Tag Archives: bangkok

Jelang Lebaran 2025, Dress Cantik dari Bangkok Jadi Buruan di Thamrin City

Jakarta

Selain di Pasar Tanah Abang, kamu bisa mencari koleksi baju Lebaran di Thamrin City, Jakarta Pusat. Seperti apa koleksi baju Lebaran di Thamrin City?

Saat Wolipop mengunjungi Thamrin City, pada lantai dasarnya terlihat beragam pilihan busana import dari beberapa negara, seperti China dan Thailand. Harga dan bahan koleksinya pun beragam dari mulai bahan knit, tile hingga katun dengan warna pastel.

Beranjak ke lantai 2 Thamrin City, ada banyak koleksi dress Bangkok. Salah satunya di toko Airin Fashion LT. 2 Blok F50 No.2. Dress dari bahan shimmer kombinasi katun bisa ditemukan di toko ini.


Toko Airin Fashion LT. 2 Blok F50 No.2, Thamrin City menjual dres cantik untuk Lebaran.Toko Airin Fashion LT. 2 Blok F50 No.2, Thamrin City menjual dres cantik untuk Lebaran. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

“Bahannya shimmer kombinasi katun brokat ukurannya muat lingkar dada 115cm dengan panjangnya 135 cm. Hanya ada satu warna. Bedanya dia punya brokat yang berbeda. Harganya Rp 650 ribu barang dari Bangkok dan China,” kata Ria dari toko Airin Fashion.

Selain dress shimmer ada juga, bahan organza yang harganya Rp 500 Ribu. Dress ini satu ukuran dan model keluaran terbaru.

“Warna yang Lebaran banyak yang cari peach, hitam dan putih warna basic soalnya di sini banyak warna pastel,” jelasnya.

Toko Airin Fashion LT. 2 Blok F50 No.2, Thamrin City menjual dres cantik untuk Lebaran.Toko Airin Fashion LT. 2 Blok F50 No.2, Thamrin City menjual dres cantik untuk Lebaran. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

Selanjutnya Wolipop melihat ada dress bahan silk print dari Bangkok di toko Anona Lusi Lantai Dasar B9A No.5, Thamrin City. “Bahannya silk print jadi satu dengan outer ukurannya all size muat sampai lingkar dada 120 cm. Hanya ada satu warna harganya Rp 750 Ribu dari Bangkok,” kata penjaga toko Anona Lusi.

Toko anona Lusi Lantai Dasar B9A No.5 yang menjual aneka dress Lebaran dari Bangkok.Toko anona Lusi Lantai Dasar B9A No.5 yang menjual aneka dress Lebaran dari Bangkok. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Trik Jitu Naik Tuk-tuk di Thailand Biar Tak Diketok Harga



Bangkok

Meski Thailand punya banyak transportasi umum, namun sejumlah turis masih menggunakan tuk-tuk sebagai angkutan andalan. Selain bisa menjangkau banyak lokasi, para pendatang memilih kendaraan tersebut karena penasaran.

Sayangnya, ada beberapa sopir tuk-tuk yang ‘nakal’ dan mematok harga tinggi ke turis yang tak bisa berbahasa Thailand. Karuan saja, tarif naik tuk-tuk memang blank alias tak ada nominal pasti.

Redaksi detikOto sempat menjajal naik tuk-tuk saat berkunjung ke Bangkok, Thailand. Ketika itu, kami harus membayar 180 baht atau Rp 80 ribu untuk perjalanan sejauh 2 km dan 200 baht atau Rp 90 ribu untuk jarak 2,5 km. Nominal tersebut merupakan hasil akhir setelah melalui proses tawar-menawar.


Tuk-tuk di Thailand.Tuk-tuk di Thailand. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

Menurut pemandu wisata kami selama di Thailand, Anan, harga yang kami bayar masih kemahalan. Dia yang merupakan warga asli setempat mengatakan, nominalnya bisa dipangkas hingga separuhnya lagi.

“Kalau jarak dekat harusnya tidak sampai segitu. Kalau jarak dekat, semestinya 100 baht (Rp 44 ribuan) cukup,” ujar Anan saat ditanya detikOto di Bangkok, Thailand, beberapa hari lalu.

