Tag Archives: bubuk

5 Cara Mencegah Bau Apek pada Helm dengan Mudah


Jakarta

Merawat helm tak hanya sekedar mencegahnya dari baret atau goresan, tetapi juga perlu dibersihkan secara rutin, terutama bagian dalam helm. Soalnya, helm yang tidak dicuci hingga berbulan-bulan bisa menimbulkan bau apek.

Selain mengeluarkan aroma tak sedap, bagian dalam helm yang tidak dicuci bisa bikin kepala gatal-gatal. Meski tidak berpengaruh terhadap performa mesin, akan tetapi dapat mengganggu konsentrasi berkendara karena timbul rasa gatal di kepala.

Maka dari itu, sebaiknya detikers rutin membersihkan helm untuk mencegah bau apek akibat keringat. Caranya juga mudah kok, bahkan bisa dilakukan di rumah.


Untuk lebih jelasnya, simak cara mencegah bau apek pada helm dalam artikel ini.

Penyebab Helm Mengeluarkan Bau Apek

Ada sejumlah hal yang menyebabkan helm menjadi bau apek. Namun, faktor utamanya disebabkan oleh keringat di kepala.

Mengutip laman Astra Honda, keringat di kepala bisa membuat spons di dalam helm menjadi basah. Kalau tidak rutin dibersihkan, hal tersebut menyebabkan helm mengeluarkan bau apek di kemudian hari.

Faktor lainnya karena rambut kamu masih dalam kondisi basah, lalu memaksakan diri untuk memakai helm. Meski rambutmu dalam keadaan bersih, tetapi kebiasaan tersebut bisa memicu bau apek karena bagian spons helm menjadi basah.

Helm yang terkena air hujan juga bisa mengeluarkan bau apek apabila tidak segera dicuci. Biasanya, banyak pengendara yang lupa atau salah meletakkan helm ketika diparkir di tempat terbuka. Saat hujan turun, alhasil helm malah menampung air hingga merembes ke dalam spons.

Cara Mencegah Helm Mengeluarkan Bau Apek

Jika helm kesayanganmu bau apek, jangan khawatir. Soalnya, ada beberapa cara untuk mencegah dan mengatasi helm bau apek. Dilansir situs Wahana Honda, berikut sejumlah tipsnya:

1. Pakai Parfum pada Helm

Cara yang pertama adalah dengan memberikan parfum pada helm, terutama di bagian dalam. Langkah ini bisa detikers lakukan jika helm milikmu belum terlalu bau.

Kamu bisa membeli parfum khusus untuk helm yang dijual bebas di toko ataupun online shop. Harganya bisa berbeda-beda, tergantung merek dan wanginya.

2. Cuci dengan Air Sabun

Kalau helm milikmu sudah sangat bau apek, maka sudah seharusnya dicuci hingga bersih. Kamu bisa mencucinya dengan air bersih yang dicampur dengan sabun.

Jangan lupa untuk melepas spons bagian dalam secara perlahan. Kalau tidak dilepas, dikhawatirkan spons helm tidak kering secara optimal, sehingga tetap menimbulkan aroma apek.

Setelah helm sudah bersih dan wangi, kini detikers bisa menyemprotkan parfum di bagian dalam.

3. Pakai Bubuk Kopi

Bubuk kopi bisa menjadi solusi alternatif untuk menghilangkan bau apek pada helm. Sama halnya dengan memakai parfum, sebaiknya gunakan cara ini jika helm detikers belum terlalu bau.

Perlu diingat juga, menggunakan bubuk kopi tak akan membersihkan helm dari bakteri dan kotoran. Soalnya, cara ini hanya untuk menghilangkan bau apek sesaat.

4. Jemur di Bawah Sinar Matahari

Cara lain untuk mencegah helm bau apek adalah dengan menjemurnya di bawah sinar matahari. Langkah ini dilakukan untuk mengeringkan bagian spons helm yang basah karena keringat sekaligus menghilangkan bau apek

Namun, kalau bau apeknya sudah sangat parah maka helm harus tetap dicuci, ya!

5. Bawa ke Jasa Cuci Helm

Tidak ada waktu untuk mencuci helm sendiri di rumah? Maka solusinya adalah pergi ke jasa cuci helm.

Saat ini, sudah banyak jasa cuci helm yang bertebaran di mana-mana. Bahkan, kamu bisa menemukan jasa ini di sejumlah parkiran mall. Untuk harga cuci helm cukup bervariasi, tergantung dari jenis helm dan kecepatan waktu mencucinya.

