Tag Archives: bridgestone tire indonesia

4 Komponen Ban yang Harus Diperiksa Sebelum Mobil Dibawa Mudik


Jakarta

Bagi detikers yang hendak melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024 bersama keluarga dengan mobil pribadi, tentu sudah bisa mulai mempersiapkan kendaraannya. Tak cuma mesin, kesiapan ban juga penting untuk dicek.

Dijelaskan oleh Bridgestone Tire Indonesia, ada beberapa hal dari ban mobil yang perlu diperhatikan sebelum memulai perjalanan jauh.

1. Tekanan Angin Ban

Tekanan angin ban sejatinya harus diperiksa sebelum memulai berkendara. Kita dapat menggunakan alat pengukur tekanan ban untuk memastikan kondisi anginnya sesuai dengan rekomendasi produsen kendaraan.


Menurut Brigestone Tire Indonesia, ban dengan tekanan angin lebih rendah dari rekomendasi dapat membuat pengendalian mobil lebih sulit. Selain itu, diklaim membuat penggunaan bahan bakar lebih boros.

2. Kondisi Permukaan Ban

Masa pakai ban terbatas. Salah satu indikator yang dapat menjadi tanda bahwa ban mobil sudah harus diganti adalah dari kondisi permukaannya.

Kondisi ban masih layak pakai adalah yang kedalaman tapaknya lebih dari 1,66 mm. detikers dapat menggunakan alat pengukur kedalaman ban atau melihat tread wear indicator (TWI) yang umumnya ditandai dengan simbol segitiga.

3. Kondisi Dinding Ban

Selain memperhatikan kondisi permukaan ban, cek juga kondisi dindingnya. Kerap kali, ban yang sudah harus diganti mengalami masalah retak bagian dindingnya. Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi berkendara yang kurang ideal seperti underinflasi, overloading, hingga abrasi.

“Karet mungkin juga telah rusak oleh faktor lingkungan seperti paparan berlebihan terhadap panas atau ozon. Bila ini terjadi, ban Anda mungkin rentan terhadap kerusakan,” tulis Bridgestone Tire Indonesia.

4. Cek Kondisi Pentil Ban

Lantas bagian lain dari ban mobil yang harus dicek sebelum melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024 adalah pentilnya. Meski terkesan sederhana, nyatanya pentil ini punya peran vital bagi kondisi tekanan angin pada ban.

Menurut Bridgestone Tire Indonesia, cara mudah untuk mengecek kondisi pentil ban adalah membasuhnya dengan air sabun. Jika terdapat gelembung udara, maka terjadi kebocoran pada pentil. Tentu kondisi ini mengharuskan pemilik kendaraan untuk menggantinya dengan yang baru.

(mhg/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Kapan Waktunya Ganti Ban Mobil?



Jakarta

Ban merupakan komponen yang vital pada kendaraan, termasuk mobil. Lantas bagaimana caranya mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengganti ban mobil?

Dilansir dari TOMO, authorized outlet dari PT Bridgestone Tire Indonesia, cara terbaik untuk mengetahui waktu yang tepat ban mobil harus diganti adalah dengan mengecek kondisinya.

Ilustrasi pengecekan ban mobilIlustrasi pengecekan ban mobil Foto: Dok. Michelin

“Anda dapat memeriksa ban Anda sendiri melalui inspeksi visual. Mulai dengan tapak-alur di sekitar ban yang membuat kontak dengan permukaan jalan,” tulis TOMO pada laman blog resminya.


“Pastikan tapak ban cukup dalam dan itu dipakai secara merata di seluruh jalan tanpa ada penyimpangan. Semua ban yang diatur DOT memiliki indikator keausan tapak terpasang yang disebut ‘wear bars’ yang akan membantu Anda melihat saat tapak mulai usang,” lanjut mereka.

Sederhananya, ban mobil dilengkapi dengan indikator yang dapat menunjukkan kondisi ketebalannya. Indikator ini umumnya terletak di tengah-tengah alur ban dan dapat menjadi acuan kelayakannya.

Umumnya, indikator ketebalan ban ini ditandai dengan tanda segitiga. Lantas ketika tebal ban sudah rata dengan segitiga indikator tersebut, maka ketebalan ban sudah hampir habis.

Tak hanya dari ketebalannya, menurut TOMO, penting juga untuk memeriksa dinding samping setiap ban. Di mana, ketika ada bagian yang rusak atau sudah aus, maka hal tersebut dapat menjadi acuan ban harus segera diganti.

“Sebaiknya evaluasi ulang tapak setiap beberapa ribu kilometer atau sebulan sekali, dan lebih sering lagi jika Anda mengenakan banyak keausan di kendaraan Anda atau mengemudi untuk jarak yang jauh,” tutup TOMO.

(mhg/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Bukan Hanya Kondisi Ban, Ingat Aturan 3 Detik Agar Menyetir Lebih Aman Saat Hujan



Jakarta

Sebagian wilayah di Indonesia sudah memasuki puncak musim hujan. Kondisi ini membuat kita perlu ekstra waspada saat berkendara, sebab tak jarang permukaan jalan basah atau licin akibat genangan air.

