Tag Archives: ballon d

Tingkah Vinicius Disorot, Benzema: Bukan Apa-apa kok


Riyadh

Vinicius Junior masih disorot karena marah-marah setelah ditarik keluar. Eks bintang Real Madrid Karim Benzema menilai, reaksi Vinicius masih wajar.

Winger Madrid itu mengomel, berdebat dengan pelatih Xabi Alonso, lalu ngeloyor menuju ruang ganti setelah digantikan Rodrygo di tengah duel El Clasico, Oktober silam. Vinicius akhirnya mau nongol lagi di bench Madrid, tapi bagaimanapun perilaku tersebut menambah panjang deretan kontroversi si pemain.


Insiden tersebut lantas memunculkan spekulasi adanya keretakan antara Vinicius Junior dengan Alonso. Ditambah, sang entrenador irit bicara mengenai performa Vinicius di pertandingan sesudahnya.

Benzema pernah berbagi ruang ganti dengan Vinicius di Real Madrid selama lima musim. Benzema meyakini, aksi Vinicius itu hanya bagian dari rasa frustrasi karena gagal menuntaskan permainan.

“Itu hanya sekadar karakter dia. Dia marah ketika keluar dari lapangan. Itu kan wajar. Baiklah, dia memang tidak seharusnya melakukannya. Orang-orang mesti tahu bahwa begitulah dia itu. Dia membuat isyarat-isyarat di dalam dan luar lapangan. Itu bukan apa-apa kok,” ujar pemenang Ballon d’Or 2022 ini.

“Dia toh bermain bagus, dia merasa bisa melakukan banyak hal, lebih banyak menyentuh bola, dan mereka mengganti dia. Dia membuat isyarat-isyarat karena dia memang tidak ingn meninggalkan lapangan. Itu wajar. Itu bukan apa-apa,” lugas Benzema.

(rin/krs)



Sumber : sport.detik.com

Vinicius Terpengaruh dengan Kegagalan Menangi Ballon d’Or


Sao Paulo

Performa Vinicius Junior belum sebagus dua musim lalu. Eks pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti percaya, Vini terpengaruh kegagalan memenangi Ballon d’Or 2024.

Winger Madrid itu tampil begitu impresif di 2023/2024. Sebanyak 24 gol dan 11 assist dibukukan Vinicius untuk menginspirasi Madrid memenangi LaLiga dan Liga Champions. Kian superior bagi Los Blancos karena hanya menderita dua kekalahan saja di sepanjang musim.

Sayang sekali, penampilan Vinicius Junior itu tidak cukup membuatnya merengkuh Ballon d’Or. Vinicius harus rela finis di bawah Rodri (Manchester City) dalam perhitungan pemungutan suara.


Sejak momen tersebut, Vinicius tidak lagi sama. Vinicius tidak semenentukan sebelumnya dan kesulitan memperlihatkan performa konsisten. Sekalipun, Vinicius membukukan 27 gol dan 23 assist sejak awal musim lalu sampai sekarang. Bahkan, Vinicius lebih sering dibicarakan karena kontroversinya di dalam lapangan.

Ancelotti dianggap sebagai pelatih yang mampu mengendalikan temperamen Vinicius Junior selama empat musim bekerja sama. Ancelotti percaya, Vinicius sudah mulai menuju ke performa terbaik, dan akan bersinar bersama Brasil di Piala Dunia mendatang.

“Ballon d’Or mungkin mempengaruhi dia sedikit, tapi sekarang Vini sudah dekat dengan performa terbaik dia kok,” kata pelatih kawakan Italia itu kepada AS. “Sejauh ini dia bermain dengan sangat baik dan menentukan.”

“Vini itu kan karakternya kuat, dia tidak terlalu memikirkan kesalahannya atau kritik yang diterimanya. Dia menatap ke depan dengan sangat cepat. Saya yakin Vini akan tiba di Piala Dunia dalam bentuk terbaik,” Carlo Ancelotti meyakini.

Ancelotti akan mengandalkan Vinicius Junior di dua laga ujicoba Brasil melawan Senegal (15/11), dan Tunisia (18/11). Setelahnya, Vini dijadwalkan kembali ke Real Madrid untuk menghadapi tuan rumah Elche di lanjutan Liga Spanyol (23/11).

