Tag Archives: anaknya

Ladies, Ini Tips Nyetir Aman dari Rifat Sungkar



Jakarta

Image perempuan sebagai ‘clumsy driver‘ di jalanan begitu kental. Banyak meme yang menertawakan bagaimana kecerobohan perempuan di jalanan yang membuat siapa pun mengurut dada di jalanan.

Rifat Sungkar, pembalap Indonesia yang juga Brand Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia memberikan sejumlah tips untuk para perempuan supaya menyetir dengan aman dan selamat di jalanan. Salah satu tipsnya adalah menyadari kecepatan kendaraan dan fokus mengemudi.

“Laki-laki dan perempuan punya hak yang sama di jalanan. Tapi secara alami perempuan itu lebih tidak sensitif mengenai kecepatan. Jadi dia lebih tidak bisa men-judge ini pelan atau kencang. Jadi hal itu yang harus lebih diperhatikan,” kata Rifat dalam acara ‘girls trip’ bersama Mitsubishi Destinator di Bali.


“Untuk bisa mendapatkan sensitivitas itu, awareness terhadap jalanan itu harus menjadi full-time job, nggak bisa part-time job. Kenapa saya bilang cewek itu suka part-time job? Karena mereka adalah multitasking. Sambil nyetir bisa dandan, sambil makan, sambil masang sepatu, dan kadang-kadang terima telepon. Tapi ketika berkendara, tolong itu semua diringkas menjadi full-time job,” lanjutnya.

Teruntuk para bunda yang berkendara bersama anak-anak, Rifat mengingatkan ada budaya yang harus dibiasakan dalam berkendara bersama keluarga. Yaitu menyadari bagaimana posisi anak terhadap fitur keamanan di mobil.

“Anak-anak yang umurnya di bawah 12 tahun, sangat disarankan untuk duduk di belakang. Karena banyak yang nggak tahu perangkat keselamatan seperti airbag untuk anak-anak yang tulangnya belum kuat, itu terkadang akan menjadi senjata yang berbahaya kalau tidak tahu cara penggunaannya,” ujar Rifat.

“Posisi duduk depan untuk anak-anak, tinggi badan itu sangat menentukan posisi safety belt. Kalau posisi safety belt yang masih belum pas (belt mengenai wajah anak), jangan anaknya duduk depan walaupun dia sudah umurnya cukup. Lalu juga posisi duduk anak yang terlalu ke depan, juga berbahaya karena airbag itu kalau keluar tuh ada kembangan yang sangat besar. Airbag itu meledak lebih dari 200 km per jam, jadi kalau dia (anak) ketabrak sama airbag, bukannya menyelamatkan tapi justru bisa membahayakan,” papar Rifat.

Selanjutnya dia menjelaskan jika anak-anak duduk di belakang tetap harus memakai safety belt.

“Banyak orang menganggap safety belt hanya untuk duduk depan aja, padahal enggak. Karena depan itu masih ada pijakan kaki, masih ada pegangan, sedangkan di belakang tuh nggak ada. Jadi kalau ada apa-apa jangan merasa terlindungi dengan bangku depan. Itu akan menjadi tembok kalau terjadi sesuatu,” tutupnya.

(sym/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Cara Cek Lokasi Anak Secara Real Time Lewat HP


Jakarta

Orang tua kadang kuatir anaknya main kemana dan kenapa belum pulang ke rumah. Nah, Anda bisa mengecek lokasi anak secara real time lewat HP.

Untuk mencari keberadaan anak Anda dibantu lewat teknologi, syarat utamanya adalah si buah hati membawa smartphone bersamanya. Dari situ kita bisa mengecek posisinya dengan lebih mudah.

