Tag Archives: anak

Kisah Wanita Sarjana Peternakan Sukses Bangun Brand Busana dan Hijab Anak

Jakarta

Siapa sangka, seorang hijabers lulusan Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran justru menemukan jalannya di dunia bisnis fashion muslim anak. Ia membuktikan bahwa keberanian untuk mulai bisa membuka jalan menuju kesuksesan.

Berawal dari kebutuhan sederhana, ia berani melangkah merintis bisnis meski dengan modal terbatas, hingga kini karyanya dikenal luas. Ialah Swistya Ardiana atau akrab disapa Tya yang awalnya tak menyangka akan terjun ke dunia fashion muslim anak.

Tya mulai merintis bisnis pada 2016, berawal dari keinginan sederhana untuk menyediakan busana dan hijab yang nyaman bagi anak-anaknya. Kala itu, ia melihat minimnya pilihan pakaian hijab yang kasual, dinamis, dan sesuai kebutuhan anak aktif.


Kisah inspiratif, hijabers bernama Swistya Ardiana ini sukses membangun bisnis baju muslim dan hijab anak.Kisah inspiratif, hijabers bernama Swistya Ardiana ini sukses membangun bisnis baju muslim dan hijab anak. Foto: Dok. pribadi Swistya Ardiana

“Sempat vakum 1,5 tahun karena merasa perlu mempelajari detail pola dan jahitan terlebih dahulu, lalu saya melanjutkan lagi sampai sekarang. Awalnya untuk memenuhi kebutuhan anak-anak saya yang ingin berjilbab sejak kecil. Bersekolah di sekolah Islam Terpadu, dan melihat aktivitas bundanya sehari-hari dengan hijab, membuat mereka ingin mulai berhijab,” ungkap Tya saat berbincang dengan Wolipop baru-baru ini di Senayan City, Jakarta Selatan.

Saat itu, Tya mengaku kesulitan menemukan daily outfit yang nyaman untuk anaknya. Dari keresahan itu, lahirlah brand yang kini ditekuninya, Little Missmos.

“Saya yakin ini adalah masalah banyak orangtua yang juga memiliki anak-anak yang mulai ingin berpakaian sopan dan berjilbab. Little Missmos hadir untuk mencoba menjawab solusi tersebut, dan Alhamdulillah saat itu sambutannya sangat baik,” jelas Tya.

Bermodalkan keberanian, sedikit bahan baku, dan semangat belajar, Tya mulai memproduksi dalam jumlah kecil, lalu memasarkan lewat media sosial. Modal awalnya berjualan hanya cukup untuk membeli beberapa bahan baku.

“Saya coba produksi dalam jumlah kecil dulu, lalu saya foto dan unggah di sosial media. Dari situ saya mulai belajar bagaimana mengatur keuntungan agar bisa terus berputar. Jadi, bagi saya modal awal bukan hanya soal uang, tapi juga soal keberanian untuk mulai dari kecil,” lanjut Tya.

Perjalanan Jatuh Bangun Bisnis

Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration.Brand Litlle Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Kelas Modeling.id.

Tya mengaku awalnya memulai bisnis seorang diri. Saat brandnya perlahan tumbuh, dia kemudian merekrut tim tak sampai tiga orang.

“Sekarang jumlah karyawan sudah berkembang sesuai kebutuhan produksi, marketing, dan penjualan. Jadi, jumlah tim memang naik turun menyesuaikan kondisi, tapi yang pasti perlu tetap ditanamkan semangat untuk tumbuh bersama,” jelasnya.

Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City.Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Little Missmos.

Ia melihat peluang karena sesuai dengan target pasar yang ingin ditujunya. Seiring berjalannya waktu, Tya bertemu banyak teman di komunitas-komunitas yang membuatnya paham langkah demi langkah apa yang perlu ditempuh untuk membuat Little Missmos terus bertumbuh.

Perjalanan membangun Little Missmos tentu tidak selalu mulus. Tya menghadapi beragam tantangan. Namun, ia memilih untuk fokus mencari solusi satu per satu. Diskusi dengan komunitas bisnis, mentor, hingga tim internal menjadi kunci baginya untuk tetap adaptif dan menemukan jalan keluar di tengah ketidakpastian.

“Satu hal yang mungkin akhirnya saya sadari penuh, menjalankan sebuah bisnis dari nol dengan tujuan ingin terus bertumbuh adalah bahwa di setiap langkahnya berisi tantangan demi tantangan. Mulai dari gagal produksi saat cashflow sedang tidak baik-baik saja, tiba-tiba ditinggal karyawan saat kerjaan sedang banyak-banyaknya, produksi banyak tanpa perhitungan pasti yang akhirnya tidak diserap pasar, atau sebaliknya produksi sedikit ternyata permintaan sangat tinggi sehingga bagian produksi perlu mengejar kekurangan secepat mungkin, dan masih banyak hal-hal tidak terduga lainnya,” ungkap Tya.

Dalam menghadapi tantangan atau masalah, Tya memecahnya menjadi bagian-bagian kecil agar tidak kewalahan. Strategi ini membantunya lebih fokus menemukan solusi yang realistis dan terukur.

“Dengan memecah masalah besar menjadi langkah-langkah kecil, saya bisa fokus mencari solusi yang realistis. Tidak jarang saya berdiskusi dengan sesama pelaku bisnis, mentor, atau bahakan cukup dengan tim internal untuk mendapatkan banyak sudut pandang tentang masalah yang saya hadapi. Karena bisnis selalu berubah, saya belajar untuk adaptif. Kalau satu cara tidak berhasil, saya mencoba mencari cara lain,” terangnya.

