Tag Archives: al ma

20 Ucapan Idul Adha 2025 yang Menyentuh Hati dan Penuh Doa Baik

Jakarta

Hari Raya Idul Adha adalah momen istimewa yang penuh makna bagi umat Islam di seluruh dunia. Kamu bisa merayakannya dengan mengirim ucapan Idul Adha yang menyentuh hati dan penuh doa baik untuk orang-orang tersayang.

Perayaan Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan kurban, tetapi juga meneladani keteguhan iman, ketaatan, dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT. Sejarahnya berakar dari kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan oleh Allah untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS.

Keduanya kemudian menerima perintah tersebut sebagai bentuk ketaatan yang mutlak dengan penuh keikhlasan dan tanpa ragu. Namun, saat hendak melaksanakan perintah itu, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor hewan, sebagai bentuk kasih sayang dan ujian yang telah berhasil dilalui.


Melalui peristiwa tersebut, Allah SWT mengajarkan kepada kita arti sesungguhnya dari pengorbanan dan ketulusan dalam menjalani perintah-Nya. Idul Adha hadir sebagai momentum untuk merefleksikan kembali nilai-nilai spiritual, memperkuat keimanan, dan berbagi kepada sesama.

Di hari spesial Idul Adha 2025 ini, berikan yang terbaik untuk keluarga dan teman-temanmu. Mulailah hari dengan mengirim ucapan Idul Adha 2025 yang penuh harapan baik di bawah ini.

Berikut adalah ucapan Idul Adha yang penuh doa baik :

1. Selamat Idul Adha. Semoga setiap tetes keikhlasan dan pengorbanan kita hari ini menjadi jalan menuju ridha-Nya. Semoga Allah lapangkan rezeki dan kuatkan iman kita di setiap langkah.

2. Idul Adha adalah kisah tentang hati yang rela dan jiwa yang tunduk. Semoga kita mampu belajar mencinta dengan ikhlas, memberi tanpa pamrih, dan berserah tanpa ragu.

3. Idul Adha mengajarkan kita bahwa keikhlasan adalah puncak tertinggi dari iman. Semoga setiap niat baik, amal salih, dan pengorbananmu diterima sebagai bentuk taqwa kepada Allah SWT

4. Selamat Idul Adha. Semoga setiap kurban yang kita niatkan menjadi bukti ketakwaan kepada Allah, sebagaimana firman-Nya: Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Ma’idah: 27)

5. Di hari yang suci ini, semoga Allah menerima setiap doa, amalan, dan kurban kita. Semoga hidupmu dipenuhi kedamaian, keluargamu dipenuhi cinta, dan rezekimu dilimpahkan berkah.

6. Di antara takbir yang menggetarkan langit, terselip harap agar hatimu dilapangkan, langkahmu dikuatkan, dan hidupmu dipenuhi ridha Tuhan.

7. Tak ada kurban yang sia-sia di sisi Allah. Setiap yang diserahkan karena-Nya akan kembali dalam bentuk kebaikan yang berlipat. Selamat Hari Raya Idul Adha, semoga Allah berkahi hidupmu dengan rahmat-Nya.

8. Semoga Idul Adha ini mengajarkan kita arti keikhlasan sejati. Allah berfirman: ‘Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.’ (QS. Al-Hajj: 37)

9. Selamat Hari Raya Idul Adha. Semoga kita mampu belajar dari keikhlasan Nabi Ibrahim dan ketaatan Nabi Ismail. Semoga Allah menjaga hatimu, menenangkan langkahmu, dan mengabulkan harapan-harapanmu.

10. Seperti Ismail yang ikhlas, seperti Ibrahim yang taat, semoga kita pun mampu menjadi hamba yang percaya, bahkan pada hal yang paling berat.

Ucapan Selamat Idul Adha :

11. Idul Adha adalah tentang memberi, merelakan, dan percaya bahwa setiap kebaikan akan kembali. Semoga hari ini membawa kebahagiaan yang tulus dan keberkahan yang tak putus.

12. Sebagaimana Nabi Ibrahim rela menyerahkan yang paling dicintai, semoga kita pun mampu meletakkan cinta kepada Allah di atas segalanya.

13. Idul Adha adalah tentang cinta yang tak tergantung balas, dan doa yang tak pernah putus. Semoga setiap pengorbananmu hari ini menjadi sebab datangnya keberkahan esok hari.

14. Semoga Allah terima setiap amal, luruskan niat kita, dan jadikan hari raya ini sebagai momentum memperkuat iman dan memperluas kasih sayang kepada sesama.

15. Saat sembelihan dilakukan dengan nama-Nya, semoga turut gugur segala ego, amarah, dan rasa yang tak perlu. Semoga hidupmu menjadi lebih lapang dan tenang.

