Tag Archives: bandung

Kondisi Macan Tutul Nyasar di Hotel Oke, Kini Direhabilitasi di PPS Cinangka



Jakarta

Seekor macan tutul nyasar di sebuah hotel di Kecamatan Sukasari, Bandung dan sudah ditangkap. Macan itu dikirim ke Pusat Pelestarian Satwa Cikananga (PPSC) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bagaimana kondisinya kini?

Humas BBKSDA Jabar Ery Mildrayana mengatakan bahwa satwa liar dilindungi itu diberangkatkan ke Sukabumi, Senin (6/10) malam dan tiba di Sukabumi, Selasa (7/10) pagi.

“Berdasarkan hasil observasi dokter hewan dan Balai Besar KSDA Jabar, serta koordinasi dengan dokter hewan PPSC, macan tutul dinyatakan cukup fit dan sanggup untuk menempuh perjalanan, kemudian pada pukul 22.15 WIB macan dievakuasi dan dititip rawat ke PPS Cikananga dan tiba pada pukul 05.42 WIB,” kata Ery dilansir detikjabar.


Ery mengatakan perjalanan dilakukan sehati-hati mungkin dengan kecepatan rendah dan secara berkala kendaraan berhenti untuk melakukan checking kesehatan, posisi aman macan tutul, memberi minum atau memastikan air diminum di dalam kandang.

“Berdasarkan pemantauan tim sepanjang perjalanan, macan tutul dalam kondisi normal, namun demikian perjalanan panjang tetap beresiko terhadap kesehatan di antaranya letih dan stres,” kata dia.

Pemantauan pada pukul 10.00 WIB kondisi macan tutul membaik dengan indikasi di antaranya saturasi dan respon terhadap gerakan. Pada pukul 12.14 WIB kondisi macan tutul cenderung menurun namun pada pukul 13.50 WIB setelah macan tutul diberikan vitamin, kondisinya berangsur membaik.

“Hingga pukul 14.26 WIB hasil pemantauan berangsur membaik,” kata dia.

“Per pukul 16.30 WIB dilaporkan tim dokter posisi satwa masih tertidur dan sempat berganti posisi, pergantian posisi dengan pemindahan kaki depan, belum terlihat bisa berdiri dengan kaki belakang. Indikasi banyaknya pergerakan menandakan macan tutul membaik,” ujar dia.

Macan tutul itu ditemukan berada did alam hotel pada Senin oleh staf hotel. Macan itu tidak melukai siapapun.

Oleh tim gabungan macan tutul itu berhasil ditangkap setelah pencarian selama tiga jam.

***

Selengkapnya klik di sini.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Kisah di Balik Lukisan Tangkuban Perahu SBY yang Dilelang di ITB



Bandung

Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono memamerkan lukisan karyanya di ITB. Ada satu lukisan Tangkuban Perahu dengan kisah yang menarik di baliknya.

Lukisan berjudul “Tangkuban Perahu: The Legend and The Beauty” tersebut menggambarkan keindahan pemandangan Gunung Tangkuban Perahu di bawah naungan langit oranye, dengan bingkai pepohonan.

SBY mengatakan lukisan tersebut baru dibuat pada Selasa kemarin, dan berhasil diselesaikan dalam beberapa jam saja. Memori yang indah akan tempat tersebut menjadi salah satu pemacunya untuk dapat berkarya tanpa terhalang waktu.


“Jadi mengalir saja alhamdulillah, kalau mood melukis itu kuat, ada motivasi yang tinggi, ada good memory dan urusan hati. Makanya beberapa jam bisa saya selesaikan, tentu dengan segala kekurangannya,” ungkap SBY saat ditemui selepas menyerahkan lukisan tersebut kepada pihak kampus ITB, Rabu (8/10/2025).

Penyerahan lukisan SBY kepada ITB merupakan bagian dari rangkaian pameran dan penggalangan dana “Adicitra Ganesha 2025”. Dalam pameran ini, lebih dari 50 maestro, seniman dan desainer nasional memamerkan karya mereka dalam satu wadah.

Beberapa nama seniman yang ikut berpameran di antaranya adalah I Nyoman Nuarta, A.D. Pirous, Ahmad Sadali, dan sebagainya. Nantinya, karya-karya mereka akan dilelang secara live maupun online kepada khalayak.

Dana hasil pelelangan tersebut akan diserahkan menjadi dana abadi ITB, yang salah satunya dipergunakan sebagai dana beasiswa. Lukisan SBY tersebut menjadi salah satu karya seni yang ikut dilelang.

“Ini adalah karya saya yang baru 5 tahun melukis. Saya serahkan kepada ITB, barangkali bisa bikin lelang kecil dan hasilnya dimasukkan ke dana lestari. Mudah-mudahan ini bisa menjadi sumbangsih untuk memperkuat dana lestari ITB,” ujar SBY seraya menyerahkan lukisan akrilik di atas kanvas tersebut pada Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara.

