Tag Archives: allo bank

Stop Lakukan 5 Kesalahan Ini Jika Mau Lepas dari Jeratan Generasi Sandwich


Jakarta

Sandwich generation merupakan istilah yang kerap digunakan untuk mereka yang harus menanggung beban dalam membiayai orang tuanya, dirinya sendiri, dan juga anak-anaknya. Bagi mereka, bukan perkara mudah untuk bisa merdeka secara finansial.

Meski tidak semua orang mengeluh menjadi sandwich generation, namun sebagian besar orang cenderung ingin terbebas dari sandwich generation. Apalagi bagi mereka yang baru meniti karier, lulusan baru, hingga orang tua baru.

5 Kesalahan Keuangan:

1. Tidak Membuat Anggaran/Budgeting

Tidak membuat anggaran sebenarnya adalah salah satu kesalahan terbesar dalam manajemen keuangan. Hal ini merupakan yang paling sederhana namun paling sering diabaikan.


Buat kebiasaan baru dan mulai catat pengeluaran-pengeluaranmu, sampai sekecil apa pun seperti bayar parkir di minimarket, jajan makanan lewat aplikasi online, hingga top up e-wallet, dengan menggunakan aplikasi, software di komputer, atau secara manual di buku tulis, apapun cara yang paling nyaman.

Dengan mencatat pengeluaran, kamu bisa langsung mengidentifikasi kategori pengeluaran yang perlu kamu perhatikan. Setelah itu, buat budgeting dan pastikan setiap bulannya kamu tidak jauh melebihi angka yang sudah kamu tentukan.

Jika pengeluaran kamu sudah stick to the budget, pasti akan lebih mudah untuk menyisihkan uang untuk ditabung.

2. Mengabaikan Dana Darurat

Memang, bukan sesuatu yang mudah untuk menyiapkan dana darurat, apalagi kalau pengeluaran tidak diatur. Tapi dana darurat itu penting banget! Simpanan uang ini lah yang akan melindungi dari berbagai kejadian yang tak terduga.

Misalnya kehilangan pekerjaan tetap, gadget atau alat elektronik di rumah yang rusak, atau juga keadaan darurat medis. Dana darurat sendiri sebaiknya tidak boleh digabungkan dengan tabungan, karena sifatnya adalah pendukung keadaan darurat.

Saat keadaan keuangan sudah stabil, coba perlahan sisihkan uang untuk dana darurat. Idealnya jumlah dana darurat adalah 1 tahun pendapatan, namun jika masih terasa berat, kamu bisa mulai perlahan dari tiga bulan pendapatan sampai enam bulan pendapatan.

Selain itu, coba juga untuk menyimpan dana darurat di instrumen keuangan yang bisa memberikan bunga namun dengan minim risiko, tapi pastikan juga dana bisa ditarik kapan saja karena dana darurat harus bisa ditarik secara mendadak.

3. Tidak Merencanakan Masa Depan

Motto YOLO (You Only Live Once) memang bagus untuk mereka yang ingin berpetualang dan mencoba banyak kesempatan. Namun demikian, hal ini tidak untuk urusan keuangan.

Sama halnya dengan membuat anggaran, merencanakan masa depan juga penting. Memproyeksikan keinginan baik jangka pendek, menengah, dan panjang dapat membantu untuk lebih memprioritaskan anggaran-anggaran bulananmu.

Dari hal kecil seperti ganti gadget, sampai hal yang besar seperti membeli rumah, pendidikan anak-anak, dan merencanakan pensiun. Tanpa rencana keuangan yang jelas, kamu akan kebingungan dan ragu untuk mengambil langkah yang tepat saat keadaan keuangan kamu sudah stabil. Ambil waktu untuk menetapkan tujuan keuanganmu dan buat rencana untuk mencapainya.

4. Pengelolaan Utang yang Tidak Baik

Hutang beragam bentuknya, namun yang paling sering ditemui adalah hutang kepada bank melalui kartu kredit. Penggunaan kartu kredit yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan tagihan yang menggunung karena bunga yang tinggi.