Pandemi menurutnya menjadi salah satu ujian berat dalam menjalani bisnis. Penjualan brandnya sempat menurun drastis karena perubahan perilaku konsumen dan channel penjualan online yang berkembang pesat. Meski sempat hampir mati suri, Little Missmos bangkit kembali berkat momentum Lebaran.

“Ternyata bagaimanapun kondisi sosial distancing saat itu, lebaran tetap menjadi momen yang ditunggu oleh masyarakat Indonesia untuk membeli baju baru, penjualan Little Missmos kembali meningkat, dan kembali memililiki bahan bakar untuk berjalan lagi, sambil terus beradaptasi dengan chennel pernjualan online yang dinamis,” lanjutnya.

Dari situ, Tya belajar pentingnya menjaga keuangan sehat, fleksibel terhadap tren pasar, serta memperkuat hubungan dengan pelanggan agar bisnis tetap bertahan. Hingga kini, Tya konsisten memproduksi produk untuk busana dan hijab untuk anak. Selain itu, ia juga merambah produk khusus untuk wanita dewasa dengan brand swistya.label.

Fashion Show Perdana

Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City.Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Little Missmos.

Little Missmos tampil di panggung besar Fashion Nation Senayan City, event tahunan bergengsi yang kali ini berkolaborasi dengan Kelas Modeling. Dalam kesempatan spesial ini, Tya mempersembahkan koleksi terbarunya bertajuk “Pastel Parade”, sebuah rangkaian busana modest untuk anak-anak perempuan yang ingin tampil cantik, casual, nyaman, sekaligus sopan.

“Ini menjadi pengalaman pertama Little Missmos melakukan fashion show, dan langsung di panggung besar, rasanya luar biasa,” ujar Tya.

Koleksi Pastel Parade hadir untuk mematahkan stigma bahwa busana modest anak terasa ribet dan membatasi gerak. Dengan potongan yang lebih loose namun tetap rapi, ditambah sentuhan palet pastel yang lembut, setiap outfit memberi kesan ringan, ceria, dan membuat anak lebih percaya diri. Bagi Tya, koleksi ini bukan sekadar busana, melainkan selebrasi kecil untuk hari-hari penuh keceriaan anak-anak.

Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City.Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Little Missmos.

Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Little Missmos.

Meski persiapannya terbilang singkat, hanya sekitar satu bulan, Tya dan tim tetap optimis koleksi ini bisa menjadi jawaban kebutuhan fashion anak berjilbab yang sopan tapi tetap menyenangkan.

“Awalnya sempat gugup karena ini fashion show pertama kami, apalagi skalanya besar. Tapi Alhamdulillah tim Fashion Nation dan Kelas Modeling banyak membimbing, sehingga prosesnya terasa lebih mudah dijalani,” ungkapnya.

Dalam pagelaran ini, Little Missmos menampilkan tujuh koleksi, yang terdiri dari atasan, long dress, celana hingga rok. Inspirasi desainnya berangkat dari pengalaman pribadi Tya sebagai ibu yang sering kesulitan menemukan outfit sopan, nyaman, dan tetap fashionable untuk anak-anaknya. Dari situlah lahir ide menghadirkan pilihan modest fashion anak yang ringan dipakai, tapi tetap manis dan ceria.

Lewat koleksi ini, Tya berharap Little Missmos semakin dikenal luas, khususnya sebagai brand yang menghadirkan busana cantik, sopan, dan menyenangkan bagi anak-anak perempuan. “Semoga koleksi ini bisa membuat anak merasa bahagia dengan outfitnya, bebas bergerak, sekaligus tetap anggun,” harapnya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Sering Terjadi Celaka, Ini Tips Berkendara di Perumahan



Jakarta

Kecelakaan di kawasan perumahan sudah beberapa kali terjadi. Ini tips berkendara untuk menghindari kecelakaan di kawasan pemukiman.

Kecelakaan fatal yang melibatkan mobil di kawasan perumahan sudah beberapa kali terjadi. Belum lama ini, ada anak balita yang terlindas Toyota Fortuner di dekat rumahnya. Kecelakaan seperti itu bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya ada beberapa kejadian mirip yang melibatkan mobil berukuran besar dan melindas anak kecil.

“Berbeda dengan jalan raya yang memiliki rambu dan marka jalan lebih lengkap, jalan di area perumahan biasanya lebih kecil serta minim rambu dan marka. Ditambah, adanya potensi masalah tambahan seperti anak bermain di jalan, hewan peliharaan, pedagang keliling, mobil parkir, dan aktivitas lain yang wajib diperhatikan,” jelas Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000 dalam siaran persnya.


Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut tips berkendara di kawasan perumahan.

1. Jangan Ngebut

Jangan pernah memacu mobil meskipun jalan sepi atau Anda penghuni kompleks tersebut. Ada potensi bahaya seperti anak kecil atau hewan tiba-tiba lari ke jalan. Atur kecepatan berkisar 5-10 km/jam terutama jika jalan kurang lebar dan rawan kecelakaan.

2. Hati-hati Banyak Gangguan

Jalan dalam lingkungan perumahan memiliki banyak gangguan yang bisa memicu kecelakaan. Seperti polisi tidur atau persimpangan jalan. Bisa pula keluar-masuk orang atau kendaraan lain dari rumah yang wajib dipantau sepanjang jalan. Kendaraan kecil seperti gerobak tukang sayur juga dapat menghalangi jalan.

3. Hati-hati Ketika Manuver

Karena melihat jalan sepi, banyak pengemudi yang tidak memperhatikan situasi, khususnya di persimpangan jalan. Ada pula yang main belok saja dengan sudut tajam yang dapat berbahaya jika dari arah berlawanan ada anak kecil atau kendaraan lain. Berhenti sejenak di persimpangan jalan untuk memastikan situasi aman dan lakukan manuver belok yang normal sesuai aturan lalu lintas.

