Tag Archives: academy

Awas Salah! Ini Cara Ngerem Motor Matic yang Benar di Turunan


Jakarta

Meski menjadi kendaraan populer di Indonesia, namun belum banyak pengendara yang tahu cara ngerem motor matic yang benar di turunan. Padahal, jika dilakukan asal-asalan, ada potensi kecelakaan.

Banyak yang menganggap, motor matic merupakan kendaraan sederhana yang cukup gas-rem saja untuk mengendarainya. Kendati demikian, faktanya, kita juga harus mengetahui cara ngerem motor matic yang benar di berbagai situasi, salah satunya saat turunan.

Demi menghindari risiko tak diinginkan ketika dalam perjalanan, berikut kami rangkum cara ngerem motor matic saat turunan.


Cara Ngerem Motor Matic di Turunan

– Jaga Kecepatan

Pertahankan kecepatan yang sesuai dengan batas yang telah ditetapkan. Jangan melebihi batas kecepatan dan selalu gunakan kecepatan stabil.

– Gunakan Kedua Rem

Saat mengerem motor, gunakan rem depan dan rem belakang secara bergantian atau bersamaan. Pengereman dengan kedua rem bisa mempercepat proses pengereman dan proses berhenti menjadi lebih stabil.

– Perhatikan Posisi Tubuh

Menurut Yamaha Riding Academy (YRA) Yogyakarta, saat mau mengerem, posisikan badan agak tegak, pandangan lurus ke depan lengan dan bahu dalam kondisi rileks dan genggaman tangan di stang motor juga rileks. Gunakan jari tangan ketika menarik tuas rem dengan kekuatan jari yang cukup.

– Gunakan Rem Depan di Jalanan Menurun

Ketika mengerem di jalanan menurun, tekan handle atau tuas rem depan. Pemilihan rem depan dapat menahan daya dorong motor ke depan. Saat melintasi jalanan menurun, daya dorong motor ke depan lebih besar. Jadi dibutuhkan rem depan untuk menahan laju motor.

Ketika dalam jalanan menurun panjang, hindari untuk mengerem secara terus menerus dalam waktu lama. Hal ini bisa membuat perangkat rem motor menjadi panas dan mengakibatkan kekuatan rem berkurang. Jika kamu merasakan kekuatan rem yang berkurang, sebaiknya berhenti sejenak untuk membiarkan suhu rem turun.

Kesalahan Ngerem Motor Matic

Melakukan rem ketika berkendara naik motor matic bukanlah hal yang sulit. Namun jika dilakukan dengan cara yang salah maka bisa meningkatkan potensi kecelakaan atau kerusakan pada rem. Berikut kesalahan yang sering terjadi ketika salah mengerem:

1. Hanya Pakai Satu Rem

Kesalahan pertama yang seringkali terjadi ketika mengerem saat mengendarai motor matic adalah hanya menggunakan satu rem. Hal ini bisa membuat laju kendaraan sulit dikendalikan serta rem menjadi cepat aus.

2. Rem Mendadak

Mengerem secara mendadak atau tiba-tiba bisa membuat roda terkunci dan motor pun tidak stabil. Selain itu, potensi kecelakaan pun meningkat.

3. Mengabaikan Kondisi Rem

Jangan abaikan kondisi rem. Sebab, rem yang aus atau rusak bisa membuat pengendara sulit mengendalikan laju motor.

4. Menghindari Penggunaan Rem Depan

Mungkin ada beberapa pengendara yang menghindari penggunaan rem depan karena khawatir roda depan akan terkunci. Padahal rem depan bisa memberi pengaruh lebih besar untuk memperlambat laju motor.

(sfn/lth)



Sumber : oto.detik.com

Laut Terdalam di Dunia: Misteri Challenger Deep


Jakarta

Tahukah detikers, manusia baru menjelajahi kurang dari 20% dasar laut di Bumi? Padahal, lautan menutupi lebih dari 70% permukaan planet ini. Dari sekian luasnya samudera, terdapat satu titik yang menjadi “jurang terdalam” di Bumi yang dijuluki Challenger Deep, merupakan bagian paling misterius dari Palung Mariana.