Anak Anda pasti punya aplikasi WhatsApp dan Google Maps di ponselnya. Ini sudah cukup untuk memantau lokasi mereka. Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Senin (21/7/2025) ini dia caranya:


Mengetahui lokasi anak dengan Live Location WhatsApp

WhatsApp punya fitur live location untuk memberi lokasi pemilik akun secara real time. Cara mengetahui lokasi anak lewat WhatsApp di HP adalah sebagai berikut

  1. Minta anak Anda membuka aplikasi WhatsApp dan buka chat dengan orang tua yang akan diajak berbagi fitur Live Location. Kemudian klik simbol paperclip di sudut kanan bawah dan pilih opsi lokasi.
  2. Cara selanjutnya adalah berbagi lokasi terkini dan pilih berapa lama akan menerapkan fitur Live Location. Pada bagian keterangan, anak Anda juga bisa memasukkan pesan.
  3. Orang tua sebagai penerima pesan dapat melihat langsung lokasi pengirim (anak). Begitu juga ketika berpindah tempat.

Fitur ini akan berhenti otomatis jika waktunya sudah habis atau dihentikan sendiri.

Mengetahui lokasi anak menggunakan Google Maps

Google Maps dapat dipakai untuk melacak lokasi anak, selain untuk navigasi biasa. Simak caranya di bawah ini:

  1. Minta anak untuk membuka aplikasi Google Maps dan klik logo akun yang ada di pojok kanan atas. Kemudian, pilih berbagi lokasi.
  2. Klik mulai untuk menunjukkan lokasi pada orang tua. Durasi berbagi lokasi juga dapat ditentukan terlebih dahulu atau dinonaktifkan.
  3. Pilih WhatsApp serta kontak orang tua yang hendak dikirimi informasi. Maka, lokasi terkini sudah bisa diketahui.

Itulah cara mengetahui lokasi anak secara real time. Selamat mencoba!

(fay/hps)



Sumber : inet.detik.com

Baru Diresmikan Pramono Anung, Ini Kondisi Taman Bugar Sekarang


Jakarta

Gubernur Provinsi Jakarta Pramono Anung meresmikan Taman Bugar di Duri Kepa, Jakarta Barat pada Selasa (30/9/2025). Taman dilengkapi banyak wahana dan sarana untuk kegiatan fisik segala usia serta ramah disabilitas.

detikTravel berkesempatan mengunjungi Taman Bugar pada Sabtu (4/10/2025) sore ketika sudah tidak terlalu terik. Area seluas 2.150 meter2 tersebut dipadati anak-anak yang bermain dan berlari ke seluruh penjuru taman.

Taman Bugar di Duri Kepa, Jakarta BaratTaman Bugar di Duri Kepa, Jakarta Barat (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Fasilitas favorit anak-anak adalah lapangan serbaguna yang bisa digunakan untuk futsal, voli, dan bulu tangkis. Sebagian asyik main bola, sedangkan yang lain istirahat atau sekadar ngobrol bersama teman.


“Suasana tamannya asyik, kita senang bisa main bola, balap lari, bulu tangkis di sini,” kata Alfi yang sedang duduk di pinggir lapangan sebelum melanjutkan permainan bersama teman-temannya.

Selain lapangan, wahana lain juga dipenuhi anak-anak yang aktif bermain bersama orang tua atau teman sebaya. Beberapa wahana yang dipadati anak-anak berusia 3-12 tahun ini adalah perosotan, panjat tali, dan monkey bar.

Menurut Dar, salah satu pengunjung yang sedang menemani anaknya bermain, kehadiran Taman Bugar disambut positif dang sangat bermain. Tempat ini menjadi arena bermain, rekreasi, dan interaksi anak dari segala usia serta orang dewasa.

“Saya disini ngawasin anak lagi main. Pertama kali ke sini liat tamannya bagus, luas, banyak tempat bermainnya, dan anak-anak bisa berinteraksi sama teman-temannya,” kata Dar.

Menurut Cutet, kontraktor sekaligus penjaga kebersihan Taman Bugar, pengunjung Taman Bugar berbeda sepanjang hari. Anak-anak biasanya memenuhi taman di sore hari, sedangkan orang dewasa datang selepas jam kantor.

