Tag Archives: aki motor

Ini Pentingnya Melepas Kabel Aki saat Motor Ditinggal Mudik Lebaran


Jakarta

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, sebagian besar masyarakat Indonesia akan melakukan mudik. Ada yang memilih menggunakan pribadi, namun banyak juga yang mengandalkan transportasi umum untuk pulang ke kampung halaman.

Nah, bagi detikers yang mudik menggunakan transportasi umum dan meninggalkan sepeda motor di rumah, sebaiknya cek kembali sebelum berangkat. Pastikan motor dalam kondisi aman dan dikunci ganda untuk mengantisipasi motor dicuri.

Selain itu, pastikan juga melepas kabel aki dari sepeda motor. Kenapa hal tersebut harus dilakukan? Simak penjelasannya dalam artikel ini.


Pentingnya Melepas Kabel Aki Motor saat Ditinggal Mudik

Mengutip keterangan resmi Astra Honda Motor (AHM), alasan mengapa kabel aki motor harus dilepas saat ditinggal mudik adalah untuk menghindari aki soak.

Meski tidak digunakan selama berhari-hari, bukan berarti motor jadi awet. Hal ini justru bisa membuat aki tekor karena dipicu prinsip charge dan discharge pada aki.

Saat motor menyala maka ada proses pengisian daya aki. Begitupun sebaliknya, jika motor tidak dipakai dapat menyebabkan voltase berkurang.

Aki yang kabelnya tidak dicabut dan dibiarkan dalam waktu berhari-hari bisa mengalami soak karena baterai masih mengeluarkan sedikit muatan listrik saat terhubung dengan motor.

Jadi, lebih baik segera lepas kabel aki motor sebelum detikers berangkat ke kampung halaman. Langkah ini juga dilakukan agar aki motor tetap awet dan bekerja secara optimal ketika digunakan kembali.

Tanda-tanda Aki Motor Soak

Lantas, bagaimana kalau sudah terlanjur berangkat mudik dan tak sempat mencabut kabel aki motor? Jangan khawatir, setibanya di rumah nanti segera cek sepeda motor dan coba hidupkan.

Ada tanda-tanda aki motor sudah soak dan perlu diganti. Mengutip laman Suzuki, berikut penjelasannya:

1. Mesin sulit dihidupkan

Salah satu tanda yang paling umum adalah mesin motor sulit dihidupkan. Hal ini menunjukkan bahwa daya aki sudah menurun sehingga tidak sanggup untuk menyalakan mesin.

2. Starter Tidak Menyala

Selain itu, ketika motor distarter dan tidak ada reaksi apapun atau hanya terdengar bunyi ‘klik’, itu tandanya aki tidak lagi mampu menyediakan daya listrik yang cukup untuk mengoperasikan starter motor.

3. Cahaya Lampu Motor Meredup

Coba cek juga bagian lampu motor. Jika cahaya lampu mulai terlihat redup dan tidak seterang seperti biasanya, itu berarti aki motor sudah melemah karena tidak dipakai berhari-hari.

4. Suara Klakson Mengecil atau Tidak Nyaring

Ciri-ciri lain aki sudah soak ketika suara klakson menjadi kecil atau tidak senyaring seperti biasanya. Sebab, aki tidak berfungsi secara optimal sehingga tidak punya cukup daya untuk menghasilkan suara klakson yang kencang.

Itu dia cara mencegah aki motor soak saat ditinggal mudik. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Berapa Tegangan Aki Normal? Ini Cara Parawatan Aki Motor


Jakarta

Aki merupakan bagian penting untuk menyuplai kebutuhan listrik pada kendaraan, termasuk motor. Terlebih lagi untuk motor keluaran terbaru yang menggunakan sistem kelistrikan DC.

Aki memiliki peran penting untuk menghidupkan motor melalui starter. Oleh karena itu penting untuk menjaga kesehatan aki melalui cara perawatannya yang benar.

Selain itu penting untuk mengetahui tegangan normal pada aki untuk memastikan kondisi aki masih sehat atau tidak. Berikut informasi mengenai tegangan aki normal serta cara perawatannya supaya aki dapat berfungsi dengan baik dan lebih awet.