(rin/mrp)



Sumber : sport.detik.com

‘Lamine Yamal Belum Jadi Pemain Terbaik Dunia’


Jakarta

Pemain Barcelona, Lamine Yamal, dinilai belum menjadi pesepakbola terbaik dunia. Pemain 18 tahun itu dinilai mempunyai potensi untuk itu.

Nama Yamal mencuat bersama Barcelona pada musim 2023/2024. Setelah menembus tim utama, dia sudah menjalani 113 pertandingan di semua ajang.

Yamal sudah mencetak 28 gol untuk Barcelona. Pada musim lalu, pemain hasil binaan akademi La Masia itu mampu membawa Barcelona meraih treble di liga domestik.


Sementara bersama Timnas Spanyol, Yamal sudah berhasil menjuarai Euro. Dia menggapainya bersama La Furia Roja pada 2024.

Berkat performa impresif itu, Yamal masuk menjadi kandidat peraih Ballon d’Or 2025. Dia menjadi kandidat termuda, berusia 17 tahun saat dinobatkan.

Terus menjadi sorotan, Yamal tak bersinar di El Clasico pada akhir pekan lalu. Barcelona kalah 1-2 dari Real Madrid di Santiago Bernabeu dalam lanjutan Liga Spanyol, Yamal tak terlihat.

Buruknya lagi, Yamal malah menjadi perbincangan karena ribut-ribut di akhir pertandingan. Dia disebut membuat para pemain Madrid mendidih karena aksi-aksinya.

Eks Presiden Barcelona, Joan Gaspart, turut membahas Yamal. Gaspart menegaskan bahwa Yamal mempunyai potensi menjadi pemain terbaik dunia, tapi saat ini belum. Yamal masih belum tampil maksimal usai pulih dari cedera pangkal paha, diminta untuk memulihkan diri dengan betul sebelum beraksi kembali.

“Dia bukan yang terbaik di dunia. Tahun lalu, dia juga bukan yang terbaik, dia bisa, tapi belum,” kata Gaspart di As.

“Kalau Lamine tidak dalam kondisi prima, lebih baik dia berhenti dan tidak bermain. Dia harus bermain dalam kondisi terbaik dan tak mempunyai kemungkinan alasan, dia berhenti dan dia memulihkan diri,” kata dia menambahkan.

(cas/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Madrid Dijagokan Kalahkan Barcelona 3-1


Madrid

Mantan superstar LaLiga, Luis Figo, menjagokan Real Madrid mengalahkan Barcelona. Meskipun, menurut dia, tak pernah benar-benar ada tim unggulan di El Clasico.

Madrid akan jadi tuan rumah di El Clasico I 2025/2026. Pertarungan Madrid vs Barcelona akan dihelat di Santiago Bernabeu pada Minggu (26/10) malam WIB.


Los Blancos mendekati pertandingan dengan cemerlang setelah memenangi 11 dari 12 pertandingan pertama di semua kompetisi musim ini. Di sisi lain, Barca sedikit lebih buruk dengan mereguk sembilan kemenangan, sekali seri, dan dua kali kalah.

Madrid dihadapkan pada rekor head to head kurang meyakinkan di El Clasico usai menderita empat kekalahan beruntun dari Barcelona pada musim lalu. Eks penggawa Barcelona dan Madrid, Luis Figo, menilai El Real akan berjaya karena main di depan publik sendiri.

“Saya kira Real Madrid akan menang 3-1,” ungkap mantan pemenang Ballon d’Or ini kepada Betfair, dikutip Marca. “Mereka itu kan bermain di kandang, dan itu selalu menguntungkan. Itu juga akan jadi skor yang bagus, dengan gol-gol dan tontonan.”

“Jika Madrid fokus pada apa yang terjadi di musim lalu, mereka akan menggunakannya sebagai motivasi. Namun, setiap musim itu kan dimulai dari nol, dengan pemain-pemain baru dan tujuan-tujuan baru,” sambung figur sepakbola top Portugal ini jelang Real Madrid vs Barcelona.

