Tag Archives: aluminium foil

Apakah Aman Masak dengan Aluminium Foil? Ini Kata Pakar


Jakarta

Aluminium foil kerap dijadikan lapisan wadah atau penutup makanan sebelum dimasak. Menggunakannya bisa bikin hasil masakan berbeda, tetapi apakah aman untuk kesehatan?

Aluminium foil merupakan lembaran logam dengan ketebalan mulai dari 0,2 mm yang biasa digunakan untuk memasak dan menyimpan makanan.

Dalam hal masak, aluminium foil biasanya dipakai untuk membungkus makanan yang akan dipanggang atau dibakar. Sering juga dipakai sebagai lapisan loyang untuk kue yang akan dipanggang. Penggunaan aluminium foil ini diyakini mampu menjaga kelembaban bahan makanan selama proses memasak.


Sedangkan jika digunakan untuk menyimpan makanan, lembaran logam ini bisa menghalangi masuknya oksigen, cahaya, bau, dan kuman ke dalam makanan. Membuat kualitas makanan terjaga lebih lama.

Bahkan, aluminium foil juga berfungsi sebagai insulator yang menjaga suhu makanan agar tetap panas atau dingin.

Meskipun begitu, baru-baru ini rumor yang beredar menyebut bahwa memasak dengan aluminium foil bisa menimbulkan risiko. Pasalnya, tubuh bisa menyerap aluminium yang meresap ke dalam makanan saat dimasak.

Namun, apakah benar aluminium ini berisiko bahaya? Berikut penjelasannya seperti dilansir dari huffpost.com (05/11/2024).

1. Tingkat keamanan aluminium untuk masak

Keren! Aluminium Foil Ini Dirancang Maksimal untuk Memanggang UbiSecara umum, aluminium sebenarnya aman digunakan, asalkan digunakan pada suhu oven yang dianjurkan. Foto: Sora News 24

Darin Detwiler, ketua Program Keamanan Pangan Asosiasi Kesehatan Lingkungan Nasional di universitas Northeastern menyebut bahwa aluminium foil pada umumnya aman untuk digunakan dalam memasak pada suhu oven biasa.

Mesk demikian, aspek lainnya juga perlu dipertimbangkan.

Dalam salah satu penelitian yang disebut situs HuffPost, memasak makanan asam atau asin pada suhu tinggi bisa membuat aluminium larut ke dalam makanan.

David juga menjelaskan bahwa biasanya aluminium yang masuk ke dalam makanan berjumlah kecil. Namun, jika sering mengonsumsi makanan tersebut, asupan ini bisa berpotensi membahayakan kesehatan.

Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat mencatat bahwa aluminium dapat digunakan hingga suhu 204 derajat Celcius.

Untuk meminimalkan perpindahan aluminium ke masakan, ilmuwan pangan bernama Jessica Gavin menyarankan untuk menghindari masak atau menyimpan makanan asam atau asin dalam aluminium foil dalam jangka waktu lama. Sebab, hal ini bisa menimbulkan logam pada masakan dan lobang pada aluminium foil.

2. Kebanyakan orang konsumsi sedikit aluminium

Aluminium foilUmumnya orang-orang mengonsumsi aluminium dalam jumlah sedikit. Foto: Getty Images/iStockphoto/IngaNielsen

Penting untuk dipahami bahwa setiap orang biasanya hanya mengonsumsi sedikit aluminium setiap hari.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, rata-rata orang di negara tersebut hanya mengonsumsi antara 7 hingga 9 miligram aluminium setiap hari melalui makanan mereka.

Meskipun demikian, aluminium ini tidak akan keluar tubuh dengan cepat melalui feses dan urin.

Selain dari makanan, aluminium ini sebenarnya juga bisa berasal dari produk-produk, seperti kosmetik, obat-obatan, dan antiperspirant. Menghirup partikel tersuspensi di udara atau dari air minum.

Meskipun penggunaan sesekali memiliki risiko minimal, konsumsi jumlah tinggi telah dikaitkan dengan masalah kesehatan, terutama bagi mereka yang punya masalah ginjal.

Menurut ahli Sims, biasnya aluminium yang dipakai dalam oven dengan suhu di bawah 204 derajat Celcius masih aman. Namun, ketika dimasak dalam jangka waktu lama pada suhu sangat tinggi, migrasi aluminium ini berpotensi meningkat. Hal ini pun tidak disarankan oleh FDA.

Alternatif lain dari aluminium dapat dibaca pada halaman selanjutnya!

3. Alternatif aluminium yang lebih aman

Jika khawatir aluminium akan meresap ke dalam makanan saat dimakan, kamu bisa beralih ke bahan lainnya.

Menurut Sims, jika perlu memanggang pada suhu 204 derajat Celcius, lebih baik gunakan loyang yang tahan terhadap suhu tersebut.

