Tag Archives: aplikasi ai

Aplikasi AI yang Permudah Tugas Kuliah Mahasiswa dan Dosen


Jakarta

Pemanfaatan layanan aplikasi digital akan mempermudah tugas mahasiswa, begitu juga dosen, di era yang serba teknologi seperti saat ini. Penggunaan teknologi memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih mudah dan efisien.

Sejumlah aplikasi kecerdasan buatan generatif (generative AI atau GenAI) buat mahasiswa dan dosen dirangkum Kemendikbudristek dalam Panduan Penggunaan GenAI pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi seperti dikutip dari detikEdu, Rabu (23/7/2025).

Salah satu tim ahli penyusun panduan memakai generative AI di kampus tersebut, Pauline Pannen, mengatakan pihaknya terbuka atas aplikasi dan tools AI yang dapat memudahkan pembelajaran mahasiswa dan dosen.


Ia berharap, daftar tools yang digunakan bisa bertambah ke depannya dengan penggunaan secara positif mengikuti etika dan panduan penggunaan yang dijelaskan dalam panduan resmi Kemendikbudristek.

“Kita berikan contoh cukup banyak: kalau mau mengubah teks, bikin summary, bikin soal, bikin macam-macam pakai GenAI, kita berikan alat-alatnya. Harapannya, tools itu tidak berhenti di buku ini saja, tapi memang betul dimanfaatkan, dan daftarnya bisa bertambah dari mahasiswa maupun dosen,” kata Direktur Indonesia Cyber Education (ICE) Institute tersebut.

Dalam buku panduan, Kemendikbudristek merinci sejumlah tools dan aplikasi generative AI beserta fungsinya, opsi gratis atau berbayar, link tools.

Keterangan tiap tools AI juga disertai apakah tools bersangkutan sudah memenuhi aturan hak kekayaan intelelektual (HKI), privasi, keamanan, dan HKI terhadap data set dan hasil pengolahannya.

Sejumlah contoh tools dan aplikasi yang tidak sepenuhnya memenuhi aturan HKI beserta keterbatasan dan risikonya juga diterangkan dalam panduan resmi Kemendikbudristek. Dirangkum detikEdu, berikut sejumlah aplikasi dan tools AI generatif yang bisa dimanfaatkan mahasiswa dan dosen.

Daftar Aplikasi dan Tools AI buat Mahasiswa dan Dosen

1. Gemini

Fungsi: Analisis data, prediksi, dan otomatisasi tugas bisnis, dan lain-lain

Link: https://gemini.google.com

2. ChatGPT

Fungsi: Menulis dan merangkum teks, membuat kerangka teks, menjawab pertanyaan tentang isi suatu teks, menghasilkan dan menjelaskan source code, mengajukan pertanyaan tentang source code (untuk mahasiswa IT).

Link: https://chat.openai.com/chat (gratis dan berbayar)

3. GitHub Copilot Program

Fungsi: Menulis kode, mengembangkan perangkat lunak (software).

Link: https://github.com/features/copilot

4. Quickchat

Fungsi: Otomatisasi interaksi dengan pelanggan (chatbot).

Link: https://quickchat.ai

5. StoryLab.AI

Fungsi: Menghasilkan ide cerita dan menulis konten berdasarkan prompt, analisis tren konten, dan menyusun struktur naratif.

Link: https://storylab.ai

6. Writefull Title Generator

Fungsi: Menghasilkan judul berdasarkan abstrak atau teks yang dimasukkan, analisis kecocokan judul, dan penyesuaian berdasarkan tujuan atau konten

Link: https://x.writefull.com/title-generator (gratis dan berbayar)

7. Microsoft Copilot

Fungsi: Membantu penulisan, membuat presentasi, analsisi data, dan mengelola email lewat aplikasi-aplikasi Microsoft 365 seperti Word, Excel, PowerPoint, Outlook.