Saat pengeluaran bulanan sudah stabil, upayakan untuk membayar tagihan kartu kredit secara penuh setiap bulan dan hindari mengambil hutang tambahan kecuali benar-benar diperlukan. Prioritaskan pelunasan hutang untuk menghindari siklus hutang yang berkepanjangan. Untuk mengambil keputusan keuangan yang ‘lebih serius’, pastikan utang-utangmu sudah terlunasi.

5. Tidak Berinvestasi

Mungkin sebagian orang berpikir, investasi itu hanyalah untuk mereka yang paham akan saham, reksa dana, dan instrumen-instrumen lainnya. Namun sebenarnya, ada cara sederhana untuk berinvestasi.

Jika kondisi keuangan sudah stabil, kamu bisa mulai mempertimbangkan langkah-langkah sederhana yang dapat membantu keuangan ‘bertumbuh’ seiring waktu melalui investasi. Bisa dengan membuka deposito atau sejenisnya, yang bisa memberikanmu bunga yang cukup signifikan.

Dalam mengelola keuangan, penting untuk menghindari kesalahan-kesalahan di atas agar tabungan tetap aman dan berkelanjutan. Dengan memperbaiki kebiasaan keuangan, perlahan tapi pasti, kamu dapat mencapai kestabilan keuangan dalam jangka panjang.

Jangan mewariskan hutang atau beban ke anak cucu, wariskanlah good financial habit! Bye, sandwich generation, Hello financial freedom!

(shc/ara)



Sumber : finance.detik.com

Belum Punya Dana Darurat? Ini 5 Tips Kumpulkan Uang buat Jaga-jaga


Jakarta

Dana darurat merupakan dana yang disiapkan untuk dapat digunakan dalam keadaan darurat. Simpanan ini berperan penting sebagai perlindungan dari berbagai kejadian yang tak terduga di masa mendatang.

Dana darurat sebaiknya tidak boleh digabungkan dengan tabungan, karena sifatnya adalah pendukung keadaan darurat. Menyiapkan dana darurat memang bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi kalau pengeluaran tidak diatur.

Tips Kumpulkan Dana Darurat:


1. Tentukan Tujuan Utama Memiliki Dana Darurat

– Menetapkan jumlah dana darurat yang dibutuhkan
– Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah dana darurat

2. Rencana Pengeluaran dan Penghematan

– Membuat daftar pengeluaran bulanan
– Mengidentifikasi area penghematan untuk mengalokasikan ke dana darurat

3. Pilih Metode Tabungan yang Tepat

– Memilih rekening tabungan atau investasi yang sesuai
– Keuntungan dan kerugian dari setiap opsi tabungan
– (Hyperlink to Allo Grow’s product & promo page)

4. Automatisasi Proses Menyisihkan Dana Darurat

– Menggunakan fitur otomatisasi dari bank atau aplikasi keuangan
– Atau menyisihkan jumlah yang pasti setiap bulannya

5. Review Secara Berkala

– Mengadaptasi rencana sesuai dengan perubahan kehidupan atau keuangan

Memiliki dana darurat adalah langkah penting dalam memastikan kestabilan keuangan kita dan dana darurat juga memberikan ketenangan pikiran dan keamanan finansial dalam menghadapi ketidakpastian masa depan.

Cobalah untuk perlahan sisihkan uang dana darurat. Idealnya, jumlah dana darurat adalah 1 tahun pendapatan, namun jika masih terasa berat, kamu bisa mulai perlahan dari 3 bulan pendapatan sampai 6 bulan pendapatan.

Jika setiap bulannya kamu sudah berhasil menyisihkan uang untuk dana darurat, dan masih ada uang yang bisa ditabung, pastikan kamu menabung di tempat yang minim risiko namun tinggi keuntungan. Selamat mencoba dan semoga beruntung!

(shc/ara)



Sumber : finance.detik.com

Awas THR Cuma Numpang Lewat! Ini 5 Tips Biar Duit Lebih Awet


Jakarta

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran menjadi salah satu momentum yang dinantikan banyak orang. Hal ini lantaran, setiap Lebaran masyarakat mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR).

Sebagian besar masyarakat memilih menggunakan THR untuk berbelanja baju, sepatu, hingga gadget baru. Namun demikian, kebiasaan yang impulsif ini terkadang membuat kantong jebol hingga THR akhirnya ludes, seolah hanya numpang lewat.

