Tag Archives: buang

Anti Rewel! Begini Jurus Mudik Nyaman Kalau Bawa Mobil Bareng Anak



Jakarta

Mudik bersama anak memang bisa menjadi tantangan tersendiri. Perjalanan jauh, kemacetan, serta kondisi yang tidak bisa diprediksi sering kali membuat anak rewel.

Namun, jangan khawatir! Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, mudik bisa tetap nyaman dan menyenangkan untuk seluruh keluarga. Dilansir dari Auto2000, berikut adalah jurus ampuh agar perjalanan mudik tetap seru tanpa drama tantrum!

1. Pelajari Pemicu Anak Tantrum

Anak yang tantrum di perjalanan bisa bikin panik dan kelelahan. Beberapa pemicu utama tantrum adalah rasa lapar, lelah, bosan, overstimulasi, frustrasi, atau kurang perhatian dari orang tua.


Perhatikan tanda-tandanya sejak dini dan siapkan strategi untuk mengatasinya. Misalnya, bawa camilan favorit, sediakan selimut untuk tidur siang, atau ajak mereka mengobrol agar tetap terhibur.

2. Pahami Sifat dan Karakter Anak

Setiap anak memiliki sifat unik yang perlu dipahami agar perjalanan lebih nyaman. Ada anak yang mudah rewel saat lapar, ada yang tidak bisa menahan buang air kecil, atau ada yang butuh distraksi agar tidak bosan. Dengan memahami karakter anak, orang tua bisa lebih siap dalam mengantisipasi segala kemungkinan selama perjalanan.

3. Gunakan Car Seat

Bagi anak balita, penggunaan car seat adalah solusi terbaik untuk kenyamanan dan keamanan mereka. Car seat dapat melindungi anak dari benturan keras jika terjadi pengereman mendadak. Jika anak belum terbiasa, latih mereka menggunakan car seat sebelum berangkat agar tidak ada drama di jalan.

4. Kabin Wajib Nyaman

Kabin mobil yang bersih dan rapi membuat anak betah selama perjalanan. Susun barang bawaan dengan rapi agar tidak mengganggu pergerakan. Pastikan ada hiburan yang cukup seperti boneka, buku cerita, atau mainan favorit. Jangan lupa sediakan camilan dan minuman kesukaan agar anak tetap senang selama perjalanan.

5. Jangan Lupakan Pakaian Anak

Pilih pakaian berbahan nyaman seperti kaos untuk anak selama perjalanan. Di malam hari, siapkan jaket atau selimut agar anak tetap hangat. Jangan lupa membawa pakaian ganti yang cukup, terutama jika anak mudah berkeringat atau rentan menumpahkan makanan dan minuman.

6. Jaga Interaksi Agar Anak Tidak Bosan

Anak mudah bosan saat perjalanan panjang. Untuk mengatasi ini, ajak mereka berinteraksi dengan cara menyenangkan, seperti tebak-tebakan, bermain kata, atau mengenalkan mereka pada rambu-rambu lalu lintas. Jangan biarkan mereka terpaku pada gadget sepanjang perjalanan karena justru bisa membuat mereka semakin rewel.

7. Mengemudi dengan Aman dan Nyaman

Gaya mengemudi juga berpengaruh terhadap kenyamanan anak di mobil. Hindari akselerasi dan pengereman mendadak agar anak tidak merasa mual atau pusing. Jaga kecepatan stabil dan berkendara dengan hati-hati supaya perjalanan lebih tenang.

8. Manfaatkan Rest Area untuk Istirahat

Jangan memaksakan perjalanan tanpa istirahat, terutama jika membawa anak kecil. Gunakan rest area untuk buang air, makan, atau sekadar membiarkan anak bermain sejenak agar tidak bosan. Beberapa rest area bahkan memiliki taman bermain yang bisa dimanfaatkan sebagai hiburan.

9. Servis Berkala Agar Mobil Tetap Prima

Mobil yang membawa muatan penuh, apalagi saat mudik, perlu dalam kondisi prima. Pastikan mesin, ban, kemudi, suspensi, serta AC dalam keadaan optimal agar perjalanan lebih nyaman. Jangan tunggu sampai mepet, lakukan servis berkala di bengkel resmi sebelum berangkat.

Perjalanan mudik menggunakan mobil dengan keluarga dan membawa serta anak kecil memang bisa jadi pengalaman yang ‘menantang’. Namun dengan persiapan yang matang, momen seperti ini tentu tak mudah dilupakan.

Menurut Chief Marketing Auto2000, Yagimin, ada dua hal penting yang perlu diperhatikan saat mudik, yaitu anak dan barang bawaan.