Ketika akan belok di jalan yang sempit dan ramai, buka jendela supaya lebih jelas melihat. Tidak ada salahnya mengeluarkan kepala untuk memastikan tidak ada anak kecil di lajur yang akan dilewati. Jangan ragu keluar mobil untuk memastikan situasi aman dan memberikan arahan kepada anak-anak supaya menjauh dari mobil.

4. Kurangi Kecepatan saat Melihat Anak Kecil

Meskipun bukan di tengah jalan, segera kurangi kecepatan jika melihat ada anak kecil sedang bermain. Saking asyiknya bermain, mereka bisa berlari ke tengah jalan yang sangat berbahaya andai kamu gagal mengantisipasinya.

5. Waspada Blind Spot Mobil

Blindspot sangat mungkin dialami sekalipun mengendarai mobil sedan. Apalagi kalau sedang manuver belok di jalan yang lebarnya terbatas. Khususnya kalau ternyata mobil yang dipakai berukuran besar sehingga menambah area blind spot.

6. Jaga Jarak Aman

Senatiasa menjaga jarak aman menjadi salah satu kunci menjaga keamanan di jalan. Misalnya saat kamu ingin mendahului anak yang sedang bermain sepeda. Jangan terlalu dekat saat mengikutinya supaya ada ruang manuver ketika tiba-tiba arah sepeda berubah, atau membunyikan klakson agar si anak menyadari keberadaan mobil. Tetap jaga jarak aman pula ketika akan mendahului gerobak dan kendaraan lain yang melaju pelan di jalan perumahan.

7. Hargai Warga Sekitar

Kurangi kecepatan jika melihat ada warga sedang beraktivitas di depan rumahnya. Selain menjaga keselamatan, langkah ini juga untuk mencegah debu berterbangan atau cipratan genangan air, yang akan mengganggu orang lain. Selain itu juga untuk menghormati warga tersebut.

8. Lupakan Bermain Ponsel

Jangan bermain ponsel karena bahaya mengintai. Bisa jadi saat memegang ponsel, kamu tidak menyadari ada anak kecil di sekitar dan berujung celaka.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Lagi Musim Liburan Sekolah, Awas Banyak Anak-anak Main di Jalan



Jakarta

Di musim liburan sekolah saat ini, banyak anak-anak yang memanfaatkan waktu luangnya untuk bermain. Tak sedikit pula mereka yang bermain di jalanan.

Mereka bermain di jalanan kompleks perumahan atau bahkan di jalan raya. Untuk itu, pengguna kendaraan bermotor perlu ekstra waspada terhadap ancaman bahaya anak-anak yang bermain di jalan.

Instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian mengatakan, setiap pengendara sebaiknya memastikan layak di jalan. Sebagai pengguna jalan, kita wajib menjaga keselamatan pengguna jalan lain dan diri sendiri.


“Kendalikan kecepatan sesuai kondisi lingkungan dan jalan serta jauhkan distraksi. Karena akan banyak kejadian melibatkan anak-anak yang sedang banyak berada di jalan dalam musim liburan mereka,” kata Reza kepada detikOto, Selasa (2/7/2024).

Menurutnya, di kampung dan di desa serta jalan lintas juga hampir sama, akan banyak anak bermain di jalanan. Mereka kerap asyik bermain dengan teman dan lupa tempat dan menjaga keamanan mereka sendiri.

“Namanya anak juga memiliki kompetensi terbatas baik dari sisi identifikasi bahaya apalagi antisipasinya. Pandangan mereka juga masih sangat terbatas, maka pastikan mereka melihat Anda dan kendaraan Anda. Jangan tuntut apa pun dari mereka, tetapi antisipatif dengan berikan mereka prioritas dan jadilah pengguna jalan yang berkeselamatan terhadap risiko dari bahaya yang ditimbulkan orang lain di jalan seperti anak-anak,” ujar Reza.

Reza menceritakan kejadian yang menarik perhatian ketika ibu-ibu bersama anaknya menunggu antrean masuk kendaraan umum tapi diklakson oleh pengguna jalan yang lain.

“Menyikapi hal ini sebaiknya pada pengemudi dan pengguna jalan lainnya atau bahkan Anda sebagai penumpang antisipatif terhadap ini. Traffic lalu lintas cenderung lega dan sangat mudah untuk tidak menjaga kecepatan. Dan ketika ada rintangan cenderung tidak nyaman dan tidak suka akhirnya niat mengusirnya (dengan klakson) agar tidak ada hambatan di jalan,” sebutnya.

Padahal, seperti disinggung di atas, pengendara wajib menjaga keselamatan pengguna jalan lain dan diri sendiri.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Kalau Sayang Anak, Nggak Bakal Nyetir Sambil Pangku Anak



Jakarta

Orang tua yang berkendara menggunakan mobil bersama anak harus memikirkan keselamatan bersama. Kebiasaan memangku anak sambil mengemudi mobil harus dihilangkan. Ini menyangkut keselamatan.

Mungkin masih ada orang tua yang merasa menyayangi anaknya sehingga mengemudi sambil memangku dan memeluk buah hatinya. Namun, cara itu malah mengancam nyawa anak dan orang tuanya.

MD, Konsultan Dokter & Associate Professor Ashwin Rajenesh membagikan video ketika seorang pengemudi mobil menyetir sambil memangku anaknya. Mobil tersebut sedang melaju di jalan umum seperti terlihat dalam video. Hal ini sangat berbahaya karena anak-anak dan pengemudi dapat mengalami cedera serius jika terjadi kecelakaan.


