Tag Archives: ai

Pengembangan AI Super Makin Mengerikan, Diminta Dihentikan


Jakarta

Ratusan tokoh termasuk ilmuwan pemenang Nobel, mantan pemimpin militer, seniman, dan keluarga kerajaan Inggris, menandatangani pernyataan yang menyerukan larangan atas karya yang dapat mengarah pada superintelijen, tahap kecerdasan buatan yang menurut mereka suatu hari nanti dapat menimbulkan ancaman bagi umat manusia.

Pernyataan tersebut mengusulkan larangan atas pengembangan superintelijen hingga ada konsensus ilmiah yang luas bahwa hal itu akan dilakukan dengan aman dan terkendali dan dukungan publik yang kuat.

Diorganisir peneliti AI yang prihatin dengan laju kemajuan teknologi yang cepat, pernyataan itu meraup lebih dari 800 tanda tangan. Para penandatangan termasuk peraih Nobel dan peneliti AI Geoffrey Hinton, Kepala Staf Gabungan Mike Mullen, rapper Will.i.am, mantan ajudan Gedung Putih Trump Steve Bannon dan Pangeran Harry dari Inggris dan istrinya, Meghan Markle.


Pernyataan itu menambah daftar seruan untuk perlambatan AI saat AI mengancam mengubah sebagian besar ekonomi dan budaya. OpenAI, Google, Meta, dan perusahaan teknologi lain menuangkan miliaran dolar ke model AI baru dan data center, sementara para pebisnis mencari cara menambahkan fitur AI ke berbagai macam produk dan layanan.

Beberapa peneliti AI percaya sistem AI berkembang cukup cepat sehingga segera akan mencapai kecerdasan umum buatan atau kemampuan melakukan tugas intelektual seperti manusia. Dari sana, peneliti dan eksekutif teknologi percaya yang terjadi selanjutnya mungkin adalah kecerdasan super, di mana model AI berkinerja lebih baik dari manusia terahli sekalipun.

Pernyataan itu adalah produk Future of Life Institute, kelompok nirlaba yang menangani risiko skala besar seperti nuklir, bioteknologi, dan AI. Di antara pendukung awalnya adalah Elon Musk, yang sekarang menjadi bagian dari perlombaan AI dengan startup xAI. Donatur terbesarnya baru-baru ini adalah Vitalik Buterin, salah satu pendiri blockchain Ethereum.

Direktur eksekutifnya, Anthony Aguirre, fisikawan di University of California, mengatakan perkembangan AI terjadi lebih cepat daripada yang dapat dipahami publik tentang apa yang sedang terjadi atau apa yang akan muncul selanjutnya.

“Pada tingkat tertentu, kita telah memilih jalur ini untuk kita oleh perusahaan dan pendiri AI dan sistem ekonomi yang mendorong mereka, tapi tidak ada yang benar-benar bertanya kepada hampir semua orang soal apakah ini yang kita inginkan?'” cetusnya.

“Cukup mengejutkan bagi saya bahwa ada lebih sedikit diskusi langsung tentang apakah kita menginginkan hal-hal ini? Apakah kita menginginkan sistem AI yang menggantikan manusia?'” katanya. “Ini agak diartikan sebagai: Ya, inilah arahnya, jadi kencangkan sabuk pengaman dan kita harus menghadapi konsekuensinya. Tapi saya rasa bukan seperti itu kenyataannya. Kita punya banyak pilihan tentang bagaimana kita mengembangkan teknologi, termasuk yang satu ini.”

Pernyataan itu tidak ditujukan pada satu organisasi atau pemerintah tertentu. Aguirre berharap pembahasan tentang bahaya AI tidak hanya mencakup perusahaan AI besar, tapi juga politisi di Amerika Serikat, China, dan di tempat lain.

“Ini bukan yang diinginkan publik. Mereka tidak ingin berlomba-lomba untuk ini,” katanya. Mungkin pada akhirnya perlu ada perjanjian internasional tentang AI canggih, seperti halnya untuk teknologi berpotensi berbahaya lainnya.

(fyk/fay)



Sumber : inet.detik.com

5 AI Buat Bantu Skripsi dan Penelitian, Tak Hanya Chat GPT dan Gemini!



Jakarta

Kehadiran artificial intelligence (AI) menjadi suatu hal yang tidak terbantahkan di dunia dengan arus informasi tinggi seperti saat ini. Kini, AI digunakan di berbagai bidang termasuk dunia pendidikan dan penelitian.

Bahkan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mulai membekali AI sebagai mata pelajaran pilihan di jenjang SD, SMP, dan SMA. Chat GPT dan Gemini AI menjadi tools (alat) AI yang paling banyak digunakan.

Namun, untuk bidang penelitian atau bahkan penulisan skripsi dan tugas akhir lainnya, banyak AI khusus yang bisa detikers gunakan. Dikutip dari arsip detikEdu dan University of Northampton Inggris, Selasa (21/10/2025) berikut 5 diantaranya.


5 AI Buat Bantu Skripsi dan Penelitian

1. Mind the Graph

AI untuk membantu riset penelitian dalam hal grafis adalah Mind the Graph. Tools ini bisa untuk membuat poster, gambar, graphical abstract, hingga infografis bagi dokter dan researcher.

Meski demikian, mahasiswa atau peneliti perlu mengecek lagi bahan riset yang telah diulas atau diberikan oleh AI.

2. TurboScribe AI

TurboScribe AI bisa diakses secara gratis melalui tautan https://turboscribe.ai/. Tools ini bisa membantu peneliti dalam proses transkrip audio maupun video menjadi teks.

Pendaftaran cukup dilakukan menggunakan akun email dan pengguna akan mendapatkan tiga kali proses transkrip secara gratis. Pastikan sumber suara terdengar agar transkripsi semakin akurat.

3. Scholarcy

Scholarcy adalah AI yang bisa membantu peneliti dalam membuat highlight hingga literature review dengan akurat dan tidak bias.

4. Statista Research AI

Statista mengkompilasi statistik, laporan, dan informasi lain, baik dari studi milik peneliti itu sendiri maupun konten dari penelitian sejenis. Fitur AI Riset di Statista menawarkan metode alternatif untuk mencari dan mengakses informasi.

AI ini akan memberikan ringkasan hasil yang sangat informatif nagi pengguna. Pengguna juga dapat mencari dan mengambil hasil penelitian dari berbagai bahasa.

Dalam beberapa bahasa, hasil yang diperoleh mungkin terbatas, karena bahasa Inggris adalah bahasa utama yang digunakan dalam AI ini. Tools ini juga memberikan rekomenfasi kueri lanjutan atau konten terkurasi untuk membantu pengguna memperdalam riset dan menjelajahi topik terkait.

University of Northampton menyebutkan pengguna harus menggunakan prompt yang spesifik untuk menampilkan hasil yang relevan. Pertanyaan yang kurang tepat dapat menghasilkan hasil yang kurang bermanfaat.

Statista mengumpulkan data dari berbagai sumber, sehingga terdapat risiko menemukan data yang saling bertentangan. Pengguna harus mengevaluasi sumber secara kritis untuk memilih sumber yang paling sesuai dengan kueri mereka.

5. Writefull

Dalam hal penulisan, Writefull berguna sebagai AI yang mengoreksi naskah, panduan penulisan akademis, dan pemeriksaan bahasa. Menurut situs resminya, Writefull bekerja melalui big data dalam memberikan saran terkait pemilihan bahasa.

Itulah 5 AI yang bisa dimanfaatkan dalam penulisan skripsi dan penelitian. Semoga bermanfaat detikers!

(det/nwk)



Sumber : www.detik.com