2. Elastis dan Fleksibel

Karena terbuat dari baja, jari-jari pelek ini elastis dan dapat menyerap guncangan di jalan yang kasar.

Pelek ini juga dapat menyerap dampak ketika menabrak lubang atau rintangan, sehingga dapat mencegah pelek patah sekaligus mengurangi dampak pada bagian lain dari sepeda motor.

3. Dapat Diperbaiki

Ketika benturan terjadi hingga merusak pelek, ada tukang pelek yang bisa memperbaikinya agar berbentuk seperti seharusnya. Dengan demikian, kamu tidak perlu membeli pelek yang baru.

4. Cukup Ringan

Beberapa pelek jari-jari lebih ringan, namun ini tidak dapat dirasakan pengendara saat melintasi jalan.

5. Ban Mudah Duduk pada Bead

Pelek jari-jari atau spoke wheel sebagian besar menggunakan ban dalam. Ban dengan ban dalam mudah dipasang pada bead daripada ban tubeless, sehingga memudahkan perbaikannya.

Kekurangan Spoke Wheel

Berikut ini sejumlah kekurangan spoke wheel:

1. Perawatan Konstan

Spoke wheel selalu berada di bawah tekanan tinggi dan harus sering diperiksa atau disetel jika perlu. Jari-jari yang rusak perlu segera diganti untuk mengurangi ketegangan yang tidak merata pada pelek.

2. Tidak Cocok untuk Ban Tubeless

Pelek spoke wheel tidak cocok untuk ban tubeless, sehingga harus menggunakan ban dalam. Ban tube lebih gampang mengalami kebocoran. Saat memperbaikinya pun harus melepas roda, sehingga kurang praktis.

3. Tidak Stabil pada Kecepatan Tinggi

Pelek jari-jari memang lebih fleksibel untuk meredam benturan dan gundukan, namun tidak stabil pada kecepatan tinggi.

4. Sulit Dibersihkan

Spoke wheel berbentuk jari-jari yang banyak, sehingga saat mencuci sepeda motor kamu mungkin merasa terlalu lama membersihkannya. Berbeda dengan pelek racing yang bagian-bagiannya jelas dibersihkan.

5. Sulit Menyambungkan Selang Pompa

Adanya banyak ruji mungkin akan membuat kamu kesulitan menyambungkan selang pompa pada katup roda. Kamu mungkin perlu mencari posisi yang tepat terlebih dahulu.

Nah, itulah tadi telah kita ketahui apa itu spoke wheel yang biasa kita sebut dengan pelek ruji, pelek jari-jari, atau pelek standar. Semoga bermanfaat.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Arti Kode Sekring Mobil di Kabin dan Mesin, Simak Cara Bacanya!


Jakarta

Jika terjadi masalah terkait kelistrikan mobil, bagian yang biasanya dicek adalah bagian sekring. Pada sekring terdapat banyak kode-kode yang mungkin tidak diketahui orang awam.

Arti kode sekring mobil harus dipahami untuk dapat langsung mengetahui bagian yang rusak. Misalnya ketika klakson mobil mati, maka kamu bisa langsung mencari kode HORN pada sekring untuk memastikan kondisinya.

Dalam artikel ini akan kita ulas berbagai arti kode sekring mobil, lengkap dengan penjelasan letak sekring mobil dan fungsinya.


Letak Sekring Mobil

Untuk memperbaiki masalah kelistrikan pada mobil, kamu harus mengecek sekringnya. Letak sekring mobil mungkin berbeda-beda tergantung pada mereknya.

Umumnya, letak sekring mobil berada di sekitar mesin dan bawah dasbor. Kamu bisa melihat juga pada buku manual mobil, atau menanyakan kepada dealer.

Dikutip dari laman Daihatsu Indonesia, misalnya letak sekring pada mobil Daihatsu berada pada fuse box yang berada di ruang mesin dekat baterai atau engine room. Sedangkan sekring satunya berada di sebelah kanan bawah roda kemudi atau di bawah dasbor.