“Terlihat menggemaskan. Namun jika terjadi tabrakan dari depan dan kemudian airbag mengembang, tengkorak bayi akan berakselerasi dengan kecepatan ~320 km/jam, 6-8 inci ke dalam rongga dada pria tersebut, dan menewaskan keduanya seketika,” tulisnya menanggapi video tersebut.

Dijelaskan lebih lanjut, airbag mengembang karena sensor tabrakan yang memicu pengapian natrium azida (NaN3). Reaksi kimia tersebut secara eksplosif melepaskan nitrogen, sehingga menggembungkan airbag. Airbag mengembang 12-18 inci dalam 0,05 detik (50ms) pada kecepatan 320 km/jam.

Airbag pada mobil merupakan salah satu fitur keselamatan. Namun jika tidak digunakan dengan benar, airbag dapat dengan mudah menjadi senjata. Airbag pada setir biasanya diletakkan di bawah bantalan klakson, dan area tersebut terbuat dari bahan plastik tipis. Hal ini dilakukan untuk memastikan airbag dapat merobek plastik saat mengembang untuk melindungi pengemudi atau penumpang lainnya.

Sebuah ledakan terjadi di dalam airbag yang membuatnya mengembang. Ini adalah reaksi kimia, dan bahan kimia yang digunakan di dalam airbag disebut natrium azida. Sensor di depan mobil mengirimkan sinyal listrik ke kunci kontak. Panas yang dihasilkan sebagai bagian dari reaksi menyebabkan natrium azida terurai menjadi natrium dan gas nitrogen, yang menggembungkan airbag. Semua ini terjadi hampir seketika.

Jika masih memangku anak sambil mengemudi, ketika terjadi kecelakaan airbag akan mengenai bagian belakang kepala anak dan ledakannya akan mendorong kepala anak ke dada pengemudi. Selain itu, anak tersebut akan terjepit di antara setir dan pengemudi.

Untuk menghindari situasi seperti itu, ada baiknya untuk selalu menggunakan kursi anak di dalam mobil dan mengenakan sabuk pengaman setiap saat.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

15 Cara Cegah Anak Rewel di Perjalanan agar Menyenangkan


Jakarta

Ketika mengajak anak bepergian dalam perjalanan jauh, orang tua harus menyiapkan banyak hal, termasuk bagaimana agar anak tidak rewel. Anak rewel tentu akan membuat perjalanan kurang nyaman.

Di sini akan kita ulas 15 cara mencegah anak rewel di perjalanan jauh dengan naik mobil, mulai dari langkah persiapan hingga macam-macam kegiatan yang membuat anak senang di dalam perjalanan.

Cara Cegah Anak Rewel di Perjalanan

Berikut ini 15 cara cegah anak rewel di perjalanan jauh naik mobil agar tetap terasa menyenangkan:


1. Libatkan Anak dalam Perencanaan

Dikutip dari Fodors Travel, mulailah perencanaan perjalanan dengan melibatkan anak-anak. Beri tahu mereka, perjalanan membutuhkan waktu berapa lama, lewat mana saja, akan mampir di mana, dan sebagainya.

Jika tujuannya untuk berwisata, berilah gambaran destinasi yang akan dikunjungi, apa saja yang menarik. Perlihatkan dengan gambar dan video. Bagikan juga rencana perjalanan secara detail.

2. Cek Lokasi Toko Mainan atau Es Krim

Cek dulu rute perjalanan terbaik. Pertimbangkan untuk melewati tempat yang menarik. Jika memungkinkan, mampir ke toko mainan atau toko es krim di tengah perjalanan agar anak tak bosan.

3. Bawa Perlengkapan Lengkap

Berdasarkan laman Road Trip Wanderers, orang tua juga harus mempersiapkan semua perlengkapan anak, terutama jika masih bayi. Jangan sampai kehabisan barang-barang perlengkapan di tengah jalan, misalnya popok dan tisu basah. Siapkan juga pakaian, selimut, alat makan, gendongan bayi, kotak P3K, dan kantong sampah.

4. Siapkan Susu dan Camilan

Jika anak terbiasa minum susu, jangan lupa untuk menyiapkannya dalam jumlah cukup. Siapkan juga camilan agar tidak bosan di jalan. Buat bayi, pastikan memilih camilan yang aman agar tidak tersedak.

5. Bawa Mainan Kesukaan

Yang juga tak boleh dilupakan adalah mainan kesukaan anak agar mereka tidak bosan duduk lama di dalam mobil. Kamu juga bisa membelikan mainan baru sebelum berangkat. Sehingga anak akan lebih antusias.

6. Pastikan Anak dalam Kondisi Sehat

Dilansir dari healthychildren.org, perlu diperhatikan juga kondisi anak sebelum melakukan perjalanan jauh. Kondisi kesehatan anak akan mempengaruhi kenyamanannya dalam perjalanan.

Jika pada hari keberangkatan anak tiba-tiba tidak sehat, sebaiknya tidak memaksakan untuk berangkat di hari itu.

Orang tua juga bisa mencegah anak sakit dengan menjaga pola tidur anak, makan teratur, dan tidak melakukan aktivitas melelahkan sejak beberapa hari sebelum jadwal keberangkatan.

7. Bayi Duduk di Kursi Bayi dan di Belakang

Balita dan anak kecil disarankan agar duduk di kursi anak yang nyaman dan aman ketika melakukan perjalanan jauh. Mereka harus duduk di belakang dan menggunakan sabuk pengaman khusus anak. Sabuk pengaman dewasa hanya efektif digunakan untuk usia 14 tahun ke atas.