Tegangan Aki Normal

Untuk mengukur tegangan aki, diperlukan alat bernama voltmeter. Mengutip dari Honda Community (6/6/2024), cara mengukur tegangan aki:

  1. Dimulai dari membuka penutup aki pada motor agar dapat dilakukan pengukuran tegangan.
  2. Kemudian nyalakan voltmeter.
  3. Lalu, sambungkan kabel positif voltmeter ke terminal positif aki dan kabel negatif voltmeter ke terminal negatif aki.

Perhatikan angkanya, jika berada di antara 12,3-12,6 volt berarti aki motor sehat. Adapun informasi jika dalam keadaan mesin hidup, tegangan aki motor yang normal adalah 13,7-14,2 volt.


Apabila aki berada dibawah 12,3 volt saat motor mati, kemungkinan daya aki akan habis atau sering disebut aki tekor. Sementara jika angkanya berada diatas 14,7 volt saat motor menyala, artinya aki dalam kondisi overcharged. Ini ditandai dengan aki yang menggelembung dan timbul percikan api ketika digunakan. Keduanya sama-sama kondisi yang tidak bagus untuk aki.

Mengutip dari Batterystuff, berikut adalah tabel penjelasan daya aki motor 12 volt:

Tabel daya aki motor 12 volt.Tabel daya aki motor 12 volt. Foto: Najhan Zulfahmi/detikcom

Cara Merawat Aki Motor agar Tetap Sehat

Setelah mengetahui tegangan yang normal, berikut adalah beberapa cara merawat aki agar tahan lama:

1. Perhatikan Aksesoris Pada Motor

Penggunaan aksesoris motor seperti lampu, audio, dan lainnya secara berlebihan bisa saja mempengaruhi daya listrik pada aki dan membuat aki cepat soak atau berumur pendek.

2. Nyalakan Motor dengan Starter Manual jika Starter Elektrik Tidak Bisa

Starter manual (engkol) memang dirancang untuk keadaan darurat jika motor tidak bisa dinyalakan dengan starter elektrik.

3. Panaskan Motor Minimal 15 Menit Setiap Harinya

Seiring waktu, sel-sel di dalam aki dapat mati (kering). Untuk mencegah hal ini, nyalakan dan panaskan motor setidaknya selama 15 menit setiap hari.

Ingatlah untuk selalu menggunakan starter manual saat menyalakan motor dan hindari memaksa penggunaan starter elektrik jika motor sulit dinyalakan.

4. Matikan Lampu saat Akan Mematikan Motor

Pastikan lampu seperti headlamp atau lampu sign dalam kondisi mati jika akan mematikan motor. Hal ini bertujuan agar pada saat motor akan dinyalakan kembali, konsumsi aki yang dibutuhkan (beban aki) tidak terlalu besar.

5. Periksa Ketinggian Air dalam Aki

Pastikan cairan dalam aki tidak melebihi batas atas dan bawah yang ditandai. Jika cairan mendekati batas bawah, segera tambahkan air suling (H2O) ke dalam aki hingga hampir mencapai batas atas.

Walaupun cairan dalam aki adalah asam sulfat (H2SO4), selalu gunakan air suling (H2O) untuk mengisi ulang aki guna menjaga tingkat keasaman (pH) cairan dalam aki.

6. Periksa Kondisi Kedua Terminal Aki

Kencangkan baut pada sambungan terminal aki dan pastikan tidak ada kebocoran. Kebocoran aki sangat berbahaya karena asam sulfat (H2SO4) dapat menyebabkan korosi dan mudah terbakar.

Kelonggaran pada sambungan aki juga bisa menyebabkan kerak putih yang menghambat aliran listrik. Jika terdapat kerak putih, bersihkan dengan air panas dan sikat kawat.

7. Pastikan Kiprok Berfungsi Normal

Kiprok berfungsi sebagai regulator untuk menyuplai listrik ke dalam aki terutama pada tahap pengisian. Jika ada indikasi seperti lampu motor yang redup atau menyala tidak stabil, kemungkinan penyebabnya adalah kiprok yang mulai rusak dan perlu segera diganti.

