Tag Archives: astra honda motor

Mengenal ABS, Fitur yang Direkomendasikan Wajib Ada di Motor oleh KNKT



Jakarta

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merekomendasikan produk-produk sepeda motor yang dijual di Indonesia agar punya fitur ABS (Anti-lock Braking System). Fitur ABS ini memang sudah jamak ditemui di segmen motor kelas 150 cc ke atas. Namun masih jarang disematkan di produk-produk motor entry level. Seperti apa ya fungsi dan cara kerja rem berteknologi ABS ini?

Dikutip dari laman Astra Honda Motor (AHM), ABS adalah sebuah sistem pengereman pada motor untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan berkendara. Sistem ABS disematkan di sepeda motor agar pada saat pengereman mendadak, sepeda motor tidak selip atau ngepot, utamanya ketika kondisi jalanan basah ataupun licin.

Sistem ini dilengkapi dengan sensor. Ketika sepeda motor berjalan, maka sensor kecepatan akan membaca kecepatan baik roda depan maupun belakang. Saat kecepatan ada yang tidak sama, maka akan diinformasikan ke ECU. Data dari ECU dibawa ke modulator. ECU nantinya akan menghidupkan solenoid.


Ketika tuas rem ditarik, maka otomatis tekanan fluida ke kaliper akan sangat kuat. Proses pengurangan, penahanan, serta peningkatan tekanan fluida ini berlangsung sangat cepat, sekitar 15-50 kali per detik, sehingga roda tidak akan terkunci saat dilakukan pengereman mendadak.

Karena menggunakan teknologi canggih, fitur ABS ini pun melibatkan banyak komponen pendukung. Ada sekitar 8 komponen, antara lain:

1. Master Silinder

Komponen ini berfungsi sebagai pengkonversi gerakan mekanis dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Saat master silinder bekerja, piston akan mendorong minyak rem. Minyak rem bertekanan ini akan disalurkan ke pompa ABS.

2. ABS Hydraulic Control Valve

Setidaknya ada 3 katup. Secara sederhana, komponen ini adalah gerbang minyak rem dari master silinder menuju silinder roda. Katup ini akan memanipulasi tekanan hidrolik dari master silinder ke silinder roda.

Setidaknya ada tiga katup pada rem ABS:

– Katup satu terbuka penuh untuk memaksimalkan tekanan minyak rem yang langsung tersambung dengan rem.

– Katup kedua memiliki fungsi untuk menghalangi tekanan minyak rem agar tidak dilanjutkan ke rem.

– Katup ketiga ini memiliki fungsi untuk menghalangi beberapa tekanan dari minyak rem agar hanya setengah saja yang diteruskan pada rem kendaraan. Selain itu, fitur ini juga memiliki pompa untuk mengembalikan tekanan yang ada pada jalur pengereman agar dapat diantarkan ke katup rem tersebut.

3. ABS Pump

Pompa ABS berfungsi untuk mengembalikan tekanan hidrolik pada silinder roda setelah tekanan hidrolik drop karena pembukaan katup ABS. Mekanismenya, saat roda terkunci maka tekanan hidrolik pada roda tersebut akan dikurangi sampai roda kembali berputar. Ketika roda sudah berhasil berputar, maka pompa ABS akan mengembalikan tekanan hidrolik dengan cepat.

4. ABS Control Module

ABS Control Module adalah perangkat ‘processing unit’ untuk mengatur kapan waktunya, berapa lama interval katup terbuka dan tertutup. Selain itu, ABS control module ini juga mengatur kapan ABS pump harus bekerja. ABS Control Module bekerja berdasarkan data yang dikirim dari sensor. Data tersebut kemudian diolah dan hasilnya akan digunakan untuk memberi perintah ke aktuator, dalam hal ini valve dan ABS pump.

5. Speed Sensor

Sensor ini terpasang pada roda depan dan belakang. Sensor inilah yang membaca kecepatan putaran roda depan dan belakang secara bersamaan dan datanya akan dikirimkan langsung ke modul ABS.

6. Wheel Cylinder

Berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik pada minyak rem menjadi gerakan mekanis yang mendorong kampas rem untuk menjepit cakram.