Link: https://copilot.microsoft.com

8. TTS Prosa

Fungsi: Mengubah teks jadi suara (text-to-speech) untuk kebutuhan video, audiobook, web dan article reader, aplikasi, voice command, dan notulensi rapat, dengan jenis-jenis suara yang dikembangkan sendiri oleh pihak TTS Prosa (dari Indonesia).

Link: https://tts.prosa.ai

9. Bahasakita

Fungsi: Mengubah ucapan jadi teks untuk kebutuhan menulis catatan, transkripsi percakapan, transkripsi rekaman kuliah dan seminar, dan lain-lain.

Link: https://dikte.in

10. Podcastle

Fungsi: Merekam dan mengedit podcast, membuat transkripsi, merekam wawancara jarak jauh, dan menambah efek suara dan musik, menghasilkan video podcast format 4K.

Link: https://podcastle.ai/tools/podcast-recording

Catatan HKI: Pertimbangkan kembali jika suara yang direkam punya lisensi penggunaan tertentu yang dimiliki artisnya.

11. OpenAI TTS

Fungsi: Mengubah teks ke suara untuk konten pendidikan, aplikasi asisten virtual, narasi, dan konten audio multi bahasa dalam format MP3, AAC, FLAC, Opus, dan lain-lain.

Link: https://openai.com/research/whisper

12. Speechify

Fungsi: Mendengarkan teks (konversi teks ke suara) pada dokumen, artikel, dan halaman web, untuk mendukung aksesibilitas dan pembelajaran inklusif secara pribadi atau profesional.

Link: https://speechify.com

Catatan: Pertimbangkan hak kekayaan intelektual dalam pembuatan dan distribusi hasil suara.

13. Google text-to-speech

Fungsi: Mengubah teks jadi audio seperti untuk audio book, panduan berformat audio, dan asisten suara.

Link: https://cloud.google.com/text-to-speech

Catatan: Pertimbangkan hak kekayaan intelektual dalam pembuatan dan distribusi hasil suara.

14. Mubert

Fungsi: Membuat musik latar dan konten audio kreatif.

Link: https://mubert.com

Catatan: Pertimbangkan hak kekayaan intelektual dalam pemanfaatan dan distribusi hasil musik.

15. Soundful

Fungsi: Membuat musik latar, soundtrack, dan konten audio lainnya berbagai format untuk kebutuhan pribadi atau komersial.

Link: https://soundful.com

Catatan: Pertimbangkan hak kekayaan intelektual dalam pemanfaatan dan distribusi hasil suara.

16. Stable Diffusion

Fungsi: Menghasilkan gambar dan desain visual.

Link: https://stablediffusionweb.com (gratis dan berbayar)

17. DALL-E 3

Fungsi: Menghasilkan gambar dan desain visual.

Link: https://openai.com/index/dall-e-3 (berbayar, bagian langganan ChatGPT Plus).

18. Illustroke

Fungsi: Menghasilkan gambar dan desain grafis.

Link: https://illustroke.com (berbayar)

19. Midjourney

Fungsi: Menghasilkan gambar (saat ini via Discord), tidak ideal jika ingin membuat desain bisnis yang rahasia.

Link: https://midjourney.com (berbayar)

20. Flair

Fungsi: Menghasilkan konten dan desain iklan, bisa diintegrasikan dengan template yang dimasukkan, bisa disesuaikan dengan elemen grafis (untuk mahasiswa desain grafis)

Link: https://flair.ai (gratis dan berbayar)

21. Stockimg

Fungsi: Menghasilkan desain, gambar, dan karya grafis seperti logo, poster, dan sampul buku berdasarkan template atau dibuat dari awal, hasil kreativitas terbatas sehingga perlu disesuaikan lebih lanjut.

Link: https://stockimg.ai

22. Synthesia

Fungsi: Membuat video pembelajaran, pemasaran, dan komunikasi bisnis.

Link: https://synthesia.io (berlangganan)

23. Open Knowledge Maps

Fungsi: Mencari literatur, analisis teks untuk menghasilkan peta topik suatu penelitian, termasuk artikel ilmiah dan konsep yang relevan.