Itu dia ulasan mengenai tegangan aki yang normal serta cara merawatnya sehingga aki dapat berfungsi normal dan lebih awet.

(khq/khq)



Sumber : oto.detik.com

Berapa Lama Charge Aki Motor? Segini Durasi dan Cara Isinya


Jakarta

Aki merupakan salah satu komponen penting dalam kendaraan. Saat ini aki terbagi menjadi dua jenis, yakni aki kering dan aki basah.

Salah satu keunggulan dari aki kering adalah lebih mudah dalam perawatannya atau sering disebut maintenance free (MF). Selain itu, aki kering juga bisa di-charge ulang.

Nah, banyak pengendara motor yang tak tahu kalau aki kering ternyata bisa di-charge. Lantas, nge-charge aki motor berapa lama? Simak durasi waktu pengisian dayanya dalam artikel ini.


Charge Aki Motor Berapa Lama?

Mengutip situs Planet Ban, normalnya aki motor memiliki tegangan antara 12,3 sampai 12,6 volt ketika mesin dalam keadaan mati. Saat mesin dinyalakan atau sedang dikendarai, tegangan akinya sekitar 13,7 hingga 14,2 volt.

Kalau voltase aki motor berada di bawah 12,3 volt, maka bisa dipastikan aki sudah mulai tekor. Hal tersebut menjadi pertanda jika aki perlu di-charge ulang.

Nah, waktu nge-charge aki motor bisa berbeda-beda. Hal itu tergantung dari kapasitas aki hingga jenis pengisian daya yang digunakan.

Jika menggunakan metode pengisian cepat, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi aki motor 12 volt sekitar 30 menit hingga 1 jam. Apabila kamu menggunakan alat charge normal, proses pengisian dayanya bisa memakan waktu lebih lama, yakni sekitar 5-10 jam.

Walau memakan waktu yang lama, tetapi lebih disarankan untuk menggunakan alat charge normal. Langkah ini dilakukan agar daya yang masuk ke aki dapat terisi secara maksimal sekaligus mencegah terjadinya overcharged.

Cara Charge Aki Kering Motor

Apabila aki kering sudah mulai habis atau tekor, sudah saatnya untuk melakukan charge ulang. Agar tidak salah dalam prosesnya, simak langkah-langkahnya di bawah ini:

  1. Lepas atau copot aki kering dari sepeda motor terlebih dahulu.
  2. Kemudian, tentukan pengisian daya yang cocok untuk aki kering. Langkah ini dapat mencegah overcharging pada aki kering.
  3. Setelah itu, hubungkan aki kering dengan alat charge khusus aki. Pastikan posisi polaritasnya sudah tepat, yakni dengan menghubungkan terminal positif ke positif dan negatif ke negatif.
  4. Sesuaikan pengaturan charge dengan jenis aki kering. Saat ini, sudah tersedia banyak alat charge aki yang bisa mendeteksi jumlah pengisian secara otomatis.
  5. Pastikan tempat saat mengecas aki berada di area terbuka dan tidak dekat dengan bahan-bahan yang mudah terbakar.
  6. Tunggu aki kering selesai di-charge. Pastikan kamu memperhatikan proses pengisian ulang aki kering agar tidak terlalu lama.
  7. Jika sudah, lepaskan charger dari aki kering.
  8. Terakhir, lakukan pengujian aki kering yang telah di-charge ulang, apakah berhasil atau gagal.

Jika aki kering berhasil di-charge ulang, maka kendaraan bisa dihidupkan kembali. Namun jika gagal, maka kendaraan masih sulit dinyalakan.

Meskipun nantinya kendaraan bisa menyala, tapi hal tersebut tak akan bertahan lama karena aki kering sebenarnya sudah tekor. Jika terjadi hal seperti itu, satu-satunya cara adalah dengan membeli aki kering baru di toko-toko.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Charge Aki

Mengutip laman Wahana Honda, aki kering yang sudah lemah atau tekor masih bisa di-charge ulang. Namun dengan catatan, aki kering masih dalam kondisi sehat atau normal. Lalu, teknik pengecasannya harus menggunakan charger khusus aki.

Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan charge aki kering, yaitu:

  • Selama sel-sel di dalam aki kering masih baik, maka aki bisa di-charge.
  • Aki dianjurkan di-charge karena setiap baterai (aki) pasti mengalami discharge. Discharge sendiri adalah berkurangnya tegangan aki ketika kendaraan tidak digunakan.
  • Apabila tegangan aki di bawah 12 volt maka dianjurkan untuk di-charge ulang.
  • Jika sel-sel aki kering masih dalam kondisi baik, biasanya setelah di-charge tekanan aki akan kembali normal.
  • Apabila kondisi aki tidak baik, meski bisa di-charge tetapi akan cepat tekor kembali.

Demikian penjelasan mengenai durasi charge aki kering sepeda motor. Semoga dapat membantu detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Kenapa Motor Tidak Bisa Digas? Ini 9 Penyebab dan Penanganannya


Jakarta

Sepeda motor normalnya akan melaju ketika digas. Namun motor dengan masalah tertentu, terkadang akan ngempos atau loyo saat digas. Bahkan terkadang mesin akan mati saat digas.

Simak artikel ini untuk mengetahui kenapa motor tidak bisa digas secara optimal, dan justru ngempos atau mesinnya mati saat digas.

Alasan Motor Tidak Bisa Digas

Ada beberapa kemungkinan motor loyo atau mati saat digas. Berikut ini beberapa alasan kenapa motor tidak bisa digas dan cara penanganannya, dikutip dari situs Astra Otoshop:


1. Busi Kotor atau Rusak

Busi berfungsi untuk menghasilkan percikan api dalam proses pembakaran di mesin. Jika busi sudah kotor atau rusak, maka proses pembakaran akan terganggu.

Jika busi tidak diganti, maka motor tidak akan berjalan baik saat digas. Bahkan mesin bisa mati saat digas secara mendadak. Untuk itu, pemeriksaan busi harus dilakukan berkala.

2. Aki Sudah Lemah atau Rusak

Aki digunakan sebagai sumber tenaga listrik pada motor, misalnya digunakan untuk sistem starter dan sistem injeksi. Jika arus listrik motor lemah atau tidak stabil, maka motor mungkin tidak mau melaju dengan baik saat digas.

Lakukan pemeriksaan berkala pada aki motor, dan pastikan sistem pengisiannya bekerja dengan baik. Ini sangat penting dilakukan agar mencegah motor mati mendadak. Jika aki sudah habis atau rusak, maka harus segera diganti baru.

3. Filter Udara Kotor

Pembakaran di mesin terjadi akibat bahan bakar, api, dan udara. Udara yang masuk ke mesin akan melalui filter atau saringan terlebih dahulu. Tetapi jika filternya kotor, maka akan menghambat aliran udara yang masuk ke mesin.

Hal tersebut akan membuat proses pembakaran tidak optimal. Udara yang kotor atau jumlahnya yang tidak cukup dapat menyebabkan motor brebet dan mati saat digas. Pastikan untuk membersihkan atau mengganti saringan udara secara berkala.

4. Tangki BBM Kotor

Tangki BBM juga sebaiknya selalu dicek dan dibersihkan untuk menjaga performa motor. Jika tangki bahan bakar kotor, maka bisa memunculkan endapan yang kemudian akan menghambat aliran bahan bakar ke mesin. Ketika alirannya terhambat, maka motor bisa brebet atau mati saat digas.

5. Oktan BBM Tidak Sesuai

Pemilihan jenis BBM juga harus disesuaikan dengan motor kamu. Belum tentu BBM beroktan tinggi lebih optimal dipakai di motormu. Begitu pula BBM oktan rendah jangan dipakai pada jenis kendaraan seperti motor sport. Sesuaikan dengan pabrikan untuk menjaga kinerja mesin.

6. Masalah Katup Mesin

Katup mesin bisa saja bermasalah. Hal ini bisa menyebabkan proses pembakaran tidak sempurna. Selanjutnya, mesin juga bisa mati saat digas. Lakukan servis katup mesin secara berkala untuk mengetahui masalah dan mengatasinya.

