Category Archives: Perencanaan Keuangan

Awas THR Cuma Numpang Lewat! Ini 5 Tips Biar Duit Lebih Awet


Jakarta

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran menjadi salah satu momentum yang dinantikan banyak orang. Hal ini lantaran, setiap Lebaran masyarakat mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR).

Sebagian besar masyarakat memilih menggunakan THR untuk berbelanja baju, sepatu, hingga gadget baru. Namun demikian, kebiasaan yang impulsif ini terkadang membuat kantong jebol hingga THR akhirnya ludes, seolah hanya numpang lewat.

5 Tips Kelola THR:

1. Pahami Nilai dan Manfaat THR

THR merupakan pendapatan yang wajib diterima oleh seluruh tenaga kerja yang diberikan oleh pihak pemberi kerja menjelang hari raya keagamaan masing-masing pekerja.


THR ini di luar pendapatan wajib yang diterima oleh pekerja/buruh. THR saat hari raya juga bisa disebut bonus yang diberikan perusahaan kepada pekerja/buruh. Pemberian THR diatur dalam Permenaker Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

Dengan mengelola dan menyisihkan THR, uang tersebut dapat digunakan untuk tujuan keuangan jangka panjang seperti menabung untuk pendidikan anak, investasi, liburan ke luar negeri, atau ibadah umrah ke tanah suci.

Oleh karena itu, sangat penting untuk merencanakan penggunaan uang THR dengan bijak. Dengan konsiderasi jangka panjang ini, dapat mencegah uang THR habis karena belanja yang berlebihan.

2. Rencanakan Penggunaan THR

Salah satu cara jitu untuk mengelola THR dengan merencanakan penggunaannya secara rinci. Masyarakat bisa memulainya dengan membuat daftar kebutuhan dan prioritas pengeluaran.

Selain itu, masyarakat juga perlu menetapkan alokasi THR untuk kebutuhan dan tabungan jangka panjang. Menabung untuk jangka panjang ini tidak hanya bisa dilakukan dengan menyimpan uanh di rekening tabungan. Masyarakat bisa menanamkan uangnya pada instrumen investasi.

Masyarakat bisa mulai mempertimbangkan langkah-langkah sederhana yang dapat membantu keuangan ‘bertumbuh’ seiring waktu melalui investasi. Bisa dengan membuka deposito atau sejenisnya hingga saham, yang bisa memberikanmu bunga yang cukup signifikan.

3. Hindari Pengeluaran yang Impulsif

Berhati-hati lah terhadap godaan untuk menghabiskan THR secara impulsif. Meskipun disebut tunjangan hari raya, bukan berarti uang THR harus dihabiskan seluruhnya di hari Lebaran. Masyarakat membuat daftar prioritas dan mengelompokkan mana yang merupakan kebutuhan dan keinginan.

Selain itu, disarankan pula untuk menghindari pembelian yang tidak direncanakan atau tidak penting. Usahakan untuk berkomitmen terhadap daftar prioritas yang telah dibuat sebelumnya dan mengurangi untuk membeli hal-hal yang kurang prioritas.

4. Manfaatkan untuk Investasi atau Tabungan

Menggunakan sebagian dari THR untuk investasi jangka panjang atau tabungan darurat. Dengan menyisihkan sebagian THR untuk investasi, uang akan bertumbuh dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendesak di kemudian hari.

Hal ini bisa diwujudkan dengan membuat perencanaan yang matang, mulai dari instrumen yang paling cocok dengan portofolio, target uang yang terkumpul, hingga target penggunaannya.

Banyak instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan. Sebut saja beberap di antaranya yang tergolong aman dan punya risiko kecil yakni deposito atau sejenisnya, hingga reksadana pasar uang.

5. Buat Rencana Keuangan Jangka Panjang

Membuat rencana keuangan jangka panjang menjadi salah satu hal yang penting dilakukan, termasuk setelah menerima THR. Dengan perencanaan yang rinci, hal ini akan membantu masyarakat untuk mengalokasikan uangnya dengan tepat dan efisien. Dengan demikian, langkah impulsif pun bisa dikurangi.

