Tag Archives: az animals

Kenapa Kotoran Cicak Berwarna Hitam Putih?



Jakarta

Pernah melihat kotoran cicak? Itu akan tampak berwarna hitam atau coklat memanjang dan warna putih kecil seperti titik di ujungnya. Kira-kira, kenapa kotoran cicak bisa ada dua warna yaitu hitam dan putih ya?

Jika dibandingkan dengan hewan lain, kebanyakan hewan memiliki warna kotoran serupa dengan mayoritas berwarna hitam atau gelap. Untuk mayoritas kotoran warna putih, biasa dimiliki burung atau beberapa unggas lain.

Ternyata, warna hitam atau gelap pada kotoran cicak merupakan feses. Sementara warna putih kecil merupakan urin, demikian dilansir AZ Animals.


Feses dan Urin Cicak Keluar Bersamaan

Biasanya, pada banyak hewan, feses dan urin dikeluarkan dalam waktu yang berbeda. Namun pada cicak dan jenis kadal, kotoran dan urin dikeluarkan sekaligus.

Adapun urin mereka berwarna putih karena ada kandungan asam urat. Ini sering kali dianggap bagian dari feses cicak, padahal merupakan urin. Sementara bagian kotoran warna hitam merupakan sisa makanan yang telah dicerna.

Sama seperti hewan pada umumnya, frekuensi cicak buang kotoran hitam-putih itu bergantung pada ukuran dan makanannya. Biasanya, cicak dan tokek akan buang kotoran setiap hari.

Mengutip Texas A&M University, mereka termasuk hewan nokturnal yang kerap ditemukan berada di dekat lampu pada malam hari karena menunggu serangga untuk dimakan. Mereka juga kerap ditemukan di berbagai sudut rumah dan berlindung di sekitar celah dan retakan.

Tak heran, meski tidak terlihat keberadaannya, mereka bisa ‘memperlihatkan’ diri dengan adanya kotoran di mana-mana. Sering kali, kotoran cicak yang berwarna hitam putih berada di lantai, menempel di tembok, hingga jatuh di sofa atau kursi.

Kotoran cicak sendiri mengeluarkan bau tajam dan tidak sedap karena mengandung zat amonia pada urine yang berwarna putih. Selain itu, kotoran cicak juga mengandung berbagai bakteri termasuk Salmonella dan E.coli, yang berbahaya bagi pencernaan.

Bagaimana Cara Mengatasi Cicak di Rumah?

Meskipun cicak bisa mengurangi serangga seperti nyamuk di rumah, tetapi keberadaan kotorannya sangat mengganggu. Terlebih jika kotoran menempel di tempat seperti karpet hingga gorden.

Untuk mengatasinya, bisa dengan rutin mengecek kebersihan setiap sudut rumah. Kemudian, memahami celah mana saja yang sering dijadikan persembunyian oleh cicak pada siang hari. Biasanya, celah sempit atau retakan rumah dijadikan tempat untuk bertelur dan berlindung.

Penting untuk menghilangkan sebanyak mungkin tempat persembunyian ini dengan menutupnya menggunakan dempul silikon atau sealer busa yang mengembang

Selain itu, bisa juga mencoba mengurangi jumlah cicak dengan penjebak seperti papan lem atau kertas lengket yang tersedia di toko pengendalian hama. Papan lem sebaiknya diletakkan di dekat lampu dan jendela, atau tempat biasa cicak lebih suka berkumpul.

Untuk cara alami, bisa mengusirnya dengan aroma yang tidak disukai cicak. Seperti aroma bubuk kopi, lada atau cabai, aneka bawang, hingga kapur barus.

(faz/nah)



Sumber : www.detik.com

Singa Vs Harimau, Siapa yang Akan Menang?



Jakarta

Singa dan Harimau dikenal sebagai predator yang mengerikan di alam liar. Tak jarang, mereka sering bersaing menjadi puncak predator meski tidak hidup di wilayah yang sama.

Sebagian besar singa, hidup di wilayah Afrika, sedangkan harimau berada di Asia. Singa dan harimau yang berbagi habitat, hanya bisa ditemukan di sebagian kecil wilayah India dan Timur Tengah.

Ini kenapa, jika alam liar, hampir tidak bisa menemukan singa dan harimau bertarung secara langsung.