Terinspirasi 15 Tahun di Bandung

Saat ditanya perihal inspirasinya dalam membuat lukisan tersebut, ia mengatakan bahwa dirinya yang sempat bertugas cukup lama di Kota Bandung menjadi alasan. Selama 15 tahun bertugas di Bandung, banyak serba-serbi soal Bandung yang menarik perhatiannya.

“Pertama kali saya 30 tahun bertugas sebagai prajurit, 15 tahun berada di Bandung. Jadi saya mengetahui banyak keindahan, banyak legenda, banyak mitos, banyak warisan atau heritage yang ada di Bandung dan Jawa Barat ini,” jelas SBY.

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan lukisan berjudul Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan lukisan berjudul “Tangkuban Perahu: The Legend and The Beauty” kepada Rektor ITB Tatacipta Dirgantara di Aula Barat ITB, Rabu (8/10/2025). Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar

Ia dan keluarganya pun sempat beberapa kali berkunjung ke Gunung Tangkuban Perahu. Pemandangannya yang indah menjadi inspirasinya dalam membuat lukisan berukuran 122 x 91,5 cm tersebut.

“Saya dengan keluarga saya waktu itu berkunjung beberapa kali ke vulkano dari Tangkuban Perahu , yang saya lukis itu, dengan surroundingnya (sekelilingnya) yang so beautiful (sangat indah),” ujarnya.

Tak hanya lukisan, dalam kesempatan tersebut SBY juga menyumbangkan buku antologi puisi karya pribadinya kepada ITB. Buku tersebut bertitel “Garis Waktu Tak Bertepi : Kumpulan 76 Puisi Ekspresi Hati”.

Buku tersebut dibuat dalam rangka ulang tahun SBY ke-76 pada 9 September lalu. Isinya adalah puisi-puisi karya pribadi yang menggambarkan isi hati.

“Dari kelas 5 SD saya sudah menulis puisi dalam Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia,” ungkap SBY.

Selain lukisan Tangkuban Perahu, ia juga melelang karya lukis lainnya yang saat ini dipajang di Galeri Soemardja ITB. Di antaranya adalah lukisan bertitel “Amazing Beach I Used to Enjoy” (2025) dan “Klayar Beach” (2025).

——–

Artikel ini telah naik di detikJabar.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Kafe Unik Konsep Jepang di Bandung Bikin Netizen Penasaran

Bandung

Tempat nongkrong yang asyik di Bandung seakan tak ada habisnya. Ada satu tempat yang berhasil mencuri perhatian dan menjadi perbincangan, terutama di media sosial.

Namanya Hahakohi, sebuah kafe kecil di kawasan Cilengkrang yang menawarkan konsep unik dan berbeda dari kafe lain pada umumnya. Berlokasi di tikungan jalan, Hahakohi justru memiliki daya tarik tersendiri.

Nuansanya yang adem, terutama di pagi dan sore hari, membuat pengunjung betah berlama-lama. Menurut salah satu pengunjung, Gilang, tempat ini sangat cocok untuk bersantai.


“Senang sih, nuansanya. Suasananya, meskipun di pinggir jalan di tikungan,” ujarnya.

Hahakohi tidak hanya viral di media sosial. Banyak pengunjung yang datang kembali karena suka dengan menu dan suasana yang ditawarkan. Daya tarik utama kafe ini adalah konsepnya yang kental dengan nuansa jalanan Jepang.

Hal ini terlihat dari dekorasi yang tidak biasa, seperti ornamen kaca cembung layaknya di setiap sudut jalanan Jepang dan mesin penjual otomatis (vending machine) yang otentik.

Lutfi alias Adit, pemilik Hahakohi, menjelaskan bahwa konsep ini terinspirasi dari pengalamannya saat sering bolak-balik ke Jepang. Ia ingin membawa “vibe” urban street di sana ke Bandung.

“Jadi, saya coba gambar, coba desain seperti ini. Nama Hahakohi sendiri punya makna yang tak kalah unik. Haha diambil dari bahasa Jepang yang artinya ibu, sementara kohi adalah kopi. Jadi, Hahakohi berarti kopi buatan ibu. Sederhananya, itu saja,” kata Adit sambil tertawa.

Meskipun baru berusia empat bulan, kafe yang berdiri sejak Juni 2025 ini berhasil menarik berbagai kalangan, tidak hanya Gen Z yang menjadi target awal mereka. Millenial bahkan generasi Alpha pun ikut penasaran. Menurut Adit, hal ini tidak lepas dari peran media sosial. Berkat konten digital marketing yang kuat, Hahakohi bisa viral di luar ekspektasi.