Link: https://openknowledgemaps.org

24. Revision.AI

Fungsi: Membuat kartu flash dari dokumen PDF, menyesuaikan isi kartu.

Link: https://revision.ai

25. Gradescope

Fungsi: Menilai tugas, ujian, PR, memberi umpan balik pada mahasiswa, analisis hasil yang terintegrasi sistem manajemen pembelajaran (LMS)

Link: https://gradescope.com

Catatan: Pertimbangkan hak kekayaan intelektual dalam teknologi penilaian otomatis dan pemanfaatan data.

26. Otter

Fungsi: Transkripsi (suara ke teks) dalam bahasa Inggris.

Link: https://otter.ai(gratis terbatas dan berbayar)

27. Meeting.ai

Fungsi: Transkripsi multi bahasa (termasuk bahasa Indonesia), membuat rangkuman percakapan dari rekaman suara, Google Meet, Zoom, dan Microsoft teams.

Link: https://meeting.ai/id (gratis terbatas dan berbayar)

28. Meemo Prosa

Fungsi: Mentranskrip percakapan dan membuat notulensi rapat otomatis dalam bahasa Indonesia/

Link: https://meemo.prosa.ai

29. Perplexity AI

Fungsi: Merangkum teks panjang, menjawab pertanyaan berdasarkan teks atau konteks tertentu, mendeteksi topik, menganalisis sentimen, memberi wawasan prediktif untuk bantu mengambil keputusan.

Link: https://perplexity.ai

30. Dragon Pro

Fungsi: Transkripsi suara jadi teks (speech-to-text), mengontrol perangkat lewat suara.

Link: https://nuance.com/dragon

Catatan: Perhatikan hak kekayaan intelektual dalam pemanfaatan dan distribusi hasil transkripsi.

31. ClickUp

Fungsi: Manajemen proyek, kolaborasi tim, melacak tugas dan perencanaannya

Link: https://clickup.com/ai

Catatan: Perhatikan hak kekayaan intelektual dalam penggunaan dan integrasi AI.

32. Claude

Fungsi: Menganalisis teks, menjawab pertanyaan, membantu pemrograman, memberi contoh program sesuai pertanyaan, membantu penulisan kreatif.

Link: https://claude.ai

33. Microsoft Azure Speech-to-Text

Fungsi: Transkripsi suara ke teks termasuk dalam bahasa Indonesia dan lainnya, input termasuk audio maupun video.

Link: https://azure.microsoft.com/en-us/services/cognitive-services/speech-to-text

Catatan: Perhatikan hak kekayaan intelektual dalam pemanfaatan dan distribusi hasil transkripsi.

34. Resumeworded

Fungsi: Bantu menaikkan kualitas resume dan profil LinkedIn, memberi umpan balik perbaikan, membantu menemukan lowongan pekerjaan yang relevan.

Link: https://resumeworded.com(gratis terbatas dan berbayar)

35. DeepL Write

Fungsi: Mengedit tulisan; menaikkan kualitas teks pada frasa, gaya bahasa (formal, bisnis, akademis, kasual), dan diksi; analisis grammar.

Link: https://deepl.com/write (gratis terbatas dan berbayar)

36. Invideo

Fungsi: Membuat video presentasi, promosi, media sosial, pendidikan, dan konten pemasaran hingga format 1080p dan 4K dari template, mengedit video, membuat video dari teks, menyediakan stok media, dan memungkinkan kolaborasi tim.

Link: https://invideo.io (gratis dan berbayar)

Halaman berikutnya terkait etika dan rambu-rambu penggunaan AI untuk mahasiswa dan Dosen

Etika Pakai AI untuk Mahasiswa dan Dosen

Agar tidak jatuh pada plagiarisme dan terdeteksi detector tools seperti Turnitin AI Detection, Copyleaks, GPTZero, dan lain-lain, begini etika pakai AI untuk menjaga integritas atau kejujuran secara akademik:

  • Tulis ulang setiap judul (kerangka tulisan) yang dihasilkan oleh generative AI dengan bahasa sendiri.
  • Pakai generative AI sebagai alat bantu penelusuran dan riset, bukan sebagai penghasil konten semata, sehingga mahasiswa tetap menjadi pemilik dan pengatur ide dan hasil pemikirannya sendiri.
  • Pertahankan gaya tulisan sendiri dan pertahankan sentuhan manusia dalam karya tulis dengan tidak sepenuhnya bergantung pada struktur kalimat yang dihasilkan oleh aplikasi seperti Grammarly.
  • Hindari aplikasi parafrase seperti Quillbot, susu kata-kata sendiri sehingga alur tulisan lebih terjaga, jelas dan koheren.
  • Pastikan struktur tulisan jelas, mulai dari pendahuluan, sitasi dan kesimpulan.
  • Pastikan sitasi benar saat mengutip argumentasi karya tulis lain agar tidak dianggap dan terdeteksi sebagai konten GenAI.
  • Hindari istilah, kata-kata kunci, maupun kata ganti yang sering dipakai generative AI.
  • Gunakan tools detector untuk cek manual dan menulis ulang bagian yang terdeteksi sebagai hasil GenAI itu sendiri.
  • Menyatakan pemakaian generative AI dalam mengerjakan tugas, prosesnya, dan evaluasi plus-minus penggunaannya.

Rambu-rambu Penggunaan AI pada Tugas Kuliah Mahasiswa untuk Dosen

Agar mahasiswa berintegritas dalam menggunakan AI saat mengerjakan tugas, dosen perlu melakukan langkah berikut:

  • Minta mahasiswa menggambarkan cara mereka menggunakan generative AI dalam menyelesaikan tugas, lalu tantangan, cara mengatasi, serta pengalaman penting yang didapat.
  • Minta mahasiswa berlatih membuat prompt yang efektif.
  • Minta mahasiswa kritis mengevaluasi hasil jawaban (output) generative AI dari sisi akurasinya, apakah dapat dipercaya atau ada bias, serta kualitasnya, dan lain-lain.
  • Wajibkan mahasiswa mengecek fakta, mengkritisi, menginvestigasi, dan mengedit/tulis ulang hasil jawaban generative AI.
  • Minta mahasiswa membandingkan hasil kerja mandiri dan hasil bantuan generative AI sehingga mereka dapat mengenali kelebihan, kecenderungan, dan perspektifnya sendiri, serta merefleksikan peran AI: gagal atau sukses berkontribusi dalam melengkapi pemikirannya.
  • Jelaskan ekspektasi atas tugas atau kegiatan yang diberikan secara tertulis, serta relevansinya.
  • Jelaskan kapan penggunaan generative Ai dibolehkan dan dilarang; saat dibolehkan, mahasiswa wajib mendokumentasikannya, mencantumkan atribusi, dan menunjukkan proses kritisnya dalam memverifikasi hasil jawaban generative AI.
  • Izinkan mahasiswa bersama-sama mengidentifikasi kesalahan, mengoreksi/revisi, dan merepresentasikan proses berpikirnya.
  • Buka kesempatan bagi mahasiswa untuk merevisi dan mengirim ulang tugasnya sehingga mendorong tumbuh-kembangnya.
  • Dorong komunikasi/penyampaian hasil tugas yang multimodal dan kreatif, misalnya berbentuk suara, memo, podcast, video, infografis, website, presentasi dan lain-lain.
    Dorong mahasiswa untuk menghubungkan materi pembelajarannya dengan kehidupan nyata sehingga dapat lebih memotivasi mahasiswa untuk belajar dengan konteks personal.
    Bangun “growth mindset” dengan melatih mahasiswa untuk menentukan sendiri sasaran belajarnya dan merefleksikan progres yang mereka capai sepanjang semester.