Challenger Deep terletak hampir 11 kilometer di bawah permukaan laut. Jika dibandingkan, kedalamannya melampaui ketinggian Gunung Everest jika dibalik. Meski penuh tekanan dan gelap gulita, penelitian menunjukkan ada kehidupan yang berlangsung di sana.


Bagaimana kisah penemuan Challenger Deep dan apa saja rahasia yang tersimpan di dalamnya? Yuk simak selengkapnya!

Apa Itu Challenger Deep?

Challenger Deep adalah titik terdalam di lautan dunia yang terletak di Palung Mariana, Samudera Pasifik barat. Kedalaman lokasi ini diperkirakan mencapai 10.984 hingga 10.994 meter.

Menurut Smithsonian Ocean, nama ini diambil dari kapal penelitian HMS Challenger tahun 1870-an. Kapal ini digunakan peneliti untuk melakukan survei laut, yang dalam sekaligus membuka jalan bagi penelitian oseanografi modern.

Kondisi Ekstrem di Dasar Laut

Gambaran kondisi Challenger Deep seperti gambaran kondisi dunia lain. Tekanan air di dalam sana lebih dari 1.000 kali lipat tekanan atmosfer di permukaan Bumi, cukup untuk menghancurkan baja. Suhu air berkisar antara 1°C-4°C, mendekati titik beku.

UNESCO Ocean Literacy menyebut bahwa cahaya Matahari sama sekali tidak mampu menembus kedalaman ini sehingga membuat lingkungan benar-benar gelap. Kawasan ini dikenal sebagai zona hadal, wilayah laut di bawah 6.000 meter hingga titik terdalam di samudra.

Kehidupan di Challenger Deep

Walaupun demikian ekstrem, nyatanya masih ditemukan kehidupan di Challenger Deep. Hasil penelitian Mariana Trench Environment and Ecology Research (MEER) Project pada 2025 menunujukkan bahwa terdapat mikroorganisme unik yang mampu bertahan dalam tekanan luar biasa kuatnya di sana tanpa cahaya. Selain itu, ikan snailfish (Pseudoliparis) tercatat hidup di kedalaman lebih dari 8.000 meter.

Temuan ini mencatat snailfish sebagai salah satu spesies ikan terdalam di dunia, menurut the Institute of Deep-sea Science and Engineering (IDSSE), Chinese Academy of Sciences.

Tidak hanya itu, Associated Press melaporkan bahwa beberapa ekspedisi juga menemukan cacing tubeworm dan moluska di laut dalam. Mereka memanfaatkan energi dari bahan organik yang jatuh ke dasar laut.

Kehidupan lain yang kerap dijumpai adalah amphipoda, sejenis udang kecil yang memiliki adaptasi luar biasa terhadap kondisi ekstrem. Kehidupan organisme-organisme ini menjadi bukti bahwa kehidupan mampu berlangsung bahkan di lingkungan yang tampak mustahil sekalipun.

Misteri Challenger Deep

Challenger Deep juga memiliki sejarah panjang eksplorasi manusia. Pada 1960, Jacques Piccard dan Don Walsh menjadi orang pertama yang mencapai dasar laut terdalam ini dengan kapal selam Trieste.

Lebih dari lima dekade kemudian, sutradara James Cameron menyusul dengan penyelaman solo pada 2012. Kini, seperti dicatat Smithsonian Ocean, kapal selam robotik modern digunakan untuk meneliti dasar laut.

Meski begitu, sebagian besar Challenger Deep masih belum tersentuh. Penelitian menegaskan bahwa setiap ekspedisi selalu membuka wawasan baru tentang kehidupan dan geologi laut dalam. Studi lanjutan dapat mengungkap misteri Challenger Deep.

