Tag Archives: as diario

Lamine Yamal Tak Bisa Dibandingkan dengan Messi


Barcelona

Eks pemain Barcelona, Jordi Alba, menilai Lamine Yamal tak bisa dibandingkan dengan Lionel Messi. Baginya La Pulga adalah yang terbaik dalam sejarah.

Yamal jadi pesepakbola muda paling menonjol di dunia saat ini. Winger berusia 18 tahun itu jadi tulang punggung Barcelona saat meraih treble domestik musim lalu.

Tak hanya di level klub, Yamal juga bersinar di Timnas Spanyol. Dia berhasil mempersembahkan gelar Piala Eropa 2024 buat Tim Matador.


Banyak pihak memuji Yamal dan menyandingkan dia dengan Lionel Messi. Sama seperti Yamal, LM10 juga sudah bersinar sejak masih muda bersama Barcelona.

Messi kemudian menjelma menjadi bintang terbesar dalam sejarah Barcelona. Pemain yang kini berkarier di Inter Miami ini mempersembahkan total 35 gelar ke Blaugrana, termasuk 10 gelar LaLiga dan 4 trofi Liga Champions.

Kontribusi luar biasa Messi buat Barcelona membuatnya disebut sebagai yang terbaik oleh rekan setimnya di Barca dan Inter Miami, Jordi Alba. Dia menyebut kapten Timnas Argentina itu tak tertandingi, bahkan oleh Yamal sekalipun.

CINCINNATI, OHIO - JULY 16: Lionel Messi #10 of Inter Miami CF and teammate Jordi Alba #18 enter the pitch for the second half during the MLS match between FC Cincinnati and Inter Miami CF at TQL Stadium on July 16, 2025 in Cincinnati, Ohio. (Photo by Jeff Dean/Getty Images)Jordi Alba dan Lionel Messi di Inter Miami. (Foto: Jeff Dean/Getty Images)

“Saya pikir dia pemain yang fantastis. Namun ada pemain hebat lainnya seperti Frenkie [de Jong], Pedri, Gavi…,” kata Alba, dilansir dari AS Diario.

“Membandingkan dia dengan Leo… mustahil untuk membandingkannya dengan Leo. Menurut saya, Leo tak tertandingi,” ujarnya soal perbandingan Yamal dengan Messi.

(bay/aff)



Sumber : sport.detik.com

Rashford Mau Bertahan di Barcelona? Harus Disiplin!


Barcelona

Marcus Rashford disarankan jaga sikap apabila mau bertahan di Barcelona. Pemain pinjaman dari Manchester United ini sebelumnya indisipliner hingga kena sanksi.

Nama Marcus Rashford dicoret dari skuad Barcelona pada pertandingan kontra Getafe dalam lanjutan Liga Spanyol akhir pekan lalu. Pencoretan itu mengundang tanda tanya penggemar Los Cules.

Bukan apa-apa, Rashford tampil gemilang di Liga Champions beberapa hari sebelum Barcelona bertemu Getafe. Dia memborong dua gol kemenangan Barca 2-1 atas Newcastle United.


Pencoretan Marcus Rashford di laga kontra Getafe akhirnya terkuak. Pemain asal Inggris itu dicoret pelatih Barcelona, Hansi Flick, karena datang terlambat saat sesi latihan jelang pertandingan.

Ini bukan kali pertama Rashford dihukum karena tidak disiplin waktu. Pemain berusia 27 tahun itu pernah hukum eks manajer MU, Erik ten Hag, karena telat datang ke pertemuan tim jelang laga Piala FA tahun 2024.

Pencoretan Rashford dari skuad Barcelona karena masalah waktu disorot legenda Timnas Inggris, Alan Shearer. Dia menilai Rashford harus berubah dan lebih disiplin lagi apabila mau tetap bertahan di Blaugrana.

“Dia tampil sensasional melawan Newcastle; gol kedua sungguh luar biasa. Tapi Anda tidak boleh bersikap tidak profesional,” kata Shearer, dilansir dari AS Diario.

“Mengapa semua orang harus ada di sana hanya untuk menunggu Anda? Mengapa semua orang datang tepat waktu tapi Anda terlambat? Itu tidak benar,” eks bintang Newcastle United itu menambahkan.

“Saya rasa jika dia ingin bertahan di sana, terutama dengan status pinjaman, dia tidak bisa seperti itu terus. Di klub papan atas seperti Barcelona, akan selalu ada seseorang yang bisa menggantikan Anda,” ujarnya.

Marcus Rashford sendiri dipinjam Barcelona dari MU hingga akhir musim ini. Dia sudah bikin 2 gol dan 2 assist dari 6 pertandingan di semua kompetisi bersama Los Cules.

(bay/raw)



Sumber : sport.detik.com

Lamine Yamal ‘Stecu’ meski Dikritik di Luar Lapangan


Barcelona

Lamine Yamal kerap dikritik karena tingkah dan kehidupannya di luar lapangan. Bintang Barcelona ini tetap ‘stecu’, alias setelan cuek, menyikapi kritikan itu.

Kehidupan pribadi Yamal kerap jadi sorotan. Pemain berusia 18 tahun itu beberapa kali bikin kontroversi, mulai dari relasinya dengan gadis-gadis berusia lebih tua hingga tuduhan eksploitasi orang-orang mini saat menggelar pesta ulang tahun ke-18.

Alhasil, kritikan pun menyasar Yamal atas apa yang dilakukan di luar lapangan. Dia dianggap arogan dan kena star syndrome karena sudah meraih prestasi di usia remaja.


Lamine Yamal memang jadi pemain muda paling potensial dalam generasi sekarang. Penggawa Timnas Spanyol itu sudah mempersembahkan trofi LaLiga buat Barcelona, serta gelar Piala Eropa bersama Tim Matador.

Yamal bahkan digadang-gadang sebagai pemenang dalam Ballon d’Or 2025. Dia pun tak peduli dengan omongan-omongan miring selama masih bisa menunjukkan aksinya di lapangan.

“Akhir-akhir ini, lebih banyak pembicaraan tentang apa yang saya lakukan di luar lapangan daripada di lapangan. Namun, mereka membicarakan saya karena apa yang saya lakukan di lapangan,” kata Yamal, dilansir dari AS Diario.

“Jika saya bermain untuk Mataro (klub lokal Catalonia), pesta ulang tahun saya tidak akan berdampak sebesar itu. Saya tidak terpengaruh oleh apa yang orang katakan,” sambungnya.

“Saya menyadari semua yang terjadi dalam hidup saya akan dibicarakan dan banyak yang direkayasa. Saya tidak terlalu peduli. Pada akhirnya, saya sudah mengatakannya di hari perpanjangan kontrak saya, baik yang baik maupun yang buruk, saya hanya mendengarkan lingkaran pertemanan saya, yang benar-benar tahu banyak hal dan apa yang penting.”

“Itu adalah sesuatu yang menguntungkan saya dan sangat membantu saya karena Anda tidak akan pernah mendengar Lamine sedih atau bahagia karena sesuatu yang dikatakan orang lain. Saya melanjutkan jalan saya, saya melanjutkan mentalitas saya, yang saya yakini telah membawa saya ke sini,” Yamal menegaskan.

(bay/nds)



Sumber : sport.detik.com