(agt/afr)

Sumber : inet.detik.com

Alhamdulillah اللهم صل على رسول الله محمد teknologi
ilustrasi gambar : unsplash.com / Jannis Brandt

Lagi Tren Konten Miniatur AI Pakai Gemini, Begini Cara Buatnya


Jakarta

Tren konten miniatur berbasis kecerdasan buatan (AI) sedang viral di media sosial, khususnya di TikTok dan Instagram. Foto atau video yang menampilkan objek seperti motor, mobil, atau bahkan orang dalam bentuk miniatur realistis ala action figure atau model kit BANDAI sukses mencuri perhatian.

Konten ini terlihat estetik, unik, dan terasa seperti karya profesional, padahal bisa dibuat dengan mudah menggunakan alat AI. Berikut panduan lengkap cara membuat konten miniatur AI yang sedang tren, berdasarkan informasi terkini di media sosial.

Apa Itu Tren Miniatur AI?

Tren ini melibatkan penggunaan AI untuk mengubah foto biasa menjadi gambar miniatur yang sangat realistis, seolah-olah objek tersebut adalah action figure skala 1/7 yang diletakkan di lingkungan nyata, seperti meja komputer atau di dalam kotak kemasan ala BANDAI. Efek ini mencakup detail presisi, pencahayaan realistis, dan tekstur yang menyerupai mainan premium.


Popularitasnya melonjak setelah kreator seperti @ardhyass di TikTok mengunggah tutorial yang ditonton hingga 6,5 juta kali, memicu banyak pengguna untuk mencoba.

Alat yang Dibutuhkan

Untuk membuat konten miniatur AI, Anda hanya perlu:

  • Smartphone atau komputer dengan akses internet.
  • Aplikasi AI seperti Google Gemini (melalui fitur Nano Banana), Lmarena AI, atau platform lain seperti Dreamina.
  • Foto beresolusi tinggi dari objek yang ingin dijadikan miniatur (misalnya motor, mobil, atau orang).
  • Prompt teks yang tepat untuk mengarahkan AI menghasilkan gambar sesuai keinginan.

Langkah-Langkah Membuat Konten Miniatur AI

Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk membuat konten miniatur AI yang viral:

1. Pilih dan Siapkan Foto

Ambil atau pilih foto dengan subjek yang jelas, seperti motor, mobil, atau orang. Pastikan resolusinya tinggi untuk hasil yang lebih detail. Contoh: Foto motor Honda Supra X125 atau foto selfie Anda.

2. Akses Platform AI

  • Google Gemini: Buka aplikasi Gemini di ponsel (tersedia di Play Store/App Store) atau situs gemini.google.com. Anda bisa masuk tanpa login untuk kemudahan.
  • Lmarena AI: Akses melalui Google Chrome untuk membuat miniatur dengan efek 3D realistis.
  • Alternatif lain seperti Dreamina juga bisa digunakan untuk menghasilkan visual dinamis.

3. Unggah Foto dan Masukkan Prompt

  • Unggah foto pilihan Anda ke platform AI. Gunakan prompt spesifik untuk mengarahkan AI. Contoh prompt populer: “Create a 1/7 scale commercialized figurine of the motorcycle in the picture, in a realistic style, in a real environment. The figurine is placed on a computer desk with a round transparent acrylic base, no text on the base. The computer screen shows the Zbrush modeling process of this figurine. Next to the screen is a BANDAI-style toy packaging box with two-dimensional flat illustrations of the original artwork.”
  • Untuk variasi, seperti miniatur peri, gunakan prompt seperti: “Create a 1/7 scale super realistic miniature male fairy figure based on the uploaded photo. Preserve the facial features and hairstyle, add delicate transparent wings and a light fantasy outfit. Show the fairy flying just above a pair of human hands in a vibrant flower garden.”

4. Proses dan Unduh Hasil

Setelah memasukkan prompt, tunggu AI memproses gambar (biasanya hanya beberapa menit).
Unduh hasilnya dan cek apakah sesuai ekspektasi. Anda bisa mengulang proses dengan menyesuaikan prompt untuk hasil yang lebih baik.

5. Edit dan Posting

Jika perlu, lakukan sedikit pengeditan menggunakan aplikasi seperti Canva untuk menambahkan efek visual atau teks.
Unggah ke TikTok, Instagram, atau X dengan hashtag populer seperti #MiniaturAI, #Viral2025, #AIArtIndonesia, atau #ActionFigureAI untuk menjangkau audiens lebih luas.

