Tag Archives: belok

Jangan Remehkan Ban Kempis, Bisa Bikin Kecelakaan!



Jakarta

Belum lama ini banyak keluhan dari salah satu pengguna mobil MPV yang tiba-tiba mengalami pecah ban. Perlu diketahui, pecah ban bisa dipicu lantaran tekanan angin ban kempis.

Dikutip dari siaran pers Auto2000, dalam banyak kasus, ban mobil pecah sampai rusak berat umumnya disebabkan oleh tekanan udara yang kurang alias ban kempis dan dibiarkan terlalu lama. Situasi ini jelas berbahaya karena dapat mengakibatkan kecelakaan.

“Tekanan udara ban yang pas, sanggup menjaga bidang kontak telapak ban agar tetap optimal sehingga daya cengkeram ban ke permukaan jalan selalu pas. Tekanan udara ban yang sesuai juga membantu dinding ban menopang berat mobil serta meredam gaya akibat gerakan ban. Alhasil, tekanan udara yang sesuai memegang peran sangat penting dalam menjaga performa ban di jalan,” jelas Yagimin, Chief Marketing Auto2000, Selasa (9/7/2024).


Tekanan udara ban yang sesuai rekomendasi bisa dilihat pada stiker petunjuk di pilar B sisi pengemudi atau buku petunjuk pemilik kendaraan. Di sana ada tabel tekanan udara yang direkomendasikan untuk beberapa kondisi berkendara, seperti muatan kosong atau penuh.

Pengendara disarankan selalu memeriksa tekanan udara ban mobil di pagi hari saat ban belum berjalan dan suhu lingkungan masih dingin. Kalau repot setiap hari cek tekanan ban, paling tidak usahakan minimal seminggu sekali.

Sebab, kalau ban dibiarkan kempis ada potensi bahaya. Lantaran kempis, ban tidak memiliki area kontak dengan aspal (contact patch) yang cukup. Bahkan cenderung berlebih akibat hanya tertumpu di pinggir telapak ban. Kondisi ini dapat mengakibatkan ban aus di pinggir sisi luar dan dalam saja. Mobil juga akan terasa semakin berat dikemudikan karena daya cengkeramnya terlalu kuat ke aspal jalan.

Gerakan naik turun dinding ban menjadi tidak terkendali ketika kempis. Alhasil, ban menjadi terlalu lentur dan dapat membuat anyaman kawat baja dinding ban rusak. Bahkan dalam kondisi terburuk ketika muatan mobil penuh, perjalanan jauh, dan tekanan udara ban terlalu kempis, bibir pelek dapat menyentuh dinding ban dan berpotensi membuat ban robek.

Tekanan udara ban yang kurang akan langsung terasa pada pengendalian mobil yang lebih sulit. Selain itu, biasanya mobil akan menarik ke sisi ban yang kempis atau mobil bergoyang akibat gerakan dinding ban yang berlebihan.

Tak cuma itu, kenyamanan berkendara juga jadi berkurang akibat gerakan dinding ban yang tiada henti. Gerakan berlebih pada ban juga dapat terjadi ketika mobil berakselerasi atau melakukan pengereman, termasuk ketika belok ke kiri atau ke kanan.

Akibatnya, mobil kian sulit dikendalikan karena gerakan dinding ban semakin liar, termasuk membutuhkan jarak pengereman yang lebih jauh sehingga mengurangi keselamatan berkendara. Dalam kondisi ekstrem di mana tekanan udara ban sangat rendah, dapat membuat ban terlepas dari pelek.

“Jangan pernah lupa mengecek tekanan udara ban setidaknya satu minggu sekali. Dengan begitu, kemungkinan ban kempis yang berisiko pecah atau sobek dapat ditekan. Termasuk pula servis berkala, jangan pernah lupa melakukannya untuk menjaga kondisi mobil supaya selalu prima cukup dengan booking via Auto2000.co.id,” tutup Yagimin.

(rgr/dry)

Sumber : oto.detik.com

Alhamdulillah mobil Otomotif اللهم صل على رسول الله محمد
ilustrasi gambar : unsplash.com / obi

Sering Terjadi Celaka, Ini Tips Berkendara di Perumahan



Jakarta

Kecelakaan di kawasan perumahan sudah beberapa kali terjadi. Ini tips berkendara untuk menghindari kecelakaan di kawasan pemukiman.

