Tag Archives: bandara soetta

10 Hotel Murah dan Nyaman Dekat Bandara Soetta, Tarif Mulai Rp 200 Ribuan


Jakarta

Hotel murah dekat Bandara Soekarno Hatta (Soetta) adalah solusi bagi traveler yang harus mengejar waktu boarding atau ingin segera istirahat. Traveler harus bisa memanage perjalanan agar sampai bandara tepat waktu, ikut semua prosedur, hingga bisa terbang.

Apalagi bagi traveler yang harus mondar-mandir bandara atau harus menempuh perjalanan jauh. Hotel murah, nyaman, aman, dan punya fasilitas lengkap tentu akan menjadi solusi bagi traveler.

10 Hotel Murah dan Nyaman Dekat Bandara Soetta

Dikutip dari situs traveling dan media sosial terkait, berikut rekomendasinya


1. Hotel RedDoorz Plus

Salah satu rekomendasi Hotel RedDoorz Plus dekat Bandara Soetta berada di Jl. Raya Perancis Dadap, Benda, Kota Tangerang, Banten. Hotel ini menawarkan fasilitas yang nyaman, bersih, dan lengkap antara lain WiFi 24 jam di tiap kamar plus AC.

Tiap Hotel RedDoorz Plus menyediakan kamar dengan tarif berbeda plus layanan bagi tiap tamu. Tarif kamar per malam berkisar Rp 142-338 ribu tanpa makan pagi, sedangkan layanan dengan sarapan menjadi Rp 275-404 ribu.

2. Barata Hotel

Hotel Barata dekat Bandara SoettaHotel Barata dekat Bandara Soetta (dok. situs Hotel Barata)

Hotel ini terletak kurang lebih 3 km dari Bandara Soekarno Hatta di Neglasari, Kota Tangerang, Banten. Hotel ini menawarkan 30 kamar lengkap dengan AC, layanan pembersihan kamar, laundry, dan penitipan koper.

Selain itu tersedia parkir mandiri, resepsionis 24 jam, dan staff mampu berbahasa asing. Barata Hotel menyediakan kamar tipe queen, studio, dan double sesuai kebutuhan tamu. Tiap tamu bisa memilih layanan dengan dan tanpa sarapan.

3. Alifah 2 Hotel

Alifah 2 hotel terletak 4 km dari Bandara Soekarno-Hatta di`Benda, Kota Tangerang, Banten. Setiap unit di hotel dilengkapi dengan TV, AC, dan kamar mandi pribadi. Waktu check in hotel pukul 14.00 WIB dan waktu check-out hotel pukul 12.00 WIB.

Dikutip dari situs resmi hotel, Alifah 2 Hotel menawarkan layanan antar-jemput bandara berbayar. Tarif per malam yang dikenakan saat detikers menginap di Alifah 2 Hotel beragam sesuai jenis kamar yang tersedia. Alifah 2 Hotel menyediakan tipe kamar standar dan double.

4. Hotel Swift Inn Aeropolis Airport

Hotel Swift Inn Aeropolis Airport dekat Bandara SoettaHotel Swift Inn Aeropolis Airport dekat Bandara Soetta (dok. situs Hotel Swift Inn Aeropolis Airport)

Swift Inn Aeropolis Airport berjarak 45 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Neglasari, Kota Tangerang, Banten. Setiap kamar di hotel ini dilengkapi AC, TV kabel layar datar, meja kerja, brankas, kamar mandi pribadi dilengkapi shower dan kamar kedap suara.

Harga kamar yang ditawarkan Hotel Swift Inn Aeropolis Airport beragam sesuai jenis kamar. Semakin banyak kapasitas dalam satu kamar, jenis tempat tidur, dan luas ruang maka harga sewa per malam jadi makin mahal.

5. Le Paris Syariah Residence

Tempat menginap ini berjarak 4,3 km dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Prosedur check-in di hotel ini pukul 14.00-19.00 dan check-out pukul 12.00. Fasilitas yang ditawarkan Le Paris Syariah Residence adalah area parkir, WiFi gratis, TV, kamar mandi dengan shower, ruang tamu, AC.