“Keduanya harus diatur seoptimal mungkin supaya perjalanan yang panjang, dapat berlangsung mulus tanpa kendala. Selagi antrean belum penuh, segera servis berkala di bengkel resmi sebagai persiapan mudik, booking lewat Auto2000.co.id untuk berkunjung ke bengkel kami. Kami juga menyediakan 8 titik Posko Siaga Lebaran yang bisa menjadi pilihan AutoFamily untuk mengecek mobil sekaligus beristirahat di tengah perjalanan,” papar Yagimin, Chief Marketing Auto2000, Sabtu (29/3/2025).

(mhg/din)

Sumber : oto.detik.com

Alhamdulillah mobil Otomotif اللهم صل على رسول الله محمد
ilustrasi gambar : unsplash.com / obi

Buat Pengguna Mobil Matic, Ini Tips Aman Berkendara Menerobos Banjir



Jakarta

Terjadi banjir besar di sejumlah wilayah di Kota Bekasi dan Daerah Khusus Jakarta. Bagi pengendara mobil matic yang ingin menerobos genangan banjir, wajib memperhatikan beberapa tips berikut ini.

Seperti dijelaskan Daihatsu dalam keterangan resminya, ada sejumlah kiat-kiat yang bisa dilakukan pengemudi mobil matic ketika harus berkendara melewati genangan banjir. Apa saja?

1. Pastikan saluran masuk udara tidak terendam air. Jika saluran masuk udara (air inlet) ini sampai terendam, maka dapat membuat terjadinya water hammer, kondisi di mana air dapat masuk pada ruang pembakaran. Hal ini bisa menyebabkan mesin mobil menjadi rusak. Pastikan ketinggian genangan air tersebut tidak lebih dari setengah roda. Jangan memaksakan diri melewati jalan yang genangan airnya tinggi.


2. Gunakan gigi transmisi paling rendah (1 atau L), hal ini bertujuan agar kecepatan mobil tetap stabil dan putaran mesin pun akan lebih bertahan. Selain itu, gas buang yang ada bisa dikeluarkan dari bagian knalpot sehingga air bisa tertahan dan tidak masuk ke bagian ruang mesin melalui jalur pembuangan.

3. Melaju secara perlahan dan konstan akan membantu pengemudi mengantisipasi terjadinya hal-hal yang berpotensi membahayakan, seperti lubang besar di jalan yang tentu dapat membahayakan kendaraan.

4. Matikan mesin saat Mogok. Ketika genangan air begitu tinggi hingga melewati setengah roda mobil dan membuat mesin mati/mogok maka pengemudi jangan mencoba buat menghidupkan mesin kembali, karena dapat membuat kerusakan parah pada bagian mesin mobil, sehingga sangat disarankan untuk menghubungi bengkel resmi terdekat.

5. Keringkan rem dengan cara sederhana, yakni cukup berkendara dengan kecepatan lambat 5 km/jam. Setelah itu injaklah rem mobil berkali kali secara perlahan. Tujuannya untuk memastikan bahwa mobil memang masih dalam kondisi yang baik dan kampas rem kering. Jika dirasa ada yang tidak beres dengan kendaraan Sahabat, maka Anda dapat melakukan pengecekan mobil di bengkel resmi terdekat untuk mendapatkan penanganan terbaik.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

Pentingnya Cairan Rem, Jangan Diabaikan Bisa Bikin Rem Blong!



Jakarta

Banyak yang tidak menyadari akan pentingnya cairan rem pada kendaraan. Padahal selain pelumas, sistem kelistrikan, hal dasar yang harus diperhatikan adalah sistem rem. Tidak merawat rem dengan baik, bisa-bisa berpotensi rem blon.

Sistem rem merupakan salah satu komponen kendaraan yang masih sering diabaikan, khususnya terkait cairan rem atau brake fluid. Salah satu potensi masalah jika cairan rem tidak diperhatikan adalah rem blong. Ini juga sering jadi penyebab utama kecelakaan di jalan. Begitu rem blong, mobil atau sepeda motor akan sulit dikendalikan karena kecepatannya tidak dapat dikurangi.

Sebut saja seperti gejala Vapor lock, merupakan kondisi saat suhu rem menjadi terlalu panas karena diinjak terlalu lama, sehingga menyebabkan cairan rem mendidih. Ketika cairan rem mendidih, akan menghasilkan uap air atau vapor lock yang bisa menyebabkan rem blong karena tidak bisa bekerja menekan kampas rem.


Nah untuk itu cairan rem menjadi penting, karena memiliki sifat higroskopis akibat mudah menyerap air dari udara. Air yang masuk ke dalam sistem pengereman dapat menurunkan titik didih cairan rem dan menyebabkan pembentukan uap sehingga mengurangi efektivitas pengereman.

Kedua kondisi ini membuat rem kendaraan malfungsi atau blong sehingga laju mobil atau sepeda motor tidak terkendali. Lalu langkah apa untuk mengantisipasi-nya? Sebenarnya cukup mudah agar hal tersebut tidak terjadi.

