Tag Archives: berkendara aman

Ini Bahaya Naik Motor Pakai Sandal Jepit, Jangan Ditiru!


Jakarta

Polisi melarang pengguna yang naik motor pakai sandal jepit. Larangan tersebut diterapkan demi perlindungan pengguna kendaraan.

Lebih lanjut, simak penjelasan tentang imbauan untuk tidak boleh pakai sandal jepit saat naik motor di bawah ini.

Alasan Naik Motor Dilarang Pakai Sandal Jepit

Alasan kenapa naik motor dilarang pakai sandal jepit adalah karena tidak aman. Pasalnya, sandal tidak melindungi keseluruhan bagian kaki saat berkendara.


Sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi.

“Mohon maaf saya bukan menstressing pakai sandal jepitnya, karena kalau sudah pakai motor, kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan. Makin cepat makin tidak terlindungi kita, itulah fatalitas. Dan tidak ada perlindungan pakai sandal jepit itu,” terang Firman.

Menggunakan sandal jepit saat mengendarai atau naik motor berisiko melukai bagian tubuh pemotor. Instruktur Safety Riding Astra Honda Motor (AHM), Hendrik Ferianto, pernah bercerita bahwa ada pengendara sepeda motor yang mengalami cedera serius akibat menggunakan sandal jepit saat naik motor.

“Pernah beberapa kejadian, pengendara yang pakai sandal jepit itu otot jarinya putus. Dulu peserta training saya ada yang begitu, 3 otot jarinya putus. Saat itu dia lagi jalan dari arah Condet ke Cililitan, ada pengendara lain dari arah sebaliknya, kaki dia terbentur dengan pedal rem dari motor arah sebaliknya itu. Dia nggak terasa, tiba-tiba menggigil, pas lihat ke bawah sudah putus otot jarinya. Kalau pakai sepatu kan tidak akan kejadian seperti itu,” terang Hendrik.

Tips Aman Naik Motor

Praktisi Keselamatan Berkendara, Sony Susmana, mengatakan bahwa supaya aman, naik motor itu harus memakai sepatu.

“Naik motor akan lebih aman dengan menggunakan sepatu. Pasalnya, kaki sangat berperan saat naik motor, stop/berhenti pasti kaki pengendara turun, kurang seimbang pasti kaki jadi tumpuan, menginjak kotoran ketika berhenti pasti tidak sehat dan lain-lain,” jelas Sony kepada detikcom, beberapa waktu lalu.

Sony yang juga bagian dari Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengungkapkan kalau idealnya mengendarai sepeda motor itu harus memakai peralatan/atribut berkendara lengkap dari ujung kepala sampai ujung kaki atau istilahnya disebut full gear.

Pasalnya, perlindungan motor sangat minim karena tidak memiliki bumper.

“Kalau crash badan jadi kontak langsung dengan objek terdekat dan dengan kecepatan tidak tentu, nah pasti sandal lepas dari kaki sehingga tapak tidak terlindungi,” kata Sony.

Terkait hal ini, Firman juga mengimbau agar masyarakat bisa menciptakan kesadaran tentang tertib dan keamanan dalam berkendara. Karena nyawa kita lebih mahal.

“Kalau dibilang sepatu mahal, baju pelindung mahal, ya lebih mahal mana dengan nyawa kita. Tolong itu dijadikan pertimbangan sehingga untuk keluar sudah siap dengan perlengkapan yang ada. Ini gunanya helm standar, pakai sepatu. Masih banyak yang pakai sandal menggampangkan gitu saja. Itu bentuk perlindungan kita kepada masyarakat yang ingin kita bangun sehingga patuh menjadi bagian, bukan lagi karena ada petugas,” terang Firman.

Kesimpulannya, saat naik motor kita harus pakai sepatu dan full gear, karena pemakaian sandal jepit dilarang oleh polisi demi alasan keamanan dan keselamatan pengendara.

(khq/inf)



Sumber : oto.detik.com

Bukan Hanya Kondisi Ban, Ingat Aturan 3 Detik Agar Menyetir Lebih Aman Saat Hujan



Jakarta

Sebagian wilayah di Indonesia sudah memasuki puncak musim hujan. Kondisi ini membuat kita perlu ekstra waspada saat berkendara, sebab tak jarang permukaan jalan basah atau licin akibat genangan air.

Ada beragam cara agar menyetir di saat hujan atau di atas permukaan jalan yang licin bisa lebih aman. Salah satunya adalah dengan memastikan kondisi ban mobil sesuai dengan standar pabrikan.

Bridgestone Indonesia mengatakan bahwa perawatan ban sangat penting, terutama di musim hujan. Sebab ban menjadi satu-satunya bagian kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan, sehingga perannya sangat vital.


“Ban merupakan satu-satunya bagian kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan. Dengan permukaan kontak yang setara dengan telapak tangan, ban harus mampu menahan beban kendaraan, mendukung akselerasi, manuver, dan pengereman. Karena itu, perawatan ban menjadi sangat penting, terutama saat berkendara di musim hujan,” tulis Deputy Head of Original Equipment (OE) Sales Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano lewat siaran pers yang diterima detikOto.

Menurut Bridgestone, kondisi jalan yang tergenang air dapat meningkatkan risiko hidroplaning. Selain itu, jalan yang licin akibat hujan juga dapat mengurangi cengkraman ban dan membuat jarak pengereman jadi lebih panjang.

