Tag Archives: brand hijab

Brand Kami Rilis Koleksi Terbaru dengan Pesan Kekuatan Wanita & Inovasi Kain

Jakarta

Kami. merillis koleksi terbarunya bertajuk Katla di gelaran Senayan City Fashion Nation pada 27 September 2025. Fashion show yang juga menghadirkan penampilan dari grup band Ten2fiveband dan Dea Rizkita ini mengusung pesan yang kuat, menemukan cahaya saat hidup terasa paling gelap. Koleksi ini diharapkan dapat menjadi penggerak perspektif baru bagi para pelanggan setia Kami. yang dikenal sebagai Kami. People.

Didirikan oleh Nadya Karina, Istafiana Candarini, dan Afina Candarini, brand Kami. dikenal dengan ciri khas busana modest yang nyaman untuk dipakai sehari-hari. Istafiana Candarini, atau akrab disapa Irin, mengungkapkan bahwa koleksi Katla mengangkat penggunaan bahan dasar yang nyaman seperti katun, sesuai dengan signature Kami.

Brand hijab dan modest fashion, Kami. mempersembahkan koleksi terbaru bertajuk Katla di Senayan Fashion Nation.Brand hijab dan modest fashion, Kami. mempersembahkan koleksi terbaru bertajuk Katla di Senayan Fashion Nation. Foto: Gresnia/Wolipop.

“Makna filosofis di balik nama Katla yang secara harfiah terinspirasi dari gunung berapi dan ungkapan perasaan. Katla menyimbolkan bahwa setiap kehidupan manusia memiliki sisi kerapuhan, dan apa yang ditampilkan oleh manusia hanyalah sebatas permukaannya,” kata Irin.


Irin menjelaskan koleksi Katla dibagi menjadi tiga fragmen yang akan diluncurkan secara bertahap, yaitu Katla Linear, Katla Mahika, dan Katla Dara. Filosofi ini menarik benang merah dari pesan kampanye Katla, kehidupan berat akan jadi lebih baik.

Ia menuturkan koleksi ini mengajak untuk menerima dan merayakan kerapuhan tersebut, membentuk perspektif yang baru tentang kehidupan. Momen kebangkitan dan sisi gelap-terang yang diangkat adalah cerminan dari kisah bangkitnya seseorang setelah berulang kali menghadapi titik terendah.

Peluncuran koleksi Katla ini direncanakan berlangsung secara bertahap pada September, Oktober, dan November 2025. Fragmen pertama, Katla Linear, yang ditampilkan di Fashion Nation Senayan City merupakan awal dari perjalanan Katla, menampilkan gaya yang lebih silent and expression dalam menyikapi kehidupan dengan harapan.

Brand hijab dan modest fashion, Kami. mempersembahkan koleksi terbaru bertajuk Katla di Senayan Fashion Nation.Brand hijab dan modest fashion, Kami. mempersembahkan koleksi terbaru bertajuk Katla di Senayan Fashion Nation. Foto: Dok. Kami.

Sementara itu, Katla Mahika dijadwalkan rilis pada Oktober 2025. Puncak koleksi, Katla Dara, akan hadir pada November 2025 bertepatan dengan Hari Pahlawan. Harapannya, koleksi ini akan memproyeksikan wanita sebagai pahlawan yang tetap kuat dan sesuai dengan brand value Kami.

Koleksi terbaru Kami. ini mencakup berbagai jenis pakaian mulai dari kerudung, tunik, kemeja, hingga dress, dengan rentang harga yang terjangkau, dimulai dari Rp 379.000 untuk kerudung hingga Rp 949.000 untuk dress termahal. Untuk koleksi Katla Linear, terdiri dari dua dress, satu tunik, sembilan top, dan dua celana. Kami. juga memperkenalkan pembaruan material seperti bahan menyerupai polo dengan pattern linear yang akan dirilis sekitar minggu kedua Oktober 2025.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Kisah Wanita Sarjana Peternakan Sukses Bangun Brand Busana dan Hijab Anak

Jakarta

Siapa sangka, seorang hijabers lulusan Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran justru menemukan jalannya di dunia bisnis fashion muslim anak. Ia membuktikan bahwa keberanian untuk mulai bisa membuka jalan menuju kesuksesan.

Berawal dari kebutuhan sederhana, ia berani melangkah merintis bisnis meski dengan modal terbatas, hingga kini karyanya dikenal luas. Ialah Swistya Ardiana atau akrab disapa Tya yang awalnya tak menyangka akan terjun ke dunia fashion muslim anak.

Tya mulai merintis bisnis pada 2016, berawal dari keinginan sederhana untuk menyediakan busana dan hijab yang nyaman bagi anak-anaknya. Kala itu, ia melihat minimnya pilihan pakaian hijab yang kasual, dinamis, dan sesuai kebutuhan anak aktif.


Kisah inspiratif, hijabers bernama Swistya Ardiana ini sukses membangun bisnis baju muslim dan hijab anak.Kisah inspiratif, hijabers bernama Swistya Ardiana ini sukses membangun bisnis baju muslim dan hijab anak. Foto: Dok. pribadi Swistya Ardiana

“Sempat vakum 1,5 tahun karena merasa perlu mempelajari detail pola dan jahitan terlebih dahulu, lalu saya melanjutkan lagi sampai sekarang. Awalnya untuk memenuhi kebutuhan anak-anak saya yang ingin berjilbab sejak kecil. Bersekolah di sekolah Islam Terpadu, dan melihat aktivitas bundanya sehari-hari dengan hijab, membuat mereka ingin mulai berhijab,” ungkap Tya saat berbincang dengan Wolipop baru-baru ini di Senayan City, Jakarta Selatan.

Saat itu, Tya mengaku kesulitan menemukan daily outfit yang nyaman untuk anaknya. Dari keresahan itu, lahirlah brand yang kini ditekuninya, Little Missmos.