Cara sederhananya ialah Periksa takaran cairan rem di tabung penyimpanan agar tidak berkurang. Selain itu, pastikan tidak ada kotoran di dalam tabung yang dapat menyumbat saluran brake fluid, dan juga tidak ada lumut yang dapat merusak cairan rem. Cek saluran dan sambungan dari potensi bocor, pastikan pula kampas rem masih tebal supaya mampu mengurangi laju kendaraan dengan baik.

Autochem menggelar program 'Autochem Mengajar'.Autochem menggelar program ‘Autochem Mengajar’. Foto: dok. Autochem

Program “Autochem Mengajar”

Dalam kesempatan yang sama, PT Autochem Industry (AI) yang telah berdiri sejak 13 November 1984 yang juga distributor resmi produk Prestone di Indonesia berbagi pengetahuan akan pentingnya sistem pengereman pada kendaraan.

Dalam kesempatan ini Autochem menggelar program Autochem Mengajar, dengan memberikan ilmu pengetahuan akan sistem pengereman pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Mahasiswa.

“Autochem Mengajar merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Autochem Industry (AI) terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Sistem pengereman menjadi materi penting edukasi lantaran masih banyak anak muda yang belum sepenuhnya paham mengenai teknologi rem padahal sangat penting dalam menunjang keamanan berkendara di jalan. Sebagai distributor resmi cairan rem Prestone selama 40 tahun terakhir, kami ingin anak muda dapat paham pengetahuan dasar seputar rem dan komponen penting kendaraan lainnya,” jelas Marketing Director PT Autochem Industry (AI), Chris Sada.

Lokasi pertama kegiatan Autochem Mengajar adalah di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada akhir bulan April 2025 lalu. Jumlah peserta sekitar 90 siswa-siswi kelas X dan XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Materi yang diajarkan adalah mengenai brake system, mencakup pengenalan sistem rem dan teknologi rem yang disampaikan oleh Dhany Ekasaputra selaku Promotion & Technical Support Manager PT AI.

Selain sistem dan teknologi rem, para pelajar juga diajarkan mengenai fungsi cairan rem. Seperti diketahui, cairan rem (brake fluid) seperti Prestone Brake Fluid memiliki tugas utama sebagai media transmisi tenaga hidraulis dari tuas rem sepeda motor ke piston kaliper, yang kemudian mendorong kampas rem yang bertugas mengurangi kecepatan kendaraan dengan cara menekan cakram rem.

Selain itu dijelaskan cairan rem harus tahan dalam berbagai kondisi terutama suhu tinggi atau panas saat bekerja. Brake fluid juga memiliki sifat higroskopis akibat mudah menyerap air dari udara. Dengan pemahaman yang jelas mengenai sistem rem, diharapkan para pelajar dapat merawat sistem rem sepeda motor dengan baik dan mengaplikasikan rem secara optimal di jalan.

Autochem menggelar program 'Autochem Mengajar'.Autochem menggelar program ‘Autochem Mengajar’. Foto: dok. Autochem

Selanjutnya roadshow Autochem Mengajar pindah ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peserta kegiatan di hari pertama adalah mahasiswa Fakultas Teknik yang mengambil mata kuliah Teknologi Motor Diesel.

Materi yang disajikan mengenai electronic control unit (ECU), emisi gas buang, dan perkembangan teknologi elektrikal (kelistrikan). Awalnya, ECU diposisikan sebagai pengatur kerja sistem injeksi BBM yang menggantikan karburator. Seiring berkembangnya teknologi otomotif, sistem kontrol terintegrasi ini mengalami peningkatan yang pesat, dimana sekarang mengendalikan hampir seluruh sistem kendaraan.

Sistem kontrol dan kelistrikan kendaraan yang mumpuni, dimanfaatkan pula dalam menekan emisi gas buang agar sesuai regulasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. ECU mengatur teknologi mesin terkini seperti katup variabel, direct injection, turbo variabel, hingga teknologi elektrifikasi supaya mesin mempunyai performa berkendara terbaik namun ramah lingkungan. Seiring perkembangan teknologi artificial intelligent, ECU memegang peran penting dalam mengoptimalkan sistem berbasis algoritma ini.

“Generasi muda yang diwakili oleh Gen-Z, merupakan pihak yang paling berkepentingan atas pengembangan teknologi otomotif Tanah Air supaya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di masa depan. Kami juga melihat, Gen-Z membutuhkan basis ilmu yang kuat terkait teknologi otomotif khususnya hal yang mendasar seperti sistem pengereman, pelumas, dan ECU. Dengan rekam jejak Prestone yang panjang, kami berharap ilmu pengetahuan dan pengalaman yang kami tularkan lewat program Autochem Mengajar, dapat bermanfaat bagi mereka yang menerapkannya langsung dalam proses belajar serta mobilitas setiap hari,” tutup Chris Sada.