“Ramainya mulai dari pagi sampai sore, tapi biasanya ada warga yang ke sini malam. Kalau hari biasa, anak-anak bermain di taman itu setelah pulang sekolah,” kata Cutet.

Sedangkan saat libur akhir pekan, Taman Bugar bisa ramai sepanjang hari. Aktivitas sedikit menurun di siang hari saat matahari bersinar makin terik. Di sore hari, warga setempat atau dari area lain sekitar Jakarta kembali meramaikan Taman Bugar.

Jam Buka Taman Bugar dan Kebersihannya

Taman Bugar di Duri Kepa, Jakarta BaratTaman Bugar di Duri Kepa, Jakarta Barat (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Terkait jadwal buka Taman Bugar, Cutet mengatakan belum ada jadwal pasti dari pemerintah provinsi. Taman Bugar bisa diakses setiap saat, asal jangan terlalu malam atau dini hari.

“Sementara belum ada ketentuan jam operasional dari dinas terkait dan pemprov. Warga masih bebas keluar masuk taman. Paling kalau sudah malam ada warga, ditegur aja,” kata Cutet.

Cutet yang juga bertanggung jawab pada kebersihan taman mengatakan, saat ini dia bertugas menyiram dan melakukan pembersihan rutin. Tugas ini dia jalankan, sampai ada penunjukan petugas baru dari pemprov atau pihak terkait.

(row/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Ayah Lamine Yamal Dinilai Bisa Rusak Karier Anaknya


Jakarta

Mounir Nasraoui, ayahnya Lamine Yamal dinilai bisa rusak karier sang anak. Mounir diminta jangan banyak berulah, biar Yamal bisa fokus penuh di lapangan.

Hal itu diungkapkan oleh eks striker Timnas Spanyol, Dani Guiza. Dilansir dari BeIN, Guiza gerah melihat ulah Mounir Nasraoui yang terlalu ‘ikut campur’ dalam kariernya Lamine Yamal.

“Lamine memang hebat, tetapi ayahnya harus minggir sedikit demi kebaikan anak itu sendiri. Dialah yang bermain sepak bola, bukan ayahnya,” cetusnya.


Belakangan ini, diketahui Mounir Nasraoui minta tuntutan banyak ke Barcelona buat Lamine Yamal. Itu termasuk kenaikan gaji sampai minta fasilitas jet pribadi.

Pihak klub banyak mengiyakan. Sebabnya, Yamal adalah wonderkid yang sedang bersinar dan diproyeksi jadi bintang masa depan.

Dani Guiza meminta Mounir Nasraoui untuk memberikan Lamine Yamal ruangnya sendiri di klub. Sebab faktor non-teknis, bisa saja merusak penampilan pemain di lapangan.

“Dia bisa menjadi salah satu yang terbaik di dunia, tetapi jika orang-orang di sekitarnya tidak membantu, dia bisa terhambat. Pikirannya bergerak cepat di usia itu,” Guiza memperingatkan.

“Ayahnya harus minggir demi kebaikan anak itu sendiri,” tegasnya.

(aff/rin)



Sumber : sport.detik.com

Sasar Satu Keluarga, Orang Tua Murid Sekolah Rakyat Akan Diberdayakan-Dapat Bantuan



Jakarta

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan dengan tegas Sekolah Rakyat tidak sekedar program pendidikan. Melainkan sebuah upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia.

Kepada Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deannova Ginting, sosok yang akrab dipanggil Gus Ipul itu menjelaskan bila murid yang bisa bersekolah di Sekolah Rakyat berasal dari keluarga yang berstatus miskin ekstrim. Bila di dalam data tunggal yang dimiliki Kementerian Sosial (Kemensos) berada di kategori desil 1 dan desil 2 paling bawah.