Alternatif lainnya yaitu dengan menggunakan wadah kaca yang umumnya tidak reaktif atau tidak akan meleburkan bahan kimia atau zat lain ke dalam makanan yang dimasak.

Namun, perlu diingat, selama tidak memasak makanan asin atau asam pada suhu tinggi, memasak dengan aluminium foil tidak terlalu berisiko untuk kesehatan.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Apakah Aluminium Foil Aman Dipakai Lebih dari Sekali?


Jakarta

Aluminium foil serbaguna karena bisa dipakai untuk membungkus makanan atau mencegah makanan terkontaminasi. Namun, apakah aluminium boleh dipakai berulang?

Aluminium foil merupakan lembaran tipis logam aluminium yang sering digunakan dalam memasak. Fungsinya mulai dari membungkus makanan, menjaga kelembaban dan panas, serta membantu proses pematangan lebih cepat.

Aluminium foil juga dapat digunakan untuk melapisi loyang, mencegah makanan menempel, dan menjaga makanan tetap hangat atau dingin.


Meskipun memiliki banyak manfaat, tetapi ada hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan aluminium foil untuk memasak. Termasuk apakah aluminium foil itu bisa dipakai ulang atau tidak.

Melansir realsimple.com (27/02/2025), berikut penjelasan apakah aluminium foil boleh dipakai ulang atau tidak.

1. Apakah boleh menggunakan kembali aluminium foil?

Aluminium foilAluminium foil bisa digunakan kembali asalkan kondisinya masih bersih dan tidak rusak. Foto: Getty Images/iStockphoto/IngaNielsen

Menurut ahli gizi Sue A. James, aluminium foil bisa digunakan kembali untuk keperluan masak asalkan masih dalam kondisi bagus.

Meskipun mungkin ada keraguan tentang penggunaan kembali peralatan dapur ini, tetapi jika aluminium foil bebas dari sisa makanan, benda ini bisa digunakan kembali.

Bahkan, aluminium foil aman digunakan kembali meski beberapa titik sudah lebih gelap atau berubah warna. Perubahan warna ini dianggap tidak berbahaya dan tidak berdampak negatif.

2. Cara membersihkan aluminium foil

aluminium foilAluminium foil yang sudah dipakai bisa dibersihkan dengan cara dicuci lalu dikeringkan. Foto: Getty Images

Jika ingin menggunakan aluminium foil yang sudah dipakai, kamu bisa membersihkannya dulu sebelum digunakan kembali.

“Cara terbaik untuk membersihkan aluminium foil adalah dengan mencucinya dengan sabun dan air,” jelas James.

Namun, jika hanya ada noda sedikit, menurut ahli ini aluminium foil tidak perlu dicuci. Jika sudah dicuci, aluminium foil sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu. Gunakan kembali aluminium foil untuk membungkus makanan kering atau makanan yang tidak asam.

Cara menggunakan kembali aluminium foil bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Cara menggunakan kembali aluminium foil

Aluminium foilAluminium yang sudah dipakai bisa dimanfaatkan kembali untuk keperluan masak lainnya. Foto: Getty Images/iStockphoto/IngaNielsen

Aluminium foil dapat digunakan kembali untuk berbagai keperluan dapur dan rumah.

Lembaran ini dapat digunakan untuk menutupi sisa makanan, memanaskan kembali makanan dalam oven, atau melapisi wajan untuk mencegah hal tidak terduga.

Aluminium yang sudah dipakai bisa digunakan kembali dengan cara digulung dan dipelintir sampai menjadi cincin. Lalu dijadikan baki kukusan atau digunakan sebagai pembungkus untuk membantu melindungi makanan hangat dalam kotak makan siang.

Aluminium foil juga bisa diremas dan digunakan untuk mengikis sisa makanan dari wajan besi dan peralatan makan kaca.

4. Kapan harus membuang aluminium foil?

Meskipun bisa digunakan kembali, tetapi aluminium foil tidak bisa digunakan selamanya. Jika sudah sobek atau sangat kotor, lebih baik aluminium foil dibuang. Aluminium foil yang bentuknya berubah juga sebaiknya dibuang.

Hindari menggunakan aluminium foil untuk membungkus atau menyimpan makanan bersifat asam, seperti lemon atau cuka. Sebab, bisa merusak lapisan aluminium dan menyebabkan kontaminasi makanan. Jika sudah terlanjur, sebaiknya aluminium foil tersebut tidak digunakan kembali.

Sebenarnya alat masak ini bisa didaur ulang jika bersih dan dibentuk bola padat. Beberapa daerah memiliki fasilitas daur ulang untuk aluminium foil.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Catat! 5 Makanan yang Tidak Boleh Dimasak Pakai Aluminium Foil


Jakarta

Aluminium foil memang bisa dimanfaatkan untuk makanan, tapi jenis makanan tertentu sebaiknya tidak dimasak menggunakan aluminium foil karena berisiko bahaya.

