Tag Archives: berat badannya

Kronologi Wanita Polandia Meninggal gegara Malnutrisi, Cuma Makan Buah-BB 22 Kg


Jakarta

Seorang wanita asal Polandia bernama Karolina Krzyzak meninggal dunia pada usia 27 tahun setelah menjalani diet buah ekstrem yang membuatnya mengalami kekurangan gizi. Saat meninggal, berat badannya dilaporkan hanya sekitar 22 kilogram.

Sebelum meninggal, Karolina kerap mengeluh kepada teman-temannya soal tubuh yang terasa lemah dan kurang bertenaga. Kondisinya yang semakin kurus juga membuat orang terdekatnya berulang kali memintanya untuk mengubah pola hidup.

Dikutip dari laman Mothership, Karolina sangat mempercayai filosofi clean eating, yakni keyakinan mengonsumsi makanan murni dapat menyucikan pikiran dan jiwa. Gagasan ini banyak tersebar di media sosial, terutama melalui influencer yang menganjurkan menjauhi makanan olahan serta minyak biji-bijian, lalu menggantinya dengan pola makan yang dianggap lebih alami.


Karolina diketahui beralih menjadi vegan sejak berkuliah di Universitas Leeds, Inggris Raya, dan sempat aktif mengorganisir kegiatan untuk klub vegan di kampusnya.

Sejak remaja, Karolina memang menghadapi anoreksia. Ia bahkan sempat menghubungi seorang influencer raw-vegan untuk meminta saran bagaimana pulih dari anoreksia sekaligus mengembalikan siklus menstruasi meski hanya mengonsumsi buah-buahan. Sang influencer menyarankan Karolina melakukan puasa, detoks, ‘membersihkan diri,’ dan menyelaraskan diri dengan alam serta keinginannya.

Pada tahun kedua kuliahnya, Karolina mulai menerapkan pola makan raw vegan atau vegan mentah. Berat badannya semakin turun, membuat orang tuanya semakin khawatir. Dikutip dari Healthline, pola makan raw vegan sebagian besar terdiri dari makanan nabati yang tidak diproses, dikonsumsi mentah, atau dipanaskan pada suhu sangat rendah.

Pada 2018, Karolina sempat kembali ke Warsawa, Polandia, untuk menjalani perawatan inap. Namun, setelah itu ia kembali lagi pada pola makan vegan.

Pada 2024, ia terbang ke Bali dan bergabung dengan komunitas fruitarian atau pola makan berbasis buah di Ubud. Di sana, ia akhirnya bertemu langsung dengan para influencer yang selama ini ia kagumi di dunia maya, sekaligus menghadiri pertemuan tentang raw vegan dan diskusi kesehatan terkait diet buah.

Sayangnya, kesehatannya menurun drastis pada November 2024. Banyak pihak menyarankan agar Karolina segera ke pusat perawatan gangguan makan atau menghubungi orang tuanya, namun ia menolak. Karolina meninggal dunia di Bali pada Desember 2024.

Komunitas penganut diet buah kemudian membantah adanya kaitan langsung antara pola makan tersebut dengan gangguan makan. Menurut mereka, kematian Karolina bukan semata karena hanya mengonsumsi buah, melainkan akibat asupan yang terlalu sedikit.

Sahabat Karolina, Emilia, yang juga mantan penganut raw vegan, mengingatkan bahwa kehidupan influencer sering kali tidak sesuai dengan apa yang ditampilkan di media sosial. Emilia menilai, banyak dari mereka sebenarnya juga berjuang dengan masalah kesehatan pribadi. Namun, kala itu Karolina sudah terlalu tenggelam dalam fantasi diet yang ia yakini.

“Akhirnya kamu menyadari bahwa tubuh, pada hakikatnya, tidak murni, dan jiwa itu tak terbatas, dan kamu membutuhkan tubuh yang kuat jika kamu ingin hidup di dunia ini, berbelas kasih, dan menolong sesama. Kurasa Karolina tidak pernah menyadari hal itu,” ujarnya.