Contoh lain, letak sekring Toyota Innova berada di bawah setir. Yang kedua, letaknya ada di ruang mesin sebelah kiri di belakang aki. Sedangkan yang ketiga, letaknya di sebelah bawah kiri dasbor.

Arti Kode Sekring Mobil

Setelah menemukan di mana letak sekring, kamu akan menemukan kode-kode. Berikut ini arti kode sekring mobil dan cara membacanya, dilansir dari laman Suzuki Indonesia:

1. Arti Kode Sekring di Kabin

Arti kode sekring di bagian kabin antara lain sebagai berikut:

POWER

Kode POWER adalah kode sekring untuk bagian Power Window. Tegangan pada komponen ini adalah 30 A.

IG1/BACK

Kode sekring IG1/BACK adalah untuk sistem kelistrikan piranti mobil. Misalnya flasher darurat, sistem starting, meter, lampu mundur, dan sistem air conditioner. Tegangan rata-rata dari bagian-bagian tersebut adalah 7,5 A.

ECU IG1

Kode ECU IG1 adalah kode sekring untuk beberapa komponen di dalam mobil. Misalnya pada SRS airbag system, electric power steering, dan anti-lock brake system. Tegangan pada komponen-komponen tersebut yaitu 7,5 A.

(HTR SUB)

Kode sekring (HTR-SUB) adalah untuk sistem injeksi bakar sequential multisport. Sirkuit terkait lainnya antara lain sistem air conditioner. Tegangan pada bagian ini adalah 7,5 A.

(DEF)

Kode (DEF) adalah kode sekring untuk defogger kaca belakang. Tegangannya mencapai 20 A.

HAZARD

Kode sekring HAZARD berkaitan dengan lampu sein atau lampu hazard pada bagian kemudi mobil. Tegangannya sebesar 10 A.

(D/L)

Kode sekring (D/L) adalah untuk sistem power door lock atau sistem penguncian pintu mobil. Tegangan arus listriknya yaitu 15 A.

(CIG)

(CIG) adalah kode sekring untuk power outlet (cigarette lighter). Tegangan arus listriknya sebesar 15 A.

ACC

Kode ACC adalah kode sekring yang berkaitan dengan beberapa komponen, seperti sistem audio, shift lock control system, dan sistem kaca spion luar. Tegangan pada bagian-bagian tersebut sekitar 10 A.

ST

ST adalah kode sekring yang terdapat di beberapa komponen. Misalnya pada sistem injeksi bahan bakar multisport atau sequential multisport, dan pada starter. Tegangan listriknya sekitar 7,5 A.

E/G

Kode E/G berkaitan dengan bagian sistem injeksi bahan bakar, kipas pendingin elektrik, dan pompa bahan bakar. Tegangan listriknya sekitar 10 A.

ECU IG2

Kode sekring ECU IG2 terpasang pada meter, sistem kontrol shift lock, dan transmisi otomatis. Ketegangan arus listriknya yaitu 10 A.

(A/C NO.2)

Kode sekring (A/C NO.2) berkaitan dengan bagian sistem air conditioner atau AC mobil. Tegangan listriknya sekitar 10 A.

(FR-FOG RH)

(FR-FOG RH) adalah kode sekring yang terpasang di bagian fog lamp atau lampu kabut sebelah kanan. Tegangan arus listriknya 7,5 A.

(FR FOG LH)

Kode sekring (FR FOG LH) terpasang di bagian fog lamp atau lampu kabut sebelah kiri. Tegangan arus listriknya juga 7,5 A.

FR WIP

Kode sekring FR WIP berkaitan dengan wiper dan washer kaca bagian depan. Tegangan arus listriknya 20 A.

(RR WIP)

(RR WIP) adalah kode sekring yang berkaitan dengan wiper dan washer bagian belakang. Tegangan arus listriknya 15 A.

2. Arti Kode Sekring di Ruang Mesin

Arti kode sekring di ruang mesin antara lain sebagai berikut:

H-LP LH

H-LP LH merupakan kode sekring di bagian lampu headlamp atau lampu utama sebelah kiri. Tegangan arus listrik 10 A.