Lantaran berada di satu misi besar pengentasan kemiskinan, program Sekolah Rakyat juga melibatkan keluarga murid menjadi sasarannya. Gus Ipul menjelaskan, ketika anaknya bersekolah di Sekolah Rakyat, orang tua dari murid tersebut akan diberdayakan.


“Supaya orang tuanya nanti bisa jadi keluarga yang mandiri,” tuturnya dalam dalam acara Jejak Pradana ditulis Kamis (2/10/2025).

Selain diberdayakan, data dari murid Sekolah Rakyat juga memperhatikan kelayakan huni tempat tinggal mereka. Jika rumah murid dinyatakan tidak layak huni, Mensos tidak menutup kemungkinan keluarga bisa dapat bantuan dengan program yang sesuai.

“Kalau rumahnya tidak layak huni nanti akan intervensi dengan program presiden yang merupakan program unggulan untuk renovasi rumah tidak layak huni dan seterusnya,” sambung Gus Ipul.

Orang Tua Bisa Tenang Bekerja

Pada dasarnya, Sekolah Rakyat tidak membuka pendaftaran secara publik seperti sekolah lainnya. Para murid yang menempuh pendidikan di sana, telah di target berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Setiap murid yang masuk dalam desil satu dan desil dua akan didatangi Kemensos secara langsung. Orang tua akan diajak berdialog dan disampaikan berbagai program Sekolah Rakyat.

“Kalau anaknya mau, orang tuanya menyetujui maka kita terima,” ujarnya.

Sekolah Rakyat menerapkan sistem boarding school berasrama. Di asrama tersebut sebuah kebutuhan makanan, seragam sekolah, hingga sarana prasarana belajarnya ditanggung oleh negara.

Oleh karena itu, orang tua murid Sekolah Rakyat diharapkan bisa fokus bekerja dengan tenang tanpa memikirkan biaya pendidikan anak-anaknya. Melalui berbagai program yang ada, murid Sekolah Rakyat diharapkan bisa menjadi agen perubahan.

“Kita harapkan nanti anaknya kalau lulus itu bisa jadi agen perubahan, tidak saja membantu orang tuanya, tapi juga bisa memberikan inspirasi ke lingkungannya untuk berubah. Jadi orang tuanya nanti lebih mandiri (karena) anaknya sudah bisa sekolah sebagaimana yang mereka cita-citakan,” pesan Gus Ipul.

(det/nwk)



Sumber : www.detik.com

Kisah Petani Tegal Antar Anak Raih Gelar Sarjana di UNJ



Jakarta

Rasa haru bercampur bangga tak mampu disembunyikan Sutarwo, seorang petani asal Tegal, Jawa Tengah. Akhirnya, ia bisa menyaksikan putrinya diwisuda di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Senin (6/10/2025).

Putrinya, Suni Putri Anggraini, resmi menyandang gelar sarjana dari Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik UNJ. Bagi Sutarwo, ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa dan tak pernah terbayangkan.

“Alhamdulillah, acaranya meriah sekali dan luar biasa. Ini kali kedua saya ke Jakarta, dan kali ini sangat istimewa karena bisa melihat anak sendiri memakai toga dan apalagi langsung bersalaman dengan Pak Rektor,” ujar Sutarwo dikutip dari laman UNJ, Selasa (7/10/2025).


Perjuangan Sutarwo untuk Kuliahkan Anak

Sutarwo kembali mengenang masa-masa berjuang untuk putrinya. Sebagai petani, penghasilan Sutarwo bergantung pada hasil panen.

Ia bercerita, sebagian besar pendapatannya selalu disisihkan untuk biaya kuliah sang anak. Terkadang, saat hasil sawah belum bisa dipanen, ia terpaksa harus menjual barang di rumah demi menutup biaya pendidikan.

“Kalau habis panen, disisihkan buat biaya kuliah. Tapi kalau belum panen dan anak butuh bayar kos atau semester, ya kadang sampai jual apa yang ada,” tuturnya.