“Di sebuah El Clasico itu tidak pernah benar-benar ada favorit. Ini adalah sebuah pertandingan yang istimewa, tidak peduli bagaimana penampilan Anda sebelumnya. Mungkin tuan rumah sedikit diunggulkan, tapi itu tidak menjamin apapun,” Luis Figo menambahkan.

(rin/aff)



Sumber : sport.detik.com

‘Lamine Yamal Terbaik Dunia, tapi Dembele…’


Jakarta

Pemain Barcelona, Lamine Yamal, disebut sebagai pemain terbaik dunia saat ini. Tapi, Ousmane Dembele menunjukkan diri menjalani musim luar biasa tahun lalu.

Dembele sudah dianugerahi Ballon d’Or. Dia meraih tiga gelar juara bersama Paris Saint-Germain musim lalu.

Ajang Liga Prancis, Piala Prancis, dan Liga Champions yang berhasil dijuarai Dembele. Dia memberi kontribusi sebanyak 35 gol dan 16 aasist untuk mengantarkan PSG meraih banyak piala.


Di sisi lain, Lamine Yamal juga tampil sangat bagus bersama Barcelona. Pemain 18 tahun itu membawa Barcelona meraih Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.

Yamal menjadi sandaran utama lini depan Barcelona. Dia mampu mencatatkan sebanyak 18 gol dan 25 assist. Dengan prestasi itu, Dembele juga disebut pantas meraih bola emas.

Soal kedua pemain itu, Eric Garcia memberikan pendapatnya. Garcia juga mengenal Dembele saat masih sama-sama memperkuat Barcelona.

“Buat saya, Lamine Yamal. Dia menunjukkan talenta luar biasa setiap hari saat dia bermain. Tapi, saya pikir Dembele menjalani musim yang sangat bagus,” kata Eric Garcia di Marca.

(cas/krs)



Sumber : sport.detik.com

Mastantuono Selamati Lamine Yamal, tapi Ogah Dibandingkan


Madrid

Franco Mastantuono mengucapkan selamat kepada Lamine Yamal karena jadi runner-up Ballon d’Or 2025. Namun, Mastantuono tak ingin dibandingkan dengan Yamal.

Bintang muda sepakbola Barcelona itu mesti mengakui keunggulan Ousmane Dembele, yang terpilih memenangi Ballon d’Or kemarin (22/9). Lamine Yamal finis di atas Vitinha (3), Mohamed Salah (4), dan rekan setimnya di Barcelona Raphinha (5).


Namun, toh Lamine Yamal tidak pulang bertangan hampa. Winger lincah Spanyol ini menggondol Kopa Trophy, lambang pemain muda terbaik dunia untuk kedua kalinya beruntun.

“Aku mengucapkan selamat kepada dia karena menempati peringkat kedua di Ballon d’Or,” ungkap pemain muda Argentina itu dikutip Marca. “Kurasa dia itu seorang pemain yang hebat.”

Franco Mastantuono baru saja mencetak gol pertamanya untuk Real Madrid di Liga Spanyol dalam kemenangan 4-1 atas Levante tadi malam. Mastantuono terus dipercaya pelatih Xabi Alonso setelah dipasang sebagai starter di lima dari enam penampilannya di semua kompetisi.

Seiring dengan mencuatnya Mastantuono, perbandingan dengan Lamine Yamal tidak terelakkan. Kedua pemain sama-sama berusia 18 tahun, memerankan posisi yang sama, dan membela klub yang jadi rival abadi. Mastantuono menegaskan fokusnya senantiasa tampil bagus untuk Real Madrid.

“Sudah pasti, bukan tempatku untuk mengatakannya. Aku mencoba untuk tidak membandingkan diriku dengan siapapun, melainkan bermain untuk timku, yang kuyakini merupakan hal yang pada akhirnya membawa pada kesuksesan individu,” lugas Franco Mastantuono.

(rin/krs)



Sumber : sport.detik.com

Bicara Respek di Ballon d’Or, Flick Sindir Madrid?


Jakarta

Hansi Flick mulanya ditanya soal kans Lamine Yamal memenangi Ballon d’Or 2025. Tapi Pelatih Barcelona itu malah berkomentar sampai soal respek dengan hadir ke acara.