7. Hydraulic Brake Channels

Bagian ini berfungsi sebagai jalur aliran minyak rem dari master silinder ke silinder roda. Perlu diingat, ABS bukan untuk membuat rem jadi lebih pakem tapi sebuah sistem pengereman yang bekerja secara elektronik sehingga rem tak membuat putaran roda terkunci.

8. Indikator ABS

Sepeda motor yang dilengkapi dengan fitur ABS memiliki indikator lampu pada panel speedometer yang akan menunjukkan kondisi sistem ABS sepeda motor. Jika indikator bekerja seperti pada salah satu keadaan di bawah ini, kemungkinan terdapat permasalahan pada sistem ABS.

– Indikator menyala atau mulai berkedip-kedip saat berkendara.
– Indikator tidak menyala saat kunci kontak diputar ke posisi (on).
– Indikator tidak mati pada kecepatan di atas 10 km/jam.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Jika Remot Smart Key Motor Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?


Jakarta

Smart key system membuat pengoperasian motor lebih mudah lantaran tidak perlu memasukkan kunci fisik ke lubangnya. Teknologi ini juga menawarkan keamanan yang lebih baik, karena motor lebih susah dibobol maling.

Namun, ada yang harus diperhatikan pemilik remot smart key system nih. Karena ukurannya yang kecil, pemilik motor berisiko lupa atau tidak tahu smart key system miliknya jatuh.

Honda Smart KeyIlustrasi smart key system pada motor. Foto: Rizki Pratama

Solusi Remot Smart Key Motor Hilang

Sepeda motor keluaran terkini di Indonesia sudah banyak yang dilengkapi smart key system. Fitur ini memungkinkan motor dinyalakan tanpa kunci dari jarak jauh alias keyless.


Jika smart key system hilang, berikut sejumlah hal yang dapat dilakukan pemilik motor, sesuai arsip berita detikcom:

1. Gunakan Remot Cadangan

Pemilik sepeda motor umumnya mendapat dua remot smart key. Detikers bisa menggunakan remot cadangan jika terjadi hal tidak diinginkan seperti kehilangan. Simpan baik-baik remot pengganti agar motor bisa digunakan.

2. Lakukan Pemblokiran Kode Akses

Detikers bisa pergi ke bengkel untuk memblokir atau mengganti kode akses smart key system. Hal ini dilakukan agar akses remot yang hilang tidak dapat digunakan lagi ke motor terkait. Jika remot tersebut ditemukan atau jatuh ke tangan pencuri, motor kita tidak bisa langsung diakses.

“Bawa remot cadangan ke bengkel dan minta didaftarkan ulang. Begitu daftar ulang remote yang tadi hilang tidak bisa dipakai lagi,” ujar Technical Service Division Astra Honda Motor (AHM), Hendro Sutarno, kepada detikcom.

3. Buat Remot Baru

Bagaimana jika kedua remot, baik utama dan cadangan hilang? Jangan khawatir, detikers bisa bikin remot baru. Pemilik motor dengan smart key biasanya akan mendapatkan sebuah barcode. Kode tersebut dapat digunakan untuk membuat remot baru.

Detikers hendaknya menyimpan baik-baik barcode tersebut dan jangan sampai hilang. Untuk jaga-jaga, sebaiknya kode tersebut didokumentasikan dalam foto.

4. Simpan Remot Cadangan

Setelah remot cadangan digunakan atau remot baru dibuat, detikers diharapkan segera membuat remot lainnya sebagai serep jika sewaktu-waktu dibutuhkan kembali. Pembuatan remot smart key dapat dilakukan di bengkel.

5. Ganti Perangkat Modul

Jika menghadapi kondisi remot utama, remot cadangan, dan barcode hilang tidak dapat ditemukan maka masih ada cara lain. Yaitu dengan mengganti perangkat Engine Control Module (ECM) dan Smart Control Unit (SCU).

Selanjutnya, pemilik akan memperoleh smart key system yang baru beserta remotnya. Karena itu, bagi pemilik motor yang sudah menerapkan sistem ini wajib menjaga baik-baik remot smart key system miliknya nya agar tidak hilang.