Jika menggunakan kursi bayi tambahan, letakkan di belakang kursi dan menghadap ke belakang. Hal ini menjaga keamanan anak. Namun jangan diletakkan di kursi dengan airbag.

8. Beristirahatlah Secara Berkala

Dalam perjalanan, berhentilah sejenak untuk beristirahat. Lakukan ini secara teratur, yakni 2-3 jam sekali. Ajak anak-anak keluar dari mobil sebentar untuk melakukan peregangan dan menghirup udara segar.

9. Siapkan Permainan

Dalam situs Nemours Kids Health, orang tua juga bisa menyiapkan berbagai permainan untuk menghabiskan waktu dan melawan kebosanan. Beberapa permainan yang bisa dicoba seperti permainan kata, tebak-tebakan, permainan kartu, dan sebagainya.

10. Menyanyi Bersama

Menyanyi juga menjadi kegiatan menarik selama perjalanan. Siapkan lagu-lagu anak yang membuat mereka ceria. Namun, pastikan musik tidak mengganggu konsentrasi agar perjalanan tetap aman.

11. Bercerita

Siapkan juga cerita-cerita menarik yang bisa dibacakan dalam perjalanan. Cari buku bergambar agar anak-anak lebih antusias.

12. Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Prima

Selain itu, pastikan juga kondisi kendaraan dalam kondisi prima. Cek oli, bensin, ban, rem, lampu, dan sebagainya agar perjalanan aman. Mobil mogok di jalan sering kali membuat situasi tak nyaman dan bisa membuat anak rewel.

13. Buat Suhu Mobil Tetap Sejuk

Dalam perjalanan jauh, terutama pada siang hari, pastikan AC berfungsi. Hal ini agar suhu ruangan tetap sejuk dan nyaman. Beberapa anak mungkin tidak nyaman jika berada di suhu yang panas.

14. Hindari Bepergian Saat Jam Sibuk

Di hari libur, kemacetan sering terjadi di rute-rute utama. Hindari bepergian pada jam sibuk. Kemacetan sering kali membuat kita pusing dan membuat anak rewel.

15. Bersikap Fleksibel

Jika terjadi hal-hal di luar perkiraan waktu, bersikaplah fleksibel. Tidak masalah waktu molor, asalkan perjalanan tetap nyaman dan menyenangkan.

Nah, itulah 15 cara cegah anak rewel di perjalanan jauh menggunakan mobil agar tetap terasa menyenangkan.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Mudik Aman dan Nyaman Bareng Si Kecil



Jakarta

Perjalanan mudik menjadi momen berharga untuk berkumpul bersama keluarga. Bagi keluarga muda yang baru pertama kali mudik bersama anak, perjalanan ini bisa menjadi tantangan tersendiri.

Perlu diketahui, kendaraan pribadi masih menjadi moda favorit untuk mudik. Kementerian Perhubungan bahkan memperkirakan sekitar 33 juta masyarakat akan memilih moda transportasi ini, menunjukkan bahwa perjalanan darat masih menjadi pilihan utama bagi banyak keluarga.

Agar lebih aman dan nyaman, Suzuki memberikan 5 tips mudik bersama si kecil.

“Bagi pelanggan kami yang akan melakukan perjalanan mudik, kami sangat menghimbau agar berbagai hal bisa dipersiapkan dengan baik. Tentu saja pengendara perlu memperhatikan aspek safety driving, terutama bagi Suzuki Family yang melibatkan anak-anak dalam perjalanannya, sangat penting untuk tidak menyepelekan sisi keamanan dan keselamatan,” kata Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales.


Pakai Kursi Khusus Anak

Untuk berkendara bersama buah hati, pastikan kendaraan telah dilengkapi ISOFIX agar memudahkan pemasangan kursi khusus anak (car seat). Demi keamanan, gunakan kursi khusus anak untuk perjalanan mudik.

Selain itu, keberadaan fitur keselamatan seperti sabuk pengaman, fitur electronic stability program(ESP) dan airbag menjadi faktor penting dalam memberikan perlindungan optimal. Dengan demikian, pengendara hingga penumpang bisa merasa lebih tenang.

Bawa Perlengkapan Si Kecil

Perjalanan dengan anak kecil memerlukan persiapan perlengkapan yang lebih banyak, seperti popok, susu, pakaian ganti, dan perlengkapan medis dasar. Untuk menjaga keteraturan dalam kabin, manfaatkan ruang penyimpanan secara efisien. Kebanyakan mobil modern telah menyediakan ruang penyimpanan fleksibel, sehingga semua barang kebutuhan si kecil bisa tersimpan dengan rapi selama perjalanan.

Siapkan Hiburan untuk Anak

Perjalanan jauh dapat menjadi tantangan bagi anak-anak karena bisa saja mudah merasa bosan. Maka dari itu, menyediakan hiburan yang sesuai menjadi langkah penting. Buku cerita, permainan edukatif, serta pemanfaatan fitur hiburan dalam kendaraan dapat membantu menjaga suasana tetap menyenangkan. Mudahnya, seperti menggunakan fitur smartphone mirroring pada peranti head unit untuk memutar musik atau video di layar utama. Ketika berhenti di lokasi parkir, fitur hiburan tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai momen kebersamaan.

Hindari Menggunakan Gadget Berlebihan

Gadget mungkin menjadi solusi hiburan paling praktis. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengurangi interaksi antar anggota keluarga. Sebagai alternatif, orang tua dapat mengajak anak berpartisipasi dalam permainan interaktif sederhana yang melibatkan seluruh keluarga, seperti tebak-tebakan atau mengenali berbagai kendaraan di sepanjang perjalanan. Dengan demikian, mudik tidak hanya menjadi perjalanan fisik, tetapi juga menjadi sarana mempererat hubungan keluarga.