Menurut Anan, aksi ‘tembak harga’ sopir tuk-tuk memang sudah ada sejak lama. Itulah mengapa, kata dia, ada beberapa ‘trik jitu’ agar turis yang mau naik kendaraan tersebut tak harus bayar mahal.

Trik Naik Tuk-tuk Biar Tak Diketok Harga

Tuk-tuk di Thailand.Tuk-tuk di Thailand. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

Anan menjelaskan, harga pertama yang dipatok sopir tuk-tuk biasanya dua kali lipat tarif ‘aslinya’. Ketika mereka meminta 300 baht, maka penumpang tak perlu ragu menawarnya di bawah 150 baht.

“Jadi, nawar harganya memang harus tega. Minta setengah harga lebih dulu. Nanti ujung-ujungnya juga mau,” ungkapnya.

Selain itu, ketika hendak bepergian ke tempat hiburan atau pusat perbelanjaan, jangan sebut lokasi aslinya. Sebab, dengan begitu, sopir tuk-tuk menganggap kita memiliki cukup uang untuk dibelanjakan. Maka, supaya proses tawar-menawar berjalan mulus, sebut saja lokasi lain yang berada di dekat titik sesungguhnya.

“Naik tuk-tuk memang harus pinter-pinter nawar. Kalau bisa, naiknya juga ramai-ramai, biar bisa patungan,” kata dia.

(sfn/lth)



Sumber : oto.detik.com

Kota Metropolitan di Asia Tenggara, Pusat Ekonomi & Budaya


Jakarta

Sering dengar kalau kota Jakarta itu kota metropolitan? Tak salah, Jakarta merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Kota metropolitan identik dengan padat penduduk, pusat bisnis, dan kaya budaya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metropolitan diartikan sebagai seseorang yang menjalani gaya hidup metropolis. Istilah metropolis sendiri merujuk pada kota besar yang menjadi pusat aktivitas penting, mulai dari pemerintahan, industri, hingga perdagangan.

Selain itu, kota metropolitan juga dipenuhi ramainya jalanan hingga gedung pencakar langit. Dalam hal ini, Jakarta dapat menggambarkan apa yang disebut kota metropolitan tersebut.


Kota Metropolitan di Kawasan ASEAN

Indonesia bersama negara Asia Tenggara lain, telah menjadi salah satu kawasan dengan pertumbuhan urbanisasi tercepat di dunia. Menurut ASEAN Sustainable Urbanisation Report (2022), lebih dari 405 juta orang diproyeksikan tinggal di perkotaan pada 2030, atau 55,7% dari total populasi ASEAN.

Pertumbuhan ini sebagian besar terkonsentrasi di kota-kota metropolitan besar seperti Jakarta, Bangkok, Manila, Kuala Lumpur, Ho Chi Minh City, Hanoi, hingga Singapura.

Pusat Ekonomi

Sebagai kota metropolitan, kota seperti Jakarta hingga Bangkok juga menjadi pusat pemerintahan. Tak hanya itu, kota-kota tersebut juga menjadi motor penggerak ekonomi.

World Bank Data mencatat, kota metropolitan menyumbang porsi besar PDB nasional:

– Jakarta menyumbang sekitar 25% ekonomi Indonesia,
– Bangkok menggerakkan lebih dari sepertiga PDB Thailand,
– Manila dan Ho Chi Minh City menjadi pusat industri, perdagangan, hingga layanan digital.

Laporan ASEAN menyebut, kota metropolitan menjadi magnet investasi asing dan menciptakan konektivitas regional yang mendorong pertumbuhan lebih merata.

Pusat Budaya & Kreativitas

Selain ekonomi, kota metropolitan juga menjadi pusat budaya dan kreativitas. UNESCO melalui Creative Cities Network menobatkan Bandung dan Hanoi sebagai kota kreatif dunia karena peran besar budaya dan desain dalam pembangunan perkotaan.

Hal ini sejalan dengan laporan ASEAN yang menyebut bahwa kota-kota besar di Asia Tenggara memanfaatkan warisan budaya, pariwisata, dan industri kreatif untuk membangun identitas global mereka.

