Tag Archives: bunda

Tips Memilih Hijab Sesuai Bentuk Wajah, Oval hingga Berlian

Jakarta

Kamu baru memakai hijab? Ini dia tips memilih hijab sesuai bentuk wajah, mulai dari oval hingga berlian.

Hijab bukan hanya sekadar penutup aurat tapi juga bagian dari fashion yang dapat menambah kepercayaan diri. Memilih hijab yang tepat tidak hanya tentang warna atau motif tapi juga tentang bagaimana hijab tersebut dapat menyempurnakan bentuk wajah kita.

Setiap bentuk wajah memiliki karakteristik yang berbeda sehingga pemilihan hijab yang tepat dapat membantu menonjolkan keindahan wajah dan menyamarkan bagian yang kurang proporsional. Dengan memilih gaya hijab yang sesuai, kita bisa menciptakan tampilan yang lebih harmonis dan menonjolkan fitur terbaik wajah.


Jika kamu sering kurang percaya diri saat berhijab, ini dia tips memilih hijab sesuai bentuk wajah:

Memahami Bentuk Wajah

Sebelum kita membahas tips memilih hijab sesuai bentuk wajah, mari kita kenali terlebih dahulu tipe wajahmu. Secara umum, bentuk wajah dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

Wajah oval: Bentuk wajah ideal yang hampir semua gaya hijab cocok.
Wajah bulat: Ciri-cirinya adalah panjang dan lebar wajah yang hampir sama.
Wajah hati: Dagu yang lancip dan tulang pipi yang lebar.
Wajah persegi: Dagu, tulang pipi, dan garis rahang yang tegas.
Wajah panjang: Panjang wajah lebih menonjol daripada lebarnya.
Wajah berlian: Tulang pipi menonjol dengan rahang dan dagu yang menyempit.

Tips Memilih Hijab Sesuai Bentuk Wajah

1. Wajah Oval

Wajah oval dianggap sebagai bentuk wajah yang paling ideal karena proporsinya yang seimbang. Untuk pemilik wajah oval, hampir semua gaya hijab akan terlihat cocok.

Meski demikian, untuk menonjolkan kecantikan alami wajah, pilihlah hijab yang tidak terlalu menutupi sisi wajah. Pilihlah bahan yang jatuh dengan alami seperti sifon atau sutra agar hijab terlihat lebih elegan.

Tips:

– Hindari memakai inner yang terlalu ketat atau menarik hijab terlalu ke belakang karena bisa membuat wajah terlihat lebih panjang.
– Gunakan gaya hijab simpel dengan lipatan lembut mengikuti kontur wajah.

2. Wajah Bulat

Bagi pemilik wajah bulat, tujuan utama adalah memberikan ilusi wajah yang lebih panjang. Hijab yang longgar dan tidak terlalu ketat di bagian pipi dapat membantu menyamarkan bentuk wajah bulat. Pilihlah hijab dengan warna gelap yang bisa menyamarkan bentuk wajah sehingga terlihat lebih ramping.

Tips:

– Hindari memakai hijab yang terlalu menempel di wajah karena ini akan menonjolkan pipi.
– Cobalah gaya hijab dengan aksen layer atau lipatan di bagian atas kepala untuk memberikan efek wajah lebih panjang.

3. Wajah Persegi

Wajah persegi memiliki garis rahang yang tegas dan dahi yang lebar. Untuk melembutkan garis wajah yang tegas ini, pilihlah hijab yang melingkar dengan lembut di sekitar wajah. Gaya hijab dengan sedikit volume di bagian atas kepala juga dapat membantu menyamarkan bentuk wajah persegi.

Tips:

– Hindari memakai hijab yang terlalu ketat di sekitar rahang karena akan menonjolkan bentuk wajah yang persegi.
– Pilih bahan hijab yang ringan dan fleksibel seperti viscose atau jersey untuk memberikan efek yang lebih lembut.

4. Wajah Panjang

Tips memilih hijab sesuai bentuk wajah yang panjang, tujuan utamanya membuat wajah terlihat lebih proporsional. Hijab dengan lipatan horizontal atau gaya turban dapat membantu memotong panjang wajah, memberikan ilusi wajah yang lebih pendek.