(elk/suc)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Kondisi Wanita Polandia Sebelum ‘Mati Kelaparan’ di Bali gegara Diet Buah Ekstrem


Jakarta

Seorang wanita berusia 27 tahun meninggal dunia akibat kelaparan di Bali setelah mengikuti pola makan ekstrem fruitarian yang membuat berat badannya hanya tersisa sekitar 22 kilogram. Wanita tersebut diidentifikasi bernama Karolina Krzyzak.

Pada Desember 2024, Karolina sempat menginap di Sumberkima Hill Resort dan meminta sebuah vila dengan kolam renang. Namun, staf resort segera menyadari kondisi tubuhnya yang sangat kurus. Mereka menggambarkan Karolina tampak ‘sangat kurus’ dengan mata cekung dan tulang selangka yang menonjol.

Dikutip dari News18, kesehatannya memburuk dengan cepat selama menginap. Para karyawan hotel mengenang bahwa kuku jarinya berubah menjadi kuning, giginya mulai membusuk, dan ia kerap kesulitan berjalan sendiri. Bahkan, pada suatu malam, seorang petugas resepsionis harus mengantarnya kembali ke kamar. Pihak resort berulang kali mendesak Karolina untuk mencari perawatan medis, namun ia selalu menolak.


Ditemukan Meninggal Setelah Tiga Hari

Tiga hari setelah check-in, staf hotel mulai khawatir ketika seorang teman lokal Karolina Krzyzak menghubungi mereka karena tidak mendapat kabar sejak kedatangannya. Pihak hotel kemudian mendatangi vila tempat Karolina menginap dan menemukan dirinya dalam keadaan tak bergerak serta tidak responsif.

Karolina kemudian dinyatakan meninggal dunia akibat malnutrisi parah. Laporan medis yang dikutip The Sun menyebutkan ia juga mengidap osteoporosis dan kekurangan albumin, kondisi yang erat kaitannya dengan kelaparan berkepanjangan dan gizi buruk.

Teman-teman Karolina Krzyzak menyebutkan bahwa ia sudah lama bergumul dengan masalah citra tubuh dan pernah mengalami anoreksia saat remaja. Saat menempuh studi di Inggris, Karolina mulai menekuni yoga dan pola hidup vegan, yang kemudian perlahan mendorongnya beralih ke fruitarianism, pola makan yang hampir sepenuhnya hanya terdiri dari buah-buahan mentah.

Apakah Diet Fruitarian Berbahaya?

Ahli gizi memperingatkan bahwa fruitarianism merupakan salah satu bentuk pola makan paling ekstrem dan sangat membatasi. Meski buah mengandung vitamin serta serat, diet ini tidak menyediakan protein, lemak, dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk bertahan hidup.

Jika dijalani dalam jangka panjang, pola makan fruitarian dapat menyebabkan kerusakan organ, tulang rapuh, penurunan fungsi imun, hingga malnutrisi parah.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Idap Penyakit Ini Jadi Motivasi Meghan Trainor Pangkas BB sampai 27 Kg


Jakarta

Penyanyi Meghan Trainor mengaku perjalan menurunkan berat badannya bermula saat didiagnosis diabetes gestasional. Saat itu, ia sedang hamil dan mulai serius memperbaiki gaya hidupnya.

Wanita 31 tahun itu menanggapi komentar publik soal tubuhnya yang kini terlihat lebih ramping. Ia mengungkapkan penurunan berat badannya ini bukan semata urusan penampilan, tetapi tuntutan kesehatan saat hamil.

“Saat didiagnosis diabetes gestasional, aku berpikir ‘oke aku harus belajar soal kesehatan dan kebugaran,” terangnya yang dikutip dari laman People.


Meghan yang berhasil menurunkan berat badannya sampai 27 kg itu menyebut motivasi terbesarnya adalah anak-anak dan keinginannya untuk tetap bugar. Selain itu, ia juga masih ingin tur keliling dunia dengan kondisi yang baik.

Rutin Latihan Kekuatan

Kini, Meghan rutin melakukan latihan kekuatan tiga kali seminggu. Ia berfokus pada kesehatan hormon hingga kondisi usus.

“Aku cuma ingin merasa sehat, karena pekerjaan ini susah dijalani kalau badan nggak enak,” tuturnya.

