Tag Archives: all indonesia

Masuk Gerbang Indonesia Harus Pakai Aplikasi All Indonesia



Jakarta

Mulai 1 Oktober 2025, setiap penumpang internasional yang masuk Indonesia wajib mengisi aplikasi All Indonesia sebagai syarat perjalanan.

Seluruh penumpang pesawat/kapal yang masuk melalui bandara/pelabuhan internasional diharuskan mengisi formulir kedatangan (arrival card) secara digital melalui Aplikasi All Indonesia.


All Indonesia merupakan sebuah aplikasi digital terpadu yang mengintegrasikan layanan imigrasi, kepabeanan, karantina, dan kesehatan di pintu masuk internasional, baik di bandara maupun pelabuhan.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto menegaskan bahwa All Indonesia hadir sebagai jawaban atas meningkatnya arus lalu lintas penumpang di Indonesia.

“Ini bukan hanya kepentingan satu kementerian, melainkan bagian dari agenda pembangunan nasional untuk menciptakan pelayanan publik berkualitas dan keamanan perbatasan yang kuat,” ujar Agus.

Berdasarkan data keimigrasian, jumlah perlintasan penumpang meningkat signifikan dari 20 juta orang pada 2023 meningkat sekitar 20% menjadi 24 juta orang pada 2024, dan dari Januari hingga September 2025 sudah menyentuh 20 juta orang.

“Mudah-mudahan masih bersisa 3 bulan lagi, Ini akan melampaui daripada kedatangan warga negara asing, dan WNI kita yang akan melakukan perlintasan ke dalam Indonesia,” ujar Agus.

Agus menambahkan, bandara adalah etalase bangsa. Pengalaman pertama wisatawan mancanegara di pintu masuk akan membentuk citra Indonesia di mata dunia.

“Sistem deklarasi lintas batas yang modern, ramah, dan efisien adalah cermin sebuah bangsa yang besar dan percaya diri. Melalui digitalisasi, kita membongkar sekat birokrasi yang berbelit dan menghadirkan pelayanan optimal bagi masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan bahwa peluncuran All Indonesia merupakan tindak lanjut dari uji coba yang telah dilakukan di tiga bandara besar Soekarno-Hatta, Juanda, dan Ngurah Rai sejak Juli 2025.

“Selama dua bulan uji coba berjalan baik, dan hari ini kita resmikan All Indonesia. Tapi layanan publik sifatnya dinamis-harus terus diperbaiki dan disempurnakan. Karena seringkali impresi pertama wisatawan di bandara menjadi kesan terakhir yang mereka bawa pulang,” ujar AHY.

AHY juga menekankan pentingnya digitalisasi yang aman, dengan menjaga privasi dan keamanan data penumpang. Ia berterima kasih kepada Kementerian Komunikasi dan Digital yang memastikan aspek keamanan sistem ini berjalan baik.

Selain memperlancar perlintasan wisatawan mancanegara, AHY optimistis bahwa All Indonesia akan menjadi game changer bagi peningkatan arus investor, menarik talenta global, serta pertumbuhan pariwisata Indonesia.

“Tugas berikutnya adalah, bagaimana mengkampanyekan, mensosialisasikan ini, agar semakin banyak yang menggunakan, All Indonesia. Bahkan sebetulnya bisa dilakukan, dan disarankan untuk dilakukan di negara asal, the country of origin, bisa H-3, Ini lebih memudahkan dan ada sebuah seamless experience yang bisa kita rasakan,” ujarnya.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Kenapa Bisa Ada Macan Tutul dan Naga Jawa di Sanggabuana



Jakarta

Artikel terpopuler Rabu 1 Oktober 2025 masih seputar Gunung Sanggabuana yang menjadi saksi keberagaman hewan asli Indonesia yang merupakan kekayaan alam.
Wilayah hutan di Karawang, Jawa Barat ini menjadi rumah bagi 20 macan tutul yang tertangkap kamera dalam ekspedisi Tim Macan Tutul Kostrad TNI AD dan Sanggabuana Conservation Foundation (SCF).

Sebelumnya dalam ekspedisi tahun 2022, tim SCF dan Fakultas Biologi Universitas Nasional (Unas) menemukan naga Jawa di balik bebatuan aliran sungai di Gunung Sanggabuana. Xenodermus javanicus ini adalah ular ramping dengan panjang 50 cm yang penampilannya mirip naga.

Tentu ada alasan hewan eksotis tersebut hidup di gunung setinggi 1.300 mdpl ini. Apalagi, gunung yang tidak terlalu tinggi ini juga menjadi tempat tinggal satwa nyaris punah owa Jawa dan Elang Jawa seperti ditulis dalam akun Instagram gunungsanggabuana dari Sanggabuana Wildlife Ranger.


Keberadaan Gunung Sanggabuana dan hewan eksotis nyaris punah, sebetulnya kontras bagi Karawang yang merupakan sentra industri. Keberadaannya memungkinkan kabupaten ini masih punya kantong air dan oksigen di hutan hujan tropis untuk melanjutkan kehidupannya. Tentu dengan catatan, asal hutan Sanggabuana tetap lestari.

Situs Animalium BRIN menjelaskan, naga Jawa hidup di tempat bersih dan sejuk kurang lebih di ketinggian 1.000 mdpl. Ular ini hidup di balik bebatuan pinggir aliran sungai dengan airnya yang bening bebas polusi.

Naga Jawa ini seolah malu memperlihatkan dirinya, hingga memilih hidup sendiri di balik batu. Sedikit beda dengan naga Jawa, macan tutul adalah hewan yang sangat adaptif yang mampu hidup di hutan, padang rumput, pegunungan, dan gurun.

Selain mengenai satwa di Gunung Sanggabuana, artikel terpopuler lainnya adalah mengenai persiapan MotoGP Mandalika yang akan berlangsung akhir pekan ini.

Berikut daftar berita terpopuler lainnya:

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com