Tag Archives: baterai mobil

Begini Cara Merawat Baterai Mobil Listrik



Jakarta

Mobil listrik menawarkan berbagai kemudahan dan keuntungan. Dengan menggunakan tenaga yang berasal dari baterai, pengendara tak perlu lagi repot mengantre di stasiun pengisian bahan bakar. Cukup dengan mengisi daya baterai menggunakan charger portable, baik itu di SPKLU maupun di stop kontak di rumah.

Namun, menjaga ketahanan baterai perlu menjadi perhatian untuk pengendara mobil listrik. Beberapa faktor yang mempengaruhi daya tahan baterai seperti kapasitas baterai, gaya mengemudi, kondisi cuaca, dan usia baterai. Merawat baterai mobil listrik penting dilakukan untuk memperpanjang daya tahannya.


Hyundai bangun pabrik perakitan baterai mobil listrik di CikarangIlustrasi baterai mobil listrik Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Seperti dijelaskan Hyundai Gowa dalam keterangan resminya, berikut ini adalah tips perawatan baterai yang bisa dilakukan di rumah untuk memperpanjang usia baterai mobil listrik. Apa saja?

1. Pastikan baterai terpasang dengan aman.

2. Jaga agar bagian atas baterai dalam keadaan kering.

3. Jaga agar terminal dan sambungan tetap bersih, kencang, dan dilapisi dengan petroleum jelly atau grease/gemuk terminal.

4. Segera bilas elektrolit yang tumpah dari baterai dengan larutan air dan soda kue.

5. Jika kendaraan tidak akan digunakan untuk waktu yang lama, lepaskan kabel baterai.

Selain melakukan perawatan baterai, beberapa hal juga perlu diperhatikan untuk menjaga keamanan penggunaan baterai pada mobil listrik. Pastikan pemilik mobil listrik telah membaca buku panduan dan memahami instruksi penanganan baterai. Jauhkan baterai dari sumber api atau bahan mudah terbakar dan dari jangkauan anak-anak. Jangan pernah gunakan perangkat pengisi daya yang tidak sesuai dengan spesifikasi.

Kemudian jika sudah waktunya pergantian baterai atau perawatan mobil listrik secara keseluruhan, maka bisa langsung datang ke bengkel resmi terdekat untuk mendapatkan penanganan dari ahlinya.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

Cara Menghemat Baterai Mobil Listrik



Jakarta

Anda salah satu pengguna mobil listrik? Jika iya, tentu Anda harus paham bagaimana cara menghemat penggunaan baterai mobil listrik. Dengan menghemat baterai, Anda bisa meminimalisasi risiko kehabisan baterai saat perjalanan.

Seperti dijelaskan Hyundai Gowa dalam keterangan resminya, perkiraan jarak tempuh pada mobil listrik dipengaruhi beberapa faktor, yakni meliputi:

1. Kebiasaan mengemudi. Mengemudi dengan kecepatan tinggi, kecenderungan untuk mempercepat dan memperlambat, atau terlalu sering berpindah gas dan rem.


2. Penggunaan daya tambahan. Penggunaan daya tambahan, misalnya A/C, pemanas, atau lampu juga bisa berpengaruh terhadap jarak tempuh mobil listrik.

3. Kondisi mengemudi. Cuaca, temperatur, dan medan. Jika mengemudi dalam kondisi hujan kencang atau temperatur rendah, jarak tempuh dengan daya yang tersedia akan berkurang. Perkiraan jarak tempuh juga akan berkurang ketika mengemudi pada tanjakan atau di jalan yang licin atau kasar.

4. Energi listrik. Tergantung pada temperatur baterai dan State of Health (SOH) atau seberapa maksimal kinerja baterai.

Pengemudi dapat menambah jarak tempuh dengan daya yang tersedia dengan mengemudikan kendaraan mengikuti instruksi di bawah ini:

1. Hambatan udara meningkat dengan cepat saat kendaraan listrik melaju lebih cepat, jadi hindari mengebut untuk meningkatkan jarak tempuh dengan daya yang tersedia dan penghematan energi listrik.

2. Akselerasi yang cepat menghabiskan banyak energi berkendara dan deselerasi yang cepat membatasi pengereman regeneratif. Tekan dan lepaskan pedal gas secara bertahap saat berakselerasi atau melambat untuk mempertahankan kecepatan.

3. Jika Anda terlalu sering mengoperasikan A/C atau pemanas, baterai tegangan tinggi akan menggunakan daya yang berlebihan. Matikan A/C atau pemanas jika Anda tidak membutuhkannya.