Salah satu tips untuk memulai atau meningkatkan perencanaan keuangan pribadi ialah dengan banyak membaca dan belajar dari orang yang lebih ahli. Hal ini bisa membantu meningkatkan pemahaman kita sehingga bisa membuat perencanaan kita lebih matang.

Jangan anggap THR seperti uang kaget! Kelola THR dengan baik dan benar, sehingga dengan begitu kita bisa menjadi lebih siap secara finansial untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Ingat, tujuan kita adalah financial freedom, bukan financially doomed. Semoga membantu dan semoga THR-mu awet sampai akhir tahun!

(shc/ara)



Sumber : finance.detik.com

THR Nggak Bikin Kantong Aman Saat Lebaran? Awas ‘Penyakit’ Turunan Ini


Jakarta

Merasakan keuangan tetap goyang saat Lebaran meski tunjangan hari raya (THR) sudah didapatkan? Bisa jadi kamu punya ‘penyakit turunan’ ini.

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho mengatakan, ‘penyakit’ tersebut adalah sandwich generation. Generasi ini biasanya menghadapi beberapa masalah keuangan. Bahkan sekalipun dibantu adanya THR, ia harus pintar-pintar membaginya ke orang tua hingga memenuhi keperluan Lebaran.

Sandwich generation sendiri merupakan istilah yang disematkan buat mereka yang memiliki peran memenuhi kebutuhan diri, orang tua dan anak-anaknya sekaligus. Dalam peranannya, mereka kerap dipusingkan himpitan kebutuhan finansial apalagi di masa Lebaran seperti ini.


“Ketika menerima THR, dalam pikirannya langsung akan dibagi tiga yaitu untuk THR orang tua, kebutuhan berlebaran keluarganya sendiri dan kebutuhan untuk disimpan,” kata Andy kepada detikcom, Selasa (9/4) lalu.

Belum lagi jika banyak keluarga yang harus diberikan angpau Lebaran. Di sisi lain berusaha untuk tetap bisa menabung dari THR yang didapat.

“Merasa nggak enakan kalau memberi angpau THR kepada sanak saudara hanya sekedarnya. Di sisi lain berusaha untuk tetap bisa menabung dari THR yang didapat,” ucapnya.

Jika punya kampung halaman sebenarnya ada rasa keinginan untuk mudik. Hanya saja permasalahannya harus memikirkan biaya perjalanan.

“Ingin mudik pulang kampung namun uangnya diperkirakan tidak cukup untuk meng-cover biaya perjalanannya plus kebutuhan pasca berlebaran,” tutur Andy.

Untuk keluar dari himpitan keuangan, diperlukan kebiasaan baru dan mulai mencatat pengeluaran-pengeluaran sekecil apa pun. Dengan mencatat pengeluaran, kamu bisa langsung mengidentifikasi kategori pengeluaran yang perlu diperhatikan.

Setelah itu, buat budgeting dan pastikan setiap bulannya tidak jauh melebihi angka yang sudah ditentukan. Jika pengeluaran kamu sudah stick to the bujet, pasti akan lebih mudah untuk menyisihkan uang untuk ditabung.

(eds/eds)



Sumber : finance.detik.com

Begini Cara Atur Keuangan buat Ibu-ibu Biar Nggak Boncos!


Jakarta

Nilai tukar rupiah tengah melemah terhadap dolar AS hingga mencapai level Rp 16.200. Kondisi ini disebut bisa membuat pengeluaran ibu rumah tangga di Indonesia meroket. Oleh sebab itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi tips agar ibu-ibu bisa mengelola keuangan di tengah melemahnya rupiah terhadap dolar AS.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, mengatakan bahwa kondisi melemahnya rupiah terjadap dolar AS membuat ibu rumah tangga perlu mengelola keuangan. Ia menjelaskan ada beberapa caranya.

