Tag Archives: bahasa indonesia

Kuasai Bahasa Bali Cepat: Panduan Praktis untuk Traveler



Jakarta

Liburan ke Bali menjadi impian banyak orang. Untuk bisa liburan dengan maksimal, belajar bahasa Bali menjadi salah satu keuntungan.

Bahasa Bali yang biasanya ditanyakan dan diajarkan kepada wisatawan adalah bahasa Bali yang digunakan sehari-hari. Juga berupa kelas kata yang masih standar dan mudah, mengingat bahasa Bali memiliki sor singgih basa yang mengatur jenis kata dan kepada siapa kata-kata tersebut ditujukan.

Berikut bahasa Bali yang bisa dipelajari wisatawan:


1. Wastan Tityang (nama saya)

2. Punapi gatra? (apa kabar?)

3. Kenken kabare? (gimana kabarnya?)

Kalimat ini memiliki arti ‘Apa Kabarnya?”. Ketika mendapatkan pertanyaan seperti ini, kamu bisa jawab ‘becik-becik’ yang dalam bahasa Indonesia “baik-baik”.

4. Becik-becik manten (baik-baik aja)

5. Sampun ngajeng? (sudah makan?)

6. Rahajeng semeng (selamat pagi)

Rahajeng Semeng merupakan sapaan dalam bahasa Bali. Artinya ‘Selamat Pagi’. Untuk siang hari tinggal diganti menjadi ‘Rahajeng Siang’ atau malam dan sore, ‘Rahajeng Malam’ dan ‘Rahajeng Sore’.

7. Ngiring sareng-sareng (mari sama-sama)

8. Om swastyastu (salam pembuka yang bermakna semoga selamat)

9. Nggih sampun (iya sudah)

10. Ainggih durusang (iya silakan)

11. Rahajeng wengi (selamat malam)

12. Matur suksma (terima kasih)

Dalam bahasa Bali ‘Matur Suksma’ artinya ‘Terima Kasih’. Kamu juga bisa menyingkat jadi ‘Suksma’.

13. Ten kenapi (gak apa-apa)

14. Tiang tresna ajak Bli (saya cinta sama Bli (merujuk ke lelaki)

15. Lakar ngudiang? (mau ngapain?)

16. Aji kuda niki? (berapa harganya ini?)

17. Ring dija (dari mana?)

18. Numbas (beli)

19. Jaen sajan/jaen pisan (enak banget)

20. Napi ajengan ne? (apa makanannya?)

21. Jagi metaken (mau nanya)

22. Dados kirang? (boleh kurang?)

23. Ten dados (gak boleh)

24. Mangkin nggih? (sekarang ya?)

25. Durung/dereng (belum)

26. Semeton (saudara)

27. Jagi mepamit (mau berpamitan untuk pulang)

28. Sampun telah (udah abis)

29. Ampura nggih (maaf ya)

30. Sampunang sebet (jangan sedih)

31. Mulih jani (pulang sekarang)

32. Sube tengai ne (udah siang ini)

33. Pedalem sajan (kasihan banget)

34. Tyang lakar melali (saya akan jalan-jalan)

35. Bli (panggilan kakak untuk laki-laki)

36. Mbok (panggilan kakak untuk perempuan)

37. Ngidih tulung (minta tolong)

38. Sampun kayeh/Sampun mesiram? (udah mandi?)

39. Adi memedih? (kok ngambek?)

40. Meme/biang (panggilan untuk ibu)

41. Bapa/ajik (panggilan untuk ayah)

42. Jemak (ambil)

43. Dija ngeranjing? (dimana sekolah?)

44. Di jumah/puri/griya (di rumah)

45. Sampun kelih (udah besar/dewasa)

46. Rauh (datang)

47. Seduk basange (laper perutku)

48. Sampun waneh (udah kenyang)

49. Cingakin (lihat)

50. Melahang ngejang (benerin naruh)

51. Aji Kuda Niki (Berapa harganya ini)

(bnl/ddn)

Sumber : travel.detik.com

Alhamdulillah اللهم صلّ على رسول الله محمد wisata mobil
image : unsplash.com / Thomas Tucker

Contoh Menarik yang Sering Dipakai dan Pengertian Singkatnya


Jakarta

Pernah dengar ungkapan “waktu adalah uang” atau “dia bintang kelas”? Itu bukan sekadar istilah biasa, melainkan contoh dari majas metafora yang sering kita gunakan tanpa sadar.