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com

Bukan Asal Pilih, Ini 5 Tips Beli Helm Sesuai Kebutuhan


Jakarta

Saat ini, ada banyak jenis dan merek helm yang dijual dengan harga bervariasi. Hal itu membuat sebagian orang merasa bingung ketika harus membeli helm baru karena terlalu banyak pilihan.

Beberapa orang memilih helm murah karena tak punya banyak dana, tapi ada juga yang sengaja membeli helm yang harganya mahal. Sebab, semakin mahal harga suatu helm tentu memiliki tingkat kenyamanan dan keamanan yang lebih baik.

Namun, haruskah detikers membeli helm mahal yang harganya mencapai jutaan rupiah? Sebenarnya, kriteria paling mendasar saat membeli sebuah helm adalah sudah memenuhi SNI atau Standar Nasional Indonesia. Dengan begitu, helm tersebut sudah dijamin keamanannya.


Selain itu, perhatikan juga beberapa hal lain sebelum membeli helm baru yang sesuai kebutuhan. Simak sejumlah tipsnya dalam artikel ini.

Tips Membeli Helm Sesuai Kebutuhan

Sedang mencari helm baru tapi masih bingung? Agar tidak salah beli, simak beberapa tips membeli helm sesuai kebutuhan di bawah ini:

1. Sesuaikan Jenis Helm

Tips yang pertama adalah menyesuaikan jenis helm sesuai kebutuhan. Ada dua jenis helm yang umum di jual saat ini, yaitu helm full face dan half face.

Mengutip laman Suzuki Indonesia, jika detikers hanya berkendara sepeda motor di dalam kota dengan kecepatan standar, maka helm half face bisa jadi pilihan terbaik.

Namun, jika kamu sering melakukan perjalanan jauh ke luar kota atau sepeda motor kamu tipe sport dengan cc besar sehingga dapat melaju dalam kecepatan tinggi, maka helm full face menjadi pilihan paling tepat.

2. Pilih Ukuran yang Pas

Memilih helm tidak hanya soal desain, tapi juga harus mencari ukuran yang pas di kepala. Pada umumnya, helm yang dijual memiliki ukuran mulai dari S, M, L, hingga XL. Lantas, bagaimana cara menentukan ukuran helm yang tepat?

Dilansir situs National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), helm dengan ukuran yang pas akan terasa sedikit ketat dengan tekanan yang merata di sekitar kepala. Namun, rasa tekanan itu tidak sampai menimbulkan rasa pusing.

Selain itu, saat menggelengkan kepala maka helm seharusnya tidak akan bergerak. Pemilihan ukuran helm yang tepat dapat memberikan rasa aman saat berkendara dan mengurangi risiko cedera kepala saat terjadi kecelakaan.

3. Cek Lagi Standarisasi Helm yang Dipilih

Memang, saat ini seluruh helm yang dijual di Indonesia sudah berstandar SNI. Meski begitu, ada beberapa jenis helm yang mengantongi satu atau lebih standar internasional.

Adapun sejumlah standar helm internasional yang diakui di dunia, mulai dari Snell, Sharp, ECE. dan DOT. Namun perlu diingat, dengan adanya standar internasional maka harga sebuah helm bisa lebih mahal karena sudah terjamin keamanannya.

4. Pilih Visor yang Tepat

Visor atau kaca pelindung pada helm memiliki peran penting dalam melindungi pengendara dari terpaan debu dan angin, sehingga tidak mengganggu kenyamanan berkendara. Secara umum visor terdiri dari dua jenis, yakni warna gelap dan transparan (bening).

Dikutip situs Astra Honda Motor, jenis visor pada helm juga mempengaruhi jarak pandang saat berkendara di siang maupun malam hari. Visor gelap memang dapat melindungi pengendara dari cahaya matahari, tapi akan berbahaya jika digunakan saat malam hari karena pandangan jadi lebih gelap.

Untuk itu, cobalah cari helm yang mengusung visor ganda, sehingga tersedia visor gelap dan transparan. So, kamu tetap aman dan nyaman saat berkendara di siang ataupun malam hari.

5. Pilih Helm Sesuai Budget

Tips yang terakhir adalah pilih helm sesuai budget. Seperti yang dijelaskan di atas, helm bagus tidak harus mahal karena yang terpenting sudah berstandar SNI.