7. Sensor Injeksi Bermasalah

Pada motor injeksi, sensor injeksi digunakan untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke mesin. Ketika sensor injeksi bermasalah, maka aliran bahan bakar ke mesin tidak lancar.

Hal tersebut membuat motor tidak bisa digas dengan baik, bahkan bisa mati mendadak. Sensor yang sering bermasalah antara lain Sensor Throttle Position (TPS) dan Sensor Oksigen (O2 Sensor).

8. Injektor Tersumbat

Dalam sistem injeksi, injektor berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke mesin. Jika injektor tersumbat kotoran, maka aliran bahan bakar menjadi terhambat, dan menyebabkan motor terasa berat saat digas. Bagian ini harus dibersihkan secara berkala.

9. Jarang Diservis

Kemungkinan terakhir motor tidak bisa digas adalah karena jarang diservis. Pentingnya servis berkala adalah untuk memastikan seluruh komponen berfungsi dengan baik. Mekanik biasanya juga akan membersihkan komponen penting agar proses pembakaran berjalan baik.

Dengan mengetahui 9 alasan kenapa motor tidak bisa digas secara optimal tersebut, detikers bisa mencegahnya mulai sekarang. Untuk perawatan lebih mudah, kalian bisa langsung datang ke bengkel terpercaya agar dilakukan pengecekan dan pembersihan menyeluruh.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

Ini 8 Bagian Motor yang Harus Dicek Sebelum Berangkat Mudik


Jakarta

Masih banyak masyarakat yang memilih menggunakan sepeda motor saat mudik Lebaran. Alasannya agar bisa sampai di kampung halaman lebih cepat.

Sebelum mudik, ada sejumlah bagian motor yang harus dicek terlebih dulu. Tujuannya agar sepeda motor dalam kondisi optimal, sehingga kamu bisa melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman.

Lantas, apa saja bagian motor yang harus dicek sebelum mudik Lebaran? Simak penjelasannya dalam artikel ini.


Bagian Motor yang Harus Dicek Sebelum Mudik

Alangkah baiknya melakukan pengecekan sepeda motor sebelum berangkat mudik. Bawalah motor detikers ke bengkel resmi terdekat, kemudian minta mekanik untuk dilakukan servis berkala dan pengecekan seluruh komponen motor.

Dilansir situs Suzuki Indonesia, berikut sejumlah bagian motor yang harus dicek sebelum mudik:

1. Ban Motor

Bagian yang pertama adalah ban motor. Komponen ini sangat penting untuk dicek sebelum melakukan perjalanan mudik.

Pastikan tekanan udara ban masih normal, tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Kamu bisa mengikuti arahan di buku panduan mengenai tekanan udara ban normal.

Lalu, cek juga apakah ban masih dalam kondisi baik atau sudah aus dan berujung botak. Jika tak diganti, mengendarai motor dalam kondisi ban botak bisa memicu terjadinya selip akibat kurangnya daya cengkram ban.

2. Cek Oli Mesin

Oli mesin juga perlu dicek sebelum pergi mudik Lebaran. Apalagi jika detikers melakukan perjalanan jarak jauh, oli mesin wajib diganti dengan yang baru.

Oli mesin yang masih layak pakai biasanya memiliki tekstur cairan yang masih kental dan berwarna bening, lalu volumenya tidak berkurang sesuai standar yang ditentukan oleh pabrikan. Idealnya, penggantian oli mesin dilakukan setiap 3.000 kilometer atau per tiga bulan.

3. Lampu Motor

Komponen yang satu ini sering dianggap remeh saat siang hari, padahal fungsinya sangat penting di malam hari. Jika kamu berencana berangkat mudik dari sore, pastikan lampu motor seperti lampu depan, lampu sein, dan lampu belakang berfungsi dengan baik.

Terkadang, jalan raya di luar kota minim lampu penerangan. Kalau lampu depan detikers mati, tentu sangat berbahaya karena kamu tidak bisa melihat kondisi jalan di depan. Untuk itu, pastikan lampu motor bekerja optimal dan mampu memberikan cahaya yang terang.

