Tag Archives: berbuat baik

Rajin Sedekah Subuh, Didoakan Malaikat dan Rezeki Lancar


Jakarta

Sedekah subuh adalah melakukan amalan sedekah khusus di waktu subuh atau ketika matahari akan terbit. Lalu apa manfaat melakukan sedekah subuh menurut Islam?

Dilansir dari buku Dongkrak Rezeki karya Dedik Kurniawan, dijelaskan bahwa sedekah yang paling bagus adalah sedekah di waktu subuh.

Pendapat buku tersebut selaras dengan sabda Rasulullah SAW:


“Tidak ada satu subuh pun yang dialami hamba-hamba Allah SWT, kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu diantara keduanya berdua , ‘Ya Allah berilah ganti rugi bagi orang yang bersedekah,’ sedangkan yang satu lagi berdoa, ‘Ya Allah berilah kerusakan bagi orang yang menahan hartanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Begitulah keutamaan dari sedekah subuh yang disampaikan oleh sabda Nabi Muhammad SAW di atas, lantas bagaimana manfaat sedekah subuh?

Manfaat Sedekah Subuh

Dikutip dari laman Berbuat Baik terdapat 4 manfaat sedekah subuh, diantaranya:

1. Mendapat Ridha Allah SWT

Pada surah Al-Baqarah ayat 245, Allah menjanjikan pahala bagi hambanya yang suka sedekah dengan tulus dan ikhlas.

Surah Al-Baqarah Ayat 245:

مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”

2. Didoakan oleh Malaikat

Ketika waktu subuh tiba, malaikat akan turun ke bumi untuk mendoakan orang-orang yang melakukan sedekah subuh.

3. Perlindungan dari Bahaya

Sedekah subuh dapat menjadi pertolongan bagi orang yang melakukannya, sehingga mereka terhindar dari bahaya.

Mengutip dari hadits Ahmad bin Hambal, sedekah bukan hanya memberi harta, melainkan juga tindakan-tindakan kebaikan sehari-hari.

4. Melancarkan Rezeki

Allah berjanji kepada hambanya yang murah hati akan diberikan rezeki yang berlimpah dan berlipat ganda.

Selain itu, Dilansir dari buku The Power of Jalur Langit ditulis oleh Kawanita dan Isnura Afgandi, disebutkan manfaat sedekah subuh bagi mereka yang melakukannya. Diantaranya yaitu:

  • Dikabulkan permintaannya oleh Allah SWT
  • Didoakan langsung oleh dua malaikat
  • Dapat pahala dan kebaikan yang berlipat ganda
  • Rezeki semakin bertambah
  • Dihapuskan dosa-dosanya
  • Dihindarkan dari malapetaka
  • Memperoleh kedudukan yang tinggi di hadapan Allah SWT
  • Disembuhkan penyakit
  • Didekatkan pada pintu surga
  • Dijauhkan dari api neraka
  • Mendapatkan naungan di Padang Mahsyar
  • Mendapatkan pahala jariyah
  • Hati menjadi lapang

Cara Melaksanakan Sedekah Subuh

Dilansir dari buku Jika Sedekah Menjadi Lifestyle (Gaya Hidup) ditulis oleh Baginda Ali, dijelaskan cara-cara melaksanakan Sedekah Subuh, diantaranya yaitu:

  • Sediakan sebuah kaleng kosong, dan tempel label bertuliskan ‘Sedekah Subuh dan nama detikers’
  • Letakan kaleng kosong itu di tempat biasa detikers salat Subuh
  • Setiap hari setelah salat Subuh, sisihkan uang Anda ke dalam kaleng kosong, disertakan dengan niat hajat apa yang detikers inginkan. Upayakan terperinci untuk dunia atau akhirat.
  • Doa kembali sesudah memasukan uang ke kaleng dengan bahasa yang mudah dipahami
  • Waktu mustajab ialah waktu mulai matahari terbit sesudah shalat Subuh dan sebelum waktu Syuruk
  • Tabung dan simpan selama 40 hari
  • Setiap menabung lakukan muhasabah diri sendiri, untuk ketenangan hati, kemudahan karena rezeki dan nikmat Allah sangat luas
  • Setelah sudah 40 hari, keluarkan uang dari kaleng kosong, dan berikan kepada anak yatim piatu.
  • Selanjutnya, bisa Mengisi kotak amal sehabis salat subuh
  • Lainnya bisa juga sehabis salat Subuh mentransfer uang kepada orang tua, lembaga bantuan kemanusiaan seperti CT Arsa, organisasi masyarakat dan panti asuhan

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Kedermawanan Utsman bin Affan, Sang Pemiliki Dua Cahaya


Jakarta

Khulafaur Rasyidin adalah julukan dari empat khalifah umat Islam sepeninggal Rasulullah SAW yang mempunyai jiwa kepemimpinan dan kebijaksanaan luar biasa. Masing-masing dari mereka mempunyai sisi tauladan yang dapat diikuti.

Mengutip buku Biografi Utsman bin Affan karya Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi dijelaskan biografi singkat mengenai Utsman bin Affan.

Nama asli beliau adalah Utsman bin Affan bin Abu Al-Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah pada Abdi Manaf. Sedang ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Habib bin Abd Syams bin Abdi Manaf bin Qushay.


Pada awalnya Utsman bin Affan sering dipanggil oleh sahabat lainnya sebagai Abu Amru, namun setelah Ruqayah binti Rasulullah (Istri Utsman) melahirkan bayi yang diberi nama Abdullah, Utsman bin Affan kemudian dipanggil sebagai Abu Abdullah.