Untuk lebih memahami apa saja contoh majas metafora, berikut ini penjelasan singkatnya yang dikutip dari buku Bahasa Indonesia SMP/MTS IX karya Eva Y. Nukman, dkk dan artikel berjudul “Majas Metafora dalam Puisi-puisi Karya Bara Pattyradja” oleh Dominika Dhapa dan Febronia Novita, yang terbit di jurnal Sintaks (Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia).

Majas metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang menyamakan dua hal berbeda secara langsung tanpa kata penghubung seperti seperti, bagaikan, atau laksana. Gaya bahasa ini membuat kalimat terdengar lebih indah, padat, dan penuh makna. Maka itu, metafora banyak ditemukan dalam puisi, prosa, bahkan percakapan sehari-hari.


Ciri-ciri Majas Metafora

Untuk mengenali majas metafora, berikut ciri-cirinya:

– Tidak menggunakan kata pembanding (seperti, bagai, laksana).
– Membandingkan dua hal berbeda secara implisit.
– Menggunakan ungkapan padat dan langsung.
– Memberi nuansa puitis, sering dipakai dalam puisi maupun karya sastra.

Dalam karya sastra, termasuk puisi Bara Pattyradja, ditemukan beberapa variasi metafora:

1. Metafora Antropomorfik

Benda mati atau abstrak diberi sifat manusia.
Contoh: “Lagu-lagu kebangsaan menyumbat nafasmu.”

2. Metafora Kehewanan

Manusia atau hal abstrak digambarkan seperti hewan.
Contoh: “Akulah ikan-ikan yang tabah berenang di palungmu.”

3. Metafora Konkret ke Abstrak

Menghubungkan hal nyata dengan konsep abstrak.
Contoh: “Dadaku sebuah samudera badai dan angin puyuh.”

4. Metafora Sinestesia

Pencampuran indra dalam perbandingan.
Contoh: “Aku raba telapak tanganmu dan jantungmu berdebar di sana seperti meriam.”

Perbedaan Metafora dengan Majas Lain

– Metafora: Langsung membandingkan tanpa kata penghubung.
Contoh: “Kamu adalah cahaya hidupku.”

– Simile: Menggunakan kata penghubung (seperti, bagai, laksana).
Contoh: “Kamu seperti cahaya dalam hidupku.”

– Personifikasi: Memberikan sifat manusia pada benda mati atau makhluk bukan manusia.
Contoh: “Angin berbisik lembut.”