(twu/twu)



Sumber : www.detik.com

3 Ilmuwan Peraih Hadiah Nobel Fisika 2025, Dari Negara Mana Saja?


Jakarta

The Nobel Prize umumkan tiga ilmuwan yang berhasil meraih penghargaan Nobel Fisika 2025, Selasa (7/10/2025) waktu setempat. Pengumuman ini dilakukan oleh The Royal Swedish Academy of Science atau Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia.

Dalam pengumuman resminya, penghargaan Nobel Fisika 2025 jatuh kepada para peneliti asal University of California, Amerika Serikat (AS). Ketiganya adalah John Clarke, Michael H Devoret, dan John M Martinis.

Para ilmuwan ini menemukan terowongan mekanika kuantum makroskopik dan kuantisasi energi dalam sirkuit listrik. Penemuan ini menjadi inovasi terbaru yang diungkap ilmuwan tentang fisika kuantum.


Profil Pemenang Hadiah Nobel Fisika 2025

Adapun profil pemenang hadiah Nobel Fisika 2025, yaitu:

1. John Clarke

Clarke lahir tahun 1942 di Cambridge, Inggris. Ia meraih gelar PhD tahun 1968 dari Universitas Cambridge, Inggris dan kini bekerja sebagai profesor di Universitas California, Berkeley, AS.

2. Michel H. Devoret

Devoret lahir tahun 1953 di Paris, Prancis. Ia berhasil menyelesaikan studi S3 dengan gelar PhD tahun 1982 dari Universitas Paris-Sud, Prancis.

Devoret menjadi satu-satunya dalam daftar ini yang bekerja sebagai profesor di Universitas Yale, New Haven, CT dan Universitas California, Santa Barbara, AS.

3. John M. Martinis

Martinis lahir pada 1958 dan meraih gelar PhD 1987 dari University of California, Berkeley, AS. Ia kembali kepada almamater dan bekerja sebagai profesor di University of California, Santa Barbara, AS.

Penelitian Terbaru Fisika Kuantum

Pada laman resminya, The Nobel Prize menjelaskan ada pertanyaan utama dalam ilmu fisika. Pertanyaan yang dimaksud adalah berapa ukuran maksimum agar suatu sistem dalam memberikan efek mekanika kuantum.

Pertanyaan itu kemudian coba dijawab oleh Clarke, Devoret, dan Martinis. Mereka melakukan eksperimen dengan rangkaian listrik. Pada eksperimen tersebut mereka mendemonstrasikan terowongan mekanika kuantum dengan tingkat energi dan sistem yang cukup besar.

Hasilnya, mekanika kuantum memungkin sebuah partikel bergerak lurus menembus penghalang. Proses ini disebut dengan “tunnelling” atau dalam bahasa Indonesia adalah proses melewati terowongan.

Bila dijelaskan secara sederhana, pada dasarnya sebuah benda akan memantul jika dilemparkan kepada penghalang atau tembok. Namun, dengan tingkat energi dan sistem yang cukup besar, ternyata sebuah benda bisa menembus penghalang/tembok tersebut.

Ketika sejumlah besar partikel terlibat, efek mekanika kuantum biasanya menjadi tidak signifikan. Eksperimen ketiga peraih Nobel Fisika menunjukkan bahwa sifat-sifat mekanika kuantum dapat diwujudkan dalam skala makroskopis (fenomena berskala besar yang bisa dilihat tanpa bantuan kaca pembesar).

Para pemenang akan meraih dana 11 juta Krona Swedia dibagi rata atau sekitar Rp 19,4 miliar (kurs 1 Krona Swedia=Rp 1.763,84).

Tentang Hadiah Nobel

The Nobel Prize atau pemberian Penghargaan/hadiah Nobel merupakan sebuah penghargaan yang diberikan setiap tahun kepada para ilmuwan yang telah melakukan penelitian luar biasa. Penghargaan ini merupakan wasiat dari penemu, pengusaha, dan pebisnis Alfred Nobel.

Dalam wasiatnya, ia menyatakan bahwa kekayaan yang ia miliki selama hidup akan digunakan untuk memberi penghargaan kepada “mereka yang selama satu tahun sebelumnya telah memberikan manfaat terbesar bagi umat manusia”.