“Saya yakin ini adalah masalah banyak orangtua yang juga memiliki anak-anak yang mulai ingin berpakaian sopan dan berjilbab. Little Missmos hadir untuk mencoba menjawab solusi tersebut, dan Alhamdulillah saat itu sambutannya sangat baik,” jelas Tya.

Bermodalkan keberanian, sedikit bahan baku, dan semangat belajar, Tya mulai memproduksi dalam jumlah kecil, lalu memasarkan lewat media sosial. Modal awalnya berjualan hanya cukup untuk membeli beberapa bahan baku.

“Saya coba produksi dalam jumlah kecil dulu, lalu saya foto dan unggah di sosial media. Dari situ saya mulai belajar bagaimana mengatur keuntungan agar bisa terus berputar. Jadi, bagi saya modal awal bukan hanya soal uang, tapi juga soal keberanian untuk mulai dari kecil,” lanjut Tya.

Perjalanan Jatuh Bangun Bisnis

Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration.Brand Litlle Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Kelas Modeling.id.

Tya mengaku awalnya memulai bisnis seorang diri. Saat brandnya perlahan tumbuh, dia kemudian merekrut tim tak sampai tiga orang.

“Sekarang jumlah karyawan sudah berkembang sesuai kebutuhan produksi, marketing, dan penjualan. Jadi, jumlah tim memang naik turun menyesuaikan kondisi, tapi yang pasti perlu tetap ditanamkan semangat untuk tumbuh bersama,” jelasnya.

Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City.Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Little Missmos.

Ia melihat peluang karena sesuai dengan target pasar yang ingin ditujunya. Seiring berjalannya waktu, Tya bertemu banyak teman di komunitas-komunitas yang membuatnya paham langkah demi langkah apa yang perlu ditempuh untuk membuat Little Missmos terus bertumbuh.

Perjalanan membangun Little Missmos tentu tidak selalu mulus. Tya menghadapi beragam tantangan. Namun, ia memilih untuk fokus mencari solusi satu per satu. Diskusi dengan komunitas bisnis, mentor, hingga tim internal menjadi kunci baginya untuk tetap adaptif dan menemukan jalan keluar di tengah ketidakpastian.

“Satu hal yang mungkin akhirnya saya sadari penuh, menjalankan sebuah bisnis dari nol dengan tujuan ingin terus bertumbuh adalah bahwa di setiap langkahnya berisi tantangan demi tantangan. Mulai dari gagal produksi saat cashflow sedang tidak baik-baik saja, tiba-tiba ditinggal karyawan saat kerjaan sedang banyak-banyaknya, produksi banyak tanpa perhitungan pasti yang akhirnya tidak diserap pasar, atau sebaliknya produksi sedikit ternyata permintaan sangat tinggi sehingga bagian produksi perlu mengejar kekurangan secepat mungkin, dan masih banyak hal-hal tidak terduga lainnya,” ungkap Tya.

Dalam menghadapi tantangan atau masalah, Tya memecahnya menjadi bagian-bagian kecil agar tidak kewalahan. Strategi ini membantunya lebih fokus menemukan solusi yang realistis dan terukur.

“Dengan memecah masalah besar menjadi langkah-langkah kecil, saya bisa fokus mencari solusi yang realistis. Tidak jarang saya berdiskusi dengan sesama pelaku bisnis, mentor, atau bahakan cukup dengan tim internal untuk mendapatkan banyak sudut pandang tentang masalah yang saya hadapi. Karena bisnis selalu berubah, saya belajar untuk adaptif. Kalau satu cara tidak berhasil, saya mencoba mencari cara lain,” terangnya.

Pandemi menurutnya menjadi salah satu ujian berat dalam menjalani bisnis. Penjualan brandnya sempat menurun drastis karena perubahan perilaku konsumen dan channel penjualan online yang berkembang pesat. Meski sempat hampir mati suri, Little Missmos bangkit kembali berkat momentum Lebaran.

“Ternyata bagaimanapun kondisi sosial distancing saat itu, lebaran tetap menjadi momen yang ditunggu oleh masyarakat Indonesia untuk membeli baju baru, penjualan Little Missmos kembali meningkat, dan kembali memililiki bahan bakar untuk berjalan lagi, sambil terus beradaptasi dengan chennel pernjualan online yang dinamis,” lanjutnya.

Dari situ, Tya belajar pentingnya menjaga keuangan sehat, fleksibel terhadap tren pasar, serta memperkuat hubungan dengan pelanggan agar bisnis tetap bertahan. Hingga kini, Tya konsisten memproduksi produk untuk busana dan hijab untuk anak. Selain itu, ia juga merambah produk khusus untuk wanita dewasa dengan brand swistya.label.

Fashion Show Perdana

Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City.Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Little Missmos.

Little Missmos tampil di panggung besar Fashion Nation Senayan City, event tahunan bergengsi yang kali ini berkolaborasi dengan Kelas Modeling. Dalam kesempatan spesial ini, Tya mempersembahkan koleksi terbarunya bertajuk “Pastel Parade”, sebuah rangkaian busana modest untuk anak-anak perempuan yang ingin tampil cantik, casual, nyaman, sekaligus sopan.

“Ini menjadi pengalaman pertama Little Missmos melakukan fashion show, dan langsung di panggung besar, rasanya luar biasa,” ujar Tya.

Koleksi Pastel Parade hadir untuk mematahkan stigma bahwa busana modest anak terasa ribet dan membatasi gerak. Dengan potongan yang lebih loose namun tetap rapi, ditambah sentuhan palet pastel yang lembut, setiap outfit memberi kesan ringan, ceria, dan membuat anak lebih percaya diri. Bagi Tya, koleksi ini bukan sekadar busana, melainkan selebrasi kecil untuk hari-hari penuh keceriaan anak-anak.

Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City.Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Little Missmos.

Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Little Missmos.

Meski persiapannya terbilang singkat, hanya sekitar satu bulan, Tya dan tim tetap optimis koleksi ini bisa menjadi jawaban kebutuhan fashion anak berjilbab yang sopan tapi tetap menyenangkan.