1. “Bunda, engkau adalah rembulan yang menari dalam dadaku.” → Ibu digambarkan lembut, tenang, dan indah.
2. “Ayah, engkau adalah matahari yang menghangatkan hatiku.” → Ayah diibaratkan memberi kehangatan, kekuatan, dan perlindungan.
3. “Matahari telah melahirkan para guru.” → Guru diibaratkan sebagai sumber penerangan ilmu.
4. “Dia adalah bintang kelas kami.” → Siswa terbaik atau paling menonjol.
5. “Waktu adalah uang.” → Waktu sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan.
6. “Hatinya sebening kaca.” → Orang yang jujur dan tulus.
7. “Lagu-lagu kebangsaan menyumbat nafasmu.” → Lagu diibaratkan seperti manusia yang bisa menekan atau mengekang.
8. “Kulibat masalah berjalan.” → Masalah digambarkan seperti manusia yang bisa bergerak.
9. “Perih batu-batu.” → Batu diibaratkan bisa merasakan sakit layaknya manusia.
10. “Kaki tangan kesunyian.” → Kesunyian diibaratkan memiliki anggota tubuh manusia.
11. “Mengibas sayap-sayap takdir.” → Takdir digambarkan seperti burung yang bisa mengepakkan sayap.
12. “Akulah ikan-ikan yang tabah berenang di palungmu.” → Aku lirik diibaratkan ikan yang berjuang dalam hidup.
13. “Hatiku menggelepar di runcing tempulingmu.” → Hati diibaratkan ikan yang kesakitan.
14. “Beribu jiwa melolong di padang-padang gersang.” → Jiwa manusia digambarkan seperti serigala atau anjing yang melolong.
15. “Hidup bermula dari kata, berakhir pada kata.” → Hidup yang abstrak dihubungkan dengan kata yang konkret.
16. “Labuhkan sampan-sampan rohku di hulu sungai matamu.” → Roh diibaratkan seperti sampan yang bisa berlabuh.
17. “Dadaku sebuah samudera badai dan angin puyuh” → Perasaan digambarkan penuh gejolak seperti samudera badai.
18. “Kau adalah perang paling sengit sekaligus siksa.” → Seseorang diibaratkan membawa konflik besar dan penderitaan.
19. “Dengan lenguh lembu hitam kusanggah sejarah satu abad.” → Bunyi lenguh dikaitkan dengan gambaran visual lembu hitam.
20. “Sederu apa sepi.” → Deru (bunyi) dihubungkan dengan perasaan sepi.
21. “Aku raba telapak tanganmu dan jantungmu berdebar di sana seperti meriam.” → Perasaan cinta digambarkan kuat seperti dentuman meriam.
22. “Harum ketela, ubi bakar, ayam jantan kambing dengan tanduk terhunus.” → Bau harum dikaitkan dengan gambaran visual yang kuat.

Itulah contoh-contoh majas metafora dan penjelasan singkatnya. Semoga bermanfaat, detikers!

*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

Bentuk Soal TKA 2025, Apakah Mengukur Literasi dan Numerasi Umum?


Jakarta

Tes Kemampuan Akademik (TKA) akan digelar mulai November mendatang. Pelaksanaannya dimulai untuk jenjang SMA/SMK/sederajat.

Soal-soal TKA mengakomodasi Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI juga telah menyediakan link simulasi TKA melalui https://pusmendik.kemdikbud.go.id/tka/simulasi_tka.

Seperti Apa Bentuk Soal TKA?

Bentuk soal TKA berbentuk pilihan ganda. Dikatakan dalam laman Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) Kemendikdasmen, soal TKA berupa satu pilihan jawaban benar dan pilihan ganda kompleks, yakni soal dengan pilihan jawaban benar dapat lebih dari satu.


Perlu dicatat, soal TKA tidak mengukur literasi atau numerasi umum, tetapi kompetensi mata pelajaran sesuai kurikulum. Meski begitu, soal TKA tetap menekankan pada penalaran dan pemecahan masalah.

Baik untuk Kurikulum Merdeka maupun Kurikulum 2013, soal TKA tidak menerapkan tingkat kesulitan yang berbeda. Kesulitan soal TKA sama saja untuk kedua kurikulum karena dikembangkan dengan mempertimbangkan materi atau kompetensi yang berlaku untuk kedua kurikulum.

Jadwal TKA 2025

Penyelenggaraan TKA siswa SMA/SMK/sederajat terbagi menjadi tiga gelombang. Seperti ini jadwalnya:

  • Gelombang I: 3-4 November 2025
  • Gelombang II: 5-6 November 2025
  • Gelombang III: 8-9 November 2025

Pembagian Sesi TKA

Setiap gelombang TKA terdiri dari dua sesi, yakni hari pertama dan kedua. Pembagian hari adalah berdasarkan mata pelajaran, yaitu:

1. Hari Pertama:

  • Bahasa Indonesia
  • Matematika
  • Bahasa Inggris

2. Hari Kedua:

  • Mata pelajaran pilihan I
  • Mata pelajaran pilihan II.

Demikian bentuk soal TKA dan jadwalnya untuk jenjang SMA/SMK/sederajat.