Dari pantauan detikOto di berbagai marketplace, ada banyak toko yang menjual helm half face dengan banderol mulai dari Rp 200 ribuan. Jika punya dana lebih, sebaiknya ambil helm dengan harga Rp 500 ribu ke atas agar mendapatkan kenyamanan dan keamanan ekstra.

Untuk helm full face memang harganya sedikit lebih mahal daripada jenis half face, yakni mulai dari Rp 400 ribuan. Beberapa merek helm terkenal seperti SHOEI, KYT, atau AGV harganya bahkan bisa mencapai jutaan rupiah.

Itu dia lima tips membeli helm baru sesuai kebutuhan. Semoga membantu detikers yang sedang mencari helm.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Biar Tidak Kaget Buka Gas Motor Listrik, Begini Tipsnya



Jakarta

Akselerasi instan biasanya terasa ketika membuka gas motor listrik. Biar tidak kaget bagi yang belum terbiasa dengan performa motor listrik. Simak tipsnya, yuk!

Deni Surahman, Instruktur Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM) memberikan tips saat pertama kali membawa motor listrik. Dia menyarankan supaya memencet tuas rem belakang terlebih dahulu.

“Putar gas sambil melepas tuas rem secara perlahan,” kata pria yang disapa Densu ini di Ancol, Jakarta Utara.


“Supaya jaga-jaga tidak kaget dengan tarikan awal motor listrik,” tambah dia.

Di atas kertas, motor listrik menawarkan torsi yang lebih superior dari motor bensin. Jadi tips ini bisa saja berguna buat yang baru beradaptasi dengan motor listrik.

“Secara keluaran tenaga, motor listrik umumnya memiliki torsi instan. Jadi motor seperti tersentak di awal, sebaiknya ketika buka tuas akselerator secara perlahan itu juga berbarengan dengan menarik tuas rem belakang, kemudian secara gradual dilepas,” ungkap dia.

“Awalnya pasti ribet, cuma kalau sudah terbiasa kan pasti akan mudah juga penggunaannya. Transisi pengoperasian motor mesin bakar ke listrik mirip-mirip dari motor kopling ke matik, ya,” tambah Densu.

Apalagi motor listrik juga tidak memiliki suara seperti motor bensin. Pengendara harus lebih waspada.

“Motor listrik itu kan dibanding yang mesin bakar pasti ada dua hal perbedaan yakni getaran dan suara. Ditambah lagi sekarang ini belum semua orang aware kehadiran motor EV (saat melintas), seperti tiba-tiba muncul atau semacamnya,” kata Densu.

“Kalau sudah begitu, artinya kita sebagai pengendara harus meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan prediksi bahaya ketika dikendarai. Butuh adaptasi,” jelasnya lagi.

(riar/lua)



Sumber : oto.detik.com

Tips Aman Pakai Fitur RoadSync di Honda PCX 160



Jakarta

Teknologi konektivitas RoadSync di Honda PCX 160 menjadikan motor ini punya nilai lebih dalam hal kepraktisan. Namun teknologi ini merupakan asisten alias alat bantu, pengguna diharapkan tetap sadar dan tanggung jawab dalam menciptakan keselamatan di jalan raya.

RoadSync bisa membantu pengendara untuk menerima dan melakukan panggilan, serta menerima notifikasi pesan, tanpa harus menyentuh smartphone.

Kemudian, pesan juga bisa dibacakan oleh Honda RoadSync tanpa harus melihat handphone atau layar multi informasi display (MID).


Menariknya lagi, RoadSync juga bisa membantu menuliskan balasan pesan yang diucapkan pengendara menggunakan bahasa Indonesia.

Soal petunjuk arah navigasi bisa terlihat dalam panel instrumen. Pengendara juga tidak perlu melihat layar smartphone, sebab ada asisten suara yang memberikan petunjuk arah.

Pengaturan balasan pesan hingga panggilan masuk bisa diatur lewat tombol-tombol yang ada di sebelah kiri. Pengguna RoadSync tinggal mendorong tombol ke arah kanan untuk opsi membalas pesan atau mengangkat telepon masuk tanpa harus melihat layar MID.