(lth/dry)



Sumber : oto.detik.com

Pagi-pagi Manasin Mobil, Masih Perlu Nggak Sih?



Jakarta

Kebiasaan pemilik kendaraan pagi-pagi sebelum berangkat beraktivitas adalah memanaskan mesin mobil. Tapi, masih perlu nggak sih memanaskan mesin mobil terkini?

Dikutip dari Newsroom Toyota Astra, sebenarnya mobil terkini tidak perlu dipanaskan mesinnya. Apalagi kalau memanaskan mesin mobil dalam waktu yang lama, yang ada hanya membuang bensin dan menyumbang polusi udara.

Toyota menyebut, teknologi material mesin yang makin presisi sudah tidak mensyaratkan untuk dipanaskan setiap pagi. Namun, bukan berarti memanaskan mesin mobil tidak boleh sama sekali. Ada beberapa kondisi yang mengharuskan mesin mobil dipanaskan. Misalnya karena ditinggal lama di garasi agar aki tidak tekor.


Untuk itu, dalam memanaskan mesin mobil, Toyota menyarankan tidak perlu terlalu lama. Mobil keluaran terbaru cukup dipanaskan sebentar saja, sekitar satu sampai dua menit sebagai persiapan berangkat. Di waktu yang sama, kamu bisa memeriksa tekanan ban dan panel instrumen dari kemungkinan masalah, serta menyiapkan keperluan lain seperti uang elektronik.

Kalau terlalu lama, malah boros bahan bakar dan mempercepat penumpukan karbon yang justru akan menurunkan kinerjanya. Mesin modern sudah dirancang untuk cepat menyesuaikan suhu kerja optimal. Cukup biarkan sebentar, lalu jalan pelan supaya mesin menyesuaikan dengan alami.

Dalam memanaskan mesin mobil juga tidak perlu menginjak-injak gas. Kebiasaan menginjak pedal gas langsung setelah mesin menyala dapat membuat oli belum sempat mengalir sempurna ke seluruh komponen. Akibatnya, gesekan jadi lebih tinggi dan bisa mempercepat aus. Selain itu, campuran udara dan BBM belum sempurna jadi boros dan emisinya tinggi.

Ketika memanaskan mesin mobil juga perlu dipastikan sirkulasi udara sekitar memadai. Gas buang yang keluar bisa menumpuk dan membahayakan kesehatan penghuni rumah. Khususnya karena gas CO tidak berbentuk dan tidak memiliki jejak bau. Kejadian keracunan gas karbonmonoksida berlangsung cepat dan mematikan.

Sebaiknya panaskan mobil di area terbuka atau pintu garasi dibuka. Sehingga, sirkulasi udara tetap lancar dan gas buang tidak terperangkap. Selain menjaga kesehatan, cara ini juga membuat suasana lebih nyaman.

Lanjut, sambil memanaskan mesin mobil, cek indikator di panel instrumen. Kalau ada tanda peringatan, kamu bisa langsung tahu dan mengambil tindakan. Jika dirasakan berbahaya seperti indikator tekanan oli atau rem menyala, segera bawa mobil ke bengkel untuk pengecekan.

Meskipun sudah dipanaskan, mesin butuh waktu beradaptasi untuk mencapai suhu kerja optimal. Sebaiknya, mobil dibawa dengan kecepatan santai dan tidak buru-buru. Kalau langsung dipacu, bisa-bisa komponen mesin bekerja terlalu keras. Akhirnya, umur mesin jadi lebih pendek. Belum lagi kalau komponen penting seperti rem belum siap atau bermasalah.

Cara terbaik adalah jalan perlahan dulu beberapa menit sembari memastikan komponen lain seperti rem dan radiator berfungsi normal. Biarkan mesin dan oli bekerja dengan ritme yang pas sebelum mengemudi lebih cepat. Perilaku ini akan membuat performa mesin lebih stabil dan awet.

Untuk mobil yang tidak dipakai setiap hari, cukup panaskan tiga hari sekali, dan hanya sebentar saja agar menjaga aki tetap terisi dan oli bersirkulasi. Memanaskannya setiap hari justru bikin boros bahan bakar.

(rgr/dry)



Sumber : oto.detik.com

Yang Liburan ke Jambi, Buang Sampah Sembarangan Didenda Rp 50 Juta



Jakarta

Jambi punya Gunung Kerinci sebagai destinasi alam yang ikonik. Tak banyak yang tahu, kalau Jambi punya peraturan khusus soal buang sampah.