“Kalau ibu-ibu kalau kita ajarkan pengelolaan keuangan, tadi ada dua hal. Pertama kita memisahkan pengelolaan keuangan usaha dengan keuangan keluarga,” kata Kiki, sapaan karibnya di Gedung Perpustakaan Nasional Salemba, Senen Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2024).


Cara kedua, sebut Kiki, adalah mempunyai dana darurat. Ia mengatakan dana itu bisa digunakan jika komoditas pangan naik seperti beras dan berbagai komoditas lainnya.

Besaran dana darurat pun disarankan berjumlah tiga sampai enam bulan dari total pengeluaran rumah tangga setiap bulan.

“Kalau keuangan keluarga itu kita selalu mengajarkan ada dana darurat, nanti kalau ada kenaikan harga beras dan lain-lain itu biasanya kita ajarkan bisa tiga sampai enam kali pengeluaran setiap bulan. Tapi orang beda-beda tergantung jumlah anak, kebutuhan setiap bulan dan lain-lain,” imbuhnya.

Sebelumnya berdasarkan catatan detikcom, Kepala Center of Digital Economy and SMEs Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eisha Maghfiruha, mengatakan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar AS akan membuat pengeluaran ibu rumah tangga di Indonesia meroket. Ini karena, sejumlah komoditas pangan seperti beras, tempe, maupun kacang kedelai diperoleh dari luar negeri.

“Beras, tempe, soybean dari juga merupakan impor dan lain-lain. Nah ini kalau untuk ibu-ibu pasti kalau harga-harga di pasar naik, pasti kan teriak-teriak ya,” ucap Eisha dalam agenda Diskusi Publik Ekonom Perempuan ‘Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global’ secara daring, Sabtu (20/4/2024).

Oleh sebab itu, untuk mencegah daya beli masyarakat menurun, Esiha menyarankan pemerintah perlu mengendalikan harga-harga pangan dan menjaga inflasi. Upaya itu disebutnya perlu dilakukan bersama oleh pemerintah bersama Bank Indonesia (BI).

“Dari daya beli konsumsi masyarakat, yang diutamakan adalah mereka golongan bawah dan rentan. Perlu dilihat dampak kenaikan harga terhadap daya beli masyarakat,” ujar Eisha.

Sementara pada hari ini, Selasa (23/4) nilai tukar dolar AS terhadap rupiah pagi ini melemah meski masih bertengger di angka Rp 16.200. Mata uang Paman Sam turun 16 poin (0,10%) ke level Rp 16.208.

Mengutip data RTI, Selasa (23/4/2024), dolar AS pagi ini berada di level tertingginya pada Rp 16.240 dan terendahnya Rp 16.205. Dolar AS melemah secara harian terhadap rupiah, namun masih menguat secara bulanan hingga setahun terakhir.

(kil/kil)



Sumber : finance.detik.com

Mau Dompet Makin Tebal di Tahun Politik? 2 Investasi Ini Bisa Dicoba Biar Cuan


Jakarta

Sebagai tahun politik, 2024 dianggap sebagai tahun yang penuh ketidakpastian. Konflik Eropa Timur dan Timur Tengah diiringi dengan hadirnya Pemilu 2024 membuat kondisi perekonomian tidak stabil. Lantas, investasi apa yang cocok pada 2024?

Ini dua rekomendasi investasi ala perencana keuangan Aidil Akbar di tahun politik 2024:

Emas

Emas masih jadi favorit masyarakat untuk berinvestasi. Banyaknya pilihan cara dalam berinvestasi emas dan harganya yang cenderung stabil membuat masyarakat percaya untuk memilih emas sebagai produk investasi.


Aidil mengungkapkan bahwa emas, selain cocok bagi pemula, juga cenderung aman pada tahun politik. Sebab, Aidil meramal harga emas tidak akan turun meski guncangan isu dan kondisi sosial ekonomi terjadi di mana-mana.