“Awalnya sempat gugup karena ini fashion show pertama kami, apalagi skalanya besar. Tapi Alhamdulillah tim Fashion Nation dan Kelas Modeling banyak membimbing, sehingga prosesnya terasa lebih mudah dijalani,” ungkapnya.

Dalam pagelaran ini, Little Missmos menampilkan tujuh koleksi, yang terdiri dari atasan, long dress, celana hingga rok. Inspirasi desainnya berangkat dari pengalaman pribadi Tya sebagai ibu yang sering kesulitan menemukan outfit sopan, nyaman, dan tetap fashionable untuk anak-anaknya. Dari situlah lahir ide menghadirkan pilihan modest fashion anak yang ringan dipakai, tapi tetap manis dan ceria.

Lewat koleksi ini, Tya berharap Little Missmos semakin dikenal luas, khususnya sebagai brand yang menghadirkan busana cantik, sopan, dan menyenangkan bagi anak-anak perempuan. “Semoga koleksi ini bisa membuat anak merasa bahagia dengan outfitnya, bebas bergerak, sekaligus tetap anggun,” harapnya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Brand Syari Si.Se.Sa. Rilis Abaya Harga Terjangkau Lewat Koleksi Basic

Jakarta

Merek busana syari terkemuka, Si.Se.Sa., membuat gebrakan dengan memperkenalkan identitas dan lini produk terbarunya, Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic, dan Si.Se.Sa Black. Koleksi terbaru yang menyuguhkan pilihan dengan harga lebih affordable dan simple ini diluncurkan melalui konsep unik “Sisesa Village” dalam rangkaian Pop Up Store. yang dibuka di Food Society A, Mall Kota Kasablanka (13-19 Oktober 2025).

Tiga lini terbaru ini menjadi jawaban Si.Se.Sa. untuk wanita muslim yang aktif, kreatif, dan mencari busana syar’i dengan kualitas premium. “Hari ini spesial untuk koleksi baru, kami mau kasih yang terbaru dan ada tiga brand baru,” ungkap Siriz Tentani, salah satu pendiri Si.Se.Sa.

Brand hijab dan busana muslim syari, Si.Se.Sa memperkenalkan lini brand terbaru, yaitu Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic danSi.Se.Sa Black melalui Pop Up Store yang ada di Food Society A, Mall Kota Kasablanka mulai hari ini 13-19 Oktober 2025.Brand hijab dan busana muslim syari, Si.Se.Sa memperkenalkan lini brand terbaru, yaitu Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic danSi.Se.Sa Black melalui Pop Up Store yang ada di Food Society A, Mall Kota Kasablanka mulai hari ini 13-19 Oktober 2025. Foto: Gresnia/Wolipop


Senaz Nasansia menambahkan bahwa Pop Up Store ini dirancang dengan konsep “Sisesa Village” untuk memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda dan lebih intim kepada pelanggan. “Ada experience di rumah yang berbeda. Untuk koleksinya sudah komplit, ingin memberikan experience-nya berbeda-beda dari segi berbelanja,” jelas Senaz.

Brand hijab dan busana muslim syari, Si.Se.Sa memperkenalkan lini brand terbaru, yaitu Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic danSi.Se.Sa Black melalui Pop Up Store yang ada di Food Society A, Mall Kota Kasablanka mulai hari ini 13-19 Oktober 2025.Brand hijab dan busana muslim syari, Si.Se.Sa memperkenalkan lini brand terbaru, yaitu Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic danSi.Se.Sa Black melalui Pop Up Store yang ada di Food Society A, Mall Kota Kasablanka mulai hari ini 13-19 Oktober 2025. Foto: Gresnia/Wolipop

Si.Se.Sa Basic, seperti yang dijelaskan oleh Sansa Enanderan, menawarkan siluet basic dan simple dengan potongan loose. Koleksinya menggunakan bahan bertekstur dan nyaman dalam pilihan warna netral dan earth tone.

Sementara itu, Si.Se.Sa Abaya berfokus pada cutting abaya yang loose, dilengkapi dengan banyak outer sehingga memudahkan padu padan. Bagian dalamnya bisa dipasangkan dengan wide pants atau one piece dress.

Lini ketiga, Si.Se.Sa Black, dikembangkan berdasarkan respons pelanggan terhadap koleksi Si.Se.Sa berwarna hitam. “Si.Se.Sa Black, kan kalau kita keluarkan warna hitam selalu laku. Benar-benar tidak usah bingung karena kita perlu warna hitam,” kata Sansa.

Brand hijab dan busana muslim syari, Si.Se.Sa memperkenalkan lini brand terbaru, yaitu Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic danSi.Se.Sa Black melalui Pop Up Store yang ada di Food Society A, Mall Kota Kasablanka mulai hari ini 13-19 Oktober 2025.Brand hijab dan busana muslim syari, Si.Se.Sa memperkenalkan lini brand terbaru, yaitu Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic danSi.Se.Sa Black melalui Pop Up Store yang ada di Food Society A, Mall Kota Kasablanka mulai hari ini 13-19 Oktober 2025. Foto: Gresnia/Wolipop

Lini ini memiliki detail list dan renda, serta menggunakan bahan premium seperti crepe, chiffon, katun linen, kaus , knit, dan brokat. Khususnya untuk koleksi Basic, Senaz menjelaskan bahwa lini ini hadir dengan harga lebih affordable dan simple karena tidak mengeluarkan khimar dan french khimar. Harganya berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 Juta.