Selain nama panggilan, Utsman bin Affan mempunyai gelar Dzunnurain (Pemilik dua cahaya). Badruddin Al-Aini saat memberikan syarah kepada Shahih Al-Bukhari menceritakan bahwa seseorang pernah bertanya kepada Al-Mahlab bin Abu Shafrah. “Mengapa Utsman dijuluki Dzunnurain?”

Al-Mahlab lantas menjawab, ” Karena kami belum mengetahui ada seseorang pun menikah dengan dua putri Nabi Muhammad SAW, kecuali Utsman.”

Kedermawanan Utsman bin Affan

1. Menyumbang Harta saat Perang Tabuk

Mengutip buku Kisah Edukatif 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga karya Luthfi Yansyah disebutkan pada saat perang Tabuk, umat Islam kekurangan dana dan memerlukan bantuan dana dari hasil patungan para sahabat.

Disisi lain pasukan musuh (Romawi) telah siap dengan pasukan yang banyak, prajurit dengan perlengkapan yang lengkap, serta persediaan yang memadai. Lokasi peperangan juga berada di dekat bangsa Romawi, sehingga umat Islam perlu melakukan persiapan matang dalam perjalanan menuju lokasi perang.

Maka suatu hari Rasulullah SAW naik ke atas mimbar, beliau memuji Allah SWT, kemudian beliau menganjurkan kepada seluruh umat Islam untuk mengeluarkan segala kemampuannya dan menjanjikan mereka dengan balasan yang besar pula.

Utsman segera berdiri, seraya berkata, “Aku akan memberikan 100 unta lengkap dengan bekalnya, wahai Rasulullah”

Kemudian, Rasulullah turun satu anak tangga dari mimbarnya dan beliau terus menganjurkan umat Islam untuk mengeluarkan apa yang mereka punya.

Maka untuk kedua kalinya Utsman berdiri dan berkata, “Aku akan memberikan 100 unta lagi lengkap dengan bekalnya, wahai Rasulullah!”

Kemudian, beliau turun satu anak tangga lagi dari mimbar dan beliau masih saja menyerukan kaum Muslimin untuk mengeluarkan segala yang mereka miliki. Utsman untuk ketiga kalinya berdiri dan berkata, “Aku akan memberikan 100 unta lagi lengkap dengan bekalnya, wahai Rasulullah!”

Rasulullah SAW pun mengarahkan tangannya kepada Utsman bin Affan, beliau pun bersabda, “Utsman setelah hari ini tidak akan pernah kesulitan… Utsman setelah hari ini tidak akan pernah kesulitan.”

Ketika Rasulullah SAW belum turun dari mimbarnya, Utsman bin Affan segera lari kencang kembali ke rumahnya mengambil harta yang beliau janjikan disertai dengan 1000 dinar emas, langsung diserahkan kepada Rasulullah.

Rasulullah berkata:

“Semoga Allah SWT mengampunimu, wahai Utsman atas sedekah yang engkau berikan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Semoga Allah juga mengampuni segala sesuatu yang ada pada dirimu, dan apa yang telah Dia ciptakan hingga terjadinya hari Kiamat.”

2. Pembelian Sumur Tua Orang Yahudi

Mengutip buku Dahsyatnya Ibadah Para Sahabat Rasulullah karya Yanuar Arifin, terdapat kedermawanan lainnya yang pernah dilakukan oleh Utsman bin Affan.

Pada zaman Rasulullah masih tinggal di Madinah, ada sebuah sumur bernama Rumata milik orang Yahudi yang dijual tinggi, menyebabkan tidak ada seorang pun yang dapat meminum air dari sumur tersebut.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa membeli Sumur Rumata untuk kita, lalu menjadikannya sebagai shadaqah bagi kaum muslimin, niscaya Allah Swt. akan memberikan kepadanya minum yang disebabkan kehausan pada Hari Kiamat.”

Mendengar sabda Rasulullah SAW, Utsman bin Affan RA pun lantas membelinya dan kemudian ia menjadikannya shadaqah bagi kaum muslimin.

Sumur itu ia beli dengan harga yang sangat tinggi, yakni sekitar tiga puluh lima dirham. Ada juga yang mengatakan dua puluh lima dirham.

3. Shadaqah Semua Harta Dagangan

Suatu ketika pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, Madinah mengalami kekeringan, dan tumbuh-tumbuhan dan susah untuk didapat, makanya tahun ini dikenal sebagai tahun ramadah (Tahun kelabu).

Utsman bin Affan bersama rombongan dagangnya datang membawa seribu unta, dan setiap untanya telah dibebani berbagai muatan berupa gandum, minyak, anggur, atau tin yang dikeringkan.

Para pedagang di Madinah segera mengerubungi dagang Utsman untuk bernegosiasi persediaan tersebut, Utsman pun menolaknya, bukan karena negosiasi gagal dan harganya tidak cocok, melainkan Utsman berniat sedekah seluruh barang bawaannya untuk penduduk Madinah yang sedang kesulitan.

Utsman bin Affan RA berkata, “Aku bersaksi kepada Allah, aku menjadikan apa yang dibawa oleh unta- unta ini sebagai shadaqah kepada fakir miskin dari kaum muslimin. Aku tidak mengharapkan dari mereka dirham atau dinar. Namun, aku mengharapkan pahala dan ridha dari Allah.”

Belajar dari kedermawanan Utsman bin Affan, detikers tak perlu bersedekah dengan nominal besar. detikers bisa memulainya dengan langkah kecil seperti berdonasi. Sahabat baik bisa berderma melalui berbuatbaik.id yang menjamin donasi 100% tersalurkan tanpa potongan. Yuk mulai tanamkan sikap dermawan dengan berdonasi, sekarang juga!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com