Namun, perubahan fisiknya itu justru memicu reaksi negatif di media sosial. Meghan mengaku banyak yang membenci dirinya karena menjadi kurus, yang membuatnya sangat bingung dan terguncang.

Pada Maret lalu, Meghan sempat mengklarifikasi kritik publik lewat Instagram. Ia mengaku menggunakan Mounjaro atau tirzepatide, yakni obat suntik berbasis GLP-1, setelah kelahiran anak keduanya.

Selain itu, ia juga berkonsultasi dengan ahli gizi, menerapkan perubahan gaya hidup, dan olahraga dengan pelatih pribadi.

“Aku sedang berusaha menjadi versi paling sehat dan terkuat untuk anak-anakku dan diriku sendiri,” kata Meghan.

“Ya, aku memanfaatkan ilmu pengetahuan dan dukungan (termasuk Mounjaro) setelah kehamilan keduaku. Dan aku senang karena rasanya luar biasa,” sambungnya.

Apa Itu Diabetes Gestasional?

Dikutip dari Cleveland Clinic, diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan, saat kadar gula darah menjadi terlalu tinggi (hiperglikemia). Kondisi ini terjadi saat hormon dari plasenta menghalangi kemampuan untuk menggunakan atau memproduksi insulin.

Diabetes gestasional biasanya muncul di pertengahan kehamilan, antara minggu ke-24 dan ke-28. Dokter kandungan akan meminta tes darah untuk memeriksa diabetes gestasional.

Mengalami diabetes gestasional bukan berarti orang tersebut sudah mengidap diabetes sebelum hamil. Kondisi ini muncul karena kehamilan. Orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 sebelum kehamilan memiliki tantangan saat mereka hamil.

Biasanya, tidak ada tanda-tanda peringatan yang jelas untuk diabetes gestasional. Gejalanya ringan dna seringkali tidak disadari sampai dokter kandungan mendiagnosis diabetes gestasional.

Gejala yang mungkin muncul meliputi:

  • Sering buang air kecil.
  • Rasa haus yang berlebihan.
  • Kelelahan.
  • Mual.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Diet Pangkas BB demi Film, Orlando Bloom Malah Kena Efek Samping Mengerikan


Jakarta

Aktor Orlando Bloom melakukan penurunan berat badan untuk peran terbarunya sebagai petinju di film The Cut. Namun, ia malah mengeluhkan efek samping yang mengerikan akibat penurunan berat badan itu.

Pada kenyataannya, petinju harus ‘mencapai berat’ untuk kelas yang mereka ikuti. Mulai dari kelas di bawah 45 kg hingga kelas berat di atas 90 kg. Bloom harus menyesuaikan diri dengan kelas berat.

“Menurunkan berat badan adalah fokus kami, dan itulah perjuangannya. Ini benar-benar semacam komentar tentang pikiran internal, stres yang dialami tubuh, yang dialami pikiran, dan itu sangat, sangat nyata,” terang Bloom yang dikutip dari Unilad, Sabtu (30/8/2025).


Meski penurunan berat badan terkadang baik untuk kesehatan, ia tidak merekomendasikan metode yang dijalaninya.

“Itu jelas bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng,” tuturnya.

Bloom memuji ‘ahli gizinya’ karena membantunya menurunkan berat badan. Termasuk dengan mengurangi porsi makan dari tiga menjadi dua, lalu menjadi satu, dan berhenti mengonsumsi bubuk protein.

Dalam tiga minggu terakhir transformasinya, Bloom mengatakan ia hanya makan tuna dan mentimun. Meski itu memberikan hasil yang baik untuk berat badannya, ada edek samping lain yang muncul.

“Saya hanya kelelahan secara mental, fisik, dan saya hanya merasa lapar, seperti orang yang mengerikan.”

Bloom juga menggambarkan dirinya yang mengalami paranoia dan pikiran intrusif. Untungnya, transformasi intensnya hanya untuk kepentingan film, ia mengakui kurang tidur dan berdampak pada kesehatan mentalnya.

“Ternyata kamu tidak bisa tidur saat lapar,” pungkasnya.