Pada tahun 2019, Kota Jambi pernah geger dengan berita tentang seorang warga bernama Ali Johan Slamet. Pria itu didenda sebanyak Rp 20 juta karena kepergok membuang sampah sembarangan dengan mobil pikap.

Aksinya kepergok oleh Satpol PP. Kemudian memilih untuk membayar denda sebanyak Rp 20 juta dari pada dipenjara selama 45 hari.


Peraturan Daerah (Perda) Kota Jambi mengatur tentang larangan membuang sampah sembarangan lewat Perda Kota Jambi Nomor 8 Tahun 2013 dan Perda Kota Jambi Nomor 5 Tahun 2020. Perda ini mengatur jadwal pembuangan sampah, tempat pembuangan sampah, serta sanksi bagi pelanggar.

Perda ini mengatur jadwal pembuangan sampah, yakni pukul 18.00 hingga 08.00 WIB. Siapa pun yang melanggar akan dikenakan denda hingga Rp 50 juta, termasuk wisatawan.

Wisatawan yang ingin liburan ke Jambi harus tahu bahwa ada lokasi atau tempat yang tidak diperuntukkan sebagai tempat pembuangan sampah. Buanglah sampah pada tempat yang telah ditetapkan.

“Perda ini mengatur Pengelolaan Sampah, yang meliputi: Maksud dan Tujuan; Ruang Lingkup; Kebijakan, Strategi dan Perencanaan; Tugas. Wewenang dan Tanggungjawab Pemerintah Daerah; Perizinan; Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah; Pengelolaan Sampah Spesifik; Perbuatan yang Dilarang; Lembaga Pengelola; Pembiayaan dan Kompensasi; Kerja Sama dan Kemitraan; Insentif; Sistem Informasi ; Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan; Peran Masyarakat; Pembinaan dan Pengawasan; Penyelesaian Sengketa; Penyidikan; Sanksi Administratif; Ketentuan Pidana,” tulis Badan Pemeriksa Keuangan RI dalam situs resminya.

Lewat perda ini, Jambi ingin menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kota. Wajar saja, Jambi punya banyak tempat wisata alam yang indah dan perlu dijaga.

Beberapa tempat wisata yang bisa traveler kunjungi di Jambi adalah Danau Tujuh Gunung, Geopark Merangin, Air Terjun Arai Indah, Candi Muaro Jambi, Danau Kaco, dan Air Terjun Kolam Jodoh. Saat liburan ke sini, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan, ya.

(bnl/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Warga Kuningan Sukses Ubah Pembuangan Sampah Liar Jadi Tempat Wisata



Kuningan

Wisata Alam Bantar Delan di Kuningan, dulunya tempat pembuangan sampah, kini jadi objek wisata. Tempat ini mendukung ekonomi lokal dan lingkungan.

Wisata alam yang terletak di Desa Karangtawang, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan ini berlokasi di pinggir jurang sungai Hawangan Landeuh.

Pengelola objek wisata Alam Bantar Delan, Uni (48) memaparkan, bahwa sebelum jadi tempat wisata, Alam Bantar Delan merupakan tempat pembuangan sampah liar. Sampah-sampah tersebut dibuang langsung ke area lembah hingga aliran sungai.


“Sudah puluhan tahun ini jadi tempat buang sampah, masyarakat pada buang sampah di sini, malah sampai longsor sampahnya. Karena resah, terus kakak saya Ehon, yang punya lahan, punya ide bagaimana kalau ubah jadi tempat wisata saja. Kebetulan saya pelaksana lapangannya, asli orang sini. Akhirnya sejak tahun 2022 itu dibersihkan. Untungnya setelah ini dibuat tempat wisata ada TPA khusus buat buang sampah,” tutur Uni.

Uni memaparkan, karena belum terbiasa, awal-awal memang cukup sulit untuk merubah kebiasaan masyarakat agar tidak membuang sampah di bantaran sungai. Bahkan, pembangunan wisata pun sempat mengalami penolakan karena dikhawatirkan bisa menyebabkan longsor.

Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama, setelah sampah mulai dibersihkan, masyarakat pun mendukung pembangunan objek wisata Alam Bantar Delan. Untuk pembangunan awalnya sendiri adalah dengan membangun area tempat bermain anak-anak seperti ayunan, trampolin, toilet, gazebo, perosotan hingga kantin.

“Tadinya ada yang bilang nggak bisa dijadikan ini, takut longsor. Padahal, kalau sudah bersihkan enak karena yang penting sampahnya hilang aja dulu. Dan orang yang mau buang sampah di sini nggak enak, karena sudah jadi tempat wisata. Alhamdulillah setelah dua tahun berjalan, respon masyarakat bagus, malah pada mendukung,” tutur Uni.

Ke depan, Objek wisata Bantar Delan akan terus dikembangkan dengan menambah beberapa fasilitas baru seperti area kemah dan tempat parkir. Rencananya, dua area tersebut akan bisa digunakan di tahun depan.