Sutarwo memang tidak punya jejak pendidikan yang tinggi. Namun, ia selalu yakin meski hidup sederhana, ia harus berpegang pada prinsip kerja keras dan keikhlasan.

Kegigihan Orang Tua-Anak Demi Pendidikan

Kerja keras demi pendidikan juga dilakukan putrinya. Tak tinggal diam, ia bekerja paruh waktu di hotel dan membantu di warung keluarga.

“Dia pernah bantu mamanya di warung, kerja paruh waktu di hotel, bantu masak dan dekorasi gedung. Namanya juga anak tata boga, ya dia manfaatkan ilmunya,” katanya.

Sutarwo hanya menamatkan pendidikan hingga kelas dua SMP. Namun, ia percaya bahwa pendidikan adalah jalan untuk memperbaiki nasib sehingga hal itu ia tanamkan pada anak-anaknya.

“Saya enggak sekolah tinggi, tapi anak jangan sampai kayak bapaknya. Zaman sudah beda. Kalau anak mau sekolah, orang tua jangan minder. Usaha dulu, Tuhan pasti kasih jalan,” katanya.

Saat pandemi Covid-19 melanda, sang putri menghadapi ujian yang cukup sulit, Warung keluarga di Jakarta harus tutup dan penghasilan berhenti.

Meski demikian, semangat belajar sang anak tidak padam. Ia tetap belajar secara online sembari membantu Sutarwo bertani di sawah.

“Waktu corona itu berat banget. Warung enggak bisa buka, penghasilan berhenti, tapi anak tetap harus kuliah. Ya sudah, dibawa pulang dulu ke kampung, bantu saya di sawah. Tapi dia tetap semangat belajar online,” kenangnya.

Doa dan Harapan yang Jadi Kenyataan

Perjuangan untuk melewati masa-masa sulit tersebut kini terbayar. Upaya Sutarwo dan sang putri berbuah manis dengan disandangnya gelar sarjana.

“Saya cuma bisa bersyukur. Yang penting ilmunya bermanfaat. Mau kerja di Jakarta atau pulang ke kampung, saya cuma berharap dia bisa pakai ilmunya buat orang lain,” ucapnya.

Menurut Sutarwo, orang tua harus selalu mendukung penuh sang anak untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin. Ia yakin usaha untuk menyekolahkan anak selalu diberikan jalan rezekinya.

“Kalau anak punya keinginan buat sekolah, dukung saja. Jangan takut nggak mampu. Selama kita mau usaha, pasti ada jalan. Jangan lupa banyak bersyukur. Punya Rp 5 ribu pun kalau disyukuri, rasanya cukup,” tuturnya.

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

Baru Diresmikan Pramono Anung, Ini Kondisi Taman Bugar Sekarang


Jakarta

Gubernur Provinsi Jakarta Pramono Anung meresmikan Taman Bugar di Duri Kepa, Jakarta Barat pada Selasa (30/9/2025). Taman dilengkapi banyak wahana dan sarana untuk kegiatan fisik segala usia serta ramah disabilitas.

detikTravel berkesempatan mengunjungi Taman Bugar pada Sabtu (4/10/2025) sore ketika sudah tidak terlalu terik. Area seluas 2.150 meter2 tersebut dipadati anak-anak yang bermain dan berlari ke seluruh penjuru taman.

Taman Bugar di Duri Kepa, Jakarta BaratTaman Bugar di Duri Kepa, Jakarta Barat (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Fasilitas favorit anak-anak adalah lapangan serbaguna yang bisa digunakan untuk futsal, voli, dan bulu tangkis. Sebagian asyik main bola, sedangkan yang lain istirahat atau sekadar ngobrol bersama teman.


“Suasana tamannya asyik, kita senang bisa main bola, balap lari, bulu tangkis di sini,” kata Alfi yang sedang duduk di pinggir lapangan sebelum melanjutkan permainan bersama teman-temannya.