“Tantangan terbesar yang dihadapi Hahakohi adalah menyesuaikan selera rasa Jepang yang tidak terlalu manis dengan lidah orang Indonesia yang umumnya menyukai rasa manis. Namun, seiring berjalannya waktu, para pengunjung mulai memahami esensi rasa dari menu-menu yang disajikan,” jelas Adit.

—-

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel. Anda bisa mengirim cerita perjalanan Anda melalui tautan ini



Sumber : travel.detik.com

Harimau-Macan Tutul Muncul di Permukiman, Pakar BRIN: Itu Alarm Ekologis!



Jakarta

Fenomena tak biasa terjadi di dua daerah berbeda di Indonesia belakang ini. Seekor macan tutul jawa tiba-tiba masuk ke hotel di kawasan Bandung, Jawa Barat.

Selain itu, seekor harimau sumatra juga tertangkap kamera berada di sekitar kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Agam, Sumatera Barat. Kejadian tersebut seketika ramai karena diunggah di media sosial.

Pertanda apa hewan-hewan liar dan buas tersebut mendekati wilayah pemukiman manusia? Menurut Peneliti Ahli Utama bidang konservasi keanekaragaman hayati Pusat Riset Ekologi BRIN, Prof Hendra Gunawan, dua kejadian tersebut adalah sinyal bahaya tentang keseimbangan alam yang sedang terganggu.


“Kalau mereka sekarang muncul di kebun, jalan raya, bahkan hotel, itu bukan perilaku alami, tapi Itu tanda mereka terpaksa keluar dari hutan untuk bertahan hidup,” kata Hendra dikutip dari laman BRIN, Rabu (22/10/2025).

Penyebab Satwa Liar Masuk Pemukiman Manusia

Ia menambahkan, perilaku aneh satwa ini bisa terjadi karena beberapa sebab. Pertama karena kerusakan habitat akibat pembukaan lahan, pembangunan jalan, dan perluasan permukiman.

Kedua karena mereka tengah mengejar mangsanya. Monyet ekor panjang atau babi hutan biasanya tinggal di tepi hutan sehingga kemungkinan mengejar mereka pun bisa terjadi.

Macan-Harimau Kehilangan Orientasi Arah

Penyebab selanjutnya bisa terjadi akibat hewan memang tersesat. Mereka kemudian mengalami disorientasi spasial atau kehilangan orientasi karena tak tahu dengan lingkungan tersebut.

“Kalau mereka sekarang muncul di kebun, jalan raya, bahkan hotel, itu bukan perilaku alami, tapi Itu tanda mereka terpaksa keluar dari hutan untuk bertahan hidup,” kata Hendra.

“Begitu ia masuk ke bangunan beton tanpa vegetasi, ia kehilangan arah dan bisa panik. Inilah yang terjadi ketika macan masuk hotel atau kantor,” lanjutnya.

Hendra menegaskan bahwa fragmentasi hutan merupakan akar masalah di balik meningkatnya konflik antara manusia dan satwa liar. Fragmentasi terjadi ketika hutan besar terpecah menjadi potongan kecil yang terisolasi oleh ladang, jalan, atau permukiman.

“Fragmentasi lebih berbahaya daripada sekadar pengurangan luas hutan,” tegasnya.

Predator Puncak Berebut Wilayah

Menyempitnya habitat hewan akibat pemukiman manusia mengakibatkan predator puncak seperti harimau sumatera dan macan tutul jawa membutuhkan wilayah jelajah lebih luas untuk mencari mangsa dan berkembang biak.

Ketika ruang hidupnya menyempit, satwa-satwa ini terpaksa berebut wilayah. Dalam berebut, mereka biasanya keluar dari hutan menuju area manusia.

BRIN mencatat sedikitnya 137 kasus konflik manusia-harimau di Sumatera Barat antara tahun 2005-2023. Terutama di kawasan yang hutannya sudah terfragmentasi parah seperti Lanskap Cagar Alam Maninjau.

Kehadiran Satwa Liar di Pemukiman Jadi Alarm Serius

Hendra menilai bahwa solusi jangka panjang bukan sekadar mengevakuasi satwa yang muncul, tapi menata ulang kebijakan tata ruang dan pembangunan berbasis ekologi.

Selain itu, Hendra mendorong penerapan pendekatan human-wildlife coexistence atau hidup berdampingan secara berkelanjutan dengan empat tahapan utama yakni:

Avoidance (Penghindaran): Mencegah kontak langsung lewat perencanaan ruang dan pengamanan ternak.

Mitigation (Mitigasi): Mengurangi dampak konflik tanpa melukai satwa.

Tolerance (Toleransi): Menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan satwa liar.

Coexistence (Koeksistensi): Menciptakan manfaat bersama melalui kegiatan seperti ekowisata berbasis komunitas.

“Kalau masyarakat bisa melihat harimau bukan sebagai ancaman, tapi sebagai penjaga keseimbangan ekosistem, kita bisa hidup berdampingan dengan damai,” ujarnya.