(nah/twu)



Sumber : www.detik.com

20 Kata Bahasa Indonesia yang Diserap dari Bahasa Portugis, Bendera-Nina



Jakarta

Presiden Prabowo Subianto memutuskan bahwa bahasa Portugis akan diajarkan di sekolah Indonesia. Hal ini disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Menurut Prabowo, Brasil merupakan mitra penting bagi Indonesia. Ia memandang, hubungan dengan Brasil akan menghasilkan capaian yang baik.

“Saya yakin bahwa dalam waktu yang akan datang kita akan menghasilkan capaian lebih baik. Sebagai bukti bahwa kami memandang Brasil sangat penting, saya telah memutuskan bahwa bahasa Portugis akan menjadi salah satu prioritas bahasa disiplin pendidikan Indonesia,” kata Prabowo, dikutip dari detikNews.


Nantinya, Prabowo akan memberi arahan kepada Menteri Pendidikan Tinggi dan Saintek Brian Yuliarto serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti untuk keputusan pengajaran bahasa Portugis di sekolah.

“Dan akan memberi petunjuk kepada Menteri Pendidikan Tinggi dan Menteri Pendidikan Dasar Indonesia untuk mulai mengajar bahasa Portugis di sekolah-sekolah kita. Ini bukti bahwa ini memandang hubungan Brasil dan Indonesia sangat besar,” lanjutnya.

Namun, tahukah detikers seperti apa contoh kata bahasa Portugis sebenarnya?

Mengenal Bahasa Portugis

Bahasa Portugis merupakan bahasa yang dituturkan banyak negara dari berbagai benua. Negara-negara tersebut yakni Portugal (Eropa), Brasil (Amerika Selatan), Timor Leste (Asia), Angola (Afrika), Guinea Bissau (Afrika), Guinea Khatulistiwa (Afrika), Mozambik (Afrika), Tanjung Verde (Afrika), hingga Sao Tome and Principe (Afrika).

Bahasa ini juga menyebar pada masa kolonial, tepatnya saat Portugis ke wilayah timur di Asia. Wilayah Nusantara atau kini Indonesia, menjadi salah satu yang didatangi bangsa Portugis.

Pada 1511, tercatat bangsa Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang masuk ke wilayah Nusantara. Mereka memiliki misi menguasai perdagangan rempah-rempah hingga menyebarkan agama Kristen.

Sampai abad ke-17, keberadaan mereka semakin kuat di Nusantara. Bahasa Portugis kemudian mulai dipakai di samping bahasa Melayu.

Pada akhirnya, usai kemerdekaan Indonesia hingga saat ini, sisa-sisa bahasa Portugis masih dipakai dalam bahasa sehari-hari tanpa sadar. Bahkan, beberapa kata dalam bahasa Indonesia ada yang diserap dari bahasa Portugis.

Berikut ini daftar kata bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Portugis, merangkum arsip detikEdu.

20 Kata Bahasa Indonesia yang Diserap dari Bahasa Portugis

1. Bangku, dari kata banco

2. Bendera, dari kata bandeira

3. Bola, dari kata bola

4. Boneka, dari kata boneca

5. Dansa, dari kata dança

6. Ganco, dari kata gancho

7. Jendela, dari kata janela

8. Keju, dari kata queijo

9. Kemeja, dari kata camisa

10. Kertas, dari kata carta(s)

11. Meja, dari kata mesa

12. Mentega, dari kata manteiga

13. Nina (dalam nina bobo), dari kata menina yang berarti gadis kecil

14. Nona, dari kata dona

15. Nyonya, dari kata donha

16. Permisi, dari kata permissão

17. Pesta, dari kata festa

18. Sabun, dari kata sabão

19. Serdadu, dari kata soldado

20. Sinyo, dari kata senhor

Itulah beberapa kata bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Portugis. Yuk mulai pelajari bahasa Asing seperti Portugis, untuk menambah wawasan, detikers!

(faz/nwk)



Sumber : www.detik.com

25 Bahasa dengan Penutur Terbanyak di Dunia, Indonesia dan Portugis Nomor Berapa?


Jakarta

Miliaran orang di seluruh dunia berbicara lebih dari satu bahasa. Bahasa Inggris, misalnya, memiliki kurang dari 400 juta penutur asli (native speakers), tetapi lebih dari 1 miliar penutur non-asli.