Selain lapangan, wahana lain juga dipenuhi anak-anak yang aktif bermain bersama orang tua atau teman sebaya. Beberapa wahana yang dipadati anak-anak berusia 3-12 tahun ini adalah perosotan, panjat tali, dan monkey bar.

Menurut Dar, salah satu pengunjung yang sedang menemani anaknya bermain, kehadiran Taman Bugar disambut positif dang sangat bermain. Tempat ini menjadi arena bermain, rekreasi, dan interaksi anak dari segala usia serta orang dewasa.

“Saya disini ngawasin anak lagi main. Pertama kali ke sini liat tamannya bagus, luas, banyak tempat bermainnya, dan anak-anak bisa berinteraksi sama teman-temannya,” kata Dar.

Menurut Cutet, kontraktor sekaligus penjaga kebersihan Taman Bugar, pengunjung Taman Bugar berbeda sepanjang hari. Anak-anak biasanya memenuhi taman di sore hari, sedangkan orang dewasa datang selepas jam kantor.

“Ramainya mulai dari pagi sampai sore, tapi biasanya ada warga yang ke sini malam. Kalau hari biasa, anak-anak bermain di taman itu setelah pulang sekolah,” kata Cutet.

Sedangkan saat libur akhir pekan, Taman Bugar bisa ramai sepanjang hari. Aktivitas sedikit menurun di siang hari saat matahari bersinar makin terik. Di sore hari, warga setempat atau dari area lain sekitar Jakarta kembali meramaikan Taman Bugar.

Jam Buka Taman Bugar dan Kebersihannya

Taman Bugar di Duri Kepa, Jakarta BaratTaman Bugar di Duri Kepa, Jakarta Barat (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Terkait jadwal buka Taman Bugar, Cutet mengatakan belum ada jadwal pasti dari pemerintah provinsi. Taman Bugar bisa diakses setiap saat, asal jangan terlalu malam atau dini hari.

“Sementara belum ada ketentuan jam operasional dari dinas terkait dan pemprov. Warga masih bebas keluar masuk taman. Paling kalau sudah malam ada warga, ditegur aja,” kata Cutet.

Cutet yang juga bertanggung jawab pada kebersihan taman mengatakan, saat ini dia bertugas menyiram dan melakukan pembersihan rutin. Tugas ini dia jalankan, sampai ada penunjukan petugas baru dari pemprov atau pihak terkait.

(row/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Viral Bayi Tersedak Susu sampai Tak Bisa Napas di KA Bengawan, Untung Selamat



Kebumen

Viral di media sosial, video kepanikan penumpang KA Bengawan, karena ada bayi yang tersedak susu sampai tak bisa bernapas. Beruntung bayi itu selamat.

Video tersebut viral usai diunggah oleh beberapa akun Instagram, salah satunya @folkjog. Nampak dalam video itu, terlihat para penumpang panik di dalam kereta.

Seorang ibu terlihat menangis sambil bersimpuh di bangku diduga sedang memeluk bayinya. Sementara nampak seorang laki-laki yang diduga ayah si bayi ikut menangis dan berusaha ditenangkan oleh penumpang lain.


“Moment Menegangkan di KA Bengawan, Ada Bayi Tersedak Susu hingga Tidak Bisa Bernafas,” bunyi keterangan dalam video unggahan tersebut seperti dikutip, Senin (20/10/2025).

Peristiwa itu ternyata terjadi pada Minggu (19/10) sore. Hal tersebut dibenarkan oleh Manajer Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro.

“Betul, itu kejadian kemarin hari Minggu,” kata Krisbiyantoro saat dihubungi, Senin (20/10/2025).

Krisbiyantoro menyebut peristiwa itu terjadi di dalam KA Bengawan jurusan Pasar Senen – Purwosari. Penumpang tersebut akhirnya diturunkan darurat di Stasiun Gombong, Kebumen sekitar pukul 15.31 WIB.