Menurut Hendra, harimau di kantor BRIN dan macan tutul di hotel seharusnya tidak dilihat sebagai ancaman, melainkan alarm ekologis. Ia mengingatkan bahwa sebenernya hewan-hewan tersebut bukanlah musuh manusia.

“Harimau bukan musuh kita, mereka adalah cermin dari kesehatan hutan. Jika harimau hilang, itu artinya ekosistem kita runtuh. Menjaga harimau berarti menjaga masa depan kita sendiri,” katanya.

(cyu/nah)



Sumber : www.detik.com

Warga Baleendah Kaget, Pekarangan Rumahnya Ditumbuhi Bunga Bangkai



Bandung

Warga Baleendah di Bandung terkaget-kaget melihat pekarangan rumahnya ditumbuhi bunga Bangkai. Warga yang penasaran pun ikut berkerumun ke rumah itu.

Bunga bangkai atau suweg tumbuh di pekarangan rumah warga Kampung Cilebak, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Tumbuhnya tanaman berbau menyengat tersebut membuat geger warga sekitar. Pantauan di lokasi, tanaman itu tumbuh dan mekar di antara permukiman rumah warga.


Tanaman itu tumbuh dengan diameter 15 sentimeter dan tingginya 20 sentimeter. Beberapa warga sekitar kerap datang untuk melihat dan mengabadikan bunga itu melalui kamera ponselnya. Rumah warga itu pun berubah jadi ‘wisata dadakan’.

“Jadi awal ketahuan pas mekarnya itu kira-kira 2 hari yang laluan. Sekitar, Sabtu 11 Oktober 2025 lalu,” ujar Aneng Yunengsi (52) saat ditemui, Senin (13/10/2025).

Peristiwa tersebut bermula saat warga sekitar melakukan kerja bakti bersih-bersih. Setelah itu, warga kemudian mencium bau yang tidak sedap dan langsung menemukan tanaman tersebut.

“Iya kebetulan kemarin (Sabtu) kan lagi beres-beres, terus aja nengok ke sini ada semacam bau bunga bangkai, yang mau mekar gitu. Tapi waktu itu masih kucup. Nah ditunggu beberapa hari alhamdulillah sekarang udah mekar,” katanya.

Tanaman tersebut mengeluarkan bau tidak sedap selama beberapa hari. Bahkan kata Aneng, para warga langsung mendekat untuk melihat tanaman tersebut dan sempat menjadi tontonan warga.

“Soalnya baunya itu lebih bau lebih menyengat dari bangkai tikus, kemarin itu sangat bau akhirnya tetangga pada penuh ke sini pada lihatin, pada bilang bau-bau, tapi semuanya itu pada pada lihatin,” jelasnya.

“Sudah dibilang bau, tapi tetap pada mau lihat soalnya kan jarang-jarang itu ada di sini ada bunga bangkai gitu,” tambahnya.

Aneng mengungkapkan, tanaman serupa pernah tumbuh di lokasi yang sama. Kemudian tanaman tersebut langsung layu dengan sendirinya.

“Iya, waktu itu sekitar setahun ke belakang mungkin. Pernah kejadian ada juga tumbuh di sana. Sekarang tumbuh lagi di sana. Di tempat yang sama, itu tumbuh lagi. Kalau dari bentuk besaran sekarang. Kalau yang dulu itu agak-agak kecil. Baunya juga ini lebih bau lagi. Iya, lebih bau dari waktu itu,” bebernya.

Dia menambahkan tidak ada tanaman serupa yang tumbuh di wilayah tersebut. Makanya bunga bangkai saat ini tumbuh di lokasi yang sama kala satu tahun yang silam.

“Satu sampai tiga hari pas mekar aja kecium baunya. Terus hari-hari selanjutnya sudah enggak begitu bau. Udah ya baunya biasa-biasa aja gitu, kaya sekarang aja ini sudah agak hilang baunya,” pungkasnya.

——–

Artikel ini telah naik di detikJabar.

Lihat juga Video ‘2 Bunga Bangkai Mekar di Batam, Sempat Jadi Tontonan Warga’:

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Kampung Bamboo, Hidden Gem yang Cocok buat Outbound di Bandung

Bandung

Bandung selalu punya cara untuk bikin orang betah berlama-lama. Entah lewat udara sejuk, pemandangan hijau, atau tempat-tempat yang rasanya cocok buat siapa pun yang ingin sejenak lepas dari bising kota.

Salah satunya ada di kawasan Cimenyan yaitu Kampung Bamboo, tempat wisata yang sering dijadikan lokasi outbound, gathering, hingga kegiatan alam dan edukasi lingkungan.

Perjalanan menuju Kampung Bamboo dari pusat kota Bandung nggak terlalu jauh, sekitar 30-40 menit. Begitu mobil mulai menanjak ke arah Cimenyan, suasana kota perlahan berganti jadi rindang dan tenang.