Tantangan Metropolitan ASEAN

Meski potensinya besar, kota metropolitan juga menghadapi tantangan berat. Laporan ASEAN menyoroti kemacetan, polusi, keterbatasan perumahan, dan kesenjangan sosial sebagai masalah utama yang harus diatasi dengan tata kota berkelanjutan.

Dengan populasi yang terus bertambah, metropolitan Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat ekonomi dan budaya global. Namun, agar tetap layak huni, kota metropolitan harus memperkuat transportasi berkelanjutan, perumahan terjangkau, serta ruang publik inklusif.

Ini sesuai dengan yang ditegaskan dalam laporan ASEAN, “Urban sustainability offers a vital roadmap” bagi masa depan kawasan.

*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

Kisah Turis Nyasar 2 Minggu di Hutan Thailand, Makan Semut dan Kulit Pohon



Bangkok

Turis Inggris berusia 19 tahun akhirnya ditemukan selamat setelah dua minggu tersesat di hutan lebat dekat perbatasan Thailand-Myanmar.

Selama 14 hari, ia bertahan hidup hanya dengan makan semut dan kulit pohon. Remaja bernama Lawrence itu ditemukan pada 11 Oktober malam di sebuah kuil di Desa Phra Chedi Sam Ong, wilayah Sangkhla Buri, Provinsi Kanchanaburi., Thailand.

Pencarian dilakukan oleh pasukan gabungan dari warga, militer, dan relawan yang telah menghabiskan waktu selama dua minggu.


Niat Jalan-Jalan, Malah Tersesat

Melansir Khaosod, Selasa (21/10/2025) kisah Lawrence bermula dari keinginan untuk menjelajah. Ia berangkat dari Bangkok menuju perbatasan, tepatnya ke kawasan Sangkhla Buri, setelah membaca tentang Payathonzu, sebuah kota kecil di Myanmar yang terletak tak jauh dari garis perbatasan Thailand.

Namun saat tiba di pos imigrasi Phra Chedi Sam Ong, ia diberi tahu bahwa perbatasan ditutup untuk wisatawan. Petugas mengarahkan Lawrence kembali ke terminal van untuk pulang ke Bangkok.

Tapi Lawrence memutuskan tetap tinggal dan berjalan kaki menyusuri alam sekitar. Di sinilah petualangan berubah menjadi perjuangan bertahan hidup.

Saat sedang berjalan di jalan desa, ia bertemu tiga pria lokal yang mengira Lawrence sedang mencari penginapan. Mereka membawanya ke sebuah resort kecil, tapi Lawrence tak punya cukup uang.

Ia kemudian meninggalkan tempat itu dan tanpa sadar masuk semakin dalam ke area perkebunan karet.

Hidup dengan Semut dan Kulit Pohon

Selama 14 hari berikutnya, Lawrence tersesat di tengah hutan tanpa sinyal, tanpa makanan, tanpa arah. Tak ada kompas, peta, apalagi bantuan.

“Saya hanya bisa makan semut dan kulit pohon untuk bertahan hidup,” kata Lawrence kepada penyelidik setelah diselamatkan.

Ia juga mengatakan bahwa ia sempat mendaki bukit dan menyeberangi beberapa aliran sungai kecil, berharap menemukan jalan kembali. Namun, upayanya sia-sia hingga akhirnya warga desa menemukan sosok kurus dan lelah berjalan sendirian tak jauh dari kuil.

Pencarian dimulai sejak 27 September setelah ibunya, Kulnara, melapor ke polisi di Pattaya bahwa anaknya hilang. Ia khawatir putranya mungkin terjebak dalam jaringan penipuan atau bahkan diselundupkan ke Myanmar.

Militer Thailand pun turun tangan. Poster orang hilang disebar di pos-pos perbatasan dan koordinasi dilakukan hingga ke pihak militer Myanmar dan kelompok etnis bersenjata di wilayah itu.

Semua pihak berupaya melacak jejak Lawrence, pencarian meluas hingga ke penginapan dan hotel di Sangkhla Buri. Rekaman CCTV ditelusuri, bahkan Gubernur Kanchanaburi saat itu, Athisan Intara, ikut memerintahkan pengecekan di titik-titik rawan di sekitar perbatasan.