Siriz berharap Si.Se.Sa dapat lebih diterima oleh seluruh masyarakat, dari mulai proses berhijab hingga syari, serta menjangkau segala komunitas dan kalangan ekonomi. “Insya Allah, teman-teman bisa lebih senang dan biasanya yang suka simple, earth tone, dan tetap syari,” tutup Siriz.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

13 Tahun Berkarya, Brand Modest Klamby Hadirkan Budaya Bali hingga Tomohon

Jakarta

Brand busana muslim Klamby, baru saja merayakan perjalanannya berkarya yang ke-13 tahun. Perayaan yang digelar di Hutan Plataran Senayan pada 17 Oktober 2025 ini tak hanya menandai usia matang Klamby di industri mode, tetapi juga menjadi penegasan identitas mereka.

Instalasi megah dengan angka ’13 Tahun’ berwarna pink fuchsia menyambut para tamu, menciptakan suasana perayaan yang elegan sekaligus intim. Nuansa tradisional khas Indonesia terasa kental sejak langkah pertama memasuki area perayaan.

Para pengunjung disajikan iringan musik gamelan secara langsung, yang menambah khidmat dan otentisitas acara. Konsistensi Klamby dalam menjunjung tinggi warisan Nusantara juga diwujudkan melalui sajian kuliner khas Indonesia hingga jamu tradisional yang disuguhkan kepada tamu undangan. Momen ini sekaligus menjadi panggung bagi Klamby untuk memperkenalkan koleksi terbarunya yang bertajuk 1 Nusantara 3 Warisan.


Perayaan 13 brand hijab dan busana muslim, Klamby di Hutan Plataran Senayan (17/10/2025), mengangkat tema 1 Nusantara 3 Warisan.Perayaan 13 brand hijab dan busana muslim, Klamby di Hutan Plataran Senayan (17/10/2025), mengangkat tema 1 Nusantara 3 Warisan. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop

1 Nusantara 3 Warisan adalah tajuk koleksi terbaru yang kembali mewujudkan DNA Klamby, mengangkat unsur budaya Indonesia. Koleksi ini melambangkan wanita yang tumbuh dengan anggun, lekat, dan memberi kehidupan di sekelilingnya.

Selain itu, koleksi terbaru ini juga menggambarkan budaya yang menjadi identitas, warisan yang terus hidup dan diteruskan, serta menjadi simbol dari alam Nusantara sebagai sumber utama warna dan inspirasi setiap karya Klamby.

Perjalanan brand yang didirikan oleh Nadine Gaus dan suaminya Muhammad Ridho Jufri ini, lahir dari makna satu Nusantara dan tiga Warisan, alam, budaya, dan wanita, yang menjadi tiga pilar sumber cahaya yang akan terus dijaga.

Perayaan 13 brand hijab dan busana muslim, Klamby di Hutan Plataran Senayan (17/10/2025), mengangkat tema 1 Nusantara 3 Warisan.Perayaan 13 brand hijab dan busana muslim, Klamby di Hutan Plataran Senayan (17/10/2025), mengangkat tema 1 Nusantara 3 Warisan. Foto: Gresnia/Wolipop

Sebagai puncak acara, Klamby menyuguhkan trunk show yang menampilkan koleksi terbarunya dengan desain otentik dan berkarakter. Sebelum trunk show, aktris senior Maudy Koesnaedi turut hadir untuk membacakan puisi penuh makna.

Di balik lahirnya setiap helai Klamby, terdapat proses kreatif yang berawal dari sebuah pesan atau cerita yang ingin disuarakan. Prosesnya dimulai dari merumuskan pesan kampanye sebagai dasar pijakan, diterjemahkan ke dalam bahasa visual-pemilihan warna, siluet, hingga detail terkecil. Tim desain kemudian menyusun pola dan menghidupkannya dengan motif khas Klamby yang terinspirasi dari budaya, alam, dan kisah Nusantara.

Perayaan 13 brand hijab dan busana muslim, Klamby di Hutan Plataran Senayan (17/10/2025), mengangkat tema 1 Nusantara 3 Warisan.Perayaan 13 brand hijab dan busana muslim, Klamby di Hutan Plataran Senayan (17/10/2025), mengangkat tema 1 Nusantara 3 Warisan. Foto: Gresnia/Wolipop

“Motif bukan sekadar hiasan, melainkan penjaga cerita yang ingin terus diwariskan,” jelasnya.

Koleksi spesial perayaan 13 tahun Klamby ini ditandai dengan rilisnya Luminara Series yang sudah mulai tersedia sejak 10 Oktober 2025. Motif Truntum di dalamnya bercerita tentang cinta yang tak pernah pudar, sedangkan motif Nitik melambangkan keteguhan dan kesabaran. Tiga belas kuntum mawar yang terselip menjadi simbol persahabatan abadi dan ungkapan terima kasih.

Selain itu, Klamby juga menghadirkan koleksi Romely Series yang terinspirasi dari bunga Bromelia dan keramik Bali. Ada juga Floria Series yang terinspirasi dari Tomohon International Flower Festival (TIFF) di Sulawesi Utara.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Ria Miranda Hadirkan Koleksi Signature 2025 Berkonsep Multi-Way Styling

Jakarta

Desainer Indria Miranda atau yang lebih dikenal dengan Ria Miranda, kembali memukau panggung fashion dengan koleksi terbarunya yang bertajuk Juxtaposed. Melalui peragaan busana eksklusif Fashion Soire, koleksi Musim Semi Musim Panas 2026 di bawah lini RiaMiranda Signature, Ria Miranda merayakan harmoni kontras yang ada dalam kehidupan.

Ria Miranda menyuguhkan 32 looks busana modest yang modern dalam fashion show yang digelar di The Langham, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025). Koleksi Juxtaposed menandai fase eksplorasi baru bagi jenama yang telah 17 tahun berkarya ini.

“Menurut aku luxury itu tidak hanya beads dan payet yang banyak, tapi soal pola yang rumit dan ada fase terbaru kalau kita itu mencoba pattern pola dan cuttingan yang cukup rumit tapi terlihat sederhana,” ungkap Ria Miranda usai ditemui fashion show.