“Di Indonesia ‘kan tahun politik. Itu penuh dengan ketidakpastian. Cenderung orang asing nggak mau masuk dulu ke Indonesia. Bisa jadi, saham bisa turun karena asing cenderung nahan diri,” jelas Aidil kepada detikcom, Jumat (29/12/2023).

Obligasi

Tahun 2024 sebagai tahun politik dianggap Aidil tidak akan membawa cuan bagi yang berinvestasi di pasar saham. Ia melandasi pendapat ini dengan ramalan saham turun akibat perusahaan asing cenderung menahan diri melihat kondisi politik.

Oleh sebab itu, Aidil sarankan agar berinvestasi di surat utang pemerintah atau obligasi. Ia meramal ada kemungkinan banyak obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Diimbangi dengan suku bunga yang tinggi, harapannya Anda bisa cuan pada akhir tahun nanti.

(ara/ara)



Sumber : finance.detik.com

Masih Mahasiswa Juga Harus Jago Atur Keuangan Biar Nggak Boncos!


Jakarta

d’Preneur detikcom digelar hari ini, Selasa 5 Maret 2024 di Auditorium Gedung Utama Universitas Tarumanagara (Untar), Jakarta. d’Preneur kali ini mengangkat tema ‘Modal Uang Jajan Wishlist 2024 Jalan’, acara ini berkolaborasi dengan BANK JAGO.

Ketua Yayasan Tarumanagara Profesor Ariawan Gunadi mengatakan, acara d’Preneur bermanfaat baik bagi mahasiswa, khususnya yang ingin belajar soal perencana keuangan. Menurutnya perencanaan keuangan dibutuhkan saat masuk dunia usaha atau dunia kerja.

“Acara hari ini perencana keuangan pribadi menurut saya sangat baik karena nanti mahasiswa atau yang hadir, ini bisa banyak belajar perencanaan keuangan dari mulai pribadi sampai nanti manage kalau masuk dunia usaha atau kerja,” katanya dalam d’Preneur detikcom, di Untar, Jakarta, Selasa (5//3/2024).


Ia mengatakan, mengelola keuangan punya mindset yang berbeda tergantung nominalnya. Semakin tinggi uang yang diterima bukan berarti semakin sedikit uang yang keluar.

“Saya banyak belajar mengenai perencanaan keuangan sejak dulu. Begitu masuk industri, mengelola uang mulai dari Rp 1, Rp 100 sampai Rp 100 miliar punya mindset beda. Semakin tinggi uang yang kita dapat bukan berarti semakin sedikit yang keluar,” tuturnya.

Sebab, ada uang yang perlu diinvestasikan, baik yang bersifat liquid maupun fixed asset. Pemahaman seperti ini, kata dia, perlu dipahami sejak muda.

“Mungkin ada yang kita investasikan, mungkin ada yang liquid, fixed asset, itu musti tahu dari sejak muda untuk punya kelola uang yang baik,” imbuhnya.

Sebagai informasi, sejumlah perencana keuangan bersertifikat akan menjadi pembicara pada event ini, yakni Edo Velandika CFP (Consumer Business Community Manager Bank Jago) dan Nadia Harsya CFP (influencer). Acara ini bakal dipandu langsung oleh host Indi Arisa.

(ily/kil)



Sumber : finance.detik.com

4 Tips Mudah Atur Keuangan Selama Ramadan, Siapa Tahu Butuh


Jakarta

Menjaga keuangan tetap sehat perlu dilakukan selama bulan Ramadan. Keuangan yang sehat dapat mencegah kamu dari beban finansial yang memberatkan di kemudian hari.

Apalagi kebutuhan seseorang cenderung meningkat menjelang hari raya Idulfitri. Oleh karena itu diperlukan kemampuan mengelola uang yang bijak untuk mempersiapkannya.