5 Tips Kelola THR:

1. Pahami Nilai dan Manfaat THR

THR merupakan pendapatan yang wajib diterima oleh seluruh tenaga kerja yang diberikan oleh pihak pemberi kerja menjelang hari raya keagamaan masing-masing pekerja.


THR ini di luar pendapatan wajib yang diterima oleh pekerja/buruh. THR saat hari raya juga bisa disebut bonus yang diberikan perusahaan kepada pekerja/buruh. Pemberian THR diatur dalam Permenaker Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

Dengan mengelola dan menyisihkan THR, uang tersebut dapat digunakan untuk tujuan keuangan jangka panjang seperti menabung untuk pendidikan anak, investasi, liburan ke luar negeri, atau ibadah umrah ke tanah suci.

Oleh karena itu, sangat penting untuk merencanakan penggunaan uang THR dengan bijak. Dengan konsiderasi jangka panjang ini, dapat mencegah uang THR habis karena belanja yang berlebihan.

2. Rencanakan Penggunaan THR

Salah satu cara jitu untuk mengelola THR dengan merencanakan penggunaannya secara rinci. Masyarakat bisa memulainya dengan membuat daftar kebutuhan dan prioritas pengeluaran.

Selain itu, masyarakat juga perlu menetapkan alokasi THR untuk kebutuhan dan tabungan jangka panjang. Menabung untuk jangka panjang ini tidak hanya bisa dilakukan dengan menyimpan uanh di rekening tabungan. Masyarakat bisa menanamkan uangnya pada instrumen investasi.

Masyarakat bisa mulai mempertimbangkan langkah-langkah sederhana yang dapat membantu keuangan ‘bertumbuh’ seiring waktu melalui investasi. Bisa dengan membuka deposito atau sejenisnya hingga saham, yang bisa memberikanmu bunga yang cukup signifikan.

3. Hindari Pengeluaran yang Impulsif

Berhati-hati lah terhadap godaan untuk menghabiskan THR secara impulsif. Meskipun disebut tunjangan hari raya, bukan berarti uang THR harus dihabiskan seluruhnya di hari Lebaran. Masyarakat membuat daftar prioritas dan mengelompokkan mana yang merupakan kebutuhan dan keinginan.

Selain itu, disarankan pula untuk menghindari pembelian yang tidak direncanakan atau tidak penting. Usahakan untuk berkomitmen terhadap daftar prioritas yang telah dibuat sebelumnya dan mengurangi untuk membeli hal-hal yang kurang prioritas.

4. Manfaatkan untuk Investasi atau Tabungan

Menggunakan sebagian dari THR untuk investasi jangka panjang atau tabungan darurat. Dengan menyisihkan sebagian THR untuk investasi, uang akan bertumbuh dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendesak di kemudian hari.

Hal ini bisa diwujudkan dengan membuat perencanaan yang matang, mulai dari instrumen yang paling cocok dengan portofolio, target uang yang terkumpul, hingga target penggunaannya.

Banyak instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan. Sebut saja beberap di antaranya yang tergolong aman dan punya risiko kecil yakni deposito atau sejenisnya, hingga reksadana pasar uang.

5. Buat Rencana Keuangan Jangka Panjang

Membuat rencana keuangan jangka panjang menjadi salah satu hal yang penting dilakukan, termasuk setelah menerima THR. Dengan perencanaan yang rinci, hal ini akan membantu masyarakat untuk mengalokasikan uangnya dengan tepat dan efisien. Dengan demikian, langkah impulsif pun bisa dikurangi.

Salah satu tips untuk memulai atau meningkatkan perencanaan keuangan pribadi ialah dengan banyak membaca dan belajar dari orang yang lebih ahli. Hal ini bisa membantu meningkatkan pemahaman kita sehingga bisa membuat perencanaan kita lebih matang.

Jangan anggap THR seperti uang kaget! Kelola THR dengan baik dan benar, sehingga dengan begitu kita bisa menjadi lebih siap secara finansial untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Ingat, tujuan kita adalah financial freedom, bukan financially doomed. Semoga membantu dan semoga THR-mu awet sampai akhir tahun!

(shc/ara)



Sumber : finance.detik.com