Dari luar, pintu masuk Kampung Bamboo tampak sederhana, tapi begitu melangkah ke dalam, suasananya langsung berubah menjadi sejuk, hijau, dan damai. Di area seluas delapan hektar ini, pengunjung disuguhi pemandangan hijau dari hutan bambu alami.

Di sela-selanya, ada area terbuka luas buat berbagai kegiatan outbound, mulai dari permainan kelompok, flying fox, sampai panahan. Tak heran, banyak instansi, sekolah, hingga komunitas memilih Kampung Bamboo untuk kegiatan team building atau sekadar acara kumpul tahunan.

Meski konsepnya sederhana, fasilitas di sini terbilang lengkap. Ada lapangan besar yang sering dipakai untuk permainan kelompok, jembatan gantung, flying fox, arena panahan, hingga mini rafting di aliran sungai kecil di sisi area.

Di bagian tengah ada masjid, beberapa gazebo, serta ruang pertemuan semi terbuka yang bisa dipakai untuk acara formal seperti pelatihan atau seminar singkat.

Bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi berada di alam lebih lama, Kampung Bamboo juga menyediakan area perkemahan dan penginapan. Salah satu pengunjung yakni Rizki datang bersama rombongan sekolah untuk kegiatan camp dan LDKS.

Ia mengaku senang dengan atmosfer tempat ini yang membuat semua orang lebih rileks berada di tengah alam yang terbuka.

“Udara di sini emang adem banget, terus tempatnya juga luas, jadi nggak sumpek meskipun rame. Permainannya seru, bisa ketawa bareng teman-teman. Rasanya kayak hilang semua rasa penat dan capek yang ada,” ujar Rizki.

Selain buat outbound, Kampung Bamboo juga sering dipakai untuk kegiatan edukasi lingkungan. Di sini, pengunjung bisa belajar tentang berbagai jenis bambu dan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Ada area khusus yang menampilkan beragam jenis bambu dan cara menanamnya, sangat cocok buat anak sekolah atau komunitas pecinta alam. Akses ke Kampung Bamboo juga termasuk mudah dijangkau.

Meskipun letaknya di dataran tinggi, aksesnya masih bersahabat untuk mobil pribadi maupun bus besar. Hal ini juga yang membuat tempat ini sering menjadi destinasi favorit warga Bandung dan sekitarnya untuk menikmati alam terbuka.

Buat kamu yang pengin healing santai, cari tempat buat gathering, atau sekadar ingin menghirup udara segar sambil menikmati suasana alam tanpa jauh-jauh dari pusat kota, Kampung Bamboo bisa jadi destinasi wisata alam pilihan yang pas.



Sumber : travel.detik.com

Mau Keliling Dunia, Cukup ke The Great Asia Africa Saja

Bandung

Mau keliling dunia tidak perlu susah sekarang, tinggal liburan ke The Great Asia Africa di Bandung sudah bisa.

Seperti nama tempatnya sendiri, tempat wisata ini mencakup negara di Asia dan Afrika. Di antaranya adalah negara kita yaitu Indonesia, diikuti oleh India, Thailand, Turki, Afrika, Jepang, dan yang terakhir Korea.

Tempat ini memiliki suasana yang tenang, namun terasa ramai dikarenakan tempat ini tidak hanya memiliki bangunan-bangunan yang mewakilkan negaranya, tetapi tempat ini juga meliputi keindahan alam.


Selain sebagai tempat wisata yang menyenangkan, tempat ini juga menjadi tempat wisata yang dapat mengedukasi pengunjungnya, dengan berbagai pengalaman kultural dari berbagai negara, seperti budaya, hingga kuliner.

Tempat wisata ini berlokasi di Jl. Raya Lembang Bandung No.71, Gudangkahuripan, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia, 40391.

Karena di area Lembang suasananya cukup dingin, sehingga kamu tidak perlu begitu khawatir akan hawa yang panas. Tempat wisata ini juga dapat kita kunjungi setiap hari, baik hari kerja maupun hari libur, dari jam 09.00-18.00 WIB untuk weekday, dan 08.00-19.00 WIB untuk hari weekend.

Harga tiket sendiri cuma Rp50.000 per orang. Anak yang berusia di bawah 2 tahun tidak akan dikenakan biaya masuk.

Dari gerbang masuk dan berjalan lurus, kamu dapat menemukan foodcourt yang meliputi berbagai kuliner yang cukup beragam. Pada saat membeli tiket kamu akan mendapat sebuah voucher untuk mendapat 1 minuman gratis per tiket yang kamu beli. Voucher ini dapat kamu tukarkan di area foodcourt.

Korea

Ketika masuk dan mengikuti jalan, kamu akan disambut oleh negara Korea. Di kanan akan ada sebuah booth di mana kamu dapat menyewa baju tradisional Korea dan kamu juga dapat memasuki rumah tradisionalnya.