Nobel Prize dibagikan kepada beberapa bidang, yakni fisika, kimia, fisiologi atau kedokteran, sastra, dan perdamaian. Hadiah Nobel pertama dianugerahkan pada 1901 dan diberikan pada Oktober pemenang baru diumumkan.

Di bidang Fisika, Nobel sudah dianugerahkan sebanyak 118 kali kepada 227 ilmuwan sejak 1901-2024. John Bardeen menjadi ilmuwan yang berhasil dianugerahi Hadiah Nobel Fisika sebanyak 2 kali pada 1956 dan 1972.

Kini, pada 2025, tiga ilmuwan yakni John Clarke, Michael H Devoret, dan John M Martinis menjadi peraih Hadiah Nobel Fisika dengan inovasi baru tentang fisika kuantum.

(det/faz)



Sumber : www.detik.com

Omar M Yaghi, Ilmuwan Keturunan Palestina Pemenang Nobel Kimia 2025



Jakarta

Perjalanan hidup Omar M Yaghi dapat dijadikan kisah inspiratif dalam ketekunan dan kecerdasan. Ilmuwan berdarah Palestina ini baru saja dinobatkan sebagai pemenang Hadiah Nobel Kimia 2025.

Ia diganjar penghargaan tersebut karena temuannya berupa teknologi memanen air langsung dari udara. Inovasinya disebut bisa menjadi solusi global atas krisis air bersih.


Dulu Pengungsi, Kini Disorot Dunia

Yaghi lahir di Amman, Yordania pada tahun 1965. Keluarganya dulu adalah pengungsi Palestina yang pindah ke sana usai perang Arab-Israel 1948.

Hidupnya di masa kecil jauh dari kata mudah. Ia harus berbagi kamar sempit bersama sembilan saudaranya dan hewan ternak di rumah tanpa listrik.

“Aku tumbuh dalam keluarga pengungsi. Aku berjalan sejauh tiga mil (4,8 km) setiap hari ke sekolah, pergi dan pulang. Aku mengalami masa-masa sulit,” kata Yaghi dikutip, dari laman Anadolu Ajansi.

Saat itu, air di lingkungannya sangat langka. Yaghi kecil bahkan harus bangun sebelum Matahari terbit hanya untuk membuka katup air yang hanya mengalir beberapa jam seminggu.

“Dulu, kami harus memikirkan setiap tetes air, karena itu sangat berharga,” ujarnya.

Walau masa kecilnya pahit, justru pengalaman itu yang menumbuhkan rasa ingin tahu mendalam terhadap kimia. Rasa penasaran tersebut membawanya pada penemuan besar yang menyentuh kehidupan jutaan orang.

Usia 10 Tahun Mulai Suka Kimia

Kecintaannya pada kimia dimulai sejak usia 10 tahun. Kala itu, ia menemukan model molekul di perpustakaan sekolah yang seharusnya tutup.

Berbekal semangat tinggi dan dukungan keluarganya, Yaghi dikirim ke Amerika Serikat pada usia 15 tahun untuk menempuh pendidikan. Ia datang ke New York dengan kemampuan bahasa Inggris yang minim, tapi semangatnya membara.

Menempuh pendidikan selama 10 tahun, akhirnya Yaghi berhasil meraih gelar sarjana dari State University of New York at Albany. Ia juga menyabet gelar doktor dari University of Illinois at Urbana-Champaign pada 1990.

Setelah itu, Yaghi berkarier sebagai peneliti di Harvard University (1990-1992). Ia lalu menjadi asisten profesor di Arizona State University pada 1998.

Karier akademiknya berlanjut di University of Michigan. Di sana ia menjadi profesor kimia pada 1999 hingga 2006. Yaghi akhirnya menjadi pengajar di University of California, Berkeley hingga kini.

Ilmuwan dengan 300+ Publikasi

Kini, Yaghi dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh di dunia. Ia telah menulis lebih dari 300 publikasi ilmiah.