(sao/naf)



Sumber : health.detik.com

Shindong ‘SUJU’ Buka-bukaan Sempat Pakai Obat Diet GLP-1, Tapi Nggak Ngefek

Jakarta

Penurunan berat badan selalu menjadi topik yang sensitif di industri hiburan. Dari diet ekstrem hingga kelelahan di pusat kebugaran, berbagai tren ini cukup umum di antara para idol.

Namun, baru-baru ini anggota grup K-pop Super Junior, Shindong, buka-bukaan tentang perjalanan penurunan berat badannya. Ia menceritakan detail yang mengejutkan tentang diet yang dia jalani.

Dalam episode terbaru dari acara ‘Problem Child in House’, ia berbicara tentang dietnya untuk menurunkan berat badannya. Shindong mengatakan telah berhasil menurunkan berat badan dari 116 kg menjadi 79 kg.


Shindong memilih untuk hanya mengonsumsi nasi merah dan memadukannya dengan sedikit ikan teri yang dibungkus daun selada.

Mengaku Pakai Suntikan Penurun Berat Badan

Kemudian, Shindong juga mengakui bahwa ia juga mencoba suntikan penurun berat badan yang populer, Wegovy, yang mengandung hormon Glucagon-Like Peptide 1 atau GLP-1, yang saat ini populer untuk program diet.

Saat berbicara tentang prosesnya, ia berbagi bahwa meskipun ia mencobanya dengan penuh harapan, suntikan itu tetap tidak efektif meski dengan dosis tinggi dan tak ada hasil yang nyata setelah digunakan.

“Saya menerima suntikan secara bertahap. Saya mencoba hingga tujuh tahap, tetapi tidak ada efek,” beber Shindong yang dikutip dari Times of India, Minggu (6/7/2025).

“Dokter berkata ‘mungkin sulit untuk makan karena pencernaan Anda tidak baik kan?’ Tetapi saya mencerna (makanan) dengan sangat baik,” sambungnya.

Sebaliknya, Shindong akhirnya mengalami sesuatu yang disebut ‘efek yo-yo’. Kondisi itu membuat bertambah berat badan lebih banyak daripada yang ia turunkan.

Selama wawancara, Shindong berbagi cerita pada suatu waktu soal kebiasaan makannya. Ia menghabiskan hampir 14.490.000 KRW atau sekitar 172 juta rupiah untuk mengorder makanan lewat aplikasi.

Ketika ditanya tentang bagaimana seseorang dapat mencapai jumlah ini sebagai satu orang yang memesan satu hidangan, Shindong berbagi filosofinya. Jika seseorang memesan hidangan makanan, harus ada sesuatu untuk melengkapinya, seperti daging babi goreng dan sup atau rebusan.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com

Cerita Diet Pria Turun 57 Kg, Begini Triknya yang Bisa Ditiru


Jakarta

Seorang pria asal Jerman yang tinggal di Shanghai, China bernama Thomas Derksen (36) menceritakan pengalamannya sukses menurunkan 57 kg berat badan menjadi 83 kg dalam 5 tahun. Ia mengaku berhasil menurunkan berat badannya tanpa obat dan tanpa diet ketat.

Ia mengalami masalah berat badan sejak sekolah dasar. Ia sempat mencoba beberapa kali diet ketat dan berhasil turun, tapi akhirnya berat badannya justru naik lagi dan semakin parah. Bobot terberatnya pernah mencapai 140 kg.

Semasa sekolah, ia sering diejek oleh teman-temannya dan Derksen menyebut itu pengalaman yang menyakitkan. Bahkan ketika sudah dewasa, dirinya masih sering menerima komentar dan saran yang tidak diminta untuk menurunkan berat badan.


Sampai pada tahun 2020 di masa pandemi, isolasi mandiri membuatnya lebih banyak merenung soal berat badan dan kesehatan. Ini juga didorong komplikasi medis yang ia alami akibat berat badan berlebih.

“Aku mulai menurunkan berat badan saat COVID melanda. Aku tahu harus menurunkan berat badan dan bahwa gaya hidupku tidak sehat. Aku punya masalah hati berlemak, nyeri dada, dan sendi yang sakit,” katas Derksen dikutip dari SCMP, Jumat (1/8/2025).