Itu dia lima cara mencegah bau apek pada helm dengan mudah. Jangan lupa untuk mencuci helm detikers, ya!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

APAR Biasa Gak Bisa Padamkan Baterai Lithium Mobil Listrik yang Terbakar



Jakarta

Kasus mobil listrik terbakar memang jarang terjadi, namun bagi pemilik mobil listrik disarankan untuk tidak hanya menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) biasa atau konvensional. Soalnya api pada baterai mobil listrik tidak akan bisa padam jika menggunakan APAR konvensional.

Dalam liputan detikOto sebelumnya, dijelaskan mengapa APAR konvensional atau APAR biasa tidak bisa memadamkan api yang dikeluarkan dari baterai lithium. Soalnya APAR konvensional itu dibuat berbahan dasar bubuk, dan hal tersebut tidak dapat digunakan untuk memadamkan kobaran api yang dihasilkan baterai lithium.

Disarankan para pemilik kendaraan listrik atau mobil listrik, selalu menyediakan APAR yang mengandung water based chemical dan mengandung senyawa Potassium yang mampu memadamkan api dari baterai lithium yang memiliki temperatur lebih dari 1.200 derajat celcius.


Proses pemadaman mobil listrik BYD Seal yang terbakar di dalam garasi rumah di Jakbar.Ilustrasi Proses pemadaman mobil listrik BYD Seal yang terbakar di dalam garasi rumah di Jakbar. Foto: Dok. istimewa

“Karena APAR jenis powder based didesain untuk memadamkan api dengan temperatur 600 derajat celcius ke bawah. Sedangkan api pada baterai lithium memiliki temperatur dari 1.200 derajat celcius,” terang Willy Hadiwijaya selaku CEO PT FAST waktu itu.

Willy juga menambahkan untuk pemilik kendaraan listrik, selain harus memiliki APAR yang mengandung water based chemical, disarankan untuk menggunakan alat yang berbasis food grade. Sehingga APAR ini tidak berbahaya bagi makhluk hidup yang terpapar.

Walaupun sangat berbahaya ketika terbakar, namun perlu diketahui bahwa sebenarnya baterai berjenis lithium sendiri tidak mudah terbakar. Dalam simulasi baterai lithium terbakar waktu itu, ditunjukkan bahwa baterai dibakar menggunakan api secara langsung, tapi baterai tidak langsung terbakar dengan signifikan.

(lth/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Kenapa Kotoran Cicak Berwarna Hitam Putih?



Jakarta

Pernah melihat kotoran cicak? Itu akan tampak berwarna hitam atau coklat memanjang dan warna putih kecil seperti titik di ujungnya. Kira-kira, kenapa kotoran cicak bisa ada dua warna yaitu hitam dan putih ya?

Jika dibandingkan dengan hewan lain, kebanyakan hewan memiliki warna kotoran serupa dengan mayoritas berwarna hitam atau gelap. Untuk mayoritas kotoran warna putih, biasa dimiliki burung atau beberapa unggas lain.

Ternyata, warna hitam atau gelap pada kotoran cicak merupakan feses. Sementara warna putih kecil merupakan urin, demikian dilansir AZ Animals.


Feses dan Urin Cicak Keluar Bersamaan

Biasanya, pada banyak hewan, feses dan urin dikeluarkan dalam waktu yang berbeda. Namun pada cicak dan jenis kadal, kotoran dan urin dikeluarkan sekaligus.

Adapun urin mereka berwarna putih karena ada kandungan asam urat. Ini sering kali dianggap bagian dari feses cicak, padahal merupakan urin. Sementara bagian kotoran warna hitam merupakan sisa makanan yang telah dicerna.

Sama seperti hewan pada umumnya, frekuensi cicak buang kotoran hitam-putih itu bergantung pada ukuran dan makanannya. Biasanya, cicak dan tokek akan buang kotoran setiap hari.

Mengutip Texas A&M University, mereka termasuk hewan nokturnal yang kerap ditemukan berada di dekat lampu pada malam hari karena menunggu serangga untuk dimakan. Mereka juga kerap ditemukan di berbagai sudut rumah dan berlindung di sekitar celah dan retakan.

Tak heran, meski tidak terlihat keberadaannya, mereka bisa ‘memperlihatkan’ diri dengan adanya kotoran di mana-mana. Sering kali, kotoran cicak yang berwarna hitam putih berada di lantai, menempel di tembok, hingga jatuh di sofa atau kursi.

Kotoran cicak sendiri mengeluarkan bau tajam dan tidak sedap karena mengandung zat amonia pada urine yang berwarna putih. Selain itu, kotoran cicak juga mengandung berbagai bakteri termasuk Salmonella dan E.coli, yang berbahaya bagi pencernaan.