4. Cek Aki

Komponen berikutnya yang wajib dicek adalah aki. Pastikan kondisinya tidak lemah atau soak, sehingga fungsi kelistrikan sepeda motor bekerja dengan baik, termasuk lampu, klakson, hingga start engine untuk menghidupkan mesin.

Ada beberapa cara untuk mengecek aki motor, seperti meraba permukaan body aki dan memastikan tidak menggembung. Kondisi itu mengindikasikan bahwa aki sudah mulai rusak.

Lalu, kamu juga bisa menggunakan voltmeter untuk memantau voltase aki motor. Dalam kondisi normal, aki motor berada di angka sekitar 12,4 volt.

5. CVT Motor

Pagi pemilik sepeda motor matic, penting juga untuk mengecek komponen CVT (Continuously Variable Transmission) sebelum berangkat mudik. CVT memiliki fungsi meneruskan putaran yang dihasilkan oleh mesin motor pada bagian roda, sehingga motor bisa berjalan dan digunakan berkendara.

Untuk memastikan CVT motor dalam kondisi baik, periksa bagian-bagian pada CVT, seperti roller, rumah roller (pulley), kampas kopling, hingga v-belt. Mintalah kepada mekanik bengkel untuk mengecek dan memastikan CVT dalam kondisi oke.

6. Rem Depan dan Rem Belakang

Rem depan dan rem belakang juga tak kalah penting fungsinya. Tanpa adanya rem, maka kamu tidak bisa memberhentikan sepeda motor dan sangat berisiko menyebabkan kecelakaan.

Pastikan bahwa sistem rem pada motor detikers berfungsi dengan baik dan tidak dalam kondisi aus. Cek juga bagian cakram dan kampas rem, jika sudah menipis maka sebaiknya segera diganti dengan yang baru demi keselamatan berkendara.

7. Suspensi Motor

Komponen ini berkaitan dengan kenyamanan berkendara di jalan raya. Selama menempuh perjalanan jauh, detikers mungkin akan melewati berbagai kondisi medan, mulai dari jalanan berlubang, berbatu, hingga bergelombang.

Apabila suspensi motor mulai mengalami kerusakan, kamu tidak akan nyaman saat melalui jalan yang berlubang. Alhasil, tangan dan badan akan lebih cepat pegal-pegal karena suspensi sudah tidak berfungsi optimal.

8. Busi Motor

Bagian motor terakhir yang perlu dicek adalah busi. Komponen ini sangat krusial karena dapat menghasilkan percikan api yang dibutuhkan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin motor.

Apabila busi motor sudah aus atau kotor, maka dapat mengurangi efisiensi pembakaran di dalam mesin. Akibatnya, mesin tidak dapat menghasilkan daya yang optimal sehingga performa mesin menurun.

Kamu bisa melakukan pengecekan busi sendiri di rumah. Jika elektroda atau bagian tengah busi sudah habis atau posisinya bertambah pendek, itu tandanya sudah harus mengganti busi dengan yang baru.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Ini Alasan Kabel Aki Harus Dilepas saat Motor Ditinggal Mudik Lebaran


Jakarta

Bagi detikers yang mudik Lebaran menggunakan transportasi umum dan meninggalkan sepeda motor di rumah, sebaiknya cek kembali motor kesayangan sebelum berangkat. Selain menempatkannya dalam posisi yang aman, pastikan kabel aki juga sudah dicabut.

Selama mudik, detikers mungkin akan meninggalkan sepeda motor selama beberapa hari. Agar aman, penting untuk mengunci ganda sepeda motor agar tidak dicuri. Tak lupa untuk memasang gembok cakram motor supaya lebih aman.

Selain itu, penting juga untuk melepas kabel aki motor sebelum berangkat mudik. Lantas, apa alasannya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.


Alasan Kabel Aki Harus Dilepas saat Motor Ditinggal Mudik

Dalam keterangan resmi Astra Honda Motor (AHM), alasan mengapa kabel aki harus dilepas saat motor ditinggal mudik adalah untuk menghindari aki soak.

Meski motor tidak digunakan selama berhari-hari, tapi bukan berarti aki jadi awet. Hal itu justru bisa membuat aki menjadi tekor karena dipicu prinsip charge dan discharge pada aki.