Model memperagakan busana koleksi Ria Miranda di Jakarta, Rabu (22/10/2025). Menurut Ria Miranda, JUXTAPOSED lahir dari kesadaran bahwa duka dan bahagia berjalan beriringan. Dari proses tersebut, ia menemukan kemewahan dan dinamika baru dalam desain.Model memperagakan busana koleksi Ria Miranda di Jakarta, Rabu (22/10/2025). Menurut Ria Miranda, JUXTAPOSED lahir dari kesadaran bahwa duka dan bahagia berjalan beriringan. Dari proses tersebut, ia menemukan kemewahan dan dinamika baru dalam desain. Foto: Andhika Prasetia

Melalui koleksi Juxtaposed, Ria Miranda membawa interpretasi mendalam dari fase kehidupan manusia mulai dari sedih dan bahagia. Hal tersebut diaplikasikannya dengan warna hitam dan putih, transparan hingga bold serta desain dan siluet yang beragam

Jika sebelumnya Ria Miranda identik dengan nuansa pastel dan rancangan bernuansa Minang, kali ini ia mengambil langkah berani dengan mencoba sesuatu yang lebih segar dan eksploratif. Ria memasukkan warna-warna yang lebih bold dan bahkan nuansa hitam yang sebelumnya jarang disentuh.

“Tadi sekitar lima koleksi yang kita create multi way styling, tapi hampir beberapa looks bisa di-styling berbeda. Dari drape skirt menjadi shirt, yang berganti warna, outer menjadi vest dress dan hoodie blouse yang menjadi andalan cukup banyak, dari 32 look semuanya favorit dan pengerjaannya cukup panjang. Lagi-lagi pola yang cukup rumit,” jelasnya.

Model memperagakan busana koleksi Ria Miranda di Jakarta, Rabu (22/10/2025). Menurut Ria Miranda, JUXTAPOSED lahir dari kesadaran bahwa duka dan bahagia berjalan beriringan. Dari proses tersebut, ia menemukan kemewahan dan dinamika baru dalam desain.Model memperagakan busana koleksi Ria Miranda di Jakarta, Rabu (22/10/2025). Menurut Ria Miranda, JUXTAPOSED lahir dari kesadaran bahwa duka dan bahagia berjalan beriringan. Dari proses tersebut, ia menemukan kemewahan dan dinamika baru dalam desain. Foto: Andhika Prasetia

Koleksi Juxtaposed menjadi tantangan bagi Ria Miranda untuk tetap mempertahankan ciri khas feminin jenamanya di tengah eksplorasi warna baru. Eksplorasi utama dalam koleksi signature ini terletak pada kompleksitas pola dan cutting yang dirancang sedemikian rupa hingga terlihat sederhana, namun sesungguhnya membutuhkan tingkat pengerjaan yang rumit dan detail.

Ria Miranda menjelaskan pengerjaan koleksi kali ini sangat detail dan menuntut kerapian ini. Dia membuat koleksi Juxtaposed ditempatkan sebagai edisi terbaru dari lini RiaMiranda Signature, yang memang menjadi ruang idealisnya untuk bereksplorasi sebagai desainer.

Model memperagakan koleksi busana Ria Miranda bertajuk Juxtaposed di Jakarta, Rabu (22/10/2025).Model memperagakan koleksi busana Ria Miranda bertajuk Juxtaposed di Jakarta, Rabu (22/10/2025). Foto: Andhika Prasetia

Dalam hal siluet dan material, Ria Miranda mengangkat kembali archive desainnya yang populer pada tahun 2010. Siluet baloon seperti baloon harem pants dan baloon top kembali menjadi andalan, memperlihatkan gaya yang lebih young, modern, dan kontemporer sesuai dengan visi desainer di usia 17 tahun jenamanya.

“Usia 17 tahun itu kan kayak lagi cheerful-nya dan remaja yang eksplorasi. Aku rasa di umur kita harus tampil young, modern dan kompemporer. Itu yang coba aku angkat di RiwMiranda 2026,” ujarnya.

Selain itu, siluet structure juga diangkat dengan pemakaian bahan yang shiny dan transparan, yang secara eksplisit merefleksikan konsep Juxtaposed, kontras antara transparan dan warna yang bold.

“Semakin ke sini aku merasa tidak jenuh dengan warna pastel tapi kita tidak akan meninggalkan warna itu. Warna hitam no banget, cuma dua tahun belakangan tetap kita coba dengan brandnya ciri RiaMiranda yang fenimin itu challenge-nya,” lanjut istri Pandu Rosadi itu.

Material yang digunakan pun beragam, termasuk tencel, silk, bahan dasar yang bisa didaur ulang, dan organza silk yang juga bisa didaur ulang. Penggunaan bahan tersebut menunjukkan perhatiannya terhadap tren eco-fashion dengan sekitar 50% kain yang berkelanjutan (sustainable).

Untuk menambah nilai fungsionalitas dan eksplorasi gaya, koleksi ini juga menampilkan konsep multi-way styling. Menurut Ria Miranda, sekitar lima looks sengaja dirancang dengan fitur ini, namun hampir semua looks dapat ditata dengan cara yang berbeda. Contohnya termasuk drape skirt yang bisa diubah menjadi shirt, outer yang menjadi vest dress, dan hoodie blouse yang menjadi salah satu andalan favorit.

Melalui Juxtaposed, Ria Miranda berharap dapat semakin mengembangkan lini RiaMiranda Signature sebagai wadah eksplorasi idealisme desainnya, yang tak hanya menjadi tren saat ini tetapi juga membentuk tren di tahun-tahun mendatang, dengan tetap mengedepankan karakter young, modern, dan kontemporer.