Karya-karyanya telah dikutip lebih dari 250.000 kali. Tak hanya aktif mengajar, ia juga menjadi pendiri Berkeley Global Science Institute, serta co-director di Kavli Energy NanoSciences Institute dan Bakar Institute of Digital Materials for the Planet.

Yaghi juga merupakan anggota National Academy of Sciences Amerika Serikat dan German National Academy of Sciences Leopoldina.

Inovasi Yaghi: Menyulap Udara Jadi Air

Fokus penelitian Yaghi adalah merancang material kristalin baru berbasis senyawa logam dan organik. Inovasi tersebut mampu menyimpan energi, menangkap karbon, dan bahkan mengumpulkan air dari udara.

Yaghi membuat proyek Atoco Mission yang mengembangkan sistem dengan kemampuan memanen air bersih langsung dari atmosfer, bahkan di daerah paling kering di dunia.
Sembunyikan kutipan teks

Sebelum meraih penghargaan Nobel Kimia 2025, Yaghi juga telah meraih berbagai penghargaan bergengsi seperti Wolf Prize in Chemistry (2018), King Faisal International Prize in Science (2015), BBVA Foundation Frontiers of Knowledge Award (2017), Tang Prize, dan Balzan Prize (2024).

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

Hidup Lebih Produktif! Saatnya Belajar Bangun Kebiasaan Baik Bareng NF Academy



Jakarta

Membangun kebiasaan baik bukan hal yang instan. Banyak orang sudah mencoba berbagai cara untuk berubah, tapi tetap saja sulit untuk konsisten. Padahal, kebiasaan adalah pondasi utama dalam membentuk karakter dan menentukan arah hidup seseorang.

Kalau kamu merasa butuh dorongan atau panduan yang tepat untuk mulai membangun kebiasaan baik, kelas pelatihan softskill dari NF Academy bisa jadi langkah awal yang kamu butuhkan.

Di kelas ini, kamu akan belajar langsung bersama Adi Wahyu Adji, seorang life coach berpengalaman yang siap membantu kamu memahami cara mengubah kebiasaan buruk menjadi tindakan positif.


Terinspirasi dari riset populer “Atomic Habits”, kelas ini akan membahas strategi ilmiah dan praktis untuk menciptakan perubahan besar lewat langkah kecil. Lewat panduan dari Adi Wahyu Adji, kamu akan mendapatkan insight mendalam tentang bagaimana cara membangun karakter dari akarnya, serta bagaimana menjaga motivasi agar tetap konsisten menjalani kebiasaan baru.

Acara ini akan dilaksanakan pada:

  • Tanggal: 14 Oktober 2025 (19.30 – 21.30 WIB)
  • Lokasi: Online via Zoom

Kelas ini mengajak siapapun dan terbuka untuk mahasiswa, profesional muda, ataupun kamu yang sedang mencari cara untuk keluar dari kebiasaan buruk dan ingin jadi pribadi yang lebih baik.

Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk belajar dari pengalaman nyata dan metode yang sudah terbukti efektif.

Segera amankan tiketnya di detikevent sebelum penjualan ditutup pada 13 Oktober 2025 pukul 23.30 WIB. Saatnya mulai perubahan dari hal kecil dan wujudkan versi terbaik dari dirimu!

(nwk/nwk)



Sumber : www.detik.com

Sosok 3 Profesor Peraih Nobel Ekonomi 2025 dan Sumbangsih Pemikirannya


Jakarta

The Royal Swedish Academy of Sciences memberikan Penghargaan Sveriges Riksbank dalam Ilmu Ekonomi untuk Mengenang Alfred Nobel 2025 kepada Joel Mokyr, Philippe Aghion, dan Peter Howitt.

Mereka diberi penghargaan atas penjelasannya tentang pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh inovasi.

Hadiah diberikan dengan separuh penghargaan diberikan kepada Joel Mokyr dari Universitas Northwestern, Evanston, IL, AS, Sekolah Ekonomi Eitan Berglas, Universitas Tel Aviv, Israel atas identifikasi prasyarat pertumbuhan berkelanjutan melalui kemajuan teknologi.