(afr/fyk)

Sumber : inet.detik.com

Alhamdulillah اللهم صل على رسول الله محمد teknologi
ilustrasi gambar : unsplash.com / Jannis Brandt

Banyak Orang Bikin Notes Padahal Nggak Dibaca Lagi, Kamu Juga?


Jakarta

Aplikasi Notes mestinya membantu orang mengingat hal-hal penting. Namun banyak yang tidak membacanya lagi. Inilah sebab-sebabnya dan solusinya.

Aneka aplikasi Notes dengan berbagai nama sejenis baik di smartphone atau laptop, sebenarnya dimaksudkan agar penggunanya secara praktis bisa membuat catatan kecil yang multifungsi. Misalnya mencatat poin penting dari sebuah rapat, atau membuat daftar pekerjaan yang mesti dilakukan.

Namun, sering kali akhirnya Notes itu diabaikan. Singkat kata, catatan yang sudah kita bikin di Notes akhirnya tidak dibaca lagi. Kalau Anda merasa demikian, Anda tidak sendirian.


Dilansir dari Medium, Selasa (24/6/2025) membuat Notes yang efektif adalah penting untuk pemahaman yang lebih baik. Notes yang tertata baik menjadi sumber berharga, meningkatkan pemahaman atas konsep yang rumit dan mendukung memori jangka panjang.

Tapi, ada beberapa faktor yang menyebabkan Notes yang sudah kita bikin tidak dibaca lagi. Inilah beberapa sebabnya:

1. Distraksi

Interupsi eksternal dan pikiran yang kemana-mana bisa mengganggu fokus dan membuat kita susah mendapatkan key point dan informasi yang ingin kita pahami. Ada banyak urusan lain yang berpotensi membuat kita melupakan Notes yang sudah kita siapkan.

2. Tata kelola yang kurang

Tanpa pendekatan yang terstruktur, Notes bisa dengan cepat menjadi kumpulan tulisan yang kacau. Hal ini membuatnya susah dibaca ulang atau diperoleh informasi dan pemahamannya pada saat kemudian.

3. Cara yang inefisien

Cara yang salah dalam membuat Notes menyulitkan pemahaman yang mendalam terhadap sebuah subjek yang rumit. Cara membuat Notes yang salah berdampak pada hasil akhirnya.

Itulah 3 hal yang membuat aplikasi Notes menjadi kurang bermanfaat karena kebiasaan salah yang kita lakukan. Notes yang tidak terorganisir membuat gap pengetahuan, mengurangi pemikiran kritis dan mengurangi kemampuan menghubungkan ide-ide secara efektif.

Hasilnya, pemahaman jadi asal-asalan. Kemampuan kita jadi terbatas untuk menerapkan apa yang kita pelajari untuk keperluan praktis atau dari suasana akademik.

Solusi untuk Notes yang efektif

Solusinya? Anda bisa gunakan beberapa aplikasi AI untuk membuat catatan penting.

Pada smartphone seperti Samsung, sudah ada Galaxy AI yang bisa membantu kita membuat ringkasan atau catatan penting. Saat meeting online juga sudah ada Otter yang membantu kita membuat point penting rapat.

Untuk membaca file PDF, Adobe Acrobat Reader pun sudah memiliki AI Assistant untuk membantu kita membuatkan catatan penting. Catatan inilah yang bisa Anda pindahkan ke Notes atau menjadi cara baru untuk membuat catatan dari pada menulis sendiri di aplikasi Notes secara konvensional.

Anda bisa belajar pula bagaimana AI membuat ringkasan informasi secara efektif. Hal ini yang nanti bisa ditiru ketika Anda ingin menuliskan langsung informasi penting di aplikasi Notes. Sehingga, tidak ada lagi Notes yang diabaikan di masa depan. Selamat mencoba!

(fay/afr)



Sumber : inet.detik.com