Tentu banyak cara bisa dilakukan untuk memastikan pengelolaan uang terjaga sepanjang Ramadan. Mengutip berita detikFinance sebelumnya yang bersumber dari BNI, berikut 4 tips menjalani Ramadan tanpa takut isi dompet terkuras:


1. Memiliki Rencana Keuangan

Memiliki rencana keuangan merupakan hal utama yang perlu dilakukan. Cara ini bisa mempermudah seseorang untuk mengatur uang sesuai dengan pos-pos yang telah ditentukan.

Selain itu, langkah ini juga mempermudah untuk menyusun alokasi pengeluaran selama bulan Ramadan seperti belanja sahur, buka puasa, THR, bersedekah, zakat dan lainnya.

2. Catat Setiap Pengeluaran

Mencatat setiap pengeluaran mampu membuat keuangan menjadi lebih sehat sepanjang Ramadan, sebab ketika mencatat setiap pengeluaran, Kamu akan dengan mudah untuk mengetahui secara detail pengeluaran.

Dengan cara seperti itu, kamu juga bisa lebih mengerem hasrat untuk berbelanja ketika catatan pengeluaran menunjukkan angka yang sudah cukup besar.

3. Disiplin Pengeluaran

Sikap disiplin sangat dibutuhkan untuk memastikan agar keuangan tetap sepanjang Ramadan, tanpa memiliki sifat tersebut, keuangan kamu akan terasa lebih boros.

Pastikan uang yang dikeluarkan sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan, serta usahakan barang yang dibeli harganya di bawah dari alokasi keuangan kamu telah tentukan, sehingga uang lebihnya bisa dimanfaatkan untuk menabung atau beli barang lainnya.

4. Jangan Sungkan Manfaatkan Promo

Memanfaatkan promo juga membantu menjaga keuangan tetap sehat. Pasalnya, tak sedikit produsen atau brand yang menghadirkan beragam penawaran menarik dengan harga yang cukup miring.

(hns/hns)



Sumber : finance.detik.com

4 Tips Jitu Atur Belanja Selama Ramadan


Jakarta

Ramadan tiba! Ada baiknya mulai mengatur belanja karena biasanya kebutuhan meningkat.

Untuk itu penting bagi kita untuk memastikan kondisi keuangan pribadi atau keluarga tetap sehat sepanjang Ramadan. Sebab jika keuangan tidak dijaga maka bisa memberatkan finansial di kemudian hari.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memastikan keuangan dapat terjaga sepanjang Ramadan. Salah satunya adalah dengan menghemat belanja kebutuhan sehari-hari.


Mengutip berita detikFinance sebelumnya yang bersumber dari BNI, berikut 4 tips mengatur belanja selama Ramadan:

1. Belanja sesuai Daftar Belanjaan

Sebelum belanja, sebaiknya buat daftar belanja dan merinci barang-barang yang dibutuhkan. Selanjutnya, pastikan kamu belanja barang sesuai yang ada di daftar belanjaan. Dengan begitu, kamu akan langsung terfokus untuk mencari barang tersebut dan tidak tergiur barang lainnya.

2. Buat Budget

Menentukan jumlah budget juga menjadi hal penting yang perlu dilakukan. Ini akan membantumu untuk lebih disiplin dengan uang yang akan dibelanjakan. Saat berbelanja usahakan juga membawa uang secukupnya agar tak kalap.

3. Bandingkan Harga

Membandingkan harga satu barang dengan lainnya juga akan membantumu hemat saat belanja keperluan Ramadan. Jika kamu ingin berhemat, pilihlah produk yang lebih murah atau produk yang dijual dengan harga khusus. Cara ini tentunya akan mengurangi pengeluaranmu.

4. Manfaatkan Promo dan Diskon

Tips yang tak kalah penting adalah memanfaatkan promo dan diskon. Apalagi selama Ramadan, biasanya banyak toko, ritel, hingga situs online yang menawarkan promo dan diskon menarik. Promo-promo ini tentu bisa kamu manfaatkan agar belanja kebutuhan menjadi semakin murah.