Sebaliknya, bahasa Mandarin yang memiliki jumlah penutur asli tertinggi di antara bahasa-bahasa di dunia, memiliki relatif sedikit penutur non-asli di luar China. Demikian pula beberapa bahasa, seperti bahasa Jawa dan Italia, termasuk di antara 25 bahasa yang paling banyak digunakan dalam hal penutur asli, tetapi jumlah penutur non-asli dari bahasa-bahasa tersebut sangat sedikit.

Menariknya, berdasarkan data katalog bahasa Ethnologue, bahasa Indonesia termasuk dalam salah satu dengan total penutur terbanyak. Daftar bahasa dengan penutur terbanyak ini juga bisa kalian gunakan sebagai acuan untuk belajar bahasa.


Bahasa dengan Penutur Terbanyak di Dunia

Dikutip dari ensiklopedia Britannica, berikut ini adalah daftar 25 bahasa dengan jumlah penutur terbanyak. Pemeringkatan adalah berdasarkan katalog bahasa Ethnologue dan didapat dari data awal tahun 2020-an.

  1. Bahasa Inggris: 1.456.448.320 penutur
  2. Bahasa Mandarin: 1.138.222.350 penutur
  3. Bahasa Hindi: 609.454.770 penutur
  4. Bahasa Spanyol: 559.078.890 penutur
  5. Bahasa Prancis: 309.804.220 penutur
  6. Bahasa Arab standar modern: 273.989.700 penutur
  7. Bahasa Bengali: 272.828.760 penutur
  8. Bahasa Rusia: 254.997.130 penutur
  9. Bahasa Portugis: 263.638.850 penutur
  10. Bahasa Urdu: 231.717.940 penutur
  11. Bahasa Indonesia: 199.113.300 penutur
  12. Bahasa Jerman: 133.245.880 penutur
  13. Bahasa Jepang: 123.445.570 penutur
  14. Bahasa Pidgin Nigeria: 120.650.000 penutur
  15. Bahasa Arab Mesir: 102.436.230 penutur
  16. Bahasa Marathi: 99.216.870 penutur
  17. Bahasa Telugu: 95.981.790 penutur
  18. Bahasa Turki: 90.028.000 penutur
  19. Bahasa Tamil: 86.640.030 penutur
  20. Bahasa Kanton: 86.633.370 penutur
  21. Bahasa Vietnam: 85.807.700 penutur
  22. Bahasa Tiongkok Wu: 83.421.190 penutur
  23. Bahasa Tagalog: 83.054.910 penutur
  24. Bahasa Korea: 81.740.540 penutur
  25. Bahasa Farsi: 78.623.350 penutur.

Perlu diketahui, peringkat bahasa dengan penutur terbanyak dapat berbeda tergantung pada apa yang dianggap sebagai bahasa tersendiri. Misalnya, bahasa Arab secara tradisional dianggap sebagai satu bahasa yang terdiri dari beberapa ragam lisan, yang tidak selalu dapat dipahami satu sama lain, tetapi disatukan oleh penggunaan dialek yang sama dalam konteks sosial tertentu.

Jika dihitung bersama-sama, jumlah total penutur semua ragam bahasa Arab akan melebihi jumlah total penutur bahasa Prancis (peringkat kelima). Namun, karena banyak penutur bahasa Arab fasih dalam lebih dari satu ragam bahasa Arab, sulit untuk menghitung semua penutur bahasa Arab tanpa menghitung satu penutur beberapa kali.

Ragam bahasa Arab (juga, berbagai ragam bahasa Mandarin dan Melayu) yang masing-masing masuk dalam 25 peringkat teratas, oleh karena itu dibedakan dalam daftar ini.

Bahasa dengan Penutur Asli Terbanyak di Dunia

Sementara, dari 8 miliar penduduk di dunia ada sekitar 5 miliar yang merupakan penutur asli (native speakers) dari 25 bahasa.