Fisik Singa Vs Harimau

Secara fisik, keduanya merupakan jenis kucing terbesar di dunia. Keduanya memiliki warna yang berbeda dengan singa dominan coklat pasir dan kadang ada bulu hitamnya, sedangkan harimau memiliki ciri putih oranye dengan garis hitam.

Panjang singa bisa mencapai 208 cm dan berat bisa mencapai 225 kg. Sementara harimau lebih unggul dengan panjang bisa mencapai 390 cm dan berat 300 kg, demikian dilansir dari AZ Animals.

Jadi bisa dikatakan, secara fisik, harimau lebih unggul karena rata-rata memiliki tubuh yang lebih besar dari singa. Meski begitu, singa dan harimau sama-sama dikenal sebagai predator yang agresif dan berbahaya.

Secara sifat, harimau cenderung hewan yang hidup menyendiri. Berbeda dengan singa yang dikenal sebagai hewan yang berkelompok dan membentuk kawanan.

Di alam liar, singa betina justru yang banyak melakukan perburuan. Dalam kawanan, biasanya terdiri dari satu singa jantan dewasa dengan banyak betina dan anakan singa.

Di sisi lain, harimau sejak muda membangun wilayahnya sendiri hingga dewasa. Mereka terbiasa berburu dan mempertahankan wilayahnya sendiri.

Jika Bertarung, Siapa yang Akan Menang antara Singa Vs Harimau?

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai pertarungan langsung antara singa dan harimau. Namun, ada beberapa laporan tentang pertarungan singa dan harimau di penangkaran.

Pada 1914, misalnya, di Kebun Binatang Bronx, New York City, singa dan harimau dilaporkan mengalami pertarungan. Meski dilaporkan pertarungan tidak berlangsung lama, tapi punggung singa mengalami patah karena harimau.

Pertarungan lain pernah terjadi di Binatang Ankara pada 2010. Diketahui, harimau sempat memasuki kandang singa dan berakhir dengan pertarungan.

Namun, pertarungan tidak berlangsung lama, dengan satu serangan harimau yang melukai leher singa sangat parah. Berdasarkan kedua pertarungan yang pernah dilaporkan, harimau unggul dalam menyerang singa.

Secara umum, harimau memegang keunggulan atas singa, salah satunya karena ukuran dan kekuatan. Jika di alam liar, mungkin akan berbeda karena singa datang berkelompok, sedangkan harimau sendirian.

(faz/nah)



Sumber : www.detik.com

Hiu Vs Lumba-lumba, Menang Siapa?



Jakarta

Lautan dipenuhi oleh ikan dan sebagian mamalia. Dua yang mencolok yaitu spesies hiu dan lumba-lumba. Jika bertemu untuk bertarung, siapa yang menang antara hiu dengan lumba-lumba?

Secara singkat, pertarungan satu lawan satu antara hiu dan lumba-lumba bisa diprediksi dengan ukuran hiu yang lebih besar dan kekuatan gigi yang mengerikan. Namun, dalam kondisi tertentu, sekelompok lumba-lumba bisa menakuti satu hiu.

Untuk membedah perbandingan hiu dan lumba-lumba, berikut ini penjelasannya, dikutip dari AZ Animals.


Fisik Hiu vs Lumba-lumba

Hiu dapat memiliki berat lebih dari 450 kg dan tumbuh hingga 6 meter. Hiu putih besar, bahkan beratnya dapat mencapai 2.200 kg.

Sementara lumba-lumba memiliki berat sekitar 280 kg dan dapat tumbuh hingga 4,5 meter. Spesies lumba-lumba terbesar (tidak termasuk paus pembunuh) adalah paus pilot, yang juga dapat tumbuh hingga 2.200 kg.

Secara rata-rata, hiu putih besar memiliki berat lebih dari rata-rata lumba-lumba hidung botol. Ini artinya, hiu lebih unggul dari lumba-lumba soal ukuran.

Meski secara ukuran lebih besar, hiu bisa mengimbangi lumba-lumba soal kecepatan. Lumba-lumba dapat mencapai kecepatan 32,18 km/jam dalam situasi yang tepat.