Ajang penghargaan individu top sepakbola, Ballon d’Or, akan digelar pada 22 September 2025 esok. Nominasinya telah diumumkan pada 7 Agustus lalu.

Dari daftar yang ada, dua nama yang paling dijagokan memenangi kategori pesepakbola pria terbaik adalah Lamine Yamal dan Ousmane Dembele. Yamal membawa Barca meraih treble domestik musim lalu, juga mengantar Spanyol juara Piala Eropa 2024.


Sementara Dembele memimpin Paris Saint-Germain menyapu semua gelar domestik, juga membawa tim memenangi Liga Chanmpions. Nyaris dia mengantarkan PSG menjuarai Piala Dunia Antarklub 2025, namun kandas di final.

Pelatih Barcelona Hansi Flick percaya kalaupun Yamal gagal jadi pemain terbaik tahun ini versi Ballon d’Or, masa depannya masih amat cerah. Ada peluang bagus pemain 18 tahun tersebut di tahun-tahun berikutnya.

Flick kemudian membahas perihal kehadiran di ajang itu, yang disebutnya penting untuk menghormati para pemenang. Ini diduga menyindir Real Madrid, yang memutuskan tak akan datang untuk kali kedua beruntun.

“Saya tak tahu. Suatu hari kita akan melihatnya, dia akan memenanginya suatu hari nanti,” kata Flick dikutip Football Espana.

“Tapi untuk hadir di sana itu menjaga rasa hormat. Anda harus pergi ke sana, menunjukkan respek ke para pemenang dan itu sangatlah penting.”

“Anda mesti menunjukkan rasa hormat ke para pemenang. Siapapun yang menang, pantas mendapatkannya,” imbuhnya.

Musim lalu Madrid sudah memboikot Ballon d’Or. Pemilik 15 gelar Liga Champions itu merasa Vinicius Junior lebih pantas menang ketimbang Rodri. Madrid bahkan melepas penghargaan lain-lainnya.

(raw/nds)



Sumber : sport.detik.com

Ballon d’Or Jadi Mimpi Terbesar Lamine Yamal


Barcelona

Lamine Yamal berambisi memenangkan Ballon d’Or. Baginya itu akan jadi prestasi individu terbesar dalam kariernya.

Yamal masuk nominasi peraih Ballon d’Or 2025. Hal ini tak lepas dari performa gemilangnya bersama Barcelona dan Timnas Spanyol.

Bersama Barcelona, Yamal mengumpulkan 18 gol dan 25 assist di musim 2024/2025. Dia juga mempersembahkan tiga gelar domestik buat Los Cules, termasuk Liga Spanyol.


Di Timnas Spanyol Yamal juga tampil gacor. Pesepakbola berusia 18 tahun itu mengoleksi 6 gol dan 12 assist dari 23 pertandingan di semua kompetisi.

Lamine Yamal menghadapi persaingan Ballon d’Or dengan beberapa nama top. Salah satunya Ousmane Dembele yang tampil luar biasa membawa Paris Saint-Germain meraih treble-winners.

Yamal tak menutupi keinginannya meraih Ballon d’Or 2025. Dia pun optimis bisa memenangkan Si Bola Emas di masa depan apabila gagal mendapatkannya tahun ini.

“Tentu saja itu akan jadi mimpi. Ballon d’Or adalah salah satu penghargaan terhebat yang bisa diterima seorang pesepakbola,” kata Yamal, dilansir dari Mundo Deportivo.

“Aku mungkin akan merayakannya bersama keluarga dan teman-temanku, yang selalu ada untukku,” dia menambahkan.

“Ya, tentu saja. Memenangkan Ballon d’Or di usia 18 tahun akan luar biasa, tapi kalau itu tidak datang sekarang, aku akan terus berusaha untuk menjadi lebih baik setiap hari. Begitulah adanya,” jelasnya.

(bay/aff)



Sumber : sport.detik.com

Lamine Yamal ‘Stecu’ meski Dikritik di Luar Lapangan


Barcelona

Lamine Yamal kerap dikritik karena tingkah dan kehidupannya di luar lapangan. Bintang Barcelona ini tetap ‘stecu’, alias setelan cuek, menyikapi kritikan itu.