Semenjak itu, Derksen jadi sering jalan-jalan, berolahraga, hingga pergi ke gym. Ia melakukan latihan kekuatan tiga kali seminggu dan kardio dua kali seminggu.

Derksen juga selalu memilih jalan kaki jika pergi ke tempat yang jaraknya kurang dari 5 km. Menurutnya, jalan kaki adalah aktivitas fisik terbaik.

Alih-alih diet ketat, Derksen justru makan 3-4 kali sehari tapi dengan porsi yang lebih kecil. Ia pernah mencoba intermittent fasting, tapi memutuskan berhenti karena menurutnya terlalu berat. Derksen bahkan bisa makan bebas seperti kentang dan hamburger sesekali.

“Aku tidak pernah berkata pada diriku, ‘Kamu tidak boleh makan ini atau itu’. Sebaliknya, aku bilang, ‘Kamu boleh makan apa pun, tapi 80 persen waktunya harus makan sehat’. Pergeseran itu membuatku merasa jadi pelaku aktif, bukan pasif,” katanya.

Dulu, ia menganggap makanan sebagai hiburan dan harus enak. Derksen kini lebih sering memasak sendiri dengan bahan sehat dan sederhana.

Derksen tidak mempertimbangkan obat GLP-1 karena ia menyadari bahwa pola makannya selama ini bukan disebabkan oleh rasa lapar, melainkan oleh faktor emosional seperti stres atau kebosanan. Baginya, menekan nafsu makan saja tidak cukup untuk mengatasi akar permasalahan.

(avk/kna)



Sumber : health.detik.com

Kisah Nyata Pria yang Jalani Diet Ekstrem, Tak Makan Apapun Selama 382 Hari


Jakarta

Kebanyakan orang dapat bertahan hidup tanpa makanan setidaknya selama beberapa minggu, mungkin sedikit lebih lama. Namun, pria ini menjalaninya selama lebih dari satu tahun.

Angus Barbieri, pria Skotlandia itu menjalani diet selama 382 hari. Kala itu, dia yang berusia 27 tahun tak makan apapun.

Diberitakan Science Direct, ada laporan kasus yang menggambarkan pengalaman Barbieri yang dipublikasikan oleh dokternya di Postgraduate Medical Journal pada tahun 1973.


Menurut laporan itu, Barbieri telah mendatangi Departemen Kedokteran Universitas di Royal Infirmary of Dundee, Skotlandia, lebih dari setahun sebelumnya, untuk mencari pertolongan.

Menurut dokternya, ia sangat gemuk saat itu, dengan berat 207 kg. Dokter menyuruhnya berpuasa sebentar, dengan harapan dapat membantunya menurunkan berat badan, meskipun mereka tidak berharap ia dapat mempertahankan berat badannya.

Hari-hari tanpa makanan berubah menjadi minggu-minggu, Barbieri merasa bersemangat untuk melanjutkan program tersebut. Meski terdengar tidak masuk akal dan berisiko, ia ingin mencapai berat badan idealnya, 82 kg.

Tonton juga “Sukses Diet! Lizzo Pamer Tubuh Lebih Ramping di Oscar” di sini:

Next: Hasil akhir diet ekstremnya

Yang mengejutkan dokternya, ia menjalani kehidupan sehari-harinya sebagian besar dari rumah selama berpuasa, datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin dan menginap.

Tes gula darah rutin yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa ia mampu beraktivitas saat sangat hipoglikemia, meyakinkan dokter bahwa ia benar-benar tidak makan. Minggu-minggu berubah menjadi bulan.

Ia diizinkan minum kopi, teh, dan air soda, yang semuanya bebas kalori. Ia mengatakan bahwa ada kalanya ia menambahkan sedikit gula atau susu ke dalam teh, terutama pada minggu-minggu terakhir puasanya.

Di akhir dietnya, Barbieri mencapai berat 82 kg. Lima tahun kemudian, ia masih mempertahankan berat badannya di angka 89 kg.

Ini adalah kasus yang sangat tidak biasa, dan salah satu contoh paling ekstrem dari diet ketat yang pernah tercatat. Oleh karena itu, puasa selama ini tidak boleh dicoba oleh siapa pun.