Kemudian separuh penghargaan lainnya diberikan kepada Philippe Aghion dari College de France dan INSEAD, Paris, Prancis, Sekolah Ekonomi dan Ilmu Politik London, Inggris dan Peter Howitt dari Universitas Brown, Providence, RI, AS atas teori pertumbuhan berkelanjutan melalui destruksi kreatif.

Bagaimana Sumbangsih Ketiganya?

Joel Mokyr menggunakan sumber-sumber sejarah sebagai salah satu cara untuk mengungkap penyebab pertumbuhan berkelanjutan menjadi kenormalan baru. Ia menunjukkan agar inovasi dapat saling menggantikan dalam proses yang saling menghasilkan.

Berdasarkan pemaparan panitia Nobel dalam laman resminya, kita tidak hanya perlu tahu bahwa sesuatu berhasil, tetapi juga perlu memiliki penjelasan ilmiah tentang alasannya. Penjelasan ilmiah ini seringkali kurang sebelum revolusi industri, sehingga sulit untuk membangun berdasarkan penemuan dan inovasi baru. Mokyr juga menekankan pentingnya masyarakat terbuka terhadap ide-ide baru dan membiarkan perubahan.

Philippe Aghion dan Peter Howitt juga mempelajari mekanisme di balik pertumbuhan berkelanjutan. Dalam sebuah artikel dari 1992, mereka membangun model matematika untuk yang disebut sebagai destruksi kreatif, yakni ketika produk baru dan lebih baik memasuki pasar, perusahaan yang menjual produk lama akan merugi.

Inovasi tersebut merepresentasikan sesuatu yang baru dan karenanya kreatif. Namun, inovasi tersebut juga destruktif, karena perusahaan yang teknologinya sudah ketinggalan zaman akan kalah bersaing.

Dengan cara yang berbeda, para pemenang menunjukkan bagaimana destruksi kreatif menciptakan konflik yang harus dikelola secara konstruktif. Jika tidak, inovasi akan dihambat oleh perusahaan-perusahaan mapan dan kelompok-kelompok kepentingan yang berisiko dirugikan.

“Karya para pemenang menunjukkan pertumbuhan ekonomi tidak bisa dianggap remeh. Kita harus menegakkan mekanisme yang mendasari destruksi kreatif, agar kita tidak terjerumus ke dalam stagnasi,” ujar John Hassler, Ketua Komite untuk penghargaan di bidang ilmu ekonomi.

Profil Penerima Nobel Ekonomi 2025

Joel Mokyr

Joel Mokyr lahir pada 1946 di Leiden, Belanda. Ia meraih gelar doktor (PhD) pada 1974 dari Universitas Yale, New Haven, CT, AS.

Mokyr merupakan profesor di Universitas Northwestern, Evanston, IL, AS dan Sekolah Ekonomi Eitan Berglas, Universitas Tel Aviv, Israel.

Philippe Aghion

Philippe Aghion lahir pada 1956 di Paris, Prancis. Aghion meraih gelar doktor (PhD) pada 1987 dari Universitas Harvard, Cambridge, MA, AS.

Ia merupakan profesor di Collège de France dan INSEAD, Paris, Prancis dan Sekolah Ekonomi dan Ilmu Politik London, Inggris.

Peter Howitt

Peter Howitt lahir pada 1946 di Kanada. Ia mencapai gelar Doktor (PhD) pada 1973 dari Universitas Northwestern, Evanston, IL, AS.

Howitt merupakan profesor di Universitas Brown, Providence, RI, AS.

(nah/pal)



Sumber : www.detik.com

Ubah Ide Jadi Video Promosi Profesional Tanpa Ribet di Kelas Veo 3 NF Academy



Jakarta

Tren promosi bisnis kini bergerak ke arah visual yang serba cepat dan menarik. Di tengah persaingan konten yang makin padat, video menjadi media paling efektif untuk menarik perhatian audiens dalam hitungan detik.