Dengan turun ke bawah kamu dapat melihat cara proses fermentasi sebuah makanan yang sempat terkenal di Indonesia, yaitu kimchi. Selain dapat melihat proses pembuatan kimchi kamu juga dapat melihat jenis-jenis kimchi lainnya.

Thailand

Dengan turun mengikuti jalan ke bawah kamu dapat melihat area Thailand. Bagian ini hanya berfokus pada arsitektur di dinding yang mencerminkan arsitektur Thailand. Jika kamu mengikuti jalan lagi kamu akan menelusuri jembatan yang menuju ke bawah.

Untuk yang memiliki kebutuhan khusus, seperti orang yang menggunakan kursi roda atau ibu hamil, lansia, kalian dapat menggunakan lift gondola yang berada di atas untuk turun ke bawah. Dengan gondola sendiri kamu dapat melihat pemandangan area bawah The Great Asia Africa secara menyeluruh.

Turki dan India

Saat menuju ke bawah kamu akan melihat sebuah gedung berwarna-warni yang cukup mencolok, yaitu gedung miniatur khas Turki yang sangat berwarna. Tempat ini cocok sekali jika ingin berfoto-foto dan kamu juga dapat menyewa kostum.

Saat melanjutkan perjalanan dan sampai ke bawah kamu akan melihat India. Tempat ini mencangkup replika bangunan dari Jaipur yang dikenal sebagai The Pink City. Selain dapat berfoto di bangunan ini, kamu juga dapat menyewa baju tradisional India.

Di dekat area ini kamu dapat menemukan wahana sky ride, dengan konsep yang cukup unik. Wahana ini mengharuskan kita mengayuh pedal untuk berjalan di rel yang berada di langit-langit dan mengelilingi area yang telah disediakan.

Jepang

Tidak jauh dari sana kamu dapat berkunjung ke negara Jepang dengan melewati sebuah jalan dari India. Disini kamu dapat menyaksikan arsitektur bangunan Jepang dan sebuah kolam ikan koi dengan jembatan merah di tengah yang menyambungkan satu sisi dengan sisi yang lainnya.

Di area ini kamu dapat melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan. Terdapat area terapi ikan, memberi makan ikan, bumper boat, face painting, sewa baju tradisional Jepang, booth souvenir dan kamu juga dapat membuat sebuah permohonan dengan menulisnya dan menggantungkannya atau membawanya pulang.

Afrika

Lalu terdapat area Afrika yang meliputi patung, mural, dan rumah-rumah tradisional Afrika. Di area ini juga kamu dapat berfoto dengan hewan-hewan reptil seperti iguana dan yang lain-lainnya.

Indonesia

Setelah menelusuri negara yang banyak sekali, tentu kita pasti akan lelah. Karena itu terdapat foodcourt yang berfokus pada Indonesia. Di sini kamu dapat menemukan jajanan luar seperti tanghulu, es krim, dan cheese koin.

Ketika mengikuti jalan melewati sebelah sungai kamu dapat menemukan makanan seperti batagor, bakso, dan makanan khas yang ada di area Bandung yaitu mie tek tek dan tahu susu Lembang.

Di dekat sana juga terdapat wahana river train, dimana kita dapat menaiki sebuah kereta kecil dan mengelilingi sungai. Tempat ini juga menyediakan fasilitas yang bervariatif. Seperti toilet yang sudah disediakan di berbagai titik, ada mushola bagi umat muslim, juga playground dan tempat bersantai gazebo.

The Great Asia Africa adalah tempat yang cocok untuk kamu yang mungkin tertarik mempelajari negara-negara dengan cara yang fun dan juga untuk berlibur dengan keluarga. Tempat ini menyediakan berbagai tempat menarik yang belum pernah dilihat sebelumnya dengan menggabungkan aspek wisata alam dengan wisata kekinian.

Bisa diketahui jika kamu tidak harus mengelilingi tempat secara berurutan seperti urutan yang ada di pembahasan ini. Kamu dapat menembus dari satu negara ke negara yang lainnya, kecuali untuk negara Korea yang dipastikan akan ditemui paling pertama.

Hal ini membuat tempat ini cukup fleksibel untuk dijelajah. Tetapi disarankan kamu menjelajahi Negara India dan Turki paling terakhir supaya menjadi mudah jika kamu benar-benar ingin menjelajahi melewati jalan awal hingga akhir.



Sumber : travel.detik.com

Gemas & Bikin Lapar! Pameran Rajutan Tema Makanan di Kemang, Jajan Pasar Sampai Bento



Jakarta

Pameran seni unik tersaji Kemang, Jakarta Selatan. Berbagai ‘makanan’ disuguhkan, padahal dari rajutan tapi sukses menipu mata sampai bikin lapar.