Bagaimana Cara Mengatasi Cicak di Rumah?

Meskipun cicak bisa mengurangi serangga seperti nyamuk di rumah, tetapi keberadaan kotorannya sangat mengganggu. Terlebih jika kotoran menempel di tempat seperti karpet hingga gorden.

Untuk mengatasinya, bisa dengan rutin mengecek kebersihan setiap sudut rumah. Kemudian, memahami celah mana saja yang sering dijadikan persembunyian oleh cicak pada siang hari. Biasanya, celah sempit atau retakan rumah dijadikan tempat untuk bertelur dan berlindung.

Penting untuk menghilangkan sebanyak mungkin tempat persembunyian ini dengan menutupnya menggunakan dempul silikon atau sealer busa yang mengembang

Selain itu, bisa juga mencoba mengurangi jumlah cicak dengan penjebak seperti papan lem atau kertas lengket yang tersedia di toko pengendalian hama. Papan lem sebaiknya diletakkan di dekat lampu dan jendela, atau tempat biasa cicak lebih suka berkumpul.

Untuk cara alami, bisa mengusirnya dengan aroma yang tidak disukai cicak. Seperti aroma bubuk kopi, lada atau cabai, aneka bawang, hingga kapur barus.

(faz/nah)



Sumber : www.detik.com

Kenapa Muncul Gelembung pada Cat Dinding? Ternyata Ini Biang Keroknya


Jakarta

Cat dinding sangat mempengaruhi estetika rumah. Jika catnya rusak, tampilan rumah jadi terkesan kotor dan tidak terawat.

Salah satu kerusakan cat berupa permukaan yang menggelembung. Biasanya kondisi dinding seperti ini muncul saat musim hujan.

Ukuran gelembung bisa besar maupun kecil. Isinya bisa mengandung udara atau air.


Lalu, kenapa cat dinding menggelembung ya? Berikut ini penjelasannya.

Penyebab Cat Dinding Menggelembung

Ketua Tim Bekasi PT ICI Paints Indonesia (Dulux) Rahman Wijaya sempat mengatakan penyebab utama cat dinding menggelembung adalah penggumpalan garam alkali. Pengkristalan atau pengumpulan garam alkali (efflorescence) merupakan kondisi munculnya bubuk kapur putih pada permukaan dinding beton atau bata. Bubuk tersebut kumpulan kapur dari semen, bata, hingga mortar.

Cara Cegah Cat Dinding Menggelembung

Pemilik rumah perlu mencegah terjadi penggumpalan garam alkali agar tidak terbentuk gelembung pada cat di dinding. Langkah pencegahannya dengan mengaplikasikan cat dasar yang mengandung anti-garam alkali. Kemudian, pemilik rumah dapat mengaplikasikan cat dinding bagian atas alias top coat.

“Makanya pangkal penyakitnya itu mesti kita perbaiki dulu. Dari cat dasarnya dari awal, dari temboknya bisa kalau misalkan tembok lama sih. Itu ada namanya alkali killer ya itu berbahan solvent. Itu bisa benar-benar menahan. Itu cat dasar juga cuma untuk tembok atau pengecatan ulang ya (pemakaiannya),” kata Rahman kepada detikProperti beberapa waktu lalu.

Cara Perbaiki Cat Dinding Menggelembung

Jika cat dinding menggelembung, cara perbaikinya adalah dengan mengecat ulang. Berikut ini langkah-langkah untuk mengecat ulang tembok.

1. Keruk Cat Lama

Jangan langsung menimpa cat bergembung dengan cat baru. Lapisan cat lama harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cara dikeruk pakai alat kape.

“Dikeruk aja semuanya, jangan langsung ditimpa ya karena semahal apa pun cat misalkan langsung ditimpa, kita kan nggak tahu daya lekat antara cat lamanya dengan yang sekarang,” jelasnya.

2. Pastikan Dinding Kering

Setelah dinding bebas cat, pastikan dinding tidak lembap. Keringkan dinding sebelum mengecat ulang.

3. Aplikasikan Cat Dasar

Selanjutnya, dinding sudah bisa diaplikasikan cat dasar. Gunakan cat dasar yang mengandung komposisi anti garam alkali ya.

4. Aplikasikan Cat Luar

Kalau cat dasar sudah kering, aplikasikan cat luar atau top coat pada tembok. Oleskan dua lapis top coat supaya warna cat pekat dan merata.

Itulah penyebab dan cara mengatasi cat dinding menggelembung. Semoga membantu!

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini

(dhw/abr)



Sumber : www.detik.com