H-LP RH

H-LP RH merupakan kode sekring di bagian lampu headlamp atau lampu utama sebelah kanan. Tegangan arus listriknya juga 10 A.

HORN (KLAKSON)

Kode HORN adalah kode sekring untuk bagian klakson mobil. Tegangan arus listriknya sebesar 10 A.

(ABS NO.2)

(ABS NO.2) adalah kode sekring yang terpasang pada sistem otomatis mobil, yaitu anti-lock brake system. Tegangan arus listriknya mencapai 30 A.

EFI

Kode EFI adalah kode sekring yang terpasang pada sistem injeksi bahan bakar dan pompa bahan bakar. Tegangannya sebesar 15 A.

(A/C NO.1)

Kode sekring (A/C NO.1) berkaitan dengan sistem air conditioner atau AC mobil dengan tegangan arus listrik 10 A.

TAIL

TAIL adalah kode sekring untuk lampu posisi depan, lampu kabut depan, lampu belakang, lampu pelat nomor polisi, dan sistem injeksi bahan bakar. Tegangan arus listrik pada semua komponen tersebut masing-masing 10 A

ECU-B

ECU-B merupakan kode sekring untuk transmisi otomatis. Tegangannya 10 A.

STOP

Kode sekring STOP berkaitan dengan lampu rem, lampu rem high mounted, lampu interior, sistem control shift-lock, sistem injeksi bahan bakar, dan anti-lock brake system. Tegangan arus listriknya 10 A.

BACK UP

Kode sekring BACK UP berkaitan dengan sistem audio, sistem diagnosis on-board, dan meter. Tegangan arus listriknya 10 A.

HTR

Kode HTR adalah kode sekring pada sistem air conditioner dengan tegangan mencapai 40 A.

SPARE (CADANGAN)

Kode sekring SPARE (CADANGAN) terdapat di spare cadangan. Tegangan arus listriknya bervariasi, di antaranya 7,5 A, 10 A, dan 15 A.

EPS

Kode sekring EPS adalah untuk electric power steering yang tegangannya mencapai 50 A.

(ABS NO.1)

Kode (ABS NO.1) adalah kode sekring yang terdapat pada anti-lock brake system. Tegangan listriknya sebesar 40 A.

RAD

Terakhir, arti kode sekring mobil RAD adalah berkaitan dengan kipas pendingin radiator elektrik dengan ketegangan 30 A.

Fungsi Sekring

Dikutip dari modul pembelajaran di laman Kemdikbud, sekring atau fuse termasuk bagian dari sistem pengaman kelistrikan. Untuk itu sekring ditempatkan di bagian tengah rangkaian kelistrikan.

Sekring berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Sekring juga berfungsi untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi korsleting atau hubungan singkat.

Jika terjadi kelebihan beban atau korsleting, maka sekring adalah bagian yang akan rusak atau putus terlebih dahulu. Dengan demikian, kerusakan tidak langsung menjalar ke bagian-bagian lain.

Itulah tadi arti kode sekring mobil yang biasanya terletak di kabin dan mesin. Masing-masing kode berkaitan dengan bagian-bagian mobil, sehingga perlu dipahami agar bisa memperbaikinya sendiri.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Ban Mobil Listrik dan Bensin Itu Berbeda! Ini 4 Tips Memilih Ban Mobil Listrik



Jakarta

Pemilihan ban menjadi hal paling penting saat berkendara, karena bisa dipastikan bobot berat dari satu kendaraan hanya akan ditopang karet bundar yang disebut ban. Artinya jika salah memilih ban, bisa sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Lalu bagaimana memilih ban mobil listrik yang tepat ya? Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano, memberikan tips dalam memilih ban khusus mobil listrik.

Fisa menjelaskan ban untuk mobil listrik memiliki perbedaan dengan ban mobil konvensinal, karena bisa dipastikan bobot kendaraan listrik dan konvensioanal sangatlah berbeda.