(hns/hns)



Sumber : finance.detik.com

Anti-Boros, Ini 3 Cara Hemat Pengeluaran Selama Bulan Ramadan


Jakarta

Ramadan menjadi bulan yang banyak ditunggu masyarakat, terutama umat muslim. Bukan hanya menahan rasa lapar, tapi juga menahan nafsu boros untuk membeli keinginan yang tidak perlu.

Selama Ramadan, umat muslim diharuskan menjalani puasa dengan menahan lapar, minum, hingga kebiasaan berlebihan yang selama ini dilakukan. Sayangnya, bulan Ramadan justru sering menjadi ajang untuk membeli banyak makanan atau berbelanja.

Banyak mal hingga minimarket dipadati pengunjung yang memborong segala keperluan seperti parcel Ramadan dan Lebaran. Akibatnya, pengeluaran jadi makin membludak, bahkan tak jarang membuat kantong jebol.


Agar hal ini tak terjadi, kamu bisa lakukan tips ini agar pengeluaran selama Ramadan tidak boros dan tetap terjaga.

1. Belanja Secukupnya

Agar lebih selektif melakukan pembelian, maka perlu dilakukan pilah-pilih daftar kebutuhan yang utama dan mendesak. Jangan sampai tergiur dengan barang murah, tapi tidak bermanfaat. Momen Lebaran yang biasanya dibanjiri dengan beli baju baru baru pun harus diwaspadai agar dompet tidak jebol.

“Kondisi ini tentu akan memicu kita untuk berburu kebutuhan tambahan. Jika hal demikian terjadi maka kita perlu selektif memilih penawaran tersebut, mana yang tentu menjadi prioritas kebutuhan dan mana yang dapat ditunda untuk dipenuhi di kemudian,” ujar Dosen Ekonomi UM Surabaya Fatkur Huda, dikutip dari detikedu, Jumat (15/3/2024).

2. Tentukan Bujet

Tidak kalah penting adalah menentukan bujet saat ingin membeli atau melakukan sesuatu. Sebabg dengan menentukan budget dan membatasi pembelian dalam satu waktu, maka dapat dengan mudah mengerem pengeluaran saat Ramadan.

Hal lainnya yang kerap kali terjadi di Bulan Ramadan adalah buka bersama yang terlalu sering. Sebaiknya perlu meminimalisir kegiatan tersebut dengan memprioritaskan untuk berbuka puasa di rumah agar lebih hemat.

3. Manfaatkan Promo & Diskon

Agar tidak banyak mengeluarkan uang, membandingkan harga satu barang dengan lainnya juga akan membantu lebih hemat saat belanja keperluan selama Ramadan. Memburu dan memanfaatkan promo serta diskon menjadi salah satu cara ampuh agar lebih berhemat dan untung banyak. Salah satunya dengan promo yang dihadirkan Bank Mega.

Bank MegaFoto: Dok. Bank Mega

Sebab dalam rangka menyambut bulan Ramadan, Bank Mega menghadirkan Semarak Ramadan dengan berbagai promo dan diskon menarik. Berlangsung mulai 1 Maret -30 April 2024, promo ini menghadirkan diskon hingga 50% dari berbagai merchant Bank Mega. Dapatkan promo untuk buka bersama, membeli kebutuhan puasa, belanja baju Lebaran, bahkan pesan tiket pesawat dengan menggunakan Kartu Kredit dan Kartu Debit Bank Mega.

Belum punya Kartu Kredit Bank Mega? Yuk apply kartu kredit sekarang juga!

(anl/ega)



Sumber : finance.detik.com

Tips Supaya Isi Dompet Nggak Kering Saat Mudik


Jakarta

Mudik Lebaran menjadi momen yang paling dinantikan setiap tahunnya. Dalam momen ini keluarga dan kerabat berkumpul bersama.