Tak kalah gesit, hiu bisa bergerak dengan kecepatan antara 32,18 sampai 56,3 km/jam. Hiu menggunakan gerakan ekor dan tubuh yang bergelombang dan menyamping.

Kekuatan Gigitan Hiu vs Lumba-lumba

Hiu dan lumba-lumba sama-sama menggunakan gigi mereka untuk menyerang mangsa. Hiu memiliki gigitan terkuat yang pernah diukur di planet ini, yaitu pada tekanan 4.000 PSI atau lebih.

Kekuatan itu tercipta dari gigi hiu yang panjangnya mencapai 15 cm dan totalnya terdapat 300 gigi yang dapat merobek daging.

Sementara lumba-lumba memiliki hingga 268 gigi tajam yang digunakan untuk merobek daging mangsanya. Namun, daya gigitannya sangat rendah dibandingkan dengan mangsa lainnya.

Meski begitu, lumba-lumba memiliki indra pendengaran yang menakjubkan, penglihatan yang baik, dan kemampuan memanfaatkan ekolokasi yang mendeteksi makhluk lain dengan ketepatan yang menakjubkan.

Hiu juga memiliki indra yang kuat. Terutama penglihatan yang tajam, bahkan dalam kondisi minim cahaya. Selain itu, juga indra penciuman yang sangat tajam, yang mampu mendeteksi 1 bagian per 10 miliar bagian zat dalam air.

Jika Bertarung, Siapa yang Akan Menang antara Hiu dan Lumba-lumba?

Meskipun sama-sama hidup di air, lumba-lumba adalah mamalia dan hiu adalah ikan bertulang rawan. Hiu lebih berat, lebih panjang, dan lebih mematikan daripada lumba-lumba.

Dalam pertarungan satu lawan satu, hiu akan menang melawan lumba-lumba. Ini karena hiu lebih kuat, lebih besar, dan lebih peka terhadap predator dibandingkan hiu lainnya.

Lumba-lumba, meskipun cerdas, tidak memiliki kemampuan fisik untuk menangkis serangan hiu dan tidak dapat menimbulkan kerusakan yang cukup untuk membunuh hiu sendirian. Kecuali, jenis orca yang bisa menang melawan hiu.

Jadi, jika di wilayah yang sama, hiu kemungkinan besar akan merasakan kehadiran lumba-lumba terlebih dahulu. Kecuali jika lumba-lumba tersebut menggunakan ekolokasi.

Setelah hiu menyerang, hanya perlu satu atau dua gigitan bagi hiu untuk menimbulkan kerusakan yang cukup parah, sehingga lumba-lumba tersebut akan lumpuh total. Namun, akan berbeda jika lumba-lumba tidak sendirian.

Sebab, lumba-lumba hidup dalam kelompok yang bisa beranggotakan lebih dari 1.000 ekor. Sementara hiu cenderung lebih mandiri.

Lumba-lumba juga lebih cerdas daripada hiu, sehingga mereka bisa mengatur strategi dalam kelompok untuk menyerang hiu yang sendirian. Dengan kecerdasan dan kerja sama kelompoknya, lumba-lumba bisa menakuti hiu dan membuatnya menghindar dari area mereka.

(faz/nwk)



Sumber : www.detik.com

Macan Tutul dan Jaguar, Beda atau Sama?



Jakarta

Macan tutul merupakan jenis kucing besar yang dikenal memiliki corak atau bintik khas pada tubuhnya. Namun tak hanya macan tutul, ternyata jaguar memiliki bintik khas. Lantas apa beda macan tutul dan jaguar?

Macan tutul (Panthera pardus) dan jaguar (Panthera onca) merupakan jenis hewan yang berbeda, meski sama-sama memiliki ciri berbintik di tubuh orennya. Sekilas, akan sulit membedakan keduanya, tapi wilayah habitat dan detail ciri fisik menunjukkan perbedaan.


Perbedaan Macan Tutul dan Jaguar

Mengutip AZ Animals, macan tutul banyak ditemukan di Afrika dan Asia. Persebarannya membentang dari utara ke selatan di sebagian besar benua Afrika kecuali Sahara, dan dari timur ke barat di Asia, dari timur Turki hingga barat China dan Rusia, dan hingga ke selatan hingga Indonesia.