Technical Service Division (TSD) PT Astra Honda Motor (AHM), Ade Muhajir menjelaskan penggunaan RoadSync ini harus dilakukan dengan bijak.

Yang pertama, ketika hendak melakukan multi-tasking untuk membalas pesan ataupun menjawab telepon. Pihaknya tidak merekomendasikan untuk membalas pesan ataupun menjawab panggilan telepon dalam jangka waktu yang panjang.

“Kami selalu merekomendasikan untuk penggunaan Honda RoadSync ini jika ada kebutuhan texting yang panjang atau menerima telepon dalam jangka yang panjang itu jangan lupa memperhatikan keselamatan berkendara,” kata Ade di Bali, belum lama ini.

“Kita bisa ke samping dulu supaya fokus berkendara kita tidak terganggu,” jelasnya lagi.

Sebelum masuk ke dalam aplikasi RoadSync, pengguna juga harus membaca informasi penting dalam berkendara. Pengendara diminta untuk tetap fokus di jalan, serta dilarang mengoperasikan handphone ketika berjalan.

Dalam pengalaman detikcom, pengaturan RoadSync ini dilakukan sebelum perjalanan, mulai dari navigasi hingga atur musik. Handphone tinggal masuk kantong saja, semua bisa dikontrol melalui tombol pengaturan dan perintah suara.

Volume dari suara navigasi dan musik sebaiknya diatur pada level volume yang tidak keras supaya tetap menaruh perhatian pada lingkungan sekitar.

Ketika dalam perjalanan, tim redaksi detikOto juga tidak menyentuh smartphone sama sekali. Jadi tetap bisa fokus berkendara di jalan.

Berdasarkan pengalaman kami, opsi pengaturan fitur RoadSync ini tidak bisa dikotak-atik saat motor sedang berjalan. Kecuali motor berhenti. Jadi pengendara bisa menepi di tempat yang aman untuk bisa melakukan pengaturan.

Arah pandangan saat berkendara juga tetap jauh ke depan. Kami juga jarang melihat layar MID, sebab navigasi juga sudah tersambung lewat intercom ataupun TWS, jadi terdapat suara yang memberikan informasi.

Dengan fitur ini, pemilik motor tidak perlu mengeluarkan handphone ketika perjalanan. Nantinya tinggal atur-atur lewat tombol.

PCX 160 RoadSync ini sudah dibekali fitur voice command. Nah, supaya lebih akurat, speech to text hingga bahasa yang digunakan wajib memakai bahasa Indonesia.

“Pronounce-nya setting Bahasa Inggris dia akan mencari yang similar dengan Bahasa Inggris,” kata Ade.

“Dengan mengubah ini ke Indonesia, sistem RoadSync ini akan men-translate lebih mudah menggunakan pronounce Bahasa Indonesia,” jelas dia.

(riar/dry)



Sumber : oto.detik.com

Ini Alasan Kabel Aki Harus Dilepas saat Motor Ditinggal Mudik Lebaran


Jakarta

Bagi detikers yang mudik Lebaran menggunakan transportasi umum dan meninggalkan sepeda motor di rumah, sebaiknya cek kembali motor kesayangan sebelum berangkat. Selain menempatkannya dalam posisi yang aman, pastikan kabel aki juga sudah dicabut.

Selama mudik, detikers mungkin akan meninggalkan sepeda motor selama beberapa hari. Agar aman, penting untuk mengunci ganda sepeda motor agar tidak dicuri. Tak lupa untuk memasang gembok cakram motor supaya lebih aman.

Selain itu, penting juga untuk melepas kabel aki motor sebelum berangkat mudik. Lantas, apa alasannya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.


Alasan Kabel Aki Harus Dilepas saat Motor Ditinggal Mudik

Dalam keterangan resmi Astra Honda Motor (AHM), alasan mengapa kabel aki harus dilepas saat motor ditinggal mudik adalah untuk menghindari aki soak.

Meski motor tidak digunakan selama berhari-hari, tapi bukan berarti aki jadi awet. Hal itu justru bisa membuat aki menjadi tekor karena dipicu prinsip charge dan discharge pada aki.