Harga termurah di Hotel Le Paris Syariah Residence untuk menginap per malam adalah Rp 141 ribu. Jenis kamar yang tersedia di hotel ini adalah kamar standard double yang bebas asap rokok dengan harga belum termasuk pajak.

6. Smart Dream inn Aeropolis Residence 2

Hotel yang nyaman ini berlokasi di kawasan superblok Residence Aeropolis Tower AR2 dekat Bandara Soekarno-Hatta. Fasilitas di tiap kamar meliputi peralatan mandi, ranjang double besar dengan harga Rp 225 ribu per malam, dan tiket tidak bisa dibatalkan. Selain itu tersedia kamar dengan harga Rp 250 ribu/malam dan tiket pembatalan gratis.

7. Serasi Hotel 2

Serasi Hotel 2 berlokasi di Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Banten yang berjarak 4 km dari Bandara Soekarno Hatta. Fasilitas di tiap kamar adalah AC, kamar bebas asap rokok, resepsionis 24/7, layanan pembersihan kamar harian, kopi/teh di ruangan umum, dan penitipan koper.

8. Kadina 19 Avenue

KAdina 19Avenue dekat Bandara SoettaKadina 19 Avenue dekat Bandara Soetta (dok. situs Kadina 19 Avenue)

Rekomendasi berikutnya adalah Kadina 19 Avenue di Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Banten. Lokasinya strategis dari Bandara Soekarno Hatta berjarak 5 km. Fasilitas utama yang ditawarkan adalah kamar keluarga dengan AC, balkon, dan kamar mandi pribadi. Setiap kamar dilengkapi meja kerja, TV, dan perlengkapan mandi gratis.

9. M1 Residence

M1 Residence hotel dekat Bandara SoettaM1 Residence hotel dekat Bandara Soetta (dok. situs M1 Residence)

M1 Residence terletak di Jl. Suryadarma, Soekarno-Hatta International Airport. Fasilitas yang ditawarkan oleh Hotel ini adalah WiFi gratis, restaurant, dapur, rooftop area. Setiap kamar dilengkapi dengan AC, shower tersedia di kamar mandi. Ketentuan check-in hotel pukul 09.00 WIB dan check-out hotel pukul 00.00 WIB.

10. dprimahotel Airport Jakarta 1

Hotel dprimahotel Airport Jakarta 1 terletak di Jalan Husein Sastranegara, Benda, Tangerang, Banten. Para tamu bisa menikmati akses WiFi gratis di seluruh area hotel, AC, TV layar datar, dan fasilitas pembuat kopi/teh. Selain itu ada alat mandi, meja kerja, gantungan baju, dan brankas untuk menyimpan barang pribadi, serta antar jemput berbayar.

Nah, itu dia 10 rekomendasi hotel murah dekat Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Jangan sampai perjalanan detikers terganggu dengan kondisi yang tak terduga, siapkan hotel untuk solusi perjalanan yang menyenangkan.

(row/row)

Sumber : travel.detik.com

Alhamdulillah اللهم صلّ على رسول الله محمد wisata mobil
image : unsplash.com / Thomas Tucker

Angka Kematian Jemaah Haji 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu


Jakarta

Operasional haji 2024 di Tanah Suci telah berakhir. PPIH Arab Saudi melaporkan jumlah jemaah wafat hingga berakhirnya masa operasional mencapai 461 orang.

Berakhirnya operasional haji ditandai dengan kepulangan jemaah haji kelompok terbang (kloter) 30 asal Embarkasi Kertajati (KJT-30) pada Senin (22/7/2024) kemarin. Rombongan bertolak dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pukul 01.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dengan maskapai Saudi Airlines.

“Hingga akhir fase operasional jemaah haji reguler wafat pada musim haji tahun ini yaitu berjumlah 461 orang,” lapor PPIH seperti disampaikan Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam konferensi pers daring, Senin (22/7/2024).


Widi menambahkan, hingga berakhirnya operasional, masih ada 62 jemaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Mereka tetap menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia.

“Semua jemaah haji yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi tetap menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia hingga jemaah dapat kembali ke Indonesia,” jelasnya.