Akhirnya, tanggal 11 Oktober, upaya itu membuahkan hasil. Setelah ditemukan, Lawrence langsung dibawa ke kuil untuk mendapatkan makanan dan perawatan awal.

Ia kemudian diserahkan ke One Sky Foundation, organisasi lokal yang fokus membantu anak-anak dan keluarga rentan di perbatasan Thailand-Myanmar. Sementara itu, ibunya yang sejak awal sangat khawatir, hanya bisa menyampaikan rasa syukur.

“Saya sangat lega. Saya hanya ingin memeluk anak saya secepat mungkin,” ungkapnya dengan penuh haru.

Lawrence kini dalam masa pemulihan dan masih dalam pengawasan pihak berwenang untuk keperluan penyelidikan. Polisi ingin memastikan tidak ada unsur penipuan atau ajakan ilegal yang membuatnya sampai ke perbatasan.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Viral Baut Kendur di Pesawat Thai Lion Air, Maskapai Beri Penjelasan



Bangkok

Viral di media sosial rekaman video yang menunjukkan ada baut di bagian sayap pesawat Thai Lion Air yang kendur. Pihak maskapai pun buka suara dan memberi penjelasan.

Beredar di media sosial, video yang memperlihatkan adanya baut di bagian sayap pesawat tampak kendur. Ada beberapa baut yang terlihat bergetar-getar dan tidak kencang, padahal saat itu pesawat sedang melayang di udara.

Sementara itu, baut yang lainnya tampak kencang dan tidak bergetar. Video yang direkam oleh penumpang dari dalam kabin pesawat itu disertai dengan keterangan lokasi dan di pesawat apa insiden itu terjadi.


“Thai Lion Air Flight…Bangkok to Chiang Mai. B737-800,” tulis keterangan video tersebut.

Menanggapi insiden tersebut, Corporate Communications Strategic of Lion Group Danang Mandala Prihantoro pun memberikan penjelasan.

Sebelum memberi penjelasan, Danang mengucapkan terima kasih atas video yang diambil oleh penumpang di penerbangan Lion Air Thailand tersebut.

“Thai Lion Air menyampaikan terima kasih atas perhatian dari salah satu pelanggan yang mengunggah dokumentasi video saat penerbangan bersama Thai Lion Air. Video tersebut memperlihatkan bagian baut pada area sayap kiri pesawat. Kami telah menerima laporan tersebut dan telah melakukan pengecekan menyeluruh,” ucap Danang dalam keterangan resminya yang diterima, Rabu (22/10/2025).

Menurut Danang, tim teknisi langsung melakukan pengecekan terhadap baut yang kendur tersebut. Hasilnya, pesawat dinyatakan aman untuk penerbangan selanjutnya.

“Setelah pesawat mendarat, tim teknis Thai Lion Air langsung melakukan inspeksi mendetail dan memastikan bahwa seluruh sistem, serta struktur pesawat dalam kondisi aman untuk operasi penerbangan berikutnya. Kami telah melaporkan hasil pemeriksaan ini kepada Civil Aviation Authority of Thailand (CAAT),” jelas Danang.

Penyebab Baut Sayap Bergetar

Terkait baut dalam video yang terlihat bergetar, Danang menyatakan fenomena itu masih dalam batas normal. Bergetarnya baut di bagian sayap pesawat diakibatkan oleh aliran angin.

“Hasil pemeriksaan teknis menunjukkan bahwa kondisi komponen tersebut masih dalam batas aman. Secara teknis, pergerakan kecil (vibrasi) pada baut yang terlihat di video akibat dari akumulasi getaran dan aliran udara saat pesawat terbang. Tidak ditemukan indikasi adanya bagian yang longgar atau membahayakan,” tegas Danang.

“Thai Lion Air menegaskan keselamatan dan keamanan penerbangan selalu menjadi prioritas utama. Setiap pesawat menjalani proses perawatan dan pemeriksaan berkala sesuai jadwal yang ditetapkan oleh pabrikan dan otoritas penerbangan, serta pemeriksaan rutin sebelum dan setelah penerbangan untuk memastikan kondisi terbaik pesawat sebelum melayani pelanggan,” pungkas Danang.

(wsw/fem)



Sumber : travel.detik.com