Tag Archives: afrika utara

Daftar Negara di Afrika, Lengkap dengan Ibu Kota



Jakarta

Benua Afrika terdiri dari lebih dari 50 negara. Setiap negara memiliki ibu kota yang turut menjadi pusat pemerintahan, budaya, sekaligus simbol identitas bangsa.

Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saat ini terdapat 54 negara anggota PBB di Afrika. Di samping itu, terdapat entitas Western Sahara yang juga diakui sebagai negara anggota oleh Uni Afrika.


Daftar Negara di Afrika dan Ibu Kotanya

Berikut daftar negara di Afrika beserta ibu kotanya, yang dikelompokkan berdasarkan wilayah masing-masing.

Afrika Utara

  • Aljazair: Algiers
  • Mesir: Kairo
  • Libya: Tripoli
  • Mauritania: Nouakchott
  • Maroko: Rabat
  • Sudan: Khartoum
  • Tunisia: Tunis
  • Western Sahara: Laayoune/El Aaiún

Afrika Barat

  • Benin: Porto-Novo
  • Burkina Faso: Ouagadougou
  • Cabo Verde – Praia
  • Côte d’Ivoire (Pantai Gading): Yamoussoukro
  • Gambia: Banjul
  • Ghana: Accra
  • Guinea: Conakry
  • Guinea-Bissau: Bissau
  • Liberia: Monrovia
  • Mali: Bamako
  • Niger: Niamey
  • Nigeria: Abuja
  • Senegal: Dakar
  • Sierra Leone: Freetown
  • Togo: Lomé

Afrika Tengah

  • Angola: Luanda
  • Kamerun: Yaoundé
  • Republik Afrika Tengah: Bangui
  • Chad: N’Djamena
  • Republik Kongo: Brazzaville
  • Republik Demokratik Kongo: Kinshasa
  • Guinea Khatulistiwa: Malabo
  • Gabon: Libreville
  • São Tomé and Príncipe: São Tomé

Afrika Timur

  • Burundi: Gitega
  • Comoros: Moroni
  • Djibouti: Djibouti
  • Eritrea: Asmara
  • Ethiopia: Addis Ababa
  • Kenya: Nairobi
  • Madagaskar: Antananarivo
  • Malawi: Lilongwe
  • Mauritius: Port Louis
  • Mozambik: Maputo
  • Rwanda: Kigali
  • Seychelles: Victoria
  • Somalia: Mogadishu
  • Sudan Selatan: Juba
  • Tanzania: Dodoma
  • Uganda: Kampala

Afrika Selatan

  • Botswana: Gaborone
  • Eswatini: Mbabane/Lobamba
  • Lesotho: Maseru
  • Namibia: Windhoek
  • Afrika Selatan: Pretoria, Cape Town, dan Bloemfontein
  • Zambia: Lusaka
  • Zimbabwe: Harare

Itu dia daftar negara di Afrika beserta ibu kota negara masing-masing. Dengan 55 entitas negara yang terbagi dalam lima wilayah besar, Afrika menjadi salah satu benua dengan keberagaman geografis dan budaya yang menonjol di dunia. Semoga bermanfaat ya, detikers!

(twu/twu)



Sumber : www.detik.com

Kisah Jejak Purba dari 90.000 Tahun Lalu, Terawetkan di Pantai Maroko


Jakarta

Sekitar 90.000 tahun silam, sekelompok manusia purba pernah berjalan di pantai yang kini menjadi bagian wilayah Maroko. Siapa sangka, langkah kaki mereka meninggalkan jejak yang menjadi bukti kehidupan di zaman purba.

Pada 2022, peneliti menemukan 85 jejak kaki yang mengeras tersebut di Larache, pantai barat laut Maroko. Jejak manusia purba ini menjadi salah satu yang terawetkan dengan baik di dunia.


Jejak Kaki Anak-anak dan Orang Dewasa

Lokasi jejak kaki manusia purba di pantai Marako dari 90.000 tahun lalu.Lokasi jejak kaki manusia purba di pantai Marako dari 90.000 tahun lalu. Foto: Sedrati et al

Jejak-jejak kaki purba tersebut diperkirakan milik sekelompok hominin. Beberapa di antaranya yaitu seorang anak-anak usia 1-4 tahun dan anak-anak usia 4-8 tahun.

Masih di temuan jalur jejak kaki yang sama, ada juga jejak kaki remaja atau orang dewasa dengan perawakan kecil, orang dewasa dengan ukuran tubuh sedang, serta seorang dewasa yang tinggi. Peneliti memperkirakan, salah satu pejalan tersebut adalah laki-laki dengan tinggi 186 cm.

Mereka diperkirakan merupakan hominin tertua yang dikaitkan dengan Homo sapiens di Afrika Utara dan Mediterania Selatan.