Artikel ini sudah tayang di detikJabar, baca selengkapnya di sini.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Jangan Jadi Solusi Utama Sampah


Jakarta

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) akan mengadakan proyek waste to energy atau Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) pada akhir Oktober 2025.

Sebanyak 33 stasiun PSEL ditargetkan berdiri se-Indonesia, dengan kapasitas 1.000 ton sampah per hari per stasiun. Nilai investasi ditaksir mencapai Rp 2 triliun-Rp 3 triliun. Proyek ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk isu lingkungan, kesehatan dan energi, serta bagian dari upaya mencapai target Net Zero Emissions (NZE) Indonesia tahun 2060.


CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengatakan Indonesia menghasilkan 35 juta ton sampah per tahun. Angka ini setara dengan 16.500 lapangan bola atau seluruh wilayah Jakarta jika ditutupi sampah setebal 20 cm persegi. Hanya 61 persen yang berhasil dikelola.

Dari 33 kota di Indonesia, salah satu wilayah prioritas stasiun pengolahan sampah menjadi listrik berlokasi di Yogyakarta.

“Yang utama yang ingin kita lakukan pertama adalah di Jakarta sendiri akan ada 4-5 lokasi, kemudian di Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali,” kata Rosan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengolah Sampah menjadi Energi (Waste to Energy) di Wisma Danantara, Jakarta, Selasa (1/10/2025).

Merespons rencana pemerintah tersebut, pakar teknik bioproses Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Wiratni, ST MT PhD berpendapat, pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya andalan untuk menangani sampah.

Wiratni menjelaskan, akar masalah sampah sesungguhnya terletak pada manusia selaku penghasil sampah. Untuk itu, keberhasilan proyek PSEL ini menurutnya akan sangat bergantung pada kesiapan teknis dan perubahan perilaku warga sebagai penghasil sampah.

Perlu Pemilahan Agar Tak Rugi

Ia menegaskan, proyek PLTSa bisa optimal jika ada pemilahan sampah yang baik. Sampah yang masuk sebaiknya sampah kering agar peralatan tidak cepat rusak dan efisiensi termal juga terjaga.

“Jika sampah masih bercampur antara organik dan anorganik, proses akan merugi dan investasi berisiko sia-sia. PLTSa memang bisa dilengkapi dengan alat pengering, tetapi hal itu meningkatkan biaya operasional sekaligus menimbulkan bau yang mengganggu,” kata Wiratni, dikutip dari laman UGM, Kamis (2/10/2025).

Wiratni menjelaskan, sampah organik juga bisa dipakai sebagai bahan baku energi jika dikeringkan, tapi tidak direkomendasikan karena mudah busuk dan berbau. Pengangkutan skala besar dari sumber sampah ke titik pengolahan jadi tidak efisien karena belum mampu menjamin tidak menimbulkan bau dan potensi penyakit di sepanjang perjalanan.

“Permasalahan sampah organik bukan soal bisa atau tidak menjadi energi, melainkan pada proses pengangkutan dari sumber ke lokasi pengolahan. Agar ekonomis, diperlukan skala besar, tetapi hal itu justru berpotensi menimbulkan masalah serupa dengan TPA Piyungan,” jelasnya.

Berkaca dari Piyungan

Dikutip dari laman DPRD DIY, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sebelumnya menerima sampah dari Sleman, Bantul, dan Yogyakarta. Overload pada 2012, TPST Piyungan baru ditutup pada 2024 lalu.

Kepala Balai Pengelolaan Sampah DIY, Aris Prasena, SSi MSc mengatakan 50 persen sampah di TPST Piyungan merupakan sampah organik. Hal ini mempercepat proses dekomposisi, tanah cepat ambles, dan umur teknis lebih pendek.

“Desain awal TPA hanya untuk residu akhir setelah sampah dipilah dan diolah di tingkat rumah tangga. Tapi dalam praktiknya, seluruh sampah langsung dibuang ke sini, tanpa pemilahan. Akibatnya, umur teknisnya jauh lebih pendek,” ujar Aris, Rabu (14/5/2025) lalu.

Untuk itu, Wiratni merekomendasikan agar sampah organik diselesaikan di level rumah tangga atau komunal yang dekat sumber sampah. Pengelolaannya bisa skala kecil dan realistis, seperti dengan komposting dan maggot.

Insentif & Tipping Fee buat Buang Sampah

Wiratni merekomendasikan adanya mekanisme insentif dan disinsentif agar masyarakat mau memilah dan mengurangi sampah. Di samping itu, perlu ada biaya pembuangan sampah ke fasilitas pengelolaan sampah (tipping fee) yang realistis.