Simak juga video “Manfaat Diet Ketogenik Sebelum Operasi Jantung Terbuka pada Anak” di sini:

(kna/kna)



Sumber : health.detik.com

Pria di AS Sukses Pangkas BB 124 Kg Tanpa Operasi, Ini Rahasianya


Jakarta

Seorang pria asal Ohio, Amerika Serikat, bernama Ryan Grewell berhasil memangkas berat badannya hingga 275 pon (124,7 kg) pada tahun 2024 silam. Dikutip dari Newsweek, berat badan Grewell sebelumnya hampir 490 pon (222 kg). Bukan tanpa alasan, Grewell sebelumnya dikenal sebagai sosok yang kecanduan makanan cepat saji.

“Saya tidak banyak bergerak saat berat badan saya berada di titik tertinggi. Saya tidak melakukan aktivitas fisik, berjalan kurang dari 4.500 langkah per hari, dan mengonsumsi makanan yang ‘sangat buruk’. Berat badan saya terus bertambah,” kata Grewell.

Grewell mengonsumsi sekitar 3.000 hingga 5.000 kalori setiap hari, dan hal itu akhirnya mulai berdampak buruk pada tubuhnya. Ia mulai mengalami masalah kesehatan seperti nyeri sendi yang tentu berdampak pada aktivitas sehari-harinya. Imbas hal tersebut, ia disarankan untuk menurunkan berat badan oleh seorang chiropractor.


Sadar bahwa obesitas dapat menjadi mimpi buruk baginya di masa mendatang, Grewell bertekad untuk berjuang demi mendapatkan berat badan yang ideal.

Dirinya memutuskan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat. Namun, menurut Grewell, ada satu hal penting lain yang membantunya menurunkan berat badan, yakni bersepeda.

“Bersepeda mengingatkan saya pada masa kecil. Saya ketagihan,” katanya.

Bersepeda tidak membebani lututnya, dan setiap kayuhan yang ia lakukan merupakan kemenangan baginya. Dari perjalanan beberapa mil, hingga 100 mil (161 km).

“Bersepeda adalah hal terhebat yang pernah saya lakukan untuk kedua aspek (mental dan fisik),” katanya.

Dia menjelaskan bersepeda telah membantunya membakar kalori, membangun otot, dan meningkatkan sistem kardiovaskularnya.

“Saya bahkan tidak bisa membungkuk untuk mengikat tali sepatu tanpa menahan napas dan benar-benar berusaha, tetapi sekarang saya hampir tidak pernah kehabisan napas. Saya dapat melakukan tugas-tugas fisik dengan mudah, dan saya menyukai aktivitas fisik,” tutupnya

(dpy/suc)



Sumber : health.detik.com

Kisah Sukses Wanita Pangkas BB 82 Kg, Resepnya Cuma Makan Ini


Jakarta

Seorang Ibu berusia 34 tahun di Isle of Thanet, Kent, Inggris, Sally Martin, membagikan kisah perjalanannya dalam proses menurunkan berat badan hingga 82 kg. Motivasi ini muncul setelah dirinya menghadapi putus cinta.

Awalnya wanita tersebut memiliki berat badan 171 kg. Dirinya merasa ketakutan tidak akan pernah menemukan cinta kembali setelah kepercayaan dirinya hancur setelah mengakhiri hubungan dengan pasangan.

Sally selalu berjuang melawan berat badannya tetapi kerap gagal dan fase depresi membuatnya mencari makanan manis untuk menenangkan diri, diam-diam kembali mengonsumsi cokelat dan permen.


Namun, saat pakaiannya mulai terasa ketat, Sally tahu bahwa dirinya harus membuat beberapa perubahan demi kesehatan dan kebahagiaannya.

“Saya menggunakan makanan sebagai pelipur lara, itu adalah satu-satunya hal yang bisa membuat saya bahagia saat saya kelelahan karena bekerja dan mengurus anak-anak. Namun, saat saya tidak bisa mengenakan ukuran 36, saya menyadari ada sesuatu yang perlu dilakukan,” kata Sally, dikutip dari Mirror, pada Selasa (3/12/2024).