“Harapannya tahun ini lebih mengembangkan RiaMiranda Signature yang memang lebih eksplorasi ke idealisnya aku sebagai desainer karena kita mempunyai dua RiaMiranda dan RiaMiranda Signature, kalau ready to wear itu sangat sederhana. Kalau signature lebih senang mengerjainnya karena bisa lebih explore juga bisa juga untuk tren di tahun depan,” pungkas Ria.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Nada Puspita Hadirkan ‘Monoglam’ Koleksi Nuansa Hitam di Show Tunggal Perdana

Jakarta

Perjalanan sebuah jenama modest fashion lokal, Nada Puspita, mencapai babak baru. Setelah empat tahun berturut-turut berpartisipasi dalam perhelatan akbar mode nasional, Jakarta Fashion Week (JFW), jenama milik Indah Nada Puspita ini menggelar show tunggal perdananya.

Momen bersejarah di JFW 2026 ini menjadi penanda kematangan Nada Puspita. Bersama Buttonscarves Beauty, koleksi spesial bertajuk Monoglam ini mendefinisikan ulang estetika khas Nada Puspita yang dikenal lewat rancangan hijab motif bunga yang feminin.

Jika biasanya brand ini kerap bermain dengan palet cerah dan nuansa ceria, kali ini, Nada Puspita menghadirkan Monoglam yang merupakan perpaduan antara monogram dan glamor. Melalui Monoglam, Indah Nada Puspita memperkenalkan sisi yang lebih glamorous dan bold.


JFW 2025 Nada PuspitaNada Puspita membawakan koleksi bertajuk Monoglam dan perdana show tunggal di panggung JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Koleksi ini menjadi bukti inovasi Nada Puspita dalam menghadirkan fresh perspective on modest fashion, yang disampaikan secara kreatif dan modern, tanpa sedikit pun meninggalkan keanggunan dan nilai feminin yang menjadi karakternya. Hadir dengan 40 looks di Jakarta Fashion Week 2026, Nada Puspita secara ambisius mengeksplorasi sisi glamor melalui permainan warna yang lebih bold. Dominasi palet seperti hitam, biru dongker, cokelat, khaki, dan biru denim memberikan kesan yang matang dan elegan, jauh berbeda dari gaya yang dikenal sebelumnya.

“Tahun ini keempat Nada Puspita di JFW, tapi ini untuk pertama kali Nada Puspita tampil perdana kali ini ada 40 looks. Nada Puspita itu kan pelanggannya beragam mulai dari Gen Z hingga usia 50 tahun. Kali ini aku sebagai creative director Nada Puspita ingin explore bahan dan konsep baru untuk bisa memenuhi kebutuhan pelanggan Nada Puspita yang beragam,” ungkap Indah Nada Puspita saat konferensi pers di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).

JFW 2025 Nada PuspitaNada Puspita membawakan koleksi bertajuk Monoglam dan perdana show tunggal di panggung JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Koleksi Monoglam memperlihatkan eksplorasi material yang kaya. Kombinasi jacquard, organza, linen, satin, dan polyester mix cotton tidak hanya menghadirkan tekstur yang berbeda tetapi juga memperkuat nuansa glamor yang ditonjolkan.

“Tentunya show tunggal pertama another milestone bagi Nada Puspita dengan hal-hal baru dan mempersiapkan show tunggal semoga kita bisa memberikan yang terbaik dan juga Nada Puspita menjadi salah satu brand modest fashion yang the best,” ucap Indah Nada Puspita.

Ia menyebutkan persiapan koleksi Monoglam sekitar dua bulan. Desain yang disajikan pun sangat beragam mulai dari outerwear yang struktural, blazer, crop top, hingga dress, celana panjang, dan hijab yang seluruhnya dikemas dalam gaya yang modern namun tetap feminin.

JFW 2025 Nada PuspitaNada Puspita membawakan koleksi bertajuk Monoglam dan perdana show tunggal di panggung JFW 2026. Suasana Fajar Noor saat unjuk gigi usai gelaran show Nada Puspita. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Keberagaman ini sejalan dengan tujuan Nada Puspita untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya yang beragam, mulai dari Gen Z hingga usia 50 tahun. Koleksi ini menegaskan bahwa mode hijab yang santun dapat tetap ekspresif dan relevan di berbagai usia dan kesempatan. Menambah keistimewaan show tunggal pertamanya, Nada Puspita turut menghadirkan penampilan spesial dari penyanyi Indonesia, Fajar Noor.

JFW 2025 Nada PuspitaJFW 2025 Nada Puspita Foto: Ari Saputra

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Kudung Rilis Koleksi Busana Terinspirasi dari Tumbuhan dan Interior Vintage

Jakarta

Jenama modest fashion Kudung, meluncurkan koleksi terbarunya yang bertajuk Noir di Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026. Brand yang di bawah naungan PT Sroja Warna Indonesia (SWI) ini, mengambil inspirasi dari arsip botani klasik dan interior vintage, menciptakan nuansa nostalgia yang dikemas ulang dalam estetika kontemporer.

Elemen visual seperti bunga kering yang dipres, ilustrasi floral antik, dan detail kayu tua digunakan sebagai metafora visual yang melambangkan keindahan yang tumbuh seiring waktu dan berasal dari alam.

Farizky Putra, Brand Manager Sroja Warna Indonesia, menjelaskan makna di balik koleksi ini. “Noir tidak hanya sekadar koleksi busana, tetapi juga refleksi tentang perjalanan waktu, tentang bagaimana keanggunan yang bersumber dari alam dan masa lalu bisa diterjemahkan kembali secara modern,” ujarnya.


Brand modest fashion Kudung resmi meluncurkan koleksi terbarunya bertajuk Noir, pada perhelatan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026.Brand modest fashion Kudung resmi meluncurkan koleksi terbarunya bertajuk Noir, pada perhelatan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026. Foto: dok. Kudung.

Siluet Terstruktur dan Material Kaya Tekstur

Koleksi Noir menonjolkan siluet yang terstruktur tetapi tetap lembut, ditandai dengan potongan (cutting) yang bersih dan presisi. Hal ini bertujuan menegaskan karakter modern tanpa menghilangkan sisi feminin.