“Kendaraan EV memang menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen yang menginginkan mobilitas yang efisien serta ramah lingkungan. Akan tetapi, tidak seperti kendaraan bermesin konvensional, mobil EV hadir dengan serangkaian karakteristik khusus yang memiliki tantangan, seperti torsi yang besar dan instan serta bobot baterai yang berat sehingga sebaiknya dilengkapi dengan ban yang tepat. Ban khusus ini dirancang untuk memenuhi berbagai tuntutan ini sehingga dapat mengoptimalkan pengalaman berkendara untuk keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan maksimal,” ujar Fisa Rizqiano.

Fisa menambahkan, karakteristik mobil listrik (EV) meliputi beberapa hal, di antaranya bobot yang umumnya lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional, karena baterai mobil EV sendiri memiliki bobot sekitar 30-50% dari bobot total. Selain itu, kabin mobil EV lebih senyap dibandingkan kendaraan konvensional, sehingga suara (noise) yang keluar dari ban akan lebih terdengar, baik noise dari telapak (umumnya frekuensi tinggi), maupun noise akibat ban bersinggung dengan permukaan jalan (umumnya frekuensi rendah).

Karakteristik selanjutnya, ada pada karakteristik akselerasi dan pengereman kendaraan EV. Torsi sesaat (instan) dan besar yang dihasilkan oleh kendaraan listrik dapat meningkatkan laju keausan ban, sehingga ban kendaraan listrik harus memiliki ketahanan aus yang lebih tinggi. Untuk itu, ban yang digunakan pada mobil EV harus memiliki teknologi yang mampu meminimalisasi hambatan gulir (rolling resistance) guna menghemat penggunaan laju pengurangan daya baterai, mengurangi akumulasi panas, dan menahan gesekan.

Selain itu, konstruksi ban dengan kekuatan tambahan (reinforced) juga perlu untuk mengakomodasi peningkatan bobot baterai kendaraan listrikserta meningkatkan kemampuan ban dalam meminimalkan kebisingan eksterior.

Sehingga, jika dirinci secara lebih detil, berikut adalah hal-hal yang perlu menjadi pertimbangan utama dalam memilih ban untuk mobil EV yang tepat:

Indeks Beban

Baterai mobil EV menambah bobot kendaraan secara signifikan dibandingkan kendaraan bermesin konvensional. Bobot tambahan tersebut dapat memberikan tekanan tambahan pada ban oleh karena itu diperlukan ban dengan indeks beban yang sesuai dengan bobot kendaraan.

Informasi Indeks beban ini dapat ditemui di dinding ban, yang penulisannya satu kesatuan dengan ukuran ban. Hal ini turut menentukan seberapa besar tekanan udara yang sesuai untuk ban tersebut.

Ilustrasi Indeks Ban dari BridgestoneIlustrasi Indeks Ban dari Bridgestone Foto: dok. Bridgestone

Gesekan Rendah

Memilih ban dengan hambatan gesek (rolling resistance coefficient) yang lebih kecil akan berkontribusi terhadap hambatan gulir yang lebih rendah. Artinya, Anda akan mendapatkan lebih banyak jangkauan dan efisiensi dari kendaraan listrik Anda, yang dapat membantu berkontribusi terhadap keberlanjutan dan masa pakai baterai.
Kebisingan Rendah

Kendaraan listrik sudah lebih senyap karena tidak adanya kebisingan mesin, jadi untuk menjaga berkendara tetap mulus dan senyap, sebaiknya pilih ban dengan teknologi peredam kebisingan.

Senyawa Karet yang Kuat

Torsi instan pada kendaraan listrik dapat menyebabkan peningkatan keausan pada ban. Ban yang dibuat dengan kompon karet berkualitas dirancang memiliki kekuatan untuk menahan torsi tambahan tersebut.

“Selain pemilihan ban yang cocok, perawatan, dan pemeliharaan ban sangat penting untuk mempertahankan umur ban/mengurangi tingkat keausan, dan juga memaksimalkan jarak tempuh (drive range),” tutup Fisa.

(lth/lth)



Sumber : oto.detik.com