Tapi tenang, kamu nggak perlu jadi ahli videografi untuk bisa bikin video promosi yang terlihat profesional. Dengan hadirnya teknologi AI Video Generator Veo 3 dari Google Gemini/Flow, proses pembuatan video kini bisa dilakukan hanya dengan menulis deskripsi singkat dan menghasilkan video sinematik siap tayang!

Buat kamu pelaku UMKM, content creator, atau digital marketer, kemampuan bikin video promosi secara instan dan menarik adalah skill penting yang bisa bantu meningkatkan visibilitas dan engagement produkmu. Kabar baiknya, semua itu bisa kamu pelajari langsung lewat kelas “Bikin Video Promosi Profesional Pakai AI Veo 3”.


Materi kelas lengkap termasuk pengenalan teknologi Veo 3 & Video AI, belajar teknik menulis prompt agar ide bisa otomatis berubah jadi video, hingga memahami pengaturan elemen visual seperti warna, pencahayaan, dan angle kamera.

Selain itu, kamu juga bakal belajar fitur image-to-video untuk mengubah gambar jadi video bergerak, menambahkan teks, efek, dan audio, supaya hasil akhir videomu terlihat lebih hidup dan profesional. Menariknya, semua proses ini bisa kamu lakukan tanpa kamera, tanpa editing rumit, cukup dari laptop atau smartphone!

Dengan mengikuti kelas ini, kamu nggak cuma bisa menghasilkan video promosi keren dari prompt buatanmu sendiri, tapi juga memahami workflow pembuatan video AI dari awal sampai akhir. Hasilnya bisa langsung kamu gunakan untuk konten sosial media, atau bahkan materi presentasi bisnis. Semua jadi lebih cepat, hemat, dan tentunya lebih kreatif.

Saatnya ubah ide jadi video sinematik yang memikat dengan bantuan AI. Kini kreativitas bukan lagi tentang seberapa canggih alatmu, tapi seberapa cepat kamu bisa beradaptasi dengan teknologi baru.

Yuk, upgrade skill kamu dan daftar kelasnya sekarang di detikevent!

(nwk/nwk)



Sumber : www.detik.com

Rancang Peta Hidupmu dan Raih Mimpi Lewat Pelatihan Softskill Bareng NF Academy



Jakarta

Di tengah kesibukan dan tekanan hidup yang semakin kompleks, banyak orang berjalan tanpa arah yang jelas. Terutama bagi mahasiswa dan profesional muda, langkah hidup seringkali hanya mengikuti arus tanpa perencanaan matang.

Untuk membantu kamu merancang masa depan dengan lebih terarah, hadir kelas Life Plan: Menyusun Peta Hidup 70 Tahun dan Daftar 100 Mimpi.

Kelas ini dirancang khusus untuk membantu peserta memahami arah hidup, mengenali potensi diri, hingga menyusun strategi praktis agar setiap langkah memiliki makna dan tujuan.


Selama dua jam penuh, peserta akan dibimbing untuk belajar cara membuat daftar 100 mimpi, menyusun prioritas hidup dengan metode simulasi bejana dan batu, serta memahami pentingnya perencanaan jangka pendek dan panjang.

Kelas ini akan diselenggarakan secara online melalui Zoom pada Selasa, 27 November 2025, pukul 19.30-21.30 WIB.

Materi pelatihan akan berupa insight menyeluruh dari memahami pentingnya menata arah hidup, membuat perencanaan hidup yang terstruktur, hingga menyusun peta hidup pribadi secara langsung.

Kelas ini terbuka untuk siapa pun yang ingin hidup lebih terarah, baik kamu yang masih mahasiswa, profesional muda yang ingin menentukan arah karier, maupun siapa saja yang ingin menemukan makna dan tujuan hidup yang lebih jelas.

Melalui kelas ini, kamu akan belajar bahwa hidup yang direncanakan dengan baik bukan berarti kaku, tapi justru lebih fleksibel, bermakna, dan siap menghadapi setiap perubahan.