Pakai Mobil yang Tepat

Pastikan menggunakan kendaraan yang nyaman dan efisien untuk perjalanan jarak jauh seperti mudik. Ruang kabin lega, fitur keselamatan lengkap, serta efisiensi konsumsi bahan bakar menjadi aspek utama dalam memilih kendaraan paling sesuai.

Suzuki mengklaim, Suzuki New XL7 Hybrid hadir sebagai pilihan ideal bagi keluarga yang mengutamakan kenyamanan dan efisiensi. Dukungan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki memberikan pengalaman berbeda saat menjelajahi berbagai kota.

“Kami harap produk dan layanan dari Suzuki mampu memberikan pengalaman berkendara lebih aman, nyaman, dan menyenangkan. Suzuki Indonesia mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh pelanggan dan masyarakat yang merayakan,” tutup Harold.

(rgr/dry)



Sumber : oto.detik.com

Ladies, Ini Tips Nyetir Aman dari Rifat Sungkar



Jakarta

Image perempuan sebagai ‘clumsy driver‘ di jalanan begitu kental. Banyak meme yang menertawakan bagaimana kecerobohan perempuan di jalanan yang membuat siapa pun mengurut dada di jalanan.

Rifat Sungkar, pembalap Indonesia yang juga Brand Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia memberikan sejumlah tips untuk para perempuan supaya menyetir dengan aman dan selamat di jalanan. Salah satu tipsnya adalah menyadari kecepatan kendaraan dan fokus mengemudi.

“Laki-laki dan perempuan punya hak yang sama di jalanan. Tapi secara alami perempuan itu lebih tidak sensitif mengenai kecepatan. Jadi dia lebih tidak bisa men-judge ini pelan atau kencang. Jadi hal itu yang harus lebih diperhatikan,” kata Rifat dalam acara ‘girls trip’ bersama Mitsubishi Destinator di Bali.


“Untuk bisa mendapatkan sensitivitas itu, awareness terhadap jalanan itu harus menjadi full-time job, nggak bisa part-time job. Kenapa saya bilang cewek itu suka part-time job? Karena mereka adalah multitasking. Sambil nyetir bisa dandan, sambil makan, sambil masang sepatu, dan kadang-kadang terima telepon. Tapi ketika berkendara, tolong itu semua diringkas menjadi full-time job,” lanjutnya.

Teruntuk para bunda yang berkendara bersama anak-anak, Rifat mengingatkan ada budaya yang harus dibiasakan dalam berkendara bersama keluarga. Yaitu menyadari bagaimana posisi anak terhadap fitur keamanan di mobil.

“Anak-anak yang umurnya di bawah 12 tahun, sangat disarankan untuk duduk di belakang. Karena banyak yang nggak tahu perangkat keselamatan seperti airbag untuk anak-anak yang tulangnya belum kuat, itu terkadang akan menjadi senjata yang berbahaya kalau tidak tahu cara penggunaannya,” ujar Rifat.

“Posisi duduk depan untuk anak-anak, tinggi badan itu sangat menentukan posisi safety belt. Kalau posisi safety belt yang masih belum pas (belt mengenai wajah anak), jangan anaknya duduk depan walaupun dia sudah umurnya cukup. Lalu juga posisi duduk anak yang terlalu ke depan, juga berbahaya karena airbag itu kalau keluar tuh ada kembangan yang sangat besar. Airbag itu meledak lebih dari 200 km per jam, jadi kalau dia (anak) ketabrak sama airbag, bukannya menyelamatkan tapi justru bisa membahayakan,” papar Rifat.

Selanjutnya dia menjelaskan jika anak-anak duduk di belakang tetap harus memakai safety belt.

“Banyak orang menganggap safety belt hanya untuk duduk depan aja, padahal enggak. Karena depan itu masih ada pijakan kaki, masih ada pegangan, sedangkan di belakang tuh nggak ada. Jadi kalau ada apa-apa jangan merasa terlindungi dengan bangku depan. Itu akan menjadi tembok kalau terjadi sesuatu,” tutupnya.

(sym/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Suku Anak Dalam Jambi, Asal-usul, Kehidupan, dan Tradisi



Jakarta

Suku Anak Dalam (SAD) merupakan salah satu kelompok etnis yang mendiami wilayah Indonesia. Mereka tinggal di Jambi dan memiliki tradisi tertentu.

Melansir situs detikSumbagsel, Suku Anak Dalam hidup secara berkelompok di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) yang tersebar di sekitar wilayah Jambi dan Sumatera Selatan.

Mengutip informasi dari situs Komunitas Konservasi Indonesia Waris, Suku Anak Dalam disebut juga Suku Rimba atau Suku Kubu. Nama Rimba mengacu pada tempat tinggal mereka di hutan, sedangkan Kubu dalam bahasa Melayu bisa diartikan sebagai orang-orang kotor, primitif, dan terbelakang.


Selain Suku Rimba dan Suku Kubu, Suku Anak Dalam juga ditujukan kepada beberapa suku lain yang mendiami area hutan Jambi seperti Suku Batin Sembilan dan Talang Mamak.

Perbedaannya tampak dari pola hidup antara keduanya, Orang Rimba Hidup Secara Nomaden sedangkan Suku Batin Sembilan dan Talang Mamak hidup menetap dengan becocok tanam untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Asal-usul Suku Anak Dalam

Melansir penelitian dari jurnal “Sejarah Sosial dan Kehidupan Ekonomi Suku Anak Dalam Muslim Kecamatan Air Hitam Kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas” bahwa asal-usul nama Suku Anak Dalam ini ditetapkan oleh Departemen Sosial pada 1970. Nama itu digunakan untuk membedakan masyarakat yang mendiami hutan dengan masyarakat umum yang disebut orang terang.