4. Saat menggunakan A/C atau pemanas, konsumsi energi akan berkurang jika memilih mode resirkulasi dan bukan mode fresh. Mode fresh membutuhkan konsumsi energi yang besar karena udara luar harus dipanaskan atau didinginkan.

5. Menutup jendela saat mengemudi. Mengemudi dengan jendela yang terbuka akan meningkatkan hambatan udara dan penggunaan A/C atau pemanas.

6. Saat menggunakan A/C atau pemanas saat mengemudi sendiri, gunakan fitur driver only.

7. Selalu pertahankan tekanan ban yang ditentukan dan gunakan ban khusus untuk kendaraan listrik.

8. Jangan gunakan komponen listrik yang tidak perlu saat mengemudi dan memasukkan barang yang tidak perlu ke dalam mobil.

Ketika indikator peringatan baterai ditampilkan pada layar cluster, pengemudi bisa berkendara sesuai dengan tips meningkatkan jarak tempuh dengan daya yang tersedia, lalu segera mengisi daya baterai di stasiun pengisian daya terdekat. Jika level daya baterai 0%, jangan coba-coba melanjutkan mengemudi. Parkirkan mobil di tempat yang aman dan hubungi bantuan dari dealer resmi.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

APAR Biasa Gak Bisa Padamkan Baterai Lithium Mobil Listrik yang Terbakar



Jakarta

Kasus mobil listrik terbakar memang jarang terjadi, namun bagi pemilik mobil listrik disarankan untuk tidak hanya menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) biasa atau konvensional. Soalnya api pada baterai mobil listrik tidak akan bisa padam jika menggunakan APAR konvensional.

Dalam liputan detikOto sebelumnya, dijelaskan mengapa APAR konvensional atau APAR biasa tidak bisa memadamkan api yang dikeluarkan dari baterai lithium. Soalnya APAR konvensional itu dibuat berbahan dasar bubuk, dan hal tersebut tidak dapat digunakan untuk memadamkan kobaran api yang dihasilkan baterai lithium.

Disarankan para pemilik kendaraan listrik atau mobil listrik, selalu menyediakan APAR yang mengandung water based chemical dan mengandung senyawa Potassium yang mampu memadamkan api dari baterai lithium yang memiliki temperatur lebih dari 1.200 derajat celcius.


Proses pemadaman mobil listrik BYD Seal yang terbakar di dalam garasi rumah di Jakbar.Ilustrasi Proses pemadaman mobil listrik BYD Seal yang terbakar di dalam garasi rumah di Jakbar. Foto: Dok. istimewa

“Karena APAR jenis powder based didesain untuk memadamkan api dengan temperatur 600 derajat celcius ke bawah. Sedangkan api pada baterai lithium memiliki temperatur dari 1.200 derajat celcius,” terang Willy Hadiwijaya selaku CEO PT FAST waktu itu.

Willy juga menambahkan untuk pemilik kendaraan listrik, selain harus memiliki APAR yang mengandung water based chemical, disarankan untuk menggunakan alat yang berbasis food grade. Sehingga APAR ini tidak berbahaya bagi makhluk hidup yang terpapar.

Walaupun sangat berbahaya ketika terbakar, namun perlu diketahui bahwa sebenarnya baterai berjenis lithium sendiri tidak mudah terbakar. Dalam simulasi baterai lithium terbakar waktu itu, ditunjukkan bahwa baterai dibakar menggunakan api secara langsung, tapi baterai tidak langsung terbakar dengan signifikan.

(lth/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Ngecas HP di Mobil Listrik Bikin Baterai jadi Boros?



Jakarta

Ada anggapan kalau ngecas HP di mobil listrik bisa bikin baterai lebih boros? Kedengarannya sepele, tapi ternyata banyak yang salah kaprah soal ini. Lantas seperti apa faktanya?

Menurut Aldi Ruvian dari After Sales Department AION Indonesia, hal-hal kecil seperti ngecas HP di mobil listrik memang bisa berpengaruh terhadap konsumsi daya secara keseluruhan. Apalagi kalau dilakukan bersamaan dengan penggunaan elektronik lainnya.

“Minimalkan penggunaan elektronik di dalam mobil seperti charging atau menyolok untuk charging sesuatu, gadget dan lainnya. Jadi hal-hal seperti itu memang dapat memberikan efisiensi yang lebih baik ketika menggunakan mobil listrik,” ujar Aldi beberapa waktu lalu.