Kalau biasanya traveler ke Kemang buat ngopi atau berburu kuliner, kali ini bisa menemukan alasan baru buat jalan-jalan ke tempat yang dinobatkan sebagai salah satu kawasan paling keren di dunia 2025 versi TimeOut. Ini sebuah pameran seni yang bakal bikin detikers ‘ngiler’, meskipun bukan makanan sungguhan.

Playful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta SelatanPlayful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta Selatan (Qonita Hamidah/detikcom)

Namanya Playful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung mulai 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta Selatan. Pameran dibuka Senin-Jumat pukul 11.00-20.00 dan Sabtu-Minggu pukul 08.00-20.00.


Tiket masuk pameran ini gratis bagi pengunjung yang ingin merasakan nuansa nyeni di Kemang. Di sini, semua makanan bukan untuk dimakan, tapi untuk dikagumi, karena semuanya terbuat dari benang rajutan.

Makan Jadi Seni, Seni Jadi Mainan

Saat masuk ke ruangan pameran, traveler akan disambut oleh tumpukan jajanan pasar yang bukan terbuat dari tepung melainkan dari benang berwarna warni, seperti onde-onde, pastel, kue lumpur, tumpeng, hingga bento Jepang dan makanan Korea yang semuanya dijahit dengan detail yang akan membuat detikers takjub. Seniman asal Bandung, Mulyana, menciptakan karya ini sebagai bagian dari proyeknya yang disebut Food Monster Project.

Dari kejauhan, bentuk dan warnanya mengecoh mata. Mengundang rasa lapar.

Setelah didekati, baru deh ketahuan itu bukan makanan sungguhan tetapi dari rajutan. Sudah begitu makanan-makanan itu memiliki ekspresi masing-masing, ada yang lucu, marah, aneh, bahkan ada yang sedikit menyeramkan.

Playful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta SelatanPengunjung menikmati koleksi di Playful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta Selatan (Qonita Hamidah/detikcom)

Pameran itu bertujuan sebagai upaya memperluas jangkauan imajinasi ke gaya hidup dan fashion.

“Tahun 2025, food monster kali ini diadakan di ruang kolaborasi, seperti Dia.Lo.Gue di Kemang ini, sebagai upaya memperluas jangkauan imajinasi ke gaya hidup dan fashion,” kata Ami, salah satu petugas di Pameran Food Monster.

Spot Foto Baru di Kemang yang Instagramable

Bukan cuma lihat-lihat, detikers juga bisa berinteraksi langsung di area “Modula Monster.” Di sini, traveler bisa main dengan kaca dan properti makanan rajutan. Pas difoto, pantulan cermin akan membuatmu terlihat seperti monster makanan yang hasilnya super unik dan cocok banget buat konten Instagram.

Kalau mau hasil yang lebih keren, detikers bisa ambil foto dengan biaya Rp 50 ribu. Selain itu, traveler bisa mencoba bikin karya food monster versi sendiri.

Lewat playful bites, Mulyana ingin menunjukkan bahwa makanan bukan cuma soal rasa, tapi juga tentang kebersamaan dan kenangan di meja makan. Setiap rajutan dibuat dari ribuan simpul kecil yang melambangkan bagaimana manusia saling terhubung dengan sederhana tapi penuh makna.

Playful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta SelatanSalah satu ‘hidangan’ di Playful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta Selatan (Qonita Hamidah/detikcom)

Salah satu pengunjung, Dera, terkesan dengan pameran itu. Dia tidak menyangka rajutan bisa begitu menggemaskan di mata.

“Pameran ini bikin kita lihat makanan dari sisi yang seru dan imajinatif. Ada kue basah, ada sushi, semua dibuat jadi monster lucu. Lucu banget buat difoto,” kata dia.

Kemang, Dari Tempat Nongkrong ke Destinasi Seni Dunia

Kawasan Kemang baru-baru ini dinobatkan sebagai salah satu kawasan paling keren di dunia versi Timeout 2025. Pameran seperti ini menjadi bukti bahwa Kemang bukan cuma tentang kafe dan bar, tapi juga tempat di mana seni, gaya hidup, dan kreativitas bertemu.

Ada baiknya, sebelum tahun berganti, detikers sempatkan mampir dan rasakan pengalaman nyeni tapi playful di jantungnya Kemang. Nah, salah satu destinasi yang wajib dikunjungi adalah pameran ini.

Ya, playful bites Kemang menyuguhkan pameran yang unik dan gratis, juga spot foto yang instagramable banget, bisa buat karya rajutan sendiri, dan cocok buat healing, ngonten, dan nambah inspirasi seni.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Kembalinya Turnamen Berkuda Jabar Classic


Bekasi

Turnamen berkuda Jabar Classic kembali digelar setelah lama absen. Ini jadi ajang untuk mencari bibit-bibit atlet berkuda berbakat.