Berikut adalah daftar 25 bahasa dengan jumlah penutur asli terbanyak. Peringkat ini berdasarkan katalog bahasa Ethnologue dan didapat dari data awal 2020-an,

  1. Bahasa China: 1.346.000.000 penutur (bahasa Mandarin: 939.237.350 penutur)
  2. Bahasa Spanyol: 485.063.960 penutur
  3. Bahasa Inggris: 379.682.200 penutur
  4. Bahasa Arab: 373.000.000 penutur (bahasa Arab Mesir: 77.436.230 penutur)
  5. Bahasa Hindi: 344.650.870 penutur
  6. Bahasa Portugis: 236.266.650 penutur
  7. Bahasa Bengali: 33.808.880 penutur
  8. Bahasa Rusia: 146.954.150 penutur
  9. Bahasa Jepang: 123.285.670 penutur
  10. Bahasa Lahnda: 103.000.000 penutur (bahasa Punjabi Barat: 66.715.480 penutur)
  11. Bahasa Vietnam: 85.023.700penutur
  12. Bahasa Turki: 84.010.500 penutur
  13. Bahasa Marathi: 83.201.270 penutur
  14. Bahasa Telugu: 82.966.790 penutur
  15. Bahasa Melayu: 82.200.000penutur (bahasa Indonesia: 43.666.200 penutur)
  16. Bahasa Korea: 81.721.540 penutur
  17. Bahasa Prancis: 80.770.190 penutur
  18. Bahasa Tamil: 78.587.030 penutur
  19. Bahasa Jerman: 75.282.080 penutur
  20. Bahasa Urdu: 70.555.140 penutur
  21. Bahasa Jawa: 68.278.400 penutur
  22. Bahasa Italia: 64.647.380 penutur
  23. Bahasa Farsi: 57.192.350 penutur
  24. Bahasa Gujarat: 57.076.220 penutur
  25. Bahasa Pashtun: 53.800.000 penutur.

Pemeringkatan di atas dapat berbeda tergantung pada apa yang dianggap sebagai bahasa yang berbeda. Misalnya, bahasa Mandarin dan bahasa Arab terdiri dari banyak ragam lisan yang tidak selalu dapat dipahami satu sama lain.

Dalam beberapa konteks, ragam lisan tersebut dihitung sebagai bahasa yang terpisah, yang masing-masing memiliki jumlah penutur yang jauh lebih sedikit. Ragam bahasa Arab dengan jumlah penutur asli terbanyak, bahasa Arab Mesir, akan berada di bawah bahasa Tamil (ke-18) jika ragam bahasa Arab tersebut diperlakukan sebagai bahasa yang berbeda.

Sebaliknya, bahasa Hindi dan bahasa Urdu (yang masing-masing berada di peringkat ke-5 dan ke-20) dapat dipahami satu sama lain dalam ucapan meskipun memiliki sistem penulisan dan tradisi sastra yang berbeda. Jika keduanya dihitung sebagai satu bahasa, bahasa Hindustan, maka bahasa tersebut akan berada di peringkat ke-3 di atas bahasa Inggris, berdasarkan jumlah penutur asli.

(nah/nwk)



Sumber : www.detik.com

10 Bahasa Resmi dalam Sidang Umum Unesco 2025, Indonesia Termasuk!



Jakarta

United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah menetapkan 10 bahasa resmi yang akan digunakan dalam Sidang Umum tahun 2025. Diketahui, Indonesia tercatat sebagai salah satu bahasa resmi tersebut.

Dalam forum internasional sepertiUNESCO, penggunaan bahasa resmi tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi dan kerja sama antarnegara, tetapi juga sebagai simbol penghormatan terhadap identitas setiap bangsa.


Perbedaan Bahasa Resmi dan Bahasa Kerja UNESCO

Berdasarkan Rules of Procedure of the General Conference UNESCO, terdapat dua kategori bahasa yang digunakan, yakni bahasa resmi (official languages) dan bahasa kerja (working languages).

Menurut Antara, bahasa kerja (working languages) digunakan dalam komunikasi selama sesi debat, interpretasi simultan, dan penyusunan dokumen harian selama sidang berlangsung. Kemudian bahasa resmi (official languages) digunakan dalam komunikasi penerjemahan dokumen resmi seperti amandemen konstitusi, resolusi, dan laporan hasil sidang.