Tips:

– Hindari memakai hijab yang terlalu ketat di bagian atas kepala atau inner yang menonjolkan dahi.
– Gunakan hijab dengan gaya yang lebih bervolume di sisi samping wajah untuk memberikan keseimbangan.

Bagaimana memilih hijab sesuai bentuk wajah untuk wajah segitiga atau hati dan wajah berlian? KLIK HALAMAN SELANJUTNYA.

5. Wajah Segitiga (Hati)

Wajah segitiga memiliki dahi yang lebar dan dagu yang lancip. Untuk mengurangi fokus pada bagian dahi yang lebar, pilihlah hijab dengan gaya yang menutupi sebagian dahi. Tambahkan aksen di bagian bawah hijab untuk memberikan keseimbangan antara dahi dan dagu.

Tips:

– Hindari memakai hijab yang terlalu menarik ke belakang pada bagian atasnya karena akan menonjolkan dahi.
– Gunakan hijab dengan lipatan lembut dan hindari aksen yang menumpuk di bagian atas kepala yang bisa menonjolkan kekurangan pada dahimu.

6. Wajah Berlian

Wajah berlian memiliki dahi dan rahang sempit dengan tulang pipi yang tinggi dan lebar. Untuk menyeimbangkan proporsi ini, pilihlah hijab yang memberikan volume di sekitar dahi dan rahang tapi tidak terlalu menonjolkan tulang pipi.

Tips memilih hijab sesuai bentuk wajah berlian:

– Hindari memakai hijab yang menonjolkan tulang pipi.
– Pilih gaya hijab yang longgar di sekitar rahang untuk melembutkan garis wajah.

Pemilihan Warna dan Motif Hijab

Selain menyesuaikan hijab dengan bentuk wajah, pemilihan warna dan motif juga penting. Warna netral seperti hitam, abu-abu, dan nude biasanya cocok untuk semua bentuk wajah.

Untuk menambah keceriaan, Bunda bisa memilih warna yang sesuai dengan tone kulit. Motif kecil cocok untuk wajah bulat, sedangkan yang besar bisa memberikan dimensi pada wajah persegi atau panjang.

Memilih hijab yang sesuai dengan bentuk wajah adalah langkah penting untuk meningkatkan penampilan dan kepercayaan diri. Dengan memahami bentuk wajah dan memilih gaya hijab yang tepat, kamu bisa menonjolkan keindahan alami serta menyamarkan bagian yang kurang ideal.

Jangan takut untuk bereksperimen dengan berbagai gaya dan warna hijab untuk menemukan tampilan yang paling sesuai denganmu.

(eny/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Contoh Menarik yang Sering Dipakai dan Pengertian Singkatnya


Jakarta

Pernah dengar ungkapan “waktu adalah uang” atau “dia bintang kelas”? Itu bukan sekadar istilah biasa, melainkan contoh dari majas metafora yang sering kita gunakan tanpa sadar.

Untuk lebih memahami apa saja contoh majas metafora, berikut ini penjelasan singkatnya yang dikutip dari buku Bahasa Indonesia SMP/MTS IX karya Eva Y. Nukman, dkk dan artikel berjudul “Majas Metafora dalam Puisi-puisi Karya Bara Pattyradja” oleh Dominika Dhapa dan Febronia Novita, yang terbit di jurnal Sintaks (Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia).

Majas metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang menyamakan dua hal berbeda secara langsung tanpa kata penghubung seperti seperti, bagaikan, atau laksana. Gaya bahasa ini membuat kalimat terdengar lebih indah, padat, dan penuh makna. Maka itu, metafora banyak ditemukan dalam puisi, prosa, bahkan percakapan sehari-hari.


Ciri-ciri Majas Metafora

Untuk mengenali majas metafora, berikut ciri-cirinya:

– Tidak menggunakan kata pembanding (seperti, bagai, laksana).
– Membandingkan dua hal berbeda secara implisit.
– Menggunakan ungkapan padat dan langsung.
– Memberi nuansa puitis, sering dipakai dalam puisi maupun karya sastra.