Jumlah Jemaah Wafat Turun

Jumlah jemaah wafat pada haji 2024 lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data yang dipublikasikan melalui Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), jemaah haji yang wafat pada 2023 mencapai 773 orang.

Kematian pada musim haji 2023 merupakan yang tertinggi dalam kurun 2015-2024. Menurut catatan detikHikmah, jemaah wafat di antaranya berusia 65 tahun ke atas, 81 orang berusia antara 60-64 tahun, dan 109 jemaah berusia di bawah 60 tahun. Jemaah wafat tertua berusia 98 tahun dan termuda berusia 42 tahun.

“Kami mencatat jemaah yang paling sepuh yang wafat berusia 98 tahun ada 2 orang, dan jemaah termuda yang wafat 42 tahun ada 6 orang jemaah yang wafat,” terang Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam Closing Statement MCH dan Operasional Haji Tahun 2023 di Bandara Soetta, Banten, yang turut disiarkan secara daring melalui YouTube Kemenag RI, Sabtu (5/8/2023).

Sementara itu, pada tahun ini mayoritas jemaah wafat adalah lanjut usia (lansia) dan berisiko tinggi. Jemaah wafat tertua berusia 96 tahun dan termuda 31 tahun.

Inisiatif Haji Ramah Lansia

Pemerintah Indonesia masih mengusung tagline “Haji Ramah Lansia” pada haji 2024, seperti halnya tahun lalu. Sejumlah inisiatif turut diluncurkan. Di antaranya istitha’ah kesehatan, petugas layanan lansia, bimbingan manasik lansia, dan pengkloteran yang mempertimbangkan komposisi jemaah lansia dan nonlansia.

Kemudian, memangkas waktu seremoni pelepasan maupun penyambutan jemaah haji. Pemerintah juga mempersiapkan layanan asrama ramah lansia seperti alat bantu jalan, menyediakan dokter geriatri, psikiater, dan tenaga medis lainnya, menyiapkan kamar khusus lansia di lantai bawah, dan menyediakan kendaraan khusus untuk memudahkan mobilitas kegiatan lansia dari aula ke kamar.

Program safari wukuf khusus dan tanazul lansia juga masih dijalankan pada haji musim ini. Adapun skema baru, pemerintah menerapkan mabit di Muzdalifah dengan cara murur, yakni melintas tanpa turun dari kendaraan. Skema ini diperuntukkan bagi jemaah lansia dan disabilitas.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Psikologi Sukses Penyelenggaraan Haji 2024



Jakarta

Gebyar penyelenggaraan ibadah haji 2024 telah usai. Pada tanggal 23 Juli 2024 lalu, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, resmi menyampaikan “closing statement” Sukses Haji 2024 bersama pihak-pihak terkait, seperti Kemenkes, Kemenhub, Kemenkum HAM, BPKH, Kedutaan Saudi Arabia di Jakarta, dan lainnya di asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Dalam tulisan ini saya tidak ingin mengulas terlalu banyak tentang indikator sukses haji 2024. Kenapa? Karena sudah banyak testimoni para tokoh nasional dan kesaksian jemaah haji yang menyatakan bahwa haji tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Bagi yang belum percaya pun sebenarnya gampang membuktikannya, tinggal searching via Google pasti ketemu cerita atau informasi sukses haji 2024 yang berlimpah.

Kesuksesan haji tidak terlepas dari kebijakan menyeluruh yang diformulasikan dalam angka unik, yaitu 4-3-5. Empat (4) diterapkan pada awal pemberangkatan, tiga (3) pengembangan ekosistem potensi ekonomi haji, dan lima (5) inovasi haji 2024. Untuk 4 perdana adalah layanan fast track di tiga embarkasi, selain Bandara Soetta, juga Bandara Adi Sumarmo Solo dan Bandara Juanda Surabaya.


Untuk tiga (3) hal terkait pengembangan ekosistem potensi ekonomi yang meliputi ekspor 16 ton bumbu nusantara untuk memenuhi kebutuhan katering Jemaah haji; pengiriman daging dam petugas dan jemaah dalam bentuk kemasan daging olahan; dan mulai tahun ini menggunakan makanan siap saji dalam layanan katering jemaah haji Indonesia yang didistribusikan di Makkah dan saat puncak haji di Armuzna.