10 Bahasa Resmi Sidang UmumUNESCO 2025

Mengacu pada peraturan tersebut, 10 bahasa resmi yang digunakan dalam Sidang Umum UNESCO 2025 adalah:

  1. Arab
  2. Bahasa Indonesia
  3. Mandarin
  4. Inggris
  5. Prancis
  6. Hindi
  7. Italia
  8. Portugis
  9. Rusia
  10. Spanyol

Kemudian bahasa kerja dalam Sidang Umum UNESCO tetap pada enam bahasa, yakni Arab, China, Inggris, Prancis, Rusia, dan Spanyol. Namun ada keadaan khusus yang membolehkan para delegasi menggunakan bahasa non-kerja.

Dalam kondisi ini, para delegasi harus menyediakan interpretasi ke salah satu bahasa kerja, dan Sekretariat UNESCO akan menyediakan interpretasi ke bahasa kerja lainnya.

Bahasa Indonesia Telah Menjadi Bahasa Resmi UNESCO Sejak 2023

Jika melihat catatan sejarah, bahasa Indonesia telah menjadi menjadi bahasa resmi ke-10 UNESCO sejak 2023. Momen itu tepatnya pada Sidang Umum ke-42 UNESCO di Paris pada 20 November 2023.

Sebelumnya, Pemerintah RI telah mengajukan proposal terkait pengusulan Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi dalam sidang UNESCO sekitar 29 Maret 2023. Bahasa Indonesia akan digunakan dalam berbagai dokumen resmi dan sidang pleno.

Adapun Sidang Konferensi Umum ke-43 UNESCO akan diadakan pada 11 November 2025 di Samarkand, Uzbekistan. Lalu, berlanjut pada 24-25 November 2025 di Markas Besar UNESCO, Paris.

(nir/nwk)



Sumber : www.detik.com

30 Contoh Majas Metafora dan Maknanya, Sering Muncul di Pelajaran dan Karya Sastra



Jakarta

Pernah dengar kalimat “Pemuda adalah tulang punggung negara”? Kalimat itu termasuk dalam majas metafora, salah satu gaya bahasa paling sering digunakan dalam karya sastra maupun percakapan sehari-hari. Yuk, simak pengertian dan contoh-contohnya berikut ini!

Apa Itu Majas Metafora?

Dalam bahasa Indonesia, majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan pesan secara kias dan imajinatif. Tujuannya untuk menimbulkan efek tertentu pada pembaca, biasanya berupa sentuhan emosional atau keindahan makna.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metafora merupakan “pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang didasarkan pada persamaan atau perbandingan.”


Contohnya, dalam kalimat “Pemuda adalah tulang punggung negara,” istilah tulang punggung bukan berarti bagian tubuh, melainkan penopang utama.

Secara sederhana Nur Indah Sholikhati menjelaskan dalam bukunya berjudul Ultra Lengkap Peribahasa Indonesia Majas Plus Pantun, Puisi dan Kata Baku Bahasa Indonesia, majas metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal berbeda secara langsung tanpa kata pembanding seperti seperti atau bagai. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit, makna metafora dapat dipahami dari kesamaan sifat atau fungsi antara dua hal yang dibandingkan.

Jenis-jenis Majas Metafora

1. Metafora Antropomorfik

Memberi sifat manusia pada benda mati atau hal abstrak.

Contoh: “Lagu-lagu kebangsaan menyumbat nafasmu.”

2. Metafora Kehewanan

Menggambarkan manusia atau konsep abstrak seperti hewan.

Contoh: “Akulah ikan-ikan yang tabah berenang di palungmu.”

3. Metafora Konkret ke Abstrak

Menghubungkan benda nyata dengan konsep tak berwujud.

Contoh: “Dadaku sebuah samudera badai dan angin puyuh.”

4. Metafora Sinestesia

Mencampurkan indra dalam perbandingan bahasa.

Contoh: “Aku raba telapak tanganmu dan jantungmu berdebar di sana seperti meriam.”