Jejak Sosial Manusia Purba

Arah jejak yang berpola dari darat ke laut menggambarkan aktivitas sosial mereka. Penelti memperkirakan, mereka berjalan bersama untuk mencari makanan dan kerang-kerangan.

“Mereka mungkin nelayan atau pengumpul makanan,” kata kurator situs Lixus Larache, Anass Sedrati, melansir AFP.

Keajaiban Alam Terancam Waktu

Jejak kaki tersebut bertahan karena faktor keberuntungan geologis. Lapisan pasir pantai diperkirakan cepat mengeras dan tertutup sedimen lain, lalu terlindung dari abrasi laut selama puluhan ribu tahun. Hasil penanggalan dengan teknik Optically Stimulated Luminescence (OSL) mengkonfirmasi usianya sekitar 90.300 ± 7.600 tahun.

Meski berhasil bertahan hampir 100 milenium, situs ini kini menghadapi ancaman serius. Erosi dan abrasi kian menggerus platform karang tempat jejak itu berada. Peneliti memperingatkan pentingnya perlindungan segera supaya jejak hominin di Afrika Utara tersebut tidak hilang ditelan laut.

Hasil studi Mouncef Sedrati dan rekan-rekan berjudul A Late Pleistocene hominin footprint site on the North African coast of Morocco ini dipublikasi di jurnal Scientific Reports, 23 Januari 2024.

(twu/twu)



Sumber : www.detik.com

Sosok Panglima Perang Islam yang Berhasil Taklukan Andalusia



Jakarta

Thariq bin Ziyad adalah salah satu panglima perang Islam yang paling tersohor pada masanya. Bahkan, namanya diabadikan sebagai nama selat yang memisahkan Maroko dan Spanyol (Selat Gibraltar dalam bahasa Spanyol).

Mengutip buku Para Panglima Perang Islam susunan Rizem Aizid, Thariq termasuk panglima terkuat Islam. Ia berasal dari Kerajaan Umawiyah atau Bani Umayyah dan dikenal sebagai penakluk Andalusia.

Nama lengkapnya adalah Thariq bin Abdullah bin Wanamu Az-Zanati. Ada juga yang menyebut namanya Thariq bin Ziyad bin Abdullah bin Wwalghu bin Warfajum bin Nabarghasan bin Walhas bin Yatufat bin Nafzaw.


Thariq bin Ziyad lahir pada 50 H atau 670 M di Khenchela, Aljazair dari kabilah Nafzah. Pendapat lain mengatakan Thariq berasal dari kabilah Barbar yang tinggal di Maroko. Ada juga yang menyebut Thariq keturunan Bani Hamdan di Persia hingga bangsa Vandals.

Meski demikian, Thariq bin Ziyad bukan berasal dari Arab Saudi. Namanya dikenal sebagai panglima perang Islam pada masa Kekhalifahan Umayyah.

Thariq bin Ziyad memimpin perang ekspansi ke Andalusia, Spanyol. Pada ekspansi itu, Thariq tampil sebagai pahlawan Islam yang sukses menaklukan Andalusia.

Turut diceritakan dalam buku Peradaban Islam di Eropa dari Penaklukan Andalusia hingga Runtuhnya Kekhalifahan Umayyah oleh Ari Ghorir Atiq, penaklukan Andalus telah lama direncanakan dalam pemerintahan Islam. Musa bin Nushair lalu memerintahkan Thariq untuk berangkat ke Andalus.

Pada 711 M, Thariq menjadi pemimpin dalam penaklukan atas wilayah Al-Andalus. Ia beserta pasukannya mendarat di gunung yang disebut Jabal Thariq.

Sebelum peperangan bermula, Thariq memerintahkan pasukannya membakar kapal setelah pendaratan. Tujuannya agar tidak ada pilihan baginya dan pasukannya untuk mundur.

Setelahnya, Thariq berpidato di depan bala tentaranya. Pidato itu membuat pasukannya semakin semangat dan menggebu-gebu untuk menaklukan Andalusia.

Akhirnya, ia membagi para tentara menjadi beberapa kelompok dan menuju ke tempat yang telah ditentukan. Walau jumlah pasukannya kalah besar dengan musuh yang dihadapi, mereka yakin kemenangan berpihak pada mereka.

Strategi yang ia gunakan untuk penaklukan Andalusia cukup menarik. Thariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok yaitu pasukan pemanah yang berada di garda depan, pasukan berkuda yang bertugas menggempur musuh dari sayap kiri, pasukan pejalan kaki yang menyebrang dari sayap kanan dan pasukan yang dipimpin oleh Thariq.

Benar saja, peperangan itu dimenangkan oleh pasukan Thariq dan Andalus berhasil ditaklukan. Thariq bin Ziyad menorehkan sejarah monumental yang belum pernah terjadi di tanah Andalus maupun negeri-negeri Maghribi atau lima negara di Afrika Utara.

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com