Sementara lima (5) inovasi haji 2024 ini yang meliputi perekrutan petugas, aplikasi Kawal Haji, safari wukuf lansia nonmandiri dan disabilitas, penggunaan IPS (International Patient Summary) dan penyederhanaan proses tunda atau batal visa untuk optimalisasi kuota haji.

Tapi harus diakui, bahwa setiap kesuksesan pasti ada kekurangan. Tidak ada yang sempurna. Itu hukum umum di alam dunia ini. Apalagi mengurus masalah haji yang sangat kompleks. Jumlah jamaah yang banyak dengan budaya yang beragam, dilaksanakan di negeri orang yang memiliki tradisi, budaya, dan regulasi, serta rigidnya masalah, mulai dari unsur-unsur teknis, kebijakan, kondisi alam, suasana di lapangan, hingga aspek spiritual yang amat kental.

Tentu, keberhasilan haji tersebut menaikkan “pride” Kementerian Agama karena salah satu tolok ukur sukses Kemenag adalah penyelenggaraan haji, selain kerukunan umat beragama, pendidikan keagamaan, dan pelayanan nikah di KUA. Jadi wajar adanya jika Kemenag merasa mendapatkan “reward” dari publik atas penyelenggaraan haji tahun 2024 ini.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, berhak merayakan atas kesuksesan ini. Merayakan dalam arti bahwa sukses haji 2024 patut diceritakan dengan narasi yang bagus. Setidaknya boleh berbangga bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini benar-benar memiliki nilai plus yang layak dicatat oleh sejarah perhajian dengan berbagai terobosan dan inovasi.

Hanya saja, di balik kesuksesan tersebut justru muncul “gerakan” dan terstruktur yang mencoba ingin mendelegitimasinya? Seperti ada upaya-upaya sistematis yang ingin “melemahkan” keberhasilan tersebut dengan munculnya “manuver” sekelompok orang di parlemen. Bukan hanya melemahkan, tetapi seperti ada yang ingin disasar dari kasus ini. Lalu publik bertanya-tanya, sebenarnya fenomena apa ini?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya tidak memiliki kaca mata politik. Selain kapasitas yang kurang memadai, saya lebih senang menjawab dari kaca mata psikologis. Mungkin jawaban ini akan mewakili sebagian orang yang mampu meneropong fakta sosial tidak hanya dari apa yang nampak, tetapi bisa dilihat dari arah yang tak nampak secara kasat mata.

Saya “terngiang-ngiang” atas apa yang pernah disampaikan teman saya saat curhat tentang adanya orang yang dengki terhadap diri saya. Saya katakan, bahwa saya berusaha untuk menjadi orang sebaik mungkin dengan tidak usil mengganggu orang lain. Selain itu, saya mencoba mempedomani petuah luhur begini: “selama kamu tidak bisa berbuat baik kepada orang lain, setidaknya kamu tidak menyakitinya”.

Belum selesai curhat, teman saya tersebut menjawab dengan lugas begini. “Sudahlah, kamu tidak usah terlalu pusing atas kedengkian orang lain. Kalau ada orang dengki (hasud) sama kamu, bukan berarti kamu itu berbuat salah kepadanya. Kamu berarti sedang mendapat nikmat, dan nikmat yang kamu terima itu berpotensi timbulnya hasud dari orang lain”, tegasnya.

Karena teman saya itu seorang ustadz, lalu dia nimpali dalil hadits nabi yang artinya: “Carilah pertolongan untuk memenuhi kebutuhanmu secara rahasia, karena setiap orang yang memiliki nikmat berpotensi timbulnya iri atau dengki (dari orang lain)” (HR. Thabrani). Lebih lanjut dia katakan: kalau kamu tidak merasa melakukan salah, tetapi orang lain hasud kepadamu, pahami saja bahwa kamu sedang mendapatkan nikmat dari Allah. Karena nikmat yang kamu terima memang berpotensi timbulnya dengki dari orang lain.