Dalam karya sastra, termasuk puisi Bara Pattyradja, ditemukan beberapa variasi metafora:

1. Metafora Antropomorfik

Benda mati atau abstrak diberi sifat manusia.
Contoh: “Lagu-lagu kebangsaan menyumbat nafasmu.”

2. Metafora Kehewanan

Manusia atau hal abstrak digambarkan seperti hewan.
Contoh: “Akulah ikan-ikan yang tabah berenang di palungmu.”

3. Metafora Konkret ke Abstrak

Menghubungkan hal nyata dengan konsep abstrak.
Contoh: “Dadaku sebuah samudera badai dan angin puyuh.”

4. Metafora Sinestesia

Pencampuran indra dalam perbandingan.
Contoh: “Aku raba telapak tanganmu dan jantungmu berdebar di sana seperti meriam.”

Perbedaan Metafora dengan Majas Lain

– Metafora: Langsung membandingkan tanpa kata penghubung.
Contoh: “Kamu adalah cahaya hidupku.”

– Simile: Menggunakan kata penghubung (seperti, bagai, laksana).
Contoh: “Kamu seperti cahaya dalam hidupku.”

– Personifikasi: Memberikan sifat manusia pada benda mati atau makhluk bukan manusia.
Contoh: “Angin berbisik lembut.”

1. “Bunda, engkau adalah rembulan yang menari dalam dadaku.” → Ibu digambarkan lembut, tenang, dan indah.
2. “Ayah, engkau adalah matahari yang menghangatkan hatiku.” → Ayah diibaratkan memberi kehangatan, kekuatan, dan perlindungan.
3. “Matahari telah melahirkan para guru.” → Guru diibaratkan sebagai sumber penerangan ilmu.
4. “Dia adalah bintang kelas kami.” → Siswa terbaik atau paling menonjol.
5. “Waktu adalah uang.” → Waktu sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan.
6. “Hatinya sebening kaca.” → Orang yang jujur dan tulus.
7. “Lagu-lagu kebangsaan menyumbat nafasmu.” → Lagu diibaratkan seperti manusia yang bisa menekan atau mengekang.
8. “Kulibat masalah berjalan.” → Masalah digambarkan seperti manusia yang bisa bergerak.
9. “Perih batu-batu.” → Batu diibaratkan bisa merasakan sakit layaknya manusia.
10. “Kaki tangan kesunyian.” → Kesunyian diibaratkan memiliki anggota tubuh manusia.
11. “Mengibas sayap-sayap takdir.” → Takdir digambarkan seperti burung yang bisa mengepakkan sayap.
12. “Akulah ikan-ikan yang tabah berenang di palungmu.” → Aku lirik diibaratkan ikan yang berjuang dalam hidup.
13. “Hatiku menggelepar di runcing tempulingmu.” → Hati diibaratkan ikan yang kesakitan.
14. “Beribu jiwa melolong di padang-padang gersang.” → Jiwa manusia digambarkan seperti serigala atau anjing yang melolong.
15. “Hidup bermula dari kata, berakhir pada kata.” → Hidup yang abstrak dihubungkan dengan kata yang konkret.
16. “Labuhkan sampan-sampan rohku di hulu sungai matamu.” → Roh diibaratkan seperti sampan yang bisa berlabuh.
17. “Dadaku sebuah samudera badai dan angin puyuh” → Perasaan digambarkan penuh gejolak seperti samudera badai.
18. “Kau adalah perang paling sengit sekaligus siksa.” → Seseorang diibaratkan membawa konflik besar dan penderitaan.
19. “Dengan lenguh lembu hitam kusanggah sejarah satu abad.” → Bunyi lenguh dikaitkan dengan gambaran visual lembu hitam.
20. “Sederu apa sepi.” → Deru (bunyi) dihubungkan dengan perasaan sepi.
21. “Aku raba telapak tanganmu dan jantungmu berdebar di sana seperti meriam.” → Perasaan cinta digambarkan kuat seperti dentuman meriam.
22. “Harum ketela, ubi bakar, ayam jantan kambing dengan tanduk terhunus.” → Bau harum dikaitkan dengan gambaran visual yang kuat.

Itulah contoh-contoh majas metafora dan penjelasan singkatnya. Semoga bermanfaat, detikers!

*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com