“Cek ketinggian kembangan ban dan pastikan masih pada batas yang aman. Ban yang sudah aus dapat meningkatkan risiko hidroplaning, mengurangi traksi serta memperbesar jarak pengereman,” saran Bridgestone Indonesia.

Menariknya, Bridgestone Indonesia juga memberi saran agar kita memahami dan mengikuti aturan 3 detik. Aturan ini adalah tentang jarak pengereman. Di mana, kita harus bisa memastikan bahwa masih ada waktu sekitar 3 detik antara jarak kendaraan dengan kendaraan di depan untuk kita mengerem dengan aman.

Sejatinya aturan ini tak hanya berlaku saat hujan. Namun, seperti yang diketahui, umumnya kondisi hujan membuat jalan menjadi licin dan juga jarak pandang kerap kali terbatas. Lantas mengikuti aturan 3 detik ini membuat risiko kecelakaan berkurang.

“Perlu diperhatikan juga bahwa rem berfungsi untuk memperlambat perputaran roda kendaraan. Berhenti tidaknya laju kendaraan ditentukan oleh traksi atau daya cengkram ban pada permukaan jalan. Meskipun rem dalam kondisi prima, jika ban tidak mampu mencengkram permukaan jalan, kendaraan tidak akan berhenti secara optimal,” tutup Fisa.

(mhg/lth)



Sumber : oto.detik.com

Terjebak Dikeramaian saat Berkendara, Ini Tips Agar Bisa Selamat



Jakarta

Dalam kondisi maraknya terjadi demo, bukan tidak mungkin bagi detikers terjebak dalam keramaian saat berkendara. Agar terhindar hal tersebut, Auto2000 memberikan tips.

Seperti yang disampaikan Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000. Dirinya menjelaskan beberapa langkah bisa dilakukan pengendara agar bisa terhindar, serta tetap tenang dan nyaman saat berkendara.

Berikut beberapa tips, agar pengendara lebih tenang dan nyaman di jalan serta melindungi diri dari kemungkinan bahaya:


1. Pantau Perkembangan via Media Sosial

Cara paling mudah untuk memantau situasi terkini adalah lewat media sosial. Tapi jangan sembarangan media, pilih akun yang dapat dipercaya. Seperti media berita skala nasional, akun resmi pemerintah seperti Dinas Perhubungan, Kepolisian, Jasa Marga, dan lainnya.

Pastikan untuk menghindari daerah yang berpotensi terdapat keramaian. AutoFamily tetap harus mencari informasi terkini yang berkembang lewat siaran radio dan social media saat berkendara. Pastikan sumber informasinya valid, segera ambil rute alternatif jika ragu.

2. Pelajari Rute via Peta Digital

Pelajari rute yang akan dilalui lewat peta digital. Pastikan rute yang dilalui aman dan jika tampak terdapat gangguan, tentukan pula jalur alternatif supaya dapat dengan lancar sampai ke tujuan, atau kembali pulang.

3. Siapkan Makanan dan Minuman Ringan

Ketika sudah terbaca adanya potensi hambatan di jalan, kemacetan atau hal lainnya, pengendara bisa menyiapkan makanan dan minuman ringan buat jaga-jaga, khususnya air mineral supaya tidak dehidrasi.

Andai membawa anak, pastikan ada pakaian pengganti yang cukup. Termasuk mengisi bensin untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Jangan lupa pergi ke toilet sebelum mengemudi mobil.

4. Kendalikan Emosi

Pengendara harus mengendalikan emosi agar dapat berkendara dengan tenang dan nyaman. Fokus dan waspada pada situasi dan kondisi jalan, jangan terpengaruh oleh pihak yang tidak bertanggung jawab meskipun berada di posisi yang benar.

5. Jangan Panik Ketika Ada Hambatan di Jalan

Ketika ditemukan ada keramaian, kemacetan atau hambatan di jalan, jangan panik agar tetap mengambil keputusan dengan sehat. Tutup seluruh kaca dan pastikan semua pintu mobil terkunci, letakkan barang berharga di laci yang tidak terlihat dari luar.

Mengingat sebelumnya terdapat pemberitaan terkait dengan upaya tindak kejahatan dari oknum yang tak bertanggung jawab, saat kondisi jalan macet atau tersendar.

Jangan perlihatkan wajah tegang atau terdistraksi hal lain seperti main ponsel yang membuat AutoFamily lengah dan memancing orang jahil untuk melakukan kejahatan. Jaga kewaspadaan dengan memperhatikan spion luar dan tengah.

Berbagi lokasi terkini (share live locatoin) ke keluarga atau teman dekat sehingga mereka bisa memantau dan membantu jika ada masalah..

6. Pastikan Mobil Dalam Kondisi Prima

Meskipun sepele, tapi detikers pasti tidak mau mobil tiba-tiba mogok di tengah jalan yang macet, atau bahkan di tengah-tengah keramaian. Karena itu, menjaga kondisi mobil agar tetap prima adalah wajib dilakukan meskipun dalam kondisi normal.

detikers yang memiliki mobil Toyota, dapat servis berkala dengan berkunjung ke bengkel Auto2000 atau memesan layanan THS – Auto2000 Home Service untuk servis berkala dan perbaikan ringan kendaraan kurang dari 2 jam di rumah. Sehingga, mobil selalu siap untuk mendukung mobilitas kemanapun tujuannya.

(lth/rgr)



Sumber : oto.detik.com