Kehidupan pribadi Yamal kerap jadi sorotan. Pemain berusia 18 tahun itu beberapa kali bikin kontroversi, mulai dari relasinya dengan gadis-gadis berusia lebih tua hingga tuduhan eksploitasi orang-orang mini saat menggelar pesta ulang tahun ke-18.

Alhasil, kritikan pun menyasar Yamal atas apa yang dilakukan di luar lapangan. Dia dianggap arogan dan kena star syndrome karena sudah meraih prestasi di usia remaja.


Lamine Yamal memang jadi pemain muda paling potensial dalam generasi sekarang. Penggawa Timnas Spanyol itu sudah mempersembahkan trofi LaLiga buat Barcelona, serta gelar Piala Eropa bersama Tim Matador.

Yamal bahkan digadang-gadang sebagai pemenang dalam Ballon d’Or 2025. Dia pun tak peduli dengan omongan-omongan miring selama masih bisa menunjukkan aksinya di lapangan.

“Akhir-akhir ini, lebih banyak pembicaraan tentang apa yang saya lakukan di luar lapangan daripada di lapangan. Namun, mereka membicarakan saya karena apa yang saya lakukan di lapangan,” kata Yamal, dilansir dari AS Diario.

“Jika saya bermain untuk Mataro (klub lokal Catalonia), pesta ulang tahun saya tidak akan berdampak sebesar itu. Saya tidak terpengaruh oleh apa yang orang katakan,” sambungnya.

“Saya menyadari semua yang terjadi dalam hidup saya akan dibicarakan dan banyak yang direkayasa. Saya tidak terlalu peduli. Pada akhirnya, saya sudah mengatakannya di hari perpanjangan kontrak saya, baik yang baik maupun yang buruk, saya hanya mendengarkan lingkaran pertemanan saya, yang benar-benar tahu banyak hal dan apa yang penting.”

“Itu adalah sesuatu yang menguntungkan saya dan sangat membantu saya karena Anda tidak akan pernah mendengar Lamine sedih atau bahagia karena sesuatu yang dikatakan orang lain. Saya melanjutkan jalan saya, saya melanjutkan mentalitas saya, yang saya yakini telah membawa saya ke sini,” Yamal menegaskan.

(bay/nds)



Sumber : sport.detik.com

Bohong Kalau Aku Tak Mau Menang Ballon d’Or!


Barcelona

Lamine Yamal tak malu-malu mengungkapkan keinginannya. Dia punya ambisi meraih gelar Ballon d’Or tahun ini.

Football France selaku operator Ballon d’Or sudah merilis daftar 30 kandidat pemenang Si Bola Emas. Di antara nama tersebut, terselip nama Lamine Yamal.

Masuknya Yamal dalam daftar pemenang bukan tanpa sebab. Pemain berusia 18 tahun ini tampil gemilang bersama Barcelona dengan memenangkan titel Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.


Sebanyak 18 gol dan 25 assist dibukukan Yamal di Barcelona sepanjang 2024/2025. Jebolan La Masia ini mengungguli top skor Barcelona Robert Lewandowski (42 gol, 3 assist), dan hanya kalah dari Raphinha (34 gol, 25 assist).

Lamine Yamal harus bersaing dengan nama-nama tenar lain semisal Raphinha (Barcelona) dan Ousmane Dembele (Paris Saint-Germain) dalam Ballon d’Or 2025. Pemenang akan ditentukan dengan sistem voting dari jurnalis sepakbola ternama, presiden klub hingga kapten dari setiap tim nasional di seluruh dunia.

Malam penghargaan Ballon d’Or 2025 dijadwalkan pada 22 September di Theatre du Chatelet, Paris. Lamine Yamal berharap dirinya yang mampu mengangkat trofi Si Bola Emas.

“Memenangkan Liga Champions bersama Barca akan luar biasa. Setiap pemain ingin memenangkan Ballon d’Or; siapa pun yang mengatakan sebaliknya sudah pasti berbohong,” kata Yamal, dikutip dari AS Diario.

“Berada dalam perbincangan [Ballon d’Or] di usia 18 tahun adalah sesuatu yang patut dihargai, dan aku harap itu terjadi,” tegasnya.

(bay/ran)





Sumber : sport.detik.com