Secara secara fisik, Suku Anak Dalam diyakini sebagai keturunan Etnis Weddoid. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kesamaan ciri fisik antara Suku Anak Dalam dan Etnis Weddoid seperti, badan yang kecil, kepala berbentuk sedang, rambut keriting, kulit sawo matang, mata menjorok ke dalam, dan kaki kulit yang tebal.

Adapun, secara kebudayaan, suku ini dikaitkan dengan Suku Minangkabau karena sistem Matrilenial yang mereka gunakan dan logat bahasa Suku Anak Dalam yang mirip dengan bahasa Melayu-Minang.

Selain itu, banyak versi yang menulis mengenai asal-usul Suku Anak Dalam. Aliansi Masyarakat Nusantara menyebut bahwa nenek moyang suku ini adalah Maalau Sesaat yang melarikan diri dari keluarganya ke kawasan Air Hitam yang saat itu dikenal dengan Puyang Segayo.

Sumber lain mencatat bahwa Suku Anak Dalam berasal dari keturunan orang Pagaruyung, Sumatera Barat. Kelompok ini diutus oleh Raja Pagaruyung saat itu untuk menjalankan sebuah tugas kerajaan. Namun, karena gagal dalam menjalankan tugas, mereka malu untuk kembali ke kerajaan dan memilih melarikan diri ke area hutan.

Kehidupan Sehari-hari Suku Anak Dalam

Suku Anak Dalam sudah menetap di kawasan hutan sejak lama, sehingga pola kehidupan mereka jauh dari pengaruh peradaban modern. Kondisi ini membentuk pola hidup khas yang menjadi bagian kearifan lokal dan diatur melalui hukum adat yang mereka percayai.

Suku Anak Dalam menjalani kehidupan secara tradisional dengan bergantung kepada alam, suku ini terkenal menggunakan pola kehidupan nomaden.

Suku ini akan berpindah tempat tinggal karena beberapa kondisi seperti, ada anggota keluarga yang meninggal, adanya pergantian musim yang memaksa mereka mencari tempat lain untuk berlindung dan menyesuaikan diri, juga karena kehabisan sumber makanan dari alam.

Dalam kehidupan sehari-hari pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan dibagi berdasarkan peran alami dan kebutuhan komunitas. Kaum laki-laki biasanya bertugas untuk berburu dan mencari sumber makanan.

Mereka berburu berbagai jenis hewan seperti babi hutan, rusa, kancil, ikan, hingga monyet. Sedangkan kaum perempuan biasanya berperan dalam memasak, mengasuh anak, dan mengumpulkan bahan makanan dari alam seperti buah-buahan, sayur-sayuran, atau umbi-umbian.

Dalam proses adat dan sosial, Suku Anak Dalam menerapkan seloko adat, yaitu sistem nilai dan tatanan sosial yang tumbuh serta dipatuhi oleh masyarakatnya.

Terdapat beberapa istilah penting yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari Suku Anak Dalam, sebagai berikut:

1. Bertubuh Onggok atau Bermukim

Istilah ini menggambarkan Suku Anak Dalam yang mulai menetap di satu tempat dan tidak lagi hidup secara nomaden. Mereka mulai membangun tempat tinggal sederhana di sekitar hutan atau di kawasan yang disediakan pemerintah. Meski masih memegang tradisi lama, kelompok ini sudah mulai berinteraksi dengan masyarakat.

2. Berpisang Cangko atau Bercocok Tanam

Berpisang Cangko merujuk kepada kegiatan bercocok tanam yang dilakukan Suku Anak Dalam. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mulai beradaptasi dengan pola hidup agraris dan tidak hanya bergantung pada hasil berburu.

3. Beratap Tikai atau Beratap Daun Kayu

Beratap Tikai merujuk pada rumah atau tempat tinggal Suku Anak Dalam. Rumah-rumah yang mereka tinggali bersifat sederhana, hanya memanfaatkan bahan dari alam seperti daun dan kayu yang digunakan untuk pondasi dan atap rumah.

4. Berdinding Baner

Rumah yang ditinggali Suku Anak Dalam biasanya terbuat dari dinding kulit kayu hutan yang biasa disebut dengan istilah Baner.

5. Melemak Buah Betatal

Melemak Buah Betatal berarti mengolah buah betatal sebagai sumber makanan. Buah Betatal merupakan jenis buah hutan yang dijadikan sebagai bahan makan yang mengandung minyak dan lemak nabati.

6. Minum Air dari Bonggol Kayu

Untuk mendapatkan sumber mata air, Suku Anak Dalam biasanya meminum air yang keluar dari pohon. Selain untuk menghilangkan dahaga, minum air dari bonggol kayu ini dipercaya memiliki khasiat sebagai obat.

Tradisi dan Kebudayaan Suku Anak Dalam

Melansir situs detikSumbagsel, berikut beberapa tradisi dan kebudayaan yang berlaku di masyarakat Suku Anak Dalam:

1. Budaya Melangun

Budaya Melangun adalah tradisi masyarakat Suku Anak Dalam yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan dalam masa berkabung. Dalam tradisi ini, mereka meninggalkan tempat tinggal dan pindah ke wilayah lain untuk menenangkan diri selama masa duka.

Dahulu, Melangun bisa berlangsung selama 10 hingga 12 tahun, namun kini masyarakat Suku Anak Dalam hanya melakukan Budaya Melangun selama 4 bulan hingga 1 tahun.

2. Seloko dan Mantera

Seloko dan Mantera merupakan aturan adat dan pedoman hidup untuk mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Seloko menjadi prinsip dan moral kehidupan yang mereka percaya.