Sementara jaguar banyak ditemukan di Amerika Selatan atau Tengah. Persebarannya sampai ke Meksiko utara, bahkan ada beberapa individu di Arizona selatan dan New Mexico di Amerika Serikat, hingga Argentina utara dan sebagian Brasil selatan.

Macan tutul memiliki jangkauan luas karena mampu beradaptasi dengan beragam habitat. Karena paling melimpah di hutan, padang rumput, sabana, dan hutan, mereka juga dapat hidup di habitat semak belukar, semak belukar, gurun, berbatu, dan bahkan pegunungan pada ketinggian hingga 5.200 meter.

Macan tutul juga telah belajar hidup berdampingan dengan manusia, tidak hanya di daerah pinggiran kota, tetapi juga di daerah perkotaan yang padat. Misalnya, terdapat populasi macan tutul di Mumbai pusat, India, sebuah kota berpenduduk lebih dari 12 juta jiwa dan salah satu dari sepuluh kota terbesar di dunia.

Berbeda dengan macan tutul yang adaptif, jaguar bergantung pada tutupan lahan yang lebat, sumber air, dan cukup mangsa untuk diburu. Namum, mereka mahir berenang, sehingga sering berada di dekat perairan seperti sungai, anak sungai, dan rawa.

Jaguar biasanya menghindari hutan pegunungan, tetapi pernah terdeteksi di ketinggian hingga 3.800 m. Beda dengan macan tutul, jaguar juga belum beradaptasi dengan baik terhadap perkembangan manusia dan kecil kemungkinannya ditemukan bahkan di daerah pinggiran kota.

Perbedaan Bintik

Jika dilihat dari dekat, bintik di tubuh macan tutul dan jaguar memiliki ‘bintik-bintik’ hitam, yang sebenarnya merupakan roset. Roset ini berbentuk oval dengan batas hitam tebal, tetapi kosong di dalamnya.

Jaguar memiliki bintik-bintik hitam kecil di dalam roset mereka yang lebih besar, sedangkan macan tutul tidak. Meskipun sangat langka, macan tutul telah diamati pada kamera jebak memiliki bintik-bintik di dalam roset mereka yang mirip dengan jaguar.

Namun, secara umum, macan tutul dan jaguar memiliki karakteristik yang sama, yaitu variasi warna dan pola bulu, yang seringkali berkorelasi dengan habitatnya. Misalnya, warna bulu kuning muda cenderung muncul di habitat yang lebih kering, sedangkan warna bulu yang lebih gelap dan lebih kemerahan lebih menonjol di hutan yang lebih lebat.

Setiap macan tutul atau jaguar memiliki pola roset yang unik, yang digunakan para ilmuwan dalam penelitian untuk mengidentifikasi individu dan memperkirakan ukuran populasi.

Berdasarkan fisiknya, jaguar secara keseluruhan lebih besar, tampak lebih kuat, dan lebih berat daripada macan tutul. Sementara macan tutul merupakan spesies kucing besar terkecil, panjang tubuhnya bisa lebih panjang dari jaguar, dari hidung hingga ujung ekor.

Panjang macan tutul berkisar antara 1,6-2,3 meter, sedangkan jaguar bisa mencapai 1,5-1,9 meter. Jaguar bisa dua kali lebih berat daripada macan tutul, antara 68-136 kg, dibandingkan berat macan tutul yang hanya 17-65 kg.

Mangsa Macan Tutul dan Jaguar

Macan tutul dan jaguar merupakan karnivora yang gemar menyergap di lokasi tersembunyi. Bintik-bintik mereka bertujuan untuk kamuflase alami di alam.

Berburu mangsa yang lebih besar, termasuk antelop, rusa, rusa, ternak domestik, babi, dan primata untuk macan tutul, serta pekari, tapir, dan rusa untuk jaguar. Keduanya, secara umum, menjadi korban perburuan manusia untuk diambil bulunya.

Di alam liar, macan tutul cenderung aktif di malam hari, terutama bagi populasi yang hidup lebih dekat dengan manusia. Jaguar lebih krepuskular, paling aktif saat senja dan fajar, tetapi mereka dapat aktif kapan saja sepanjang hari.

Sayangnya, baik macan tutul maupun jaguar dianggap hampir terancam populasinya oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).

(faz/nwk)



Sumber : www.detik.com