Desainnya memadukan bentuk longgar yang merupakan ciri khas modest wear dengan garis arsitektural yang tegas, menghasilkan tampilan yang sophisticated, versatile, dan anggun dalam kesederhanaan.

Palet warna yang dominan, seperti hitam, abu gelap, ivory, dan cokelat kayu, merepresentasikan keseimbangan antara kekuatan dan keanggunan alami. Sentuhan floral yang lembut pada beberapa busana berfungsi sebagai elemen penghubung antara tema alam dan estetika modern yang diusung.

Untuk koleksi ini, Kudung menggunakan kombinasi material yang kaya tekstur, tetapi tetap ringan dan nyaman. Beberapa bahan utama yang digunakan antara lain poplin chinos, beaded tulle, crinkle taslan, dan semi wool.

Farizky menambahkan bahwa pemilihan material bagi Kudung melampaui aspek teknis. “Pemilihan bahan bagi kami bukan sekadar aspek teknis, tapi bentuk tanggung jawab estetika dan etika. Kami ingin busana Kudung bukan hanya terlihat indah, tapi juga terasa baik bagi pemakainya dan bumi,” tegasnya.

Mengutip data dari State of the Global Islamic Economy Report 2024, nilai konsumsi fashion muslim global diperkirakan mencapai US$313 miliar pada tahun 2025, dengan Indonesia sebagai salah satu kontributor terbesar. Tren modest fashion kini bergerak menuju fungsionalitas, kenyamanan, dan ekspresi diri, yang juga menjadi bagian integral dari gaya hidup modern yang dinamis.

“Melalui Noir, kami ingin menegaskan bahwa modest fashion bisa relevan dengan kehidupan urban dan global tanpa kehilangan akar budayanya. Kami menciptakan koleksi yang tidak hanya indah di runway, tapi juga mudah diterjemahkan ke dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Farizky.

Kudung menampilkan 18 look utama yang berfokus pada keanggunan. Setiap tampilan memperlihatkan paduan antara tekstur alami, garis desain arsitektural, dan detail feminin yang halus, menandai evolusi estetika Kudung menuju ranah yang lebih global dan kontemporer.

“Visi kami melalui peluncuran koleksi ini adalah menjadikan Kudung sebagai rumah bagi perempuan yang percaya bahwa kesederhanaan adalah bentuk tertinggi dari keanggunan,” tutup Farizky.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

8 Brand Hijab Lokal Pamer Koleksi Wastra, Dari Tenun Syari Hingga Paes Ageng

Jakarta

Delapan jenama hijab dan modest fashion menampilkan kekayaan budaya nusantara di panggung mode Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTION Fest) 2025. Dengan tema One Vision, One Movement: Advancing Indonesia Modest Fashion Through Synergy & Collaboration, para desainer mendefinisikan ulang busana Muslimah, membuktikan bahwa kesopanan (modesty) dan ketaatan pada kaidah syari dapat beriringan dengan interpretasi desain yang edgy, wearable, dan kental akan nilai tradisional.

Dari tenun NTT, songket Bali, hingga batik Pekalongan, setiap koleksi menampilkan komitmen untuk melestarikan budaya sekaligus mengukuhkan posisi Indonesia di kancah fashion global. Seperti apa koleksinya?


Koleksi 8 brand di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025:

1. Si.Se.Sa.

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi busana terbaru Si.Se.Sa. di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Brand busana muslim syari, Si.Se.Sa.yang merupakan singkatan dari Siriz Tentani, Senaz Nasansia, dan Sansa Enandera, meluncurkan koleksi terbarunya bertajuk Indie In Modesty, sebuah perayaan atas kekayaan wastra Nusantara. Koleksi ini menjadikan tenun dan songket termasuk Songket Sambas, Songket Bali, Tenun Sobi, dan Tenun NTT, sebagai bahan utama.

Pemilihan wastra ini didasari oleh keunikan motifnya yang sarat makna budaya serta teknik pembuatannya yang bernilai tinggi. Si.Se.Sa. dengan cerdas mengolah kain tradisional ini menjadi busana modest syari yang tetap longgar, tidak transparan, dan memenuhi kaidah berpakaian Muslimah.

Mengusung konsep harmoni budaya dan modest modern, desain koleksi ini menggabungkan potongan modern seperti outerwear kontemporer dan dress feminin. Untuk menciptakan tampilan yang dinamis dan anggun, Si.Se.Sa. menggunakan teknik modest layering dengan memadukan wastra dengan bahan pelengkap mewah seperti brokat, tulle, organdi, dan satin. Penggunaan siluet A-Line menjadi dominasi, memastikan tampilan yang anggun, feminin, namun tetap memberikan keleluasaan bergerak. Detail seperti tekstur pleats berbentuk salur wave pada organdi dan taburan kristal Swarovski pada khimar dan busana memperkuat kesan elegan dan nilai artistik koleksi.

Koleksi “Indie In Modesty” mencerminkan semangat perempuan Muslimah masa kini yang bangga akan budaya lokal, namun tetap relevan dengan tren global. Palet warnanya didominasi nuansa netral seperti hitam, marun, dan abu-abu yang memberikan kesan hangat dan timeless, sejalan dengan konsep modest fashion. Namun, Si.Se.Sa. juga menambahkan sentuhan fresh seperti gading, kuning, biru muda, dan pink untuk kesan youthful.

2. KHANAAN

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi terbanyar brand Khanaan di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Dalam IN2MF 2025 Khanaan memperkenalkan sub-koleksi terbaru nya yaitu Khanaan Heritage, yang menghadirkan perpaduan budaya Nusantara dengan menggabungkan dua wastra dari dua daerah berbeda, batik khas pengrajin Pekalongan di Pulau Jawa dan kain tenun Lintau, Padang. Kedua kain ini memiliki karakter kuat dengan dominasi motif garis geometris, yang dipadukan dalam satu harmoni desain kontemporer.