Ketika motor dihidupkan, maka terjadi proses pengisian daya aki. Begitupun sebaliknya, jika motor tidak dipakai maka bisa menyebabkan voltase berkurang.

Perlu diingat, aki yang kabelnya tidak dicabut dan dibiarkan dalam waktu berhari-hari bisa mengalami soak. Hal ini karena baterai masih mengeluarkan sedikit muatan listrik saat terhubung dengan motor.

Maka dari itu, sebaiknya lepas kabel aki motor sebelum kamu berangkat mudik. Cara ini juga dilakukan agar aki motor tetap awet dan berfungsi secara optimal saat motor digunakan kembali.

Bagaimana Jika Kabel Aki Motor Lupa Dicabut?

Apabila detikers lupa mencabut kabel aki motor setelah berangkat mudik, jangan panik dan khawatir. Setibanya nanti di rumah, segera mengecek sepeda motor dan cobalah untuk dinyalakan.

Apabila sepeda motor sulit dihidupkan, hal ini menandakan bahwa daya aki sudah menurun sehingga tidak sanggup untuk menghidupkan mesin. Selain itu, jika motor distarter dan tidak ada reaksi apa pun atau hanya terdengar bunyi “klik”, itu tandanya aki tidak mampu menyediakan daya listrik yang cukup untuk mengoperasikan starter motor.

Jika masih ragu, cobalah untuk mengecek tegangan aki motor. Biasanya, aki normal memiliki tegangan sekitar 12,3 volt sampai 12,6 volt saat mesin dalam keadaan mati. Apabila mesin dalam kondisi menyala dan dikendarai, tegangan aki berada di angka 13,7 volt sampai 14,2 volt.

Jika tegangan aki berada di bawah 12 volt saat motor dihidupkan, hal itu bisa menandakan jika aki sudah lemah dan sebaiknya diganti dengan yang baru.

Demikian alasan mengapa kabel aki harus dicabut saat motor ditinggal mudik Lebaran. Semoga tips ini bermanfaat!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Ini 8 Tanda-tanda Aki Motor Lemah, Sulit Menyala hingga Lampu Redup


Jakarta

Aki merupakan komponen penting dalam sepeda motor. Namun, seiring waktu aki bisa melemah atau soak akibat penggunaan.

Jika aki sudah lemah, detikers akan kesulitan untuk menyalakan motor karena tidak ada aliran listrik. Salah satu solusinya adalah dengan mengganti aki soak dengan yang baru.

Meski sudah diganti, detikers perlu tahu tanda-tanda aki motor sudah lemah, sehingga tak perlu khawatir motor tiba-tiba mati saat di jalan. Apa saja ciri-ciri aki motor sudah lemah? Simak dalam artikel ini.


Tanda-tanda Aki Motor Lemah

Ada sejumlah tanda-tanda aki motor sudah lemah sehingga perlu diganti dengan yang baru. Dilansir situs Suzuki Indonesia, berikut ciri-cirinya:

1. Motor Sulit Dihidupkan

Tanda-tanda yang pertama adalah mesin motor sulit dihidupkan. Hal ini umum dialami banyak pengendara, terutama pada sepeda motor yang tidak digunakan dalam waktu cukup lama, sehingga daya aki sudah menurun.

2. Reaksi Starter yang Minim

Untuk menghidupkan sepeda motor bisa menggunakan starter. Namun, jika aki sudah lemah maka mesin motor tidak akan hidup meski sudah menekan starter berkali-kali.

Selain itu, jika motor distarter dan terdengar bunyi “klik”, itu tandanya aki tidak mampu menyediakan daya listrik yang cukup untuk mengoperasikan starter motor.

3. Suara Klakson Lemah

Untuk mengetahui apakah aki motor sudah lemah atau belum, kamu bisa mengeceknya dari suara klakson. Jika suara klakson terdengar kecil atau tidak nyaring, hal itu menandakan jika aki sudah soak dan perlu segera diganti.

4. Tampilan Speedometer Hilang

Saat ini, banyak sepeda motor keluaran terbaru yang telah mengusung speedometer digital. Apabila tampilan speedometer tiba-tiba redup atau mengalami malfungsi, bisa jadi disebabkan oleh aki yang lemah.