Namun, yang perlu diingat, pengeluaran berlebihan dan tak terduga justru terjadi. Untuk itu, perlu mengatur keuangan sebelum mudik Lebaran agar hemat dan aman. Berikut ini tips mengatur anggaran agar keuangan tetap terjaga selama mudik Lebaran:

1. Membuat Daftar Rincian Biaya

Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari mengatakan perlu mengetahui total pengeluaran selama mudik dan Lebaran. Dia pun mengingatkan untuk mengatur pengeluaran terlebih dahulu, mulai dari untuk kebutuhan sehari-hari, membayar utang jika punya, hingga untuk sedekah/zakat.


Kemudian, baru pendapatan tersebut dialokasikan untuk pengeluaran mudik Lebaran. Dia menyebut buatlah rincian pengeluaran selama mudik lebaran.

“Apa saja pengeluaran mudik dan lebaran? Ada transportasi, akomodasi, konsumsi, oleh oleh, perlengkapan ibadah, pakaian lebaran, rekreasi, THR orang tua dan keluarga, serta dana cadangan untuk jaga-jaga,” katanya saat dihubungi detikcom, Kamis (21/3/2024).

2. Cari Diskon Tiket atau Mudik Gratis

Apabila uang yang dimiliki tidak cukup atau mepet, Teja mengatakan perlu menekan biaya pada pengeluaran lain agar lebih hemat, misalnya biaya transportasi.

Anda bisa menyesuaikan kendaraan apa yang dipilih untuk mudik sesuai dengan anggaran. Alternatif lain, juga dapat mencari diskon tiket dan mendapat tiket atau mengikuti mudik gratis yang sering digelar pemerintah.

“Cari alternatif yang sesuai budget. Atau pulang bawa mobil gabung saudara lain ramai-ramai,” jelasnya.

Senada, Perencana Keuangan Andy Nugroho menyebut biaya transportasi dapat terlihat dari jauh-jauh hari. Dengan begitu, Anda dapat membuat besaran pengeluaran yang akan dibuat dan disesuaikan dengan anggaran.

“Yang sudah bisa ditebak harganya itu semisal harga tiket moda transportasi yang kita pilih. Kalau naik kendaraan umum atau biaya bensin dan tol bila naik kendaraan pribadi,” katanya saat dihubungi detikcom.

3. Menginap di Rumah Keluarga

Akomodasi menjadi salah satu hal yang penting selama mudik Lebaran. Terkadang, biaya hotel atau penginapan membutuhkan anggaran yang besar. Apalagi jika menginap dengan jangka waktu lebih lama.

Untuk itu, Teja menyarankan agar menginap di rumah kerabat atau orang tua agar tidak menambah biaya pengeluaran.

“Nggak usah di hotel. Di rumah orang tua aja biar gratis,” jelasnya.

4. Cari Destinasi Wisata yang Murah

Biasanya, libur Lebaran tidak lupa untuk mengunjungi destinasi wisata di kampung halaman. Saat Lebaran, harga tiket masuk dapat melonjak daripada hari biasanya.

Untuk itu, Andy menyebut dapat membuat estimasi anggaran sedari awal. Apabila dana terbatas, dia bilang lebih baik tidak usah mengunjungi tempat-tempat wisata.

“Untuk budget jalan-jalan dan silaturahmi di kampung halaman, bila dana kita terbatas maka sebaiknya buat prioritas siapa saja yang akan kita datangi, atau skip datang tempat-tempat wisata,” katanya.

Senada, Tejasari menyebut dapat mencari destinasi wisata yang gratis atau melihat pemandangan, seperti pantai.

Selain itu, untuk konsumsinya dapat membawa bekal sendiri. Dengan begitu, biaya pengeluaran dapat diminimalisir.

“Rekreasi kalau budget mepet cari yang gratisan lihat-lihat pemandangan. Konsumsi kalau bisa masak aja nggak usah banyak-banyak kulineran. Sesuai budget aja,” jelasnya.