Dalam proses memasak atau membungkus makanan, aluminium foil sering digunakan. Lembaran logam dengan ketebalan rata-rata sekitar 0,2 mm ini mudah dilipat dan digulung sehingga praktis untuk membungkus makanan.

Selain itu, aluminium foil juga bisa menjaga kelembapan bahan makanan selama proses memasak. Bahkan aluminium foil bisa menjadi insulator, artinya mampu menjaga suhu makanan, baik panas maupun dingin agar tidak cepat berubah.


Dengan kemampuannya tersebut, tidak heran aluminium foil sering menjadi pilihan. Sayangnya, tidak semua makanan cocok dengan aluminium foil.

Bridget Wood, RD, LD, CDCES mengungkap, “Saat memasak dengan aluminium foil pada suhu tinggi, terutama dengan makanan asam atau pedas, Anda perlu lebih berhati-hati karena menggunakan aluminium foil dapat menyebabkan lebih banyak aluminium berpindah ke dalam makanan.”

Dilansir dari realsimple.com pada Selasa, (4/2/2025), berikut 5 jenis makanan yang tidak boleh dimasak dengan aluminium foil.

1. Makanan yang akan dimasak dalam microwave

kesalahan yang kerap dilakukan saat menggunakan microwaveJangan memasukkan makanan dalam aluminium foil ke dalam microwave karena bisa menyebabkan microwave rusak. Foto: Getty Images/iStockphoto

Jika ingin memasak atau menghangatkan makanan menggunakan microwave, sebaiknya jangan gunakan aluminium foil. Aluminium foil yang terkena sinar microwave dapat menyebabkan percikan api bahkan kebakaran. Menyebabkan kerusakan permanen pada microwave.

Sisa makanan juga sebaiknya tidak disimpan dalam aluminium foil karena tidak kedap udara. Lebih disarankan menyimpan sisa makanan dalam wadah kaca atau wadah yang aman jika dimasukkan ke dalam microwave.

2. Tomat, lemon, atau makanan asam

lemonMakanan asam, seperti tomat atau lemon juga sebaiknya tidak dimasak pakai aluminium foil. Foto: iStock

Makanan asam tidak cocok dimasak atau dibungkus dengan aluminium foil. Misalnya tomat, buah-buahan citrus seperti lemon, atau masakan yang menggunakan cuka asam.

Wood menjelaskan makanan asam dapat menyebabkan lebih banyak aluminium foil meresap ke dalam makanan. Meningkatkan asupan aluminium foil yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi dari waktu ke waktu.
.
Mulai dari menimbulkan iritasi lambung sampai memicu masalah neurologis. Karenanya makanan asam seperti ini lebih baik disimpan dalam wadah kaca atau keramik yang lebih aman dan netral.

Makanan lain yang tidak boleh dimasak pakai aluminium foil bisa dibaca pada halaman selanjutnya!

3. Hidangan asin

Sama seperti asam, garam juga bisa menyebabkan aluminium meresap ke dalam makanan. Hidangan apa pun yang mengandung garam dalam jumlah besar di dalamnya tidak boleh dimasak menggunakan aluminium foil. Memasak makanan asin dengan aluminium foil hanya akan membuah natrium klorida (garam) bereaksi dengan ion aluminium.

Ilmuwan pangan Jessica Gavin juga menyarankan untuk menghindari menyimpan makanan asin dengan aluminium foil dalam jangka waktu lama. Sebab, bisa menimbulkan logam pada masakan.

4. Makanan yang dimasak pakai api besar

aluminium foilJika membakar makanan dengan api besar, sebaiknya hindari penggunaan aluminium foil. Foto: Getty Images

Jika berencana memasak makanan pakai api besar, sebaiknya hindari menggunakan aluminium foil.

Memang kertas logam ini tidak mudah meleleh sampai suhu lebih dari 537 derajat celcius, tetapi tidak disarankan untuk memakainya dalam masakan yang dimasak pada suhu lebih dari 204 derajat celcius.

Di atas suhu 200 derajat celcius, logam di dalam aluminium foil dapat meresap ke dalam makanan. Jika ingin membuat kentang panggang, lebih baik jangan dibungkus atau dilapisi dengan aluminium foil.

5. Seafood

seafoodIkan atau seafood lainnya juga sebaiknya tidak dimasak pakai aluminium foil. Foto: Shutterstock/

Cara populer memasak seafood yaitu dengan menggunakan alas aluminium foil. Namun, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Food Science and Nutrition, aluminium foil dapat meresap ke dalam seafood. Logam yang meresap ke dalam seafood membuat proteinnya berubah.

Aluminium foil juga tidak baik dipakai untuk membungkus seafood atau makanan lain karena tidak cukup baik menjaga oksigen agar tidak masuk ke dalam makanan. Kondisi ini bisa menyebabkan bakteri justru tumbuh dalam makanan dan membuatnya tidak layak dikonsumsi.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com