Ada beragam cara agar menyetir di saat hujan atau di atas permukaan jalan yang licin bisa lebih aman. Salah satunya adalah dengan memastikan kondisi ban mobil sesuai dengan standar pabrikan.

Bridgestone Indonesia mengatakan bahwa perawatan ban sangat penting, terutama di musim hujan. Sebab ban menjadi satu-satunya bagian kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan, sehingga perannya sangat vital.


“Ban merupakan satu-satunya bagian kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan. Dengan permukaan kontak yang setara dengan telapak tangan, ban harus mampu menahan beban kendaraan, mendukung akselerasi, manuver, dan pengereman. Karena itu, perawatan ban menjadi sangat penting, terutama saat berkendara di musim hujan,” tulis Deputy Head of Original Equipment (OE) Sales Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano lewat siaran pers yang diterima detikOto.

Menurut Bridgestone, kondisi jalan yang tergenang air dapat meningkatkan risiko hidroplaning. Selain itu, jalan yang licin akibat hujan juga dapat mengurangi cengkraman ban dan membuat jarak pengereman jadi lebih panjang.

“Cek ketinggian kembangan ban dan pastikan masih pada batas yang aman. Ban yang sudah aus dapat meningkatkan risiko hidroplaning, mengurangi traksi serta memperbesar jarak pengereman,” saran Bridgestone Indonesia.

Menariknya, Bridgestone Indonesia juga memberi saran agar kita memahami dan mengikuti aturan 3 detik. Aturan ini adalah tentang jarak pengereman. Di mana, kita harus bisa memastikan bahwa masih ada waktu sekitar 3 detik antara jarak kendaraan dengan kendaraan di depan untuk kita mengerem dengan aman.

Sejatinya aturan ini tak hanya berlaku saat hujan. Namun, seperti yang diketahui, umumnya kondisi hujan membuat jalan menjadi licin dan juga jarak pandang kerap kali terbatas. Lantas mengikuti aturan 3 detik ini membuat risiko kecelakaan berkurang.

“Perlu diperhatikan juga bahwa rem berfungsi untuk memperlambat perputaran roda kendaraan. Berhenti tidaknya laju kendaraan ditentukan oleh traksi atau daya cengkram ban pada permukaan jalan. Meskipun rem dalam kondisi prima, jika ban tidak mampu mencengkram permukaan jalan, kendaraan tidak akan berhenti secara optimal,” tutup Fisa.

(mhg/lth)



Sumber : oto.detik.com

Jangan Abaikan Ban! Ini Tips Aman Berkendara di Arus Balik Libur Long Weekend



Jakarta

Libur panjang Maulid Nabi sudah usai, kini saatnya berkendara pulang mengarungi arus balik libur long weekend.

Arus balik umumnya membuat jalanan lebih padat dari biasanya. Karena itu, menjaga kondisi kendaraan jadi hal wajib agar perjalanan pulang tetap aman dan nyaman.

Salah satu komponen yang sering diremehkan justru punya peran besar, yakni ban. PT Bridgestone Tire Indonesia mengingatkan pengendara untuk memastikan kondisi ban prima sebelum melaju.


“Keselamatan selalu jadi prioritas utama. Melalui tips perawatan ban ini, kami ingin masyarakat lebih peduli agar perjalanan long weekend lebih nyaman dan aman,” ujar Head of Original Equipment Sales Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano, dalam keterangan resminya.

Ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan. Pertama, cek tekanan udara ban sesuai rekomendasi pabrikan.

Ban kempis bikin cepat aus dan boros BBM, sementara ban terlalu keras mengurangi traksi dan kenyamanan. Lalu, pastikan ketebalan tapak ban minimal 1,6 mm. Jika sudah aus, risiko selip terutama di jalan basah bisa meningkat.

Jangan abaikan retakan atau benjolan pada ban. Hal kecil seperti kerikil yang menempel di alur ban juga bisa berbahaya karena mengurangi daya cengkeram.

Selain itu, lakukan rotasi setiap 8.000-10.000 km, balancing, dan spooring supaya kendaraan tetap stabil dan enak dikendarai.

Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah ban cadangan. Pastikan kondisinya baik dan tekanannya ideal, bahkan sebaiknya 5-10 psi lebih tinggi dari standar.

Hindari pula membawa muatan berlebih karena bisa membuat ban bekerja lebih keras, apalagi di jalur menanjak.

Dengan ban yang sehat dan kendaraan siap jalan, perjalanan arus balik libur panjang bisa lebih tenang, nyaman, dan minim risiko.

Jadi, sebelum berangkat, luangkan waktu sebentar untuk memeriksa kondisi ban. Itu investasi kecil untuk keselamatan detikers dan keluarga di perjalanan.

(mhg/lua)



Sumber : oto.detik.com