Kecelakaan fatal yang melibatkan mobil di kawasan perumahan sudah beberapa kali terjadi. Belum lama ini, ada anak balita yang terlindas Toyota Fortuner di dekat rumahnya. Kecelakaan seperti itu bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya ada beberapa kejadian mirip yang melibatkan mobil berukuran besar dan melindas anak kecil.

“Berbeda dengan jalan raya yang memiliki rambu dan marka jalan lebih lengkap, jalan di area perumahan biasanya lebih kecil serta minim rambu dan marka. Ditambah, adanya potensi masalah tambahan seperti anak bermain di jalan, hewan peliharaan, pedagang keliling, mobil parkir, dan aktivitas lain yang wajib diperhatikan,” jelas Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000 dalam siaran persnya.


Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut tips berkendara di kawasan perumahan.

1. Jangan Ngebut

Jangan pernah memacu mobil meskipun jalan sepi atau Anda penghuni kompleks tersebut. Ada potensi bahaya seperti anak kecil atau hewan tiba-tiba lari ke jalan. Atur kecepatan berkisar 5-10 km/jam terutama jika jalan kurang lebar dan rawan kecelakaan.

2. Hati-hati Banyak Gangguan

Jalan dalam lingkungan perumahan memiliki banyak gangguan yang bisa memicu kecelakaan. Seperti polisi tidur atau persimpangan jalan. Bisa pula keluar-masuk orang atau kendaraan lain dari rumah yang wajib dipantau sepanjang jalan. Kendaraan kecil seperti gerobak tukang sayur juga dapat menghalangi jalan.

3. Hati-hati Ketika Manuver

Karena melihat jalan sepi, banyak pengemudi yang tidak memperhatikan situasi, khususnya di persimpangan jalan. Ada pula yang main belok saja dengan sudut tajam yang dapat berbahaya jika dari arah berlawanan ada anak kecil atau kendaraan lain. Berhenti sejenak di persimpangan jalan untuk memastikan situasi aman dan lakukan manuver belok yang normal sesuai aturan lalu lintas.

Ketika akan belok di jalan yang sempit dan ramai, buka jendela supaya lebih jelas melihat. Tidak ada salahnya mengeluarkan kepala untuk memastikan tidak ada anak kecil di lajur yang akan dilewati. Jangan ragu keluar mobil untuk memastikan situasi aman dan memberikan arahan kepada anak-anak supaya menjauh dari mobil.

4. Kurangi Kecepatan saat Melihat Anak Kecil

Meskipun bukan di tengah jalan, segera kurangi kecepatan jika melihat ada anak kecil sedang bermain. Saking asyiknya bermain, mereka bisa berlari ke tengah jalan yang sangat berbahaya andai kamu gagal mengantisipasinya.

5. Waspada Blind Spot Mobil

Blindspot sangat mungkin dialami sekalipun mengendarai mobil sedan. Apalagi kalau sedang manuver belok di jalan yang lebarnya terbatas. Khususnya kalau ternyata mobil yang dipakai berukuran besar sehingga menambah area blind spot.

6. Jaga Jarak Aman

Senatiasa menjaga jarak aman menjadi salah satu kunci menjaga keamanan di jalan. Misalnya saat kamu ingin mendahului anak yang sedang bermain sepeda. Jangan terlalu dekat saat mengikutinya supaya ada ruang manuver ketika tiba-tiba arah sepeda berubah, atau membunyikan klakson agar si anak menyadari keberadaan mobil. Tetap jaga jarak aman pula ketika akan mendahului gerobak dan kendaraan lain yang melaju pelan di jalan perumahan.

7. Hargai Warga Sekitar

Kurangi kecepatan jika melihat ada warga sedang beraktivitas di depan rumahnya. Selain menjaga keselamatan, langkah ini juga untuk mencegah debu berterbangan atau cipratan genangan air, yang akan mengganggu orang lain. Selain itu juga untuk menghormati warga tersebut.

8. Lupakan Bermain Ponsel

Jangan bermain ponsel karena bahaya mengintai. Bisa jadi saat memegang ponsel, kamu tidak menyadari ada anak kecil di sekitar dan berujung celaka.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com