“Sampai pada titik saya tidak bisa berlarian dan bermain dengan anak saya, dan saya merasa pusing setelah menaiki tangga. Saya pernah diberi tahu ‘tidak akan ada yang mencintaimu seperti ini’, dan itu terus menghantui saya,” sambungnya.

Setelah dirinya lajang, Sally menyadari bahwa ia tidak dapat menemukan pakaian yang pas dan pergi untuk menemui dokter. Dirinya kemudian diarahkan untuk menjalani operasi bypass lambung pada Februari 2020, dan pada akhir 2021 berat badannya hilang sebanyak 63 kg karena pola makan lebih kecil dan mulai aktif berjalan kaki setiap hari.

Sally bertekad untuk terus konsisten dan tak terasa saat ini berat badannya 88 kg. Ia kini bisa mengenakan baju ukuran kecil dengan mudah. Sally merasa seperti memiliki tubuh baru dan kini ia juga sudah menemukan cinta baru dengan pasangan yang mendukungnya.

“Saya kehilangan berat badan, tetapi memperoleh kebebasan, kepercayaan diri, dan kebahagiaan, dan pasangan baru saya, Dan, adalah pendukung terbesar saya,” tutupnya.

Menu dietnya seperti apa sih?

  • Sarapan: 40 gram sereal, 60 mililiter susu skim, 1 pisang, dan latte tanpa lemak
  • Makan siang: telur dadar/kentang goreng/pasta
  • Makan malam: makanan rumahan seperti spaghetti bolognese/ayam, nasi dan salad/kari tradisional/salad
  • Minuman: skinny latte, teh dengan 50 ml susu skim, jeruk squash tanpa gula, dan sesekali minuman bersoda bebas gula dan kalori

(naf/kna)



Sumber : health.detik.com

Diet Mentimun Bikin BB Pria di Jepang Turun 11 Kg, Dokter Wanti-wanti soal Ini


Jakarta

Seorang koki di Jepang berhasil menurunkan berat badannya hingga 11 kg hanya dalam waktu dua bulan. Pria bernama Nozaki Hiromitsu itu menerapkan diet mentimun.

Dia akan makan 1-2 mentimun setiap sebelum makan. Selama makan, Nozaki akan mengunyah sebanyak 20 kali di setiap gigitannya. Hasilnya, ia lebih sering buang air kecil dan membuat perutnya mengecil.

Terkait ini, spesialis gizi dr Johanes Chandrawinata, SpGK, mengungkapkan bahwa mentimun memang rendah kalori. Dengan menerapkan cara makan seperti Nozaki, dapat membuat lebih cepat kenyang.


“Akibatnya, asupan kalori berkurang dan berat badan pun turun,” terangnya pada detikcom, Kamis (5/12/2024).

Namun, ada hal yang harus diperhatikan jika ingin mencoba diet mentimun ini. dr Johanes menekankan pentingnya mencuci kulit mentimun sampai benar-benar bersih.

Pasalnya, pada mentimun terdapat kandungan pestisida yang mungkin saja masih menempel di kulitnya.

“Yang harus diperhatikan adalah kemungkinan adanya kandungan pestisida pada kulit mentimun. Jadi, cuci bersih mentimun sebelum dikonsumsi,” kata dr Johanes.

Dikutip dari MedicineNet, diet ini terdiri dari mentimun yang dikombinasikan dengan beberapa makanan yang kaya protein. Misalnya seperti telur, ayam, ikan, dan kacang-kacangan.

Diet mentimun ini mengharuskan seseorang yang menjalaninya untuk mengkonsumsi mentimun di setiap waktu makan. Beberapa makanan yang dapat dikonsumsi bersama mentimun, meliputi:

  • Sayuran: Tomat, bayam, seledri, dan sayuran lain dalam jumlah sedikit.
  • Protein: Ayam, daging sapi rendah lemak, ikan, telur, greek yogurt, keju cottage, dan keju cheddar.
  • Karbohidrat: Nasi merah, kentang, dan roti gandum.
  • Minuman: Minuman rendah kalori seperti air putih atau teh.

(sao/up)



Sumber : health.detik.com