“Itu jurusan Pasar Senen ke Purwosari, ke timur. Yang jelas penumpang itu tidak turun Gombong mestinya, karena turun darurat,” ungkapnya.

Sebelum diturunkan di Stasiun Gombong, kondisi bayi sudah membaik lantaran sudah mendapatkan pertolongan dari penumpang lain yang berprofesi sebagai petugas medis.

Meskipun sudah dinyatakan selamat, si bayi dan orang tuanya tetap diturunkan di Stasiun Gombong untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

“Tapi di dalam kereta sebetulnya sudah bisa teratasi itu. Kan kalau ada kejadian semacam itu, petugas kami segera menginfokan ke seluruh penumpang yang mempunyai profesi di bidang tersebut, nah kebetulan ada ditangani oleh sesama penumpang yang bisa menangani masalah itu dan berhasil. Tapi diturunkan di stasiun terdekat pertama yaitu Gombong untuk bisa orang tuanya berpikir lagi harus bagaimana,” jelasnya.

“Yang jelas sudah selamat, kemudian kami kru yang ada di dalam kereta itu sudah koordinasi dengan stasiun di depannya, pemberhentian pertama yaitu Gombong. Jadi di stasiun Gombong juga sudah siap petugas kami menerima orang tua dan anaknya itu, langsung dibantu,” sambung Krisbiyantoro.

Menurut Krisbiyantoro, sebelum peristiwa itu terjadi, si orang tua tengah memberikan minuman kepada bayinya. Entah karena apa, tiba-tiba bayi yang masih berumur 11 bulan itu tersedak hingga sulit bernapas sehingga orang tuanya histeris.

“Umur bayi sekitar 11 bulan. Dari laporan singkat yang saya baca, bahwa orang tuanya itu memberikan minum, tapi nggak tahu kenapa kok langsung tersedak,” kata Krisbiyantoro.

———–

Artikel ini telah naik di detikJateng.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Dear Ortu, Jangan Malas Bawa Anak Imunisasi! Ini Alasan Tak Cukup Sekali Suntik


Jakarta

Ketua Satgas Imunisasi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Dr dr Hartono Gunardi SpA(K) mengungkapkan alasan mengapa imunisasi yang dijalani anak harus dilakukan secara berulang. Ia menuturkan salah satu tantangan dalam memenuhi cakupan imunisasi di Indonesia adalah keengganan orang tua untuk memberikan imunisasi secara berulang.

Berdasarkan survei yang dilakukan UNICEF Nielsen pada 2023, disebutkan 37,7 persen orang tua enggan membawa anaknya imunisasi karena takut suntik lebih dari satu kali.

Prof Hartono menjelaskan proteksi dari vaksin akan memicu peningkatan kekebalan yang disebut dengan respons primer. Seiring waktu, proteksi akan menurun dan perlu diperbarui.


“Kekebalan tersebut meningkat tapi selama beberapa lama dia akan menurun lagi oleh karena itu dia perlu diberikan antigen yang kedua yang akan menimbulkan pembentukan antibodi yang lebih cepat dan lebih tinggi daripada antibodi sebelumnya,” ujar Prof Hartono ketika ditemui awak media, di Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025).

“Orang tua sering kali bertanya kok imunisasi nggak ada habis-habisnya, ya jadi diulang-ulang terus,” sambungnya.

Lalu, mengapa dosis imunisasi yang dibutuhkan tidak sekalian diberikan di waktu awal dan harus diberi jeda waktu? Prof Hartono menjelaskan tubuh membutuhkan waktu untuk ‘mempelajari’ antibodi yang masuk melalui imunisasi.

Setelah dipelajari, imunisasi booster digunakan untuk memperkuat sistem pertahanan yang ada.

“Seperti kita melatih pelajaran, nggak bisa anak itu diajar sekaligus matematika yang sampai integral gitu ya. Nggak bisa, jadi harus satu-satu,” ujar Prof Hartono.