Koleksi ini hadir menjelang musim fall/winter 2025, dengan eksplorasi warna-warna dark & bold seperti burgundy, yang berpadu dengan nuansa pale green dan abu-abu. Palet tersebut menciptakan kesan modern, elegan, sekaligus memberi penghormatan pada nilai tradisi.

3. Jenahara

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi dari Jenahara di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Jenama Jenahara memperkenalkan koleksi Tenora yang eksklusif ditampilkan di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) sebagai bagian dari eksplorasi mereka mendefinisikan ulang modest wear di Indonesia.

Koleksi ini menyajikan perpaduan gaya Jenahara yang dikenal modern, simple, dan edgy dengan sentuhan wastra dari kain tenun asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Terdiri dari delapan paduan yang didominasi warna gelap, netral, dan berbahan denim, Tenora membuktikan bahwa fashion adalah medium untuk melestarikan budaya secara up-to-date dan wearable, mencerminkan figur wanita modern, bold, dan eksperimental.

4. Maima

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi busana Maima tampil di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Jenama modest fashion asal Bandung, Maima, yang didirikan oleh Irmasari Joedawinata dan Winda Mariska A, menampilkan koleksi terbarunya yang menekankan keindahan bunga, kelembutan, serta warisan budaya (heritage) dengan modernitas. Koleksi ini mengambil inspirasi utama dari kain tradisional tenun bulu yang dikenal akan teksturnya yang halus dan lembut.

Untuk mewujudkan konsep ini, Maima memilih material nyaman seperti cotton & linen. Koleksi ini secara konsisten menggunakan siluet A yang nyaman dan longgar, memastikan setiap pemakainya mendapatkan kesan yang elegan sekaligus leluasa. Siluet ini disempurnakan dengan palet warna netral yang kuat, seperti hitam, putih, cream, dan abu-abu, menciptakan tampilan yang abadi (timeless).

Motif tenun bulu yang halus melambangkan keanggunan dan kelembutan. Sementara nuansa modern hadir melalui motif garis sederhana (stripes) dan penggunaan bordir serta lace. Yang paling menonjol adalah aplikasi bunga abstrak yang ditambahkan pada busana untuk menegaskan makna blossoming. Filosofi ini merayakan pertumbuhan, keindahan, dan kecantikan yang mekar pada diri setiap perempuan. Detail ini, bersama dengan tekstur kain yang menyerupai bunga, membuat setiap dari total delapan look terasa hidup dan berkarakter.

5. Dini by Dhini Aminarti

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi busana Dini by Dhini Aminarti di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Brand modest fashion Dini by Dhini Aminarti meluncurkan koleksi terbaru bertajuk Petal Empowering. Dhini menyajikan perpaduan kontras antara kelembutan kelopak bunga sebagai simbol keanggunan feminin dan kekuatan akar budaya yang diwakili oleh sentuhan batik tradisional.

Konsep desain Petal Empowering adalah representasi visual dari keteguhan jiwa. Sisi feminin yang halus diwakili oleh motif bunga-bunga lembut yang menjulang ke atas, melambangkan pertumbuhan dan perjalanan spiritual menuju kejernihan.

Sementara itu, kekuatan dan keteguhan dihadirkan melalui penggunaan batik tradisional yang dimodifikasi, seperti motif Mega Mendung yang menyimbolkan keteduhan dan kesabaran, serta motif Parang yang bermakna keberanian dan kesinambungan hidup. Melalui material seperti siffon, afsen, dan ayesha yang flowy, Dini by Dhini Aminarti berhasil menciptakan harmoni antara kehalusan dan ketegasan dalam setiap look dari total delapan koleksi.

6. Puthic

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi busana Puthic di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025

Jenama Puthic meluncurkan koleksi yang terinspirasi dari busana pengantin wanita Yogyakarta atau Paes Ageng Putri. Koleksi ini mengusung tampilan feminin, elegan dan ethic, melambangkan keindahan serta kesucian wanita Jawa, sekaligus mengandung pesan tentang keberanian dan tanggung jawab.

Inspirasi utama datang dari hiasan kepala khas pengantin, yaitu Cunduk Mentul, yang menjulang ke atas dan berwarna emas, menyimbolkan mentari yang menyinari semesta. Untuk mewujudkan kesan modern pada warisan tradisional ini, Puthic menggunakan material seperti organza, semi woll, katun, dan ceruty, serta kain wastra Dobby yang memiliki motif geometris. Koleksi ini secara keseluruhan menghadirkan delapan look yang elegan, timeless, dan dewasa (mature).

7. Zeta Privé

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi busana Zeta Privé di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Koleksi Zeta Privé bertajuk Echoes of Mataram lahir dari pesona keindahan alam dan budaya Lombok. Setiap potongannya yang terdiri dari 10 looks dirancang dengan siluet longgar dan mengalir , seperti outer yang dipadukan dengan set bawahan serasi.

Koleksi ini menggunakan bahan sutra dan katun, diperkaya dengan detail tenun Asli Lombok dan bordir tangan floral, serta didominasi oleh warna-warna natural seperti woody, sandalwood, dan sage. Tiga motif utama yang diusung adalah Motif Subahnale yang melambangkan kesucian hati, Motif Lumbung sebagai simbol kemakmuran, dan motif empet yang menggambarkan kebersamaan dan solidaritas.

8. Geulis

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi Geulis di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Jenama Geulis meluncurkan koleksi terbarunya bertajuk Heritage In Motion. Terinspirasi dari sosok perempuan modern yang aktif dan dinamis, koleksi ini menghadirkan delapan look yang berfokus pada modern daily looks dengan siluet elegan seperti cape blazer dan tiered tunic.

Dengan memadukan material seperti katun dan twill dengan tekstur ringan, Geulis menyematkan motif wastra Nusantara termasuk bordir tenun Sengkang Bugis dan Songket Palembang sebagai narasi tentang ketekunan, keindahan, dan identitas bangsa dalam bentuk yang wearable dan sophisticated.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com