Ketika motor dihidupkan, maka terjadi proses pengisian daya aki. Begitupun sebaliknya, jika motor tidak dipakai maka bisa menyebabkan voltase berkurang.

Perlu diingat, aki yang kabelnya tidak dicabut dan dibiarkan dalam waktu berhari-hari bisa mengalami soak. Hal ini karena baterai masih mengeluarkan sedikit muatan listrik saat terhubung dengan motor.

Maka dari itu, sebaiknya lepas kabel aki motor sebelum kamu berangkat mudik. Cara ini juga dilakukan agar aki motor tetap awet dan berfungsi secara optimal saat motor digunakan kembali.

Bagaimana Jika Kabel Aki Motor Lupa Dicabut?

Apabila detikers lupa mencabut kabel aki motor setelah berangkat mudik, jangan panik dan khawatir. Setibanya nanti di rumah, segera mengecek sepeda motor dan cobalah untuk dinyalakan.

Apabila sepeda motor sulit dihidupkan, hal ini menandakan bahwa daya aki sudah menurun sehingga tidak sanggup untuk menghidupkan mesin. Selain itu, jika motor distarter dan tidak ada reaksi apa pun atau hanya terdengar bunyi “klik”, itu tandanya aki tidak mampu menyediakan daya listrik yang cukup untuk mengoperasikan starter motor.

Jika masih ragu, cobalah untuk mengecek tegangan aki motor. Biasanya, aki normal memiliki tegangan sekitar 12,3 volt sampai 12,6 volt saat mesin dalam keadaan mati. Apabila mesin dalam kondisi menyala dan dikendarai, tegangan aki berada di angka 13,7 volt sampai 14,2 volt.

Jika tegangan aki berada di bawah 12 volt saat motor dihidupkan, hal itu bisa menandakan jika aki sudah lemah dan sebaiknya diganti dengan yang baru.

Demikian alasan mengapa kabel aki harus dicabut saat motor ditinggal mudik Lebaran. Semoga tips ini bermanfaat!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Ada Warga Cuci Motor Pakai Air Genangan Banjir, Padahal Bahaya



Jakarta

Banjir masih menggenangi sejumlah titik di wilayah Jakarta pagi ini (8/7). Warga pun ada yang memanfaatkan air banjir untuk mencuci motor. Sebenarnya mencuci motor menggunakan air banjir tidak direkomendasikan, sebab banyak risikonya.

Salah satu warga di Jakarta Selatan, Sunhaji, mencuci motornya menggunakan air banjir. Sunhaji mengatakan sengaja memanfaatkan banjir karena airnya yang melimpah. Biasanya, dia jarang mencuci meski beberapa kali motornya kehujanan.

“Kalau nggak banjir nggak dicuci. Ini mumpung banyak airnya, kita pakai buat nyuci (motor) aja,” ujar Sunhaji seperti dikutip dari detikNews.


Tentunya mencuci motor menggunakan air banjir tidak disarankan. Air banjir membawa banyak kotoran dan lumpur yang malah bisa bikin rusak komponen kelistrikan motor Selain itu air banjir juga mengandung zat asam yang diturunkan dari air hujan, sehingga berpotensi membuat korosi komponen logam yang ada di motor.

Mengutip laman Astra Honda Motor (AHM), mencuci motor sebaiknya menggunakan air bersih yang mengalir. Semprot bagian kolong dan kaki-kaki motor menggunakan air bersih. Pada motor berpenggerak rantai, bersihkan juga area rantai dan gear. Disarankan juga menggunakan sabun cair atau sampo khusus untuk mencuci motor.

Jika motor tersebut aktif digunakan saat musim hujan dan kerap melewati genangan banjir, jangan lupa juga untuk melakukan pengecekan oli mesin dan oli gardan. Kalau diperlukan, gantilah oli mesin dan oli gardan sesegera mungkin untuk menjaga kondisi mesin tetap baik dan mencegah kerusakan pada komponen internal.

Untuk motor berpenggerak rantai, jangan lupa untuk membersihkan rantai dan melumasinya kembali setelah terpapar air banjir. Hal ini penting agar rantai tetap lancar dan tidak karat atau cepat rusak.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com