Langkah praktis ini menurutnya penting agar warga punya rasa tanggung jawab lebih besar sejak dari sumber. Di samping itu, biaya pembuangan sampah juga diharapkan membuat orang tidak memperbanyak produksi sampah.

Lebih lanjut, pemerintah menurut Wiratni perlu memetakan sumber-sumber sampah serta ekosistem industri penyerap hasil olahan sampah (off-taker) yang sudah ada. Contohnya dengan memetakan bank sampah dan pelaku usaha daur ulang.

“Dengan pemetaan itu, kapasitas PLTSa bisa difokuskan hanya pada sampah residu yang benar-benar tidak dapat diolah,” ucapnya.

“Perhitungan keekonomian jangan hanya mengandalkan penjualan listrik ke PLN, tetapi harus disertai mekanisme tipping fee sebagai disinsentif. Jangan sampai PLTSa justru membutuhkan lebih banyak sampah, karena arah kita seharusnya menuju zero waste dengan ekosistem ekonomi sirkuler,” pungkasnya.

(twu/nah)



Sumber : www.detik.com

Kenapa Kotoran Cicak Berwarna Hitam Putih?



Jakarta

Pernah melihat kotoran cicak? Itu akan tampak berwarna hitam atau coklat memanjang dan warna putih kecil seperti titik di ujungnya. Kira-kira, kenapa kotoran cicak bisa ada dua warna yaitu hitam dan putih ya?

Jika dibandingkan dengan hewan lain, kebanyakan hewan memiliki warna kotoran serupa dengan mayoritas berwarna hitam atau gelap. Untuk mayoritas kotoran warna putih, biasa dimiliki burung atau beberapa unggas lain.

Ternyata, warna hitam atau gelap pada kotoran cicak merupakan feses. Sementara warna putih kecil merupakan urin, demikian dilansir AZ Animals.


Feses dan Urin Cicak Keluar Bersamaan

Biasanya, pada banyak hewan, feses dan urin dikeluarkan dalam waktu yang berbeda. Namun pada cicak dan jenis kadal, kotoran dan urin dikeluarkan sekaligus.

Adapun urin mereka berwarna putih karena ada kandungan asam urat. Ini sering kali dianggap bagian dari feses cicak, padahal merupakan urin. Sementara bagian kotoran warna hitam merupakan sisa makanan yang telah dicerna.

Sama seperti hewan pada umumnya, frekuensi cicak buang kotoran hitam-putih itu bergantung pada ukuran dan makanannya. Biasanya, cicak dan tokek akan buang kotoran setiap hari.

Mengutip Texas A&M University, mereka termasuk hewan nokturnal yang kerap ditemukan berada di dekat lampu pada malam hari karena menunggu serangga untuk dimakan. Mereka juga kerap ditemukan di berbagai sudut rumah dan berlindung di sekitar celah dan retakan.

Tak heran, meski tidak terlihat keberadaannya, mereka bisa ‘memperlihatkan’ diri dengan adanya kotoran di mana-mana. Sering kali, kotoran cicak yang berwarna hitam putih berada di lantai, menempel di tembok, hingga jatuh di sofa atau kursi.

Kotoran cicak sendiri mengeluarkan bau tajam dan tidak sedap karena mengandung zat amonia pada urine yang berwarna putih. Selain itu, kotoran cicak juga mengandung berbagai bakteri termasuk Salmonella dan E.coli, yang berbahaya bagi pencernaan.

Bagaimana Cara Mengatasi Cicak di Rumah?

Meskipun cicak bisa mengurangi serangga seperti nyamuk di rumah, tetapi keberadaan kotorannya sangat mengganggu. Terlebih jika kotoran menempel di tempat seperti karpet hingga gorden.

Untuk mengatasinya, bisa dengan rutin mengecek kebersihan setiap sudut rumah. Kemudian, memahami celah mana saja yang sering dijadikan persembunyian oleh cicak pada siang hari. Biasanya, celah sempit atau retakan rumah dijadikan tempat untuk bertelur dan berlindung.

Penting untuk menghilangkan sebanyak mungkin tempat persembunyian ini dengan menutupnya menggunakan dempul silikon atau sealer busa yang mengembang

Selain itu, bisa juga mencoba mengurangi jumlah cicak dengan penjebak seperti papan lem atau kertas lengket yang tersedia di toko pengendalian hama. Papan lem sebaiknya diletakkan di dekat lampu dan jendela, atau tempat biasa cicak lebih suka berkumpul.

Untuk cara alami, bisa mengusirnya dengan aroma yang tidak disukai cicak. Seperti aroma bubuk kopi, lada atau cabai, aneka bawang, hingga kapur barus.