Tapi tentu saja, ngecas HP enggak serta-merta langsung bikin baterai mobil jebol. Yang perlu diwaspadai adalah kebiasaan kecil yang menumpuk, ditambah dengan gaya berkendara yang tidak efisien.

Nah, biar konsumsi daya mobil listrik tetap irit, AION Indonesia juga membagikan beberapa tips simpel tapi penting:

1. Hindari Akselerasi Mendadak

“Salah satunya adalah yang pertama terkait dengan cara berkendara yaitu akselerasi. Jadi yang pertama adalah hindari akselerasi yang berlebihan seperti stop n go secara tiba-tiba,” jelas Aldi.
Kebiasaan injak gas dan rem mendadak bikin sistem kerja baterai lebih berat. Kondisi ini diklaim dapat membuat baterai jadi cepat habis.

2. Jaga Kecepatan Stabil

“Yang kedua adalah jaga batas kecepatan. Jadi seperti kita tahu bahwa batas kecepatan di tol itu kan ya ada yang 80 ada yang mungkin 100 ya, nah jadi jangan lebih dari segitu.”
Menurut Aldi, saat kecepatan sudah tembus 100 atau 120 km/jam, konsumsi baterai cenderung tinggi. Ia mengibaratkan sama seperti mobil bensin yang semakin boros ketika diajak ngebut.

3. Aktifkan ECO Mode atau Gunakan E-Pedal

“Tips ketiga adalah memaksimalkan penggunaan fitur ECO mode atau E Pedal. Yang dimana sistem regenerative braking, sehingga ketika pedal gas dilepas, daya akan terisi kembali ke dalam baterai.”

Dengan fitur ini, energi yang biasanya terbuang saat deselerasi bisa dikembalikan ke baterai. Sedikit banyak, penggunaan fitur regenerative braking dapat membuat konsumsi baterai kian efisien.

(mhg/dry)



Sumber : oto.detik.com

Jurus Menghemat Baterai Mobil Listrik



Jakarta

Menggunakan mobil listrik tentunya membawa banyak keuntungan, mulai dari nol emisi hingga biaya operasional yang lebih efisien dibanding kendaraan berbahan bakar fosil. Namun pemilik juga perlu mengetahui cara berkendara yang tepat agar konsumsi energi lebih hemat, terutama saat menempuh perjalanan jauh. Ini tipsnya.

Menurut Product Planning & Strategy GAC Indonesia Iqbal Taufiqurrahman, kunci utama efisiensi mobil listrik bukan sekadar memilih mode hemat energi, tetapi ada pada cara pengendara menginjak pedal akselerator.

“Kita buru-buru pengin mengaktifkan Power Save mode gitu ya, ini nggak perlu teman-teman, karena kita cukup set driving mode di mode Comfort untuk normal driving. Hal ini sudah bisa cukup menghemat konsumsi listrik. Kenapa? Karena kuncinya mode mobil listrik boros atau nggak itu ada di injakan pedalnya,” ujar Iqbal kepada wartawan di sela-sela kegiatan media test drive AION UT Jakarta-Bandung-Jakarta (18/9/2025).


Mode Comfort disebut sudah cukup untuk penggunaan harian. Caranya, pengemudi bisa menginjak pedal gas dengan halus, lalu membiarkan mobil meluncur ketika kecepatan sudah tercapai. Teknik sederhana ini mampu mengurangi beban pada baterai.

Untuk perjalanan dengan medan naik-turun, seperti ke arah Bandung, pengendara bisa memanfaatkan Power Save mode ketika melalui jalan menurun. Perpindahan mode pun tidak rumit, karena dapat dilakukan lewat tombol maupun voice command.

Selain itu, menjaga kecepatan di rentang 80-100 km/jam di jalan tol juga disarankan. Selain lebih aman, hal ini membuat konsumsi energi tetap stabil.

“Lalu mengakselerasi dengan kalem gitu ya, dan maintain speed (jaga kecepatan) di 80-100 km per jam di highway. Nah ini untuk menjaga keamanan dan juga konsumsi daya listriknya terjaga,” jelas Iqbal.

Aspek lain yang sering terlupakan adalah penggunaan pendingin udara. Menyetel AC di suhu 23 derajat celcius dengan kecepatan kipas level 2 atau 3 sudah cukup menjaga kenyamanan kabin tanpa membebani daya baterai secara berlebihan.

Dengan teknik berkendara yang tepat, pemilik mobil listrik tidak hanya bisa menekan konsumsi energi, tetapi juga memperpanjang usia baterai, serta membuat pengalaman berkendara lebih optimal.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com