“Demikian juga sistem tubuh itu belajar pelan-pelan. Karena tadi kita lihat satu antigen dia sedikit naik-naiknya, belum lengkap antibodinya, belum cukup untuk jangka panjang. Akhirnya itu mereka diulang. Banyak ulangannya, semakin tinggi antibodi yang terbentuk dan semakin lama perlindungannya,” tandasnya.

(avk/naf)



Sumber : health.detik.com

Kemenkes Ungkap 800 Ribu Lebih Anak RI ‘Zero Dose’ Imunisasi, Inikah Pemicunya?


Jakarta

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan jumlah anak yang belum mendapatkan imunisasi sama sekali atau zero-dose di Indonesia masih tinggi. Pada tahun ini, tercatat ada sekitar 836.789 anak di Indonesia yang masih zero-dose.

Angka tersebut sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2024 dengan 973.378 kasus, tapi jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 dengan 372.965 kasus.

Hal ini cukup memprihatinkan mengingat pemberian imunisasi rutin sesuai jadwal memiliki peran penting untuk pencegahan penyakit pada anak dan mengantisipasi munculnya wabah atau kejadian luar biasa (KLB).


“Saat ini kita menduduki peringkat keenam, di dunia untuk negara yang jumlah anaknya belum mendapatkan imunisasi,” ujar Direktur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine, ketika ditemui awak media di Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025).

Prima mengungkapkan ada total ada ratusan KLB yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2025 hingga pekan ke-36. Ini meliputi 66 KLB campak pasti di 52 kabupaten/kota, 198 KLB pertusis di 133 kabupaten/kota, dan 57 KLB difteri di 50 kabupaten/kita.

Ia mengatakan kelengkapan imunisasi ini harus terus dikejar. Kalau anak sudah terlanjur terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), maka penanganannya akan lebih berat. Terlebih, belum ditambah risiko penyebaran yang lebih luas.

“Kalau kena ya bisa menularkan kepada anak-anak lain di sekitarnya. Kalau anak-anak yang nggak diimunisasi berkumpul di satu tempat, tentu nggak terbentuk kekebalan kelompoknya. Oleh karena itu, tempat daerah itu akan sangat mungkin atau mendapat kejadian luar biasa, wabah dalam konteks kecil, tapi itu sudah wabah,” sambungnya.

Berkaitan dengan masih tingginya angka zero-dose pada anak-anak di Indonesia, Prima menyebut masih ada keraguan soal vaksinasi di tengah masyarakat. Meski edukasi terkait manfaat imunisasi terus digencarkan, ada banyak juga pemahaman yang menentang imunisasi.

Berdasarkan survei yang dilakukan UNICEF Nielsen pada tahun 2023, sebanyak 12 persen persen orang tua takut dengan efek samping sehingga enggan membawa anak imunisasi. Beberapa faktor lain yang juga memengaruhi meliputi takut disuntik lebih dari satu kali, jadwal imunisasi tidak pas, tidak ada ongkos, akses sulit, hingga merasa imunisasi tidak ada manfaatnya.

“Adanya keraguan vaccine hesitancy masyarakat. Karena mereka bingung di satu pihak mereka mendapat kabar pentingnya imunisasi, tapi di lain pihak, gencar juga orang-orang yang menyuarakan ‘hati-hati dengan imunisasi’, ‘yakin imunisasi bikin sehat?’. Kita perlu bergandengan tangan untuk bisa membuat keraguan di masyarakat ini berubah menjadi kepastian,” tandasnya.

Berikut lima wilayah dengan angka zero-dose tertinggi di Indonesia:

  1. Jawa Tengah – 158.941 kasus
  2. Jawa Timur – 79.973 kasus
  3. Sumatera Utara – 66.886 kasus
  4. Jawa Barat – 55.936 kasus
  5. Lampung – 41.169 kasus

(avk/suc)



Sumber : health.detik.com