Saatnya berhenti berjalan tanpa arah, dan mulai menulis peta hidupmu sendiri bersama Kelas Life Plan. Beli tiketnya sekarang hanya di detikevent!

(nwk/nwk)



Sumber : www.detik.com

Beasiswa S2-S3 di China 2026 CAS-ANSO, Dapat Uang Saku hingga Rp 16 Juta



Jakarta

Beasiswa kuliah S2 dan S3 di China 2026 dibuka melalui CAS-ANSO Scholarship (Degree Program). Pendaftaran berlangsung mulai 15 Oktober 2025 dan ditutup pada 31 Januari 2026.

Dikutip dari laman resminya, beasiswa gelar ini didukung oleh organisasi nirlaba The Alliance of National and International Science Organizations for the Belt and Road Regions (ANSO) dan salah satu pendirinya, Chinese Academy of Sciences (CAS). Beasiswa ini sebelumnya dikenal dengan nama ANSO Scholarship for Young Talents.

Kuota yang disediakan sebanyak 100-200 mahasiswa jenjang magister dan 300 mahasiswa program PhD. Penerima beasiswa dapat berkuliah di University of Science and Technology of China (USTC), the University of Chinese Academy of Sciences (UCAS), dan institut-institut Chinese Academy of Sciences (CAS) yang tersebar di berbagai lokasi di China.


Beasiswa ini memiliki subkategori yang dikhususkan untuk 40 mahasiswa PhD dari negara berkembang. Sepuluh kursi beasiswa diutamakan bagi mereka yang terlibat dalam riset terkait iklim. Mahasiswa dari negara Least Developed Countries (LDC) dan perempuan mendapat poin plus.

Beasiswa subkategori tersebut didanai bersama oleh CAS, ANSO, The World Academy of Sciences (TWAS), dan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Beasiswa S2-S3 di China 2026 CAS-ANSO

Penerima beasiswa akan mendapatkan:

  • Pembebasan dari uang kuliah
  • Uang saku 3.000 yuan (Rp 6,9 juta) per bulan untuk S2 dan 6.000-7.000 yuan (Rp13,9 juta-Rp 16,2 juta) per bulan untuk S3
  • Asuransi kesehatan
  • Pembebasan biaya pendaftaran
  • Biaya transportasi, tunjangan atau biaya penggantian, dari negara asal ke China
  • Uang visa/izin tinggal

Syarat Beasiswa Kuliah di China CAS-ANSO

  • Bukan Warga Negara China
  • Fasih berbahasa Inggris atau Mandarin
  • Pelamar program magister harus lahir setelah 1 Januari 1996
  • Pelamar program PhD harus lahir setelah 1 Januari 1991
  • Memenuhi syarat sebagai calon mahasiswa internasional USTC atau UCAS
  • Tidak boleh mengambil tugas lain selama masa beasiswa
  • Pelamar S2 tidak sedang menempuh pendidikan magister di universitas/institusi mana pun di China
  • Pelamar S3 tidak sedang menempuh pendidikan doktoral di universitas/institusi mana pun di China

Cara Daftar Beasiswa CAS-ANSO

Bagi pelamar USTC, cek pedoman pendaftaran pelamar pascasarjana, klik DI SINI

Bagi pelamar UCAS, cek panggilan mahasiswa internasional baru, klik DI SINI

Mendaftar di sistem penerimaan USTC atau UCAS sebelum batas waktu dengan ketentuan:

– Pilih Beasiswa CAS-ANSO pada saat melamar
– Jika memilih beasiswa subkategori PhD ANSO-CAS-TWAS/UNESCO, centang kotak yang menyatakannya

Klik link portal penerimaan salah satu kampus di bawah ini:

USTC: https://isa.ustc.edu.cn/xs/login_scho.asp

UCAS: https://is.ucas.ac.cn/

Informasi lebih lanjut tentang beasiswa kuliah di China ini dapat diakses melalui https://www.anso.org.cn/programmes/talent/scholarship/. Semoga bermanfaat, detikers!

(twu/pal)



Sumber : www.detik.com