Contohnya seperti ungkapan, “Di mano bumi dipijak di situ langit dijunjung” yang memiliki arti di mana kita berada, selalu ada adat yang kita junjung tinggi, kita dituntut untuk menyesuaikan diri.

3. Besale

Besale merupakan upacara adat yang dilakukan dengan duduk bersama-sama meminta permohonan kepada tuhan untuk diberi kedamaian dan kesehatan, serta dilindungi dari bahaya.

Selain itu, Besale juga dilakukan sebagai upcara pengobatan atau tolak bala. Upacara ini dilakukan pada malam hari, dilengkapi dengan sesajen yang terdiri dari kemenyan, bunga, dan sajen perkawinan.

(fem/fem)

Sumber : travel.detik.com

Alhamdulillah اللهم صلّ على رسول الله محمد wisata mobil
image : unsplash.com / Thomas Tucker

Cara Cek Lokasi Anak Secara Real Time Lewat HP


Jakarta

Orang tua kadang kuatir anaknya main kemana dan kenapa belum pulang ke rumah. Nah, Anda bisa mengecek lokasi anak secara real time lewat HP.

Untuk mencari keberadaan anak Anda dibantu lewat teknologi, syarat utamanya adalah si buah hati membawa smartphone bersamanya. Dari situ kita bisa mengecek posisinya dengan lebih mudah.

Anak Anda pasti punya aplikasi WhatsApp dan Google Maps di ponselnya. Ini sudah cukup untuk memantau lokasi mereka. Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Senin (21/7/2025) ini dia caranya:


Mengetahui lokasi anak dengan Live Location WhatsApp

WhatsApp punya fitur live location untuk memberi lokasi pemilik akun secara real time. Cara mengetahui lokasi anak lewat WhatsApp di HP adalah sebagai berikut

  1. Minta anak Anda membuka aplikasi WhatsApp dan buka chat dengan orang tua yang akan diajak berbagi fitur Live Location. Kemudian klik simbol paperclip di sudut kanan bawah dan pilih opsi lokasi.
  2. Cara selanjutnya adalah berbagi lokasi terkini dan pilih berapa lama akan menerapkan fitur Live Location. Pada bagian keterangan, anak Anda juga bisa memasukkan pesan.
  3. Orang tua sebagai penerima pesan dapat melihat langsung lokasi pengirim (anak). Begitu juga ketika berpindah tempat.

Fitur ini akan berhenti otomatis jika waktunya sudah habis atau dihentikan sendiri.

Mengetahui lokasi anak menggunakan Google Maps

Google Maps dapat dipakai untuk melacak lokasi anak, selain untuk navigasi biasa. Simak caranya di bawah ini:

  1. Minta anak untuk membuka aplikasi Google Maps dan klik logo akun yang ada di pojok kanan atas. Kemudian, pilih berbagi lokasi.
  2. Klik mulai untuk menunjukkan lokasi pada orang tua. Durasi berbagi lokasi juga dapat ditentukan terlebih dahulu atau dinonaktifkan.
  3. Pilih WhatsApp serta kontak orang tua yang hendak dikirimi informasi. Maka, lokasi terkini sudah bisa diketahui.

Itulah cara mengetahui lokasi anak secara real time. Selamat mencoba!

(fay/hps)



Sumber : inet.detik.com

Tradisi Potong Jari, Bukti Cinta dan Kesetiaan Mama-mama Suku Dani



Wamena

Rasanya, tak ada yang bisa mengalahkan perempuan Suku Dani dalam urusan cinta dan kesetiaan. Mereka membuktikan luka di hati dengan tradisi potong jari.

Suku Dani di Lembah Baliem, Provinsi Papua Pegunungan mempunyai satu cara dalam mengungkapkan duka yang mendalam. Mereka rela memotong jari saat pasangan atau keluarga meninggal dunia. Selain itu, tradisi itu dilakukan saat mereka kecewa karena cinta. Semakin banyak jari yang dipotong, pertanda jumlah saudara yang meninggal atau dalamnya duka.


Biasanya tradisi itu dilakukan oleh perempuan atau mama-mama Suku Dani. Dalam arsip detikcom tradisi potong jari dilakukan ketika salah satu anggota keluarga mereka, yaitu ayah, ibu, anak, atau adik yang meninggal dunia.

Penduduk Suku Dani percaya memotong salah satu jari tangan adalah sebagai simbol dari rasa sakit ketika ditinggal selamanya oleh anggota keluarga yang mereka cintai. Selain untuk mengungkapkan kesedihan dan persaudaraan yang erat, cara itu dilakukan sebagai doa agar hal yang sama tidak terulang kembali.

Tradisi itu lebih banyak dilakukan oleh perempuan. Para lelaki menunjukkan kesedihan dengan memotong kulit telinga untuk menunjukkan kesedihan mereka ketika kehilangan salah satu anggota keluarga mereka.

Yang memilukan lagi, alat yang digunakan untuk menjalankan tradisi tersebut. Bagi yang mau potong jari, digunakan alat tradisional yang disebut kapak batu. Berbeda dengan pisau dapur yang tipis dan tajam, kapak batu lebih tumpul keras.

Sementara itu, untuk menjalankan tradisi potong daun telinga digunakan semacam bambu runcing yang digunakan untuk mengiris bagian kuping yang ingin dipotong.

Tradisi potong jari Suku Dani itu sudah diwariskan turun temurun dan hingga saat ini masih dilakukan. Kendati pemerintah Papua dan Jayawijaya telah melarang untuk melakukan tradisi itu, namun penduduk Suku Dani tetap melakukannya hingga saat ini.

(bnl/fem)



Sumber : travel.detik.com