Contoh Majas Metafora dan Maknanya

  1. Ia adalah tulang punggung keluarga. Artinya, dia menjadi penopang utama dalam keluarganya.
  2. Perempuan itu bunga desa. Maknanya, gadis yang paling cantik atau dikagumi di desanya.
  3. Kota Jakarta adalah jantung ekonomi Indonesia. Bermakna Jakarta menjadi pusat kegiatan ekonomi nasional.
  4. Ia menjadi bintang di sekolahnya. Maksudnya, siswa yang berprestasi dan menonjol di antara teman-temannya.
  5. Anak itu pelita keluarga. Menunjukkan bahwa anak tersebut menjadi harapan dan penerang bagi keluarganya.
  6. Waktu adalah uang. Maknanya, waktu sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan.
  7. Lidahnya tajam seperti pisau. Ucapannya tajam dan bisa menyakiti perasaan orang lain.
  8. Ayahku pelita dalam keluarga. Artinya, ayah menjadi panutan dan sumber penerang bagi keluarga.
  9. Pemuda itu harimau di medan laga. Menggambarkan keberanian dan ketangguhan pemuda dalam perjuangan.
  10. Pahlawan adalah benteng negara. Maknanya, pahlawan adalah pelindung dan penjaga bangsa.
  11. Hatinya baja. Bermakna seseorang yang tegas, kuat, dan tidak mudah menyerah.
  12. Ia menelan mentah-mentah nasihat itu. Artinya menerima sesuatu tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.
  13. Api semangat membara di dadanya. Menggambarkan semangat yang sangat tinggi dan bergelora.
  14. Bunga bangsa sedang berkembang di sekolah. Bermakna generasi muda sedang tumbuh menjadi penerus bangsa.
  15. Keringatnya adalah mutiara kehidupan. Menggambarkan hasil kerja keras yang sangat berharga.
  16. Cinta adalah lautan tanpa tepi. Menunjukkan perasaan cinta yang sangat luas dan tak terbatas.
  17. Matahari senja bersembunyi di balik bukit. Menggambarkan waktu senja atau perpisahan yang indah.
  18. Dunia ini panggung sandiwara. Maknanya hidup penuh peran, perubahan, dan dinamika.
  19. Bahasa adalah cermin kebudayaan. Artinya bahasa mencerminkan karakter dan budaya suatu bangsa.
  20. Dia anak emas guru di sekolahnya. Bermakna siswa kesayangan atau yang paling dibanggakan oleh guru.
  21. Hidupnya selalu di bawah awan hitam. Menggambarkan seseorang yang sedang dilanda kesedihan atau kesialan.
  22. Ia menjadi tangan kanan direktur. Artinya orang kepercayaan dan pembantu utama pimpinan.
  23. Pemuda itu macan podium. Bermakna pemuda yang tangguh dan percaya diri saat berbicara di depan umum.
  24. Api amarah membakar hatinya. Menggambarkan seseorang yang sedang dikuasai emosi dan kemarahan.
  25. Ilmu adalah pelita kehidupan. Bermakna pengetahuan menjadi penerang jalan hidup manusia.
  26. Kenangan itu duri dalam hatinya. Menunjukkan kenangan yang menyakitkan dan sulit dilupakan.
  27. Cinta adalah racun manis kehidupan. Menggambarkan cinta yang indah tetapi bisa menyakitkan.
  28. Pikiranmu lautan ide yang tak bertepi. Bermakna seseorang yang sangat kreatif dan penuh gagasan.
  29. Langit hatinya cerah kembali. Menandakan perasaan bahagia setelah kesedihan berlalu.
  30. Hujan kata-kata menyiram batinnya. Menggambarkan seseorang yang menerima banyak nasihat atau kritik.

Tanpa disadari dalam percakapan sehari-hari pun kita sudah menggunakan majas metafora loh detikers! Majas metafora bukan hanya memperkaya keindahan bahasa, tapi juga mencerminkan cara berpikir manusia yang penuh makna dan imajinasi.

Semoga bermanfaat ya detikers!

(pal/pal)



Sumber : www.detik.com