Jawaban tersebut membuat saya tiba-tiba “makjleb”. Terdiam. Selain menenangkan, ajaran mulia nabi Muhammad itu mengajarkan tentang pentingnya kita bersikap tenang terhadap sikap negatif orang lain. Jadi kita tidak perlu balik membenci orang yang dengki kepada kita. Tidak perlu juga mencari-cari alasan kenapa orang lain dengki. Tetaplah fokus kepada kebaikan kita sendiri, agar terhindar dari sikap negatif yang dilakukan orang lain.

Psikologi Pendengki

Dengki adalah perasaan tidak senang atau iri hati yang muncul ketika melihat keberhasilan atau kelebihan orang lain. Perasaan ini seringkali didorong oleh keinginan untuk memiliki apa yang dimiliki orang lain, namun merasa tidak mampu atau tidak berhak untuk mendapatkannya.

Selain faktor nikmat orang yang berpotensi timbulnya rasa iri dan dengki, lalu faktor apa lagi yang dapat memicu perasaan dengki?

Pertama, membandingkan diri dengan orang lain. Ketika seseorang terus-menerus membandingkan dirinya dengan orang lain, perasaan tidak puas dan iri hati bisa muncul. Dalam psikologi, orang yang suka membandingkan diri dengan orang lain adalah tipe orang yang memiliki “self esteem” yang sakit. Pikiran, perasaan, dan asumsi tentang dirinya tidak sehat karena dipengaruhi oleh faktor orang lain.

Kedua, kurangnya empati kepada sesama. Orang yang sulit merasakan empati kepada orang lain cenderung lebih fokus pada diri sendiri dan kesulitan untuk merasa bahagia atas keberhasilan orang lain. Alih-alih dia membuka hati dengan memberikan apresiasi atas keberhasilan orang lain, justru dia mencari-cari kesalahan. Kalau toh tidak menemukan kesalahan, sesuatu yang terang benderang “benar” dianggap “salah”.

Ketiga, mengidap perasaan rendah diri. Orang yang memiliki rasa percaya diri rendah cenderung lebih mudah merasa iri bahkan dengki terhadap orang lain. Mereka mungkin merasa bahwa keberhasilan orang lain adalah ancaman bagi harga diri mereka. Ciri-ciri orang yang rendah diri biasanya sering melihat kelemahan orang lain tanpa mampu meneropong sisi positif.

Keempat, munculnya perasaan ketidakpuasan terhadap diri sendiri atas semua capaian dibandingkan orang lain. Orang yang tidak puas dengan pencapaian atau kondisi hidupnya cenderung menyalahkan orang lain atas keberhasilan mereka. Bahkan tidak segan menuduh orang lain berbuat curang atau melakukan kejahatan tanpa mampu melihat perilakunya sendiri.

Kelima, adanya trauma masa lalu yang kurang mengenakkan. Pengalaman masa lalu yang menyakitkan, seperti perundungan atau ketidakadilan, dapat memicu perasaan dengki yang berkepanjangan. Dalam psikologi, trauma itu bisa muncul setelah mendapat stimulasi dari luar karena adanya situasi atau kondisi yang dapat menimbulkan ingatan-ingatan buruk.

Satu hal penting untuk diingat, bahwa setiap manusia “berpotensi” memiliki sikap iri-dengki kepada orang lain. Sejarah Qabil dan Habil telah menunjukkan kepada kita bahwa iri-dengki itu bagian dari sifat bawaan manusia. Hanya saja, jika sifat iri-dengki dianggap sebagai perasaan yang normal dan terus dibiarkan, maka pasti berdampak negatif pada kualitas hidup kita.

Dengan memahami akar penyebab dan menerapkan strategi yang tepat, kita pasti dapat mengatasi perasaan iri-dengki. Mari bangun “self esteem” agar tetap sehat dan waras. Teruslah membuka hati dengan menjalin hubungan yang lebih nyaman dengan diri sendiri dan orang lain. Wallahu a’lam.

Thobib Al-Asyhar

Penulis adalah dosen Psikologi Sufistik pada Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih – Redaksi)

(erd/erd)



Sumber : www.detik.com