(faz/nah)



Sumber : www.detik.com

Ini Tampilan Toilet Premium dengan AC dan Musik Dekat Stasiun Sudirman



Jakarta

Pengunjung Stasiun Sudirman kini bisa mengakses toilet premium lengkap dengan AC dan bisa mendengarkan musik. Pengunjung juga selalu mendapatkan tisu sehingga kebersihan dan kenyamanan sebelum serta setelah mengunjungi toilet selalu terjaga.

“Kami percaya adanya toilet ini akan melayani masyarakat dengan menjamin kebersihan dan kenyamanannya, hingga menjadi toilet yang memanusiakan manusia,” kata Andreas Wanner selaku CEO dan pendiri toilet premium Mister Loo saat peresmiannya pada Kamis (2/10/2025).

Toilet premium Mr. LooToilet premium Mister Loo (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Toilet premium Mister Loo bisa diakses tepat setelah keluar dari Stasiun Sudirman. Tepatnya di samping kantor polisi Polsub Sektor Pasar Blora, Jakarta Selatan. Pengguna Stasiun Sudirman yang tiba-tiba ingin buang air, bisa mampir ke toilet Mister Loo sebelum melanjutkan perjalanan.


Kehadiran Mister Loo diharapkan bisa melengkapi ekosistem kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas, dengan menyediakan fasilitas toilet aman dan nyaman. Kehadiran toilet premium dengan fasilitas lengkap juga bisa menambah pengalaman baru bagi masyarakat.

Toilet dilengkapi dengan seorang petugas yang tentunya bisa memaksimalkan kualitas layanan toilet premium.

Toilet premium Mr. LooToilet premium Mister Loo (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Menurut Country Head Mister Loo Indonesia Shinta Ardaneswari, saat ini toilet hanya bisa digunakan untuk buang air. Ke depannya, Mr. Loo dilengkapi shower yang memungkinkan penggunanya mandi dan membersihkan diri. Fasilitas toilet terdiri dari 3 bilik wanita, 1 bilik pria, dan 3 urinoir.

Layanan toilet premium tersedia pukul 06.00-22.00 setiap hari. Pengguna toilet dikenakan tarif Rp 5 ribu per orang dengan metode pembayaran cash dan QR Code. Kehadiran toilet premium menegaskan komitmen Jakarta menyediakan fasilitas publik yang modern, bersih, dan nyaman.

(row/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Warga Kuningan Sukses Ubah Pembuangan Sampah Liar Jadi Tempat Wisata



Kuningan

Wisata Alam Bantar Delan di Kuningan, dulunya tempat pembuangan sampah, kini jadi objek wisata. Tempat ini mendukung ekonomi lokal dan lingkungan.

Wisata alam yang terletak di Desa Karangtawang, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan ini berlokasi di pinggir jurang sungai Hawangan Landeuh.

Pengelola objek wisata Alam Bantar Delan, Uni (48) memaparkan, bahwa sebelum jadi tempat wisata, Alam Bantar Delan merupakan tempat pembuangan sampah liar. Sampah-sampah tersebut dibuang langsung ke area lembah hingga aliran sungai.


“Sudah puluhan tahun ini jadi tempat buang sampah, masyarakat pada buang sampah di sini, malah sampai longsor sampahnya. Karena resah, terus kakak saya Ehon, yang punya lahan, punya ide bagaimana kalau ubah jadi tempat wisata saja. Kebetulan saya pelaksana lapangannya, asli orang sini. Akhirnya sejak tahun 2022 itu dibersihkan. Untungnya setelah ini dibuat tempat wisata ada TPA khusus buat buang sampah,” tutur Uni.

Uni memaparkan, karena belum terbiasa, awal-awal memang cukup sulit untuk merubah kebiasaan masyarakat agar tidak membuang sampah di bantaran sungai. Bahkan, pembangunan wisata pun sempat mengalami penolakan karena dikhawatirkan bisa menyebabkan longsor.

Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama, setelah sampah mulai dibersihkan, masyarakat pun mendukung pembangunan objek wisata Alam Bantar Delan. Untuk pembangunan awalnya sendiri adalah dengan membangun area tempat bermain anak-anak seperti ayunan, trampolin, toilet, gazebo, perosotan hingga kantin.

“Tadinya ada yang bilang nggak bisa dijadikan ini, takut longsor. Padahal, kalau sudah bersihkan enak karena yang penting sampahnya hilang aja dulu. Dan orang yang mau buang sampah di sini nggak enak, karena sudah jadi tempat wisata. Alhamdulillah setelah dua tahun berjalan, respon masyarakat bagus, malah pada mendukung,” tutur Uni.

Ke depan, Objek wisata Bantar Delan akan terus dikembangkan dengan menambah beberapa fasilitas baru seperti area kemah dan tempat parkir. Rencananya, dua area tersebut akan bisa digunakan di tahun depan.

Artikel ini sudah tayang di detikJabar, baca selengkapnya di sini.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com