(hns/hns)



Sumber : finance.detik.com

8 Tips Mengatur Keuangan untuk Pasangan yang Baru Menikah


Jakarta

Pernikahan adalah awal dari petualangan baru, dan satu hal yang perlu diperhatikan dengan serius adalah manajemen keuangan bersama. Pasangan yang baru menikah sering kali dihadapkan pada tantangan finansial yang membutuhkan kerja sama dan komunikasi yang baik.

Tak jarang, kondisi memaksa sepasang suami dan istri harus meminjam dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya, ke pinjaman online cepat cair, seperti Tunaiku, yang sudah berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Nah, berikut adalah beberapa tips keuangan yang dapat membantu pasangan menciptakan fondasi keuangan yang kuat untuk masa depan bersama.


1. Buatlah Anggaran Bersama

Setiap pasangan perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang pendapatan dan pengeluaran mereka. Dengan membuat anggaran bersama, pasangan dapat mengidentifikasi area-area di mana mereka dapat menghemat atau mengalokasikan lebih banyak sumber daya. Langkah ini membantu mencegah konflik dan memberikan gambaran yang jelas tentang keuangan keluarga.

2. Darurat Keuangan

Selalu penting untuk memiliki tabungan darurat. Pasangan dapat membuat target tabungan yang dapat dicapai bersama-sama, misalnya, setara dengan tiga hingga enam bulan biaya hidup. Hal ini memberikan perlindungan finansial jika terjadi kejadian tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis yang mendesak.

3. Bagi Tanggung Jawab Keuangan

Seiring waktu, pasangan dapat menentukan peran dan tanggung jawab masing-masing dalam manajemen keuangan. Mungkin salah satu dari mereka lebih ahli dalam investasi, sementara yang lainnya lebih terampil dalam mengelola anggaran sehari-hari. Kolaborasi dalam hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan meminimalkan potensi konflik.

4. Prioritaskan Utang

Banyak pasangan baru menikah membawa utang ke dalam pernikahan mereka. Mulailah dengan meninjau utang tersebut dan membuat rencana pembayaran yang teratur. Termasuk jika memiliki utang dari pinjaman online terpercaya, seperti Tunaiku. Menyelesaikan utang dapat memberikan kebebasan finansial dan menciptakan dasar keuangan yang lebih stabil.

5. Rencanakan Masa Depan Bersama

Pasangan harus memiliki visi yang jelas tentang tujuan keuangan jangka panjang mereka. Apakah itu pembelian rumah, pendidikan anak, atau pensiun, merencanakan bersama-sama membantu pasangan tetap fokus dan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut.

6. Asuransi

Melindungi diri dari risiko finansial dengan asuransi adalah langkah yang bijak. Asuransi jiwa, kesehatan, dan asuransi perlindungan pendapatan dapat memberikan ketenangan pikiran dan melindungi pasangan dari kemungkinan risiko tak terduga.

7. Investasi Bersama

Menginvestasikan uang bersama-sama dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun kekayaan. Pasangan dapat mencari nasihat profesional atau melakukan riset bersama untuk menemukan jenis investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka.

8. Komunikasi Terbuka

Komunikasi adalah kunci dalam manajemen keuangan bersama. Pasangan harus merasa nyaman untuk membahas kekhawatiran atau perubahan dalam situasi keuangan mereka. Pertemuan rutin untuk membahas perkembangan keuangan dapat membantu mencegah konflik.

Dengan mengimplementasikan tips keuangan ini, pasangan yang baru menikah dapat membentuk fondasi keuangan yang sehat dan kuat. Pemahaman, kerjasama, dan komitmen untuk mencapai tujuan keuangan bersama-sama akan membantu mereka menghadapi tantangan finansial dan meraih keberhasilan dalam perjalanan keuangan mereka sebagai pasangan yang bersatu.

(Content Promotion/Tunaiku)



Sumber : finance.detik.com