Jawa Barat selama ini beken dengan tingginya angka popularitas kuda di Indonesia selain Nusa Tenggara, Sulawesi Utara dan Sumatera Barat. Bedanya Jabar juga menjadi barometer prestasi atlet berkuda di Indonesia.

Tak heran kalau Jabar menjadi Provinsi yang sering melahirkan banyak atlet berkuda berbakat dan berprestasi yang membela merah putih di banyak event internasional, baik Single Event maupun Multi Event.


Jabar Classic menjadi salah satu event yang dapat menjadi sarana bagi para peternak kuda, pemilik klub berkuda dan para stake holder berkuda untuk menciptakan kuda – kuda terbaik dan atlet terbaik menuju prestasi Internasional.

Turnamen itu terakhir digelar 16-18 Oktober 2015 di Denkavkud Parongpong, Bandung. Setelah vakum 10 tahun, Jabar Classic kini hadir kembali demi merangkai asa dalam menciptakan atlet dan kuda berprestasi.

Jabar Classic 2025 digelar di The Hub Indonesia, Cibubur, Bekasi, Kamis (23/10) sampai Minggu (26/10). Selain untuk berebut gelar, Jabar Classic ini juga jadi Babak Kualifikasi Porprov XV Jabar 2026.

Pesatnya perkembangan olahraga berkuda Equestrian di Jawa Barat menyebabkan banyaknya atlet berprestasi yang ingin berkompetisi pada Porprov XV Jabar 2026. Alhasil perlu diadakan kualifikasi sehingga didapatkan atlet berkualitas untuk bertanding di Porprov Jabar 2026.

Beberapa atlet muda berbakat muncul di ajang Jabar Classic 2025, salah satunya Nathanael Gabriel Stevano Menayang dari stable De Rider. Atlet berusia 17 tahun asal SMU 3 Cibinong ini baru saja meraih gelar juara di kelas Preliminary Open dan meraih runner up di kategori tim

Dengan gelar itu, Nathan makin percaya diri menghadapi Kejuaraan berkuda Open di Pnhom Penh Kamboja, pekan depan. Setelahnya, Nathan akan melanjutkan sejumlah kompetisi berkuda di tanah air.

“Mohon doa agar saya sukses di Kamboja dan event-event berikut di tanah air,” papar Nathanael dalam rilis kepada detikSport.

(mrp/adp)



Sumber : sport.detik.com

Dua Produsen Dalam Negeri Siap Produksi Pesawat Tanpa Awak


Jakarta

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan ada dua produsen lokal yang siap memproduksi pesawat tanpa awak (drone). Keduanya merupakan perusahaan yang berlokasi di Bandung, yakni PT Iter Aero Industri serta PT Vela Prima Nusantara.

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Sokhib Al Rohman mengatakan Indonesia telah menjadi tempat demonstrasi terbang drone dari beberapa negara, seperti China. Untuk itu, ia mendorong produsen lokal untuk memproduksi drone. Saat ini, setidaknya ada dua produsen yang siap memproduksi drone.

“Maka untuk itu kita ingin mendorong produsen dalam negeri, ada dua produsen dalam negeri yang siap untuk membuat drone. Dua-duanya ada di Bandung. Yang pertama adalah PT Inter Aero, yang kedua adalah PT Vela,” ujar Sokhib dalam acara konferensi pers, di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).


Sokhib menerangkan PT Iter Aero telah mengantongi Design Organization Approval (DOA) dari Kemenhub sehingga sudah mempunyai izin untuk melakukan perancangan desain. Sementara, DOA untuk PT Vela Prima Nusantara masih dalam proses.

“Namun demikian Vela juga sudah membuat prototype 1 banding 3. 1 banding 3-nya sudah terbang, dia akan menuju ke 1 banding 1. Dan Insya allah kalau ini bisa, drone besar tanpa pilot bisa mengangkut kurang lebih 700 kilogram,” imbuhnya.

Ia menilai pengembangan teknologi drone ini penting untuk mendukung transportasi wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Menurutnya, operasional drone ini akan lebih diprioritaskan di wilayah 3T dibandingkan kota-kota besar.

“Apa yang kita capai dari keuntungan mengoperasikan pesawat udara tanpa awak di atas Jakarta? Tadi Pak Tatan (Kepala PPTB) menyampaikan kereta ada. Tadi menyampaikan ojol ada, semua ada, angkot ada, semua sudah lengkap. Justru yang kita butuhkan bagaimana wilayah-wilayah 3T yang kita perlukan. Sekaligus untuk mendapatkan data parameter yang bisa kita olah dalam rangka menyusun regulasi yang berguna untuk kita,” tambahnya.

Tonton juga video “Elon Musk Siapkan Pesawat Tanpa Awak Mendarat ke Mars” di sini:

(rea/rrd)



Sumber : finance.detik.com