Sebab, aki soak tidak dapat memberikan daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan komponen elektronik motor, salah satunya speedometer. Maka dari itu, saat aki lemah akan mempengaruhi fungsi speedometer.

5. Lampu Motor Redup

Pada umumnya, lampu motor akan mengeluarkan cahaya yang terang saat motor dinyalakan. Namun jika aki sudah lemah, hal itu membuat lampu motor menjadi redup karena aki tidak dapat menyuplai daya listrik yang cukup untuk penerangan.

6. Tegangan Aki Berkurang

Ciri-ciri selanjutnya adalah tegangan aki berkurang. Biasanya, aki normal memiliki tegangan sekitar 12,3 volt sampai 12,6 volt ketika mesin dalam keadaan mati. Apabila mesin dalam kondisi menyala dan dikendarai, tegangan aki berada di sekitar 13,7 volt sampai 14,2 volt.

Jika ragu aki masih bagus atau sudah lemah, cobalah mengecek tegangan aki. Apabila tegangan aki berada di bawah 12 volt saat motor dihidupkan, hal itu bisa menandakan jika aki sudah lemah.

7. Tarikan Motor Terasa Berat

Untuk motor injeksi, apabila tarikan motor terasa berat, tidak responsif, atau terasa pelan saat akselerasi, itu bisa menandakan kalau aki sudah lemah sehingga tidak dapat menyuplai daya listrik yang cukup.

8. Usia Aki Lebih dari 2 Tahun

Pada umumnya, masa pakai aki motor rata-rata adalah dua tahun atau lebih. Jika sudah memasuki usia tersebut, maka kemungkinan aki tidak berfungsi secara optimal sehingga mengalami soak. Meski begitu, hal ini juga dipengaruhi oleh kualitas aki, kondisi pemakaian, dan cara merawatnya.

Penyebab Aki Motor Cepat Rusak

Sebagai pemilik kendaraan, detikers juga perlu mengetahui apa penyebab aki motor cepat rusak. Mengutip laman Astra Otoshop, berikut sejumlah penyebabnya.

1. Overcharging

Overcharging merupakan kondisi saat aki motor terisi daya melebihi kapasitas maksimalnya. Hal itu menyebabkan overcharging yang meliputi penggunaan charger tidak sesuai atau rusak, kelistrikan motor bermasalah, dan modifikasi motor yang mengakibatkan fungsi aki terganggu.

Overcharging aki akan berdampak buruk pada aki motor, mulai dari mengurangi keawetan aki, membuat aki cepat tekor atau kehilangan voltase, serta bisa merusak komponen motor lainnya.

2. Undercharging

Selain itu, undercharging juga dapat memuat aki motor cepat rusak. Kondisi ini membuat aki tidak memiliki daya yang cukup untuk menjalankan motor dan akhirnya menjadi tekor.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya undercharging, seperti spul atau kiprok yang rusak, penggunaan charger tidak sesuai, atau terdapat masalah pada sistem kelistrikan di sepeda motor.

Dampak dari aki undercharging bisa menyebabkan performa motor tidak optimal, daya tahan aki menurun, dan memicu terjadinya kerusakan pada komponen motor lainnya.

3. Korosi dan Kontaminasi

Korosi dapat terjadi saat asam sulfat dalam aki bereaksi dengan udara atau bahan lain. Sementara itu, kontaminasi terjadi saat partikel kotoran atau zat asing masuk ke dalam aki motor. Kondisi ini dapat terjadi karena aki sudah tua, adanya kebocoran asam sulfat, atau kurang perawatan.

4. Penggunaan Aki yang Tidak Tepat

Aki yang digunakan secara tidak tepat juga bisa memperpendek usia pakai aki itu sendiri. Hal tersebut meliputi jarangnya melakukan perawatan aki atau penggunaan komponen motor yang membutuhkan daya listrik besar, tapi tidak dilakukan pengisian ulang yang cukup.

Itu dia delapan tanda-tanda aki motor lemah atau sudah soak. Semoga artikel ini bermanfaat!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com