16. Mari kita jadikan hari raya ini sebagai momen untuk memperkuat iman dan memperbanyak syukur. ‘Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri.’ (QS. Luqman: 12)

17. Semoga kurban hari ini menjadi jembatan menuju ampunan, dan doamu menjadi undangan untuk rahmat yang luas. Selamat Idul Adha, semoga Allah selalu menjaga keluargamu dalam cinta dan lindungan-Nya.

18. Idul Adha bukan sekadar tentang menyembelih hewan kurban, tapi juga tentang menyembelih hawa nafsu, ego, dan keakuan. Semoga Allah jadikan kita hamba yang lebih tunduk dan bersyukur

19. Semoga kurban yang kita niatkan menjadi jalan pulang bagi jiwa yang sempat jauh. Dan semoga Allah senantiasa menuntunmu menuju cahaya, meski jalan kadang sepi.

20. Di hari raya ini, semoga Allah mempertemukanmu dengan damai yang kamu cari, menjawab doa yang belum kamu ucapkan, dan menguatkan hatimu dalam setiap ujian.

(hst/hst)



Sumber : wolipop.detik.com

Kisah di Balik 5 Pedang Milik Rasulullah SAW, Salah Satunya Peninggalan Sang Ayah


Jakarta

Selain berdakwah, Rasulullah SAW semasa hidupnya juga mengikuti berbagai perang untuk melawan musuh-musuh Islam yang memeranginya dan para pengikutnya. Karenanya, ia memiliki sejumlah pedang yang digunakan sebagai senjata.

Menukil dari buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW tulisan Abdurrahman bin Abdul Karim, setidaknya ada beberapa pedang yang ia gunakan. Apa saja? Simak bahasannya berikut ini.

Kisah di Balik Pedang-pedang Rasulullah SAW

1. Pedang Dzulfikar

Pedang Dzulfikar atau Dzul Faqar cukup populer diketahui oleh muslim. Pedang ini diperoleh sang rasul dari harta rampasan Perang Badar. Menurut beberapa sumber, pedang Dzulfikar diberikan kepada Ali bin Abi Thalib, sehingga beliau dan keluarganya memiliki pedang tersebut.


Namun, pedang tersebut dikembalikan oleh Ali RA ketika Perang Uhud. Penamaan Dzulfikar sendiri berasal dari kata fiqar yang artinya pembedaan atau pembagian.

Dzulfikar merupakan pedang yang sangat tajam. Dijelaskan dalam buku Terperangkap di Dimensi Lain susunan Iyhan Samudera, pedang ini pernah digunakan Nabi Musa AS untuk membelah Laut Merah.

2. Pedang Hatf

Kedua ada pedang Hatf. Pedang ini diperoleh Nabi Muhammad SAW dari hasil rampasan Bani Qainaqa. Mulanya, pedang tersebut hasil buatan Nabi Daud AS yang diberi mukjizat melunakkan besi.

Nabi Daud AS sempat menggunakan pedang Hatf sebelum berakhir di tangan Rasulullah SAW. Kini, pedang Hatf disimpan di salah satu museum Istanbul, yaitu Museum Topkapi.

3. Pedang Al Qadib

Berbeda dengan pedang lainnya, pedang Al Qadib digunakan untuk pertahanan ketika bepergian. Jadi, pedang ini tidak digunakan untuk berperang.

Tak ada catatan sejarah yang menyebut Rasulullah SAW menggunakan pedang Al Qadib saat perang. Pedang disimpan di rumah Rasulullah SAW yang kemudian hanya digunakan oleh Khalifah Fatimid. Bentuk pedang ini tipis seperti tongkat dengan ukiran dari perak yang berbunyi kalimat syahadat.

4. Pedang Al Mikhdzam

Selanjutnya ada pedang Al Mikhdzam. Banyak perbedaan pendapat mengenai kepemilikan pendang Al Mikhdzam ini.

Sebagian mengatakan, pedang tersebut milik Rasulullah SAW yang diberikan kepada Ali bin Abi Thalib dan diteruskan kepada anak-anaknya. Pendapat lainnya menyebut pedang itu milik Ali RA sebagai hasil rampasan pada serangan yang ia pimpin di Syria.

5. Pedang Al Ma’tsur

Pedang Al Ma’tsur juga dikenal dengan nama Ma’tsur al-Fijar. Pedang milik Rasulullah SAW itu dimiliki sebelum beliau menerima wahyu pertama di Makkah.

Sebagai peninggalan dari ayahnya, dekat pegangan pedang tersebut ada tulisan Arab yang mengukir nama ayah Nabi Muhammad SAW, yaitu Abdullah bin Abdul Muthalib. Pedang Al Ma’tsur merupakan pedang yang menemaninya hijrah dari Makkah ke Madinah, sampai akhirnya dikumpulkan kembali bersama peralatan perang lain yang disimpan Ali bin Abi Thalib.

Wallahu ‘alam bishawab.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com